You are on page 1of 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERAWATAN LUKA PADA FRAKTUR TERBUKA

OLEH KELOMPOK 3 :

MUTIARA ZULFITA OKTAVIA

NANDA PERNANDES

ORIN GIRGIA

RIKA WULANDARI

SELVI MAIDA ANGGRAINI

SILVIAN DIANA

SUCI AULIA

DOSEN :Ns. VIOLINA IRMAN, M.kep

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES SYEDZA SAINTIKA
PADANG
2016

Sasaran : Semua mahasiswa yang hadir

Hari/Tanggal : Rabu, 3 november 2016

Waktu : 10.00 - 10.30 WIB


Tempat : Aula

I. LATAR BELAKANG
Perawatan luka merupakan salah satu bentuk asuhan keperawatan medikal bedah yang

utama dan rutin dilakukan oleh perawat untuk membantu pasien melakukan perawatan

luka. Dengan tindakan perawatan luka yang tepat, maka akan dapat disembuhkan dengan

cepat sehingga sebagai implikasinya waktu hospitalisasi akan pendek dan biaya yang

ditanggung pasien semakin murah. Namun, ketika pasien sudah pulang, tentu saja pasien

harus dibekali pengetahuan tentang bagaimana cara untuk melakukan perawatan luka.

II. TUJUAN PENYULUHAN

a. Tujuan umum

Setelah diberikan penyuluhan, sasaran dapat memahami materi perawatan luka

pada fraktur terbuka .

b. Tujuan khusus

setelah mendapatkan penyuluhan mengenai perawatan luka pada fraktur

terbuka diharapkan :

1. Menyebutkan pengertian fraktur terbuka.

2. Menyebutkan pengertian etiologi dari fraktur terbuka.

3. Menyebutkan pengertian komplikasi dari fraktur terbuka .

4. Menyebutkan tentang manifestasi klinik dari fraktur terbuka.

5. Menjelaskan bagaimana cara perawatan luka pada fraktur terbuka.

III. MANFAAT

a. Bagi audiens atau masyarakat


Dapat menambah ilmu pengetahuan dan mengaplikasikan tentang perawatan

luka fraktur terbuka.


b. Bagi mahasiswa
Untuk menambah wawasan dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan di lapangan

tentang perawatan luka fraktur terbuka.

IV. Strategi Pelaksanaan

a. Materi : perawatan luka fraktur terbuka


b. Metode : ceramah, diskusi , dan tanya jawab
c. Media dan alat : power point, leaflet.
d. Hari / tanggal : rabu, 3novemer 2016
e. Jam : 10.00 11.00 WIB
f. Tempat : aula

V. Seting tempat

.
Keterangan gambar :

: penyaji

: in fokus

: moderator

: audien

: fasilitator

: pembimbing

: observer
VI. PENGORGANISASIAN

a. Penanggung jawab : kelompok 3


Tugas : mengkoordinir pelaksanaan penyuluhan
b. Moderator : Selvi Maida Angriani
Tugas : mengarahkan jalannya kegiatan
c. Penyaji : Mutiara Zulfita Oktavia
Tugas : menyampaikan materi penyuluhan, dan menjawab pertanyaan
d. Observer : Silvian Diana
Tugas : mencatat dan ,megamati jalannya acara
e. Fasilitator : orin girgia,nanda pernandes,rika wulandari,suci aulia
Tugas : memotivasi audien untuk ikut dalam penyuluhan

VII. PROSES PELAKSANAAN

No Kegiatan Kegiatan penyuluhan Kegiatan audien


1 pembukaan Memberikan salam Menjawab salam
Memperkenalkan anggotanya Memperhatikan
Membuat kontrak waktu dan Mendegarkan

bahasa.
Menjelaskan tujuan kegiatan
2Jh penyajian Menggali pengetahuan audiens tentang Memperhatikan
Mendengarkan
pengertian fraktur terbuka Memberikan
Memberi reinforcement positif
Menjelaskan pengertian dari fraktur pendapat
Merespon jawaban
terbuka.
yang disampaiakan
Menggali pengetahuan audiens tentang
oleh penyaji
penyebab fraktur terbuka.
Memberi reinforcement positif
Menjelaskan penyebab fraktur terbuka.
Menggali pengetahuan audiens tentang

tanda dan gejala dari fraktur terbuka


Memberi reinforcement positif
Menjelaskan tanda dan gejala dari

fraktur terbuka.

Menggali pengetahuan audiens tentang

komplikasi fraktur terbuka


Memberi reinforcement positif
Menjelaskan komplikasi dari fraktur

terbuka.

Menggali pengetahuan audiens tentang

penanganan pada fraktur terbuka.


Memberi reinforcement positif
Menjelaskan tentang penanganan pada

fraktur terbuka.

Menggali pengetahuan audiens tentang

perawatan luka pada fraktur terbuka.


Memberi reinforcement positif
Menjelaskan bagaimana perawatan luka

pada fraktur terbuka.


membagikan leaflet

Memberikan kesempatan kepada audien

untuk bertanya
Menjawab pertanyaan yang diberikan

oleh audien

3 Penutup mengevaluasi tentang penyuluhan Memperhatikan


menyimpulkan tentang penyuluhan Mendengarkan
Mengucapkan salam penutup Menjawab salam
VIII. KRITERIA HASIL

1. Evaluasi Struktur :
a. Media yang digunakan dalam acara penyuluhan semuanya lengkap
b. Materi disiapkan dalam bentuk makalah dan dibuat dalam leaflet serta

disajikan dengan clip art agar penyampaian kepada pasien dan keluarga

pasien lebih mudah.


2. Proses penyuluhan :
a. audiens berperan aktif dalam penyuluhan dengan mengajukan beberapa

pertanyaan selama kegiatan berlangsung.


b. hampir 80% audiens mengikuti acara penyuluhan samapai selesai
3. Hasil penyuluhan
a. Audiens dapat menyebutkan pengertian dari fraktur terbuka.
b. Audiens dapat menyebutkan etiologi dari fraktur terbuka.
c. Audiens dapat menyebutkan manifestasi klinik dari fraktur terbuka.
d. Audiens dapat menyebutkan komplikasi dari fraktur terbuka.
e. Audiens dapat menyebutkan penanganan fraktur terbuka.
f. Audiens dapat menjelaskan bagaimana perawatan luka pada fraktur

terbuka.

MATERI PENYULUHAN

A. PENGERTIAN

Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan atau

tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh tekanan yang berlebihan. Trauma yang

menyebabkan tulang patah dapat berupa trauma langsung dan trauma tidak langsung.
Dimana trauma langsung menyebabkan tekanan langsung pada tulang dan terjadi fraktur

pada daerah tekanan. Trauma tidak langsung, apabila trauma dihantarkan ke daerah yang

lebih jauh dari daerah fraktur, misalnya jatuh dengan tangan ekstensi dapat menyebabkan

fraktur pada klavikula, pada keadaan ini biasanya jaringan lunak tetap utuh

(Sjamsuhidajat, 2005).

Fraktur terbuka merupakan suatu fraktur dimana terjadi hubungan dengan lingkungan

luar melalui kulit sehingga terjadi kontaminasi bakteri sehingga timbul komplikasi

berupa infeksi. luka pada kulit dapat berupa tusukan tulang yang tajam keluar menembus

kulit atau dari luar oleh karena tertembus misalnya oleh peluru atau trauma langsung

(chairuddin rasjad,2008).

Fraktur terbuka merupakan suatu keadaan darurat yang memerlukan penanganan yang

terstandar untuk mengurangi resiko infeksi. selain mencegah infeksi juga diharapkan

terjadi penyembuhan fraktur dan restorasi fungsi anggota gerak. beberapa hal yang

penting untuk dilakukan dalam penanggulangan fraktur terbuka yaitu operasi yang

dilakukan dengan segera, secara hati-hati, debrideman yang berulang-ulang, stabilisasi

fraktur, penutupan kulit dan bone grafting yang dini serta pemberian antibiotik yang

adekuat (chairuddin rasjad,2008).

Patah tulang terbuka adalah patah tulang dimana fragmen tulang yang bersangkutan

sedang atau pernah berhubungan dunia luar (PDT ortopedi,2008)

B. ETIOLOGI

Penyebab dari fraktur terbuka adalah trauma langsung dan tdak lamgsung.

Trauma langsung yaitu terjadi benturan pada tulang dan mengakibatkan fraktur pada
tulang dan mengakibatkan fraktur pada tempat itu dan trauma tidak langsung bilamana

titik tumpu benturan dengan terjadinya fraktur berjauhan.

Sedangkan hubungan dengan dunia luar dapat terjadi karena :

1. Penyebab rudapksamerusak kulit,jaringan lunak dan tulang


2. Fragmen tulang merusak jaringan lunak dan menenmbus kulit

C. MANIFESTASI KLINIK

a. Deformitas
b. Edema
c. Echimosis (memar)
d. Nyeri
e. Spasme otot
f. Pergerakan abnormal

D. KOMPLIKASI

1. Perdarahan,syok septic sampai kematian


2. Tetanus
3. Kekakuan sendi
4. Perdarahan sekunder
5. Osteomelitis kronik

E. PENANGANAN FRAKTUR TERBUKA

1. Buka sehingga seluruh luka terlihat. Gunting pakaian pasien bila perlu.lalu bersihkan

daerah luka yang berdarah dan kotoran dengan kapas steril atau benda bersih yang

tersedia. Jangan puas jika menemukan satu luka ,mungkin masih ada luka yang lain

atau luka keluar.


2. Control perdarahan dengan tekanan langsung dan peninggian.jika perdarahan masih

tidak terkontrol , dapat dibantu dengan menekan nadi.


3. Cegah kontaminasi selanjutnya . jaga luka bersih mungkin
4. Jangan pernah mencoba untuk mencabut benda tertancap keluar dari luka
5. Bungkus dan balut luka . periksa nadi distal sebelum dan sesudah memasang

pembalut.

F. PERAWATAN LUKA
Pengertian Perawatan Luka

Merawat luka untuk mencegah trauma (injury) pada kulit, membran mukosa

atau jaringan lain yang disebabkan oleh adanya trauma, fraktur, luka operasi yang

dapatmerusak permukaan kulit.

Tujuan

1. Mencegah infeksi dari masuknya mikroorganisme ke dalam kulit dan

membran mukosa.

2. Mencegah bertambahnya kerusakan jaringan

3. Mempercepat penyembuhan

4. Membersihkan luka dari benda asing atau debris

5. Drainase untuk memudahkan pengeluaran eksudat

6. Mencegah perdarahan

7. Mencegah excoriasi kulit sekitar drain.

Penyebab Infeksi

1. Adanya benda asing atau jaringan yang sudah mati didalam luka

2. Luka terbuka dan kotor

3. Gizi Buruk

4. Daya tahan tubuh yang lemah

5. Mobilisasi terbatas atau kurang gerak C.

Tanda dan Gejala Infeksi

1. Terjadi bengkak disekitar luka

2. Panas badan yang meningkat


3. Kemerahan disekitar luka

4. Nyeri

5. Perubahan fungsi organ

6. Cairan yang berupa nanah pada luka

7. Luka berbau tidak sedap

Cara Perawatan Luka Di Rumah

Persiapan alat

1. Kapas

2. Kassa seteril

3. Cairan infus NaCl 0,9 % atau air matang yang sudah dingin

4. Kayu putih

5. Plester

6. Gunting

7. Kantong plastik

Langkah Langkah

1) Atur posisi senyaman mungkin

2) Siapkan alat yang diperlukan dan dekatkan kepada pasien

3) Keluarga yang akan melakukan ganti balutan sebelumnya mencuci tangan

terlebihdahulu dengan sabun

4) Buka plester/ perban (dengan menggunakan kayu putih)

5) Balutan lama dibuka dan dibuang ke kantong plastic

6) Bersihkan luka :
Cuci luka terlebih dahulu dengan kapas yang dibasahi NaCl 0,9%

atau kapas lembab yang telah dibasahi air matang yang telah dingin

Keringkan luka dengan kassa kering steril

Untuk luka yang masih basah, kompres luka dengan kassa yang

telah dibasahi NaCl 0,9%

Tutup luka yang telah dikompres kassa NaCl 0,9% dengan kassa

kering

Plester balutan tersebut agar tidak mudah lepas atau perban

menggunakan perban gulung

Bereskan peralatan

Cuci tangan

DAFTAR PUSTAKA

Rasjad, Chairuddin.Pengantar Bedah Ortopedi,cetakan keV.Jakarta:Yarsif

Watampone,2008.332-334.

Brunner &Sydadarth,buku ajar medical bedah 2002 hal 2357.

You might also like