Professional Documents
Culture Documents
ARTIKEL PENELITIAN
Low Back Pain pada Karyawan Front Office dan Bell Boy di Hotel I
Makassar
Yelly Asta Siusiu Imran
Sub-departemen Kedokteran Okupasi, Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas, Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
3 | Artikel Penelitian
Low Back Pain pada Karyawan Front Office dan Bell Boy di Hotel I Makassar
merupakan penyebab utama dari suatu prevalensi LBP yang terjadi pada
ketidakmampuan (disability) pada orang karyawan front office hotel I dengan
berumur dibawah 40 tahun. faktor egonomis dan faktor fisik yang
Metode : Penelitian ini menggunakan terdapat pada pasien.
metode penelitian deskriptif dengan Kesimpulan : LBP disebabkan oleh
pendekatan cross sectional melalui faktor ergonomis di lingkungan kerja
proses walk through survey. Data yang yang berhubungan dengan posisi yang
digunakan berupa kebiasaan responden sama dari pekerja selama sembilan jam
dan data faktor-faktor pencetus LBP, setiap hari tetap pada posisi duduk tanpa
seperti faktor fisik dan status kesehatan diselingi dengan perubahan posisi dalam
pekerja yang memungkinkan terjadinya waktu 10 menit. Dibuktikan dari
LBP. Data pengukuran adanya penelitian yang menyatakan bahwa posisi
kecenderungan nyeri atau pegal-pegal duduk yang lama dan keliru merupakan
pada daerah pinggang dan punggung penyebab adanya masalah masalah
dengan menggunakan check list. punggung. Hal ini dapat terjadi karena
Sampel dalam penelitian ini adalah tekanan pada bagian tulang belakang
pasien dengan gejala nyeri atau pegal- akan meningkat pada saat duduk
pegal pada punggung bawah atau bagian dibandingkan dengan saat berdiri ataupun
pinggang yang berlangsung saat berbaring. Jika diasumsikan tekanan
melakukan pekerjaan. Distribusi sampel tersebut sekitar 100% ; maka cara duduk
penelitian berdasarkan jenis pekerjaan yang tegang atau kaku (erect posture)
yang dilakukan didapatkan hasil 1 dapat menyebabkan tekanan tersebut
karyawan dari 4 karyawan bagian front mencapai 140% dan cara duduk yang
office mengalami keluhan pegal-pegal dilakukan dengan membungkuk ke depan
pada punggung belakang bagian bawah. menyebabkan tekanan tersebut sampai
190%
Hasil : Prevalensi nyeri musculoskeletal,
Kata Kunci : Faktor Ergonomis, Low Back Pain,
yaitu LBP, yaitu sebesar 50 % yang posisi duduk.
didapatkan dideskripsikan sebagai
Latar Belakang :
sebuah epidemik. Sekitar 25 persen (1
Tenaga kerja sebagai sumber
pasien) dari populasi pernah menderita
daya manusia memiliki peranan yang
nyeri punggung bawah paling tidak sekali
sangat besar dalam pembangunan
dalam hidupnya. Pada penelitian kali ini
nasional. Tenaga kerja merupakan
didapatkan bahwa terdapat hubungan
4 | Artikel Penelitian
Low Back Pain pada Karyawan Front Office dan Bell Boy di Hotel I Makassar
pelaksana pembangunan untuk mencapai duduk yang lama memiliki resiko yang
kesejahteraan umum dan kualitas tinggi terkena low back pain, baik dalam
kehidupan yang semakin baik.1 total waktu duduk (OR=3.31,
Lingkungan kerja merupakan 95%Cl=1.18-9.28, P=0.03) duduk dalam
tempat yang potensial memengaruhi waktu senggang (OR=5.31,
kesehatan pekerja. Faktor-faktor yang 95%Cl=1.57-17.90, P=0.01), dan dalam
dapat memengaruhi kesehatan pekerja waktu kerja (OR=3.26, 95%Cl=0.89-
antara lain faktor fisik, faktor kimia, dan 11.98, P=0.08). Kesimpulannya adalah
faktor biologis 2,3,4 terdapatnya hubungan antara lama
Kesehatan dan kerja sangat erat duduk, dinilai secara objektif selama
hubungannya sebab lingkungan kerja beberapa hari dengan intensitas low back
dapat memengaruhi kesehatan seseorang. pain.5
Pekerja mungkin saja terpapar dengan METODE
mesin-mesin berbahaya, bahan kimia Penelitian ini menggunakan
berbahaya, ataupun situasi kerjayang metode penelitian deskriptif dengan
penuh tekanan. Oleh karena itu, pendekatan cross sectional melalui
diperlukan pelayanan kedokteran okupasi proses walk through survey. Data yang
yang.baik. Pelayanan kesehatan primer digunakan berupa kebiasaan responden,
kedokteran okupasi adalah pelayanan dan data faktor-faktor pencetus LBP,
kesehatan yang diberikan kepada pekerja, seperti faktor ergonomic dan faktor fisik,
baik sebagai individu maupun komunitas Data faktor ergonomic yang digunakan
pekerja pada tingkat primer. 1,4 berupa posisi kerja responden, postur
Salah satu penyakit akibat kerja kerja, perulangan (repetiting) dan durasi
adalah low back pain. Pada dasarnya pekerja berada dalam posisi yang sama.
timbulnya rasa sakit adalah karena Sampel dalam penelitian ini
terjadinya tekanan pada susunan saraf adalah pasien dengan keluhan pegal-
tepi daerah pinggang (saraf terjepit). pegal atau nyeri pada bagian punggung
Jepitan pada saraf ini dapat terjadi karena dan pinggang yang berlangsung saat
gangguan otot dan jaringan sekitarnya, melakukan pekerjaan. Distribusi sampel
gangguan pada sarafnya sendiri, kelainan penelitian berdasarkan jenis pekerjaan
tulang belakang maupun kelainan di yang dilakukan didapatkan hasil 1
tempat lain. pekerja dari 4 karyawan desain yang
Sebuah studi yang dilakukan oleh mengalami keluhan LBP. Akan tetapi,
Gupta et. Al, Pekerja dengan durasi penelitian pada studi cross sectional
5 | Artikel Penelitian
Low Back Pain pada Karyawan Front Office dan Bell Boy di Hotel I Makassar
7 | Artikel Penelitian
Low Back Pain pada Karyawan Front Office dan Bell Boy di Hotel I Makassar
beban berat tidak ada. Riwayat merokok pain didapatkan bahwa pasien ini selalu
dan mengonsumsi alkohol tidak ada. bekerja dengan posisi duduk yang
Keluhan penyakit lain tidak ada. dilakukan lebih dari 10 menit dengan
Prevalensi LBP yang didapatkan posisi tidak ergonomik.
dari responden sebesar 25%. Faktor yang Berdasarkan hasil penelitian, dari
dominan berpengaruh dalam LBP berupa 1 responden yang mengalami low back
faktor ergonomis yaitu postur dan posisi pain didapatkan bahwa pasien tersebut
pada saat bekerja. Pasien bekerja selama dalam melakukan pekerjaannya dengan
9 jam dalam sehari selama 6 hari dan menggunakan alat bantu teknologi
fasilitas yang digunakan pada kasus ini canggih berupa komputer. Dari hasil
adalah pasien melakukan pekerjaannya anamnesis dan peninjauan langsung
sebagai desainer menggunakan komputer dengan menggunakan survey untuk
sebagai alatnya. mendapatkan gangguan muskuloskeletal
Dari 4 orang responden yang dengan survey BRIEFTM (Baseline Risk
diwawancarai yaitu sebanyak 1 Identification of Ergonomic Factors).
responden (25%) yang mengalami LBP Hasil menunjukkan bahwa terdapat
sedangkan responden yang tidak faktor ergonomik yang dapat
mengalami keluhan low back pain (nyeri menyebabkan pasien mendapatkan
punggung bawah) yaitu sebanyak 3 gangguan musculoskeletal. Hasil dengan
responden (75%). Berdasarkan penelitian risiko tinggi adalah pada tangan kanan-
yang telah dilakukan pada satu pekerja kiri, siku kanan-kiri, bahu kanan-kiri,
tersebut, titik keluhan nyeri dan pegal- leher, tungkai kanan-kiri, dan punggung.
pegal yang dirasakan oleh pekerja adalah Berdasarkan hasil penelitian, dari
pada bagian punggung belakang. 1 responden (25%) yang mengalami low
Berdasarkan hasil penelitian yang back pain didapatkan bahwa
berdasar pada Hazard yaitu faktor pencahayaan pada tempatnya bekerja
ergonomis yang ditinjau dari segi posisi, cukup memadai dan 3 orang lain
dari 1 orang yang mengalami low back responden yang bekerja di tempat yang
pain terdapat 3 orang responden (3 sama berpendapat bahwa pencahayaan
karyawan desain) yang memiliki posisi pada tempatnya bekerja cukup memadai.
yang berubah dalam kurun waktu 10 Sumber cahaya berasal dari lampu.
menit (75%). Berdasarkan hasil penelitian, dari
Berdasarkan hasil penelitian, dari 1 responden yang mengalami low back
1 responden yang mengalami low back pain mengatakan bahwa radiasi dari
8 | Artikel Penelitian
Low Back Pain pada Karyawan Front Office dan Bell Boy di Hotel I Makassar
komputer pada tempatnya bekerja tidak bertahan sampai kurang dari 6 minggu),
mengganggu dan 3 orang lain responden subakut (6-12 minggu), dan kronik (lebih
yang bekerja di tempat yang sama dari 12 minggu). LBP non-spesifik
berpendapat bahwa tidak mengganggu. merupakan jenis LBP terbanyak pada
Sumber radiasi berasal dari komputer. populasi. Pada tipe ini,
Selain dari faktor-faktor ketidakseimbangan terjadi antara
Ergonomis dan faktor fisik yang functional load (usaha yang dibutuhkan
didapatkan pada tempat kerja juga dicoba untuk bekerja dan melakukan aktivitas
untuk menghubungankan insidens LBP sehari-hari) dengan kemampuan untuk
ini . melakukan aktivitas tersebut. LBP non-
Dan dari seluruh responden spesifik ditandai dengan tidak adanya
ditemukan bahwa dari responden yang perubahan struktur yang abnormal, tidak
mengalami keluhan LBP semuanya tidak ada pengurangan discus intervertebralis,
memiliki kebiasaan merokok. kompresi saraf, trauma tulang dan sendi,
skoliosis atau lordosis yang dapat
DISKUSI
menyebabkan nyeri punggung.
Low back pain (LBP) merupakan
Etiologi Low back pain
rasa nyeri yang dirasakan pada punggung
Nyeri punggung dapat
bawah yang sumbernya adalah tulang
disebabkan oleh berbagai kelainan yang
belakang daerah spinal (punggung
terjadi pada tulang belakang, otot diskus
bawah) yaitu daerah di bawah costa
intervertebralis, sendi, maupun struktur
terakhir dan di atas garis inferior gluteal.
lain yang menyokong tulang belakang.
Selain itu dapat juga bersumber dari otot,
Penyebab LBP dapat dibagi menjadi
saraf, atau struktur lain di sekitar daerah
diskogenik dan non-diskogenik. LBP
tersebut. Nyeri ini dapat berupa nyeri
diskogenik seperti sindroma radikuler
lokal, nyeri radikuler, ataupun keduanya.
biasanya disebabkan oleh suatu hernia
Nyeri yang dirasakan dapat menyebar
nukleus pulposus yang merusak saraf-
sampai ke ekstremitas inferior.
saraf disekitar radiks. Diskus hernia ini
Low back pain (LBP)
bisa dalam bentuk suatu protrusio atau
diklasifikasikan berdasar mekanik, non-
prolaps dari nukleus pulposus dan
mekanik, dan psikogenik. LBP mekanik
keduanya dapat menyebabkan kompresi
dibagi menjadi LBP spesifik dan non-
pada radiks. Lokalisasinya paling sering
spesifik. Berdasarkan durasinya dibagi
di daerah lumbal atau servikal dan jarang
menjadi akut (onset tiba-tiba, dan
sekali pada daerah torakal. Penyebab low
9 | Artikel Penelitian
Low Back Pain pada Karyawan Front Office dan Bell Boy di Hotel I Makassar
10 | Artikel Penelitian
Low Back Pain pada Karyawan Front Office dan Bell Boy di Hotel I Makassar
pinggang, khususnya untuk pekerjaan panjang lengan bawah dan tangan, jarak
yang memerlukan pengerahan otot lekuk lutut dan garis punggung, serta
karena nikotin pada rokok dapat jarak lekuk lutut dan telapak kaki. Posisi
menyebabkan berkurangnya aliran darah duduk pada otot rangka dan tulang
ke jaringan. Selain itu, merokok dapat belakang terutama pada pinggang harus
pula menyebabkan berkurangnya dapat ditahan oleh sandaran kursi agar
kandungan mineral pada tulang sehingga terhindar dari nyeri dan cepat lelah.
menyebabkan nyeri akibat terjadinya Pada posisi duduk tekanan tulang
keretakan atau kerusakan pada tulang. belakang akan meningkat dibanding
5. Aktivitas/Olahraga berdiri atau berbaring. Jika posisi duduk
Posisi berdiri yang salah yaitu tidak benar maka tekanan pada saat posisi
berdiri dengan membungkuk atau tidak duduk 100% dan tekanan akan
menekuk ke muka. Posisi tidur yang salah meningkat menjadi 140% bila sikap
seperti tidur pada kasur yang tidak duduk tegang dan kaku dan tekanan akan
menopang spinal. Kasur yang diletakkan meningkat menjadi 190% apabila saat
di atas lantai lebih baik dari pada tempat duduk dilakukan membungkuk ke depan.
tidur yang bagian tengahnya lentur. Sikap kerja berdiri merupakan
Posisi mengangkat beban dari posisi sikap kerja yang posisi tulang belakang
berdiri langsung membungkuk vertikal dan berat badan tertumpu secara
mengambil beban merupakan posisi yang seimbang pada dua kaki. Bekerja dengan
salah, seharusnya beban tersebut diambil posisi berdiri terus menerus
setelah jongkok terlebih dahulu. Selain menyebabkan penumpukan darah dan
sikap tubuh yang salah beberapa aktivitas berbagai cairan tubuh pada bagian kaki
berat seperti melakukan aktivitas dengan dan hal ini akan bertambah bila ukuran
posisi berdiri lebih dari 1 jam dalam sepatu yang digunakan tidak sesuai.
sehari melakukan aktivitas dengan posisi Sikap kerja berdiri dapat menimbulkan
duduk yang menonton lebih dari 2 jam keluhan subjektif dan juga kelelahan bila
sehari, naik turun tangga, berjalan jauh sikap kerja ini tidak dilakukan bergantian
dalam sehari dapat menimbulkan nyeri dengan sikap kerja duduk. Berdiri dalam
pinggang watu yang lama menyebabkan nyeri
6. Faktor Pekerjaan punggung bawah.
6. 1. Posisi kerja Posisi membungkuk
Ukuran tubuh yang penting menyebabkan pekerja mengalami low
adalah tinggi duduk, panjang lengan atas, back pain bila dilakukan secara berulang
11 | Artikel Penelitian
Low Back Pain pada Karyawan Front Office dan Bell Boy di Hotel I Makassar
dalam periode yang cukup lama. Faktor 30 menit. Sedangkan diantara waktu
risiko nyeri punggung bawah kerja harus disediakan waktu istirahat
menunjukan bahwa sikap kerja yang jumlahnya antara 15-30% dari
membungkuk memperbesar risiko nyeri seluruh waktu kerja. Apabila jam kerja
punggung bawah sebesar 2,68 kali melebihi dari ketentuan tersebut akan
dibandingkan dengan pekerja dengan ditemukan hal-hal seperti penurunan
sikap badan tegak. kecepatan kerja, gangguan kesehatan,
6.2. Repetisi angka absensi karena sakit meningkat,
Repetisi adalah pengulangan yang dapat mengakibatkan rendahnya
gerakan kerja dengan pola yang sama. tingkat produktivitas kerja. Durasi
Frekuensi gerakan yang terlampau sering terjadinya postur yang tidak benar yang
akan mendorong fatigue dan ketegangan berisiko bila postur tersebut
otot tendon. Ketegangan otot tendon dipertahankan lebih dari 10 menit.
dapat dipulihkan apabila ada jeda waktu Terapi Low Back Pain
istirahat yang digunakan untuk Secara kausal, penyebab nyeri akan
peregangan otot. Dampak gerakan diatasi sesuai kasus penyebabnya.
berulang akan meningkat bila gerakan Misalnya untuk penderita yang
tersebut dilakukan dengan postur yang kekurangan vitamin saraf akan diberikan
tidak benar dengan beban yang berat vitamin tambahan. Para perokok dan
dalam waktu yang lama. Frekuensi pecandu alkohol yang menderita low
terjadinya sikap tubuh terkait dengan back pain (LBP) akan disarankan untuk
berapa kali gerakan repetitif dalam mengurangi konsumsinya. Sedangkan
melakukan pekerjaan. Keluhan otot pengobatan simptomatik dilakukan
terjadi karena otot menerima tekanan dengan menggunakan obat untuk
akibat beban menghilangkan gejala-gejala seperti
terus menerus tanpa memperoleh nyeri, pegal, atau kesemutan. Pada kasus
kesempatan untuk relaksasi. low back pain (LBP) karena tegang otot
6.3. Durasi kerja dapat digunakan muscle relaxan. Untuk
Lamanya seseorang bekerja pengobatan simptomatis lainnya kadang-
sehari secara baik pada umumnya 6-8 kadang memerlukan campuran antara
jam. Dalam seminggu biasanya obat-obat analgesik, antiinflamasi,
seseorang dapat bekerja dengan baik NSAID, obat penenang, dan lain-lain.
selama 40-50 jam. Maksimum waktu Apabila dengan pengobatan biasa
kerja tambahan yang masih efisien adalah tidak berhasil, mungkin diperlukan
12 | Artikel Penelitian
Low Back Pain pada Karyawan Front Office dan Bell Boy di Hotel I Makassar
13 | Artikel Penelitian
Low Back Pain pada Karyawan Front Office dan Bell Boy di Hotel I Makassar
tidak optimal, bahkan biasanya terlihat Associated with Low Back Pain? A
penurunan kualitas dan hasil kerja serta Cross-Sectional Investigation in the
14 | Artikel Penelitian