You are on page 1of 23

Bab 3 Persamaan Tak Linier

Bab 3
Persamaan Tak Linier

Persamaan Linier y mx c

y yx

LINIER x
Gambar 3.1 Kurva linier
Persamaan Tak Linier
Contoh:

y
y exp( x )

NON-LINIER
x
Gambar 3.2 Kurva tak linier

Halaman 48 dari 101


Bab 3 Persamaan Tak Linier

Berikut ini beberapa contoh Persamaan Tak Linier


Tabel 3.1 Contoh Persamaan Tak linier
Jenis Pers.
Contoh
Tak Linier
Persamaan Kuadrat x2 - 4x 3 0

Persamaan Polinomial x 4 6 x3 7 x 2 - 6 x - 8 0

Persamaan Transenden sin x - 2 exp(- x 2 ) 0

Persamaan Logaritmik ln(1 x 2 ) - 2 exp(- x 2 ) 0

Dalam aplikasinya di bidang teknik kimia, persamaan tak linier memiliki peranan
yang sangat penting.
Tabel 3.2 Aplikasi Persamaan Tak Linier dalam bidang teknik kimia

Aplikasi Pers. Tak Linier Contoh

Tout Tin
Neraca Massa dan Energi,
eDH 0o N out
CPout,i dT - N in
CPin,i 0
To To
(1
RT a
P - 2
Termodinamika V -b V
Persamaan gas nyata/kubik,
Kesetimbangan reaksi kimia, ln K DG0 - DH 0 DH 0 1 DC p dT - DC p dT 0
o o o T o T o

RT0 RT T TR R T
T 0 0

Operasi Teknik Kimia, dll. n a j z jF F



a - f


- F (1 - q ) 0 (2

j 1 j

1) Persamaan kubik tersebut diusulkan oleh Johannes Diderik van der Waals
(1873), Fisikawan Belanda, peraih nobel Fisika pada tahun 1910.
2) Persamaan Underwood untuk distilasi multikomponen.
Klasifikasi persamaan tak Linier
Berdasarkan jumlah banyaknya persamaan tak linier dibagi menjadi dua

Halaman 49 dari 101


Bab 3 Persamaan Tak Linier

1. Persamaan Tunggal
Persamaan tak linier hanya satu buah.

f ( x) 0 Contoh: x 2 2 x - 3 0

2. Persamaan Serentak/Sistem Persamaan


Persamaan tak linier terdiri atas minimal dua buah.

f1 x1 , x 2 ,..., x N 0
f 2 x1 , x 2 ,..., x N 0
... 2 x - sin x y / 2 0
Contoh :
f N x1 , x 2 ,..., x N 0 2 x - cos x - y / 2 0

Solusi Persamaan Tak Linier Tunggal


Mencari akar-akar x yang membuat harga y atau f(x) menjadi nol.
f ( x) 0 x ....?

Ada berbagai metode numerik yang dapat digunakan untuk menyelesaikan


persaman tak linier tunggal, diantaranya:
Metode Penyetengahan Interval
Metode Substitusi Berurut
Metode Wegstein
Metode Interpolasi Linear
Metode Newton-Raphson,dll.
Dalam diktat ini hanya akan diterangkan metode penyetengahan interval dan
metode Newton-Raphson..

Metode penyetengahan interval


Tabel 3.3 Karakteristik metode penyetengahan interval
No Keunggulan Kelemahan

Halaman 50 dari 101


Bab 3 Persamaan Tak Linier

1. Sederhana Tebakan awal terdiri atas dua buah [a,b]


dan harus memenuhi f(a)*f(b)<0
2. Pasti konvergen Laju konvergensi relatif lebih lambat
daripada metode Newton-Raphson

Algoritma metode penyetengahan interval


1. Mulai
2. Definisikan persamaan tak linier yang akan dicari akarnya dan tetapkan
toleransinya.
Misalkan: f(x) = log(x) . Tol = 1e-5
3. Tetapkan dua buah tebakan awal a dan b.
Misalkan: a = 0.1 dan b = 10.
4. Hitung harga f(a) dan f(b)
Hitung: f(0.1) = log(0.1) = -1
f(10) = log(10) = 1
5. Periksa apakah syarat f(a) * f(b) < 0 terpenuhi. Jika syarat terpenuhi proses
dilanjutkan ke langkah berikutnya. Jika tidak kembali ke langkah 2.
Periksa: f(0.1) * f(10) = -1*1 = -1 < 0. Syarat terpenuhi proses berlanjut ke
langkah berikutnya.
6. Hitung harga m (a b) / 2
Hitung: m = (0.1 + 10)/2 = 5.05
7. Hitung harga f(m)
Hitung: f(5.05) = log(5.05) = 0.7033
8. Periksa apakah f(a) * f(m) > 0 terpenuhi. Jika terpenuhi, harga a diganti
dengan m. Jika tidak terpenuhi harga b yang diganti dengan m.
Periksa: f(0.1) * f(5.05) = -1*0.7033 = -0.7033 < 0. Syarat tidak terpenuhi
harga b diganti dengan m, sehingga b yang baru = 5.05.
9. Periksa kriteria iterasi, |(a - b)/a| > Tol. Jika kriteria iterasi terpenuhi proses
kembali ke langkah 5. Jika tidak dilanjutkan ke langkah berikutnya..
Periksa: |(0.1 5.05)/0.1| = 49.5 > 1e-5. Kriteria iterasi terpenuhi, maka
kembali ke langkah 5.

Halaman 51 dari 101


Bab 3 Persamaan Tak Linier

10. Hitung harga akar pembuat nol, x ( a b) / 2


11. Selesai
Algoritma yang telah disusun dimuka, dapat juga dituliskan dalam bentuk
diagram Alir (flow chart) sebagai berikut:

1
mulai

m=(a+b)/2

Definisikan f(x)
dan toleransi Hitung harga:
f(m)

Tetapkan harga
f(a)*f(
a dan b
m)>0
tid
y
ak
Hitung harga: a=ma b=m
f(a), f(b) f(a)=f(m) f(b)=f(m)

ya
|(a-b)/a|>tol
tidak
f(a)*f(b)
<0
tidak

x*=(a+b)/2
ya

1
Selesai

Gambar 3.3 Algoritma metode penyengahan interval


Pemrograman metode penyetengahan interval dengan menggunakan bahasa
MATLAB.

Halaman 52 dari 101


Bab 3 Persamaan Tak Linier

biseksi.m
fbiseksi. ni,memempunyai,dua.,tujuanutmaa tidak memakai nama-nama
yang telah didefinisikan oleh MATLAB. dalam m-file.is perintahunction
x = biseksi(fungsi,a,b,tol)
% a = tebakan awal pertama, b = tebakan awal kedua
% tol = toleransi
while abs((a - b)/a) > tol
fa = feval(fungsi,a);
fb = feval(fungsi,b);
if fa*fb > 0
error('masukan tebakan a dan b yang berbeda')
end
m = (a + b)/2;
fm = feval(fungsi,m);
if fm*fa > 0;
a = m;
else
b = m;
end
end
x=(a+b)/2;

Contoh:
Carilah akar-akar persamaan kuadrat x 2 4 x 3 0 dengan menggunakan metode
penyetengahan interval!.
%kuadrat.m
function y = kuadrat(x)

y = x^2+4*x+3;

Perintah pada command window sbb:


>>biseksi(kuadrat,-2,1,1e-6)
ans =
-1.0000
>> biseksi('kuadrat',-2,-4,1e-6)
ans =
-3.0000

Dari perhitungan menggunakan metode bisection diperoleh akar-akar dari


persamaan kuadrat adalah [-1,-3].
Metode Newton-Raphson
Tabel 4.3 Karakteristik metode penyetengahan interval

Halaman 53 dari 101


Bab 3 Persamaan Tak Linier

No Keunggulan Kelemahan
1. Hanya butuh satu tebakan Kekonvergenan adakalanya gagal dicapai.
awal.
2. Laju konvergensi cepat

f ( xn )

0 xn xn 1 x
Gambar 3.4 Metode newton-Raphson

f ( xn 1 ) - f ( xn ) 0 - f ( xn )
f '( xn ) gradien
xn 1 - xn xn 1 - xn
f ( xn )
xn 1 xn -
f '( xn )

f ( xn )
Metode Newton-Raphson. xn 1 xn -
f '( xn )

Algoritma Metode Newton-Raphson


1. Mulai
2. Definisikan persamaan tak linier dan turunannya.
Misalkan: f(x) = log(x).
f ' ( x ) 1 /( x ln 10)

3. Tetapkan harga tebakan awal ( x 0 ) dan besar toleransinya


Misalkan: x0 0.1 . Tol = 1e-5
4. Nyatakan x x0 dan x0 x 1 .
x = 0.1
x0=0.1+1=1.1

Halaman 54 dari 101


Bab 3 Persamaan Tak Linier

5. Periksa kriteria iterasi |(x x0)/x| > Tol. Jika kriteria iterasi terpenuhi
proses dilanjutkan. Jika kriteria iterasi tidak terpenuhi proses dihentikan.
Akar pembuat nol diperoleh.
6. Nyatakan x0 = x.
x0 = 0.1
7. Hitung harga f(x0) dan f(x0).
f(0.1) = -1
f(0.1) = 1/(0.1*ln10) = 4.343
f ( x0 )
8. Hitung harga x x0 -
f ' ( x0 )
(-1)
x 0.1 - 0.3303
4.343
9. Kembali ke langkah 5
10. Selesai.

Halaman 55 dari 101


Bab 3 Persamaan Tak Linier

Mulai

Definisikan
f(x) dan f(x),
x0, tol

Nyatakan:
x = x0
x0 = x + 1

tidak
|(x-x0)/x|>tol

ya
Nyatakan: Tampilkan
x0 = x x* = x

Hitung harga:
Selesai
f(x0) dan f(x0)

Hitung harga:
x=x0-f(x0)/f(x0)

Gambar 3.5 Algoritma metode Newton-Raphson

Halaman 56 dari 101


Bab 3 Persamaan Tak Linier

%NewRap.m
function [x iter] = NewRap(fungsi,dfungsi,x0,tol)
% fungsi = fungsi yang akan dicari akar-akarnya
% dfungsi = turunan pertama fungsi
% x0 = tebakan awal
% tol = toleransi

itermax = 100;
iter = 0;
x = x0;
x0 = x + 1;
% loop iterasi
while abs((x - x0)/x) > tol & iter <= itermax
iter = iter + 1;
x0 = x;
fx= feval(fungsi,x);
df= feval(dfungsi,x);
% Rumus Newton-Raphson
x = x0 - fx/df;
end

%kuadrat.m
function y = kuadrat(x)

y = x^2+4*x+3;

%dkuadrat.m
function dy = dkuadrat(x)

dy = 2*x+4;

Kita gunakan contoh kasus yang sama dengan contoh pada metode bisection.

y x2 4x 3 0
dy
2x 4
dx

>> [x iter]=NewRap('kuadrat','dkuadrat',2,1e-6)
x =
-1.0000

Halaman 57 dari 101


Bab 3 Persamaan Tak Linier

iter =
6
>> [x iter]=NewRap('kuadrat','dkuadrat',-4,1e-6)
x =
-3.0000
iter =
5

Dari perhitungan menggunakan metode Newton Raphson diperoleh akar-akar dari


persamaan kuadrat adalah [-1,-3].

Subrutin dalam MATLAB untuk persamaan tak linier tunggal


MATLAB telah menyediakan program untuk menyelesaikan persamaan linier
tunggal yang telah menyatu dengan program MATLAB itu sendiri. Ada dua
subrutin yang umum digunakan, yaitu roots dan fzero.
Tabel 4.4 Perbandingan subrutin roots terhadap fzero

Rutin Keunggulan Kelemahan


roots.m 1. Seluruh akar dapat diketahui 1. Hanya untuk pers. kuadrat
dengan hanya sekali dan polinomial.
menjalankan rutin.
2. Tidak membutuhkan tebakan
mula.
fzero.m 1. Solusi bagi segala jenis pers tak 1. Hanya satu buah akar
linier. yang dapat diketahui
sekali menjalankan rutin.
2. Membutuhkan tebakan
mula.

Penggunaan roots:
Penulisan perintah roots di Command window MATLAB
C(1)*X^N + ... + C(N)*X + C(N+1)

Halaman 58 dari 101


Bab 3 Persamaan Tak Linier

C = [C(1) C(2)........C(N) C(N+1)


roots(C)

Contoh persamaan kuadrat x 2 4 x - 5 0 maka C(1)=1, C(2)=4, C(3)= -5.


Carilah akar-akar persamaan kuadrat di bawah ini.
x2 4x - 5 0

MATLAB Command window


>> C=[1 4 -5]

C =

1 4 -5

>> roots(C)

ans =

-5
1

Penggunaan fzero:
Penulisan fzero di MATLAB Command window
x =fzero(fungsi,x0)

Contoh penggunaan fzero:


x2 4x 3 0

Penulisan contoh di MATLAB Command window


>> fzero('x^2+4*x+3',0)

ans =

-1

Halaman 59 dari 101


Bab 3 Persamaan Tak Linier

Untuk keteraturan dan kemudahan pemanggilan akan lebih baik mendefinisikan


fungsi pada m-file.
%kuadrat.m
function y = kuadrat(x)

y = x^2+4*x+3

Baru kemudian kita panggil fungsi dari MATLAB Command window


>> x = fzero('kuadrat',0)
x =
-1

Untuk mencari akar lainnya, ubah tebakan awalnya.


>> x = fzero('kuadrat',-4)
x =
-3.0000

Kasus 3 Aplikasi subrutin roots

Kasus 3
Tekanan uap n-butana pada temperatur 350 K adalah 9.4573 bar.
Hitunglah volume molar uap jenuh dan cair jenuh n-butana pada
Kondisi tersebut dengan menggunakan persamaan gas Van der Waals.
(R=8.314j/mol.K ;Tc=425.1 K; Pc=37.96 bar)

Jawaban:
Persamaan Van der Waals
RT a 27 R 2Tc 2 1 RTc
P - 2 a dan b
V -b V 64 Pc 8 Pc

Transformasi ke
dalam bentuk
umum
pers.polinomial

Halaman 60 dari 101


Bab 3 Persamaan Tak Linier

P (V - b)(V 2 ) RTV 2 - a (V - b)
P (V 3 - bV 2 ) RTV 2 - aV ab
PV 3 - ( Pb RT )V 2 aV - ab 0

% kasus3.m
clear
clc
% Masukan kondisi operasi
P = input('masukan tekanan, Pa = ');
T = input('masukan temperatur, K = ');
R = 8314 ; %J/(kmol.K)
Pc = 37.96e5; %Pa
Tc = 425.1; %K
% Hitung konstanta a & b
a = (27/64)*R^2*Tc^2/Pc;
b = (1/8)*R*Tc/Pc;
% Definisikan koefisien polinomial
VdW=[P, -(P*b + R*T), a, -a*b];
vol = roots(VdW) %liter/mol

Eksekusi program kasus3.m. Masukan dan hasil di Command Window

>>kasus3
masukan tekanan, Pa = 9.4573e5
masukan temperatur, K = 350

vol =

2.6669
0.3354
0.1910

Kasus 4 Aplikasi subrutin fzero

Diketahui sebuah persamaan kapasitas panas sbb.

15.04 kJ
Cp 0.716 - 4.257 E -6T
T kg .K

Tentukan temperatur pada saat Cp = 1 kJ/kg.K !

Halaman 61 dari 101


Bab 3 Persamaan Tak Linier

Langkah 1 Membuat program fungsi yang akan dinolkan.


%KapPns.m
function f = KapPns(T,cp)
%Persamaan tak linier yang akan dinolkan
f = cp - 0.716 + 4257e-6*T - 15.04/T^0.5;

Langkah 2 Membuat program pengeksekusi


% kasus4.m
clear
clc
cp = input('masukan kapasitas panas,kJ/kg.K = ');
T = fzero(@(T) KapPns(T,cp),100)

Langkah 3 Eksekusi program kasus4.m


Masukan dan hasil di Command Window
>> kasus4
masukan harga kapasitas panas,kJ/kg.K = 1

T=

189.7597

Tugas 4
Menyelesaikan persamaan tak linier tunggal dengan menggunakan
subrutin MATLAB

Tekanan uap n-butana pada temperatur 350 K adalah 9.4573 bar. Volume molar
uap jenuh dan cair jenuh n-butana pada kondisi tersebut dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan kubik Redlich-Kwong-Soave sebagai berikut:
RT aa
P -
V - b V (V b)
Dalam bentuk persamaan polinomial menjadi sebagai berikut::

Halaman 62 dari 101


Bab 3 Persamaan Tak Linier

Z 3 - Z 2 ( A - B - B 2 ) Z - AB 0
Dengan:
bP a aP PV
B A 2 2 Z
RT RT RT

2
0.4278R 2TC2 0.0867 RTC
T
a ;b a
1 S
1
- ;


PC PC
TC

S 0.48508 1.55171w - 0.15613w 2


(R=8.314j/mol.K ;Tc=425.1 K; Pc=37.96 bar; = 0.1931). Hitunglah volume
molar uap jenuh dan cair jenuh n-butana pada kondisi itu !!.

Sistem Persamaan Tak Linier


Sistem persamaan tak linier merupkan persamaan tak linier yang terdiri atas lebih
dari satu buah persamaan tak linier.
Solusi Sistem Persamaan Tak Linier
Metode Newton
f1 (1) f1 (1)
|x | x (1)
f ( x1 , x2 ) 0
x1
x2 d f (1)
Jd - f
1 - 1
f ( x1 , x2 ) 0
f 2 (1) f 2 (1) (1)
f (1) x ( n1) x ( n ) rd
|x | x 2 2

x
1
x2

Halaman 63 dari 101


Bab 3 Persamaan Tak Linier

function [xnew , iter] =


Newton(fnctn,x0,rho,tol,varargin)

%(c) by N. Mostoufi & A. Constantinides,January 1, 1999


%Initialization
if nargin < 4 | isempty(tol)
tol = 1e-6;
end
if nargin < 3 | isempty(rho)
rho = 1;
end
x0 = (x0(:).')'; % Make sure it's a column vector
nx = length(x0);
x = x0*1.1;
xnew = x0;
iter = 0;
maxiter = 100;
while max(abs(x-xnew)) > tol & iter < maxiter
iter = iter + 1;
x = xnew;
fnk = feval(fnctn,x,varargin{:});
% Set dx for derivation
for k = 1:nx
if x(k) ~= 0
dx(k) = x(k) / 100;
else
dx(k) = 1/100;
end
end
% Calculation of the Jacobian matrix
a = x;
b = x;
for k = 1 : nx
a(k) = a(k) - dx(k); fa =
feval(fnctn,a,varargin{:});
b(k) = b(k) + dx(k); fb =
feval(fnctn,b,varargin{:});
jacob(:,k) = (fb - fa) / (b(k) - a(k));
a(k) = a(k) + dx(k);
b(k) = b(k) - dx(k);
end
% Next approximation of the roots
if det(jacob) == 0
xnew = x + max([abs(dx), 1.1*tol]);
else
xnew = x - rho * inv(jacob) * fnk;
end
end
if iter >= maxiter
disp('Warning : Maximum iterations reached.')
end

Halaman 64 dari 101


Bab 3 Persamaan Tak Linier

Contoh sistem persamaan tak linier.


f1 ( x, y ) x 3 - 3xy 2 - 1/ 2 0
f 2 ( x, y ) 3 x 2 y - y 3 - 3 / 2 0

Langkah 1 Buat terlebih dahulu fungsi sistem persamaan taklinier dalam m-file.
%sistem.m
function f = sistem(x)
f=[x(1)^3-3*x(1)*x(2)^2-0.5
3*x(1)^2*x(2)-x(2)^3-sqrt(3)/2]

Langkah 2 Buat program pengeksekusi menggunakan Newton.m pada m-file yang


berbeda atau dapat juga langsung di command window.
%run_sistem.m
[x iter] = Newton('sistem',[1 2])

Langkah 3 Jalankan program pengeksekusi. Klik debug/run


Langkah 2 dapat di loncat dengan menuliskan langsung perintah eksekusi pada
Command window
>> [x iter] = Newton('sistem',[1 2])
x =
2.5198
1.5874

iter =
7

Subrutin dalam MATLAB untuk sistem persamaan taklinier


Solusi sistem persamaan taklinier dapat menggunakan fsolve pada MATLAB.
Contoh:
x 3 - 3 xy 2 1/ 2
3x 2 y - y 3 3 / 2

Langkah 1 Buat terlebih dahulu fungsi sistem persamaan taklinier dalam m-file.

Halaman 65 dari 101


Bab 3 Persamaan Tak Linier

Langkah 2 Buat program pengeksekusi menggunakan fsolve pada m-file yang


berbeda atau dapat juga langsung di command window.

Langkah 3 Jalankan program pengeksekusi.


function f = sistem(x)
f=[x(1)^3-3*x(1)*x(2)^2-0.5
3*x(1)^2*x(2)-x(2)^3-sqrt(3)/2]

>>[X,FVAL] = fsolve('sistem',[1 2])


Optimization terminated: first-order optimality is less than
options.TolFun.

X=

2.5198 1.5874

FVAL =

1.0e-010 *

0.1930
0.0966

Kasus 5
Reaksi reformasi kukus berlangsung menurut rangkaian reaksi kesetimbangan
berikut:


CH 4( g ) H 2O( g ) CO( g ) 3H 2( g ) R-1

CO( g ) H 2O( g ) CO2( g ) H 2 R-2

Pada suhu 2000 K harga konstanta kesetimbangan untuk masing-masing reaksi

adalah 1,930x10-4 dan 5,528. Tentukan komposisi kesetimbangan komponen-


komponen apabila Gas umpan berkomposisi 20% CH4(g) dan 80% H2O(g)

berada pada kondisi suhu 2000 K dan tekanan 1 atm.

Halaman 66 dari 101


Bab 3 Persamaan Tak Linier

Jawaban
Misal ditetapkan basis perhitungan 10 mol gas umpan
e1 derajat reaksi dari reaksi pertama
e2 derajat reaksi dari reaksi kedua
Fraksi mol kesetimbangan setiap komponen dapat dinyatakan sebagai berikut:
e1 - e2 3e1 e2 8 - e1 - e2
YCO YH 2 YH 2O
10 2e1 10 2e1 10 2e1
e2 2 - e1
YCO2 YCH 4
10 2e1 10 2e1
Persamaan konstanta kesetimbangan dinyatakan sebagai berikut:
YCOYH32 P 2 YCO2 YH 2
K1 K2
YCH 4 YH 2O YCOYH 2O

e1 - e2 3e1 - e2
3

K1
2 - e1 8 - e1 - e2 10 2e1
2

e2 3e1 e2
K2
e1 - e2 8 - e1 - e2

Berikut ini pemrograman MATLAB-nya.


function y = KsT(e,K1,K2)
%Sistem Pers.tak linier yang akan dinolkan
y = [(e(1)-e(2))*(3*e(1)-e(2))^3 /((2-e(1))*(8-e(1)
- e(2))*(10+2*e(1))^2) - K1
e(2)*(3*e(1)+e(2)) / ((e(1)-e(2))*(8-e(1)-e(2))) - K2];

clear
clc
K1 = input(Masukan konstanta kst. reaksi 1 = ');
K2 = input(Masukan konstanta kst. reaksi 2 = ');

%Pencari nol fungsi KsT.m


e = fsolve(@(e) KsT(e,K1,K2),[1 0.5])

Halaman 67 dari 101


Bab 3 Persamaan Tak Linier

Eksekusi di MATLAB command window


>>kasus5
Masukan harga konstanta kst. reaksi 1 = 1.93e-4
Masukan harga konstanta kst. reaksi 2 = 5.528
Optimization terminated: first-order optimality is less than options.TolFun.

e=

0.7480 0.6920

Tugas 5
Menyelesaikan sistem persamaan tak linier dengan menggunakan
subrutin MATLAB
Suatu reaksi elementer A B + C berlangsung dalam sebuah reaktor tangki

berpengaduk kontinu. Laju umpan murni A, 12 mol/s pada temperatur 25 oC.


Reaksi bersifat eksotermik, untuk itu digunakan air pendingin bertemperatur 50
oC untuk menyerap kalor yang dibebaskan reaksi. Asumsi konstanta kapasitas
panas sama baik di sisi reaktan maupun produk, neraca energi untuk sistem ini
dirumuskan sebagai berikut:

- FAo X DH R FAoCP , A (T - T0 ) UA(T - Ta )

FA0 = laju molar umpan, mol/s.


X = konversi
HR = Kalor reaksi, J/(mol.K)
CP,A = kapasitas panas A, J/(mol.K)

T = temperatur reaktor, oC

T0 = temperatur referensi, 25 oC

Ta = temperatur air pendingin, oC

Halaman 68 dari 101


Bab 3 Persamaan Tak Linier

U = koefisien pindah panas total, W/(m2.K)

A = luas pindah panas, m2


Untuk reaksi orde pertama konversi dirumuskan sebagai berikut:
tk
X
1t k
Dengan adalah waktu tinggal dalam sekon, dan k adalah laju reaksi spesifik

dalam s-1 dihitung dengan menggunakan persamaan Arrhenius:

k 650 exp[-3800 /(T 273)]


Hitunglah harga temperatur reaktor dan konversinya!.
(HR=-1500 kJ/mol; =10 s; CP,A = 4500 J/(mol.K); UA/FA0 =700 W.s/
(mol.K).

Halaman 69 dari 101


Bab 3 Persamaan Tak Linier

_______________________________o0o________________________________

Halaman 70 dari 101

You might also like