You are on page 1of 12

Low Back Pain pada Karyawan Front Office dan Bell Boy di Hotel I Makassar

ARTIKEL PENELITIAN

Low Back Pain pada Karyawan Front Office dan Bell Boy di Hotel I
Makassar
Yelly Asta Siusiu Imran
Sub-departemen Kedokteran Okupasi, Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas, Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin

Abstrak dirasakan pada punggung bawah yang


Latar belakang : Menurut Peraturan sumbernya adalah tulang belakang
Menteri Tenaga Kerja RI Nomor: PER- daerah spinal (punggung bawah) yaitu
01/MEN/1981 tentang Kewajiban daerah di bawah costa terakhir dan di atas
Melapor Penyakit Akibat Kerja bahwa garis inferior gluteal. Selain itu dapat juga
yang dimaksud dengan penyakit akibat bersumber dari otot, saraf, atau struktur
kerja (PAK) adalah setiap penyakit yang lain di sekitar daerah tersebut. Nyeri yang
disebabkan oleh pekerjaan atau dirasakan dapat menyebar sampai ke
lingkungan kerja, yang mempunyai ekstremitas inferior. Penyakit ini
penyebab yang spesifik atau asosiasi disebabkan oleh berbagai penyakit dan
yang kuat dengan pekerjaan, pada aktivitas tubuh yang kurang baik.
umumnya terdiri dari satu agen Kesulitan saat menegakkan badan setelah
penyebab, harus ada hubungan sebab membungkuk karena timbulnya rasa
akibat antara proses penyakit dan hazard kaku atau rasa sakit adalah gejala /
di tempat kerja. Faktor Lingkungan kerja keluhan yang sangat sering terjadi dari
sangat berpengaruh dan berperan sebagai masalah nyeri punggung bawah atau Low
penyebab timbulnya Penyakit Akibat Back Pain (LBP). 80 % manusia dalam
Kerja. Penyakit Akibat Kerja (PAK) perjalanan hidupnya pernah menderita
(Occupational Diseases) dapat LBP. Bagi penderita selain rasa nyeri dan
menyebabkan cacat sebagian maupun kecacatan yang mungkin timbul, juga
cacat total (Permenaker No. Per. dapat mengakibatkan terganggunya
01/Men/1981). Salah satu penyakit akibat karier kerja, bahkan kehilangan
kerja yangmenjadi masalah kesehatan pekerjaan. Bagi lingkungan kerja, dapat
yang umum terjadi di dunia dan mengakibatkan penurunan produktifitas
memengaruhi hampir seluruh populasi kerja. Keluhan LBP dapat terjadi pada
adalah Low back pain (LBP). Low back setiap orang, baik jenis kelamin, usia, ras,
pain (LBP) merupakan rasa nyeri yang status pendidikan dan profesi. LBP

3 | Artikel Penelitian
Low Back Pain pada Karyawan Front Office dan Bell Boy di Hotel I Makassar

merupakan penyebab utama dari suatu prevalensi LBP yang terjadi pada
ketidakmampuan (disability) pada orang karyawan front office hotel I dengan
berumur dibawah 40 tahun. faktor egonomis dan faktor fisik yang
Metode : Penelitian ini menggunakan terdapat pada pasien.
metode penelitian deskriptif dengan Kesimpulan : LBP disebabkan oleh
pendekatan cross sectional melalui faktor ergonomis di lingkungan kerja
proses walk through survey. Data yang yang berhubungan dengan posisi yang
digunakan berupa kebiasaan responden sama dari pekerja selama sembilan jam
dan data faktor-faktor pencetus LBP, setiap hari tetap pada posisi duduk tanpa
seperti faktor fisik dan status kesehatan diselingi dengan perubahan posisi dalam
pekerja yang memungkinkan terjadinya waktu 10 menit. Dibuktikan dari
LBP. Data pengukuran adanya penelitian yang menyatakan bahwa posisi
kecenderungan nyeri atau pegal-pegal duduk yang lama dan keliru merupakan
pada daerah pinggang dan punggung penyebab adanya masalah masalah
dengan menggunakan check list. punggung. Hal ini dapat terjadi karena
Sampel dalam penelitian ini adalah tekanan pada bagian tulang belakang
pasien dengan gejala nyeri atau pegal- akan meningkat pada saat duduk
pegal pada punggung bawah atau bagian dibandingkan dengan saat berdiri ataupun
pinggang yang berlangsung saat berbaring. Jika diasumsikan tekanan
melakukan pekerjaan. Distribusi sampel tersebut sekitar 100% ; maka cara duduk
penelitian berdasarkan jenis pekerjaan yang tegang atau kaku (erect posture)
yang dilakukan didapatkan hasil 1 dapat menyebabkan tekanan tersebut
karyawan dari 4 karyawan bagian front mencapai 140% dan cara duduk yang
office mengalami keluhan pegal-pegal dilakukan dengan membungkuk ke depan
pada punggung belakang bagian bawah. menyebabkan tekanan tersebut sampai
190%
Hasil : Prevalensi nyeri musculoskeletal,
Kata Kunci : Faktor Ergonomis, Low Back Pain,
yaitu LBP, yaitu sebesar 50 % yang posisi duduk.
didapatkan dideskripsikan sebagai
Latar Belakang :
sebuah epidemik. Sekitar 25 persen (1
Tenaga kerja sebagai sumber
pasien) dari populasi pernah menderita
daya manusia memiliki peranan yang
nyeri punggung bawah paling tidak sekali
sangat besar dalam pembangunan
dalam hidupnya. Pada penelitian kali ini
nasional. Tenaga kerja merupakan
didapatkan bahwa terdapat hubungan

4 | Artikel Penelitian
Low Back Pain pada Karyawan Front Office dan Bell Boy di Hotel I Makassar

pelaksana pembangunan untuk mencapai duduk yang lama memiliki resiko yang
kesejahteraan umum dan kualitas tinggi terkena low back pain, baik dalam
kehidupan yang semakin baik.1 total waktu duduk (OR=3.31,
Lingkungan kerja merupakan 95%Cl=1.18-9.28, P=0.03) duduk dalam
tempat yang potensial memengaruhi waktu senggang (OR=5.31,
kesehatan pekerja. Faktor-faktor yang 95%Cl=1.57-17.90, P=0.01), dan dalam
dapat memengaruhi kesehatan pekerja waktu kerja (OR=3.26, 95%Cl=0.89-
antara lain faktor fisik, faktor kimia, dan 11.98, P=0.08). Kesimpulannya adalah
faktor biologis 2,3,4 terdapatnya hubungan antara lama
Kesehatan dan kerja sangat erat duduk, dinilai secara objektif selama
hubungannya sebab lingkungan kerja beberapa hari dengan intensitas low back
dapat memengaruhi kesehatan seseorang. pain.5
Pekerja mungkin saja terpapar dengan METODE
mesin-mesin berbahaya, bahan kimia Penelitian ini menggunakan
berbahaya, ataupun situasi kerjayang metode penelitian deskriptif dengan
penuh tekanan. Oleh karena itu, pendekatan cross sectional melalui
diperlukan pelayanan kedokteran okupasi proses walk through survey. Data yang
yang.baik. Pelayanan kesehatan primer digunakan berupa kebiasaan responden,
kedokteran okupasi adalah pelayanan dan data faktor-faktor pencetus LBP,
kesehatan yang diberikan kepada pekerja, seperti faktor ergonomic dan faktor fisik,
baik sebagai individu maupun komunitas Data faktor ergonomic yang digunakan
pekerja pada tingkat primer. 1,4 berupa posisi kerja responden, postur
Salah satu penyakit akibat kerja kerja, perulangan (repetiting) dan durasi
adalah low back pain. Pada dasarnya pekerja berada dalam posisi yang sama.
timbulnya rasa sakit adalah karena Sampel dalam penelitian ini
terjadinya tekanan pada susunan saraf adalah pasien dengan keluhan pegal-
tepi daerah pinggang (saraf terjepit). pegal atau nyeri pada bagian punggung
Jepitan pada saraf ini dapat terjadi karena dan pinggang yang berlangsung saat
gangguan otot dan jaringan sekitarnya, melakukan pekerjaan. Distribusi sampel
gangguan pada sarafnya sendiri, kelainan penelitian berdasarkan jenis pekerjaan
tulang belakang maupun kelainan di yang dilakukan didapatkan hasil 1
tempat lain. pekerja dari 4 karyawan desain yang
Sebuah studi yang dilakukan oleh mengalami keluhan LBP. Akan tetapi,
Gupta et. Al, Pekerja dengan durasi penelitian pada studi cross sectional

5 | Artikel Penelitian
Low Back Pain pada Karyawan Front Office dan Bell Boy di Hotel I Makassar

terdapat beberapa kelemahan yaitu Check List : Berfungsi sebagai alat


kurangnya jumlah kasus yang untuk mendapatkan data primer
didapatkan, berat-ringannya kasus yang mengenai survey yang dilakukan.
sulit ditentukan karena keterbatasan Cara survey yang dilakukan
sarana pemeriksaan dan kurangnya waktu adalah dengan menggunakan Walk
yang didapatkan untuk melanjutkan Through Survey. Teknik Walk Through
survey. Selain itu, penelitian dengan studi Survey juga dikenali sebagai
ini tidak menggambarkan perjalanan Occupational Health Hazards. Untuk
penyakit, insiden, maupun prognosis melakukan survei ini, dapat dimulai
penyakit.4,5 dengan mengetahui tentang manajemen
Bahan yang digunakan pada perencanaan yang benar, berdiskusi
survei ini adalah checklist yang di buat. tentang tujuan melakukan survey, dan
Checklist ini dibuat berdasarkan menerima keluhan-keluhan baru yang
informasi yang diperlukan dari tujuan releven.7
survei dilakukan. Pada survei ini, Bahaya apa dan dalam situasi
informasi yang diperlukan adalah ada yang bagaimana bahaya dapat timbul,
tidaknya faktor hazard, alat kerja apa merupakan sebagai hasil dari
yang digunakan, alat pelindung diri yang penyelenggaraan kegiatan Walk Through
digunakan, ketersediaan obat P3K di Survey. Mengenal bahaya, sumber
tempat kerja, keluhan atau penyakit yang bahaya dan lamanya paparan bahaya
dialami pekerja dan upaya pengetahuan terhadap pekerja.7 Pihak okupasi
mengenai K3 kepada petugas kebersihan. kesehatan dapat kemudian
Peralatan yang diperlukan untuk merekomendasikan monitoring survey
melakukan walk through survey antara untuk memperoleh kadar kuantitas
lain: eksposur atau kesehatan okupasi
Alat tulis menulis: Berfungsi sebagai mengenai risk assessment.2,7
media untuk pencatatan selama survey Walk Through Survey ini
dilakukan. bertujuan untuk memahami proses
Kamera digital: Berfungsi sebagai alat produksi, denah tempat kerja dan
untuk memotret kegiatan dan lingkungannya secara umum. Selain itu,
lingkungan. mendengarkan pandangan pekerja dan
pengawas tentang K3, memahami
pekerjaan dan tugas-tugas pekerja,
mengantisipasi dan mengenal potensi
6 | Artikel Penelitian
Low Back Pain pada Karyawan Front Office dan Bell Boy di Hotel I Makassar

bahaya yang ada dan mungkin akan HASIL


timbul di tempat kerja atau pada petugas Pada penelitian ini diambil
dan menginventaris upaya-upaya K3 sampel dari karyawan desain percetakan
yang telah dilakukan mencakup plakat, dari perhitungan sampel
kebijakan K3, upaya pengendalian, didapatkan sampel sebanyak 1 dari 4
pemenuhan peraturan perundangan dan karyawan (total jumlah karyawan yang
sebagainya.2,3,7 diwawancarai).
Survey dilakukan di Percetakan S Jumlah responden keseluruhan
dengan jadwal survey selama 5 hari, yaitu yang berjumlah 4 orang yang mana dari
: keseluruhan responden tersebut terdapat
1 orang yang bertugas sebagai desainer

No. Tanggal Kegiatan (responden yang mengalami LBP), dan 3


orang lainnya yang bekerja sebagai
- Penerimaan di
1. 20 desainer tidak mengalami keluhan LBP.
bagian K3 RS Ibnu
November Sina Dari rencana waktu yang telah
2017
- Pengarahan ditetapkan, terkumpul data yang
Kegiatan
didapatkan dari check list yang dibuat.
- Penentuan judul dan
lokasi survey Dari hasil check list diperoleh 1 pekerja
- Penyusunan laki-laki yang berusia 26 tahun dan telah
Proposal survey bekerja sebagai desainer selama 1 tahun.

2. 21 Pasien awalnya mengeluh nyeri dan pegal


- Walk Through
November pegal pada punggung bagian bawah.
Survey
2017
Hasil anamnesis didapatkan bahwa
- Penyusunan laporan keluhan ini dialami dalam jangkawaktu 5
3. 22 hasil Walk Through
November Survey hari yang lalu. Pasien mengatakan nyeri
2017 - Penyusunan status timbul bila pasien kelelahan atau duduk
okupasi
lama. Pasien biasanya menggunakan
4. 23 balsem pelega otot dan berhenti sejenak
- Pembuatan artikel
November
status okupasi dari pekerjaannya atau istirahat untuk
2017
mengurangi rasa nyeri. Pasien belum
memeriksakan diri ke dokter. Hasil
24
- Presentasi walk
November anamnesis didapatkan pasien tidak
5. through survey dan
status okupasi pernah demam, tidak pernah mengalami
2017
kecelakaan, dan riwayat mengangkat

7 | Artikel Penelitian
Low Back Pain pada Karyawan Front Office dan Bell Boy di Hotel I Makassar

beban berat tidak ada. Riwayat merokok pain didapatkan bahwa pasien ini selalu
dan mengonsumsi alkohol tidak ada. bekerja dengan posisi duduk yang
Keluhan penyakit lain tidak ada. dilakukan lebih dari 10 menit dengan
Prevalensi LBP yang didapatkan posisi tidak ergonomik.
dari responden sebesar 25%. Faktor yang Berdasarkan hasil penelitian, dari
dominan berpengaruh dalam LBP berupa 1 responden yang mengalami low back
faktor ergonomis yaitu postur dan posisi pain didapatkan bahwa pasien tersebut
pada saat bekerja. Pasien bekerja selama dalam melakukan pekerjaannya dengan
9 jam dalam sehari selama 6 hari dan menggunakan alat bantu teknologi
fasilitas yang digunakan pada kasus ini canggih berupa komputer. Dari hasil
adalah pasien melakukan pekerjaannya anamnesis dan peninjauan langsung
sebagai desainer menggunakan komputer dengan menggunakan survey untuk
sebagai alatnya. mendapatkan gangguan muskuloskeletal
Dari 4 orang responden yang dengan survey BRIEFTM (Baseline Risk
diwawancarai yaitu sebanyak 1 Identification of Ergonomic Factors).
responden (25%) yang mengalami LBP Hasil menunjukkan bahwa terdapat
sedangkan responden yang tidak faktor ergonomik yang dapat
mengalami keluhan low back pain (nyeri menyebabkan pasien mendapatkan
punggung bawah) yaitu sebanyak 3 gangguan musculoskeletal. Hasil dengan
responden (75%). Berdasarkan penelitian risiko tinggi adalah pada tangan kanan-
yang telah dilakukan pada satu pekerja kiri, siku kanan-kiri, bahu kanan-kiri,
tersebut, titik keluhan nyeri dan pegal- leher, tungkai kanan-kiri, dan punggung.
pegal yang dirasakan oleh pekerja adalah Berdasarkan hasil penelitian, dari
pada bagian punggung belakang. 1 responden (25%) yang mengalami low
Berdasarkan hasil penelitian yang back pain didapatkan bahwa
berdasar pada Hazard yaitu faktor pencahayaan pada tempatnya bekerja
ergonomis yang ditinjau dari segi posisi, cukup memadai dan 3 orang lain
dari 1 orang yang mengalami low back responden yang bekerja di tempat yang
pain terdapat 3 orang responden (3 sama berpendapat bahwa pencahayaan
karyawan desain) yang memiliki posisi pada tempatnya bekerja cukup memadai.
yang berubah dalam kurun waktu 10 Sumber cahaya berasal dari lampu.
menit (75%). Berdasarkan hasil penelitian, dari
Berdasarkan hasil penelitian, dari 1 responden yang mengalami low back
1 responden yang mengalami low back pain mengatakan bahwa radiasi dari

8 | Artikel Penelitian
Low Back Pain pada Karyawan Front Office dan Bell Boy di Hotel I Makassar

komputer pada tempatnya bekerja tidak bertahan sampai kurang dari 6 minggu),
mengganggu dan 3 orang lain responden subakut (6-12 minggu), dan kronik (lebih
yang bekerja di tempat yang sama dari 12 minggu). LBP non-spesifik
berpendapat bahwa tidak mengganggu. merupakan jenis LBP terbanyak pada
Sumber radiasi berasal dari komputer. populasi. Pada tipe ini,
Selain dari faktor-faktor ketidakseimbangan terjadi antara
Ergonomis dan faktor fisik yang functional load (usaha yang dibutuhkan
didapatkan pada tempat kerja juga dicoba untuk bekerja dan melakukan aktivitas
untuk menghubungankan insidens LBP sehari-hari) dengan kemampuan untuk
ini . melakukan aktivitas tersebut. LBP non-
Dan dari seluruh responden spesifik ditandai dengan tidak adanya
ditemukan bahwa dari responden yang perubahan struktur yang abnormal, tidak
mengalami keluhan LBP semuanya tidak ada pengurangan discus intervertebralis,
memiliki kebiasaan merokok. kompresi saraf, trauma tulang dan sendi,
skoliosis atau lordosis yang dapat
DISKUSI
menyebabkan nyeri punggung.
Low back pain (LBP) merupakan
Etiologi Low back pain
rasa nyeri yang dirasakan pada punggung
Nyeri punggung dapat
bawah yang sumbernya adalah tulang
disebabkan oleh berbagai kelainan yang
belakang daerah spinal (punggung
terjadi pada tulang belakang, otot diskus
bawah) yaitu daerah di bawah costa
intervertebralis, sendi, maupun struktur
terakhir dan di atas garis inferior gluteal.
lain yang menyokong tulang belakang.
Selain itu dapat juga bersumber dari otot,
Penyebab LBP dapat dibagi menjadi
saraf, atau struktur lain di sekitar daerah
diskogenik dan non-diskogenik. LBP
tersebut. Nyeri ini dapat berupa nyeri
diskogenik seperti sindroma radikuler
lokal, nyeri radikuler, ataupun keduanya.
biasanya disebabkan oleh suatu hernia
Nyeri yang dirasakan dapat menyebar
nukleus pulposus yang merusak saraf-
sampai ke ekstremitas inferior.
saraf disekitar radiks. Diskus hernia ini
Low back pain (LBP)
bisa dalam bentuk suatu protrusio atau
diklasifikasikan berdasar mekanik, non-
prolaps dari nukleus pulposus dan
mekanik, dan psikogenik. LBP mekanik
keduanya dapat menyebabkan kompresi
dibagi menjadi LBP spesifik dan non-
pada radiks. Lokalisasinya paling sering
spesifik. Berdasarkan durasinya dibagi
di daerah lumbal atau servikal dan jarang
menjadi akut (onset tiba-tiba, dan
sekali pada daerah torakal. Penyebab low

9 | Artikel Penelitian
Low Back Pain pada Karyawan Front Office dan Bell Boy di Hotel I Makassar

back pain yang non-diskogenik adalah tersebut mengalami penurunan elastisitas


iritasi pada serabut sensorik saraf perifer, pada tulang yang menjadi pemicu
yang membentuk nervus ischiadicus dan timbulnya gejala LBP.
bisa disebabkan oleh neoplasma, infeksi, 2. Jenis kelamin
proses toksik atau imunologis, yang Laki-laki dan wanita bekerja
mengiritasi nervus ischiadicus dalam dalam kemampuan fisiknya. Kekuatan
perjalanannya dari pleksus fisik tubuh wanita rata-rata 2/3 dari pria.
lumbosakralis, daerah pelvik, sendi Poltrast menyebutkan wanita mempunyai
sakro-iliaka, sendi pelvis sampai kekuatan 65% dalam mengangkat di
sepanjang jalannya n.Iskiadikus (neuritis banding rata-rata pria. Hal tersebut
nervus iskiadikus). disebabkan karena wanita mengalami
Faktor-faktor yang siklus biologi seperti haid, kehamilan,
mempengaruhi terjadinya low back pain nifas, menyusui, dan lain-lain. Sebagai
antara lain faktor individu, faktor gambaran kekuatan wanita yang lebih
pekerjaan dan faktor lingkungan. Faktor jelas, wanita muda dan laki-laki tua
individu dapat dilihat berdasarkan faktor- kemungkinan dapat mempunyai
faktor berikut ini: kekuatan yang hampir sama
1. Umur 3. Masa kerja
Pada umumnya keluhan otot LBP merupakan penyakit kronis
skeletal mulai dirasakan pada usia kerja yang membutuhkan waktu lama untuk
25-65 tahun. Keluhan pertama biasanya berkembang dan bermanifestasi.
dirasakan pada usia 35 tahun dan tingkat Semakin lama waktu bekerja atau
keluhan akan terus meningkat sejalan semakin lama seseorang terpajan faktor
dengan bertambahnya umur. Hal ini risiko ini maka semakin besar pula risiko
terjadi karena pada umur setengah baya, untuk mengalami LBP. Penelitian yang
terjadi degenerasi pada tulang yang dilakukan oleh Between Lutam (2005)
berupa kerusakan jaringan, penggantian Pekerja yang memiliki masa kerja > 5
jaringan menjadi jaringan parut, tahun memiliki tingkat resiko 7,26 kali
pengurangan cairan. Hal tersebut lebih besar menderita nyeri punggung
menyebabkan stabilitas pada tulang dan dibanding dengan yang memilki masa
otot menjadi berkurang sehingga kerja < 5 tahun.
menyebabkan kekuatan dan ketahanan 4. Kebiasaan merokok
otot mulai menurun. Semakin tua Hubungan yang signifikan antara
seseorang, semakin tinggi risiko orang kebiasaan merokok dengan keluhan otot

10 | Artikel Penelitian
Low Back Pain pada Karyawan Front Office dan Bell Boy di Hotel I Makassar

pinggang, khususnya untuk pekerjaan panjang lengan bawah dan tangan, jarak
yang memerlukan pengerahan otot lekuk lutut dan garis punggung, serta
karena nikotin pada rokok dapat jarak lekuk lutut dan telapak kaki. Posisi
menyebabkan berkurangnya aliran darah duduk pada otot rangka dan tulang
ke jaringan. Selain itu, merokok dapat belakang terutama pada pinggang harus
pula menyebabkan berkurangnya dapat ditahan oleh sandaran kursi agar
kandungan mineral pada tulang sehingga terhindar dari nyeri dan cepat lelah.
menyebabkan nyeri akibat terjadinya Pada posisi duduk tekanan tulang
keretakan atau kerusakan pada tulang. belakang akan meningkat dibanding
5. Aktivitas/Olahraga berdiri atau berbaring. Jika posisi duduk
Posisi berdiri yang salah yaitu tidak benar maka tekanan pada saat posisi
berdiri dengan membungkuk atau tidak duduk 100% dan tekanan akan
menekuk ke muka. Posisi tidur yang salah meningkat menjadi 140% bila sikap
seperti tidur pada kasur yang tidak duduk tegang dan kaku dan tekanan akan
menopang spinal. Kasur yang diletakkan meningkat menjadi 190% apabila saat
di atas lantai lebih baik dari pada tempat duduk dilakukan membungkuk ke depan.
tidur yang bagian tengahnya lentur. Sikap kerja berdiri merupakan
Posisi mengangkat beban dari posisi sikap kerja yang posisi tulang belakang
berdiri langsung membungkuk vertikal dan berat badan tertumpu secara
mengambil beban merupakan posisi yang seimbang pada dua kaki. Bekerja dengan
salah, seharusnya beban tersebut diambil posisi berdiri terus menerus
setelah jongkok terlebih dahulu. Selain menyebabkan penumpukan darah dan
sikap tubuh yang salah beberapa aktivitas berbagai cairan tubuh pada bagian kaki
berat seperti melakukan aktivitas dengan dan hal ini akan bertambah bila ukuran
posisi berdiri lebih dari 1 jam dalam sepatu yang digunakan tidak sesuai.
sehari melakukan aktivitas dengan posisi Sikap kerja berdiri dapat menimbulkan
duduk yang menonton lebih dari 2 jam keluhan subjektif dan juga kelelahan bila
sehari, naik turun tangga, berjalan jauh sikap kerja ini tidak dilakukan bergantian
dalam sehari dapat menimbulkan nyeri dengan sikap kerja duduk. Berdiri dalam
pinggang watu yang lama menyebabkan nyeri
6. Faktor Pekerjaan punggung bawah.
6. 1. Posisi kerja Posisi membungkuk
Ukuran tubuh yang penting menyebabkan pekerja mengalami low
adalah tinggi duduk, panjang lengan atas, back pain bila dilakukan secara berulang

11 | Artikel Penelitian
Low Back Pain pada Karyawan Front Office dan Bell Boy di Hotel I Makassar

dalam periode yang cukup lama. Faktor 30 menit. Sedangkan diantara waktu
risiko nyeri punggung bawah kerja harus disediakan waktu istirahat
menunjukan bahwa sikap kerja yang jumlahnya antara 15-30% dari
membungkuk memperbesar risiko nyeri seluruh waktu kerja. Apabila jam kerja
punggung bawah sebesar 2,68 kali melebihi dari ketentuan tersebut akan
dibandingkan dengan pekerja dengan ditemukan hal-hal seperti penurunan
sikap badan tegak. kecepatan kerja, gangguan kesehatan,
6.2. Repetisi angka absensi karena sakit meningkat,
Repetisi adalah pengulangan yang dapat mengakibatkan rendahnya
gerakan kerja dengan pola yang sama. tingkat produktivitas kerja. Durasi
Frekuensi gerakan yang terlampau sering terjadinya postur yang tidak benar yang
akan mendorong fatigue dan ketegangan berisiko bila postur tersebut
otot tendon. Ketegangan otot tendon dipertahankan lebih dari 10 menit.
dapat dipulihkan apabila ada jeda waktu Terapi Low Back Pain
istirahat yang digunakan untuk Secara kausal, penyebab nyeri akan
peregangan otot. Dampak gerakan diatasi sesuai kasus penyebabnya.
berulang akan meningkat bila gerakan Misalnya untuk penderita yang
tersebut dilakukan dengan postur yang kekurangan vitamin saraf akan diberikan
tidak benar dengan beban yang berat vitamin tambahan. Para perokok dan
dalam waktu yang lama. Frekuensi pecandu alkohol yang menderita low
terjadinya sikap tubuh terkait dengan back pain (LBP) akan disarankan untuk
berapa kali gerakan repetitif dalam mengurangi konsumsinya. Sedangkan
melakukan pekerjaan. Keluhan otot pengobatan simptomatik dilakukan
terjadi karena otot menerima tekanan dengan menggunakan obat untuk
akibat beban menghilangkan gejala-gejala seperti
terus menerus tanpa memperoleh nyeri, pegal, atau kesemutan. Pada kasus
kesempatan untuk relaksasi. low back pain (LBP) karena tegang otot
6.3. Durasi kerja dapat digunakan muscle relaxan. Untuk
Lamanya seseorang bekerja pengobatan simptomatis lainnya kadang-
sehari secara baik pada umumnya 6-8 kadang memerlukan campuran antara
jam. Dalam seminggu biasanya obat-obat analgesik, antiinflamasi,
seseorang dapat bekerja dengan baik NSAID, obat penenang, dan lain-lain.
selama 40-50 jam. Maksimum waktu Apabila dengan pengobatan biasa
kerja tambahan yang masih efisien adalah tidak berhasil, mungkin diperlukan

12 | Artikel Penelitian
Low Back Pain pada Karyawan Front Office dan Bell Boy di Hotel I Makassar

tindakan fisioterapi dengan alat-alat Selain itu checklist yang hanya


khusus maupun dengan traksi (penarikan terfokus pada faktor penyebab penyakit
tulang belakang). Tindakan operasi akibat kerja, tidak memenuhi semua
mungkin diperlukan apabila pengobatan poin-poin yang diperlukan untuk
dengan fisioterapi ini tidak berhasil mendiagnosis penyakit dari keluhan yang
misalnya pada kasus pengapuran yang dirasakan. Perlu penelitian yang lebih
berat. Baik terapi konservatif maupun mendalam dan pemeriksaan yang lebih
operatif ini memiliki kesamaan tujuan lengkap untuk dapat menilai secara
yaitu rehabilitasi. keseluruhan penyebab dari keluhan yang
dirasakan oleh pekerja.
KETERBATASAN PENELITIAN
KESIMPULAN
Penelitian ini tentunya tidak
Low back pain (LBP) merupakan
terlepas dari keterbatasan, adapun
rasa nyeri yang dirasakan pada punggung
keterbatasan dari penelitian ini adalah
bawah yang sumbernya adalah tulang
checklist yang dibuat hanya menentukan
belakang daerah spinal (punggung
hubungan penyakit akibat kerja, tapi
bawah), otot, saraf, atau struktur lainnya
tidak dapat menentukan insidens, berat
di sekitar daerah tersebut. Faktor-faktor
ringannya penyakit dan prognosis
yang mempengaruhi terjadinya low back
penyakit. Demikian pula untuk survey
pain antara lain faktor individu, faktor
menilai faktor psikososial akibat kerja,
pekerjaan dan faktor lingkungan.
diagnosisnya hanya bersifat subjektif,
Low back pain berhubungan
tidak dapat diketahui kapan stressor
dengan pekerjaan kantoran atau desainer
muncul. Keterbatasan lainnya
dimana posisi saat bekerja lebih banyak
adalah tidak dilakukan pemeriksaan yang
dilkukan dengan posisi duduk dengan
menyeluruh terhadap seluruh responden,
posisi yang dipertahankan lebih dari 10
karena keterbatasan sarana pemeriksaan,
menit dan tidak ergonomik. Posisi ini
dan keterbatasaan waktu penelitian.
dilakukan dalam jangka waktu lama,
Untuk menganalisis faktor terjadinya
dengan waktu bekerja 9 jam dan waktu
kasus penyakit atau keluhan lainperlu
istirahat hanya 60 menit dan tidak adanya
diketahui riwayat penyakit terdahulu dan
sistem shift dalam bekerja.
riwayat pekerjaan di tempat lain yang
Selain menurunkan kualitas
mungkin berhubungan dengan keluhan
hidup, pasien dengan low back pain
yang dirasakan sekarang.
cenderung memiliki produktivitas yang

13 | Artikel Penelitian
Low Back Pain pada Karyawan Front Office dan Bell Boy di Hotel I Makassar

tidak optimal, bahkan biasanya terlihat Associated with Low Back Pain? A
penurunan kualitas dan hasil kerja serta Cross-Sectional Investigation in the

bekerja dengan waktu yang NOMAD Study. 2015. PLoS ONE


10(3):e0121159.doi:10.1371/journal.po
berkepanjangan.
ne.0121159
Terapi low back pain (LBP)
6. Gutierrez, Mario. 2005. Understanding
memiliki dua tahapan yaitu terapi
Low Back Pain: Breakthroughs and
konservatif dan terapi operatif. Terapi
New Advances in the Diagnosis and
low back pain (LBP) tidak cukup dengan Treatment of Low Back Pain. iUniverse:
obat atau fisioterapi. Penderita harus New England Journal of Medicine.
menjalani pemeriksaan untuk 7. Lionel, J Community Med Health Educ
mengetahui sumber masalahnya. 2014, 4:2. Risk Factors Forchronic Low
Penyembuhan bisa melalui pembedahan Back Pain. http://dx.doi.org/ 10.4172/
atau latihan mengubah kebiasaan yang 2161-0711.1000271 .

menyebabkan nyeri. 8. Abaraogu UO,, Ezemaa CI. 2016. Work-


related back discomfort andassociated
REFERENSI : factors among automotive maintenance
1. Laurensia, B, 2004. Gambaran mechanics in Eastern Nigeria: A cross
Ergonomi dan Dampaknya Terhadap sectional study. Work 53 (2016) 813
Kesehatan Tenaga Kerja Kasir di Pasar 823DOI:10.3233/WOR 162247IOS
Swalayan Metro Medan Plaza Tahun Press
2004. Skripsi Fakultas Kesehatan
Masyarakat USU, Medan.
2. Rahayu dkk. 2015. Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan Keluhan
LowBack Pain (Nyeri Punggung
Bawah) Pada Supir Angkot . Medan
3. Lizier DT, Perez M, et. Al. 2012.
Exercises for Treatment of Nonspecific
Low Back Pain. Revista Brasileira de
Anestesiologia Vol. 62 No. 6 : Brazil.
4. Fauzia, Andini. 2014. Risk Factors Of
Low Back Pain In Workers . Lampung.
Faculty Of Medicine, Universitas
Lampung
5. Gupta N, Christiansen CS, et. Al. Is
Objectively Measured Sitting Time

14 | Artikel Penelitian

You might also like