Professional Documents
Culture Documents
Pompa adalah suatu perangkat keras yang berfungsi mengalirkan, memindahkan, bahkan dapat pula mensirkulasikan fluida
cair dengan cara menaikan tekanan dan kecepatan melalui gerak piston (torak) atau impeller.
Gerak tarik bumi (gravitasi) menyebabkan suatu cairan mengalir dari tempat yang lebih tinggi
ketempat yang lebih rendah. Cairan yang berada ditempat yang lebih tinggi memiliki energi potensial
yang lebih besar dari pada cairan ditempat yang lebih rendah, sehingga cairan dapat mengalir dan
apabila cairan dikedua tempat memiliki tekanan yang sama maka cairan tidak dapat mengalir ke
salah satu tempat tersebut.
Pompa adalah suatu alat yang dapat memindahkan cairan dari tempat yang lebih rendah ke tempat yang lebih tinggi atau
ketempat yang mempunyai tekanan yang sama. Pompa menambah tekanan pada cairan sehingga dapat
mengatasi gaya potensial, sehingga cairan dapat mengalir. Pompa juga disamping berfungsi sebagai tersebut diatas juga
dapat menempatkan kecepatan aliran dari cairan dan juga digunakan untuk memindahkan lebih banyak dalam batas waktu
tertentu.
Tenaga penggerak pompa biasanya adalah steam engine, gas engine, steam turie, motor listrik dan motor bakar.
3.2 ALTERNATIF PEMILIHAN POMPA
Dalam suatu pemilihan pompa terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi
sehingga instalasi pompa dapat beroperasi secara ekonomis, aman, dan
berkesinambungan. Ditinjau dari cairan yang dialirkan, maka ada beberapa hal yang
harus diperhatikan diantaranya :
1. Bagaimana sifat fluida atau cairan yang akan dipindahkan, yang didalamnya
mencangkup antara lain :
- Berat cairan per unit volume (specific weight)
- Kekentalan (Viskositas)
- Gravitasi spesifik (specific gravity)
3. Jumlah volume cairan yang harus dipompakan dan kecepatan aliran cairan atau
fluida (kapasias)
4. Faktor pembebanan selama pompa bekerja, yaitu variasi rata-rata tekanan yang
dibutuhkan pada berbagai fungsi, waktu, atau pada saat-saat tertentu
8. Bentuk dan harga energi yang dipergunakan didalam mengoperasikan pompa. Jika
ditinjau dari pompanya, maka hal-hal yang perlu menjadi bahan pertimbangan antara
lain :
Hal diatas perlu diperhatikan, sebab pompa yang akan dipergunakan bertujuan
mengalirkan Slurry (campuran air dan padatan) dari permukaan yang lebih rendah ke
permukaan yang lebih tinggi (area back fill dam menuju thiekener) maka alternatif
tersebut adalah :
I. POMPA SENTRIFUGAL
Keuntungannya :
Kerugiannya :
Keuntungannya :
Kerugiannya :
a. Berat atau dimensi yang cukup besar sehingga pondasi yang digunakan harus cukup
kuat
b. Tidak dapat dihubungkan langsung dengan motor penggerak sehingga memerlukan
transmisi
c. Harga relatif mahal
d. Menimbulkan suara yang lebih berisik yang diakibatkan gerak bolak-balik
e. Rumit didalam pemeliharaan.
Sehingga pada saat itu muncul suatu usulan untuk pemasangan pompa
sentrifugal namun dipasang secara seri, hal ini dimaksudkan untuk mengejar head
dan tentunya jika dibandingkan dengan pompa torak atau jenis lainnya masih bisa
memiliki nilai efesiensi yang lebih baik, baik dilihat dari segi biaya ataupun
pemeliharaannya.
3.2 PRINSIP KERJA POMPA SENTRIFUGAL
Prinsip kerja pompa sentrifugal didasarkan pada hukum kekekaalan energi. Cairan
yang masuk pompa dengan energi total tertentu mendapatkan tambahan energi dari
pompa sehingga setelah keluar dari pompa, cairan akan mempunyai energi total yang
lebih besar.
Prinsip kerja :
Secara singkat cara kerja atau prinsip kerja pompa sentrifugul adalah mula-mula fluida
cair yang akan dipindahkan dimasukan kedalam rumah pompa dan memenuhi seluruh
impeller. Oleh motor penggerak yang pada umumnya dihubungkan langsung ke poros
pompa (shaft). Impeler diputar sehingga menghasilkan gaya sentrifugal yang
mengangkat atau memindahkan fluida cair keluar dari bilah-bilah impeller. Bersamaan
dengan dipindahkannya fluida, maka sejumlah fluida melalui suction pipe juga terhisap
ke bagian tengah impeller, dimana tekanan dialami paling rendah, setelah masuk
impeller akhirnya dipindah juga. Perpindahan atau dipindahkannya air dari impeller
biasanya diteruskan melalui discharge pipe..
Jenis pompa ini banyak digunakan pada industri-industri di Amerika Serikat. Tersedia
dalam instalasi vertikal atau horizontal, single atau multistage untuk aliran yang besar.
Pada jenis ini, kecepatan fluida yang keluar dari impeller diperkecil dan tekanannya
diperbesar pada saluran spriral didalam casing. Saluran yang berbentuk spiral ini
disebut volute.
Dibedakan atas :
Dibedakan atas :
1. Pompa Horizontal,
pompa ini mempunyai poros dengan posisi mendatar
Dibedakan atas :
1. Pompa Aliran Aksial, dimana arah aliran cairan sejajar dengan sumbu poros.
2. Pompa Aliran Radial, dimana arah aliran cairan tegak lurus sumbu poros.
3. Pompa Aliran Campuran, dimana arah aliran tidak aksial maupun radial.
Dibedakan atas :
Pompa ini hanya mempunyai satu impeller. Head total yang ditimbulkan hanya berasal
dari satu impeller, sehingga relatif rendah.
Pompa ini menggunakan beberapa impeller yang dipasang secara seri pada satu
poros. Zat cair yang keluar dari impeller pertama dimasukan ke impeller berikutnya
dan seterusnya hingga impeller terakhir. Head total pompa merupakan penjumlahan
dari head yang ditimbulkan oleh masingmasing impeller sehingga relatif tinggi.
Dibedakan atas :
Pada pompa jenis ini, zat cair masuk dari satu sisi impeller. Konstruksi pompa sangat
sederhana, sehingga umumnya banyak dipakai. Namun tekanan yang bekerja pada
masimg-masing sisi isap tidak sama sehingga akan timbul gaya aksial yang arahnya
menuju ke sisi isap.
2. Pompa Isapan Ganda
Pada pompa jenis ini zat cair masuk melalui kedua sisi impeller tersebut dipasang
saling bertolak belakang, sehingga gaya yang timbul akibat tekanan yang bekerja
pada masing-masing sisi impeller akan saling mengimbangi. Laju aliran total sama
dengan dua kali laju aliran yang masuk melalui masing-masing Impeller. Dibandingkan
dengan pompa isapan tunggal yang sama kapasitasnya, pompa isapan ganda
mempunyai kemampuan isapan yang lebih baik.
Sangatlah penting untuk mengetahui jenis aliran pada suatu pipa yang mengalir,
apakah aliran tersebut laminar atau turbulen. Penentuan aliran bersifat laminar atau
turbulent tergantung pada kondisi pipa dan aliran.
Aliran laminar biasanya kecepatan partikel-partikelnya zat cair pada masing masing
lintasan tidak sama. Aliran laminar ini biasanya mempunyai kecepatan rendah. Pada
aliran laminar partikel zat cair bergerak teratur dengan membentuk lintasan kontinue
dan tidak saling berpotongan. Apabila zat warna dimasukan pada suatu titik dalam
aliran maka zat warna tersebut akan mengalir menurut garis aliran yang teratur seperti
benang tanpa menjadi difusi atau penyebaran.
Partikelnya bergerak cepat, kecepatannya besar, dan biasanya terjadi pada saluran
besar. Biasanya aliran turbulent ini mempunyai kekentalan yang kecil . Contoh aplikasi
pada aliran turbulent adalah pada air laut dan pada saluran irigasi.
Sebagai patokan apakah aliran tersebut laminar atau turbulen dipakai suatu bilangan
yang dinamakan bilangan Reynold.
VD
Re= (Pers
.3.1)
V = Kecepatan rata-ratat aliran didalam pipa (m/s)
D = Diameter dalam pipa (m)
= Viskosity Kinematika zat cair (m/s)
Re = Bilangan Reynold (Tdk Berdimensi)
Dimana :
Dimana :
Rumus atau formula ini digunkan untuk mengetahui nilai Settling Velocity. ditunjukan
seperti terlihat dibawah ini.
VL = FL 2 g D (S - S1) (Pers
.3.5.)
d2
Dimana :
3.2 HEAD
Head total atau head system pompa yang harus disediakan untuk mengalirkan sejumlah air seperti yang telah direncanakan
dapat ditentukan dari kondisi yang akan dilayani oleh pompa seperti yang diperlihatkan dibawah ini.
H = ha + hp + hl + Vd2 / 2g (.3.6)
Dimana :
Namun dalam hal pompa menerima energi dari aliran disisi isapnya, seperti pada pompa penguat (pompa booster), maka
head total pompa dapat dihitung berdasarkan rumus berikut.
Dimana :
Apabila permukaan air berubah-rubah dengan perbedaan yang besar, maka head statis total harus ditentukan dengan
mempertimbangkan karakteristik pompa, besarnya selisih perubahan permukaan air dan dasar yang dipakai untuk
menentukan jumlah air yang harus di pompa
3.6.2 Head Kerugian (Gesekan)
Head Dynamis atau Head kerugian (hl) yaitu merupakan head untuk mengatasi
kerugian-kerugian gesekan yang timbul dalam suatu pipa dalam suatu sistem, terdiri
atas head kerugian gesek didalam pipa, katup, reducer atau belokan.
10,666 . Q1,83
hf = xL (.3.8)
C1,85 D 4,85
Dimana :
Jenis Pipa C
Pipa besi cor baru 130
Pipa besi cor tua 100
Pipa baja baru 120 130
Pipa baja tua 80 100
Pipa dengan lapisan semen 130 140
Pipa dengan lapisan ter, arang, 140
batu
Dimana :
Jika 2 buah pompa sentrifugal (pompa no.1 dan pompa no. 2) yang geometris
sebangun satu dengan yang lain, maka untuk kondisi aliran yang sebangun pula
berlaku hubungan sebagai berikut :
Q1 n1D13
= (Pers.3.9)
Q2 n2D23
H1 n12D12
= (Pers.3.10)
H2 n22D22
P1 n13D15
= (Pers.3.11)
P2 3
n2 D25
Dimana :
Jika D1 dan D2 dihilang kan dari pers. (3.8) dan pers. (3.9) yang menyatakan Hukum
Kesebangunan maka akan diperoleh hubungan sebagai berikut :
Q11/2 Q21/2
n1 = n2
(Pers.3.12)
H13/4 H23/4
Hubungan dalam pers (3.11) akan berlaku pada pompa No. 1 dan No. 2 yang
geometris sebangun jika aliran didalam kedua pompa adalah sebangun satu dengan
yang lain. Kondisi aliran yang sebangun pula terjadi pada kapisitas aliran Q1 dan Q2,
head H1 dan H2,, serta putaran n1 dan n2, untuk pompa No. 1 dan pompa No.2
Q1/2
ns = n
(.3.13)
H3/4
ns dapat dipakai untuk menyatakan jens pompa, jadi jika ns suatu pompa sudah dapat
ditentukan maka bentuk impeller pompa tersebut dapat ditentukan pula. Ada 4
(empat0 jenis impeller berdasarkan putaran spesifiknya, yaitu sebagai berikut :
Impeller jenis ini dipakai pada pompa yang memerlukan head besar dan kapasitas
rendah. Aliran yang keluar dari impeller ditampung dalam rumah pompa (casing),
selanjutnya akan mengalir ke nozel keluar.
Impeller jenis ini dipakai untuk tinggi tekanan yang lebih rendah. Perbandingan diameter
buang dengan diameter mata sisi masuk, biasanya lebih kecil dari jenis pertama
Gambar 3.15. Impeler Jenis Francis
Sumber : Nanda,Tugas Akhir, Perencanaan Pompa Sentrifugal Untuk Distribusi Air
Bersih Pada Rumah Sakit Dengan Head Total (H) = 125 M Dan Kapasitas
Air (Q) = 0,02 m/s, Universitas Mercu Buana, Jakarta, 2003, Hal :
19
Impeller jenis ini dipakai pada pompa yang memerlukan head dan kapasitas yang
berada diantara aksial dan radial. Rumah pompa untuk jenis aliran campur pada
umumnya menggunakan rumah difuser dengan sudu antara untuk menampung aliran
yang keluar dari impellernya
Impeller jenis ini dipakai pompa yang memerlukan kapasitas yang besar dengan head
yang rendah. Aliran didalam pompa ini mempunyai arah aksial atau sejajar dengan
sumbu poros. Untuk mengubah head kecepatan menjadi head tekanan dipakai sudu
antar yang berfungsi sebagai diffuser.
Gambar 3.17 Impeler Jenis Aksial
Sumber : Nanda,Tugas Akhir, Perencanaan Pompa Sentrifugal Untuk Distribusi Air
Bersih Pada Rumah Sakit Dengan Head Total (H) = 125 M Dan Kapasitas
Air (Q) = 0,02 m/s, Universitas Mercu Buana, Jakarta, 2003, Hal :
21
Kavitasi adalah gejala menguapnya zat cair yang sedang mengalir karena tekanan
berkurang sampai dibawah tekanan uap jenuhnya. Dengan menguapnya zat cair akan
timbul gelembung-gelembung uap zat cair yang dapat terjadi pada zat cair yang
sedang mengalir dalam pipa atau pompa.
Tempat yang bertekanan rendah atau berkecepatan tinggi, rawan terhadap kavitasi.
Akibat dari timbul gelembung-gelembung uap air yang bertumbukan dan pecah pada
dinding secara terus menerus, maka permukaan dinding akan berlubang-lubang.
Kejadian ini akan menurunkan performa pompa, timbul suara dan bergetar.
1. Mesin fluida yang membutuhkan daya untuk membuatl aliran-aliran fluida, contoh :
- Pompa (dengan fluida cair)
- Kompressor (dengan fluida udara ; aksila, radial, blower, ventilator)
2. Mesin fluida yang menghasilkan daya dari system mekanika aliran, contoh
- Turbin air (Pelton, Kaplan, Prancis)
- Turbin Gas
- Turbin Uap
Menurut proses pemindahan energi dan benda cair sebagian bahan aliran maka
pompa sentrIfugal termasuk mesin fluida hidraulik. Hal ini diketahui dari proses
perpindahan didalam impeller adalah akibat dari pembelokan arus aliran fluida.
Pemakaian pompa :
Karateristik dan performance pompa yang akan digunakan disesuiakan dengan fluida
kerja, kapasitas pompa, ketinggian kenaikan dan factor lainnya, dasar perencanaan
ulang dari pompa sentrifugal terdapat di berbagai aplikasi perhitungan sesuai dengan
negara pembuat pompa sentrifugal tersebut
Ns =
120 x f (Pers.3.14)
Dimana :
Q x Hw x
Sm (Pers..3.15)
1.02 x eW
Dimana :