Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Kelompok : 3 (Tiga)
Anggota : Fitriani Alfina, S. Kep
Siti Sarah, S. Kep
Nurlailatul Khairiyyah, S. Kep
Stase : Keperawatan Medikal Bedah
Peran perawat kamar bedah bertanggung jawab secara klinis dan berfungsi
sebagai scrub nurse (instrumentator) atau perawat sirkulasi. Perawat kamar
bedah memiliki kemahiran dan tanggung jawab dalam melakukan asuhan
keperawatan, baik asuhan keperawatan pre operatif, intra operatif, maupun post
operatif (Kemenkes, 2010).
Tugas dan tanggung jawab perawat kamar bedah bukan hal yang ringan untuk
dipikul. Perawat kamar bedah bertanggung jawab menyediakan fasilitas
sebelum pembedahan dan mengelola paket alat pembedahan selama tindakan
pembedahan berlangsung, administrasi dan dokumentasi semua
aktivitas/tindakan keperawatan selama pembedahan dan kelengkapan dokumen
medik antara lain kelengkapan status lengkap, laporan pembedahan, laporan
anastesi, pengisian formulir patologi, check-list pasient safety di kamar bedah,
mengatasi kecemasan dari pasien yang akan di operasi, persiapan alat,
mengatur dan menyediakan keperluan selama jalannya pembedahan baik
menjadi scrub nurse atau pun sirkuler nurse, dan asuhan keperawatan setelah
pembedahan di ruang pulih sadar (recovery room). Hal diatas menyebabkan
ketegangan dan kejenuhan dalam menghadapi pasien, teman sejawat, tekanan
dari pimpinan, selain itu juga perawat harus dituntut tampil sebagai perawat
yang baik oleh pasien (Hipkabi, 2012). Berbagai situasi dan tuntutan kerja yang
di alami perawat dapat menjadi sumber potensial stres kerja.
BAB 2
RESUME JURNAL
1. Judul Penelitian
Operating Room Nurses Burnout and Safety Applications ( Perawat Kamar
Operasi Burnout dan Aplikasi Keamanan.
2. Nama Peneliti
a. Ummu Yildiz Findik
3. Lokasi Penelitian
Turkey
4. Alamat Jurnal
International Journal of Caring Sciences September Desember 2015 Volume 8
Issue 3
5. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan dari dari keamanan
perawat dari burnout (sindrom psikologis) pada perawat di kamar operasi.
6. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan studi deskriptif yang dilakukan terhadap 64 orang
perawat kamar operasi yang didapat dari 3 rumah sakit universitas dan 2 rumah
sakit umum.
BAB 3
ANALISIS JURNAL
1. Kelebihan Jurnal
a. Data-data yang disajikan peneliti lengkap dan mudah dipahami.
b. Di dalam jurnal memuat table dari setiap hasil atau yang diteliti.
c. Referensi yang dipakai oleh peneliti rata-rata terbaru.
d. Tempat yang diteliti cukup banyak, yaitu ada 5, sehingga bisa menjadi
perbandingan
e. Tujuan dijabarkan secara jelas.
2. Kekurangan Jurnal
a. Tidak mencantumkan saran untuk peneliti berikutnya.
b. Di dalam abstrak tidak ada pendahuluan.
BAB 4
PENUTUP
A. Implikasi
1. Bagi Pelayanan Kesehatan
Perawat di kamar operasi mengalami rata-rata tingkat burnout. Dalam rangka
untuk mengurangi burnout di ruang operasi, beberapa jurnal ini menyarankan
tindakan pencegahan harus diambil dengan melakukan pendidikan dan
pelatihan bagaimana memanajemen resiko kelelahan emosional dan
depersonalisasi untuk mencegah akibat yang lebih lanjut terhadap kelelahan
fisik semisal LBP yang paling sering terjadi bisa dengan pelatihan kognitif
dan fisik terkait posisi-posisi yang berisiko terhadap LBP. Selain itu
manajemen harus memberikan dukungan untuk perawat di kamar operasi baik
melalui sharing knowledge ataupun melalui komunikasi yang diiringi musik
guna membantu mengurangi stress kerja.