You are on page 1of 11

Jurnal Sains Farmasi & Klinis, 1(1), 61-71

ARTIKEL PENELITIAN

Formulasi Sabun Transparan Mintak Ylang-Ylang dan Uji


Efektivitasterhadap Bakteri Penyebab Jerawat
Formulation of Ylang-Ylang Oil Transparents Soaps and Effectivity Test on
Bacterium Caused of Acnes

Febriyenti, Lisa Indah Sari, Rahmi Nofita


Keywords: ABSTRACT: Ylang-ylang oil transparent soaps in three concentration i.e. 3.1 %,
Ylang-ylang oil, 3.85 % and 4.58 % have been formulated using virgin coconut oil (VCO), olive oil
transparent soap, and stearic acid as a base soap reacted with NaOH as alkalin base. Transparent
virgin coconut oil, soap were tested for its identification, pH, wetting test, the foam on distilled water,
Staphylococcus the foam on hard water, skin irritation consumen preference test and micobiology
epidermidis. test using the agar diffusion technique against bacterium cause of acnes like
Staphylococcus epidermidis. The results showed that all formulas were stable for
six weeks during storage conditions. Ylang-ylang transparent soap had medium
antimicrobial activity (12-16 mm) against S. epidermidis. Statistical evaluation of
pH, wetting test and micobiology test from formulas against control by using one
way ANOVA had significant difference (p<0,05).

Kata kunci: ABSTRAK: Sabun transparan minyak Ylang-ylang telah diformulasi


minyak Ylang- dengan tiga konsentrasi yaitu 3,1%, 3,85% dan 4,58% dengan
ylang, sabun menggunakan VCO, minyak zaitun dan asam stearate sebagai bahan
trasnparan, dasar pembentuk sabun yang direaksikan dengan NaOH sebagai basa
VCO, alkali. Masing-masing formula dievaluasi berupa pemerian, pH, daya
Staphylococcus pembasah, uji busa dalam air suling dan air sadah, uji iritasi kulit, uji
epidermidis. penerimaan oleh konsumen dan uji daya antibakteri dengan metode difusi
agar terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis penyebab jerawat.
Hasil evaluasi fisik sabun transparan menunjukkan bahwa semua formula
stabil selama enam minggu penyimpanan. Hasil uji mikrobiologi sabun
transparan minyak ylang-ylang menunjukkan daya hambat sedang (12-16
mm) terhadap bakteri S. epidermidis. Hasil statistik dengan analisa variasi
(ANOVA) satu arah pada evaluasi pH, uji daya pembasah dan uji daya
hambat bakteri terhadap S. epidermidis menunjukkan hasil saling berbeda
nyata (p<0,05) untuk ketiga formula terhadap sediaan pembanding.

Fakultas Farmasi, Universitas Andalas

Korespondensi:
Febriyenti
(febriyenti74@yahoo.com)

Jurnal Sains Farmasi & Klinis (ISSN: 2407-7062) | Vol. 01 No. 01 | November 2014 61
Formulasi Sabun Transparan Mintak Ylang-Ylang dan Uji... | Febriyenti dkk.

PENDAHULUAN busa lebih lembut dan basanya yang lebih


rendah sehingga dapat mempertahankan
Indonesia merupakan negara yang kelembaban kulit (11,12).
kaya keanekaragaman flora. Banyak Pembuatan sabun melibatkan reaksi
diantaranya menghasilkan minyak atsiri. asam lemak dengan alkali kuat menghasilkan
Minyak atsiri atau eteris merupakan minyak garam asam lemak yaitu sabun dan gliserol.
yang bersifat mudah menguap, berbau Reaksi saponifikasi ini dilakukan pada suhu
wangi sesuai tanaman penghasilnya (1). 80-100 C (13). Kandungan gliserin berfungsi
Minyak ylang-ylang merupakan minyak atsiri sebagai humektan, emolient dan sebagai
yang dihasilkan dari tanaman ylangylang komponen pembentuk transparan bersama
(Cananga odoratum). Aroma minyak ylang dengan sukrosa dan alkohol 96% (14). Sifat
ylang yang lembut dan wangi diperoleh dari sabun yang dihasilkan bergantung pada
bunga ylangylang secara distilasi uap. jenis asam lemak yang digunakan untuk
Minyak ylangylang banyak digunakan memformulasi sabun tersebut (15). Untuk
sebagai bahan baku industri parfum, susu mendapatkan sifat sabun yang diinginkan
pembersih, krim, hand & body lotion dan maka dalam penelitian ini dilakukan dengan
sampo (2,3). formulasi sabun transparan menggunakan
Salah satu komponen kimia utama kombinasi minyak nabati (VCO dan minyak
minyak ylangylang yaitu linalool merupakan zaitun) dengan asam stearat (16). Menurut
golongan monoterpen fenol (4). Golongan Mitsui (13) asam stearat yang memiliki atom
fenol merupakan salah satu komponen kimia carbon C18 merupakan asam lemak jenuh
yang mampu mempresipitasikan protein yang menyebabkan sabun yang dihasilkan
secara aktif dan mampu merusak membran menjadi keras.
sel bakteri dengan cara menurunkan
tegangan permukaan (5). Kandungan minyak METODE PENELITIAN
ylang-ylang yang memiliki aktivitas antibakteri
menjadi dasar untuk mengembangkan Alat dan Bahan
minyak ylang-ylang sebagai antijerawat. Alat yang digunakan adalah autoklaf,
Jerawat merupakan penyakit kulit (topikal) batang pengaduk, beker gelas, buret, cawan
terjadi akibat peradangan menahun dari petri, cetakan sabun transparan, Erlemeyer,
folikel polisebasea. Adanya peningkatan gelas ukur, hot plate (Fisons), inkubator,
jumlah bakteri dalam folikel seperti jarum ose, laminar air flow, pH meter AB 15
Staphylococcus epidermidis berperan dalam (Fisher scientific), piknometer, pipet tetes,
proses inflamasi (6,7,8). spektrofotometer UV-Vis Shimadzu 1601,
Minyak ylang-ylang sudah pernah spatel, sudip, tabung reaksi, termometer,
diformulasi dalam bentuk sedian gel timbangan analitik (Shimadzu), stopwatch
antijerawat dan deodorant stick (9,10). dan kertas cakram.
Formulasi minyak ylang-ylang dalam bentuk Bahan-bahan yang digunakan antara
sedian sabun transparan dipilih karena lain: minyak ylang-ylang (BALITRO, Solok),
sabun transparan merupakan sediaan VCO (Laboratorium Biota Sumatera), minyak
topikal pembersih wajah yang menghasilkan zaitun, asam stearat, natrium hidroksida

62 Jurnal Sains Farmasi & Klinis (ISSN: 2407-7062) | Vol. 01 No. 01 | November 2014
Formulasi Sabun Transparan Mintak Ylang-Ylang dan Uji... | Febriyenti dkk.

(NaOH), gliserin, etanol, sukrosa, asam sitrat, sitrat yang telah terlebih dahulu dilarutkan
cocoamide dietanolamin, kalsium karbonat dalam air panas ditambahkan ke dalam
(CaCO3), magnesium karbonat (MgCO3), campuran sambil terus diaduk sekitar 7-10
asam klorida (HCl), aquadest, media nutrien menit hingga campuran menjadi homogen.
agar (Merck ),

larutan DMSO (Dimetil Terakhir secara perlahanlahan tambahkan
Sulfo Oksid), aquadest steril, klindamisin, etanol 96% sampai terbentuk larutan bening.
sapokalinus (sabun transparan yang Minyak ylang-ylang (4 gram; 5 gram; 6
beredar dipasaran), bakteri S. epidermidis gram) ditambahkan pada campuran basis
(UPTD Laboratorium Kesehatan Padang). kemudian diaduk pada suhu 40oC hingga
homogen dan dimasukkan ke dalam cetakan
Cara Kerja sabun transparan.

Formulasi sabun transparan minyak ylang- Pemeriksaan pemerian (18)


yang Pengamatan terhadap bentuk, warna
Semua bahan ditimbang terlebih dahulu. dan bau dilakukan secara visual.
Asam stearat dilebur pada suhu 60C di dalam
beaker gelas di atas penangas air sampai Pemeriksaan pH (19,20)
lebur, kemudian tambahkan campuran Pemeriksaan ini dilakukan dengan pH
minyak (VCO dan minyak zaitun) ke dalam meter. Alat dikalibrasi terlebih dahulu dengan
beaker gelas dan diaduk hingga homogen. menggunakan larutan dapar pH 4 dan pH
Larutan NaOH 30% ditambahkan ke dalam 7 sehingga posisi jarum alat menunjukan
beaker gelas jika suhu sudah mencapai 70- harga pH tersebut. Elektroda dibilas dengan
80C dan diaduk selama 2-4 menit hingga air suling dan dikeringkan. Pengukuran pH
terbentuk sabun, suhu diturunkan sampai sediaan ini dilakukan dengan cara: 1 gram
50-60C, kemudian ditambahkan campuran basis dilarutkan dengan air suling panas
gliserin, cocoamide DEA, sukrosa dan asam hingga 10 mililiter. Elektroda dicelupkan
dalam wadah tersebut, biarkan jarum
Tabel 1. Formula basis sabun transparan
bergerak sampai posisi konstan. Angka yang
ditunjukan oleh pH meter merupakan nilai
Nama Bahan Konsentrasi
pH sediaan tersebut.

VCO 9,6%
Minyak Zaitun 8%
Tabel 2. Formula basis sabun transparan
Asam stearat 6,4%
Larutan NaOH 30% 16%
Nama Bahan F1 F2 F3
Gliserin 12%
Etanol 96% 31%
Sukrosa 4% Minyak 3,1% 3,85% 4,58%
Asam sitrat 4,6% ylang ylang
Cocoamino DEA 4%
Aquadest 4,4% Basis ad 100% 100% 100%

Jurnal Sains Farmasi & Klinis (ISSN: 2407-7062) | Vol. 01 No. 01 | November 2014 63
Formulasi Sabun Transparan Mintak Ylang-Ylang dan Uji... | Febriyenti dkk.

Uji daya pembasah (18,19) dan hebat (+++) terhadap gejala yang timbul.
Dilakukan dengan metoda Draves, Pemeriksaan ini dilakukan terhadap lima
benang kapas seberat dua gram dibuat orang panelis untuk masingmasing formula
gulungan sepanjang sembilan centimeter selama tiga hari berturutturut.
dan salah satu ujungnya diikatkan beban
seberat 500 mg. Larutan sampel 100 mg Uji penerimaan konsumen (21)
dimasukkan ke dalam beker gelas satu liter. Uji penerimaan konsumen/ kesukaan
Kemudian benang dan beban dimasukkan konsumen dilakukan terhadap 20 orang
ke dalam larutan sampel, pada saat panelis dengan metode Consumer
beban dijatuhkan, stopwatch dihidupkan. Preference Test. Masing - masing panelis
Selanjutnya stopwatch dimatikan pada saat diminta tanggapan pribadinya tentang
beban menyentuh dasar beaker. sediaan yang meliputi warna, transparansi,
tekstur, aroma, kesan saat pemakaian,
Uji daya busa terhadap air suling (18,19) kesan setelah pemakaian dan jumlah busa.
Uji daya busa terhadap air suling dilakukan
dengan cara: larutan sabun transparan Uji Aktivitas Antibakteri terhadap bakteri
satu gram sebanyak 50 ml dimasukkan ke Staphylococcus epidermidis
dalam gelas ukur 1000 ml kemudian diukur
tingginya. Kemudian larutan yang sama Sterilisasi alat (20)
sebanyak 200 ml diteteskan dengan bantuan Alat-alat gelas seperti cawan petri, tabung
buret 50 ml, dengan ketinggian 90 cm di atas reaksi dan Erlenmeyer di bungkus dengan
sabun. Ukur tinggi busa yang terbentuk. kertas terlebih dahulu kemudian disterilkan
Tunggu lima menit kemudian tinggi busa di di dalam autoklaf pada suhu 121oC dengan
ukur kembali. tekanan 15 lbs selama 15 menit. Sedangkan
pinset dan jarum ose di flambir. Laminar Air
Uji daya busa terhadap air sadah (18,19) Flow disterilkan dengan menyalakan lampu
Air sadah dibuat dengan melarutkan 0,3 UV selama lima menit kemudian hidupkan
gram CaCO3 dan 0,15 gram MgCO3 dalam Blower. Lemari aseptis dibersihkan dari debu
air suling 500 ml sambil dipanaskan dan lalu disemprotkan dengan alkohol 70 %.
ditambahkan HCl pekat setetes demi setetes
hingga larut. Selanjutnya dilakukan uji sama Pembuatan media pembenihan bakteri (22)
seperti uji daya busa terhadap air suling. Media nutrien agar (NA) ditimbang 20
gram dan dilarutkan dalam satu liter air
Uji iritasi kulit (8,18) suling, dipanaskan sampai mendidih sambil
Dengan uji tempel tertutup,dimana diaduk hingga terlarut secara sempurna.
sediaan ditimbang sebanyak 0,1 gram dan Media NA disterilkan di dalam autoklaf pada
ditempelkan pada lengan bagian dalam suhu 1210 C dengan tekanan 15 lbs selama
dengan diameter dua sentimeter kemudian 15 menit.
ditutup menggunakan kasa steril. Setelah 24
jam, hasil pembacaan uji tempel bervariasi Peremajaan bakteri uji (22)
antara meragukan (+/-), lemah (+), kuat (++), Peremajaan bakteri uji menggunakan

64 Jurnal Sains Farmasi & Klinis (ISSN: 2407-7062) | Vol. 01 No. 01 | November 2014
Formulasi Sabun Transparan Mintak Ylang-Ylang dan Uji... | Febriyenti dkk.

media agar miring dalam tabung reaksi Uji daya antibakteri sediaan
dengan menggunakan media NA. Kemudian Untuk sedian dan pembanding dilakukan
diinkubasi pada suhu 370C selama 18-24 dengan cara yang sama yaitu media inokulum
jam sebelum digunakan. disiapkan. Setelah media memadat, media
tersebut dilubangi dengan spuit yang
Pembuatan suspensi bakteri uji (7) dimodifikasi, lalu sabun transparan (5 g sabun
Koloni bakteri uji yang telah diremajakan disuspensikan dalam 10 ml air kemudian
diambil dengan jarum ose lalu dimasukkan diambil 50 l) dimasukkan ke dalam media
ke dalam tabung reaksi yang telah diisi yang telah dilubangi tersebut, basis sabun
dengan aquadest steril. Pengenceran transparan (5 g basis disuspensikan dalam
dibuat dan diukur kekeruhan dari suspensi 10 ml air kemudian diambil 50 l) sebagai
dengan Spektrofotometer UV-Visibel sampai kontrol negatif dan Sapokalinus sebagai
diperoleh suspensi bakteri dengan nilai kontrol positif. Kemudian cawan petri ditutup
transmitan 25 % pada panjang gelombang dan diinkubasi selama 24 jam pada suhu 35-
580 nm. 37 C. Kepekaan bakteri uji diamati dengan
mengukur daerah hambat di sekeliling media
Pembuatan media inokulum bakteri uji (22) yang telah dilubangi secara seksama yang
Sebanyak 0,1 ml suspensi bakteri ditandai dengan adanya daerah bening
uji dimasukkan ke dalam cawan petri
kemudian ditambahkan 15 ml media NA, lalu HASIL DAN DISKUSI
dihomogenkan dan dibiarkan memadat pada
suhu kamar. Evaluasi organoleptis sabun transparan
yang meliputi bentuk, bau, warna dan
Uji daya anti bakteri (22) transparan. Sabun F1, F2, dan F3 menjadi
lebih keras selama 6 minggu penyimpanan.
Uji daya anti bakteri minyak ylang-ylang Secara keseluruhan semua formula sabun
Media inokulum disiapkan, kemudian menunjukkan tidak adanya perubahan
cakram steril ditanam dengan menggunakan berarti selama penyimpanan. Sabun
pinset steril, lalu diteteskan minyak ylang- transparan ylang-ylang berwarna kuning,
ylang yang telah dilarutkan di dalam DMSO transparan dan bau khas.
dengan konsentrasi 74; 67; 60; 53; 45,8; Pemeriksaan pH sabun transparan
38,5; dan 31 mg/ml sebanyak 10 l pada minyak ylang-ylang dilakukan setiap minggu
cakram dan dibandingkan dengan DMSO sampai minggu keenam waktu penyimpanan.
sebagai kontrol negatif dan Clindamycin HCl pH sabun berkisar antara 9,79 9,6, jika
sebagai kontrol positif. Kemudian cawan dibandingkan dengan pH sabun transparan
petri ditutup dan diinkubasi selama 24 jam yang beredar di pasaran (Pembanding)
pada suhu 35-37 C. Kepekaan bakteri uji
0
yaitu 9, 59 9,45, sabun transparan minyak
diamati ada atau tidaknya daerah hambat ylang-ylang memiliki pH yang lebih tinggi.
di sekeliling cakram secara seksama yang Sabun dengan pH yang cukup basa bila
ditandai dengan adanya daerah bening di digunakan akan meningkatkan pH kulit,
sekeliling cakram. tetapi kulit memiliki kemampuan untuk

Jurnal Sains Farmasi & Klinis (ISSN: 2407-7062) | Vol. 01 No. 01 | November 2014 65
Formulasi Sabun Transparan Mintak Ylang-Ylang dan Uji... | Febriyenti dkk.

Tabel 3. Pemeriksaan pH sabun transparan minyak ylang-ylang

Minggu Ke-
Formula
1 2 3 4 5 6

F1 9,75 9,79 9,75 9,71 9,70 9,69

F2 9,70 9,74 9,70 9,68 9,68 9,67

F3 9,70 9,70 9,68 9,61 9,61 9,60

Pembanding 9,59 9,59 9,56 9,50 9,48 9,45

Tabel 4. Uji daya pembasah sabun transparan minyak


ylang-ylang

Minggu Ke-
Formula
1 2 3 4 5

F1 33,17 30,00 25.82 25,00 20,53

F2 27,76 25,52 22.16 22,05 19,37

F3 23,67 20,69 20,56 20,34 18,74

Pembanding 25,45 23,43 20,06 20,00 19,85

mengembalikan pH kulit seperti semula diletakan dalam gelas ukur 500 ml (19). Dari
segera setelah dibilas dalam jangka waktu uji daya pembasah yang telah dilakukan dapat
15-30 menit. Efek buffer ini disebabkan dilihat bahwa semua formula memenuhi
kandungan asam amino yang terdapat pada persyaratan daya pembasah yaitu tidak
komponen kulit (8). kurang dari 0,2 detik, baik setelah diformula
Uji daya pembasah dilakukan maupun setelah 6 minggu penyimpanan. Hal
menggunakan metode Draves (18). Uji ini menunjukkan bahwa larutan sabun dapat
Draves melibatkan pengukuran waktu yang dengan mudah menggantikan udara yang
dibutuhkan oleh satu ikat benang katun ada pada pori-pori benang (18).
tenggelam dalam larutan pembasah yang Pada uji daya busa sabun dalam air

66 Jurnal Sains Farmasi & Klinis (ISSN: 2407-7062) | Vol. 01 No. 01 | November 2014
Formulasi Sabun Transparan Mintak Ylang-Ylang dan Uji... | Febriyenti dkk.

Tabel 5. Pemeriksaan uji daya air suling sabun transparan minyak


ylang-ylang

Minggu Ke-
Formula
1 2 3 4 5 6

F1 1,2 1,2 1,4 1,4 1,5 1,5

F2 1,0 1,1 1,2 1,2 1,8 1,4

F3 0,7 1,4 1,4 1,4 1,2 1,4

Pembanding 1,5 1,4 1,6 1,6 2,0 2,0

suling terlihat bahwa ketinggian busa menunjukkan sabun tidak menimbulkan


berkisar antara 1-2 cm pada semua formula, iritasi. Sabun tidak menunjukan gejala
dimana setelah lima menit ketinggian timbulnya warna merah dan kulit tidak terasa
busa tidak berkurang. Hal ini disebabkan gatal setelah pengujian selama 24 jam. Uji
oleh penggunaan surfaktan cocoamida ini dilakukan untuk melihat keamanan sedian
dietanolamin yang mampu memberikan busa sabun transparan sebelum digunakan dan
yang stabil setelah lima menit. Dari hasil uji untuk mengetahui respon tubuh manusia
daya busa ini semua formula menghasilkan secara umum terhadap sabun transparan
busa yang tidak terlalu banyak. Pembentukan minyak ylang-ylang (18).
busa pada zat pembersih tidak terlalu Evaluasi kesukaan konsumen yang
penting karena hanya berpengaruh sedikit dilakukan terhadap 20 orang panelis. Panelis
pada proses pembersihan (18). dimintakan pendapatnya tentang tiga formula
Pada uji daya busa dalam air sadah sabun transparan ylangylang. Parameter
menunjukkan ketinggian busa yang uji meliputi warna, transparan, tektur, aroma,
terbentuk hanya 0,2- 0,4 cm pada minggu kesan saat pemakaian, kesan setelah
pertama bahkan menjadi tidak berbusa pemakaian dan jumlah busa (25). Hasil
setelah enam minggu penyimpanan. Hal dari pengujian ini menentukan penerimaan
ini disebabkan adanya ion dan pada air konsumen terhadap sabun transparan
sadah akan diikat oleh surfaktan sehingga yang dihasilkan. Berdasarkan analisa yang
menghambat aktivitas pembentukan busa dilakukan terlihat bahwa sabun transparan
(24). Daya pembersih sabun juga akan minyak ylang-ylang dapat di terima mayoritas
berkurang karena adanya ion logam yang panelis untuk uji warna, transparan, tekstur,
terdapat pada air sadah (8). aroma dam kesan setelah pemakaian.
Uji iritasi yang dilakukan terhadap lima Sedangkan mayoritas panelis kurang puas
orang panelis dengan metode uji tempel untuk uji kesan saat pemakaian dan jumlah
tertutup pada lengan atas bagian dalam busa sabun transparan minyak ylang-ylang.

Jurnal Sains Farmasi & Klinis (ISSN: 2407-7062) | Vol. 01 No. 01 | November 2014 67
Formulasi Sabun Transparan Mintak Ylang-Ylang dan Uji... | Febriyenti dkk.

Tabel 6. Uji daya antibakteri terhadap minyak ylang-ylang

Diameter daerah hambat (mm)


Mikroba Konsentrasi
Uji Minyak Atsiri X1 X2 X3 X rata-rata SD


S. 3,1 % 9,42 9,43 9,45 9,43 0,02
epidermidis
3,85 % 9,42 9,40 9,43 9,42 0,02

4,58 % 9,80 9,70 9,78 9,76 0,06

5,3 % 9,30 9,10 9,00 9,13 0,15

6% 9,00 8,90 9,00 8,97 0,15

6.7 % 8,60 8,63 8,67 8,63 0,04

7,4 % 8,14 8,00 8,20 8,11 0,10

K (+) 26,4 26,1 26,5 26,33 0,20

K (-) - - - -

Pengujian aktivitas antibakteri minyak mm. Diameter daya hambat mengalami


ylang-ylang dan sabun transparan minyak penurunan pada peningkatan konsentrasi
ylang-ylang menggunakan metode difusi 53-74 mg/ml yaitu 9,13; 8,97; 8,63 dan 8,11
agar. Prinsip dari metoda ini adalah senyawa mm. Penurunan diameter zona hambat ini
antibakteri dijenuhkan ke dalam kertas saring. disebabkan karena peningkatan konsentrasi
Uji ini dilakukan dengan menggunakan menyebabkan saling mengikat antar partikel
S. epidermidis sebagai bakteri uji (22). ini menyebabkan pembentukkan senyawa
Pemilihan mikroba uji ini berdasarkan tujuan berukuran yang lebih besar akibatnya
penggunaan sabun transparan minyak senyawa-senyawa aktif berukuran lebih besar
ylang-ylang sebagai sabun antijerawat. dari sebelumnya. Molekul berukuran besar
Dari hasil pengujian aktivitas daya hambat ini tidak mampu menembus pori-pori medium
minyak ylang-ylang digunakan konsentrasi agar untuk berkontak langsung dengan
74; 67; 60; 53; 45,8; 38,5; dan 31 mg/ml. bakteri akibatnya senyawa aktif tidak mampu
Dari pengujian yang telah dilakukan terjadi merusak sel bakteri. Dari pengujian aktivitas
peningkatan zona hambat pada konsentrasi daya hambat minyak ylang-ylang terhadap
31-45,8 mg/ml yaitu 9,43; 9,42 dan 9,76 bakteri S. epidermidis, konsentrasi hambat

68 Jurnal Sains Farmasi & Klinis (ISSN: 2407-7062) | Vol. 01 No. 01 | November 2014
Formulasi Sabun Transparan Mintak Ylang-Ylang dan Uji... | Febriyenti dkk.

Tabel 7. Uji daya antibakteri terhadap


sabun transparan minyak ylang-ylang

Diameter daerah hambat (mm)


Formulasi
X1 X2 X3 X rata-rata SD

F1 15,10 15,70 15,00 15,27 0,38

F2 16,80 16,50 16,60 16,63 0,12

F3 17,30 17,10 16,80 17,07 0,25

K (+) 18,80 18,40 18,90 18,70 0,22

K (-) 12,58 12,50 12,78 12,62 0,14


terbesar ditunjukkan pada konsentrasi 45,8 daerah hambatan 12-16 mm.


mg/ml dan aktivitas antimikoba dari minyak Aktivitas antibakteri sabun transparan
ylang-ylang dikatakan lemah karena daya minyak ylang-ylang mununjukkan bahwa
hambat yang dihasilkan berkisar 7-11 mm. diameter hambat terhadap bakteri S.
Pengujian aktivitas antimikroba sabun epidermidis lebih besar dibandingkan pada
transparan dilakukan menggunakan metode minyak ylang-ylang saja. Hal ini disebabkan
uji difusi sumur dengan terlebih dahulu karena minyak ylang-ylang yang terkandung
menyiapkan larutan sabun yaitu lima gram dalam 50 l sedian uji sabun transparan
sabun dilarutkan dalam 10 ml air suling. dua setengah kali lebih besar dibandingkan
Kemudian diambil 50 l dan dimasukkan dengan jumlah minyak ylang-ylang yang
pada media yang telah dilubangi. Sebagai terkandung dalam 10 l sampel uji minyak
kontrol positif digunakan Sapokalinus ylang-ylang dalam DMSO. Selain itu, basis
(sabun transparan yang mengandung sabun yang tidak mengandung minyak ylang-
sulfur) dan basis sabun digunakan sebagai ylang juga memberikan daya hambat sebesar
kontrol negatif. Dari hasil uji mikrobiologi 12,62 mm. Adanya daya hambat yang terjadi
ketiga formula sabun transparan minyak pada basis karena salah satu komponen
ylang-ylang terhadap pertumbuhan bakteri basis yaitu VCO mengandung asam
S. epidermidis, ketiga formula sabun laurat yang bersifat antibakteri. Senyawa
memiliki diameter daerah hambat berkisar antibakteri dalam sabun memberikan
antara 15,267 17, 067 mm pada bakteri aktivitas maksimum dalam menghambat
S. epidermidis (Tabel 7). Sabun transparan bakteri disebabkan sabun bersifat hidrofilik-
minyak ylang-ylang ini memiliki aktivitas lipofilik (23). Gugus nonpolar pada sabun
sedang dalam menghambat bakteri dengan yaitu -R dan gugus -COONa yang bersifat

Jurnal Sains Farmasi & Klinis (ISSN: 2407-7062) | Vol. 01 No. 01 | November 2014 69
Formulasi Sabun Transparan Mintak Ylang-Ylang dan Uji... | Febriyenti dkk.

polar. Sifat hidrofil dari sabun menyebabkan KESIMPULAN


senyawa antimikroba mampu berdifusi dalam
medium agar yang bersifat polar sedangkan Minyak ylang ylang dapat diformulasi
sifat lipofil sabun akan membantu penetrasi menjadi sabun transparan dengan
senyawa antibakteri ke dalam membran sel menggunakan VCO, minyak zaitun dan
bakteri yang bersifat lipofilik. asam stearat sebagai basis.
Dari analisa statistika dengan analisa
variansi (ANOVA) satu arah ketiga formula
dengan pembanding menunjukan hasil saling
berbeda nyata untuk evaluasi pemeriksaan
pH, uji daya pembasah dan uji daya hambat
bakteri terhadap S. epidermidis.

DAFTAR PUSTAKA

1. Ketaren, S. (1985). Pengantar Teknologi 8. Wasitaatmadja, S. M. (1997). Penuntun


Minyak Atsiri. Jakarta Balai Pustaka. Ilmu Kosmetik dan Medik. Jakarta: UI
2. Agusta, A. (2000). Minyak Atsiri Press.
Tumbuhan Tropika Indonesia. Bandung: 9. Fadillah. (2011). Formulasi Deodorant
ITB. Stick Minyak Ylang-Ylang dan Uji
3. Nurdjannah, N. (2009). Minyak Ylang- Efektivitas terhadap Bakteri Penyebab
Ylang dalam Aromaterapi dan Prospek Bau Badan. Skripsi, Universitas
Pengembangannya di Indonesia. Andalas, Padang.
Retrieved 1 April, 2012, from http:// 10. Handayani, F. (2010). Formulasi Gel
minyakatsiriindonesia.wordpress.com/ Minyak Ylang -Ylang dan Uji Daya
minyak-ylang-ylang/nanan-nurdjannah/ Antibakteri Terhadap Bakteri Penyebab
4. Lynam, K. (2010). Potential Allergens in Jerawat. Universitas Andalas Padang
Aromatherapy Oils by GC-MS Using an 11. Khabnadideh, S., Dastgheib, L.,
Agilent J&W DB-XLB Capillary Column. Mohammad, S., & Arabnia, S.
Retrieved 3 Nopember, 2012, from (2008). Formulation of Clindamycin
http://www.chem.agilent.com/Library/ Hydrochloride and its Antiacne Activity.
applications/5990-5293EN.pdf Journal Pharmacy and Pharmaceutical
5. Syahrurachman, A. (1993). Buku Ajar Sciences Research Center. (Shiraz
Mikrobilogi Kedokteran (edisi revisi University of Medical Sciences Iran).
ed.). Jakarta: Binarupa Aksara. 12. Luis, S. (1996). Soap and Ditergenta
6. Boyd, R. F., & Marr, J. J. (1985). Medical Theoritical and Practical Review. United
microbiology. New York: Little Brown States of America: AOCS Press.
and Company. 13. Mitsui, T. (1997). New Cosmetic Science.
7. Burrows, W., & Freeman, B. A. (1985). Amsterdam-Netherlands: Elsevier
Textbook of Microbiology (22nd ed ed.). Sciences B.V.
New York: Suunders Company. 14. Hambali, E., Suryani, A., & Rivai,

70 Jurnal Sains Farmasi & Klinis (ISSN: 2407-7062) | Vol. 01 No. 01 | November 2014
Formulasi Sabun Transparan Mintak Ylang-Ylang dan Uji... | Febriyenti dkk.

M. (2005). Sabun Transparan untuk Teknologi Farmasi (S. Noerono, Trans.


Gift & Kecantikan. Jakarta: Penebar V ed.). Yogyakarta: Gajah Mada
Swadaya. University Press.
15. Cavitch, S. M. (2001). Choosing Your Oil, 21. Soewarna, TS., (1985). Penilaian
Oil Properties pf Fatty Acid. Retrieved Organoleptis. Jakarta: Penerbit:
3 Nopember, 2012, from http://users. Bharatara Karya Aksara.
siloverlink.net/timer/soapdesign.html 22. Lay, BW. (1994). Analisis Mikroba
16. Marin, S. (2006). Procedure of Making di Laboratorium. Jakarta: PT. Raja
of Transparent Soap from Olive Oil With Grafindo Persada.
Essential-Oil Admixtures. International 23. Kanazawa, A., Ikada, T., Endo, T.
Application Published under the Patent (1995). A novel approach to mode of
Coopeation Treaty (PCT) (World action cationic biocide morphological.
Intellectual Property Organization). 24. Noor, SU dan Nurdyastuti, D. (2009).
17. SNI. (2006), Standar Nasional Indonesia Lauret- 7- Sitrat sebagai Detergensia
Minyak Ylang-Ylang, Jakarta: Standar dan Peningkatan Busa pada Sabun
Nasional Indonesia Cair Wajah Glysine soja (Sieb.) Zuss.
18.
Depkes RI, (1995), Farmakope (Skripsi). Jakarta: Universitas Pancasila
Indonesia, Edisi keempat, Jakarta, Indonesia
Departemen Kesehatan Republik 25. Nurhadi, SC. (2012). Pembuatan
Indonesia Sabun Mandi Gel Alami dengan Bahan
19. Martin, A. N., & Cammarata, S. a. Aktif Mikroalga Chlorella pyrenoidosa
(1983). Physical Pharmacy (3rd ed.). Beryrinck dan Minyak Atsiri Lavandula
Philadelpia: Lea and Febiger. latifolia Chaix. (Skripsi). Malang.
20. Voigt, R. (1994). Buku Pelajaran

Jurnal Sains Farmasi & Klinis (ISSN: 2407-7062) | Vol. 01 No. 01 | November 2014 71

You might also like