You are on page 1of 6

Tugas Kapita Selekta Fisika Instrumentasi

UJI-UJI LAIN (Kalori, TEM, AAS, UV Vis, dan VNA)

OLEH :

1. KASIM : F1B1 15 020


2. M. GEMMY LISAR : F1B1 15 051
3. WAHYUDIN : F1B1 15 053
4. YENI OKTAVIANI : F1B1 15 043
5. GEDE BHAKTI KUSUMA Y : F1B1 15 019
6. WANDAN NIATULLAH : F1B1 15 040
7. SITTI NURFITRI YANTI : F1B1 14 028
8. WA ODE SITTI HARNI : F1B1 14 046
9. HIKMA PURWATI : F1B1 14 006

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2017
RANGKUMAN

1. UJI KALORI
Kalori adalah satuan untuk energi. Maka tepatnya, tubuh membutuhkan energi
dalam satuan kalori. Energi dibutuhkan tubuh untuk menjalankan fungsinya serta
beraktivitas. (Samuel Oetero). Dalam satuan gram: Lemak = 9 kalori, Karbohidrat = 4
kalori, Protein = 4 kalori, Serat = 2 kalori. Kalorimeter yaitu suatu sistem terisolasi (tidak
ada perpindahan materi ataupun energi dengan lingkungan diluar Kalorimeter).
Definisi Bomb Calorimeter Bomb kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk
mengukur jumlah kalor(nilaikalori) yang dibebaskan pada pembakaran sempurna (dalam
O2 berlebih) suatu senyawa, bahan makanan, atau bahan bakar.

Bagian-bagian Bomb Calorimeter:

1. Cawan
2. Kumparan kawat
3. Pemanas
4. Bomb baja
5. Termometer
6. Suplai Oksigen
7. Pengaduk
8. Ember baja
9. Jaket isolator

Sejumlah sampel ditempatkan pada tabung beroksigen yang tercelup dalam


medium penyerap kalor (kalorimeter), dan sampel akan terbakar oleh api listrik dari
kawat logam terpasang dalam tabung. Jumlah panas yang diukur dalam kalorimeter,
adalah total energi dari bahan atau sampel.
Prinsip Bomb Calorimeter, yaitu dalam penetapan energi total ini terjadi
pengubahan energi kimia dalam suatu bahan atau sampel menjadi energi panas dan
diukur jumlah panas yang dihasilkan. Jenis Bomb Calorimeter Dibedakan menurut
prinsipnya :

1. Isothermal Oxygen Bomb Calorimeter


Kenaikan suhu dari vesel bagian dalam (calorimeter bucket) dapat diperiksa,
sedang suhu vesel bagian luar(jacket) konstan. Suhu jacket dapat diatur terus-
menerus selama penetapan untuk tetap sama dipertahankan terhadap calorimeter
bucket.
2. Adiatbatic Oxygen Bomb Calorimeter
Dalam kalorimeter ini tidak diperlukan lagi koreksi radiasi panas dan hanya
memerlukan pemeriksaan suhu awal dan akhir kalorimeter dan suhu jacket perpaku
sama terhadap suhu bagian dalam vessel selama penetapan. Perbedaan dengan
macam yang pertama,bahwa isothermal memerlukan pemeriksaan suhu awal,suhu
antara dan suhu akhir.

3. BallisticOxygenBombCalorimeter
Dalam alat ini sampel yang diketahui beratnya ditetapkan kalorinya dengan
dibakar didalam suatu bomb yang berisi oxygen yang berlebihan kemudian
kenaikkan suhu maksimum dari bomb diukur dengan thermocouple dan
galvanometer.

2. UJI TEM ( Transmission Electron Microscopi)


TEM pertama kali dirancang oleh Max Knoll dan Ernst Ruska, prinsip awalnya
dilakukan dengan membatasi pencitraan gelombang cahaya terhadap objek yang akan
dilihat. TEM adalah mikroskop yang mampu untuk melakukan pembesaran objek sampai
2 juta kali, yang menggunakan elektro statik dan elektro magnetik untuk mengontrol
pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan pembesaran objek serta
resolusi yang jauh lebih bagus daripada mikroskop cahaya. TEM memiliki fungsi untuk
analisis morfologi, struktur Kristal, dan komposisi spesimen.

komponen-komponen yang terdapat pada


TEM, yaitu :
a. Ruang Vakum
b. Spesimen stages
c. Electron gun
d. Electron lens
e. Apertures
Prinsip kerja mesin TEM, yaitu :
Prinsip kerja TEM dimulai dari sumber emisi (pistol elektron) yaitu tungsten
filament dan sumber lanthanum hexaboride (LaB6). Dengan menghubungkan pistol ini
dengan sumber tegangan tinggi (biasanya ~ 100-300 kV) pistol akan mulai memancarkan
elektron baik dengan termionik maupun emisi medan elektron ke sistem vakum. ekstraksi
ini biasanya dibantu dengan menggunakan silinder Wehnelt. Interaksi elektron dengan
medan magnet akan menyebabkan elektron bergerak sesuai dengan aturan tangan kanan,
sehingga memungkinkan elektromagnet untuk memanipulasi berkas elektron.
Penggunaan medan magnet akan membentuk sebuah lensa magnetik dengan kekuatan
fokus variabel yang baik. Selain itu, medan elektrostatik dapat menyebabkan elektron
didefleksikan melalui sudut yang konstan. Dua pasang defleksi yang berlawanan arah
dengan intermediete gap akan membentuk arah elektron yang menuju lensa.
Sistem Pencitraan dalam TEM terdiri dari layar fosfor, partikel sulfida seng dibuat
sehalus mungkin (10-100 pM) untuk pengamatan langsung oleh operator. sistem
perekaman gambar berdasarkan film atau doped YAG yang digabungkan CCD layar.
Perangkat ini dapat dihapus atau dimasukkan ke dalam jalur balok oleh operator sesuai
kebutuhan.
Secara umum, elektron dihamburkan oleh partikel di udara, yang diperlukan untuk
memperbaiki (dan mempercepat) electron yang disimpan dalam ruang hampa untuk
mencegah interaksi yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, untuk melihat spesimen
hidup di bawah TEM sulit untuk dilakukan. Selain itu, elektron tidak dapat menembus
spesimen yang sangat tebal lapisannya, karena hanya dapat menembus 50-100nm.
Sehingga aplikasi utama TEM adalah sebagai berikut:

a. analisis mikrostruktur
b. identifikasi defek
c. analisis interfasa
d. struktur kristal
e. tatanan atom pada kristal
f. serta analisa elemental skala nanometer

3. UJI AAS (Spektrometri Serapan Atom)


Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) adalah suatu alat yang digunakan pada
metode analisis untuk penentuan unsur-unsur logam dan metaloid yang berdasarkan pada
penyerapan absorbsi radiasi oleh atom bebas.
Metode SSA berprinsip pada absorpsi cahaya oleh atom. Atom-atom menyerap
cahaya tersebut pada panjang gelombang tertentu, tergantung pada sifat unsurnya
Spektrometri Serapan Atom (SSA) meliputi absorpsi sinar oleh atom-atom netral unsur
logam yang masih berada dalam keadaan dasarnya (Ground state). Sinar yang diserap
biasanya ialah sinar ultra violet dan sinar tampak. Prinsip Spektrometri Serapan Atom
(SSA) pada dasarnya sama seperti absorpsi sinar oleh molekul atau ion senyawa dalam
larutan.
Hukum absorpsi sinar (Lambert-Beer) yang berlaku pada spektrofotometer absorpsi sinar
ultra violet, sinar tampak maupun infra merah, juga berlaku pada Spektrometri Serapan
Atom (SSA). Perbedaan analisis Spektrometri Serapan Atom (SSA) dengan
spektrofotometri molekul adalah peralatan dan bentuk spektrum absorpsinya. Setiap alat
AAS terdiri atas tiga komponen yaitu:
- Unit atomisasi (atomisasi dengan nyala dan tanpa nyala)
- Sumber radiasi
- Sistem pengukur fotometri

Bagian-bagian AAS, yaitu :


1. Lampu Katoda
2. Tabung Gas
3. Ducting
4. Kompresor
5. Burner
6. Buangan pada SSA
7. Atomizer
8. Monokromator
9. Detektor
Rekorder

4. UJI UV-VIS ( Ultra Violet - Visibel )


Spektrofotometer UV-Vis merupakan alat dengan teknik spektrofotometer pada
daerah ultra-violet dan sinar tampak. Alat ini digunakan guna mengukur serapan sinar
ultra violet atau sinar tampak oleh suatu materi dalam bentuk larutan. Konsentrasi larutan
yang dianalisis sebanding dengan jumlah sinar yang diserap oleh zat yang terdapat dalam
larutan tersebut. Spektrofotometer UV-Vis dapat digunakan untuk analisis kualitatif
maupun analisis kuantitatif.
Spektrofotometer UV-Visible adalah suatu instrumen untuk mengukur
transmitan/absorbansi suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang, pengukuran
terhadap sederetan sampel pada suatu panjang gelombang tunggal. Secara umum
spektrofotometri dibedakan menjadi empat macam, yaitu :
a) Spektrofotometer ultraviolet (180-350 nm)
b) Spektrofotometer sinar tampak (350-800 nm)
c) Spektrofotometer infra merah (25-1000 m)
d) Spektrofotometer serapan atom
HP 8452 UV-VIS Shimadzu UV-160U UV-VIS

Komponen-kompenen Alat Skema Alat


1. Sumber cahaya
2. Pengatur Intensitas
3. Monokromator
4. Kuvet
5. Detektor
6. Penguat (amplifier)
7. Indikator

Dalam Spetrofotometer UV-Vis menggunakan sinar elektromagnetik dan sinar


tampak. Gelombang elektromagnetk memiliki sifat dualisme yaitu sifat sebagai
gelombang dan sifat sebagai partikel. Karena sifat tersebut ada beberapa parameter yang
perlu diketahui yaitu panjang gelombang, frekuensi, energy tiap foton. Hubungan ketiga
parameter tersebut dirumuskan oleh planck yang dikenal dengan Persamaan Planck.

5. Uji VNA (Vector Network Analyzer)


Salah satu fungsi dari uji VNA adalah karakterisasi material. Sistem kerja Vector
Network Analyzer (VNA) yaitu menganalisis efek refleksi dan transmisi sumber
gelombang elektromagnet yang dihasilkan dari sinyal frekuensinya.

You might also like