Professional Documents
Culture Documents
LAPORAN KASUS
2.2 Anamnesis
Keluhan Utama
Mencret sejak 5 hari sebelum masuk rumah sakit
Keluhan Tambahan
Mual, muntah, demam, BAB cair, mata terlihat kuning
Riwayat Kehamilan
Ibu pasien ANC teratur dibidan. Tidak ada riwayat demam saat hamil maupun sakit lainnya.
Tidak ada riwayat penggunaan obat-obatan maupun jamu-jamuan selama kehamilan.
Riwayat Persalinan
Pasien merupakan anak pertama. Pasien lahir secara pervaginam dengan berat badan lahir
3200gr. Pasien segera menangis saat lahir dan kulit kemerahan.
Riwayat Imunisasi
Pasien tidak pernah mendapatkan imunisasi
Riwayat Makanan
0-6 bulan : ASI
1 bulan 1,5 tahun : ASI + MPASI
1,5 tahun sekarang : Makanan keluarga
Status Antropometri
Berat Badan (BB) : 10 kg
Tinggi Badan (TB) : 76 cm
Berat Badan Ideal : 20 kg
HA : 5 Tahun
BB/U : 15/20 = 75%
TB/U :110 /115 = 95%
BB/TB : 15/18 =83 %
Kesimpulan : Gizi Baik
Kebutuhan cairan : 1000 + (5 x 50 ) = 1000 + 250 = 1250 cc/hari
90 20 = 1800kkal/hari
Status General
a. Kulit
Warna : kuning langsat
Turgor : kembali cepat
Jaringan parut : tidak ada
Sianosis : tidak ada
Ikterik : Ada
Pucat : tidak ada
b. Kepala
Bentuk : normocepali
Rambut : hitam, sukar dicabut, distribusi merata
Wajah : simetris
Mata : konjungtiva palpebra inferior pucat (+/+), sklera ikterik (+/+), mata cekung (-
/-), pupil isokor 2mm/2mm, refleks cahaya langsung (+/+), refleks cahaya
tidak langsung (+/+)
Telinga : normotia, sekret (-/-)
Hidung : napas cuping hidung (-/-), sekret (-/-)
c. Mulut
Bibir : bibir kering (-), mukosa bibir lembab, sianosis (-)
Lidah : lidah kotor (-)
Tonsil : T1/T1, hiperemis (-)
Faring : hiperemis (-)
d. Leher
KGB : tidak ada pembesaran, nyeri tekan (-)
Kelenjar tiroid : tidak ada pembesaran
TVJ : R-2cmH2O
e. Thoraks
Paru
Inspeksi : simetris saat statis dan dinamis
Palpasi : nyeri tekan (-)
Perkusi : sonor di kedua lapangan paru
Auskultasi : vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictrus cordis teraba di ICS V linea midklavikula sinistra
Auskultasi : BJ I> BJII, reguler (+), bising (-)
f. Abdomen
Inspeksi : simetris, distensi (-),
Palpasi : soepel, nyeri tekan (+), organomegali (-)
Perkusi : timpani, shifting dullness (-)
Auskultasi : peristaltik 4 kali/menit, kesan normal
g. Genitalia
laki-laki, tidak ada kelainan
h. Anus
Tidak dilakukan pemeriksaan
i. Ekstremitas
Superior Inferior
Penilaian
Kanan Kiri Kanan Kiri
Pucat Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Sianosis Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Edema Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Tonus otot Normal Normal Normal Normal
Atrofi Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
2.6 Terapi
- IVFD 2:1 8 gtt/i (mikro)
- Inj. Ceftriaxone 500mg/ 12 jam
- Inj. Meropenem 350mg/ 8 jam
-Inj. Furosemid 10mg/12 jam
- Zinkid 2x1 cth
- Lacto b 2x1
- oralit 50-100cc/x mencret
- ambrool syr 3x cth
- salbutamol 1mg 3x1
2.7 Planning
- Periksa SGPT,SGOT,billirubbin
- Konsul Alergi
2.8 Prognosis
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanactionam : dubia ad bonam
1. 18 Januari 2015
2. 19 Januari 2016
3. 20 Januari 2016
4. 21 Januari 2016
Gastro Th/ - IVFD 2:1 8 gtt/i (mikro)
S/ Nyeri perut - in. Ranitidine 15mg/12 jam
Mencret - Domperidone syr 3x1 cth
Kuning - Xanvit syr 2x1 cth
O/ Kes: CM - Zinkid syr 2x1 cth
HR: 96x/i - cefotaxim 500mg/12 jam
RR: 22x/i - Lacto B 2x1
T: 35,3 oC - urdafalk 2x150mg
A/ Susp hepatitis A+ Diare akut - Diet MB
P/ Periksa lab ulang
5. 22 Januari 2015
Gastro Th/ - IVFD 2:1 8 gtt/i (mikro)
S/ Kuning - Domperidone syr 3x1 cth
Gatal - Xanvit syr 2x1 cth
O/ Kes: CM - Zinkid syr 2x1 cth
HR: 90x/i - Lacto B 2x1
RR: 20x/i - urdafalk 2x150mg
T: 36,5 oC - cetirizine 2 x tab
A/ Hepatitis Virus A - Diet MB
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
Sarcoma adalah suatu tipe tumor ganas yang jarang terjadi dimana penyakit ini berkembang
pada struktur pendukung tubuh. Ada 2 jenis dari sarcoma, yaitu sarcoma pada tulang panjang
seperti pelvis, femur, humerus dan tulang rusuk, serta pada jaringan lunak dapat berkembang
pada otot, lemak, pembuluh darah ataupun pada jaringan lunak yang mendukung, mengelilingi,
dan melindungi organ tubuh. Sarcoma juga dapat bermetastasis ke tempat lain seperti sumsum
tulang, paru-paru, ginjal, hati, kelenjar adrenal, dan jaringan lunak lainnya.1,2
2. Jenis-Jenis Sarcoma1
a. Fibrosarcomas
Sarkoma ini mulai di sel yang disebut fibrocytes, yang membentuk jaringan fibrosa yang
bergabung bersama struktur bagian dalam tubuh: misalnya, otot ke tulang. Mereka yang paling
sering ditemukan di lengan, kaki, tetapi dapat terjadi lebih dalam tubuh. Kebanyakan orang
pertama yang melihat mereka sebagai benjolan
b. Liposarcomas
Sarkoma ini mulai pada sel-sel lemak tubuh. Mereka bisa tumbuh di mana saja di tubuh dan
yang paling sering mempengaruhi orang-orang setengah baya. Beberapa tumbuh sangat lambat
(mengambil bertahun-tahun untuk mengembangkan) dan lain-lain lebih cepat.
c. Sinovial sarkoma
Sarkoma sinovial biasanya mulai dekat sendi, seperti lutut atau siku, tetapi dapat terjadi di
bagian manapun dari tubuh. Mereka biasanya muncul sebagai benjolan keras dan lebih umum
pada orang dewasa muda.
d. Rhabdomyosarcomas
Tumbuh di otot aktif dari tubuh yang kita dapat mengontrol. Otot-otot ini dikenal sebagai
otot rangka atau otot lurik. Rhabdomyosarcomas terjadi terutama di kepala, leher dan panggul,
tetapi dapat terjadi di lengan atau kaki. Ada tiga sub-jenis rhabdomiosarkoma: embrional,
alveolar dan pleomorphic.
e. Sarkoma Ovarium
Sarkoma ovarium jauh lebih jarang daripada karsinoma ovarium, dapat dijumpai pada segala
umur. Tumor ganas ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut : sarkoma teratoid sering terdiri
dari elemen-elemen tanpa diferensi, akan tetapi unsur-unsur teratoid masih dapat dikenal. tumor
tumbuh cepat dengan prognosis jelek. stromal sarkoma berasal dari jarikan mesenkhim dan dapat
ditemukan dalam 2 jenis yaitu stroma-cell sarkoma dan leiomyosarcoma. Prognosis umumnya
baik apabila tumor belum meluas pada waktu operasi dilakukan. Sarkoma Paramesonefrik
merupakan mixed mesodermal tumor, terdiri atassel-sel epitel yang tersusun tidak rata dan
stroma yang berproliferasi cepat. tumor biasanya ditemulan pada wanita usia lanjut, tumbuh
cepat dan dapat menimbulkan nyeri pada perut bagian bawah. penyebaran sel-sel tumor juga
cepat secara hematogen.
f. Sarkoma Uterus
Sarkoma pada uterus dapat berupa : 1. Leiomyosarcomas yang murni timbul dari
miometrium, mulai dari otot polos yang tidak di bawah kendali sadar kita. Smooth otot disebut
juga otot tak sadar dan membentuk dinding rahim, perut, usus dan pembuluh darah.
Leiomyosarcoma adalah salah satu jenis sarkoma lebih umum dan dapat terjadi di mana saja di
tubuh. 2. Sarkoma endometrium yang berasal dari stroma endometrium, terdiri atas sel-sel
stroma endometrium tanpa elemen kelenjar, ada yang menamakannya stromatosis maligna,
terbentuk polipoid dan menyebar melalui darah.
3. Leiomyosarcoma
3.1 Definisi
Leiomyosarcoma merupakan sekelompok kanker disebut sarkoma jaringan lunak. Sarkoma
merupakan kanker yang berkembang pada jaringan pendukung atau penghubung dari tubuh
(seperti otot, lemak, saraf, pembuluh darah, tulang, dan tulang rawan). Leimyosarcoma adalah
tumor ganas ditemukan di dinding otot organ yang sering ditemukan pada abdomen, uterus,
organ retroperitoneal serta dinding pembuluh darah ke seluruh tubuh dan juga ekstremitas. Ini
berarti bahwa leiomyosarcomas dapat mulai di mana saja di tubuh. Tempat umum adalah dinding
rahim (uterus), anggota tubuh, dan sistem pencernaan, khususnya lambung. Sering kali
leiomyosarcoma ditemukan pada pasien dewasa dan wanita. Penyebaran metastase nya terjadi
secara hematogen terutama ke paru-paru dan hati, hanya sedikit yang menuju ke nodus limfe.1,2
3.2 Etiologi
Penyebab pasti dari leiomyosarcoma tidak diketahui, dan penelitian sedang berlangsung
untuk mencoba dan mencari tahu sebanyak mungkin tentang tumor ganas ini. Walaupun jarang,
sarkoma jaringan lunak juga dapat terjadi di daerah yang sudah pernah diobati dengan
radioterapi lain jenis kanker. Sarkoma biasanya tidak akan berkembang sampai setidaknya
1,2,3
sepuluh tahun setelah perawatan radioterapi. Perbaikan penargetan radioterapi berarti bahwa
risiko mengembangkan sarkoma perawatan radioterapi setelah sangat kecil. Namun ada beberapa
faktor yang dpat mempengaruhi rekurensi diantara nya adalah:1
Klinis tidak khas jika ukurannya kurang dari 4 cm. Sering terdiagnosis secara insidental saat
pemeriksaan radiologi, endoskopi, maupun operasi. Gejala akan tampak bila diameter lesi lebih
dari 4 cm. Biasanya berupa rasa tidak enak atau nyeri perut tidak spesifik disertai sensasi
abdominal fullness. Gejala sekunder dapat timbul akibat obstruksi maupun perdarahan saluran
cerna berupa hematemesis maupun melena; timbul sebagai manifestasi nekrosis dan ulserasi
mukosa saluran cerna. Dapat dijumpai massa abdomen yang dapat diraba/palpasi. Gejala
obstruksi saluran cerna tergantung lokasi tumor. Leiomyosarcoma awal sering kali tidak
memiliki gejala. Kebanyakan leiomyosarcomas didiagnosis setelah seseorang mengembangkan
gejala. Adapun gejala yang dapat ditemukan adalah: benjolan atau pembengkakan , perut tidak
nyaman atau kembung , bengkak atau sakit di setiap area tubuh . 1,3,45
3.4 Diagnosis
Gambaran foto polos abdomen tidak spesifik namun berperan dalam keadaan emergensi
untuk kemungkinan obstruksi atau perforasi.3,4
b. Ultrasound scan.
Dalam uji gelombang suara digunakan untuk membuat gambar perut dan organ sekitarnya.
Anda akan diminta untuk tidak makan, dan hanya minum cairan bening (susu) selama 4-6
jam sebelum scan. Setelah Anda berbaring dengan nyaman pada punggung gel adalah
tersebar di perut Anda. Sebuah perangkat kecil seperti mikrofon kemudian digosok atas
wilayah tersebut. Gelombang suara diubah menjadi sebuah gambar dengan menggunakan
komputer. Gambaran ultrasonografi bervariasi sesuai ukuran lesi dan ada tidaknya nekrosis
massa; ulserasi dan nekrosis mukosa dapat mengubah karakteristik ultrasonografi tumor.
Ultrasonografi abdomen transkutaneus bukan pilihan imaging yang optimum kecuali massa
telah mencapai ukuran cukup besar. Karena berhubungan dengan air-filled viscera, kualitas
gambar sering terdegradasi.3,4,5
c. CT (komputerisasi tomografi)
CT scan mengambil serangkaian foto sinar-x yang membangun suatu gambar tiga dimensi
bagian dalam tubuh. Pemindaian tanpa rasa sakit dan ambil dari 10 hingga 30 menit. CT scan
adalah modalitas imaging terbaik untuk mendiagnosis dan menetapkan staging. Pemeriksaan
ini akan dapat menampilkan ukuran, lokasi tumor serta hubungannya dengan struktur di
sekitarnya. CT scan juga dapat digunakan untuk mendeteksi adanya tumor multipel dan tanda
tanda metastasis. Ukuran: small (<5 cm), intermediate (5-10cm), dan large (>10 cm). Pada
small dapat ditemukan batas tumor tegas, homogen, intraluminal growth patterns.
Karakteristik intermediate yaitu bentuk ireguler,heterogen, intraluminal dan extraluminal
growth pattern. Large tampak dengan batas ireguler, heterogen, locally aggressive, dan
metastasis jauh atau ke peritoneum.1,4
e. Biopsi
Hasil tes sebelumnya dapat membuat dokter Anda sangat curiga diagnosis kanker. Satu-
satunya cara untuk memastikan adalah dengan mengambil beberapa sel atau sepotong kecil
jaringan dari daerah yang terkena untuk melihat di bawah mikroskop. Ini disebut biopsi.
Sebuah jarum halus akan diteruskan ke tumor melalui kulit setelah daerah tersebut telah mati
rasa dengan menggunakan suntikan bius lokal. Morfologi ukuran tumor dan mitotic rate
merupakan dasar prediktif yang sangat bermanfaat untuk menentukan sifat tumor dan
prognosis. Sayangnya tidak absolut karena lesi ukuran kecil dengan mitotic rate rendah dapat
bermetastasis atau menjadi tumor lokal yang sangat agresif. Fletcher dkk. mengusulkan suatu
sistem klasifikasi untuk menggambarkan risiko relatif metastasis pada tumor ini. Tumor yang
berukuran kecil tampak sebagai nodul di lapisan serosa, subserosa atau intramural. Tumor
besar dapat menonjol ke dalam lumen usus atau ke dalam lapisan serosa. Mikroskopis terdiri
dari 3 tipe yaitu tipe sel spindel, tipe epitheloid, dan tipe campuran. 6,7,8
3.5 Tatalaksana
1. Operasi
Operasi adalah pengobatan yang paling umum dilakukan untuk mengatasi
leiomyosarcomas.. Untuk sarkoma yang lebih besar, dan jika ada kemungkinan sel-sel
kanker yang tertinggal, radioterapi biasanya dilakukan setelah operasi.
2. Radioterapi
Radioterapi dapat diberikan setelah operasi untuk mengecilkan tumor dan membuatnya
lebih mudah untuk menghapus, atau untuk mencoba menghancurkan sel-sel kanker.
Radioterapi menghancurkan sel-sel kanker dengan menggunakan energi tinggi sinar X
Radioterapi merupakan bagian penting dari perawatan untuk sarkoma jaringan lunak,
Radioterapi dilakukan untuk mencegah kembalinya sel-sel kanker. Radioterapi diberikan
setelah operasi dengan syarat luka operasi harus disembuhkan sebelum pengobatan
radioterapi dimulai.
3. Kemoterapi
Kemoterapi adalah penggunaan anti-kanker (sitotoksik) obat untuk menghancurkan sel-
sel kanker. Kemoterapi kadang-kadang dapat diberikan sebelum operasi untuk
mengecilkan tumor dan membuatnya lebih mudah untuk menghapus. obat Kemoterapi
biasanya diberikan melalui suntikan ke dalam vena (intravena) tapi kadang-kadang dapat
diberikan dalam bentuk tablet. Obat kemoterapi yang digunakan paling umum untuk
sarkoma jaringan lunak yang doksorubisin dan ifosfamid . Kemoterapi juga digunakan
untuk beberapa sacroma leiomyosarcomas. Ini mungkin mencoba untuk mengurangi
kemungkinan dari leiomyosarcoma datang kembali, atau untuk mengobati
leiomyosarcoma yang telah menyebar.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA