You are on page 1of 14

BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata
dari Sanskerta: pancaberarti lima dan sila berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan
rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan
yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4 Preambule (Pembukaan) Undang-undang Dasar
1945.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulisa merumuskan beberapa
permasalahan yang menjadi pembahasan pada makalah ini, antara lain sebagai berikut :

1. Apakah pengertian dari Pancasila?


2. Apa fungsi pancasila sebagai dasar Negara ?
3. Apakah maksud dari implementasi pancasila sebagai dasar Negara ?

3. Tujuan Penulisan

Adapun yang menjadi tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Agar kita mengetahui dan memahami arti dari Pancasila
2. Agar kita dapat mengetahui pengertian pancasila sebagai dasar Negara
3. Menumbuhkan rasa nasionalisme kita
4. Menumbuhkan rasa cinta tanah air
5. Memenuhi tugas yang diberikan dosen
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Pancasila
 Pengertian Secara etimologis
Secara etimologis istilah “Pancasila” berasal dari Sansekerta dari India (bahasa kasta
Brahmana) adapun bahasa rakyat biasa adalah bahasa Prakerta. Menurut Muhammad
Yamin, dalam bahasa sansekerta perkataan “Pancasila” memilki dua macam arti secara
leksikal yaitu “panca” artinya “lima”. “syila” vokal I pendek artinya “batu sendi”, “alas”,
atau “dasar”. “syiila” vokal i pendek artinya “peraturan tingkah laku yang baik, yang
penting atau yang senonoh”.

Kata-kata tersebut kemudian dalam bahasa Indonesia terutama bahasa Jawa diartikan
“susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis
kata “Pancasila” yang dimaksudkan adalah adalah istilah “Panca Syilla” dengan vokal i
pendek yang memilki makna leksikal “berbatu sendi lima” atau secara harfiah “dasar
yang memiliki lima unsur”. Adapun istilah “Panca Syiila” dengan huruf Dewanagari i
bermakna 5 aturan tingkah laku yang penting.

 Pengertian Secara Historis


Proses perumusan Pancasila diawali ketika dalam sidang BPUPKI pertama dr.
Radjiman Widyodiningrat, mengajukan suatu masalah, khususnya akan dibahas pada
sidang tersebut. Masalah tersebut adalah tentang suatu calon rumusan dasar negara
Indonesia yang akan dibentuk. Kemudian tampilah pada sidang tersebut tiga orang
pembicara yaitu Mohammad Yamin, Soepomo dan Soekarno.

Pada tanggal 1 Juni 1945 di dalam siding tersebut Ir. Soekarno berpidato secara lisan
(tanpa teks) mengenai calon rumusan dasar negara Indonesia. Kemudian untuk memberikan
nama “Pancasila” yang artinya lima dasar, hal ini menurut Soekarno atas saran dari salah
seorang temannya yaitu seorang ahli bahasa yang tidak disebutkan namanya.

Pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya, kemudian


keesokan harinya tanggal 18 Agustus 1945 disahkannya Undang-Undang Dasar 1945
termasuk Pembukaan UUD 1945 di mana didalamnya termuat isi rumusan lima prinsip atau
lima prinsip sebagai satu dasar negara yang diberi nama Pancasila.

Sejak saat itulah perkataan Pancasila menjadi bahasa Indonesia dan merupakan istilah
umum. Walaupun dalam alinea IV Pembukaan UUD 1945 tidak termuat istilah “Pancasila”,
namun yang dimaksudkan Dasar Negara Republik Indonesia adalah disebut dengan istilah
“Pancasila”. Hal ini didasarkan atas interpretasi historis terutama dalam rangka pembentukan
calon rumusan dasar negara, yang secara spontan diterima oleh peserta sidang secara bulat.

 Pengertian Secara Terminologis


Proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 itu telah melahirkan negara
Republik Indonesia. Untuk melengkapi alat-alat perlengkapan negara sebagaimana
lazimnya negara-negara yang merdeka, maka panitia Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI) segera mengadakan sidang. Dalam sidangnya tanggal 18 Agustus 1945
telah berhasil mengesahkan UUD negara Republik Indonesia yang dikenal dengan UUD
1945. Adapun UUD 1945 terdiri atas dua bagian yaitu Pembukaan UUD 1945, dan pasal-
pasal UUD 1945 yang berisi 37 pasal, 1 aturan Aturan Peralihan yang terdiri atas 4 pasal
dan 1 Aturan Tambahan terdiri atas 2 ayat.

Dalam bagian pembukaan UUD 1945 yang terdiri atas empat alinea tersebut tercantum
rumusan Pancasila sebagai berikut :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia

Rumusan Pancasila sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 inilah yang
secara konstisional sah dan benar sebagai dasar negara Republik Indonesia, yang disahkan
oleh PPKI yang mewakili seluruh rakyat Indonesia.

2. Pengertian Pancasila menurut para tokoh

 Notonegoro
Menurut notonegoro pancasila adalah dasar falsafah negara indonesia, sehingga dapat
diambil kesimpulan bahwa pancasila merupakan dasar falsafah dan ideologi negara yang
diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa indonesia sebagai dasar pemersatu, lambang
persatuan dan kesatuan serta sebagai pertahanan bangsa dan negara indonesia

 Muhammad Yamin
Pancasila berasal dari kata panca yang berarti lima dan sila yang berarti sendi, asas,
dasar atau peraturan tingkah laku yang penting dan baik. dengan demikian pancasila
merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau aturan tentang tingkah laku yang penting
dan baik.

 I.R Soekarno
Pancasila adalah isi jiwa bangsa indonesia yang turun temurun yang sekian abad
lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan barat. dengan demikian, pancasila tidak saja
falsafah negara. tetapi lebih luas lagi, yakni falsafah bangsa Indonesia.

3. Makna – makna yang terkandung dalam pancasila :


1. ( Ketuhanan Yang Maha Esa ) Lambang sila pertama adalah bintang. Bintang
dimaksudkan sebagai sebuah cahaya, mengandung makna nur (Cahaya). Bintangnya
memiliki 5 sudut maksudnya untuk menerangi dasar Negara yang lima dan tujuan
Negara yang lima. Sedangkan warna hitam melambangkan warna alam atau warna
asli. Makna sila ini adalah:
a. Percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab.
b. Hormat dan menghormati serta bekerjasama antara pemeluk agama dan
penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina
kerukunan hidup.
c. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing.
d. Tidak memaksakan suatu agama atau kepercayaannya kepada orang lain.
2. ( Kemanusiaan yang adil dan beradab ) Lambang sila kedua adalah rantai. Mata rantai
yang berbentuk segi empat melambangkan laki-laki sedangkan lingkaran adalah
perembuat. Mata rantai yang saling berkait pun melambangkan satu sama lain dan
perlu bersatu sehingga menjadi kuat seperti rantai. Makna sila ini adalah:
a. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara
sesama manusia.
b. Saling mencintai sesama manusia.
c. Mengembangkan sikap tenggang rasa.
d. Tidak semena-mena terhadap orang lain.
e. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
f. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
g. Berani membela kebenaran dan keadilan.
h. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari masyarakat Dunia
Internasional dan dengan itu harus mengembangkan sikap saling hormat-
menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
1. ( Persatuan Indonesia ) Lambang sila ketiga adalah pohon beringin. Pohon beringin
merupakan pohon yang besar di mana banyak orang bisa berteduh di bawah naungan
Negara Indonesia. Selain itu, pohon beringin memiliki sulur dan akar yang menjalar
ke mana- mana namun tetap berasal dari satu pohon yang sama, seperti halnya
keragaman suku bangsa yang menyatu dibawah nama Indonesia. Makna sila ini
adalah:
a. Menjaga Persatuan dan Kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
b. Rela berkorban demi bangsa dan negara.
c. Cinta akan Tanah Air.
d. Berbangga sebagai bagian dari Indonesia.
e. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-
Bhinneka Tunggal Ika.
4. ( Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksaaan dalam permusyawaratan /
perwakilan ) Lambang sila keempat adalah kepala banteng. Kepala banteng
merupakan hewan sosial yang suka berkumpul seperti halnya musyawarah di mana
orang-orang harus berkumpul untuk mendiskusikan sesuatu. Makna sila ini adalah:
a. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.
b. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
c. Mengutamakan budaya rembug atau musyawarah dalam mengambil
keputusan bersama.
d. Berrembug atau bermusyawarah sampai mencapai konsensus atau kata
mufakat diliputi dengan semangat kekeluargaan.
5. ( Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia ) Lambang sila kelima adalah padi dan
kapas. Padi dan kapas merupakan kebutuhan dasar setiap manusia yakni pangan dan
sandang sebagai syarat utama untuk mencapai kemakmuran yang merupakan tujuann
utama bagi sila ke lima ini. Makna sila ini adalah:
a. Bersikap adil terhadap sesama.
b. Menghormati hak-hak orang lain.
c. Menolong sesama.
d. Menghargai orang lain.
e. Melakukan pekerjaan yang berguna bagi kepentingan umum dan bersama.

4. Fungsi Pancasila Sebagai Dasar Negara

 Pancasila Sebagai Pedoman Hidup


Disini Pancasila berperan sebagai dasar dari setiap pandangan di Indonesia
Pancasila haruslah menjadi sebuah pedoman dalam mengambil keputusan

 Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa


Pancasila haruslah menjadi jiwa dari bangsa Indonesia. Pancasila yang merupakan
jiwa bangsa harus terwujud dalam setiap lembaga maupun organisasi dan insan yang
ada di Indonesia
 Pancasila Sebagai Kepribadian Bangsa
Kepribadian bangsa Indonesia sangatlah penting dan juga menjadi identitas bangsa
Indonesia. Oleh karena itu Pancasila harus diam dalam diri tiap pribadi bangsa
Indonesia agar bisa membuat Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa.

 Pancasila Sebagai Sumber Hukum


Pancasila menjadi sumber hukum dari segala hukum yang berlaku di Indonesia.
Atau dengan kata lain Pancasila sebagai dasar negara tidak boleh ada satu pun
peraturan yang bertentangan dengan Pancasila

 Pancasila Sebagai Cita Cita Bangsa


Pancasila yang dibuat sebagai dasar negara juga dibuat untuk menjadi tujuan
negara dan cita cita bangsa. Kita sebagai bangsa Indonesia haruslah mengidamkan
sebuah negara yang punya Tuhan yang Esa punya rasa kemanusiaan yang tinggi,
bersatu serta solid, selalu bermusyawarah dan juga munculnya keadilan social.
5. Pancasila Sebagai Dasar Negara
“Pancasila sebagai dasar negara” sering disebut dasar falsafah negara (dasar filsafat
negara/philosophische grondslag) dari negara, ideologi negara (staatsidee). Dalam hal ini
Pancasila dipergunakan sebagai dasar mengatur pemerintahan negara. Dengan kata lain,
Pancasila digunakan sebagai dasar untuk mengatur penyelenggaraan negara. Sumber
semangat bagi UUD 1945, penyelenggara negara, pelaksana pemerintahan. MPR dengan
Ketetapan No. XVIIV MPR/1998 telah mengembalikan kedudukan Pancasila sebagai dasar
negara RI. Pengertian Pancasila sebagai dasar negara diperoleh dari alenia keempat
Pembukaan UUD 1945 dan sebagaimana tertuang dalam Memorandum DPR-GR 9 Juni 1966
yang menandaskan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa yang telah dimurnikan dan
dipadatkan oleh PPKI atas nama rakyat Indonesia menjadi dasar negara Republik Indonesia.
Pancasila sebagai dasar negara, artinya Pancasila dijadikan sebagai dasar untuk mengatur
penyelenggaraan pemerintahan negara. Pancasila menurut Ketetapan MPR No. III/MPR/2000
merupakan "sumber hukum dasar nasional". Pada tanggal 29 Mei 1945 Mr. Muhammad
Yamin mengemukakan pikirannya tentang dasar negara, yang terdiri dari :
1. Peri Kebangsaan;
2. Peri Kemanusiaan;
3. Peri Ketuhanan;
4. Peri Kerakyatan; dan
5. Kesejahteraan Rakyat.
Setelah berpidato, Mr. Muhammad Yamin menyampaikan usulan secara tertulis
mengenai rancangan Undang- Undang Dasar (UUD) Republik Indonesia. Dalam rancangan
UUD itu tercantum pula rumusan lima asas dasar negara sebagai berikut:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa;
2. Kebangsaan Persatuan Indonesia;
3. Rasa Kemanusian yang Adil dan Beradab;
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
5. permusyawaratan/ perwakilan; dan
6. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Pada tanggal 31 Mei 1945 Prof. Dr. Mr. Soepomo tampil berpidato di hadapan sidang
BPUPKI. Dalam pidatonya itu beliau menyampaikan gagasannya mengenai lima dasar
negara Indonesia merdeka yang terdiri dari:
1. Persatuan;
2. Kekeluargaan;
3. Keseimbangan lahir batin;
4. Musyawarah; dan
5. Keadilan rakyat.
Pada tanggal 1 Juni 1945, oleh Ir. Soekarno secara lisan usulan lima asas sebagai
dasar Negara Indonesia yang akan dibentuk, yang terdiri dari :
1. Nasionalisme atau Kebangsaan Indonesia;
2. Internasionalisme atau Perikemanusiaan;
3. Mufakat atau Demokrasi;
4. Kesejahteraan sosial; dan
5. Ketuhanan yang berkebudayaan.

6. Hubungan Pancasila Dengan UUD 1945


Pancasila sbg dasar negara kita dirumuskan dari nilai-nilai kehidupan masyarakat
Indonesia yang berasal dari pandangan hidup bangsa yang merupakan kepribadian bangsa,
perjanjian luhur serta tujuan yang hendak diwujudkan. Karena itu pancasila di jadikan
ideologi negara. Pancasila merupakan kesadaran cita-cita hukum serta cita-cita moral luhur
yang memiliki suasana kejiwaan serta watak bangsa Indonesia, melandasi proklamasi
kemerdekaan RI 17 Agustus 1945. Untuk mewujudkan tujuan proklamasi kemerdekaan maka
panitia persiapan kemerdekaan Indonesia (PPKI) telah menetapkan UUD 1945 merupak
hukum dasar yang tertulis yang mengikat pemerintah, setiap lembaga/masyarakat, warga
negara dan penduduk RI pada tanggal 18 Agustus 1945, sehari setelah proklamasi
kemerdekaan tersebut.

7. Pembukaan Uud 1945 Dalam Hubungannya Dengan Batang Tubuh Uud 1945,
Mempunyai Kedudukan :
1. Hubunganya dengan tertib hukum Indonesia, maka Pembu-kaan UUD 1945
mempunyai kedudukan yang terpisah dari batang tubuh UUD 1945. Sebagai Pokok
Kaidah Negara yang fundamental, Pem-bukaan UUD 1945 mempunyai kedudukan
lebih tinggi daripada batang tubuh UUD 1945.
2. Pembukaan UUD 1945 merupakan tertib hukum tertinggi dan mempunyai kedudukan
lebih tinggi.
3. Pembukaan merupakan Pokok Kaidah Negara fundamental yang menentukan adanya
UUD Negara tersebut (sumber hukum dasar).
4. Pembukaan UUD 1945, mengandung pokok-pokok pikiran yang akan diwujudkan
dalam pasal-pasal UUD 1945.

8. Makna Pembukaan UUD 1945 Dalam Perjuangan Bangsa Indonesia


Pembukaan yang telah dirumuskan secara padat dan khidmat dalamq empat alinea itu,
setiap alinea kata-katanya mengandung arti dan makna yang sangat dalam, mempunyai nilai-
nilai yg universal & lestari. Universal, krn mengandung nilai-nilai yg dijunjung tinggi oleh
bangsa-bangsa beradab di seluruh muka bumi; Lestari, krn mampu menampung dinamika
masyara-kat, dan akan tetap menjadi landasan perjuangan bangsa dan negara selama bangsa
Indonesia tetap setiap kepada Negara Proklamasi 17 Agustus 1945.
9. Implementasi Pancasila Dalam Pembuatan Kebijakan Negara Di Berbagai Bidang
Beberapa penerapan Implementasi Polstranas (Politik Strategi Nasional) dalam berbagai
bidang, berikut ini adalah contohnya. Contoh Implementasi :

a. Implementasi politik dan strategi nasional di bidang hukum: Mengembangkan


budaya hukum di semua lapisan masyarakat untuk terciptanya kesadaran dan
kepatuhan hukum dalam kerangka supremasi hukum dan tegaknya negara hukum.
b. Implementasi politik strategi nasional di bidang ekonomi : Mengoptimalkan
peranan pemerintah dalam mengoreksi ketidaksempurnaan pasar. Mengupayakan
kehidupan yang layak berdasarkan pada kemanusiaan yang adil bagi
masyarakat. Mengembangkan perekonomian yang berorientasi global sesuai
kemajuan teknologi dengan membangun keunggulan disetiap daerah.
c. Implementasi politik strategi nasional di bidang politik. Memasyarakatan dan
menerapkan prinsip persamaan dan antidiskriminatif dalam kehidupan
bermasyarakat,berbangsa dan bernegara. Membangun bangsa dan watak bangsa
(nation and character building) menuju bangsa dan masyarakat Indonesia yang
maju, bersatu, rukun, damai, demokratis, dinamis, toleran, sejahtera, adil dan
makmur.
d. Implementasi politik strategi nasional di bidang pertahanan dan
keamanan: Meningkatkan kualitas profesionalisme Tentara Nasional Indonesia,
meningkatkan rasio kekuatan komponen utama, dan mengembangkan kekuatan
pertahanan keamanan negara ke wilayah yang didukung oleh sarana, prasarana,
dan anggaran yang memadai. Memperluas dan meningkatkan kualitas kerja sama
bilateral bidang pertahanan dan keamanan dalam rangka memelihara stabilitas
keamanan regional dan berpartisipasi dalam upaya pemeliharaan perdamaian
dunia.
Setiap negara harus mempunyai dasar negara. Dasar negara merupakan fundamen
atau pondasi dari bangunan negara. Kuatnya fundamen negara akan menguatkan berdirinya
negara itu. Kerapuhan fundamen suatu negara, beraikbat lemahnya negara tersebut. Sebagai
dasar negara Indonesia, Pancasila sering disebut sebagai dasar falsafah negara (filosofische
gronslag dari negara), Staats fundamentele norm, weltanschauung dan juga diartikan sebagai
ideologi negara (staatsidee).
Negara kita Indonesia. Dalam pengelolaan atau pengaturan kehidupan bernegara ini
dilandasi oleh filsafat atau ideologi pancasila. Fundamen negara ini harus tetap kuat dan
kokoh serta tidak mungkin diubah. Mengubah fundamen, dasar, atau ideology berarti
mengubah eksistensi dan sifat negara. Keutuhan negara dan bangsa bertolak dari sudut kuat
atau lemahnya bangsa itu berpegang kepada dasar negaranya.
Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara yaitu Pancasila sebagai dasar dari
penyelenggaraan kehidupan bernegara bagi negara Republik Indonesia. Kedudukan Pancasila
sebagai dasar negara seperti tersebut di atas, sesuai dengan apa yang tersurat dalam
pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alenia 4 antara lain menegaskan: “…,maka
disusunlah kemerdekaan kebangsaan itu dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia
yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada : Ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.
Dengan kedudukan yang istimewa tersebut, selanjutnya dalam proses
penyelenggaraan kehidupan bernegara memiliki fungsi yang kuat pula. Pasal-pasal Undang-
Undang Dasar 1945 menggariskan ketentuan-ketentuan yang menunjukkan fungsi pancasila
dalam proses penyelenggaraan kehidupan bernegara. Berikut ini dikemukakan ketentuan-
ketentuan yang menunujukkan fungsi dari masing-masing sila pancasila dalam proses
penyelenggaraan kehidupan bernegara.
Ketentuan-ketentuan yang menunjukkan fungsi sila Ketuhanan Yang Maha Esa, yaitu:
kehidupan bernegara bagi Negara Republik Indonesia berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa,
negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama serta untuk
beribadah menurut agama dan kepercayaannnya, negara menghendaki adanya toleransi dari
masing-masing pemeluk agama dan aliran kepercayaan yang ada serta diakui eksistensinya di
Indonesia, negara Indonesia memberikan hak dan kebebasan setiap warga negara terhadap
agama dan kepercayaan yang dianutnya.
Selanjutnya ketentuan-ketentuan yang menunjukkan fungsi sila Kemanusiaan yang
adil dan beradab, antara lain : pengakuan negara terhadap hak bagi setiap bangsa untuk
menentukan nasib sendiri, negara menghendaki agar manusia Indonesia tidak
memeperlakukan sesame manusia dengan cara sewenang-wenang sebagai manifestasi sifat
bangsa yang berbudaya tinggi, pengakuan negara terhadap hak perlakuan sama dan sederajat
bagi setiap manusia, jaminan kedudukan yang sama dalam hukum dan pemerintahan serta
kewajiban menjunjung tinggi hokum dan pemerintahan yang ada bafi setiap warga negara.
Ketentuan-ketentuan yang menunjukkan fungsi sila Persatuan Indonesia, yaitu:
perlindungan negara terhadp segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiba dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, negara
mengatasi segala paham golongan dan segala paham perseorangan, serta pengakuan negara
terhadap kebhineka-tunggal-ikaan dari bangsa Indonesia dan kehidupannya.
Selanjutnya ketentuan-ketentuan yang menunjukkan fungsi sila Kerkyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawarata perwakilan, yaitu: penerapan
kedaulatan dalam negara Indonesia yang berada di tangan rakyat dan dilakukan oleh MPR,
penerapan azas musyawarah dan mufakat dalam pengambilan segala keputusan dalam negara
Indonesia, dan baru menggunakan pungutan suara terbanyak bila hal tersebut tidak dapat
dilaksanakan, jaminan bahwa seluruh warga negara dapat memperoleh keadlan yang sama
sebagai formulasi negara hokum dan bukan berdasarkan kekuasaan belaka, serta
penyelenggaraan kehidupan bernegara yang didasarkan atas konstitusi dan tidak bersifat
absolute.
Yang terakhir adalah ketentuan-ketentuan yang menunjukkan fungsi sila Keadlan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, antara lain: negara menghendaki agar perekonomian
Indonesia berdasarkan atas azas kekeluaraan, penguasaan cabang-cabang produksi yang
penting bagi negara serta menguasai hajat hidup orang banyak oleh negara, negara
menghendaki agar kekayaan alam yang terdapat di atas dan di dalam bumi dan air Indonesia
dipergunakan untuk kemakmuran rakyat banyak, negara menghendaki agar setiap warga
negara Indonesia mendapat perlakuan yang adil di segala bidang kehidupan, baik material
maupun spiritual, negara menghendaki agar setiap warga negara Indonesia memperoleh
pengajaran secara maksimal, negara Republik Iindonesia mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional yang pelaksanaannya ditur berdasarkan
Undang-Undang, pencanangan bahwa pemerataan pendidikan agar dapat dinikmati seluruh
warga negara Indonesia menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat dan
keluarga, dan negara berusaha membentuk manusia Indonesia seutuhnya.
Sebagai dasar negara, Pancasila kembali diuji ketahanannya dalam era reformasi
sekarang. Pada bulan Juni 1945,64 tahun yang lalu, lahirlah sebuah konsepsi kenengaraan
yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia, yaitu lahirnya Pancasila.
Sebagai falsafah negara, tentu Pancasila ada yang merumuskannya. Pancasila
memang merupakan karunia terbesar dari Allah SWT dan ternyata merupakan light-star bagi
segenap bangsa Indonesia di masa-masa selanjutnya, baik sebagai pedoman dalam
memperjuangkan kemerdekaan, juga sebagai alat pemersatu dalam hidup kerukunan
berbangsa, serta sebagai pandangan hidup untuk kehidupan manusia Indonesia sehari-hari,
dan yang jelas tadi telah diungkapkan sebagai dasar serta falsafah negara Republik Indonesia.
Pancasila telah ada dalam segala bentuk kehidupan rakyat Indonesia, terkecuali bagi
mereka yang tidak Pancasilais. Pancasila lahir 1 Juni 1945, ditetapkan pada 18 Agustus 1945
bersama-sama dengan UUD 1945. Bunyi dan ucapan Pancasila yang benar berdasarkan
Inpres Nomor 12 tahun 1968 adalah satu, Ketuhanan Yang Maha Esa. Dua, Kemanusiaan
yang adil dan beradab. Tiga, Persatuan Indonesia. Empat, Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Dan kelima, Keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.
Sejarah Indonesia telah mencatat bahwa di antara tokoh perumus Pancasila itu ialah,
Mr Mohammad Yamin, Prof Mr Soepomo, dan Ir Soekarno. Dapat dikemukakan mengapa
Pancasila itu sakti dan selalu dapat bertahan dari guncangan kisruh politik di negara ini, yaitu
pertama ialah karena secara intrinsik dalam Pancasila itu mengandung toleransi, dan siapa
yang menantang Pancasila berarti dia menentang toleransi.
Kedua, Pancasila merupakan wadah yang cukup fleksibel, yang dapat mencakup
faham-faham positif yang dianut oleh bangsa Indonesia, dan faham lain yang positif tersebut
mempunyai keleluasaan yang cukup untuk memperkembangkan diri. Yang ketiga, karena
sila-sila dari Pancasila itu terdiri dari nilai-nilai dan norma-norma yang positif sesuai dengan
pandangan hidup bangsa Indonesia, dan nilai serta norma yang bertentangan, pasti akan
ditolak oleh Pancasila, misalnya Atheisme dan segala bentuk kekafiran tak beragama akan
ditolak oleh bangsa Indonesia yang bertuhan dan ber-agama.
Diktatorisme juga ditolak, karena bangsa Indonesia berprikemanusiaan dan berusaha
untuk berbudi luhur. Kelonialisme juga ditolak oleh bangsa Indonesia yang cinta akan
kemerdekaan. Sebab yang keempat adalah, karena bangsa Indonesia yang sejati sangat cinta
kepada Pancasila, yakin bahwa Pancasila itu benar dan tidak bertentangan dengan keyakinan
serta agamanya.
Dengan demikian bahwa falsafah Pancasila sebagai dasar falsafah negara Indonesia
yang harus diketahui oleh seluruh warga negara Indonesia agar menghormati, menghargai,
menjaga dan menjalankan apa-apa yang telah dilakukan oleh para pahlawan khususnya
pahlawan proklamasi yang telah berjuang untuk kemerdekaan negara Indonesia ini. Sehingga
baik golongan muda maupun tua tetap meyakini Pancasila sebagai dasar negara Indonesia
tanpa adanya keraguan guna memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan negara
Indonesia.
Pengertian Pancasila sebagai dasar negara diperoleh dari alinea keempat Pembukaan
UUD 1945 dan sebagaimana tertuang dalam Memorandum DPR-GR 9 Juni 1966 yang
menandaskan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa yang telah dimurnikan dan
dipadatkan oleh PPKI atas nama rakyat Indonesia menjadi dasar negara Republik Indonesia.
Memorandum DPR-GR itu disahkan pula oleh MPRS dengan Ketetapan No.XX/MPRS/1966
jo. Ketetapan MPR No.V/MPR/1973 dan Ketetapan MPR No.IX/MPR/1978 yang
menegaskan kedudukan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sumber
dari tertib hukum di Indonesia.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sifat dasar Pancasila yang pertama dan utama, yakni sebagai dasar negara
(philosophische grondslaag) Republik Indonesia. Pancasila yang terkandung dalam alinea
keempat Pembukaan UUD 1945 tersebut ditetapkan sebagai dasar negara pada tanggal 18
Agustus 1945 oleh PPKI yang dapat dianggap sebagai penjelmaan kehendak seluruh rakyat
Indonesia yang merdeka.
Penetapan Pancasila sebagai dasar negara itu memberikan pengertian bahwa negara
Indonesia adalah Negara Pancasila. Hal itu mengandung arti bahwa negara harus tunduk
kepadanya, membela dan melaksanakannya dalam seluruh perundang-undangan. Pandangan
tersebut melukiskan Pancasila secara integral (utuh dan menyeluruh) sehingga merupakan
penopang yang kokoh terhadap negara yang didirikan di atasnya, dipertahankan dan
dikembangkan dengan tujuan untuk melindungi dan mengembangkan martabat dan hak-hak
azasi semua warga bangsa Indonesia. Perlindungan dan pengembangan martabat
kemanusiaan itu merupakan kewajiban negara, yakni dengan memandang manusia qua talis,
manusia adalah manusia sesuai dengan principium identatis-nya.
Dengan demikian dapatlah disimpulkan bahwa Pancasila sebagai dasar negara sesungguhnya
berisi:

1. Ketuhanan yang Maha Esa, yang ber-Kemanusiaan yang adil dan beradab,
yang ber-Persatuan Indonesia, yang ber-Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan, serta ber-
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab, yang ber-Ketuhanan yang maha esa,
yang ber-Persatuan Indonesia, yang ber-Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan, dan ber-Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
3. Persatuan Indonesia, yang ber-Ketuhanan yang maha esa, yang ber-
Kemanusiaan yang adil dan beradab, ber-Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan, dan ber-Keadil
an sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawarat
an/ perwakilan, yang ber-Ketuhanan yang mahaesa, yang ber-Kemanusiaan yang
adil dan beradab, yang ber-Persatuan Indonesia, dan ber-Keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, yang ber-Ketuhanan yang
mahaesa, yang ber-Kemanusiaan yang adil dan beradab, yang ber-Persatuan
Indonesia, dan ber-Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/ perwakilan.
Saran

Sebaiknya kita sebagai warga negara Indonesia kembali mempelajari bahwa pancasila
sangat penting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila merupakan dasar negara
kita karena berasal dari jiwa kepribadian bangsa Indonesia sendiri. Selain mempelajari
Pancasila kita sebagai warga Negara yang baik, harus mengimplementasikan pancasila
sebagai dasar Negara, pedoman hidup, pandangan hidup dalam kehidupan bermasyarakat
berbangsa dan bernegara.
DAFTAR PUSTAKA

Ekamisdi, PANCASILA SEBAGAI DASAR


NEGARA, http://www.scribd.com/doc/35219304/Pancasila-Sebagai-Dasar-Negara-Dan-
Ideologi-Nasional / ,2012.

Agustin, MAKALAH IMPLEMENTASI NILAI-NILAI


PANCASILA,https://agustindiankartikasari.wordpress.com/2014/12/14/makalah-
implementasi-nilai-nilai-pancasila-dalam-kehidupan-sehari-hari-di-masyarakat/ ,2015

http://sampaiujungpelangi.blogspot.com/2016/03/makalah-implementasi-nilai-nilai.html

You might also like