Professional Documents
Culture Documents
Regresi linier digunakan apabila kita hendak mengetahui hubungan satu variabel
terikat yang mempunyai skala pengukuran numerik dengan satu atau variabel bebas.
Regresi linier juga digunakan apabila kita hendak mencari hubungan antar satu variabel
bebas dengan satu variabel terikat berskala numerik dengan mengontrol variabel perancu.
X1 y
X1
y
X2
X2
X3 X3
a b
Gambar 1.1
y y
x x
y y
x x
Gambar 1.2
Syarat liniearitas terpenuhi (gambar atas)
Dan syarat linieritas tidak terpenuhi (gambar bawah)
Regresi linier dapat diunakan apabila syarat-syarat regresi linier terpenuhi. Ada
beberapa syarat regresi linier, namun syarat terpenting adalah syarat linier. Linier dapat
berupa linier yang arahnya positif dan arah negatif. Linier positif artinya semakin
menigkat nilai variabel bebas (x), semakin meningkat nilai variabel terikat(y). Sementara
itu, linier negatif artinya semakin meningakat niali variabel bebas (x) , semakin menurun
nilai variabel terikat (y), semakin menurun nilai variabel terikat (y).
bila variabel bebas satu, persamaan regresi linier adalah sebagai berikut.
y = a + bx persamaan 1.2
y = variabel terikat
a = konstata atau intersep
x = variabel bebas
b = koefisien dari setiap variabel bebas atau slope
b=slope
b=slope
b=slope
n=intersep
Gambar 1.3
Grafik regresi linier untuk menjelaskan intersep dan slope.
E. Uji Hipotesis Terhadap Slope
Pada persamaan regresi linier, pengujian secara statistik (uji hiptesis) dilakukan
terhadap slope. Pengujian terhadap slope dilakukan bertahap. Pertama, semua slope
dalam persamaan regresi di uji secara bersama dengan mengunakan uji anova. Kedua,
slope diuji sendiri-sendiri.
Hipotesis nol uji anova adalah semua slope nilainya nol. Dalam keseharian, hipotesis
nol uji anova sering disebut tidak ada satu pun variabel yang bermakna. Hipotesis
alternatifnya paling tidak terdapat satu slope yang nilainya tidak sama dengan nol.
Dalam keseharian, hipotesis alternatif uji anova sering disebut paling tidak terdapat
satu variabel yang bermakna. Bila batas kemaknaan ditetapkan 5% hipotesis nol
diterima bila nilai p pada uji anova lebih besar dari 0,05.
Bila pengujian terhadap keselurhan slope menghasilkan tidak bermakna, pengujian
terhadap masing-masing slope pasti tidak bermakna. Bila pengujian terhadap slope
menghasilkan paling tidak ada satu variabel yang bermakna, kita harus melakukan
pengujian terhadap masing-masing slope untuk mengetahui variabel bebas mana yang
bermakna.
Hipotesis nol pengujian terhadap slope adalah nilai slope sama dengan nol. Nilai
slope sama dengan nol artinya variabel bebas tidak mempengaruhi pengaruh terhadap
nilai variabel terikat. Dalam keseharian, keadaan ini sering disebut tidak bermakna.
Hipotesis alternatif dari pengujian terhadap slope adalah nilai slope tidak sama dengan
nol (hipotesis dua arah), nilai slope lebih besar dari nol (hipotesis satu arah linearitas
positif), atau nilai slope lebih kecil dari nol (hipotesis satu arah linearitas negatif).
Dalam keseharian, keadaan ini sering disebut bermakna.
Bila batas kemaknaan ditetapkan sebesar 5% hipotesis nol diterima apabila nilai p
pada uji statistik terhadap slope lebih besar dari 0,05. Sebaliknya, hipotesis nol ditolak
bila nilai p pada uji statistik terhadap slope lebih kecil dari 0,05.
y = a+bx+
tidak ada autokrelasi
Gambar 1.4
Syarat regresi linear dapat dipahami dengan menggunakan persamaan lengkap regresi
linear
Gambar 1.5
Kerangka konsep tanpa variabel utama (predikti) dan dengan variabel utama (etiologik).