You are on page 1of 2

PENATALAKSANAAN

GANGGUAN PSIKOTIK

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD
Musmulyadi,SKM
PUSKESMAS
NIP.197603041995031002
PULAU PANDAN

1. Pengertian Gangguan psikotik merupakan gangguan hendaya yang ditandai dengan


ketidakmampuan atau hendaya berat dalam menilai realita, berupa sindroma (kumpulan
gejala) anatar lain dimanifestasikan dengan adanya halusinasi dan waham.

Sebagai acuan dalam menangani gangguan psikotik di puskesmas Pulau Pandan


2. Tujuan
3. Kebijakan 1. Kebijakan kepala Puskesmas Pulau Pandan nomor ....tentang jenis-jenis pelayanan
yang ada di Puskesmas
2. Kebijakan Kepala Puskesmas Pulau Pandan nomor.... tentang Penetapan Tanggung
Jawab dan Petugas UKP di Puskesmas Pulau Pandan
3. SK Kepala Puskesmas No.....Tentang Pelayanan Klinis yang berorientasi pasien
4. Referensi 1. DEPKES RI Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas 2007
2. Buku Panduan Praktis Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
Berdasarkan Permenkes No.5 Tahun 2014
5. Prosedur / 1. Petugas menyapa pasien
Langkah-langkah 2. Petugas menyiapkan status pasien.
3. Petugas melakukan pengukuran tekanan darah, suhu badan dan menimbang berat
badan (jika diperlukan) serta mencatat hasilnya dalam status pasien.
4. Dokter menanyakan keluhan pasien:
a. Sulit berfikir/ sulit berkonsentrasi.
b. Tidak dapat tidur, tidak mau makan.
c. Perasaan gelisah, tidak dapat tenang, ketakutan.
d. Bicara kacau yang tidak dapat dimengerti.
e. Mendengar suara orang yang tidak dapat di dengar oleh orang lain.
f. Adanya pikiran aneh yang tidak seseuai realita.
g. Marah tanpa sebab yang jelas, kecuragaan yang berat, perilaku kacau, perilaku
kekerasan
h. Menarik diri dari lingkungannya dan tidak merawat diri dengan baik alo dan
autoanamnesis tambahan: singkirkan adanya kemungkinan penyakit fisik
(seperti demam tinggi, kejang, trauma kepala) dan penggunaan zat psikoaktif
sebagai penyebab timbulnya keluhan.
5. Dokter melakukan pemeriksaan fisik untuk menyingkirkan penyebab organik dari
psikotiknya (gangguan mental organik), selain itu pasien dengan gangguan psikotik
juga sering terdapat gangguan fisik yang menyertai karena perawatan diri yang
kurang.
6. Dokter melakukan pemeriksaan penunjang (RUJUK KE RSU/RSJ)
a. Dilakukan jika dicurigai adanya penyakit fisik yang menyertai untuk
menyingkirkan diagnosis banding gangguan mental organik.
b. Apabila ada kesulitan untuk merujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan tingkat
lanjut maka pada faskes primer yang mampu perlu dilakukan pemeriksaan
penunjang yang sesuai seperti: darah perifer lengkap, elekrolit, gula darah,
fungsi hati, fungsi ginjal, serta radiologi dan EKG.
7. Dokter mendiagnosa berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik:
a. Halusinasi (terutama halusinasi dengar)
b. Waham (delusi)
c. Perilaku kacau atau aneh
d. Gangguan proses pikir (terlihat dari pembicaraan yang kacau dan tidak
dimengerti)
e. Agiatif
f. Isoalasi sosial (social withdrawal)
g. Perawatan diri yang buruk.
8. Dokter memberikan penatalaksanaan:
a. Intervensi psikososial
1) Memberikan informasi penting bagi pasien dan keluarga mengenai perilaku
aneh dan agitasi, perjalanan penyakit, gejala-gejala yang hilang timbul,
dukungan keluarga dan rehabilitasi.
2) Konseling pasien dan keluarga mengenai rencana pengobatan, mendorong
pasien untuk melakukan fungsinya seoptimal mungkin di pekerjaan dan
aktivitas harian lain, menjaga pasien dan keluarga serta lingkungan dari
tindakan pasien yang membahayakan nyawa, meminimalisasi stress dan
stimulasi.
b. Farmakologi
1) Haloperidol 2-3 x 5 mg/ hari dan atau diazepam 2-3 x 2 mg. Tappering off
setelah 2-4 minggu.
2) Jika timbul efek samping ekstrapiramidal seperti (tremor, kekakuan,
akinesia) diberikan Trihexifinidil (THP) 2 mg; jika timbul distonia diberikan
diazepam; jika timbul akatisia (gelisah, mondar mandir tidak bisa berhenti)
turunkan dosis antipsikotik dan diberikan propanolol 2-3 x 10-20 mg.
c. Kunjungan rumah (home visit)
1) Memastikan kepatuhan dan kesinambungan pengobatan
2) Melakukan asuhan keperawatan
3) Melakikan pelatihan bagi pelaku rawat
Dokter merujuk ke fasilitas kesehatan tingkat kedua untuk konfirmasi diagnostik
dan pada kondisi gaduh gelisah yang membutuhkan perawatan inap karena
berpotensi membahayakan diri atau orang lain.

6. Unit terkait 1. Loket Pendaftaran,


2. PoliPengobatan,
3. Apotik, dan
4. RSU/RSJ

You might also like