Professional Documents
Culture Documents
Seperti keramik dan plastic fiber. Melalui metode ini, cacat pada material akan
terlihat lebih jelas. Caranya adalah dengan memberikan cairan berwarna terang
pada permukaan yang diinsfeksi. Cairan ini harus memiliki daya penetrasi yang
baik dan viskositas yang rendah agar dapat masuk pada cacat dipermukaan
material. Selanjutnya, penetrant yang tersisa di permukaan material disingkirkan.
Cacat akan terlihat jelas jika perbedaan warna penetrant dengan latar belakang
yang cukup kontras. Seusai inspeksi, penetrant yang tertinggal dibersihkan dengan
penerapan developer. Kelemahan dari metode ini antara lain adalah bahwa metode
ini hanya diterapkan pada permukaan terbuka. Metode ini tidak dapat diterapkan
pada komponen dengan permukaan kasar, berpelapis, atau berpori.
Pengujian ini mempergunakan sifat kapiler benda cair yang dipergunakan
adalah cairan tidak kental dan mempunyai tegangan permukaan kecil, yang
biasanya berwarna sebagai penetrant. Material uji dicelup atau disemprot dengan
cairan ini, karena sifat kapilernya , maka cairan masuk kedalam retakan, celah
atau pori-pori pada permukaan material uji tersebut sampai ke bagian yang paling
dalam. Setelah permukaan dibersihkan dipakai detektor untuk menyerap penetran,
sehingga terlihat bekas yang jelas pada retakan, celah atu pori-pori.
Pemeriksaan dengan penetran ini dilakukan untuk cacat permukaan (cacat retak)
dan dapat digunakan untuk material metal atau non metal (keramik dan plastik).
Sedangkan untuk cacat yang tidak sampai kepermukaan cara ini tidak dapat
dipakai :
1. Benda yang diperiksa permukaannya harus bersih terhadap segala macam
kotoran, minyak, olie, parafin dan lain sebagainya. Dimana kotoran-kotoran
tersebut akan menutupi cacat yang diperiksa
2. Benda yang diperiksa harus dalam keadaan kering dan tidak
keropos(porous).
3. Jika permukaan benda dicat, maka hilangkan cat tersebut dengan kertas
gosok.
Sebagai bahan pembersih untuk membersihkan benda yang akan diperiksa
dapat digunakan minyak bensin, acctone atau bahan kimia lain yang bersifat
serupa dengan bahan pebersih diatas. Sedangkan bahan pembersih kedua yang
fungsinya untuk membersihkan penetran yang menempel pada benda yang
diperiksa adalah cairan pembersih (cleaner) dan biasanya dijual bersama satu set
dengan penetran dan developer, tetapi dapat juga dipakai air hangat, minya bensin
atau acetone atau cairan lain yang murah harganya. Tidak merusak benda yang
diperiksa (menyebabkan karat) dan tidak beracun.
Prinsip dari pengujian ini adalah memanfaatkan kemampauan cairan
penetrant untuk memasuki celah discontinuity serta kerja developer untuk
mengangkat kembali cairan yang meresap pada retakan, sehingga cacat dapat
terdeteksi. Berikut ini merupakan prosedur pemeriksaannya:
1) Pembersihan permukaan.
2) Penetration.
pada tahap ini diberikan cairan penetrant pada permukaan benda kerja yang
diperiksa kemudian ditunggu beberapa saat ( dwell time ). Sehingga cairan
dapat masuk kedalam celah retakan.
3) Removal or excess penetrant.
Pembersihan cairan penetrant dengan air, pelarut, atau di lap saja.
Pembersihan tidak boleh berlebihan, karena dapat menyebabkan penetrant
yang meresap akan terbilas semua.
4) Development
Pemberian serbuk developer pada permukaan yang telah bersih. Cairan
developer akan menyerap cairan penetrant kembali ke permukaan. Hal ini
disebabkan adanya perbedaan tegangan permukaan antara cairan penetrant
dengan developer.
5) Inpection
Pada tahap ini dilakukan analisa pada hasil penetrasi penetrant, yaitu
pengamatan dilakukan pad permukaan spesimen atau benda uji.
Jenis cairan penetrant di bedakan menjadi dua, yaitu :
a) visible penetrant dan
b) fluorescent penetrant.
Kemudian cara pembersihannya dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1) pembersihan dengan air
2) pembersihan dengan pelarut
3) pembersihan dengan emulsifier.
Selain itu developer juga ada yang bekerja pada kondisi kering maupun basah.
Dry developer biasanya digunakan untuk penetrant yang fluorescent. Sedangkan
wet developer, ada yan berupa water suspendible (suspense dalam air) maupun
solvent suspenpendible (suspense dalam cairan yang mudah menguap). Namun
hal penting yang perlu diingat bahwa warna developer harus kontras dengan
cairan penetrant, agar mudah mengamati cacat yang timbul.Metode pengujian ini
dapat diguanakan untuk mendeksi cacat permukaan maupun di bawah permukaan
(sub surface). Akan tetapi seberapa dalam dari permukaan bergantung daya
kapilaritas cairan penetrant. Keuntungan dari Liquid penetrant test adalah:
1) Mudah di aplikasikan.
2) Murah
3) Tidak dipengaruhi oleh sifat kemagnetan material dan komposisi kimianya.
4) Jangkauan pemeriksaan yang cukup luas.
5) Kekurangan dari Liquid penetrant test adalah:
6) Tidak dapat dilakukan pada benda berpori atau material produk powder
metallurgy. Hal tersebut akan menyebabkan terserapnya cairan penetrant
secara berlebihan sehingga dapat mengindikasi cacat palsu.
7) Permukaan yang kasar menyebabkan kesulitan pada saat pembersihan sisa
penetrant.
8) Beberapa material (karet dan plastic) mungkin dapat terpengaruh oleh
penetrant yang berbahan dasar minyak.
9) Sangat tergantung pada keahlian operator, dan
10) Beberapa produk penetrant dapat menyebabkan iritasi terhadap kulit jika
digunakan terus menerus jika tidak menggunakan alat proteksi yang sesuai.
tujuh langkah dalam proses inspeksi dengan menggunakan penetrant test yaitu:
1. Pembersihan (cleaning) permukaan test past yang akan diinspeksi.
2. Pengeringan.
3. Pemberian penetrant (penetrant application).
4. Pembersihan penetrant (penetrant removal).
5. Pemberian developer (developer application).
6. Eveluasi subjek yang diinspeksi.
7. Pembersihan akhir dari subjek yang diinspeksi.
Melakukan Pre-Cleaning
Menyemprotkan Penetrant
Menyemprotkan developer
Membuat kesimpulan
3 Tipe Visible