Professional Documents
Culture Documents
Bab 3
Persamaan Tak Linier
Persamaan Linier y mx c
y yx
LINIER x
Gambar 3.1 Kurva linier
Persamaan Tak Linier
Contoh:
y
y exp( x )
NON-LINIER
x
Gambar 3.2 Kurva tak linier
Persamaan Polinomial x 4 6 x3 7 x 2 - 6 x - 8 0
Dalam aplikasinya di bidang teknik kimia, persamaan tak linier memiliki peranan
yang sangat penting.
Tabel 3.2 Aplikasi Persamaan Tak Linier dalam bidang teknik kimia
Tout Tin
Neraca Massa dan Energi,
eDH 0o N out
CPout,i dT - N in
CPin,i 0
To To
(1
RT a
P - 2
Termodinamika V -b V
Persamaan gas nyata/kubik,
Kesetimbangan reaksi kimia, ln K DG0 - DH 0 DH 0 1 DC p dT - DC p dT 0
o o o T o T o
RT0 RT T TR R T
T 0 0
j 1 j
1) Persamaan kubik tersebut diusulkan oleh Johannes Diderik van der Waals
(1873), Fisikawan Belanda, peraih nobel Fisika pada tahun 1910.
2) Persamaan Underwood untuk distilasi multikomponen.
Klasifikasi persamaan tak Linier
Berdasarkan jumlah banyaknya persamaan tak linier dibagi menjadi dua
1. Persamaan Tunggal
Persamaan tak linier hanya satu buah.
f ( x) 0 Contoh: x 2 2 x - 3 0
f1 x1 , x 2 ,..., x N 0
f 2 x1 , x 2 ,..., x N 0
... 2 x - sin x y / 2 0
Contoh :
f N x1 , x 2 ,..., x N 0 2 x - cos x - y / 2 0
1
mulai
m=(a+b)/2
Definisikan f(x)
dan toleransi Hitung harga:
f(m)
Tetapkan harga
f(a)*f(
a dan b
m)>0
tid
y
ak
Hitung harga: a=ma b=m
f(a), f(b) f(a)=f(m) f(b)=f(m)
ya
|(a-b)/a|>tol
tidak
f(a)*f(b)
<0
tidak
x*=(a+b)/2
ya
1
Selesai
biseksi.m
fbiseksi. ni,memempunyai,dua.,tujuanutmaa tidak memakai nama-nama
yang telah didefinisikan oleh MATLAB. dalam m-file.is perintahunction
x = biseksi(fungsi,a,b,tol)
% a = tebakan awal pertama, b = tebakan awal kedua
% tol = toleransi
while abs((a - b)/a) > tol
fa = feval(fungsi,a);
fb = feval(fungsi,b);
if fa*fb > 0
error('masukan tebakan a dan b yang berbeda')
end
m = (a + b)/2;
fm = feval(fungsi,m);
if fm*fa > 0;
a = m;
else
b = m;
end
end
x=(a+b)/2;
Contoh:
Carilah akar-akar persamaan kuadrat x 2 4 x 3 0 dengan menggunakan metode
penyetengahan interval!.
%kuadrat.m
function y = kuadrat(x)
y = x^2+4*x+3;
No Keunggulan Kelemahan
1. Hanya butuh satu tebakan Kekonvergenan adakalanya gagal dicapai.
awal.
2. Laju konvergensi cepat
f ( xn )
0 xn xn 1 x
Gambar 3.4 Metode newton-Raphson
f ( xn 1 ) - f ( xn ) 0 - f ( xn )
f '( xn ) gradien
xn 1 - xn xn 1 - xn
f ( xn )
xn 1 xn -
f '( xn )
f ( xn )
Metode Newton-Raphson. xn 1 xn -
f '( xn )
5. Periksa kriteria iterasi |(x x0)/x| > Tol. Jika kriteria iterasi terpenuhi
proses dilanjutkan. Jika kriteria iterasi tidak terpenuhi proses dihentikan.
Akar pembuat nol diperoleh.
6. Nyatakan x0 = x.
x0 = 0.1
7. Hitung harga f(x0) dan f(x0).
f(0.1) = -1
f(0.1) = 1/(0.1*ln10) = 4.343
f ( x0 )
8. Hitung harga x x0 -
f ' ( x0 )
(-1)
x 0.1 - 0.3303
4.343
9. Kembali ke langkah 5
10. Selesai.
Mulai
Definisikan
f(x) dan f(x),
x0, tol
Nyatakan:
x = x0
x0 = x + 1
tidak
|(x-x0)/x|>tol
ya
Nyatakan: Tampilkan
x0 = x x* = x
Hitung harga:
Selesai
f(x0) dan f(x0)
Hitung harga:
x=x0-f(x0)/f(x0)
%NewRap.m
function [x iter] = NewRap(fungsi,dfungsi,x0,tol)
% fungsi = fungsi yang akan dicari akar-akarnya
% dfungsi = turunan pertama fungsi
% x0 = tebakan awal
% tol = toleransi
itermax = 100;
iter = 0;
x = x0;
x0 = x + 1;
% loop iterasi
while abs((x - x0)/x) > tol & iter <= itermax
iter = iter + 1;
x0 = x;
fx= feval(fungsi,x);
df= feval(dfungsi,x);
% Rumus Newton-Raphson
x = x0 - fx/df;
end
%kuadrat.m
function y = kuadrat(x)
y = x^2+4*x+3;
%dkuadrat.m
function dy = dkuadrat(x)
dy = 2*x+4;
Kita gunakan contoh kasus yang sama dengan contoh pada metode bisection.
y x2 4x 3 0
dy
2x 4
dx
>> [x iter]=NewRap('kuadrat','dkuadrat',2,1e-6)
x =
-1.0000
iter =
6
>> [x iter]=NewRap('kuadrat','dkuadrat',-4,1e-6)
x =
-3.0000
iter =
5
Penggunaan roots:
Penulisan perintah roots di Command window MATLAB
C(1)*X^N + ... + C(N)*X + C(N+1)
C =
1 4 -5
>> roots(C)
ans =
-5
1
Penggunaan fzero:
Penulisan fzero di MATLAB Command window
x =fzero(fungsi,x0)
ans =
-1
y = x^2+4*x+3
Kasus 3
Tekanan uap n-butana pada temperatur 350 K adalah 9.4573 bar.
Hitunglah volume molar uap jenuh dan cair jenuh n-butana pada
Kondisi tersebut dengan menggunakan persamaan gas Van der Waals.
(R=8.314j/mol.K ;Tc=425.1 K; Pc=37.96 bar)
Jawaban:
Persamaan Van der Waals
RT a 27 R 2Tc 2 1 RTc
P - 2 a dan b
V -b V 64 Pc 8 Pc
Transformasi ke
dalam bentuk
umum
pers.polinomial
P (V - b)(V 2 ) RTV 2 - a (V - b)
P (V 3 - bV 2 ) RTV 2 - aV ab
PV 3 - ( Pb RT )V 2 aV - ab 0
% kasus3.m
clear
clc
% Masukan kondisi operasi
P = input('masukan tekanan, Pa = ');
T = input('masukan temperatur, K = ');
R = 8314 ; %J/(kmol.K)
Pc = 37.96e5; %Pa
Tc = 425.1; %K
% Hitung konstanta a & b
a = (27/64)*R^2*Tc^2/Pc;
b = (1/8)*R*Tc/Pc;
% Definisikan koefisien polinomial
VdW=[P, -(P*b + R*T), a, -a*b];
vol = roots(VdW) %liter/mol
>>kasus3
masukan tekanan, Pa = 9.4573e5
masukan temperatur, K = 350
vol =
2.6669
0.3354
0.1910
15.04 kJ
Cp 0.716 - 4.257 E -6T
T kg .K
Tentukan temperatur pada saat Cp = 1 kJ/kg.K !
T=
189.7597
Tugas 4
Menyelesaikan persamaan tak linier tunggal dengan menggunakan
subrutin MATLAB
Tekanan uap n-butana pada temperatur 350 K adalah 9.4573 bar. Volume molar
uap jenuh dan cair jenuh n-butana pada kondisi tersebut dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan kubik Redlich-Kwong-Soave sebagai berikut:
RT aa
P -
V - b V (V b)
Dalam bentuk persamaan polinomial menjadi sebagai berikut::
Z 3 - Z 2 ( A - B - B 2 ) Z - AB 0
Dengan:
bP a aP PV
B A 2 2 Z
RT RT RT
2
0.4278R 2TC2 0.0867 RTC
T
a ;b a
1 S
1
- ;
PC PC
TC
Langkah 1 Buat terlebih dahulu fungsi sistem persamaan taklinier dalam m-file.
%sistem.m
function f = sistem(x)
f=[x(1)^3-3*x(1)*x(2)^2-0.5
3*x(1)^2*x(2)-x(2)^3-sqrt(3)/2]
iter =
7
Langkah 1 Buat terlebih dahulu fungsi sistem persamaan taklinier dalam m-file.
X=
2.5198 1.5874
FVAL =
1.0e-010 *
0.1930
0.0966
Kasus 5
Reaksi reformasi kukus berlangsung menurut rangkaian reaksi kesetimbangan
berikut:
CH 4( g ) H 2O( g ) CO( g ) 3H 2( g ) R-1
CO( g ) H 2O( g ) CO2( g ) H 2 R-2
Jawaban
Misal ditetapkan basis perhitungan 10 mol gas umpan
e1 derajat reaksi dari reaksi pertama
e2 derajat reaksi dari reaksi kedua
Fraksi mol kesetimbangan setiap komponen dapat dinyatakan sebagai berikut:
e1 - e2 3e1 e2 8 - e1 - e2
YCO YH 2 YH 2O
10 2e1 10 2e1 10 2e1
e2 2 - e1
YCO2 YCH 4
10 2e1 10 2e1
Persamaan konstanta kesetimbangan dinyatakan sebagai berikut:
YCOYH32 P 2 YCO2 YH 2
K1 K2
YCH 4 YH 2O YCOYH 2O
e1 - e2 3e1 - e2
3
K1
2 - e1 8 - e1 - e2 10 2e1
2
e2 3e1 e2
K2
e1 - e2 8 - e1 - e2
clear
clc
K1 = input(Masukan konstanta kst. reaksi 1 = ');
K2 = input(Masukan konstanta kst. reaksi 2 = ');
e=
0.7480 0.6920
Tugas 5
Menyelesaikan sistem persamaan tak linier dengan menggunakan
subrutin MATLAB
Suatu reaksi elementer A B + C berlangsung dalam sebuah reaktor tangki
T = temperatur reaktor, oC
T0 = temperatur referensi, 25 oC
_______________________________o0o________________________________