You are on page 1of 3

JAKARTA, Indonesia Diadaptasi dari sebuah novel metropop karya Achi TM yang cukup banyak

digandrungi kaum millennial, Insyallah, Sah!, menghadirkan kembali nuansa film komedi apik yang
dikemas dalam sebuah jalan cerita yang mudah dicerna oleh semua kalangan umur. Film ini juga
memberikan nuansa baru pada film yang dirilis oleh MD Entertainment yang beberapa waktu ini
didominasi oleh film bergenre drama romantis.

Film garapan sutradara Benni Setiawan ini dibintangi oleh Titi Kamal (Silvi), Richard Kyle (Dion), dan
Pandji Pragiwaksono (Raka). Selain itu pemeran pembantu dalam film ini juga diisi oleh artis-artis papan
atas ibu kota seperti Donita, Ira Maya Sopha, Joe Project Pop, Lidya Kandau dan Deddy Mizwar.
Kehadiran aktris dan aktor yang sudah malang melintang di dunia perfilman Indonesia ini memberikan
warna tersendiri dan juga menambah tingkat kelucuan humor yang disajikan.

Ditemui di gelaran konferensi pers Insyaallah, Sah! di Metropole XXI Menteng pada Rabu, 15 Juni 2017,
Titi Kamal, selaku pemeran utama wanita, menceritakan keseruan yang terjadi selama proses
pembuatan film. Buat aku ini pengalaman unik, lucu dan menyenangkan. Pengalaman juga buatku
acting bersama orang dengan peran yang unik dan aneh, dan seru banget. Salut deh sama Pandji, ujar
Titi Kamal di sela-sela konferensi pers. Pandji Pragiwaksono sendiri, sebagai pemeran utama pria, juga
mengungkapkan perasaan bangganya bisa beracting dengan aktris sekaliber Titi Kamal dan Ira Maya
Sopha.

Selain para pemeran, sang penulis Novel, Achi TM, berharap film ini bisa ditonton oleh ratusan juta
penonton Indonesia baik di Bioskop dan layar kaca. Harapannya, film ini bisa ditonton oleh banyak
orang. Karena tujuan utamanya adalah supaya pesan yang ada di film ini bisa tersampaikan ke
masyarakat luas dan semoga, semua penonton yang berpacaran, sehabis menonton di bioskop langsung
lamaran, ungkap Achi yang langsung disambut oleh sorakan dan tepuk tangan dari para hadirin yang
hadir.

Janji yang harus ditepati

Film Insyaallah, Sah! bercerita tentang dilema dan permasalahan sebelum pernikahan yang dihadapi
oleh seorang wanita bernama Silvi. Sebelum dilamar oleh sang kekasih, Dion, Silvi mengalami kejadian
yang tidak mengenakan dimana ia terjebak di dalam lift bersama Raka, seorang pira berpenampilan
eksentrik yang gemar ceramah. Karena panik, Silvy pun bernazar akan berubah menjadi seorang
muslimah yang taat, selalu menjalani perintah dan menjaui larangan Allah SWT jika ia bisa keluar dari lift
hidup-hidup. Tak lama, lift pun kembali berfungsi dan membuat Raka dan Silvi dapat keluar.

Raka, dengan sifat alimnya, yang juga pada saat yang sama dengan Silvi bernazar untuk selalu
mengingatkan kebaikan pada sesama jika bisa keluar dari lift, selalu mengingatkan Silvi untuk
menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslim. Sebagai sesorang yang tidak begitu peduli soal
urusan menjalankan kewajiban beragama, Silvi hanya menganggap nasehat Raka ini sebagai sebuah
angin lalu, bahkan dia seringkali risih dengan nasehat-nasehat tersebut. Namun, walalupun dihadapkan
dengan sifat dingin Silvi, ditambah karakternya yang polos, Raka tetap tidak bergeming dan terus
dengan setia mengingatkan SIlvi dengan nazar yang telah ia ucapkan.
Silvi menganggap nazar yang ia ucapkan adalah suatu hal yang tidak pentng, sebelum dirinya
dihadapkan pada cobaan yang menimpanya selama masa mempersiapkan pernikahan dengan Dion.
Mulai dari kesulitan mencari venue pernikahan, tertipu ratusan juta oleh Wedding Organizer gadungan,
hingga kerampokan yang dialami oleh butik miliknya. Dirinya pun teringat akan nasihat Raka mengenai
kesulitan yang akan dihadapi oleh seseorang jika tidak menepati nazarnya. Merasa tersadar, Silvi pun
memutuskan untuk Hijrah, memperbaiki diri menjadi seorang muslim yang baik dan menggunakan
hijab.

Sayangnya, keputusan silvi ini ditentang oleh kekasihnya sendiri. Dion merasa tidak suka atas
perubahan-perubahan yang terjadi pada diri Silvi. Kecewa, Dion pun meninggalkan Silvi dan berencana
membatalkan pernikahan mereka. Namun, sekali lagi nasihat yang dilontarkan oleh Raka tentang
bagaimana seorang laki-laki harus menjadi imam yang baik bagi istrinya terngiang-ngiang di kepala Dion.
Dion pun kembal untuk meminta maaf kepada Silvi dan kembali melamar dirinya untuk melanjutkan
hubungan mereka ke jenjang pernikahan.

Belum Sempurna

Sayangnya, film Insyaallah, Sah! ini pun tidak lepas dari kekurangan. Plot dan alur cerita yang disajikan
oleh Beni Setiawan terasa dangkal. Beberapa elemen penting pada plot yang dijumpai pada novel,
seperti bagaimana kondisi sulitnya Silvi menghadapi keadaan saat dalam proses Hijrah-nya, dan
bagaimana proses perbaikan hubungan antara Silvi dan Dion hanya sedikit ditampilkan. Padahal, hal ini
yang membuat mengapa Insyaallah, Sah! versi novel begitu menarik pembaca. Hal ini tentunya akan
menjadi poin minus bagi penggemar versi novel yang berencana menonton film ini.

Mungkin karena terlalu banyak yang ingin diceritakan. Alur cerita jadi terkesan anti-climax, drama yang
disajikan pun dirasa kurang menyentuh.

Dari segi pemeran, yang menjadi catatan adalah kemampuan acting Richard Kyle sebagai Dion. Secara
subjektif, dapat dilihat bahwa acting dirinya dalam film ini terlihat kaku dan kurang natural. Chemistry
antara karakter yang ia perankan dengan Titi Kamal pun kurang terlihat.

Untungnya, kualitas film ini sangat terbantu oleh dialog yang cukup apik. Pemilihan humor dengan
punchline yang on-point. Peletakan scene komedi pun dirasa pas dan merata, yang mampu membuat
seisi bioskop tertawa lepas di sepanjang pemutaran film. Walaupun, jika dibandingkan dengan film
genre komedi yang telah dirilis sebelumya tahun ini seperti Cek Toko Sebelah atau Stip dan Pensil, film
Insyallah, Sah! secara subjektif belum bisa mengalahkan dua film tersebut.

Film ini juga sangat terbantu oleh pemeran lainnya pada film ini. Akting Titi Kamal sebagai Silvi dan
Pandji Pragiwaksono sebagai Raka cukup mampu membius penonton untuk terus menonton hingga
akhir film. Selain itu beberapa cameo seperti Reza Rahadian dan Prilly Latuconsina yang muncul di awal
film juga diniliai menambah perbendaharaan humor pada film ini.
Secara umum, dari skala 1-10, film ini cocok diberikan rating 6.8/10. Nilai yang lumayan patut diberikan
pada film yang menghibur. Film ini sangat cocok ditonton bersama keluarga, terutama pasangan muda
yang sedang menyusun rencana untuk menikah. Oleh karena itu, jangan ragu untuk mengajak orang
terdekat anda menonton film Insyallah, Sah! yang akan rilis di seluruh bioskop di tanah air tanggal 25
Juni 2017!

You might also like