You are on page 1of 11

KONSEP DAN PRINSIP PAKEM/ PAIKEM/ PAKEMI DALAM

PEMBELAJARAN BIOLOGI

MAKALAH
DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Belajar dan Pembelajaran
yang dibimbing oleh Bapak Dr. Hadi Suwono, M.Si

oleh
Kelompok 9/ Offering C
Novita Dwi Kurnianingsih (120341421938)
Shabrina Hibatul Wafi (120341421948)
Yendania Grevitara Pramono (120341421930)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
Agustus 2014
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan di dunia sekarang mengalami kemajuan yang pesat, hal ini
dikarenakan lembaga pendidikan dituntut untuk mampu menyediakan sumber
daya manusia yang berkualitas dan berdedikasi tinggi. Sistem pengajaran masa
lalu dianggap tidak mampu lagi menopang tercapainya tujuan pendidikan
secara menyeluruh sesuai tuntutan zaman (Anonim, 2012: 7). Oleh karena itu,
upaya melakukan inovasi bidang pengajaran selalu dikembangkan. Berkaitan
dengan pernyataan tersebut diperlukan inovasi-inovasi dalam proses belajar
mengajar dengan metode-metode pendekatan pembelajaran yang bertujuan untuk
meningkatkan dan mengembangkan potensi yang dimiliki oleh seseorang agar
kelak bermanfaat bagi dirinya sendiri dan lingkungan di sekitarnya.
Proses pembelajaran yang sering ditemui pada pembelajaran IPA
khususnya Biologi cenderung sebagai hasil menghafalkan teori, konsep, dan
hukum (Saptawulan, 2012: 28). Proses pembelajaran yang seperti itu diperumit
lagi dengan adanya ujian atau tes. Sehingga hasil pembelajaran yang didapatkan
oleh siswa setelah mempelajari Biologi tidak mengena pada pengalaman belajar
siswa selama di kelas dan hasil pencapaian standar kompetensi serta kompetensi
dasar tidak tercapai maksimal. Menurut Kussavita (2009: 1) pada umumnya
pembelajaran Biologi bersifat teacher centered atau guru sebagai pusatnya
sehingga dalam menyampaikan materi Biologi siswa hanya menghafal kalimat-
kalimat yang disampaikan oleh gurunya. Dampak yang ditimbulkan dari proses
pembelajaran seperti ini adalah siswa tidak mampu membangun dan
mengembangkan potensi berfikirnya atau siswa menjadi malas berfikir mandiri.
Dengan proses pembelajaran yang berpusat pada guru siswa hanya mencapai
aspek kognitif yang rendah serta belum mencapai aspek afektif dan psikomotorik.
Permasalahan- permasalahan tersebut banyak dijumpai di lapangan. Alasan yang
sering dikemukakan ialah adanya keterbatasan waktu, sarana, lingkungan belajar,
dan jumlah siswa yang terlalu banyak.
Perlu adanya inovasi-inovasi yang berkualitas untuk menciptakan
pembelajaran Biologi yang membuat siswa aktif dalam proses pembelajaran,
berinovasi, kreatif dalam berpikir sehingga efektif, dan menyenangkan untuk
meningkatkan kualitas hasil belajar siswa. Pembelajaran yang saat ini sedang
dikembangkan dan diterapkan untuk sekolah menengah adalah Pembelajaran
PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) atau PAIKEM
(Pembelajaran Aktif, Inovasi, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) Kussavita
(2009: 1).

1.2 Rumusan Masalah


a. Bagaimana konsep PAKEM/ PAIKEM/ PAKEMI?
b. Apa yang menjadi prinsip PAKEM/ PAIKEM/ PAKEMI?
c. Bagaimana proses pembelajaran PAKEM/ PAIKEM/ PAKEMI?

1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui konsep PAKEM/ PAIKEM/ PAKEMI.
b. Untuk mengetahui prinsip PAKEM/ PAIKEM/ PAKEMI.
c. Untuk mengetahui proses pembelajaran PAKEM/ PAIKEM/ PAKEMI.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep PAKEM/ PAIKEM/PAKEMI


PAKEM merupakan singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif,
dan Menyenangkan. Menurut Tukimin dan Salamah (2011) Pembelajaran PAKEM
adalah pembelajaran bermakna yang dikembangkan dengan cara membantu
peserta didik membangun keterkaitan antara informasi (pengetahuan) baru dengan
pengalaman (pengetahuan lain) yang telah dimiliki dan dikuasai peserta didik.
Fokus PAKEM ditekankan pada kegiatan siswa dalam bentuk kelompok, individu,
dan kelas, partisipasi di dalam proyek, penelitian, penyelidikan, serta beberapa
macam strategi yang hanya dibatasi oleh imajinasi guru (Saptaningrum dan
Wiwik, 2010: 93).
Ada dua dimensi pengertian PAKEM yaitu dimensi guru dan dimensi
siswa. Dari dimensi guru: (1) Aktif, guru aktif dalam memantau kegiatan belajar
siswa, memberi umpan balik kepada siswa, mengajukan pertanyaan yang
menantang kepada siswa, mempertanyakan gagasan siswa; (2) Kreatif, yakni guru
harus kreatif dalam mengembangkan kegiatan yang beragam, membuat alat bantu
sederhana dalam pembelajaran; (3) Efektif, yakni pembelajaran yang dilaksanakan
mencapai tujuan; (4) Menyenangkan, yakni pembelajaran tidak membuat anak
takut terhadap guru maupun mata pelajaran yang diajarkan. Dari dimensi siswa:
(1) Aktif, yakni siswa aktif bertanya mengemukakan gagasan, dan
mempertanyakan gagasan orang lain; (2) Kreatif, yakni siswa kreatif merancang
atau membuat sesuatu, menulis atau mengarang; (3) Efektif, yakni siswa
menguasai keterampilan yang diperlukan; (4) Menyenangkan, pembelajaran
membuat anak berani bertanya, mengemukakan gagasan di dalam kelas, dan
berani melakukan percobaan tanpa takut salah. Dengan demikian pelaksanaan
pembelajaran PAKEM bertujuan untuk menciptakan suatu lingkungan belajar
yang mengkondisikan siswa untuk menguasai keterampilan- keterampilan,
pengetahuan dan sikap yang baik, untuk mempersiapkan diri siswa dalam
kehidupannya kelak baik dalam kehidupan bermasyarakat maupun dalam
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Sedangkan PAIKEM singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif,
Efektif, dan Menyenangkan. Konsep PAIKEM telah menjadi dasar penciptaan
model- model pembelajaran yang lain. Inti dari PAIKEM ialah terletak pada
kemampuan guru untuk memilih strategi metode pembelajaran yang inovatif.
Strategi pembelajaran yang membuat peserta didik aktif adalah strategi
pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik. Dalam penerapan strategi
pembelajaran ini, guru berperan sebagai fasilitator yaitu memfasilitasi peserta
didik untuk belajar. Pengetahuan diperoleh peserta didik berdasarkan
pengalamannya sendiri, bukan di transfer dari pengetahuan guru. Pembelajaran
yang menyenangkan dapat dicapai dengan konsep PAIKEM, karena peserta didik
aktif selama proses pembelajaran. Selain itu, motivasi belajar tetap tinggi, guru
perlu memberikan umpan balik terhadap hasil belajar yang telah dicapai atau
tugas yang telah diselesaikan oleh peserta didik. Model PAIKEM menuntut guru
untuk kreatif menggunakan berbagai metode, alat, media pembelajan, dan sumber
belajar (Mulyatiningsih, 2010). Supaya guru memiliki wawasan yang luas tentang
metode pembelajaran yang mendukung peserta didik untuk aktif dalam proses
pembelajaran. Dari dua pendekatan pembelajaran yang telah dijelaskan diatas
PAKEMI merupakan hasil penyempurnaan dari PAKEM dan PAIKEM. PAKEMI
merupakan singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Menyenangkan, dan
Inovatif.

2.2 Prinsip PAKEM/ PAIKEM/ PAKEMI


PP No. 19 tahun 2005 Bab IV Pasal 19 ayat 1 menyatakan bahwa proses
pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpatisipasi aktif
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, keatifitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik.
Menurut Nurhadi dan Agus (2009: 92), prinsip-prinsip yang mencakup
pendekatan PAKEM/PAIKEM/PAKEMI yaitu sebagai berikut.
1. Agar siswa aktif
2. Guru mampu memberikan variasi dalam kegiatan pembelajaran dan membuat
alat bantu pembelajaran agar tercipta suasana yang membuat siswa aktif dalam
mengungkapkan gagasan, aktif dalam bertanya, aktif dalam menyampaikan
pendapat yang siswa miliki. Karena belajar merupakan suatu proses aktif dari
si pembelajar dalam membangun pengetahuannya, bukan proses pasif yang
hanya mendapat ceramah guru saja tentang pengetahuan.
3. Agar siswa kreatif
Guru mampu menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga dengan
kegiatan yang beragam itu memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa.
Suasana belajar yang menyenagkan sehingga siswa dapat memusatkan
perhatiannya secara penuh pada proses pembelajaran, sehingga waktu dalam
memperhatikan pelajaran semakin tinggi time on task. Dengan hal tersebut
hasil belajar siswa akan meningkat.
4. Agar siswa senang
Guru mampu menciptakan suasana belajar yang tidak tertekan, sehingga
menikmati aktivitas dalam pembelajaran. Selain itu materi yang disampaikan
juga menarik. Suasana yang menyenangkan akan memusatkan perhatian siswa
pada proses pembelajaran dan secara penuh waktunya hanya untuk belajar.
Menurut hasil penelitian, tingginya waktu yang diberikan siswa dalam proses
belajar terbukti meningkatkan hasil belajar.
5. Agar siswa inovatif
Guru diharapkan mampu membuat siswa berpikir kritis dan terampil dalam
memecahkan masalah ataupun memutuskan suatu masalah. Informasi yang
diperolehnya akan dikerangkakan, dianalisis dan disintesiskan sehingga akan
dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan baik. Pembelajaran
yang inovatif juga tercermin dari hasil yang diperlihatkan siswa yang
komunikatif dan kolaboratif dalam mengartikulasikan pikiran dan gagasan
secara jelas dan efektif melalui tuturan/ lisan dan tulisan. Siswa dengan
karakteristik semacam ini dapat menunjukkan kemampuan untuk bekerja
secara efektif dalam tim yang beraneka, untuk memainkan fleksibilitas dan
kemauan berkompromi dalam mencapai tujuan bersama.

2.3 Proses Pembelajaran PAKEM


Sebuah proses pembelajaran dianggap PAKEM/ PAIKEM/ PAKEMI
apabila sekurang-kurangnya meliputi ketujuh ciri, yaitu: a). guru tidak
menganggap anak sebagai botol kosong ataupun kertas putih, b). hubungan guru-
murid berlangsung dalam kekerabatan tanpa jarak menegangkan, c). guru terus-
menerus menggali dan menghargai pendapat anak, mengembangkan yang benar
dan meluruskan yang kurang tepat, d). guru memanfaatkan dan menggunakan
pengalaman langsung anak, e). pembelajaran selalu berupa proses pemecahan
masalah secara praktis, sehingga anak tahu cara menyelesaikan kesulitan sesuai
dengan umurnya, f). guru memanfaatkan semua sarana dan metode yang ada,
tidak hanya menceramahi saja, g). guru bersama anak setiap kali membuat,
mengembangkan, dan memanfaatkan alat peraga sederhana, mudah dan murah
(Tukimin Taruna, 2002:70) dalam Tukimin & Salamah (2011).
Dengan adanya ciri-ciri di atas, terlihat bahwa PAKEM/ PAIKEM/
PAKEMI mengajak agar guru tidak hanya menyuruh anak menghafal atau
mencatat. Guru harus memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya,
berdiskusi, menyelidik, bereksperimen, dan sebagainya. Guru sebaiknya tidak
hanya menepati target waktu saja, tetapi pada proses pembelajaran guru setiap
saat mengajak siswa untuk aktif dan belajar dalam suasana yang menyenangkan.
Sebagai hasil dari pelatihan PAKEM/ PAIKEM/ PAKEMI, guru akan memiliki
strategi pembelajaran yang berbeda, seperti lebih interaktif dalam kelompok, dan
tugas lebih praktis. Siswa diharapkan untuk lebih berpikir sendiri, bukan disuruh
menjawab dan menulis, mereka melakukannya dengan kata- kata mereka sendiri,
bukan mengutip dari papan tulis atau buku. Lingkungan kelas dibuat lebih ramah
terhadap anak, dan memiliki pajangan hasil karya siswa serta alat bantu belajar
yang menarik.
Menurut Anonim (2012) Dalam pelaksanaan PAKEM/ PAIKEM/
PAKEMI perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut.
a. memahami sifat anak
b. mengenal peserta didik secara individu/perorangan
c. memanfaatkan perilaku anak dalam pengorganisasian belajar
d. mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif dan mampu memecahkan
masalah
e. mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik
f. memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar
g. memberikan umpan balik yang bertanggungjawab untuk meningkatkan
kegiatan belajar mengajar
h. membedakan antara aktif fisik dan mental
Secara garis besar dalam PAKEM/ PAIKEM/ PAKEMI menggambarkan
kondisi-kondisi sebagai berikut.
a. peserta didik terlibat dalam berbagai kegiatan (aktivitas) yang mengembangkan
keterampilan, kemampuan, dan pemahamannya dengan menekankan pada
belajar dengan berbuat (learning by doing)
b. guru menggunakan berbagai stimulus/motivasi dan alat peraga, termasuk
lingkungan sebagai sumber belajar agar pengajaran lebih menarik,
menyenangkan dan relevan bagi peserta didik
c. guru mengatur kelas untuk memajang buku-buku dan materi-materi yang
menarik, hasil karya siswa, dan membuat pojok baca
d. guru menggunakan cara belajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk
belajar kelompok
e. guru mendorong peserta didik untuk menemukan caranya sendiri dalam
menyelesaikan masalah, mengungkapkan gagasan, dan melibatkan peserta
didik dalam menciptakan lingkungan belajar pada sekolahnya sendiri
f. guru mampu memberi penguatan atau penegasan dalam pembelajaran dan
member penghargaan atas hasil kerja siswa, misalnya dengan pujian, acungan
jempol.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
a. PAKEM/ PAIKEM/ PAKEMI adalah proses pembelajaran yang dirancang
agar mengaktifkan anak, mengembangkan kreativitas, memunculkan
inovasi-inovasi baru sehingga efektif namun tetap menyenangkan.
b. Prinsip dari PAKEM/ PAIKEM/ PAKEMI yaitu agar siswa aktif, kreatif,
inovatif, efektif, dan senang.
c. Dalam proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan PAKEM/
PAIKEM/ PAKEMI lebih menerapkan kepada tujuan, konsep, dan prinsip
dari PAKEM/ PAIKEM/ PAKEMI.

3.2 Saran
Pada dasarnya guru sudah banyak yang mengetahui tentang konsep
PAKEM/ PAIKEM/ PAKEMI, tetapi dalam penerapannya masih banyak kendala.
Di sinilah dibutuhkan kemauan dan motivasi yang kuat dari guru untuk
menerapkan PAKEM/ PAIKEM/ PAKEMI di dalam proses pembelajaran. Karena
metode pembelajaran PAKEM/ PAIKEM/ PAKEMI ini akan menyelamatkan
peserta didik dari pembelajaran yang membosankan. Bagi pemerintah sebaiknya
pemerintah banyak melakukan pelatihan dan seminar tentang metode
pembelajaran ini kepada guru-guru di seluruh Indonesia. Serta memenuhi sarana
dan prasarana sekolah-sekolah yang ada di daerah.
DAFTAR RUJUKAN

Anonim. 2012. Pendekatan Pembelajaran yang Aktif, Kreatif, Efektif, dan


Menyenangkan (PAKEM), (Online),
(file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND.../pakem_sd.pdf), diakses 23
Agustus 2014.

Anonim. 2012. Prinsip Pembelajaran IPA yang Menyenangkan, (Online),


(http://educloud.fkip.unila.ac.id/index.php?dir=Ilmu%20Pendidikan/Pendi
dikan%20Guru%20Sekolah%20Dasar/Pengembangan%20Pembelajaran%
20IPA%20SD /&file=pngbngn_IPA%20SD_Unit_5.pdf.), diakses 23
Agustus 2014.

Kussavita, Riza. 2009. Aplikasi Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif Menyenangkan


(PAKEM) Model Rancangan Alat Pembelajaran untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII SMPN 1 Ambarawa Tahun Ajaran
2006-2007, (Online),
(eprints.uns.ac.id/view/creators/Kussavita=3ARiza=3A=3A.html),
diakses 23 Agustus 2014.

Mulyatiningsih, Endang. 2010. Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan


Menyenangkan, (Online),
(http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/dra-endang-
mulyatiningsih-mpd/5cmodel-pembelajaran-paikem22810.pdf), diakses 23
Agustus 2014.

Nurhadi, Agus Gerrad Senduk. 2009. Pembelajaran Kontekstual. Surabaya: PT.


JePe Press Media Utama.

Saptaningrum, Ernawati &Wiwik Kusdaryani. 2010. Model PAKEM Melalui


Pendekatan Tematik untuk Pembelajaran Sains SD. JP2F, 1 (1).

Saptaningrum, Ernawati, Wiwik Kusdaryani, Fine Refiane. Tanpa Tahun. Model


Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif Menyenangkan Melalui Pendekatan
Tematik untuk Pembelajaran Sains, (Online),
(http://download.portalgaruda.org/article.php?article=6923&val=528&title ),
diakses 23 Agustus 2014.

Saptawulan, Aquillaningtyas. 2012. Belajar Biologi yang Menyenangkan dengan


Permainan Kuartet dan Pemantapan Konsep secara Mandiri melalui
Blog, (Online), (www.bpkpenabur.or.id/files/Hlm%2028-
35%20Belajar%20Biologi.pdf), diakses 23 Agustus 2014.

Tukimin & Salamah. 2011. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Melalui
Model PAKEM dengan Menggunakan Alat Peraga Murah (APM) Pada
Siswa Kelas VI SDN Kedungpucang Bener Purworejo Tahun Pelajaran
2008/2009. Jurnal Sosialita, 3 (1).

You might also like