You are on page 1of 20

Allah Maha Romantis

Fathimah Nurul Afifah


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Jika melihat dari judul kajian ini, mungkin yang terbayangkan kali ini akan banyak membahas
tentang cinta. Karena kata romantis erat kaitannya dengan cinta. Tapi mengapa harus tentang
ini?
Kita awali perbincangan kali ini dengan pengalaman saya di masa lalu, tepatnya satu tahun
yang lalu. Dahulu saya (masih joms hingga kini) pernah menyukai seorang pemuda hanya
karena membaca tulisannya yang konten dan bahasanya begitu memukau hati. Padahal belum
pernah bertemu dan mengetahui rupanya. Lalu Allah memberikan sebuah hikmah dari kejadian
itu yang saya tulis dalam coretan singkat di akun FB saya sebagai berikut.

Bagaimana mungkin hati ini bisa condong pada pemuda itu


Padahal tak diketahui rupanya tak pernah pula bersua dengannya
Semua hadir hanya karena mengetahui sedikit kebaikannya
--------------------------------------

Itulah manusia
Mengagumi kebaikan
Menyenangi kehebatan
Terpukau akan kelebihan seseorang

---------------------------------------
Coba deh
Selami lagi ingatan akan mereka
Ya, mereka yang telah hadir semenjak kita lahir
Mereka yang telah menanti dan mencintai kita bahkan sebelum kita ada
Apabila dihitung kebaikannya tak sejumlah dengan bilangan pasir
Itulah bapak dan mama

--------------------------------------
Lihat pula dia yang dipuja seluruh alam
Kasihnya selalu tercurah
Darahnya telah sering tumpah
Demi membela kita
sangat menginginkan keselamatan kita semua
Dialah Rasulullah saw

---------------------------------------
Serta ingat Allah swt Dzat yang tak pernah melupakan barang sedetik pun
Dzat yang tak jemu menjaga, memelihara
Dzat yang tak pernah berhenti memberikan harapan dan kesempatan pada kita agar kembali
Dzat yang tak pernah membenci apalagi meninggalkan
Dzat yang Maha Pengasih dan Penyayang
Dialah Allah swt

---------------------------------------
Sedikit kebaikan pemuda itu bisa mengubah hati

Mengapa terasa hambar


Tak ada kecondongan hati
pada orangtua
Pada Rasul saw
Dan pada Allah swt?

Itu semua terjadi karena kita tak ma'rifat


Tak mencari tahu
Dan tak menghayati segala kasih mereka

Barulah kini aku pahami


Pepatah tua yang sering diucap banyak dari kita

"Tak kenal (ma'rifat) maka tak sayang"


Lalu aku tambahkan
Tak sayang maka tak cinta
Tak cinta maka sulit untuk taat

*ma'rifat=pengetahuan yang jelas


#selfreminder

Bandung, 29 November 2016

Coba, apa yang dapat akhwat simpulkan dari tulisan singkat di atas?

Kejadian dan hikmah darinya menimbulkan berbagai pertanyaan yang terbesit di pikiran. Lalu
Allah sertakan jawaban yang diberikan melalui berbagai fenomena yang menurut saya begitu
menakjubkan. Berikut pertanyaannya yang akan menjadi rumusan masalah dalam kajian kita
kali ini:
1. Mengapa kita harus mencintai Allah?
2. Bagaimana agungnya cinta Allah kepada kita?
Kita akan memulai dengan menjawab rumusan masalah yang pertama,
Mengapa kita harus mencintai Allah?
a. Cinta itu menguasai hati, sehingga menguasai diri
Sekitar dua tahun lalu tepatnya tanggal 24 November 2015, pontianakpost.co.id
melansir sebuah berita berjudul Diduga Frustasi Putus Cinta, Pelajar SMA Gantung
Diri. Seorang siswi kelas dua SMA yang berusia 16 tahun ditemukan tewas gantung
diri di kamarnya dengan menggunakan tali tambang berwarna putih. Di dekatnya
terdapat secarik kertas berisi tulisan mengenai kekecewaan dirinya terhadap pacarnya.
Jasad korban langsung dievakuasi lalu kemudian dilakukan visum. Hasilnya
menunjukkan bahwa korban tewas karena gantung diri [1].

Berita yang mirip seperti berita di atas bukan sekali ataupun dua kali kita dengar.
Namun berkali-kali atau bahkan sering. Mengapa bisa seperti itu? Mengapa seseorang
yang jatuh cinta dapat melakukan sesuatu yang begitu mengerikan, di luar nalar, berani,
dan bahkan hal yang sebelumnya tak akan pernah dia lakukan bisa jadi dilaksanakan?.

Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah seorang pakar cinta abad pertengahan mengatakan dalam
bukunya yang berjudul Taman Orang-Orang Jatuh Cinta dan Memendam Rindu bahwa
cinta bisa jadi adalah sesuatu yang beracun. Hal ini dikarenakan cinta berkaitan dengan
hati yang rapuh, sedangkan hati adalah raja di dalam tubuh. Maka ketika seseorang
jatuh cinta yang terkuasai bukan hanya hatinya tetapi seluruh dirinya.
Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda,
Ketahuilah, sesungguhnya di dalam tubuh ada segumpal darah, bila ia baik, baiklah
seluruh tubuh dan jika ia rusak, rusaklah segenap tubuh. Ketahuilah, ia adalah hati.
(HR. Bukhari Muslim) [2].

b. Manifestasi Cinta Kepada Allah adalah Ketaatan


Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) Daring, salah atu arti dari manifestasi
adalah perwujudan atau bentuk dari sesuatu yang tidak kelihatan [3]. Cinta adalah
sesuatu yang tidak terlihat, tetapi yang dapat kita lihat hanyalah manifestasi dari cinta
itu.

Syaikh Syahhat bin Mahmud Ash-Shawi menyebutkan beberapa manifestasi atau


perwujudan cinta kepada Allah, yaitu:
1) Seorang yang mencintai Allah akan selalu ingin dekat kepada Allah dan bersabar
menaati Allah. Walaupun terasa sulit dan tidak menyenangkan baginya.

2) Seorang yang mencintai Allah akan mencintai agama Allah, mencintai rasul-Nya,
mencintai setiap orang yang mencintai Allah dan segala sesuatu yang dinisbatkan
kepada Allah.

3) Seorang yang mencintai Allah akan banyak mengingat Allah dengan berdzikir baik
hati, lisan, ataupun perbuatannya. Jika kita merasa sulit berdzikir, maka bisa jadi
kita belum secara mendalam mencintai Allah.

4) Seorang yang mencintai Allah akan menyenangi firman Allah yaitu Al-Quran, dan
akan senang untuk menyebarkannya.

5) Seorang yang memiliki kecintaan yang mendalam kepada Allah akan selalu
mengingat-Nya walaupun disibukan dengan berbagai pekerjaan.
6) Orang yang jatuh cinta akan menerjang segala kesulitan, menganggap ringan segala
rintangan, dan rela berkorban demi yang dicintainya. Ia pula rela kepada yang
disenangi kekasihnya dan benci kepada yang dibenci oleh kekasihnya.

7) Diantara getar-getar cinta adalah gemetar bercampur bingung, terpana, takut, dan
dak dik duk ketika nama kekasihnya disebut atau ketika ia dipanggil oleh
kekasihnya atau diajak bicara olehnya. Selain itu, semakin tinggi kadar kecintaan
kita kepada Allah, maka akan semakin besar pula kadar ketaatan kita kepada Allah.

8) Seorang yang mencintai Allah akan merindukan Allah dan sangat ingin untuk
memandang wajah-Nya kelak nanti.

9) Seorang yang mencintai Allah akan menjadikan Allah sebagai prioritas utama dan
pertama dibandingkan dengan yang lain. Ia pun akan rela berkorban demi
mendapatkan cinta-Nya.

10) Dan seorang yang mencintai Allah akan muncul rasa ghirah (cemburu) karena
Allah, yakni akan marah apabila agama-Nya dilecehkan atau dihina. Marah apabila
had-had (hukum-hukum) Allah dilanggar atau kewajiban-kewajibannya diabaikan
[4].

Itu semua HANYA akan terekspresikan jika dan hanya jika terdapat kecintaan yang
mendalam kepada Allah. Apabila selama ini kita masih BELUM seperti di atas, berarti
perlu dipertanyakan kecintaan kita kepada Allah.

c. Tidak menjadikan Allah sebagai The Most and The First Loved One adalah sebuah
kesyirikan

Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain


Allah, mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-
orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. (Al-Baqarah:165)

Banyak yang menyangka bahwa perbuatan syirik adalah menyembah patung atau
meyakini ada penguasa lain selain Allah yang mengendalikan alam semesta. Tetapi ayat
di atas menunjukkan bahwa orang yang mencintai selain Allah sebagaimana mencintai
Allah dia telah menjadikan ada tandingan bagi Allah. Dan hal ini benar-benar terjadi
dalam kehidupan manusia seperti yang Allah nyatakan.

Seseorang akan begitu menghormati serta mengagungkan yang dicintainya sesuai


dengan kadar kecintaanya. Maka, jika cintanya kepada Allah sama dengan cintanya
kepada selain Allah, berarti keagungan Allah baginya sama dengan keagungan selain
Allah. Dan inilah yang kita sebut dengan syirik mahabbah. Dimana syirik adalah dosa
besar yang tidak akan diampuni dan dapat menghapus seluruh amal.

Allah subhanahu wa taala berfirman,


Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yag
sebelummu. Jika kamu mempersekutukan (Rabb), niscaya akan hapuslah amalmu dan
tetntulah kamu termasuk orang yang merugi. (Az-Zumar:65) [4].

Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan Dia mengampuni dosa
segala selain dari itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. (QS. An-Nisa:48) [11].
Nauudzubillaahi min dzaalik.

Pertanyaan pertama telah terjawab, sekarang kita berlanjut kepada pertanyaan kedua yaitu
Bagaimana Allah mencintai hambaNya?

Seperti yang telah diceritakan di atas, seorang akan mencintai seseorang setelah mengenalnya.
Seseorang yang jatuh cinta akan menunjukkan kebaikan dirinya kepada sang pujaan hati
supaya ia balik mencintainya.

Allah sangat mencintai dan menyayangi hamba-Nya. Berbagai hal yang ada dan kita hadapi
sejatinya adalah salah satu cara Allah menujukkan kebaikanNya. Kebaikan karena Allah
mencintai kita. Jika kita mau memikirkan setiap #kode yang Allah berikan, maka kita akan
merasakan kehangatan cinta Allah di setiap detik kehidupan. Dan hal-hal ini yang membuat
saya menyebut bahwa Allah adalah Maha Romantis .

Barang siapa yang mengenal Allah melalui nama-nama-Nya, sifat-sifat-Nya, dan perbuatan-
perbuatan-Nya, pasti dia akan mencintai-Nya! (Ibnul Qayyim, Al-Jawabul Kafi) [5]
Berbagai kehangatan kasih-Nya saya rangkum dalam empat point: tidak meminta diberi;
meminta apalagi; bersalah dimaafkan, bahkan diingatkan; berbuat kebaikan dibalas dengan
pahala berlipat. Mari kita simak satu per satu,

a. Tidak meminta diberi


Coba pegang pembuluh nadi di tangan kalian. Masihkah berdenyut? Alhamdulillah
masih. Apakah kemarin, atau tadi pagi, atau bulan lalu, atau kapanpun itu kita pernah
memintakan untuk tetap didetakan jantung? Mungkin sebagian dari kita ada yang
pernah memintakan, dan sebagian besar lain mengatakan tidak. Tetapi biasanya dalam
hal yang terjadi secara otomatis dan gratis, seringkali kita tidak memintakannya.

Setiap waktu jantung berdetak, sel-sel bermetabolisme, napas berlangsung, darah


mengalir dan lain sebagainya, itu semua terjadi tanpa diminta. Begitu pula dengan hal-
hal yang berada di luar tubuh. Kejadian-kejadian di alam semesta berjalan tanpa
diminta, dan kejadian itu terjadi untuk keberlangsungan hidup kita di bumi.

Athirah Mustajab mengatakan bahwa Allah memiliki dua nama yang begitu indah yaitu
Ar-Rahman dan Ar-Rahim. Ar-Rahman berarti yang memiliki rahmat yang luas
meliputi seluruh makhluk-Nya; wazan dalam bahasa Arab menunjukkan keluasan
dan cakupan menyeluruh [5].

Mari kita simak lebih dalam penjabaran dari beberapa contoh yang lebih konkrit
mengenai Rahman-Nya Allah yang terdapat di alam ataupun pada diri kita sendiri.

1) Sistem tata surya


Pernahkah kita memikirkan mengenai alam semesta terkhusus system tata surya dan
bertanya, Bagaimana bisa planet-planet ini melayang tanpa tiang, namun bergerak
secara teratur?. Sistem tata surya bisa teratur karena telah diperhitungkan segala
sesuatunya dengan tepat dan cermat. Allah berfirman,

Dia menciptakan segala sesuatu, lalu menetapkan ukuran-ukurannya dengan


cermat. (QS. Al-Furqan:2).

Bumi tempat tinggal kita adalah salah satu di antara jutaan benda langit yang
mengapung di angkasa. Ia adalah anggota dari system tata surya yang terdiri atas
mata hari, sembilan buah planet dan satelit-satelitnya (bulan), asteroid dan komet-
kometnya.
Semua planet beredar mengelilingi matahari dengan orbit-orbit (lintasan) yang
hampir berbentuk lingkaran dan semua orbit ini terletak pada tempat yang hampir
sama. Matahari berotasi (berputar di tempat) searah dengan planet-planet. Semua
planet berotasi di sekitar sumbunya masing-masing, periode rotasi (waktu yang
dibutuhkan dalam satu kali putaran/rotasi) berbeda-beda, kecepatan setiap planet
dalam mengelilingi matehari pun berbeda-beda.

Jarak kesembilan planet dari matahari pun berbeda-beda. Bumi menempati posisi
ketiga dari matahari dan berjarak 93 juta mil dari matahari. Matahari, planet-planet
dan satelitnya, asteroid-asteroid dan kometnya masing-masing bebas bergerak,
terapung di ruang angkasa. Suatu gerakan rotasional (berputar di porosnya)
dikondisikan untuk mengamankan setiap anggota dari sistem tata surya itu agar
dapat mengimbangi tarikan yang besar dari gravitasi matahari ( sehingga anggota
dari sistem tidak tertarik masuk ke matahari). Gravitasi mengimbangi kekuatan
sentrifugal (gaya yang dapat menyebabkan planet terlempar keluar dari sistem tata
surya) gerakan orbit. Kedua kekuatan iini berada pada posisi seimbang [6].

Apakah hal ini dipintakan oleh kita? Tidak. Allah memberinya tanpa diminta. Dan
jika ini tidak diatur sedemikian seperti ini, maka tidak akan ada kehidupan di dunia
ini.

2) Oksigen di udara
Oksigen merupakan komponen yang sangat penting bagi kehidupan manusia.
Bukan sekadar untuk bernapas, banyak hal di permukaan bumi yang melibatkan
unsur oksigen. Dikutip dari Brilio.net, berikut ini adalah kondisi apabila oksigen
hilang di permukaan bumi selama 5 detik.

a) Semua orang di pantai akan segera terbakar matahari


Karena melekul oksigen yang ada di udara melindungi kita dari sinar ultra violet

b) Langit di siang hari akan menjadi gelap


Karena lebih sedikit partikel yang memantulkan cahaya

c) Semua potongan logam akan langsung menyatu satu sama lain


Karena satu-satunya yang mencegah metal menyatu adalah lapisan oksida.
Teknologi pun akan lenyap.

d) Semua yang ada di atas tanah akan langsung terjun bebas


Sebanyak 45% oksigen membentuk lapisan kerak dan mantel bumi. Tanpa
adanya oksigen, tidak akan ada yang mampu menopang semua yang ada di
atasnya.

e) Telinga bagian dalam semua orang akan meledak


Karena kita kehilangan sekitar 21% dari tekanan udara

f) Semua bangunan beton akan berubah menjadi debu


Karena oksigen adalah pengikat penting dalam bangunan beton

g) Lautan akan menguap dan akan mengalir ke luar angkasa


Karena oksigen akan menghilang dari air laut, padahal 1/3 air adalah oksigen,
dan senyawa hidrogen tanpa oksigen hanyalah gas bebas yang tidak terikat apa-
apa.

h) Semua mesin pembakaran internal akan berhenti


Semua pesawat yang sedang berjalan di landasan akan saling bertabrakan dan
semua pesawat yang sedang terbang akan langsung terjun bebas. Karena
oksigen dibutuhkan untuk proses pembakaran.

i) Semua sel akan meledak


Sedangkan seluruh bagian dari tubuh terdiri unit penyusun terkecil yang disebut
dengan sel [7].

Itu hanya baru 2 hal yang Allah berikan tanpa kita mintai. Banyak contoh lainnya yang
dapat dijabarkan hingga mungkin pertemuan sehari penuh pun belum cukup untuk
menjelaskan itu semua. Berbagai nikmat yang tak dimintakan oleh kita dapat pula
dilihat diantaranya disebutkan dalam surat ke 55 dalam Al-Quran yaitu surat Ar-
Rahman. Di samping ini pun, berbagai kenikmatan yang tak dipinta sering kita
dapatkan dalam bentuk yang lain semisal petunjuk Allah, rezeki dsb.

Maka nikmat Tuhamnu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. Ar-Rahman:13)

b. Meminta apalagi
Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka
sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia
berdoa kepadaKu. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)Ku dan beriman
kepadaKu, agar mereka memperoleh kebenaran (QS Al-Baqarah:186)

Prof. Dr. Hamka menjelaskan ayat ini dalam Tafsir Al-Azhar Juzu II bahwa terdapat
beberapa inti dari ayat ini,

1) Pertama, Allah itu dekat


2) Kedua, segala permohonan dari hambaNya yang memohon akan MENDAPAT
PERHATIAN SEPENUHNYA dari-Nya, tidak ada satu permohonan pun yang
bagai air jatuh ke pasir, hilang saja sia-sia karena tidak didengar ataupun
dipedulikan.
3) Ketiga, supaya permohonan itu mendapat perhatian Allah, hendaklah seorang
hamba yang memohon tadi menyambut terlebih dahulu bimbingan dan petunjuk
yang diberikan Allah kepadanya.
4) Keempat dan amat penting, yaitu hendaknya dia percaya benar, benar-benar
beriman kepada Allah.
5) Kelima, sebagai efek dari menyambut seruan Allah, dan percaya penuh kepada
Allah, hamba ini akan diberi kepintaran. Hamba ini akan diberi petunjuk jalan yang
akan ditempuh hingga tidak akan tersesat dan tidak akan menjadi berputus asa [8].

Ayat di atas adalah sebuah keniscayaan atau sebuah janji dari Allah terhadap
pengabulan sebuah doa. Jika tadi tidak meminta Allah memberi, apalagi jika kita
memintanya. Bahkan menurut Prof. Dr. Hamka tadi, tidak ada satupun doa yang tidak
diperhatikan.

Dalam satu hadits Qudsi Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, Allah azza
wajalla berfirman:
Wahai anak cucu Adam selama engkau berdoa kepada-Ku dan senantiasa berharap
kepada-Ku, niscaya akan Aku ampuni kesalahan-kesalahan yang pernah engkau
perbuat dan tidak akan Aku hiraukan lagi. Wahai anak cucu Adam, jika seandainya
dosa-dosamu telah mencapai tingginya langit lalu engkau memohon ampun kepada-Ku,
niscaya akan Aku ampuni dosa-dosamu dan tidak akan Aku hiraukan lagi. (HR.
Tirmidzi)

Dalam Hadits Qudsi yang lain, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, Allah
azza wajalla berfirman:
Wahai hamba-hamba-Ku, jika seandainya makhluk-makhluk yang pertama kali
diciptakan hingga yang terakhir kali diciptakan dari kalangan jin dan manusia,
semuanya berdiri pada satu tanah yang lapang, lalu kemudian setiap dari mereka
meminta kepada-Ku, lalu Aku berikan semua permintaan mereka, hal itu tidak akan
mengurangi sesuatupun yang ada pada-Ku, kecuali seperti sebuah jarum yang
dicelupkan di dalam samudra. (HR. Muslim)

Imam Ibnu Rajab al-Hambali rahimahullah berkata:


Maksud dari hadits ini adalah Allah menyebutkan kesempurnaan kemampuan dan
kerajaan-Nya, bahwasanya kerajaan-Nya serta perbendaharaan milik-Nya tidak akan
pernah habis ataupun berkurang hanya karena kedermawanan Allah dalam memberi.
Walaupun Allah memberikan semua hal yang diminta oleh orang-orang yang pertama
kali diciptakan hingga yang terakhir kali diciptakan dari kalangan jin dan manusia
ketika mereka berdiri pada satu tanah yang lapang. (Jamiu al-Ulum wa al-Hikam:
257-258)

Oleh karena itu Nabi shallallahu alaihi wasallam melarang sifat pesimis dan putus asa
dalam berdoa. Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:
Apabila kalian berdoa, maka hendaknya dia besungguh-sungguh dalam menyebutkan
permohonannya. Dan janganlah sekali-kali dia mengatakan Yaa Allah jika engkau
mau maka kabulkanlah permohonanku. (HR: Bukhari dan Muslim) [9].

Berdoalah kalian kepada-Ku niscaya Aku akan mengabulkan permohonan kalian.


(Ghafir: 60)

Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah menyatakan dalam tafsirnya, Allah subhanahu wa


taala tidak akan menolak permintaan orang yang berdoa, dan tidak ada sesuatu pun
yang menyibukkan Dia dari memperhatikan doa hamba-Nya, bahkan Dia Maha
Mendengar doa. Di sini ada penekanan, dorongan dan anjuran untuk berdoa, karena doa
itu tidaklah disia-siakan di sisi Allah subhanahu wa taala. (Tafsir Al-Qur`anil Azhim,
1/284)

Allah subhanahu wa taala pasti mendengarkan dan mengabulkan doa kita. Ini adalah
satu keyakinan yang harus kita tumbuhkan di dalam jiwa sehingga kita selalu
husnuzhan (berbaik sangka) kepada-Nya. Kepastian ini dipertegas lagi dengan hadits-
hadits Rasulullah berikut ini:

Sesungguhnya Allah taala malu bila seorang hamba membentangkan kedua


tangannya untuk memohon kebaikan kepada-Nya, lalu Ia mengembalikan kedua tangan
hamba itu dalam keadaan hampa/gagal. (HR. Ahmad)

Tidak ada seorang muslim pun yang berdoa kepada Allah dengan satu doa yang tidak
ada di dalamnya dosa dan pemutusan silaturahmi, kecuali Allah memberikan
kepadanya dengan doa tersebut salah satu dari tiga perkara: Bisa jadi permintaannya
disegerakan, bisa jadi permintaannya itu disimpan untuknya di akhirat nanti, dan bisa
jadi dipalingkan/dihindarkan kejelekan darinya yang sebanding dengan permintaannya.
Ketika mendengar penjelasan seperti itu, para shahabat berkata: Kalau begitu kita akan
memperbanyak doa. Nabi shallallahu alaihi wa sallam menjawab: Allah lebih
banyak lagi yang ada di sisi-Nya (atau pemberian-Nya). (HR. Ahmad )

Dalam hadits di atas jelas sekali apa yang dinyatakan Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam bahwa Allah subhanahu wa taala pasti akan mengabulkan permintaan hamba-
Nya selama doa yang dipanjatkan tidak mengandung dosa atau pemutusan silaturahim.
Kalaupun permintaan yang dipinta tidak dikabulkan Allah subhanahu wa taala, hal ini
karena Dia Maha Tahu apa yang terbaik bagi si hamba. Bisa jadi permintaan itu
disimpan untuk diberikan kelak di akhirat sehingga si hamba bisa memetik buah dari
doanya ketika di dunia, ataupun dengan doa tersebut si hamba dihindarkan dari
kejelekan.

Dengan demikian tidak ada ruginya seorang hamba meminta kepada Rabbnya Yang
Maha Pemurah. Bahkan semestinya seorang hamba selalu menghadapkan
permintaannya kepada Rabbnya di setiap waktu dan keadaan. Jangan ia biarkan ada
sesuatu yang menghalanginya untuk menyampaikan hajat kepada Rabbnya. Orang yang
selalu berdoa kepada Allah subhanahu wa taala berarti dia akan selalu mengingat-
Nya. Siapa yang selalu ingat kepada Allah subhanahu wa taala maka Allah subhanahu
wa taala pun akan mengingatnya, sebagaimana disebutkan dalam hadits qudsi berikut
ini:

Allah subhanahu wa taala berfirman: Aku menurut persangkaan hamba-Ku terhadap-


Ku, dan Aku bersamanya ketika ia mengingat (berdzikir) kepada-Ku. Jika ia
mengingat-Ku dalam dirinya, Aku pun mengingatnya dalam Diriku. Jika ia mengingat-
Ku di tengah orang banyak, Aku pun mengingatnya di tengah kelompok yang lebih
baik dari mereka (yakni para malaikat,-pent.) (HR. Al-Bukhari Muslim) [10]. Ma syaa
Allah.

c. Bersalah dimaafkan, bahkan diingatkan

Mari kita saksikan sepotong video mengenai ayat-ayat cintaNya Allah. Diantara yang
disebutkan di dalamnya adalah mengenai pengampunan dari Allah. (maaf sama suara
pianonya, bisa diturunkan volumenya)
Ma syaa Allah

Mari kita lihat video selanjutnya mengenai ampunan Allah, (maaf sama suara pianonya,
bisa diturunkan volumenya)

Ma syaa Allah

Beberapa ayat dan hadits di bawah ini menggambarkan tentang ampunan Allah kepada
hamba yang berdosa.

Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu)


denganNya, dan dia mengampuni dosa selain dosa syirik bagi siapa yang
dikehendakiNya (QS. An-Nisa:48).

Wahai Bani Adam! Apabila engkau mengajukan permohonan dan mengharap


kepadaKu, Ku ampuni segala yang ada padamu tanpa perduli. Wahai Bani Adam!
Sekalipun dosamu bertumpuk-tumpuk hingga setinggi langit, tapi kemudian engkau
meminta ampun kepadaKu, niscaya Aku ampuni dosamu. Wahai Bani Adam!
Sekiranya engkau datang dengan dosa seisi bumi, kemudian engkau menemui Aku
(mati) dalam keadaan tidak mensekutukan Aku dengan sesuatupun, niscaya Aku
kurniakan ampunan setimbang dengan dosa itu. (HR Tirmidzi)

Sekiranya kalian melakukan kesalahan sampai memenuhi langit, kemudian kalian


bertaubat, pasti Allah mengampuni kalian (HR Ibnu Majah)

Ma syaa Allah, betapa Maha Pengampunnya Allah kepada kita hambaNya. So, jangan
pernah merasa malu untuk bertaubat, karena Allah tidak akan pernah sekali pun
menutup pintu taubat bagi hambaNya. Namun, ada satu hal yang mesti diperhatikan,
taubat disini adalah taubat nasuha. Taubat nasuha mengandung tiga unsur: menyesal,
menjauhkan diri dari dosa, dan tidak akan mengulainginya lagi. Hal ini dapat terjadi
apabila dilakukan dengan bersungguh-sungguh, dengan perasaan suci, niat yang bersih,
penuh kepercayaan bahwa ia bertaubat dihadapan Allah yang Maha Mengetahui segala
rahasia dan yang tersembunyi di dalam lubuk hati. Allah Maha Melihat apa-apa yang
dikerjakan hambaNya yang telah lalu, yang sekarang, dan yang akan datang [11].
d. Berbuat baik diberi balasan berlipat
Betapa Pemurahnya Allah, ketaatan yang kita lakukan sangat dihargai oleh Allah.
Hal ini dapat dilihat dari reward atau balasan yang Allah berikan ketika kita
beramal shalih. Berikut ini beberapa contoh berupa amalan ringan dengan
balasannya yang luar biasa.

Pertama, membaca : subhaanallaahi wa bihamdihi subhaanallaahil adzim

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Ada dua kalimat
yang dicintai oleh Allah, ringan di lisan, dan berat ditimbangan: (yaitu bacaan)
subhaanallaahi wa bihamdihi subhaanallaahil adzim [Mahasuci Allah dan dengan
memujiNya, Mahasuci Allah Yang Mahaagung] (HR. Al Bukhari)

Kedua, wudhu dengan sempurna dan membaca doa, sebagaimana hadits berikut:

Dari Umar bin Khattab, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda:


Barangsiapa yang berwudhu dengan sempurna, kemudian selesai wudlu dia
membaca: asyhadu allaa ilaha illallah wa anna muhammadan abdullahi wa
rasuuluh [aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah selain
Allah, dan bahwasanya Muhammad adalah hamba Allah dan RasulNya], maka
akan dibukakan untuknya pintu surga yang jumlahnya delapan, dan dia boleh
masuk dari pintu mana saja yang dia sukai. (HR. Muslim)

Ketiga, menghadiri shalat jumat di awal waktu, dengan memperhatikan adabnya.

Dari Aus bin Aus Ats Tsaqafi, bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
Barangsiapa yang membasuh (kepalanya) dan mencuci (seluruh tubuhnya) di hari
jumat (mandi besar, ed.), lalu berangkat ke masjid pagi-pagi, dan dia
mendapatkan khutbah dari awal, dia berjalan dan tidak naik kendaraan, dia
mendekat ke khatib, konsentrasi mendengarkan khutbah dan tidak berbicara maka
setiap langkahnya (dinilai) sebagaimana pahala puasa dan shalat malam selama
setahun. (HR. Abu Dawud, At tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu
Hibban, dan dinilai shahih oleh Al Albani)
Abu Zurah mengatakan: Saya tidak pernah menjumpai satu hadits yang
menceritakan pahala yang besar dengan amal yang sedikit yang lebih shahih dari
hadits ini.

Keempat, shalat dhuha dua rakaat

Dari Abu Dzar, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Setiap ruas tulang
kalian wajib disedekahi, setiap tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir bernilai sedekah,
amar maruf nahi munkar bernilai sedekah, dan semua kewajiban sedekah itu bisa
ditutupi dengan dua rakaat shalat dhuha. (HR. Muslim & Abu Dawud)

Kelima, berdzikir di masjid setelah shubuh.

Dari Anas bin Malik, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Barangsiapa
yang shalat subuh berjamaah, kemudian tetap duduk di masjid sampai terbit
matahari, kemudian shalat dua rakaat maka dia mendapat pahala haji dan umrah,
sempurna, sempurna. (HR. At Tirmidzi dan dinilai hasan oleh Al Albani)

Keenam, membaca Al Quran.

Dari Abdullah bin Masud, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda:


Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al Quran maka dia mendapat satu
pahala kebaikan. Dan setiap satu pahala itu dilipatkan menjadi 10 kali. (HR.
At Tirmidzi, At Thabrani dan dinilai shahih oleh Al Albani)

Ketujuh, membaca dzikir ketika masuk pasar atau tempat keramaian.

Dari Abdillah bin Amr bin Ash, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
Barangsiapa yang masuk pasar kemudian dia membaca: laa ilaha illallahu
wahdahu laa syarikalahu lahul mulku wa lahul hamdu yuhyi wa yumiit wa huwa
hayyun laa yamuutu, biyadihil khair, wa huwa ala kulli syaiin qadiir [tiada
sesembahan yang berhak disembah selain Allah tiada sekutu bagiNya, milikNyalah
seluruh kerajaan. Dan milikNyalah seluruh pujian, Dia menghidupkan dan
mematikan, dan Dia Mahahidup dan tidak mati, di Tangan-Nyalah segala
kebaikan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu] maka Allah catat untuknya
sejuta kebaikan, Allah hapuskan sejuta kesalahan, dan Allah angkat untuknya satu
juta derajat. (HR. At Tirmidzi, Al Hakim, Ad Darimi dan dinilai hasan oleh Al
Albani)

Kedelapan, shalat berjamaah di masjid.

Dari Abu Umamah, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Barangsiapa


yang keluar dalam keadaan suci, menuju masjid untuk melaksanakan shalat
jamaah maka pahalanya seperti pahala seperti orang yang sedang haji dalam
keadaan ihram. (HR. Abu Dawud dan dinilai hasan oleh Al Albani)

Kesembilan, berdzikir ketika terbangun dari tidur (nglilir -bhs. jawa)

Dari Ubadah bin Shamit, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda:


Barangsiapa yang terbangun (nglilir) ketika tidur malam kemudian dia membaca:
laa ilaha illallahu wahdahu laa syarikalahu lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa
ala kulli syaiin qadiir. Alhamdulillah, wa subhanallah, wa laa ilaha illallah
wallahu akbar wa laa haula wa laa quwwata illa billah [tiada sesembahan yang
berhak disembah selain Allah semata tiada sekutu bagi-Nya, milik-Nyalah seluruh
kerajaan, milik-Nyalah segala pujian, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.
Segala puji milik Allah, Mahasuci Allah, tiada sesembahan yang berhak disembah
selain Allah, Allah Mahabesar. Tiada daya dan kekuatan kecuali dari Allah]
kemudian dia beristighfar atau berdoa maka akan dikabulkan. Jika dia berwudhu
kemudian shalat dua rakaat maka shalatnya diterima. (HR. Bukhari & Abu
Dawud)

Kesepuluh, Shalat sunnah dua rakaat sebelum subuh.

Dari Aisyah, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Dua rakaat sebelum
subuh lebih baik dari pada dunia dan seisinya. (HR. Muslim)

Kesebelas, membaca shalawat.

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Barangsiapa


yang membaca shalawat untukku sekali, maka Allah akan memberikan shalawat
kepadanya sepuluh kali. (HR. Muslim)
Dalam riwayat lain: Barangsiapa yang membaca shalawat untukku sekali, maka
Allah akan memberikan shalawat kepadanya sepuluh kali, dihapuskan sepuluh
kesalahan, dan diangkat sepuluh derajat. (HR. An Nasai, shahih)

Kedua-belas, menjawab adzan dan membaca doa setelah adzan.

Dari Jabir bin Abdillah, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda:


Barangsiapa yang mendengarkan adzan kemudian dia membaca doa:
Allahumma rabba hadzihid dawatittammah washshalatil qaimah, ati
muhammadanil wasilata wal fadhilah wabats-hu maqamam mahmudanilladzi
waadtahu [Ya Allah, Rabb pemilik panggilan yang sempurna dan shalat wajib
yang ditegakkan, berikanlah kepada Muhammad wasilah dan fadhilah.
Bangkitkanlah beliau ke tempat terpuji yang telah Engkau janjikan kepadanya.]
maka dia berhak mendapat syafaatku pada hari kiamat. (HR. Bukhari)

Ketiga-belas, membaca dzikir setiap pagi dan sore. Diantara dzikir yang
disyariatkan adalah membaca : subahanallah wa bihamdihi

Dari Abu Hurairah radliallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
Barangsiapa di waktu pagi dan sore membaca: subahanallah wa bihamdihi
seratus kali maka tidak ada seorang pun yang datang pada hari kiamat dengan
membawa pahala yang lebih baik dari pahala yang dia bawa, kecuali orang yang
membaca seperti yang dia baca atau lebih banyak. (HR. Muslim)

Keempat-belas, mengajak orang lain untuk melakukan kebaikan

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Barangsiapa


yang mengajak kepada kebaikan maka dia mendapatkan pahala sebagaimana
pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun.
Dan barangsiapa yang mengajak orang lain untuk melakukan kesesatan dan
maksiat maka dia mendapat dosa sebagaimana dosa orang yang mengikutinya,
tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun. (HR. Muslim)

Kelima-belas, rajin beristighfar.


Dari Ibn Abbas, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Barangsiapa yang
rajin beristighfar maka Allah akan berikan jalan keluar setiap ada kesulitan, Allah
berikan penyelesaian setiap mengalami masalah, dan Allah berikan rizki yang tidak
disangka-sangka. (HR. Abu Dawud, hasan lighairihi) [12].

Ma syaa Allah, betapa baiknya Allah, betapa cintanya Allah, betapa romantisnya
Allah kepada hambaNya. Allah pun sangat sayang terhadap hamba-Nya, melebihi
seorang ibu kepada anaknya.

Dari Umar bin Al Khaththab RA berkata: Didatangkanlah para tawanan perang


kepada Rasulullah SAW. Maka di antara tawanan itu terdapat seorang wanita yang
susunya siap mengucur berjalan tergesa-gesa sehingga ia menemukan seorang
anak kecil dalam kelompok tawanan itu ia segera menggendong, dan
menyusuinya. Lalu Nabi Muhammad SAW bersabda: Akankah kalian melihat ibu
ini melemparkan anaknya ke dalam api? Kami menjawab: Tidak, dan ia mampu
untuk tidak melemparkannya. Lalu Nabi bersabda: Sesungguhnya Allah lebih
sayang kepada hamba-Nya, melebihi sayangnya ibu ini kepada anaknya (HR. Al
Bukhari dan Muslim) [13].

#baperpositif

Allahu alam bishshawwab

Referensi
[1] Pontianak Post. (2015). Diduga Frustasi Putus Cinta Pelajar SMA Gantung Diri. [Online].
Tersedia: http://www.pontianakpost.co.id/diduga-frustasi-putus-cinta-pelajar-sma-gantung-
diri
[2] Al-Jauziyyah, Ibnu Qayyim. (1418H). Taman Orang-Orang Jatuh Cinta dan Memendam
Rindu. Jakarta Pusat: Darul Falah.
[3] Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring. (t.t.). Arti Kata Manifestasi. [Online]. Tersedia:
https://kbbi.web.id/manifestasi
[4] Ash-Shawi, Syaikh Syahhat bin Mahmud. (2001). Mahabbah Ilahiyyah, Menggapai Cinta
Ilahi. Jakarta Timur: Pustaka Al-Kautsar.
[5] Mustajab, Athirah. (2012). Kasih Sayang Allah kepada Hamba-Nya. [Online]. Tersedia:
https://muslimah.or.id/3081-kasih-sayang-allah-kepada-hamba-nya.html
[6] Aneesuddin. (2000). Fatwa Al-Quran tentang Alam Semesta. Jakarta Selatan: PT. Serambi
Ilmu Semesta.
[7] Priambodo, Angga Roni. (2016). 10 Gambar ini jelaskan ngerinya bumi jika oksigen hilang
5 detik saja. [Online]. Tersedia: https://www.brilio.net/duh/10-gambar-ini-jelaskan-ngerinya-
bumi-jika-oksigen-hilang-5-detik-saja-160410h.html

[8] Hamka. (1994). Tafsir Al-Azhar Juzi II. Jakarta: PT. Pustaka Panjimas.

[9] Wahyu. (2016). Janji Allah Mengabulkan Doa Setiap Hamba || Tadabbur Ayat Pilihan 13
|| Surah al-Baqarah: 186. [Online]. Tersedia : http://www.almunawy.com/2016/05/janji-allah-
mengabulkan-doa-setiap.html

[10] Al-Atsariyyah, Ummu Ishaq Zulfa Husein. (2011). Berdoalah Allah Pasti Mengabulkan
Doamu. [Online]. Tersedia : https://asysyariah.com/berdoalah-pasti-allah-akan-mengabulkan-
doamu/
[11] Usman, K. H. M. Ali, H. A. A. Dahlan, dan Dr. H. M. D. Dahlan. (1986). Hadits Qudsi,
Firman Allah yang tidak Dicantumkan dalam Al-Quran, Pola Pembinaan Akhlak Muslim.
Bandung: CV. Dipenogoro.
[12] Baits, Ammi Nur. (2011). Amalan Ringan Berpahala Besar. [Online]. Tersedia :
https://buletin.muslim.or.id/hadits/amalan-ringan-yang-besar-pahalanya
[13] Dakwatuna. (2011). Allah SWT Sangat Menyayangi Hamba-Nya Melebihi Kasih Sayang
Ibu Terhadap Anaknya. [Online]. Tersedia:
https://www.dakwatuna.com/2011/10/05/15172/allah-swt-sangat-menyayangi-hamba-nya-
melebihi-kasih-sayang-ibu-terhadap-anaknya/#ixzz51K6eNzqu.

You might also like