Professional Documents
Culture Documents
Bismillahirrahmanirrahim..
Kami panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan YME yang telah memberikan
petunjuk dan kemudahan untuk melaksanakan tugas kami sebagaimana tugas
seorang mahasiswa
Tugas kali ini berkaitan dengan pelajaran sejarah kebudayaan Indonesia yaitu
melakukan wawancara di Mesjid Tua Katangka yang terletak di Jalan Syech
Yusuf kelurahan Katangka ,Kecamatan Sombo Opu, Gowa untuk mendapatkan
informasi tentang tempat tersebut
Hasil wawancara ini lalu kami susun dalam sebuah makalah. Tugas ini dilakukan
secara individu dan tugas ini adalah tugas akhir semester 1. Semoga bermanfaat
bagi kalian yang membacanya dan semoga hasil makalah kami ini bisa membuat
teman-teman tidak melupakan tempat bersejarah.seperti perkataan Ir. Soekarno
.JAS MERAH yang artinya jangan sekali-kali melupakan sejarah
Terimakasih kami ucapkan kepada bapak Dr,Juanda, M.Hum. selaku dosen mata
kuliah Sejarah Kebudayaan Indonesia kami, yang telah ikut membantu kami
dalam menyusun makalah. Serta Narasumber yang juga telah memberikan
informasi kepada kami tentang sejarah Mesjid Tua Katangka
Penyusun
BAB I
PENDAHULAN
1.1.Latar Belakang
WAKTU PENELITIAN
1.1 TUJUAN
Sumur tua
Masjid Al-Hilal atau lebih dikenal dengan nama Masjid Katangka adalah salah
satu masjid tertua di provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Dinamakan Masjid
Katangka karena berlokasi di kelurahan Katangka, kecamatan Somba
Opu, Kabupaten Gowa.Mesjid ini berdiri dilatar belakangi oleh kedatangan para
ulama dari Yaman .Kedatangan mereka kesini bermaksud mengajak raja gowa
memeluk agama islam,jadi sebelum mereka ke istana,mereka mampir ketempat
ini, pada dahulunya tempat ini banyak terdapat pohon katangka , karna kebetulan
hari itu hari jumat maka sebelum mereka sampai di istana mereka mampir untuk
melaksanakan sholat jumat dan setelah islam diterimah .dan disini didirikan
mesjid maka pohon katangka yang banyak terdapat ditempat ini ditebang
digunakan sebagai bahan pembangunan mesjid.Jadi mesjid ini didirikan pada
tahun 1603 pada masa raja gowa ke-14 yaitu Mangari Daeng Manrabbia Sultan
Alauddin Tuminanga ri Gaukanna.Mesjid ini bukti waktu masuknya islam I
Sulawesi-Selatan
Masjid ini telah mengalami enam kali renovasi. Pertama pada tahun 1816, atau
pada masa Raja Gowa XXX atas nama Sultan Abd Rauf. Kemudian pada 1884,
yang dilakukan oleh Raja Gowa XXXII, Sultan Abd Kadir. Berturut-turut
kemudian pada tahun 1963 oleh Gubernur Sulsel, tahun 1971 oleh Kanwil Dikbud
Sulsel, tahun 1980, Swaka Sejarah dan Purbakala sulsel dan terakhir tahun 2007.
Pada renovasi terakhir, itu dilakukan atas swadaya dari pengurus masjid dan
bantuan dari masyarakat
1.6 KESAN-PESAN
Saya sangat mengapresiasi warga Gowa dan pemerintah Gowa karena ia masih
menjaga dan melestarikan bangunan yang sudah berabad-abad. Dan banyak juga
hal yang mistis,karna seperti yang kita ketehui di samping Mesjid Tua Katangka
terdapat makam para raja-raja gowa
1.7 DOKUMENTASI