Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran
nafas mulai dari hidung hingga kantong paru (alveoli) termasuk jaringan
telinga tengah dan pleura. Pada umumnya suatu penyakit saluran pernafasan
penyakit mungkin gejalagejala menjadi lebih berat dan bila semakin berat dapat
jatuh dala keadaan kegagalan pernafasan dan mungkin meninggal. Bila sudah
meskipun demikian mortalitas masih tinggi, maka perlu diusahakan agar yang
ringan tidak menjadi lebih berat dan yang sudah berat cepat-cepat ditolong dengan
kuman yaitu bakteri, virus, dan ricketsia yang jumlahnya lebih dari 300 macam.
Pada ISPA atas 90-95% penyebabnya adalah virus. Di negara berkembang, ISPA
10
11
Batuk dan nafas cepat tanpa stridor, gendang telinga merah, dari telinga
Batuk dengan nafas berat, cepat dan stridor, membran keabuan di taring,
kejang, apnea, dehidrasi berat / tidur terus, sianosis dan adanya penarikan
kekebalan atau daya tahan tubuh, misalnya karena kelelahan atau stres. Bakteri
dan virus penyebab ISPA di udara bebas akan masuk dan menempel pada saluran
pernafasan bagian atas, yaitu tenggorokan dan hidung. Pada stadium awal,
gejalanya berupa rasa panas, kering dan gatal dalam hidung, yang kemudian
diikuti bersin terus menerus, hidung tersumbat dengan ingus encer serta demam
dan nyeri kepala. Permukaan mukosa hidung tampak merah dan membengkak.
tertentu hingga berwarna kemerahan, rasa nyeri dan gangguan fungsi karena
bakteri dan virus di daerah tersebut maka kemungkinan peradangan menjadi parah
semakin besar dan cepat. Infeksi dapat menjalar ke paru-paru, dan menyebabkan
sesak atau pernafasan terhambat, oksigen yang dihirup berkurang. Infeksi lebih
lanjut membuat sekret menjadi kental dan sumbatan di hidung bertambah. Bila
tidak terdapat komplikasi, gejalanya akan berkurang sesudah 3-5 hari. Komplikasi
yang mungkin terjadi adalah sinusitis, faringitis, infeksi telinga tengah, infeksi
penelitian dan kegiatan program memakai gejala gangguan pernafasan yang sama.
dan penyakit pada telinga dengan atau tanpa disertai demam. Efek pencemaran
meliputi radang tenggorokan, rinitis, bunyi mengi dan sesak nafas (Robertson,
Dalam hal efek debu terhadap saluran pernafasan telah terbukti bahwa
kadar debu berasosiasi dengan insidens gejala penyakit pernafasan terutama gejala
pernafasan :
13
1) Timbulnya gejala batuk karena iritasi partikulat adalah jika terjadi rangsangan
sebagai reaksi refleks saluran pernafasan terhadap iritasi pada mukosa saluran
2) Dahak terbentuk secara berlebihan dari kelenjar lendir (mucus glands) dan sel
goblet oleh adanya stimuli, misalnya yang berasal dari gas, partikulat, alergen
dalam saluran pernafasan juga terbentuk cairan eksudat berasal dari bagian
3) Sesak nafas atau kesulitan bernafas disebabkan oleh aliran udara dalam
4) Bunyi mengi merupakan salah satu tanda penyakit pernafasan yang turut
Penyakit paru kerja adalah penyakit atau kerusakan paru disebabkan oleh
debu, uap atau gas berbahaya yang terhirup pekerja di tempat kerja. Berbagai
penyakit paru dapat terjadi akibat pajanan zat serat, debu dan gas yang timbul
pada proses industrialisasi. Jenis penyakit paru yang timbul tergantung pada jenis
zat pajanan, tetapi manifestasi klinis penyakit paru kerja mirip dengan penyakit
14
paru lainnya yang tidak berhubungan dengan kerja. Penyakit paru kerja terutama
Asama kerja
Keganasan
- Mesotelioma Asbes
penyakit disebabkan oleh agen di tempat kerja atau lingkungan, antara lain gejala
antara pajanan dan kondisi diagnosis telah ditentukan sebelum atau diduga kuat
yang diduga sebagai penyebab serta tidak ditemukan diagnosis lain (Blanc, 2000).
15
Pengertian debu Paparan debu dalam industri penggilingan padi antara lain
debu berasal dari hasil proses penggilingan dan penjemuran. Klasifikasi NAB dan
kadar tertinggi yang diperkenankan untuk kadar debu respirable adalah 3 mg/m
1. Kelembaban
Kelembaban udara relatif yang rendah (<60%) di daerah tercemar S02, akan
mengurangi efek korosif dari bahan kimia tersebut. Pada kelembaban relatif lebih
atau sama dengan 80% di daerah tercemar SO2, akan terjadi peningkatan efek
2. Suhu
pencemar di daerah yang udaranya tercemar. Pada suhu yang meningkat, akan
3. Sinar Matahari
yang dapat terbuat dari karet. Jadi dapat dikatakan bahwa sinar matahari dapat
Debu adalah partikel partikel zat padat yang dihasilkan oleh kekuatan
pengepakan yang cepat, peledakan dan lain lain dari bahan organik maupun non
organik, misalnya debu kayu, batu, logam, karang batu, butir butir zat dan
4. Cair (liquid) Partikel cair biasanya disebut mist atau fog (awan) yang
dihasilkan melalui proses kondensasi atau atomizing. Contoh : hair spray dan
yang cepat, peledakan, dan lain- lain, yang berasal dari bahan- bahan organik dan
anorganik. Misalnya batu kayu, arang batu, biji logam dan lain- lain. (Sumakmur
dalam Utomo, 2005). Debu adalah partikel padat yang dapat dihasilkan oleh
manusia atau alam dan merupakan hasil dari proses pemecahan suatu bahan
(Pudjiastuti, 2002).
Debu adalah salah satu partikel yang berbahaya bagi manusia karena
merupakan salah satu bahan yang sering disebut sebagai partikel yang melayang
17
seperti debu arang batu, debu silica, debu batu bara, debu kapur.
3. Debu metal Seperti debu timah hitam, debu arsen, debu cadmium.
(Utomo, 2005).
Ada tiga golongan kompisisi kimia debu ditinjau dari sifatnya yaitu:
1. Inert dust Golongan debu ini tidak menyebabkan kerusakan ataupun reaksi
normal. Reaksi pada jaringan paru-paru terhadap jenis debu ini adalah
saluran nafas tetap utuh, tidak berbentuk jaringan parut (fibrosis) di paru
gangguan paru.
ini adalah debu silika, debu abses, debu kapur, debu batu bara dan
sejenisnya.
3. Debu asal / basa kuat Golongan debu ini tidak tahan dalam paru, namun
secara umum misalnya debu arsen dan efek alergi, khususnya golongan
karena gaya grafitasi bumi, namun karena relatifnya debu ini maka
selalu basah yang selalu dilapisi lapisan air yang sangat tipis.
4. Electrical, yaitu sifat debu yang mempunyai sifat listrik yang tetap
debu.
sebagai berikut:
ukuran 0,1 5 atau 10 mikron. Depkes mengisyaratkan bahwa ukuran debu yang
Nilai Ambang Batas yang selanjutnya disingkat NAB adalah standar faktor
penyakit atau gangguan kesehatan, dalam pekerjaan sehari-hari untuk waktu tidak
yang selanjutnya disingkat KTD adalah kadar bahan kimia di udara tempat kerja
yang tidak boleh dilampaui meskipun dalam waktu sekejap selama tenaga kerja
tertimbunnya debu dalam paru-paru. Salah satu mekanisme itu adalah inertia atau
kelembaban dari partikel-partikel debu yang bergerak, yaitu pada waktu udara
membelok ketika melalui jalan pernapasan yang tidak lurus, maka partikelpartikel
debu yang bermassa cukup besar tidak dapat membelok mengikuti aliran udara,
melainkan terus lurus dan akhirnya menumbuk selaput lendir dan singga di alveoli
(Sumamur, 1996).
mikron atau lebih. Partikel debu yang dapat dilihat oleh mata adalah yang
20
berukuran lebih dari 50 mikron. Sedang yang berukuran kurang dari 50 mikron
hanya bisa dideteksi oleh mata biasa apabila terdapat pantulan cahaya yang kuat
dari partikel debu tersebut. Untuk bisa melihat partikel debu yang berukuran
kurang dari 10 mikron maka harus menggunakan suatu alat bantu seperti
paru-paru adalah, hidung, faring, laring, trakea, bronkus dan bronkiolus (Utomo,
2005). Sistem pernapasan tersusun atas saluran pernapasan dan paru-paru sebagai
2005).
alergi, gangguan pernapasan dan kanker paru paru. Efek debu terhadap
Mahdaniar, 2006).
manusia, baik yang dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati oleh
pihak luar. Perilaku adalah tindakan atau perbuatan suatu organisme yang dapat
a. Pengetahuan
1.Tahu (Know), yaitu sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya.
satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain.
baru.
b. Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respons yang masih tertutup dari seseorang
komponen pokok sikap, yaitu: (1) kepercayaan (keyakinan), ide dan konsep
terhadap suatu objek, (2) kehidupan emosional atau evaluasi tehadap suatu objek,
23
dan (3) Kecendrungan untuk bertindak (tend to behave). Ketiga komponen ini
penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan, pikiran, keyakinan, dan emosi
2. Sikap dapat berubah-ubah karena itu sikap dapat dipelajari dan karena itu
terhadap suatu obyek. Dengan kata lain, sikap itu terbentuk, dipelajari,
4. Obyek sikap itu dapat merupakan suatu hal tertentu, tetapi dapat juga
5. Sikap mempunyai segi motivasi dan segi-segi perasaan. Sikap inilah yang
Sikap dapat bersifat positif dan dapat pula bersifat negatif. Dalam sikap positif,
1. Menerima (Receiving )
2. Merespon (Responding)
3. Menghargai (Valuing)
c. Tindakan
Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan (overt behaviour).
tingkat pertama.
4. Adopsi (Adoption), yaitu tahap melakukan tindakan aau suatu praktek atau