You are on page 1of 20

makalah fisioterapi

MAKALAH FISIOTERAPI

Di susun oleh :

WAHYU IRAWATI

Prodi : DIII FISIOTERAPI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

DELIMA PERSADA GRESIK

TAHUN 2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta
taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Pemanfaatan Plastik Sebagai
Barang Berguna ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima
kasih pada Bapak Ir. Mahmud Takahashi selaku Dosen mata kuliah Teknik Lingkungan Hidup IPB yang
telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai dampak yang ditimbulkan dari sampah, dan juga bagaimana membuat
sampah menjadi barang yang berguna. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah
ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik,
saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan
yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan
kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Gresik, 04 november 2015

Penulis

DAFTAR ISI

Kata pengantar ..i


Daftar isi ii

Bab I pendahuluan 1

A. Latar belakang .1

B. Rumusan masalah 2

C. Tujuan penelitian 3

D. Manfaat penelitian ..4

BAB II Daftar isi .1

A.PEMBAHASAN2

Bab III PENUTUP1

A. Kesimpulan ..2 B. Saran


.3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Stroke menurut WHO adalah suatu gangguan fungsi saraf akut yang disebabkan oleh karena
gangguan peredaran darah otak, dimana secara mendadak (dalam beberapa detik) atau secara cepat
(dalam beberapa jam) timbul gejala dan tanda yang sesuai dengan daerah fokal di otak yang
terganggu. Stroke merupakan kelainan fungsi otak yang timbul mendadak yang disebabkan
terjadinya gangguan peredaran darah otak. Menurut Brunner & Sudarth stroke adalah kehilangan
fungsi otak yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah kebagian otak. Insiden stroke bervariasi
di berbagai negara di Eropa, diperkirakan terdapat 100-200 kasus stroke baru per 10.000 penduduk
per tahun (Hacke dkk, 2003). Di Amerika diperkirakan terdapat lebih dari 700.000 insiden stroke per
tahun, yang menyebabkan lebih dari 160.000 kematian per tahun, dengan 4.8 juta penderita stroke
yang bertahan hidup. (Goldstein dkk, 2006). Rasio insiden pria dan wanita adalah 1.25 pada
kelompok usia 55-64 tahun, 1.50 pada kelompok usia 65-74 tahun, 1.07 pada kelompok usia 75-84
tahun dan 0.76 pada kelompok usia diatas 85 tahun (Lloyd dkk, 2009). Menurut patofisiologinya,
stroke diklasifikasikan menjadi stroke iskemik dan stroke hemoragic. Stroke iskemik terjadi akibat
penutupan aliran darah ke sebagian otak tertentu, maka terjadi serangkaian proses patologik pada
daerah iskemik. Perubahan ini dimulai dari tingkat seluler berupa perubahan fungsi dan struktur sel
yang diikuti dengan kerusakan fungsi dan integritas susunan sel, selanjutnya akan berakhir dengan
kematian neuron. Hemiparesis berarti kelemahan pada satu sisi tubuh. Kelemahan dapat terjadi
karena adanya kerusakan pada fungsi sensorik dan fungsi motorik, di antaranya yaitu jika pasien
mengeluhkan kelemahan pada satu sisi tubuh yang mengarah pada lesi hemisfer serebri
kontralateral dapat menyebabkan kelemahan otot dan spastisitas kontralateral serta defisit sensorik
(hemianestesia). Kesulitan berbicara (akibat kerusakan area motorik tambahan) serta apraksia pada
lengan kiri jika korpus kalosum anterior dan hubungan dari hemisfer dominan ke korteks motorik
kanan terganggu. Mengingat bahwa yang paling berfungsi dalam kegiatan sehari hari adalah
tangan dan kaki maka sangat penting untuk memperbaiki gangguan fungsi sensorik dan motorik
pada penderita stroke. Untuk memperbaiki gangguan fungsi sensorik dan motorik tersebut, Rumah
Sakit Muhammadiyah Palembang berupaya memberikan pelayanan kesehatan. Salah satunya adalah
fisioterapi. Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukkan kepada individu dan
kelompok untuk mengembangkan, memelihara, memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang
kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak, pelatihan fungsi
dan komunikasi (SK MENKES RI No. 1363 / MENKES / SK / 2001, pasal 11 ayat 2 ). Dengan pembuatan
makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai penatalaksanaan fisioterapi yang
tepat untuk penderita hemiparese post stroke. B. Rumusan Masalah 1. Apa saja problematika
fisioterapi yang terjadi pada kondisi hemiparese sinistra post stroke ? 2. Bagaimana
peenatalaksanaan fisioterapi pada kondisi hemiparese sinistra post stroke ?

Tujuan 1. Untuk mengetahui problematika fisioterapi yang terjadi pada kondisi hemiparese sinistra
post stroke. 2. Untuk mengetahui penatalaksanaan fisioterapi pada kondisi hemiparese sinistra post
stroke. D. Manfaat 1. Bagi Institusi pendidikan Sebagai bahan bacaan bagi mahasiswa/i di
perpustakaan dan sebagai acuan atau pedoman bagi mahasiswa/i yang melakukan penelitian
berikutnya. 2. Bagi penulis Untuk menambah dan meningkatkan pengetahuan tentang hemiparese
sinistra post stroke.

B. RUMUSAN MASALAH

Apakah ada pengaruh pemberian terapi terhadap pasien setroke ?

Apakah ada pengaruh pemberian ?

Terapi massas bayi dan pedriatri ?

C. TUJUAN

Adapun tujuan umum dari penulisan ini adalah untuk mengetahui dan memahami
penatalaksanaan fisiotera pi pada pasien setrok

D. TUJUAN KHUSUS

Untuk mengetahui pengaruh pemberian massas terhadap pasien geriatri.

Untuk mengetahui pengaruh pemberian Terapi Latihanterhadap penurunan keteggangan otot.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian fisioterapi
Fisioterapi merupakan ilmu yang menitikberatkan untuk menstabilkan atau memperbaiki gangguan
fungsi alat gerak/fungsi tubuh yang terganggu yang kemudian diikuti dengan proses/metode terapi
gerak.

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.778 Tahun 2008 tentang Pedoman
Pelayanan Fisioterapi di Sarana Kesehatan, fisioterapi adalah suatu pelayanan kesehatan yang
ditujukan untuk individu dan atau kelompok dalam upaya mengembangkan, memelihara, dan
memulihkan gerak dan fungsi sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan modalitas fisik, agen
fisik, mekanis, gerak, dan komunikasi. Fisioterapi dapat melatih pasien dengan olahraga khusus,
penguluran dan bermacam-macam teknik dan menggunakan beberapa alat khusus untuk mengatasi
masalah yang dihadapi pasien yang tidak dapat diatasi dengan latihanlatihan fisioterapi.

Orang yang menjalankan pelayanan Fisioterapi disebut Fisioterapis. Fisioterapis adalah seseorang
yang telah lulus pendidikan fisioterapi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dimensi Pelayanan Fisioterapi meliputi upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit,


penyembuhan dan pemulihan gangguan sistem gerak dan fungsi dalam rentang kehidupan dari
praseminasi sampai ajal, yang terdiri dari upaya-upaya:

a.Peningkatan dan pencegahan (promotif dan preventif), Pelayanan fisioterapi dapat dilakukan pada
pusat kebugaran, pusat kesehatan kerja, sekolah, kantor, pusat panti usia lanjut, pusat olahraga,
tempat kerja/industri dan pada pusat-pusat pelayanan umum.

b.Penyembuhan dan pemulihan (Kuratif dan Rehabilitatif), pelayanan fisioterapi dapat dilakukan
pada rumah sakit, rumah perawatan, panti asuhan, pusat rehabilitasi, tempat praktek, klinik privat,
klinik rawat jalan, puskesmas, rumah tempat tinggal, pusat pendidikan dan penelitian.

Berdasarkan ruang lingkup pelayanan fisioterapi dan tuntutan kebutuhan masyarakat, dibagi
menjadi:

a. Fisioterapi Kesehatan Wanita

b. Fisioterapi Tumbuh Kembang Anak

c. Fisioterapi Kesehatan dan Keselamatan Kerja

d. Fisioterapi Usia Lanjut

e. Fisioterapi Olahraga

f. Fisioterapi Kesehatan Masyarakat

g. Fisioterapi Pelayanan Medik

pengembangan pelayanan fisioterapi pelayanan medik didasari pada spesifikasi problem kesehatan
pasien, seperti fisioterapi Muskuloskeletal (penyembuhan dan pemulihan gangguan anggota gerak
tubuh terdiri dari otot, tulang, sendi, jaringan ikat), Fisioterapi Kardiovaskulopulmonal
(penyembuhan dan pemulihan pada gangguan jantung, pembuluh darah, dan paru), Fisioterapi
Neuromuskular (penyembuhan dan pemulihan pada gangguan sistem syaraf pusat dan sistem syaraf
tepi), Fisioterapi Integument (penyembuhan dan pemulihan pada kecacatan fisik dan kulit).

Fisioterapi dalam melaksanakan praktik fisioterapi berwenang untuk melakukan:

a. Asesment Fisioterapi

b. Diagnosa Fisioterapi

c. Perencanaan Fisioterapi

d. Intervensi Fisioterapi

e. Evaluasi/re-evaluasi/re-asesmen.

Apakah Fisioterapi itu ??

Secara Etimologi Fisioterapi dibagi menjadi dua unsur, yaitu: yang berarti Fisio sifat dan terapi
berarti pengobatan. Menurut WCPT Fisioterapi adalah ilmu atau tips untuk melakukan perawatan
untuk mengambil keuntungan dari sifat alam seperti cahaya, air, listrik, latihan dan manual.

Menurut William Joic aku Fisioterapi adalah suatu proses yang sistematis untuk mengatasi gangguan
muskuloskeletal dan fungsi psikosomatos. Jadi Fisioterapi secara umum adalah usaha bersama
profesional kesehatan bertanggung jawab atas kapasitas fisik dan kemampuan fungsional
dilaksanakan langkah-langkah fokus yang berorientasi pada pemecahan masalah dengan
menggunakan pendekatan ilmiah yang didasarkan pada etika profesional. Kapasitas fisik adalah
potensi yang dimiliki baik oleh individu-individu yang tersedia dan sistem yang berpotensi terkena
dampak oleh komponen dan subsistem mulai dari sel, jaringan, organ dan sistem organ dalam tubuh
kemampuan fungsional adalah kemampuan individu untuk menggunakan kemampuan fisik yang
dimiliki untuk memenuhi kewajibannya untuk berinteraksi dengan lingkungan mereka.

Menurut Imam Waluyo Fisioterapi adalah upaya kesehatan kesehatan profesional yang bertanggung
jawab atas kapasitas fisik dan kemampuan fungsional dan melakukan fokus dan berorientasi
masalah pendekatan yang didasarkan pada pendekatan ilmiah dan etika profesional.

Menurut Fisioterapi Goddenson memainkan peran penting dalam rehabilitasi bagi penyandang cacat
dan tanggung jawab dan kapsitas keterbatasan fisik dan perencanaan program perawatan yang
mengurangi rasa sakit atau mengurangi perbaikan buruk, meningkatkan gerakan kekuatan dan
meningkatkan kesehatan secara umum, ahli terapi fisik memberikan motivasi dan instruksi kepada
pasien, keluarga dan orang-orang yang mungkin telah membantu mempengaruhi tingkah laku dan
program-program rehabilitasi.

Menurut Fisioterapi Ensikopedia termasuk evaluasi dan pengobatan pasien kelemahan dan penyakit,
kecelakaan dan stres. Menggunakan latihan dan tindakan fisik lainnya untuk mengurangi rasa sakit
dan kesadaran tidak mudah untuk bergerak secara teratur. Evaluasi terapi fisik termasuk tes
menggunakan kekuatan otot gerak sendi, kelemahan dan koordinasi kurannya, kapasitas
pernapasan, halus pertukaran, sensor dan sistem pernapasan dan kemampuan pasien untuk
melakukan keterampilan dasar evaluasi setiap hari dalam memberikan informasi mengenai efek
pengobatan, tes menggunakan gerakan tangan atau dengan alat-alat listrik dan sarana lain.

Menurut J. Hislop, diikuti Heidy Paetrero Fisioterapi didefinisikan sebagai profesi kesehatan yang
membedakan ilmu-ilmu klinis adalah sebuah aplikasi patokinesiologi anatomi dan fisiologi
pergerakan manusia tidak normal.

Kongres IKAFI oleh Gerry L. Smidt Fisioterapi melibatkan keahlian khusus, dan mencakup
pengembangan dan ingin prinsif profesional kesehatan.

Fisioterapi oleh WCPT (Word Untuk Terapi Fisik Konfederasi) pada tahun 1995 dan 1999 Fisioterapi
adalah pekerja kesehatan profesional yang bekerja untuk orang dari segala usia yang bertujuan
untuk melestarikan, meningkatkan kesehatan, memulihkan fungsi dan ketergantungan ketika
individu memiliki kemampuan atau tidak adanya masalah gangguan disebabkan oleh kerusakan fisik,
psihis dan sebagainya. Mempelajari ilmu Fisika, kemanusiaan dan ilmu-ilmu kesehatan dan
penggunaan sumber daya fisik untuk menyembuhkan seperti olahraga, teknik manipulasi, dingin,
panas dan eletroterapeutik modalitas. Fisioterapi adalah suatu profesi yang memiliki otonomi sendiri
dan praktek independen kepada publik dan memiliki hubungan sejajar dengan profesi medis dan ahli
kesehatan lainnya. Fisioterapi memberikan pelayanan kepada sektor swasta atau rumah sakit
umum, pusat rehabilitasi, pusat kesehatan, klinik, sekolah dan tempat kerja.

Fisioterapi menurut WCPT 1995 dan 1999 dapat diuraikan dan diuraikan sebagai berikut:

1. Independen profesi fisioterapi

2. Sejajar dengan profesi kesehatan lainnya

3. Lingkup layanan dari individu kepada masyarakat mengenai promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif.

Layanan fisioterapi ditujukan kepada individu dan komunitas di mana cakupan layanan fisioterapi
adalah untuk mengembangkan, memelihara, dan memulihkan dan ladang-ladang subur Fisioterapi
adalah memaksimalkan gerakan dan kemampuan fungsional pertanyaan sementara keadaan sehat
fisioterapi fungsional penuh dan gerakan.

Fisioterapi tersangku pada identifikasi dan memaksimalkan potensi bisnis yang bergerak

Fisioterapi Paska Stroke

Stroke termasuk juga penyakit serebrovaskuler (pembuluh darah otak) yg ditandai dgn kematian
jaringan otak (infark serebral) yg berlangsung sebab berkurangnya aliran darah & oksigen ke otak
(Prasetyo, 2009). Setyopranoto (2009) meneruskan menurut Misbach (2000) penelitian prospektif
thn 1996/1997 memperoleh 2.065 pasien stroke dari 28 rumah sakit di Indonesia. Survei
Departemen Kesehatan Republik Indonesia kepada 987.205 subjek dari 258.366 rumah tangga di 33
provinsi meraih bahwa stroke yakni penyebab kematian mutlak kepada umur > 45 th (15,4% dari
semua kematian).
Fisioterapi dengan cara intensif memang lah dibutuhkan oleh pasien sesudah mengalami stroke, utk
mengoptimalkan pemulihan fungsi gerak yg hilang (Pramudiarja, 2010). Maka terapi tersebut butuh
pendampingan, maka ganjalan yg dihadapi yakni tenaga & diwaktu yg dibutuhkan .

Bermacam Macam metode penanganan fisioterapi yg diberikan di Rumah sakit, klinik & pusat
layanan yang lain jadi kurang optimal, atau bisa saja dirasakan tak mengalami perkembangan yg
berarti (Irfan, 2011). Aspek ini amat sangat dipengaruhi oleh pedoman penanganan stroke di rumah
yg tak serasi. Butuh didapati bahwa, penanganan fisioterapi kepada stroke merupakan proses
pembelajaran sensomotorik berupa pembentukan pola gerak normal. Hubungan pasien dgn
fisioterapis teramat amat sangat terbatas maka boleh menjadi pembentukan pola gerak dalam
latihan jadi tak berarti di bandingkan pola gerak tak normal yg terbentuk dalam gerakan keseharian
pasien di rumah.

Penanganan fisioterapi pasca stroke merupakan keperluan yg utama bagi pasien buat bakal
meningkatkan kebolehan gerak & fungsinya (Irfan, 2011). Bermacam metode intervensi fisioterapi
seperti pemanfaatan ADL, hydrotherapy , exercise therapy sudah terbukti memberikan manfaat yg
akbar dalam mengembalikan gerak & fungsi kepada pasien pasca stroke. Dapat namun peran juga
keluarga yg merawat & mendampingi pasien pun amat tentukan kesuksesan acara terapi yg
diberikan.

Resiko lain yaitu bersama penanganan yg salah dapat membuahkan proses pembelajaran
sensomotorik yg salah. Factor ini justru bakal memperlambat proses perkembangan gerak. Buat itu
mesti dilakukan penanganan pasca stroke bersama benar & pastinya dgn dukungan beberapa orang
terdekat.

A. Stroke

Menurut WHO, Stroke yaitu rintangan fungsional otak lokal ataupun global akut, yg berasal dari
kendala aliran darah otak & bukan disebabkan oleh ganjalan peredaran darah otak sepintas, tumor
otak, stroke sekunder lantaran trauma ataupun infeksi (Setyopranoto, 2011). Setyopranoto
menyambung menurut Misbach (2000) penelitian prospektif thn 1996/1997 yg meraih 2.065 pasien
stroke dari 28 rumah sakit di Indonesia. Survei Departemen Kesehatan Republik Indonesia kepada
987.205 subjek dari 258.366 rumah tangga di 33 provinsi memperoleh bahwa stroke adalah
penyebab kematian mutlak kepada umur > 45 thn(15,4% dari semua kematian).

Stroke bersama defisit neurologik yg berjalan tiba-tiba bakal disebabkan oleh iskemia atau
perdarahan otak. Stroke iskemik disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah yg mengalir ke otak
(Ikawati, 2009) & menyebabkan penurunan aliran darah otak & berakibat turunnya suplai oksigen &
glukosa ke sektor otak yg mengalami penurunan aliran darah tersebut. Stroke hemoragik akan
berupa perdarahan intraserebral atau perdarahan subrakhnoid yg rata rata disebabkan oleh
pecahnya pembuluh darah yg menuju otak oleh sekian banyak aspek seperti hipertensi.

B. Fisioterapi Pasca Stroke

Penanganan fisioterapi paska stroke merupakan kepentingan yg utama bagi pasien utk sanggup
meningkatkan kekuatan gerak & fungsinya. Beraneka Ragam metode intervensi fisioterapi seperti
pemanfaatan hidrotherapy & exercise th.
Fisioterapi adalah suatu pelayanan kesehatan professional yang menangani permasalahan gangguan
fisik dan fungsi gerak tubuh melalui berbagai terapi fisik. Fisioterapi akan membantu meredakan rasa
sakit seperti; cedera olah raga, arthritis, sakit pada leher dan punggung dan berbagai nyeri otot
lainnya, dan secara perlahan membantu anda untuk dapat beraktifitas kembali secara normal.

Adapun beberapa kasus ganguan kesehatan yang mampu ditangani dengan metode Fisioterapi
adalah:

Rematik, linu, nyeri sendi jari-jari tangan dan kaki (osteoarthritis)

Sakit dan kaku pada bahu (frozen shoulder)

Sprain or strain

Kekakuan sendi setelah operasi

Nyeri dan sakit pada sikut akibat olahraga atau aktifitas lain

Ketegangan, kaku dan nyeri pada otot (spasme)

Asam urat tinggi sehingga terjadi nyeri (gout disease)

Pasca pelepasan gips

Taji tumit (valvaneus spurs)

Tengeng (torticoluis)

Keterbatasan gerak pasca operasi

Radang tendon

Nyeri otot

Kasus pada system syaraf:

Kelemahan atau kaku pada separuh badan (Stroke)

Kaku dan nyeri pada kuduk yang menjalar

Mulut miring (bells palsy)

Sakit pinggan atau nyeri boyok (LBP)

Trempr, gangguan koordinasi, tidak bisa jalan lurus (Parkinson disease)

Kelemahan atau kelumpuhan anggota gerak bawah (paraparese / papaplegi)

Neuropati DN
Kasus yang sering terjadi pada anak:

Batuk pilek, asma, infeksi pernapasan

Kelemahan akibat proses persalinan

Tengeng (torticolis)

Gangguan tubuh kembang

Kaku sejak lahir sehingga sulit untuk semua aktifitas

Gangguan gerak motoris (cerebral palsy)

Kelainan bentuk kaki (valgus dan valrus)

Kasus kebidanan:

Sakit pinggang pada wanita hamil

Bengkak tungkai bawah pada wanita hamil

Pasca melahirkan

Kasus Kardiorespirasi:

Batuk pilek, adma, infeksi pernapasan

Udara pada selaput baru (pneumothorak)

Cairan pada selaput paru (efusi pleura)

Kondisi lain:

Pijat bayi

Senam stroke

Senam hamil

Senam nafas

Akupuntur

Rangkuman:

Fisioterapi adalah metode penyembuhan penyakit dengan proses yang lebih sederhana,
Fisioterapi bisa digunakan untuk siapa saja, bahkan untuk bayi.

Mengenal 7 Jenis Fisioterapi

Terapi fisik yang tepat dapat meminimalkan efek samping penggunaan obat telan. Pasien bisa
mendapatkannya di rumah sakit yang memiliki klinik fisioterapi, tentu dengan rujukan dokter yang
mengetahui kondisi kesehatan pasien.

Ada begitu banyak bentuk pengobatan yang bisa diberikan pada pasien, termasuk anak. Salah
satunya terapi fisik yang disebut fisioterapi. Perannya adalah memperbaiki fungsi gerak motorik
akibat adanya gangguan pada otot dan rangka tubuh setelah patah tulang, atau pascaoperasi tulang.

Fisioterapi juga diberikan kepada penderita penyakit yang berhubungan dengan saraf, misalnya
penyakit yang menyebabkan pola jalan salah dan otot lemah, penderita yang mengalami gangguan
pada saraf tepi, radang selaput otak, sumbatan saluran di otak, dan lainnya. Menurut dr. Peni
Kusumastuti, Sp.RM., dari RS Internasional Bintaro, Tangerang, Banten, Semua penyakit itu akan
mengganggu pergerakan motorik anak.

Di klinik fisioterapi, terapis akan mengajarkan pasien bagaimana melakukan gerakan tubuh yang
benar. Nah, gerakan-gerakan itulah yang nantinya harus diaplikasikan sendiri oleh pasien, seperti
duduk, berdiri, jalan, lari, dan sebagainya.

Fisioterapi merupakan pelayanan yang diberikan kepada pasien guna mengembangkan,


memelihara, dan mengembalikan kemampuan dan fungsi gerak secara maksimal sepanjang
kehidupannya, simpul Peni.

Mengenai frekuensi, tak ada patokan berapa kali seorang anak harus menjalani fisioterapi.
Tergantung kondisinya. Bila datang dalam kondisi parah atau kronis, tentu membutuhkan terapi
lebih lama. Lain hal kalau orang tua sudah mengantisipasinya sejak dini.

Yang tak kalah penting, sebelum menganjurkan fisioterapi, dokter atau terapis harus mengetahui
dulu riwayat kelahiran dan catatan klinisnya. Terapis sebaiknya bekerja sama dengan dokter yang
terkait. Bila sudah diketahui latar belakang penyakitnya, barulah dipilihkan fisioterapi yang tepat.

MACAM-MACAM FISIOTERAPI

1. Exercise Therapy atau Terapi Latihan


Terapi ini dimaksudkan untuk mengembalikan fungsi sekaligus memberi penguatan dan
pemeliharaan gerak agar bisa kembali normal atau setidaknya mendekati kondisi normal. Kepada
anak, akan diberikan latihan memegang maupun menggerakkan tangan dan kakinya. Setelah
mampu, akan dilanjutkan dengan latihan mobilisasi, dimulai dengan berdiri, melangkah, berjalan, lari
kecil, dan seterusnya.

Pada kasus patah kaki, contohnya, akan dilakukan fisioterapi secara bertahap, kapan si anak harus
sedikit menapak sampai bisa menapak penuh.

Latihan-latihan yang diberikan bertujuan mempertahankan kekuatan otot-otot dan kemampuan


fungsionalnya dengan mempertahankan sendi-sendinya agar tak menjadi kaku. Hal ini perlu
dilakukan karena kaki patah yang dipasangi gips umumnya akan mengalami pengecilan otot,
sehingga kekuatannya pun berkurang. Lewat terapi yang dilakukan sambil bermain akan kelihatan
bagian mana yang mengalami penurunan fungsi.

2. Heating Therapy atau Terapi Pemanasan

Sesuai dengan namanya, terapi ini memanfaatkan kekuatan panas yang biasanya digunakan pada
kelainan kulit, otot, maupun jaringan tubuh bagian dalam lainnya. Penggunaannya tentu saja
disesuaikan dengan tingkat keluhan. Bila hanya sampai di bagian kulit, maka pemanasannya pun
hanya diperuntukkan bagi kulit saja dengan menggunakan Infra Red Radiation (IRR) atau radiasi infra
merah. Bila gangguan terjadi pada otot, digunakanlah micro diathermy atau diatermi mikro.
Sementara, jika gangguan muncul di bagian terdalam seperti rangka tubuh, maka yang digunakan
adalah short wave diathermy atau diatermi gelombang pendek. Intinya, jenis terapi yang dilakukan
akan disesuaikan dengan hasil diagnosis.

Terapi pemanasan biasanya diberikan bersamaan dengan jenis terapi lain. Seperti pada terapi
inhalasi untuk anak-anak dengan masalah lendir pada saluran napas; pada nyeri otot maupun sendi.
Bila dikombinasikan dengan bentuk pengobatan lain tentu lebih menguntungkan karena dosis obat
yang harus diminum anak jadi lebih kecil untuk meminimalisir efek negatifnya.

3. Electrical Stimulations Therapy atau Terapi Stimulasi Listrik

Terapi yang menggunakan aliran listrik bertenaga kecil ini cocok diterapkan pada anak yang
menderita kelemahan otot akibat patah tulang ataupun kerusakan saraf otot. Cara penggunaannya,
dengan menempelkan aliran listrik pada otot-otot untuk mengatasi rasa nyeri. Terapi ini bertujuan
untuk mempertahankan massa otot dan secara tidak langsung merangsang regenerasi saraf.

Pada pasien anak yang menderita gangguan pernapasan, terapi ini pun bisa digunakan untuk
pengobatan. Efeknya, sirkulasi darah di rongga dada dan saluran pernapasan menjadi lebih lancar,
sehingga dapat membantu relaksasi serta membantu mengeluarkan lendir dari saluran pernapasan,
sehingga akan mempercepat proses penyembuhan.

4. Cold Therapy atau Terapi Dingin


Terapi dingin biasanya diberikan bila cedera anak masih akut sehingga proses peradangan tidak
menjadi kronis. Terapi ini umumnya hanya diperuntukkan bagi otot saja, biasanya akibat terjatuh
dan mengalami memar. Nah, terapi dingin ini pun berguna mengurangi bengkak. Itulah kenapa,
ketika anak terjatuh dan bagian tubuhnya ada yang benjol, orang tua sering mengompresnya dengan
air dingin. Namun terapi dingin harus dengan pengawasan ketat karena kalau fase akutnya sudah
lewat, tapi masih terus diberi terapi, justru dapat merusak jaringan.

5. Chest Physiotherapy atau Terapi Bagian Dada

Anak dengan keluhan batuk-pilek biasanya mendapat chest physiotherapy yang bermanfaat
membersihkan saluran pernapasan dan memperbaiki pertukaran udara. Yang termasuk dalam
fisioterapi ini di antaranya inhalasi/nebulizer, clapping, vibrasi dan postural drainage.

Inhalasi yaitu memasukkan obat-obatan ke dalam saluran pernapasan melalui penghirupan. Jadi,
partikel obat dipecah terlebih dulu dalam sebuah alat yang disebut nebulizeer hingga menjadi
molekul-molekul berbentuk uap. Uap inilah yang kemudian dihirup anak, hingga obat akan langsung
masuk ke saluran pernapasan. Keuntungan cara ini, dosis obat jauh lebih kecil, hingga dapat
mengurangi efek samping obat.

Obat-obat inhalasi yang umum diberikan adalah obat untuk melonggarkan saluran napas, pengencer
dahak, dan NaCl sebagai pelembab saluran napas. Sedangkan lamanya setiap inhalasi cukup sekitar
10 menit. Tindakan lanjut untuk membantu pengeluaran lendirnya, antara lain clapping atau
tepukan pada dada dan punggung. Bisa di sisi kanan, kiri, depan dada. Tepukan dilakukan secara
kontinyu dan ritmik. Sertai pula dengan pengaturan posisi anak (postural drainage), semisal anak
ditengkurapkan dengan posisi kepala lebih rendah dari badan, hingga lendir tersebut dapat mengalir
ke cabang pernapasan utama sekaligus lebih mudah untuk dibatukkan. Ini akan menguntungkan
karena biasanya anak tak bisa meludah, hingga lendir yang menyumbat saluran pernapasan sulit
dikeluarkan.

Khusus pada bayi atau anak di bawah usia 2 tahun, bila perlu, lakukan tindakan suction atau
penyedotan lendir dengan alat khusus lewat hidung atau mulut. Bisanya tindakan ini dilakukan pada
bayi dimana refleks batuknya belum cukup kuat untuk mengeluarkan lendir.

6. Hydro Therapy atau Aquatik Therapy

Terapi dengan air berguna bagi anak-anak yang mengalami gangguan, terutama gangguan gerak
akibat spastisitas, misal pada anak CP (Cerebral Palsy). Sedangkan pada anak yang terlambat
berjalan, tentu saja sebelum diterapi mereka akan dievaluasi dulu baik dari usia, tingkat
kemampuan, maupun tingkat kesulitan yang dialami. Untuk bisa berjalan, anak tentu saja harus
melalui berbagai tahapan yang dimulai dengan tengkurap, duduk, merangkak sampai berdiri.
Biasanya anak tidak akan langsung diajarkan berjalan bila tahap sebelumnya belum mampu ia
lakukan.

Pada anak yang mengalami kesulitan bergerak karena spastisitas/kekakuan, ketika di air, umumnya
dia akan lebih mudah bergerak. Dengan demikian diharapkan spastisitas anak akan berkurang
mengingat adanya bantuan berupa dorongan air yang sifatnya bisa melenturkan gerak tubuh.
Meskipun tidak semua anak dengan gangguan tersebut dapat diberikan hidro terapi air, tapi terapi
ini bisa dijadikan sebagai salah satu alternatif.

7. Orthopedhic dan Rheumathoid Arthritis

Sebetulnya fisioterapi ortopedik ini dilakukan untuk mengatasi gangguan tulang dan otot akibat
patah tulang, post fracture (retak), artritis sendi, keseleo, atau terkilir. Umumnya ditujukan untuk
kalangan dewasa karena kasusnya jarang sekali terjadi pada anak.

Pada bayi, terapi ortopedik ini akan dipakai jika ia mengalami proses pemendekan otot leher
(lehernya jadi miring) akibat pembengkakan otot leher yang membuat ototnya tertarik ke satu arah.
Fiosioterapi ini dilakukan dalam bentuk latihan-latihan gerakan, pijat, dan peregangan. Bisa juga
dibarengi dengan ultrasound (gelombang suara berfrekuensi lebih tinggi dari yang dapat didengar
manusia) dan pemanasan untuk melepaskan perlengketan/gumpalan di leher. Fisioterapi ini bisa
diterapkan sejak bayi berusia 2 minggu.

Fisioterapi rheumathoid arthritis dilakukan pada anak dengan keluhan kaki bengkak atau mengalami
gangguan sendi. Untuk mengurangi rasa nyeri, terapi dingin diberikan saat akut dan selanjutnya
diberikan terapi panas dengan electrical stimulations therapy. Ini bisa dilakukan pada anak usia 4-5
tahunan, tergantung pada bagian mana terserangnya.

Pijat Khusus, Intervensi Rehabilitasi Medis Pada Bayi dan Anak Dengan Gangguan Tortikolis Atau
Leher Kaku

Bayi baru lahir bisa mengalami tortikolis (tortikolis kongenitalis) karena adanya kerusakan otot leher
pada proses persalinan. Ketidakseimbangan otot mata dan tulang atau kelainan bentuk otot tulang
belakang bagian atas bisa menyebabkan tortikolis pada anak-anak. Tortikolis merupakan kondisi
dimana otot leher bayi menjadi lebih pendek dari sisi lainnya. Kondisi ini bisa terjadi saat bayi dalam
kandungan atau sesaaat setelah lahir dan disebut sebagai kongenital tortikolis. Gejala utama adalah
bayi senang melihat satu sisi atau kepala sering miring ke satu sisi tubuh, dan terkadang teraba
benjolan keras pada leher.

Tortikolis atau dikenal sebagai kaku leher (torticollis, loxia, wryneck, tengleng, tengeng) berasal dari
bahasa Yunani: tortus yang artinya terputar dan collum yang artinya leher. Statistik menunjukkan 1
dari 300 bayi lahir dengan tortikolis otot bawaan. Tortikolis kongenital terjadi pada 3-19 per 1.000
kelahiran bayi. Penyebab dari tortikolis kongenital belum diketahui secara pasti, tetapi ada beberapa
teori yang mengatakan bahwa trauma jalan lahir mungkin menjadi penyebabnya. Tortikolis
kongenital biasanya terlihat pada usia 2-4 minggu kelahiran. Kelainan ini lebih sering terjadi pada
anak pertama. Pada tortikolis kongenital, terjadi kontraktur/ kekakuan otot sternokleidomastoid
pada satu sisi. Otot sternokleidomastoid adalah otot pada leher yang berfungsi untuk menolehkan
kepala ke kiri dan ke kanan. Kekakuan pada otot ini akan mengakibatkanterjadinya keterbatasan
pergerakan leher bayi karena pemendekan serabut-serabut otot tersebut.
Bila bayi yang mengalami tortikolis dibiarkan tanpa mendapatkan penanganan. Selain beresiko
mengalami gangguan tumbuh kembang, tortikolis juga sangat mungkin mempengaruhi psikologis
anak. Kabar baiknya sekitar 90% bayi dengan tortikolis bila diterapi sedini mungkin akan
memberikan hasil yang memuaskan. Karena itu penting bagi kita untuk mengenali apa itu tortikolis.
Pada kesempatan ini kita akan membatasi diskusi seputar tortikolis bawaan pada bayi saja.

GEJALA

Kepala miring ke satu sisi dan berputar sebagaimana rupa (tilt and twist) sehingga dagu dan wajah
mengarah ke sisi yang berlawanan. Gejalanya mulai dapat dikenali pada saat bayi berusia 2-4
minggu.

Gejalanya adalah kepala leher yang selalu menoleh ke satu sisi saja saat tidur, dan pergerakan leher
yang sangat terbatas.

Komplikasi dari tortikolis kongenital yang tidak diterapi adalah asimetri bentuk wajah dan asimetri
bentuk kepala atau penglihatan ganda (diplopia).

Tortikolis ke arah kanan. Otot yang ketat dan memendek akan membuat bayi lebih nyaman untuk
berbaring pada sisi yang sakit. Kondisi ini menyebabkan punggung dan kepala bayi menjadi rata pada
satu sisi (plagiocephaly). Dalam jangka panjang beresiko menyebabkan gangguan pertumbuhan otot
wajah dan tulang kepala. Wajah menjadi asimetris secara menetap. Kondisi ini beresiko membuat
minder dalam pergaulan di masa depan pasien.

Plagiocephaly. Wajah menjadi asimetris dan beresiko membuat minder.

Kelainan ini juga menghambat perkembangan motorik anak. Bayi menjadi susah telungkup, susah
duduk, cenderung menggunakan satu tangan saja, susah untuk merangkak dan cenderung malas
berjalan.

FAKTOR RESIKO

Persalinan yang sulit dimana otot leher sternocleidomastoideus (SCM)- teregang, robek dan terjadi
perdarahan. Penyembuhan yang terjadi membentuk jaringan ikat disertai pemendekan otot. Teori
ini didukung bukti dimana hampir 40% penderita memiliki riwayat persalinan sulit dengan posisi
sungsang (breech-bokong) atau riwayat penggunaan forceps untuk membantu proses persalinan.
Sedangkan 60% sisanya tidak ada riwayat trauma atau persalinan sulit.

Posisi bokong Posisi dalam rahim dimana aliran pembuluh darah balik dari SCM terhambat sehingga
otot tersebut kurang mendapat suplai darah yang berakibat otot menjadi rusak dan digantikan oleh
jaringan ikat. Teori ini didukung fakta dimana 75% bayi yang mengalami tortikolis didapati mengarah
ke kanan disebabkan oleh presentasi left occiput anterior LOA-. Presentasi tersebut merupakan
posisi janin yang paling sering ditemui.
Presentasi LOA menyebabkan 75% tortikolis mengarah ke kanan

Harus diperhatikan juga bahwa 20% bayi yang terkena tortikolis bawaan juga beresiko memiliki
kelainan lain seperti kelainan tulang belakang (C1-C2 subluxation), kelainan sendi pinggul
(Congenital Hip Dysplasia)*, dan kelainan kaki (club foot dan toeing in)*

PENANGANAN:

Prinsip pengobatan tortikolis, baik tortikolis kongenital atau tortikolis yang didapat sebenarnya
hampir sama. Langkah pertama adalah memastikan apakah tortikolis tersebut memerlukan
intervensi segera atau tidak.

Pada tortikolis kongenital kadang terjadi penyembuhan dengan sendirinya, dan bila dirasakan perlu
dapat dilakukan fisioterapi dan latihan untuk otot sternokleidomastoid tersebut.

Penggunaan collar neck (penahan leher) pada tortikolis kongenital kadang diperlukan untuk
membantu proses pemulihan. Pada tortikolis yang didapat, langkah awalnya adalah menangani
penyebabnya. Pemberian obat-obat seperti pelentur otot dan penahan rasa sakit atau anti radang
dapat membantu proses penyembuhan tortikolis.

Tortikolis bawaan yang disebabkan karena otot harus dilakukan rehabilitasi medis dan fisioterapi,
idealnya pada saat bayi masih berusia dibawah 3 bulan. Terapi biasanya membutuhkan waktu
selama 4-6 bulan dan hampir 90% berhasil. Bayi yang lebih tua membutuhkan waktu yang lebih lama
dan prosesnya lebih sulit. Terapi pada bayi di atas 1 tahun sudah terlambat dan mungkin
memerlukan tindakan operasi.

Sering melakukan tummy time dimana memposisikan bayi dengan perut dibawah. Ini akan
membantu memperkuat otot leher bayi kanan dan kiri.

Letakkan mainan pada sisi di mana bayi harus memutar kepala untuk mengalihkan perhatian ke arah
mainan ataupun meraih mainan tersebut

Letakkan bayi di kasur dimana sisi yang sakit menghadap ke dinding, sehingga bayi harus memutar
kepalanya untuk melihat ke arah luar kasur.

Fisioterapi dilakukan tindakan stretching. Jika diidentifikasi tortikolis dengan cepat pada usia anak
2-3 bulan maka fisioterapi bisa memberikan hasil yang cukup menggembirakan. Namun untuk
mampu melihat hasil yang nyata dibutuhkan waktu kurang lebih 6 minggu bulanan. Kondisi ini
akan terkoreksi sempurna saat bayi berusia 1 tahun.

Dibutuhkan juga konsistensi dari ibu untuk merawat bayi untuk rajin melakukan terapi sendiri di
rumah selama beberapa kali dalam sehari. Jangan hanya mengandalkan tenaga ahli di RS yang Anda
kunjungi sesekali.

Tindakan pembedahan, bila dengan tinakan rehabilitasi medis dan fisioterapi tidak menunjukkan
perkembangan membaik. Tindakan operasi tortikalis bisa ditunda hingga anak berusia 18 bulan. Jika
sampai usia 18 bulan kondisi leher bayi Anda masih belum membaik maka operasi patut
dipertimbangkan dan operasi tindakan setelah bayi berusia >18 bulan belum dikategorikan
terlambat untuk penanganan tortikolis ini.
Pediatri atau ilmu kesehatan anak ialah spesialisasi kedokteran yang berkaitan dengan bayi dan
anak. Kata pediatri diambil dari dua kata Yunani kuno, paidi () yang berarti anak dan iatros
() yang berarti dokter. Sebagian besar dokter anak merupakan anggota dari badan nasional
seperti Ikatan Dokter Anak Indonesia, American Academy of Pediatrics, Canadian Pediatric Society,
dan lainnya. Abraham Jacobi adalah bapak dari pediatri.

Pediatri berbeda dengan kedokteran dewasa. Perbedaan fisik tubuh yang jelas dan kematangan
pertumbuhannya menjadikan kesehatan anak berdiri sebagai spesialisasis tersendiri. Tubuh yang
lebih kecil dari bayi memiliki aspek fisiologis yang berbeda dari orang dewasa. Aspek kedokteran
lainnya ikut terpengaruh seperti defek kongenital, onkologi, dan immunologi. Sederhananya,
menangani pasien anak bukan seperti menangani pasien dewasa versi kecil.

Masa kanak-kanak adalah periode pertumbuhan, perkembangan, dan kematangan terbesar pada
berbeagai organ tubuh.

Pada abad ke-19 satu dari lima anak meninggal sebelum usia 5 tahun. Sebagian besar kematian itu
diakibatkan oleh penyakit menular. Kini beberapa dari kematian itu dicegah dengan menyembuhkan
penyakit saat hal itu terjadi. Sebagian besar dari mencegah penyakit dengan imunisasi.

Pemeriksaan pada bayi

Dokter anak juga mencoba mencegah penyakit dan luka lain sebelum terjadi. Mereka mengajari
orang tua mengenai keamanan dan gizi. Mereka bisa mengajari anak-anak yang lebi tua sedikit
tentang menghindari luka atau kecanduan alkohol dan tembakau. Karena masa kecil ialah masa
perubahan, pencegahan ialah bagian utama pediatri.

Tag Archives: Pengertian Ahli Ortopedi Pediatrik

Pengertian, Definisi Dan Arti Istilah Kesehatan (Aglikon Ahli Patologi)

Pengertian, Definisi Dan Arti Istilah Dalam Kesehatan (Aglikon Ahli Patologi) Pengertian
Kesehatan adalah kondisi dimana seseorang jiwa dan raganya dalam keadaan yang stabil sehingga
memungkinkan untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Sedangkan definisi kesehatan
dalam kehidupan sehari-hari yang berarti sesuatu yang dapat bekerja secara normal. Berkaitan
dengan itu kita sering mendengar istilah kesehatan jasmani yang artinya dimana koordinasi organ-
organ tubuh manusia atau makhluk hidup lainnya dalam keadaan yang stabil atau normal. Adapun
arti kesehatan lainnya, yaitu kesehatan rohani adalah merupakan kesehatan jiwa manusia atau bisa
dikatakan sebagai makhluk hidup yang memiliki jiwa dan pikiran.

Disini saya membuat daftar pengertian kesehatan yang dimana banyak definisi atau istilah-istilah
kesehatan yang kita kurang dipahami artinya. Untuk referensi arti kesehatan lainnya, bisa anda baca
di MenurutParaAhli.com. Semoga tulisan ini bisa membantu anda dalam memahami arti dari istilah
dunia medis.
Pengertian, Definisi Dan Istilah Dalam Kesehatan (Aglikon Ahli Patologi)

Pengertian Aglikon

Definisi Aglikon (aglycone) adalah komponen non gula dari suatu glikosida. Pembelahan ikatan
glikosidik dari glikosida menghasilkan suatu bentuk gula dan aglikon.

Pengertian Aglutinasi

Definisi Aglutinasi adalah penggumpalan sel-sel atau partikel.

Pengertian Agonis

Definisi Agonis adalah Sekelompok otot yang menghasilkan gerakan tubuh ke arah tertentu. Ketika
gerakan apapun terjadi, ada dua set otot yang bekerja pada sendi. Otot-otot pada satu sisi sendi
harus mengendur (rileks) sehingga otot-otot di sisi lain dapat mengencang (kontraksi). Agonis
mengacu pada sekelompok otot yang berkontraksi. Sebagai contoh, ketika seseorang menekuk
lengannya pada siku, bisep dan trisep bekerja dengan cara ini. Otot bisep adalah agonis. Sebuah
ligan yang mengikat reseptor dan mengubah keadaan reseptor sehingga menghasilkan respon
biologis.

Pengertian Agonis Andregenik Alfa-2

Definisi Agonis andregenik alfa-2 (alpha 2-adrenergik agonist) adalah kelas obat yang memiliki efek
terhadap sistem saraf pusat (SSP). Ada dua sistem dalam SSP yang memiliki efek berlawanan. Salah
satu sistem bertindak untuk meningkatkan denyut jantung, pernapasan, dan tekanan darah selama
masa stres. Sistem ini dikendalikan oleh suatu neurotransmiter yang disebut norepinefrin. Agonis
andregenik alfa-2 menurunkan aktivitas norepinefrin sehingga menurunkan denyut jantung dan
tekanan darah.

Pengertian Agonis Parsial

Definisi Agonis parsial adalah agonis yang menghasilkan respon maksimal kurang dari respon
maksimal yang dihasilkan oleh agonis lain yang bekerja pada reseptor yang sama pada jaringan yang
sama, sebagai akibat dari aktivitas intrinsik yang lebih rendah.

Pengertian Agonis Penuh

Definisi Agonis penuh adalah agonis yang menghasilkan respon maksimal terbesar dari setiap agonis
yang diketahui bekerja pada reseptor yang sama.

Pengertian Agonis Terbalik


Definisi Agonis terbalik (inverse) adalah ligan yang mengikat sebuah reseptor sehingga mengurangi
proporsi jumlah reseptor dalam konformasi aktif, yang mengurangi aktivitas basal. Hal ini dapat
terjadi jika beberapa reseptor dalam bentuk aktif dengan tidak ada agonis konvensional.

Pengertian Agorafobia

Definisi Agorafobia adalah gangguan kecemasan yang ditandai dengan rasa takut yang kuat
sehubungan dengan berada di situasi di mana melarikan diri mungkin akan sulit atau memalukan
(misalnya, berada di bus atau kereta api), atau di mana bantuan mungkin tidak tersedia pada saat
terjadi serangan atau gejala panik.

Pengertian Agregasi

Definisi Agregasi adalah berkumpulnya atau bergabungnya bagian-bagian yang terpisah.

Pengertian Agregasi Familial

Definisi Agregasi familial adalah materi atau massa yang mengumpul/ menggumpal.

Pengertian Ahli Anestesi

Definisi Ahli anestesi adalah seorang dokter spesialis yang mengkhususkan diri dalam praktek
anestesiologi, cabang kedokteran yang melibatkan penggunaan obat atau agen lain yang
menyebabkan ketidakpekaan terhadap rasa sakit.

Pengertian Ahli Bedah

Definisi Ahli bedah adalah seorang dokter yang merawat penyakit, cedera, atau cacat dengan
metode operasi atau pembedahan. Definisi dari ahli bedah telah mulai kabur dalam beberapa
tahun terakhir karena ahli bedah telah mulai meminimalkan pemotongan, menggunakan teknologi
baru yang invasif minimal, menggunakan laparoskop, dll.

Pengertian Ahli Bedah Mulut

Definisi Ahli bedah mulut adalah penyedia layanan kesehatan mulut yang melakukan berbagai jenis
prosedur bedah di dalam dan di sekitar wajah, mulut, dan daerah rahang.

Pengertian Ahli Bedah Onkologi

Definisi Ahli Bedah Onkologi adalah seorang dokter yang mengkhususkan diri dalam menggunakan
operasi untuk mengobati kanker.
Pengertian Ahli Bedah Saraf

Definisi Ahli bedah saraf adalah seorang dokter yang mengkhususkan diri dalam operasi untuk
mengobati gangguan sistem saraf.

Pengertian Ahli Gizi

Definisi Ahli gizi (dietitian) adalah seorang profesional medis yang mengkhususkan diri dalam
dietetika, studi tentang gizi dan penggunaan diet khusus untuk mencegah dan mengobati penyakit.

Pengertian Ahli Onkologi Medis

Definisi Ahli onkologi medis adalah seorang dokter yang secara khusus dilatih untuk mendiagnosa
dan mengobati kanker dengan kemoterapi dan obat lain.

Pengertian Ahli Ortopedi

Definisi Ahli ortopedi adalah dokter yang mengkhususkan diri dalam mengevaluasi dan mengobati
masalah tulang dan struktur terkait, seperti sendi, saraf, otot, tendon, dan ligamen. Juga disebut ahli
bedah ortopedi.

Pengertian Ahli Ortopedi Pediatrik

Definisi Ahli ortopedi pediatrik (pediatric orthopaedist) adalah dokter yang mengkhususkan diri
dalam kedokteran ortopedi untuk anak-anak. Juga disebut ahli bedah ortopedi anak.

Pengertian Ahli Patologi

Definisi Ahli patologi adalah dokter yang mengidentifikasi penyakit dengan mempelajari sel dan
jaringan di bawah mikroskop.

BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN

BAB V

PENUTUP

A.Kesimpulan
Dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa pasien dengan kondisi Hemi
parese Sinistra setelah dilakukan terapi dengan

modalitas tidak bias bergerak .

1.Belum Ada Peningkatan Kekuatan Otot

2.Belum Ada Penurunan Spastisitas.

3.Belum Ada Peningkatan Lingkup Gerak Sen

B.SARAN

Saran-Saran bagi pasien, agar melakukan home programeyang diberikan oleh fisioterapis untuk
dilakukan di rumah sperti dianjurkan untuk melakukan berjemur pada pagi hari, agar AGA dan AGB
bagian sinistra terasa lemas.Pasien dianjurkan selama beberapa menit untuk menggunakan AGA dan
AGB bagian sinistrauntuk beraktivitas. Dengan begitu dap

at menjaga serta memelihara fungsi lingkupgerak sendi pasien tersebut.Saran bagi fisioterapi ketika
menangani kasus stroke agar terapi yang akan diberikan harus menyesuaikan dengan kondisi pasien.
Dan diharapkan fisioterais dapat mengikuti perkembangan ilmu dan berbagai endekatan dalam
menangani pasien.Saran bagi keluarga pasien, agar selalu memberikan dukungan dalam latihan
pasien, sehingga dalam proses penyembuhan, pasien merasa semangat untuk melakukan latihan
dirumah.Saran bagi masyarakat, aabila menju kasus seperti ini ada anggota keluarga atau lingkungan
sekitar hendaknya lekas bertindak untuk merujuk ke rumah sakit terdekat. Sehingga dengan begitu
kasus tersebut bisa tertangani sebelum menjadi parah.

You might also like