You are on page 1of 33

PENGKAJIAN

A. DATA UMUM

1. BIODATA

Nama Kepala Keluarga : Tn.I

Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur : 68 Tahun

Agama : Islam

Pendidikan Terakhir : SMA

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Sumberporong, Lawang

2. KOMPOSISI KELUARGA

No

Nama

Umur

Sex

Hubungan dengan KK

Pendidikan

Pekerjaan
1

Tn. I

Ny. S

Tn. Awan

Ny. Budi

An.Tn. A

Ny.Norma

Tn.Rosidin

An. Taflan

68 Th

60 Th

35 Th

29 Th

7,5 Th

28 Th

41 Th
2,5 Th

KK

Istri Tn.I

Anak Tn.I

Menantu Tn. I

Cucu

Anak Tn. I

Menantu Tn. I

Cucu

SMP

SMP

SMP

SD

SD
SMP

SMP

Wiraswasta

IRT

Buruh

IRT

Pelajar

IRT

Wiraswasta

GENOGRAM
3. TIPE KELUARGA

Tipe keluarga yaitu commune family (beberapa keluarga hidup bersama dalam satu rumah, sumber
sama pengalaman sama ) yang terdiri dari Tn.I yang berperan sebagai kepala keluarga yang berusia 68
tahun dan 2 orang anak kandung yang terdiri dari 1 anak laki-laki dan 1 anak perempuan, 2 cucu laki-laki,
dan 2 menantu yaitu 1 laki-laki dan 1 perempuan.

4. SUKU BANGSA

Keluarga klien berasal dari Suku Jawa atau Indonesia, kebudayaan yang dianut tidak bertentangan
dengan masalah kesehatan sedangkan bahasa sehari-hari yang digunakan adalah Bahasa Jawa.

5. AGAMA

Seluruh anggota keluarga Tn. I menganut agama Islam.

6. STATUS EKONOMI KELUARGA

Penghasilan keluarga didapat dari hasil Tn.I dengan pendapatan kurang lebih Rp 1.000.000,- / bulan.
Uang ini digunakan setiap bulannya untuk kebutuhan harian, kebutuhan bulanan, kebutuhan makan,
bayar pajak, bayar rekening listrik, dan biaya transportasi. Penghasilan keluarga sudah cukup
memenuhi kebutuhan.

B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

1. TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA SAAT INI

Tahap perkembangan keluarga saat ini pada tahap VI yaitu keluarga mulai melepas anak usia dewasa.
Tugas perkembangan keluarga yaitu :

· Memperluas jaringan keluarga dari keluarga inti menjadi keluarga besar


· Mempertahankan keintiman pasangan

· Membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru di masyarakat

· Penataan kembali peran ortu dan kegiatan rumah

2. TAHAP PERKEMBANGAN SAAT INI

Tidak ada tugas keluarga yang belum terpenuhi/terlaksana pada tahap perkembangan.

3. RIWAYAT KESEHATAN SEBELUMNYA

· Kejadian Kesakitan Saat Ini

Tn. I menderita penyakit TB Paru 2 ½ tahun yang lalu, kemudian sudah minum obat OAT selama 6 bulan,
namun Tn. I tidak pernah cek kesehatan lagi apakah kuman TB sudah benar-benar hilang atau tidak.

· Kejadian Kecacatan

Tidak ada anggota keluarga yang menderita cacat fisik.

· Kejadian Kematian Satu Tahun Terakhir

Terdapat anggota keluarga yang meninggal dunia pada satu tahun terakhir yaitu adik dari bapak mertua
Tn. I yang berusia 60 tahun meninggal dunia karena sakit stroke.

· Kejadian Penyakit Kronis

Tidak ada anggota keluarga yang mempunyai penyakit kronis.

· Kejadian Sakit Satu Tahun Terakhir

Tn.I menderita penyakit TB Paru sejak 2 ½ tahun yang lalu.

C. PENGKAJIAN LINGKUNGAN

1. KARAKTERISTIK RUMAH

· Perumahan

Jenis rumah permanen dengan luas bangunan 40 m2. Status rumah milik pribadi

dengan atap rumah menggunakan asbes. Ventilasi rumah dengan luas < 10% luas lantai dengan
pencahayaan kurang, yaitu cahaya tidak dapat masuk ke rumah pada
siang hari sehingga tampak gelap dan lembab. Penerangan di rumah menggunakan listrik. Lantai di
rumah menggunakan ubin. Kondisi kebersihan rumah secara keseluruhan kotor. Bagian-bagian
rumah terdapat ruang tamu, ruang tidur, dapur, dan kamar mandi yang bergabung dengan WC.

· Pengelolaan Sampah

Keluarga mempunyai pembuangan sampah terbuka. Biasanya sampah-sampah

rumah tangga tersebut diikat dengan kantong plastik hitam dan setiap pagi dibuang

di tempat pembuangan sampah yang ada di dekat rumahnya.

· Sumber Air

Keluarga mempunyai sumber air pompa tangan untuk keperluan MCK. Untuk keperluan air minum
keluarga Tn.I membeli air minum yang sudah matang di warung (air mineral). Keadaan air tidak
berwarna, tidak berasa, tidak ada endapan, dan tidak berbau.

· Jamban Keluarga

Keluarga mempunyai WC sendiri dengan jenis leher angsa dan pembuangan tinja

dengan sumber air yaitu 10 meter.

· Pembuangan Air Limbah

Keluarga mempunyai saluran pembuangan air limbah dengan kondisi mengalir melalui selokan dan
berakhir ke sungai/kali.

· Fasilitas Sosial dan Fasilitas Kesehatan

Terdapat fasilitas kesehatan di lingkungan rumah yaitu puskesmas, posyandu, balai pengobatan
mandiri, dokter praktek, dan bidan/mantri praktek. Fasilitas kesehatan tersebut dapat terjangkau
keluarga dengan berjalan kaki atau naik kendaraan bermotor.

2. KARAKTERISTIK TETANGGA DAN KOMUNITAS

Hubungan antar tetangga Tn. I baik, saling menghomati, kerukunan terjaga, bila ada yang memiliki
kesulitan maka saling membantu dengan gotong royong.

3. MOBILITAS GEOGRAFIS KELUARGA

Keluarga Tn. I selama ini sebagai penduduk asli Ds. Sumberporong dan tidak pernah pindah rumah.
4. PERKUMPULAN KELUARGA DAN INTERAKSI DENGAN MASYARAKAT

Interaksi dengan keluarga paling sering terjadi yaitu saat pagi hari dan malam hari, biasanya interaksi
terjadi saat menonton TV.

Tn.I mengikuti kegiatan sosial di kampung serperti: pengajian setiap malam Jum’at.

5. SISTEM PENDUKUNG KELUARGA

Jumlah anggota keluarga yaitu 8 orang yang terdiri dari KK, istri, 2 orang anak kandung yang terdiri dari 1
anak laki-laki dan 1 anak perempuan, 2 cucu laki-laki, dan 2 menantu yaitu 1 laki-laki dan 1 perempuan.

D. STRUKTUR KELUARGA

1. POLA KOMUNIKASI

Pola komunikasi kurang efektif. Cara berkomunikasi yang sering diterapkan dalam keluarga yaitu
secara langsung Dalam komunikasi, yang paling dominan adalah Tn. I dengan menggunakan bahasa
Indonesia. Interaksi yang berlangsung biasanya hanya sekedar. Tidak ada konflik dalam keluarga
tentang pola interaksi.
2. STRUKTUR KESEHATAN KELUARGA

Menurut Tn I, hanya Tn. I yang sakit dan anggota keluarga lainnya dalam keadaan sehat.

3. STRUKTUR PERAN

Pembagian peran dalam anggota keluarga yaitu Tn. I sebagai kepala keluarga, sebagai bapak untuk anak-
anaknya, sebagai kakek dari cucu-cucunya, dan sebagai pencari nafkah. Sedangkan anak sebagai anggota
keluarga dan sebagai istri/suami bagi pasangannya, serta menjadi orangtua dari anak-anaknya. Ny.S
berperan sebagai ibu dan nenek. Tidak ada perubahan peran ataupun konflik ketidaksesuaian peran
dalam keluarga.

4. NILAI DAN NORMA DALAM KELUARGA

Tn.I bersuku Jawa. Dalam keluarga tidak ada nilai-nilai tertentu dan nilai agama yang bertentangan
dengan kesehatan karena menurut keluarga kesehatan merupakan hal yang penting.

E. FUNGSI KELUARGA

1. FUNGSI AFEKTIF

Semua anggota keluarga saling menyayangi dan keluarga merasa bangga apabila salah satu anggota
keluarga berhasil. Respon keluarga terhadap kehilangan yaitu berduka, namun selama ini keluarga
saling menguatkan dan menjaga satu sama lain.

2. FUNGSI SOSIALISASI

Anggota keluarga tidak ada yang ikut dalam keanggotaan organisasi masyarakat dan tidak ada yang
mempunyai kedudukan berpengaruh di masyarakat dalam keluarga Tn.I.

3. FUNGSI EKONOMI

Keluarga dapat memenuhi kebutuhan makan 3 kali sehari, pakaian untuk anak dan biaya untuk berobat.

4. FUNGSI PERAWATAN KESEHATAN

· Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan


Cara atau metode pengambilan keputusan di keluarga yaitu secara musyawarah. Di dalam keluarga ini
yang mengambil keputusan dalam keluarga adalah Tn. I. Di dalam masalah kesehatan dalam keluarga,
diperlukan tenaga kesehatan seperti dokter/perawat untuk memecahkan masalah kesehatan
keluarga. Anggota keluarga yang paling dipercaya kepada keluarga adalah ibu.

· Kemampuan mengenal masalah kesehatan

Tn. I sudah mengerti tentang tanda dan gejala penyakit TB yang pernah dideritanya.

· Merawat anggota keluarga yang sakit

Anggota keluarga kurang mengerti tentang perawatan pada Tn. I yang sedang sakit, dimana Tn. I masih
mempunyai kebiasaan merokok dan tidak ada yang melarangnya walaupun sudah mengerti Tn I
memiliki penyakit TB.

· Kemampuan keluarga memelihara lingkungan yang sehat

Keluarga kurang mengerti tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dimana rumah terlihat kotor dan
kurang terawat kebersihannya.

· Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas atau pelayanan kesehatan di

masyarakat

Jika terdapat anggota keluarga yang sakit, biasanya keluarga membawa ke fasilitas kesehatan seperti
puskesmas, dokter praktek, bidan/mantri praktek.

Pola Pemenuhan Aktivitas Sehari - Hari

a. Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi

Menurut Tn.I pengadaan makanan sehari-hari dalam keluarga dengan memasak. Komposisi jenis
makanannya adalah nasi, lauk pauk, protein hewani, dan protein nabati, sayuran, dan air minum. Cara
penyajian makanan yaitu tertutup. Dalam keluarga Tn.I tidak terdapat pantangan terhadap makanan.
Pengelolaan air minum dalam keluarga dengan cara membeli air aqua, kebiasaan keluarga dalam
mengelola makanan yaitu dipotong dahulu kemudian dicuci. Kebiasaan makan dalam keluarga yaitu
sendiri-sendiri.

b. Pemenuhan Kebutuhan Istirahat dan Tidur

Dalam keluarga Tn.I, anggota keluarga mempunyai kebiasaan tidur pada siang hari. Selama ini tidak ada
anggota keluarga yang mengalami kesulitan tidur.

c. Pemenuhan Kebutuhan Rekreasi dan Exercise


Keluarga tidak mempunyai kebiasaan rekreasi yang teratur karena tidak memiliki dana. Dalam keluarga
Tn.I memanfaatkan waktu luangnya dengan menonton tv saja di rumah. Keluarga Tn.I tidak memiliki
waktu khusus untuk berolahraga biasanya olahraga yang dilakukan dengan jalan-jalan kecil dekat rumah.

d. Pemenuhan Kebutuhan Kebersihan Diri

Pemeliharaan kebersihan diri dalam anggota keluarga yaitu mandi 2x/hari, sikat

gigi 3x/hari, cuci rambut1x/hari. Keluarga mandi dengan menggunakan sabun,

sikat gigi menggunakan pasta gigi, dan cuci rambut menggunakan shampo.

F. STRESS DAN KOPING KELUARGA

· STRESS JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG

(1) Stressor jangka pendek

Klien mengeluh batuknya kambuh lagi.

(2) Stressor jangka panjang

Klien menderita pernyakit TB yang sudah lama dan berpotensi kambuh lagi jika pengobatannya kurang
teratur.

· KEMAMPUAN KELUARGA BERRESPON TERHADAP STRESSOR

Keluarga selalu memeriksakan anggota keluarga yang sakit ke Puskesmas atau petugas kesehatan

· STRATEGI KOPING YANG DIGUNAKAN

Anggota keluarga selalu bermusyawarah untuk menyelesaikan masalah yang ada.

· STRATEGI ADAPTASI DISFUNGSIONAL

Jika sakit, Tn. I beristirarhat dan tidur.


G. PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum : cukup

Kesadaran : composmentis

BB/TB ` : 45 kg/ 175cm

TTV : TD : 110/70 mmHg, N : 80 x/mnt, RR: 25 X/mnt, suhu:36°C

Kepala : Rambut bersih, warna hitam beruban, rontok, wajah pucat.

Mata : Conjungtiva merah muda, sklera putih

Hidung : Pernafasan cuping hidung

Mulut : mukosa bibir kering, gigi norrmal

Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, limfe dan bendungan vena jugularis

Dada : ada tarikan intercostae, suara paru ronchi, tedrapat retraksi dinding dada, suara nafas irregular

Perut : bulat datar, bising usus 12 x/ menit, hepar dan lien tak teraba., suara perut timpani.

E Ekstrimitas : tidak ada odema pada ekstrimitas baik ekstrimitas bagian atas maupun
ekstrimitas bagian bawah.

H. HARAPAN KELUARGA
Keluarga berharap mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai dari petugas kesehatan dan
pengobatan secara maksimal untuk mengobati penyakitnya.

ANALISA DATA

No

Data Fokus

Masalah Keperawatan

Kemungkinan Etiologi

1
2.

Data Subjektif :

- Tn. I mengatakan sakit TB Paru sejak 2 ½ tahun yang lalu.

- Tn. I mengatakan obatnya diminum secara teratur selama 6 bulan pada 2 ½ tahun yang lalu,
namun masih menjadi perokok aktif.

- Klien mengatakan dalam 1 hari menghabiskan rokok 12 batang/hari.

- Tn. I mengatakan tidak


pernah periksa ke Puskesmas lagi sejak obatnya habis 6 bulan.

- Tn. I mengatakan saat ini sedang masuk angin, flu, dan batuk-batuk.

Data Objektif :

- Kesadaran compos mentis

- Tanda-tanda vital: TD 110/70 mmHg, Nadi 80 x/menit, Pernafasan 25x/menit, irreguler, bunyi nafas
sedikit ronchi, Suhu 360C

- Berat Badan 45 kg, TB 175 cm

- Tn. I tampak kurus, kondisi

rumah sempit, pencahayaan

redup, udara lembab, gelap,

dan kotor.

Data Subjektif:

- Tn. I mengatakan sudah lama batuk-batuk sekitar 2 minggu karena masuk angin.

- Tn. I mengatakan batuknya sudah sembuh dan sekarang kambuh lagi akibat masuk angin.

- Tn. I mengatakan baru membeli obat di warung kalau batuknya dirasa agak parah.

- Tn. I mengatakan mengetahui tentang penyakit TB Paru .

- Tn. I mengatakan tidak pernah membuka jendela karena sudah ada kipas angin.

Data Objektif:

- Tekanan Darah 110/70 mmHg, Nadi 86 x/menit,

Pernafasan 25x/menit, bunyi paru terdengar sedikit bunyi ronki, Suhu 360C

- Berat Badan: 45 kg

- Tinggi Badan: 175 cm


Resiko terjadinya penularan TB Paru pada anggota keluarga yang lain
Tidak efektifnya bersihan jalan nafas pada Tn.I

Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit


Ketidakmampuan

keluarga merawat

anggota keluarga

yang sakit

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA

1. Masalah keperawatan Resiko terjadinya penularan TB Paru pada anggota keluarga yang lain b.d
Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.

No

Kriteria

Perhitungan
Skor

Pembenaran

Sifat Masalah : Resiko


Kemungkinan masalah untuk dirubah: Mudah

Potensi pencegahan

masalah: Sedang

Menonjolnya masalah:

Masalah dirasakan dengan ada upaya/segera ditangani

2/3×1

2/2×2

2/3 x 1
2/2 x 1

2/3

2/3

Ditangani segera karena resiko penularan TB Paru pada anggota keluarga yang lain, Tn. I riwayat TB
Paru 2 ½ tahun yang lalu minum obat OAT selama 6 bulan, dan tidak pernah berobat lagi.
Dapat dirubah dengan penyuluhan penularan TB Paru dengan menganjurkan Tn. I tidak membuang
dahak sembarangan dan rajin membuka jendela pada pagi hari dan siang hari.

Resiko penularan sulit dicegah karena kondisi rumah yang sempit dan interaksi antara anggota
keluarga yang lain kurang dari 1 meter dan Tn. I lupa untuk menutup mulut jika batuk

Masalah perlu ditangani segera karena resiko penularan pada anggota keluarga yang lain dengan
melakukan pemeriksaan pada anggota keluarga yang lain (screening kesehatan) dan anjurkan keluarga
untuk memanfaatkan fasilitas (puskesmas) yang terdekat dan sesuai kemampuan.

Total Skor

3 1/3

2. Masalah keperawatan Tidak efektifnya bersihan jalan nafas pada Tn. I b.d Ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.

No

Kriteria

Perhitungan
Skor

Pembenaran

Sifat Masalah : Aktual


Kemungkinan masalah untuk dirubah: Mudah

Potensi pencegahan

masalah: Sedang

Menonjolnya masalah: Masalah

Dirasakan berat,harus segera ditangani

3/3 x1

2/2×2
2/3 x 1

2/2 x 1

2
1

Masalah ini bersifat aktual karena Tn. I mengeluh batuk-batuk selama 2 minggu, sesak nafas dan
mudah lelah. Jika tidak ditangani segera dapat mengakibatkan penyakit menjadi semakin parah.

Pelayanan kesehatan dekat dari rumah dan terjangkau, dana untuk berobat tersedia karena murah.
Dengan informasi yang diberikan keluarga dapat mngerti tentang TB Paru dan mencegah penularan.

Tn. I adalah penderita TB Paru dengan minum obat OAT selam 6 bulan pada 2 ½ tahun yang lalu dan
sudah minum obat OAT selama 6 bulan. Saat ini Tn.I belum pernah kontrol kesehatan lagi di
Puskesmas. Keluarga belum ada upaya untuk mengatasi masalah/kondisi Tn. I karena belum ada
waktu sehingga kemungkinan penularan cukup tinggi.

Keluarga merasa ada masalah dan perlu segera ditangani karena sudah merasakan gejala-gejala
penyakit.

Total Skor

4 2/3

INTERVENSI KEPERAWATAN
No

Diagnosa Keperawatan

Tujuan

Intervensi

Evaluasi

2
Resiko terjadinya penularan TB Paru pada

anggota keluarga yang lain b.d Ketidakmampuan

keluarga merawat anggota keluarga yang

sakit.

Tidak efektifnya bersihan jalan nafas pada Tn.I

b.d ketidakmampuan

keluarga merawat anggota keluarga dengan

masalah penyakit TB Paru.

-Tujuan Umum :

Setelah dilakukan

Tindakan keperawatan selama 2 minggu

Diharapkan pengetahuan keluarga Tn.I

bertambah.

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan selama 2


minggu diharapkan

jalan nafas Tn. I efektif.

1. Menjelaskan

pengertian dan gejala serta penyebab dari

penyakit TB Paru.

2. Tanyakan

kembali tentang pengertian, tanda dan gejala serta

penyebab dan akibat dari penyakit TB Paru

3. Berikan pujian

yang positif/jawaban

yang tepat

1.Jelaskan pengertian,

tanda dan gejala, serta penyebab dari penyakit TB

Paru

2.Tanyakan

kembali tentang

pengertian, tanda dan gejala, serta

penyebab dari

penyakit TB Paru

3.Berikan reinforcement

positif atas
kemampuan keluarga

Respon verbal dari keluarga dengan menyebutkan

tentang pengertian

penyakit TB Paru, tanda dan gejala serta

penyebabnya

Respon verbal

dari keluarga

terkait pengertian,

penyebab, tanda dan gejala TB Paru.

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

1. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang TB paru

Respon: Tn.I mengatakan TB paru adalah penyakit batuk

2. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang TB paru

Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.

3. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang penyebab TB Paru

Respon: Tn.I mengatakan penyebabnya karena merokok.

4. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang penyebab TB paru

Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.

5. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang tanda dan gejala TB Paru

Respon: Tn.I mengatakan tanda dan gejala TB paru adalah sesak nafas dan batuk-batuk.
6. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang tanda dan gejala TB Paru

Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.

7. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang cara penularan TB Paru

Respon: Tn.I mengatakan cara penularan TB paru yaitu jika kita minum pada gelas yang sama.

8. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang cara penularan TB Paru

Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.

9. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang cara mengetahui seseorang terkena TB Paru

Respon: Tn.I mengatakan cara mengetahui seseorang terkena TB paru yaitu dengan cara berobat ke
Puskesmas.

10. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang cara mengetahui seseorang terkena TB
Paru

Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.

11. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang cara pencegahan agar tidak menular kepada orang
lain

Respon: Tn.I mengatakan cara mencegah agar tidak menular kepada orang lain yaitu jangan minum
pada gelas yang sama, nanti bisa menular penyakit TB paru.

12. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang cara pencegahan agar tidak menular
kepada orang lain

Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.

13. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang cara mencegah dan mengobati TB Paru

Respon: Tn.I mengatakan cara mencegahnya dengan cara minum jangan pada gelas yang sama dan cara
mengobatinya dengan berobat ke Puskesmas.

14. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang cara mencegah dan mengobati TB Paru

Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.

15. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang obat-obatan TB Paru dan efek sampingnya

Respon:Tn.I mengatakan tidak nafsu makan dan air kencingnya berwarna kuning saat minum obat OAT.

16. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang obat-obatan TB Paru dan efek
sampingnya
Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.

17. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang akibat bila minum obat tidak teratur atau terputus

Respon: Tn.I mengatakan akibat bila tidak minum obat tidak teratur atau terputus yaitu nanti bisa
kambuh lagi dan makin parah penyakitnya.

18. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang akibat bila minum obat tidak teratur
atau terputus

Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.

EVALUASI KEPERAWATAN

S
O

Tn.I mengatakan sudah mengetahui masalah TB paru, dan akan periksa dahak ke Puskesmas

· Tn. I dapat menyimak penjelasan yang diberikan dengan penuh perhatian.

· Tn. I dapat menjelaskan kembali tentang TB paru baik mengenai tanda dan gejala, penyebab,
maupun akibat penyakit TB paru, serta Tn. I akan memeriksakan dahak kembali untuk mengetahi apakah
Tn. I terkena TB paru lagi atau tidak.

· Tn. I mengatakan akan membuka jendela kamar setiap pagi dan akan meningkatan penerangan di
kamarnya agar matahari dapat masuk ke dalam kamar.

Masalah teratasi sebagian

Lanjutkan intervensi

Link Sumber : http://diaryforberti.blogspot.com/2014/12/asuhan-keperawatan-keluarga-tni-


pada.html#ixzz43DyRXoVV

You might also like