You are on page 1of 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Dalam suatu proses pendidikan dibutuhkan alat pendidikan sebagai upaya untuk
mencapai tujuan pendidikan. Pada program studi Teknik Telekomunikasi mahasiswa lebih
diarahkan pada kesiapan penerapan keahlian tertentu. Salah satu untuk mencapai keahlian itu
adalah dengan melakukan praktikum. Tujuan dari praktikum adalah agar mahasiswanya
mampu menerapkan keahliannya serta kemampuannya pada saat sudah di dunia kerja.
Dalam melakukan kegiatan praktikum, diperlukan adanya fasilitas yang memadai untuk
memperlancar kegiatan praktikum serta proses pendapatan ilmu. Salah satu untuk
memperlancar praktikum adalah alat yang digunakan. Di program studi Teknik
Telekomunikasi, dalam melakukan praktek elektronika dibutuhkan beberapa peralatan dasar
seperti solder. Solder sendiri digunakan untuk merakit dan membongkar rangkaian
elektronika pada papan pcb, trafo ataupun menyambung resistor.
Namun , pada program studi Teknik Telekomunikasi di Politeknik Negeri Malang masih
banyak solder yang kelayakannya masih kurang, seperti keaadan solder yang susah panas
sehingga tembaga tidak segera menempel ataupun kabel solder yang mengelupas sehingga
bisa membahayakan bagi penggunanya. Maka dari itu tulisan ini akan memaparkan masih
kurang layaknya piranti elektronika khususnya solder di dalam Bengkel Teknik
Telekomunikasi.

1.2 Ruang Lingkup Masalah


Alternatif solusi dari permasalahan di atas yaitu :
1. Memperbaiki solder jika terjadi kerusakan
2. Petugas lab rutin mengecek kelayakan piranti-piranti elektronika termasuk solder
3. Mahasiswa lebih aktif dan segera lapor ke petugas lab bila terjadi kerusakan solder atau
menyebabkan bahaya bagi penggunanya
4. Mengupayakan mengganti solder yang rusak dengan yang baru
1.3 Rumusan Masalah
1. Apa faktor penyebab kurang layaknya solder pada Bengkel Teknik Telekomunikasi ?
2. Apa akibat yang ditimbulkan dari kerusakan Solder ?
3. Bagaimana sebaiknya tindakan mahasiswa dalam merawat Solder di Bengkel Teknik
Telekomunikasi ?
4. Bagaimana seharusnya upaya dalam menangani kerusakan solder di Bengkel Teknik
Telekomunikasi ?

1.4 Tujuan

1. Untuk mengetahui faktor penyebab kurang layaknya Solder pada Bengkel Teknik
Telekomunikasi
2. Untuk mengetahui akibat yang ditimbulkan dari kerusakan Solder di Bengkel Teknik
Telekomunikasi
3. Untuk mengetahui tindakan mahasiswa dalam merawat Solder di Bengkel Teknik
Telekomunikasi
4. Untuk mengetahui upaya dalam menangani kerusakan Solder di Bengkel Teknik
Telekomunikasi

1.5 Manfaat

Adapun maanfaat dari penyusunan karya tulis ilmiah ini ialah untuk mengetahui proses
penyolderan dan penggunaan solder dengan benar agar mengurangi resiko kerusakan pada
solder dan dapat dijadikan acuan untuk piranti-piranti elektronika yang lainnya.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Solder

Solder atau patri merupakan alat bantu dalam merakit atau membongkar rangkaian
elektronika pada rangkaian yang terdapat pada papan PCB. Solder mengubah energi
listrik menjadi energi panas. Solder mempunyai banyak jenis dan beragam bentuknya, umumnya
berbentuk seperti pistol, dan lurus dengan mata solder di ujung yang berbentuk lancip, dan
dilengkapi tombol pengatur suhu ukuran tinggi rendahnya panas yang dihasilkan untuk
membuat kawat timah mencair agar dapat melepaskan atau menyatukan kaki-kaki komponen
pada papan PCB. Suhu panasnya yang terlalu berlebihan dapat merusak komponen atau
menyebabkan komponen lain ikut terlepas.
Solder pula digunakan untuk upaya alternatif jumper dengan menghubungkan kabel kecil
pada hubungan yang putus pada papan PCB agar yang retak atau terputus agar dapat tersambung
kembali.
Suhu panasnya yang terlalu berlebihan dapat merusak komponen atau menyebabkan
komponen lain ikut terlepas. Solder pula digunakan untuk upaya alternatif jumper dengan
menghubungkan kabel kecil pada hubungan yang putus pada papan Pcb agar yang retak atau
terputus agar dapat tersambung kembali. (Wikipedia ensiklopedia)
Adapun pengertian lainnya , solder adalah alat yang digunakan untuk mematri atau
menyolder sambungan kawat atau komponen dengan menggunakan kawat timah. Pada
umumnya, untuk rangkaian elektronika digunakan solder dengan daya (kekuatan) sebesar 25
watt s/d 40 watt. Setiap solder sebaiknya memakai tempat selama solder dipakai,
karena panas, sehingga tidakdisimpan dimana saja. Bila solder telah dipakai atau tidak
terpakai lagi, sebaiknya diputuskan dari aliran listrik.
(Drs. Ahmad Rahman, 1995) Solder adalah alat elektronika yang berfungsi sebagai
penghisap timah pada PCB dengan jalan bersamaan / dipanasi dengan solder listrik yang
bertujuan hendak melepas kaki komponen yang terlanjur disolder

2.2 Sejarah Pengelasan menggunakan Solder

Solder berasal dari kata Latin solidare yang artinya untuk membuat padat. Dalam
soldering filler metalnya (solder) mencair pada temperature rendah, seperti dalam brazing, solder
mengisi titik secara kapiler antara celah pada dua komponen yang akan disambungkan.
Karakteristik terpenting dalam soldering ini di antaranya tegangan permukaan yang rendah dan
kemampuan untuk membasahi yang tinggi. Sumber panas soldering biasanya kompor atau obor.
Asal mula las untuk menyambung logam berada jauh di abad perunggu dan sulit dilacak
kapan istilah las mulai dipakai. Pada tahun 3000 SM, bangsa Mesopotamia telah menerapkan
proses solder lunak.tanduk rusa disolderkan sebagai relief hiasan. Dua ratus, solder perak
kemudian dipakai dalam pembuatan vas bunga di Entemene.
Beberapa ahli sependapat bahwa 4000 tahun yang lalu bangsa Mesir telah mengenal cara
menyambung logam dengan proses pemanasan dan penekanan. Salah satu bukti ditemukan di
Lembah daerah kerajaan pada tahun 1922 yang mengisyaratkan bahwa peti jenazah Raja
Tutankhamen diperkirakan dibuat sekitar tahun 1360 SM dengan melibatkan proses pengelasan.
Proses yang dilakukan pada saat itu adalah proses las tempa. (www.kompasiana.com)

2.3 Prosedur penyolderan


Agar penyolderan menghasilkan hasil yang sesuai serta sebagai tindakan pencegahan
kerusakan atau salah penggunaaan solder, sebaiknya harus mengetahui proses penyolderan
dengan benar.
Prosedur proses penyolderan adalah sebagai berikut :

- Menyiapkan peralatan atau komponen yang akan disolder


- Menyiapkan peralatan untuk menyolder
- Memilih bahan solder
- Membersihkan bagian yang akan disolder
- Memanaskan Ujung solder sampai suhu yang cukup
- Memanaskan bahan solder (timah) pada permukaan ujung Ujung solder secukupnya
- Melakukan penyolderan pada komponen yang telah disiapkan
- Memeriksa hasil penyolderan

Persiapan Menyolder

· Tempatkan solder pada tempatnya dan hubungkan jack solder kesumber tegangan listrik (stop
kontak). Solder membutuhkan waktu beberapa menit untuk mendapatkan panas yang diinginkan
( ± 400 º C)
· Anda bisa memeriksa panas dengan melelehkan timah diujung solder, setelah itu timah dapat
dibersihkan dengan spon atau busa yang agak basah.
Memulai Menyolder

Pegang soder seperti memegang pinsil pada bagian pegangan (handle ) solder. Selalu diingat
untuk tidak memegang bagian panas yang lain.
Sentuhkan ujung soder ke media penyolderan ( PCB ) lalu tahan beberapa detik dan langsung
tempelkan timah diujung soder sehingga timah meleleh pada komponen yang akan disoder.
Angkat solder beserta timah sehingga solderan terbentuk dan diamkan beberapa saat.

You might also like