You are on page 1of 4

JENIS PEMBERIAN OKSIGEN SERTA INDIKASI DAN KONTRA INDIKASINYA

1) Kanul Nasal
a) Definisi
Merupakan suatu alat sederhana yang dapat memberikan oksigen kontinyu dengan
aliran 1-6 liter permenit dengan konsentrasi oksigen sama dengan kateter nasal 22-
44%.
b) Indikasi (Potter & Perry, 2010 )
Diberikan pada pasien yang membutuhkan terapi oksigen jangka pendek dengan
konsentrasi rendah sampai sedang.
c) Kontra Indikasi (Potter & Perry, 2010 )
Fraktur dasar tengkorak kepala, trauma maksilofasial, dan obstruksi nasal.
d) Keuntungan
Pemberian oksigen stabil dengan volume tidal dan laju pernafasan teratur,
pemasangannya mudah dibandingkan kateter nasal, klien bebas makan bergerak,
berbicara, lebih mudah ditolelir klien dan lebih nyaman dibandingkan kateter nasal.
e) Kerugian
Tidak dapat memberikan konsentrasi oksigen lebih dari 44%, suplai oksigen berkurang
bila klien bernafas dengan mulut, mudah lepas karena kedalamannya hanya 1 cm, dan
dapat mengiritasi selaput lendir.
2) Kateter Nasal
a) Definisi
Merupakan suatu alat sederhana yang dapat memberikan oksigen secara kontinyu
dengan aliran 1-6 liter permenit dengan konsentrasi 24-44%.
b) Indikasi (Potter & Perry, 2010 )
Pasien yang bernapas spontan tetapi membutuhkan alat bantu nasal kanula untuk
memenuhi kebutuhan oksigen (keadaan sesak atau tidak sesak).
Pasien dengan gangguan oksigenasi seperti klien dengan asthma, PPOK, atau
penyakit paru yang lain.
Pada pasien yang membutuhkan terapi oksigen jangka panjang.
c) Kontra Indikasi (Potter & Perry, 2010 )
Pada pasien dengan obstruksi nasal dan pasien yang apneu
d) Keuntungan
Pemberian oksigen stabil, klien bebas bergerak, makan dan berbicara, murah dan
nyaman serta dapat juga dipakai sebagai kateter penghisap.
e) Kerugian
Tidak dapat memberikan konsentrasi oksigen lebih dari 45%, teknik memasukkan
kateter nasal lebih sulit daripada kanula nasal, dapat terjadi distensi lambung, dapat
terjadi iritasi selaput lendir nasofaring, aliran dengan lebih dari 6 liter permenit dapat
menyebabkan nyeri sinus dan mengeringkan m
3. Sungkup Muka Sederhana / Simple Face Mask
a) Definisi
Merupakan alat pemberian oksigen kontinyu 5-8 liter permenit dengan konsentrasi
oksigen 40-60%.
b) Indikasi (Ni Luh Suciati, 2010)
Pasien dengan kondisi seperti nyeri dada (baik karena serangan jantung atau penyebab
lain dan pasien dengan sakit kepala.
c) Kontra Indikasi (Ni Luh Suciati, 2010)
Pada pasien dengan retensi CO2 karena akan memperburuk retensi.
d) Keuntungan
Konsentrasi oksigen yang diberikan lebih tinggi dari kateter nasal atau kanula nasal,
sistem humidifikasi dapat ditingkatkan melalui pemilihan sungkup berlubang besar, dapat
digunakan dalam pemberian terapi aerosol.
e) Kerugian
Tidak dapat memberikan konsentrasi oksigen kurang dari 40%, dapat menyebabkan
penumpukan CO2 jika aliran rendah.

4. Sungkup Muka dengan Kantong Rebreathing


a. Definisi
Suatu teknik pemberian oksigen dengan konsentrasi tinggi yaitu 60-80% dengan aliran 8-
12 liter permenit. Konsentrasi oksigen lebih tinggi dari sungkup muka sederhana.
b) Indikasi (Ni Luh Suciati, 2010)
Pasien dengan kadar tekanan CO2 yang rendah.
c) Kontra Indikasi (Ni Luh Suciati, 2010)
Pada pasien dengan retensi CO2 karena akan memperburuk retensi.
d) Keuntungan
Tidak mengeringkan selaput lendir.
e) Kerugian
Tidak dapat memberikan konsentrasi rendah, jika aliran rendah dapat menyebabkan
penumpukan CO2 dan kantong oksigen bisa terlipat.

5. Sungkup Muka dengan Kantong Non Rebreathing


a. Definisi
Teknik pemberian oksigen dengan konsentrasi oksigen mencapai 99% dengan aliran 8-12
permenit dimana udara inspirasi tidak bercampur dengan udara ekspirasi.
b) Indikasi (Ni Luh Suciati, 2010)
Pasien dengan kadar tekanan CO2 yang tinggi, pasien COPD, pasien dengan status
pernapasan yang tidak stabil dan pasien yang memerlukan intubasi.
c) Kontra Indikasi (Ni Luh Suciati, 2010)

Pada pasien dengan retensi CO2 karena akan memperburuk retensi.

d) Keuntungan
Konsentrasi oksigen dapat mencapai 100%, tidak mengeringkan selaput lendir.
e) Kerugian
Kantong oksigen bisa terlipat.

You might also like