You are on page 1of 3

Pembahasan Siti Nazmiati (151411059)

Pada percobaan ini dilakukan fluidisasi partikel polimer padat. Yang bertujuan
menentukan kurva karakteristik fluidisasi, rapat massa butiran padat,harga kecepatan alir
minimum Umf dari kurva karakteristik dan dari perhitungan, juga pengaruh ukuran partikel dan
tinggi unggun terhadap Umf. Dalam hal ini ukuran partikel divariasikan untuk mengetahui
pengaruhnya terhadap nilai Umf. Ukuran fluida partikel yang dipakai yaitu 0-125, 125-250, 250-
500, 500-1000, 1,0-1,5 mm. Partikel padat yang ditambahkan pada unggun divariasikan
tingginya yaitu 3 cm dan 4 cm. Partikel padat berupa butiran di dalam unggun dikontakkkan
dengan udara pada tekanan tertentu sampai partikel terfluidisasi .Apabila laju alir gas diperbesar
maka tekanan gas sepanjang unggun bertambah pula partikel yang terangkat oleh aliran gas.
Keadaan tersebut disebut terfluidisasi.

Dari data hasil pengamatan, dapat diperoleh kurva karakteristik fluidisasi grafik log P
terhadap log U dari masing-masing ukuran partikel . Dalam praktikum ini U merupakan laju alir
linier fluida sedangkan P merupakan perbedaan tekanan yang terjadi ketika fluidisasi dilakukan.
Setelah hasil telah didapatkan dilanjutkan dengan membuat grafik dan akan diperoleh Umf dari
perbedaan antara tinggi unggun.

Tinggi dari unggun sangat berpengaruh terhadap proses fluidisasi dan perolehan nilai
Umf. Semakin tinggi unggun menyebabkan semakin banyaknya volume dari butiran padatan
yang mengisi kolom tersebut. Hal ini menyebabkan kebutuhan fluida untuk memfluidisasi
partikel semakin besar, sehingga laju alir volumetriknya akan lebih besar, dengan luas kolom
fluida yang sama, dan Umf semakin besar pula.

Dalam proses fluidisasi, saat fluida dikontakkan dengan padatan maka ada tiga kondisi
yang dilalui oleh padatan tersebut, yaitu saat padatan diam, bergerak dan terfluidisasi. Pada
kondisi tersebut dilakukan pengukuran Pressure drop P yang terjadi. Terjadinya pressure drop
P udara dikarenakan udara bertumbukkan dengan partikel padatan, sehingga energy kinetic dari
padatan bertambah sedangkan tekanan fluida yang mengenainya berkurang. Energy kinetis dari
padatan inilah yang menyebabkan fluida bergerak. Laju alir udara minimum saat padatan mulai
bergerak (terfluidisasi) yaitu Umf dapat diamati dari data praktikum. Penentuan nilai Umf
dilakukan dengan dua cara yaitu berdasarkan kurva karakteristik dan perhitungan. Umf
berdasarkan perhitungan dipengaruhi oleh nilai bilangan reynold (NRe).
Nilai Umf yang diperoleh dari kurva karakteristik dan perhitungan berbeda, hal ini
disebabkan karena dalam perhitungan dipengaruhi oleh nilai bilangan reynold dan
diameter partikel, sedangkan kurva karakteristik dipengaruhi oleh perbedaan tekanan dan
pembacaan grafik. Dari pengolahan data dilihat bahwa semakin tinggi unggun maka semakin
tinggi nilai Umf. Hal ini dikarenakan partikel semakin banyak yang menyebabkan partikel
semakin berat. Sementara semakin besar ukuran diameter partikel maka semakin besar pula nilai
dari Umf. Hal ini disebabkan ukuran diameter partikel yang lebih besar memiliki rapat massa
dan berat yang lebih besar. Sebagian data bahan tidak terfluidisasi secara sempurna,
dikarenakan berat padatan tidak sebanding dengan laju alir udara yang masuk. Pada sebagian
grafik juga terlihat bahwa kurva karakteristik tidak menunjukkan saat dimana padatan mencapai
Umf dikarenakan data yang diambil tidak memadai
Beberapa hasil pratikum yang tidak sesuai dengan teori disebabkan oleh penimbangan
piknometer yang masih basah, pembacaan laju alir yang belum konstan dan terhamburnya
partikel pada laju alir tinggi sehingga memengaruhi pembandingan tinggi unggun terhadap nilai
Umf.
Kesimpulan Siti Nazmiati (151411059)

Berdasarkan percobaan yang dilakukan, dapat disimpuulkan bahwa:

Pada diameter partikel 0-125 m, diketahui rapat massa butiran padatan sebesar 2323,53
kg/m3 harga kecepatan alir minimum Umf berdasarkan kurva karakteristik sebesar 0,036
m/s. Dan harga kecepatan alir minimum Umf berdasarkan perhitungan sebesar1,86x10-8
m/s
Pada diameter partikel 125-250 m, diketahui rapat massa butiran padatan sebesar
2183,58 kg/m3 harga, Kecepatan alir minimum Umf berdasarkan kurva karakteristik
sebesar 0,033 m/s. Dan harga kecepatan alir minimum Umf berdasarkan perhitungan
sebesar 4,95x10-8 m/s
Pada diameter partikel 250-500 m , diketahui rapat massa butiran padatan sebesar
2137,18 kg/m3harga, Kecepatan alir minimum Umf berdasarkan kurva karakteristik
sebesar 0,027 m/s. Dan harga kecepatan alir minimum Umf berdasarkan perhitungan
sebesar 2,0232x10-7 m/s.
Pada diameter partikel 500-1000 m , diketahui rapat massa butiran padatan sebesar
2268,49 kg/m3harga, Kecepatan alir minimum Umf berdasarkan kurva karakteristik
sebesar 0,031 m/s. Dan harga kecepatan alir minimum Umf berdasarkan perhitungan
sebesar 7,94x10-7 m/s.
Pada diameter partikel 1-1,5 mm, diketahui rapat massa butiran padatan sebesar 1268,18
kg/m3harga, Kecepatan alir minimum Umf berdasarkan kurva karakteristik sebesar 0,025
m/s. Dan harga kecepatan alir minimum Umf berdasarkan perhitungan sebesar 1,8012x10-
6
.
Pengaruh ukuran partikel terhadap nilai Umf yaitu semakin besar ukuran partikel, maka
semakin besar pula nilai Umf. Pengaruh tinggi unggun terhadap nilai Umf yaitu semakin
tinggi unggun, maka semakin besar pula nilai Umf.
Tinggi dari unggun sangat berpengaruh terhadap proses fluidisasi dan perolehan nilai
Umf.

You might also like