You are on page 1of 12

PENGOPERASIAN GENSET

Nomor :
Terbit ke :
No.Revisi :
Tgl.Diberlaku :
SOP Halaman : 1-2

Dinkes Puskesmas
Kab. Bintan Kuala Sempang
Ditetapkan Kepala
Puskesmas Kuala dr.Marina Cilvani Sinaga
Sempang NIP. 19820813 200903 2 009

A.Pengertian Suatu pedoman didalam pengoperasian genset apabila aliran listrik


tidak berjalan dengan baik.
B. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam mengoperasika genset apabila listrik
tidak berfungsi sebagaimana semestinya.
C. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. / /SK/PKM/ /2017 tentang
pemantauan pemeliharaan perbaikan sarana dan prasarana.
D. Refrensi
E. Langkah- a. Petugas menyiapkan genset.
langkah/ b. Petugas akan mematiakn meteran listrik terlebih dahulu sebelum
Prosedur menyalakan genset.
c. Petugas memutar kunci kontak yanga ada pada genset untuk
menyalakan genset.
d. Petugas menyambung kabel listrik ketempat keluarnya arus litrik
yang ada pada genset.
e. Petugas menyambung kabel yang kedua kestok kontak.
f. Petugas akan menyalakan circuit breaker sehingga posisi on

Diagram
Alir
Mematikan Putar Kontak
Menyiapkan listrik
Genset
meteran

F.Diagram Alir
Sambung Kabel listrik
Posisi di kontak
Onkan kesambungan
stop

F. Unit Terkait Semua Unit


PENGOPERASIAN GENSET
Nomor :
Terbit ke :
No.Revisi :
Tgl.Diberlaku :
SOP Halaman : 1-2

Dinkes Puskesmas
Kab. Bintan Kuala Sempang
Ditetapkan Kepala
Puskesmas Kuala dr.Marina Cilvani Sinaga
Sempang NIP. 19820813 200903 2 009

A. Pengertian Melakukan pemadaman dengan mengunakan suatu alat pemadam


yang mudah dibawa dan digunakan untuk memadamkan api dalam
ukuran kecil dan dalam keadaan darurat.
B. Tujuan Memberikan kesiapan kepada karyawan agar selalu siap dalam
keadaandarurat pada saat terjadi kebakaran dan tidak panic serta
mengerti cara.

C. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. / /SK/PKM/ /2017 tentang


pemantauan lingkungan Puskesmas Kuala Sempang.

D. Referensi

E. Petugas 1. Koordinator unit.


2. Seluruh karyawan.

F. Alat APAR (Alat Pemadam Api Ringan ), Air, Selang Air, Handuk/ Kain

G. Langkah – 1. Jangan panik identifikasi titik api.


langkah / 2. Hubungi tim pemadam kebakaran puskesmas.
Prosedur 3. Bila memungkinkan padamkan api dengan menggunakan apar
atau alat pemadam lainnya.

H. Unit Terkait
PENGOPERASIAN GENSET
Nomor :
Terbit ke :
No.Revisi :
Tgl.Diberlaku :
SOP Halaman : 1-2

Dinkes Puskesmas
Kab. Bintan Kuala Sempang
Ditetapkan Kepala
Puskesmas Kuala dr.Marina Cilvani Sinaga
Sempang NIP. 19820813 200903 2 009

A. Pengertian Cara meringankan atau mengurangi nyeri sampai tingkat kenyamanan


yang dapat diterima pasien.
B. Tujuan Untuk menjaga pasien dalam kondisi senyaman mungkin.

C. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. / /SK/PKM/ /2017 tentang


Standar Layanan Klinis.
D. Referensi
E. Langkah – ANAMNESIS
langkah / a. Riwatar penyakit sekarang.
Prosedur b. Pengkajian dilakukan berdasarkan P,Q,R,S,T yaitu:
 P(provokes/point): Faktor yang mempengaruhi gawat atau
ringanya nyeri.
 Q (Quality) :Bagaimana rasa nyerinya.
 R (Radiation/On set ) : Melacak daereah nyeri dari titik yang
paling nyeri.
 S ( Severity ) : Keparahan atau intensitas nyeri.
 T ( Time/ On set ) : Waktu atau lama serengan frekuensi nyeri
c. Riwayat pembedahan atau penyakit dahulu.
d. Riwayat psiko social.
 Riwayat pola hidup dan aktifitas pasien sehari-hari.
 Masalah fsikiatri ( masalah depresi,cemas, ide ingin bunuh
diri )
e. Obat-obatan dan alergi,daftar obat-obatan yang dikonsumsi
pasien untuk mengurangi nyeri.
f. Riwayat Keluarga, Evaluasi riwayat medis keluarga terutama
penyakit genetic.
ASESMEN NYERI
a. Numeric Rating Scale, digunakan untuk pasien dewasa dan
anak yang usianya lebih 8 tahun.
 0 : tidak nyeri.
 1 ± 3 : nyeri ringan ( sedikit mengganggu aktivitas sehari-
hari ).
 4 ± 6 : nyeri sedang ( gangguan nyata terhadap aktifitas
sehari-hari ).
 7 ± 10 : nyeri berat ( tidak dapat melakukan aktofotas
sehari-hari )

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
PENGOPERASIAN GENSET
Nomor :
Terbit ke :
No.Revisi :
Tgl.Diberlaku :
SOP Halaman : 1-2

Dinkes Puskesmas
Kab. Bintan Kuala Sempang
Ditetapkan Kepala
Puskesmas Kuala dr.Marina Cilvani Sinaga
Sempang NIP. 19820813 200903 2 009

b. Wong Baker Faces Pain Scale, digunakan untuk pasien


(dewasa dan anak lebih dari 3tahun) yang tidak dapat
menggambarkan intensitas nyerinya dengan angka. Intruksi :
petugas menyesuaikan/ memilih gambar mana yang paling
sesuai dengan keadaan pasein.
o 0 = ekspresi rileks, tidak merasa nyeri sama sekali
o 2 = Sedikit nyeri
o 4 = Cukup nyeri
o 6 = Lumayan nyeri
o 8 = Sangat nyeri
o 10 = Amat sangat nyeri ( tak tertahankan )
Keterangan gambar Wong Baker :
Dikatakan nyeri ringan ( skala nyeri 1-3) hasil pengkajian
menunjukkan gambar 2dan 4.
Dikatakan nyeri sedang ( skal nyeri 4-6 ) hasil pengkajian
menunjukkan gambar 6.
Dikatak nyeri berat ( skala nyeri7-10 ) hasil pengkajian menunjukkan
gambar 8-10.

c. FLACC Behavioral Pain Scale, digunakan pada bayi dan


pasein tidak sadar yang tidak dapat dinilai dengan Numeric
Scale dan Wong Baker Faces Scale.
Cara menilai :
Skor dari kelima item dijumlahkan
Nilai 1-3 termasuk nyeri ringan
Nilai 4-6 termasuk nyeri sedang
Nilai 7-10 termasuk nyeri berat

F. Unit Terkait 1. Ruang Tindakan


2. Ruang Poli Umum
3. Ruang Poli Gigi
PENGOPERASIAN GENSET
Nomor :
Terbit ke :
No.Revisi :
Tgl.Diberlaku :
SOP Halaman : 1-2

Dinkes Puskesmas
Kab. Bintan Kuala Sempang
Ditetapkan Kepala
Puskesmas Kuala dr.Marina Cilvani Sinaga
Sempang NIP. 19820813 200903 2 009

A. Pengertian Memberikan obat-obatan melalui Alat suntik kedalam otot.

B. Tujuan Sebagai acuan penatalaksanaan tindakan suntikan pengobatan


kedalam otot.
C. Kebijakan Dokter atau perawat dengan pelimpahan tugas dari dokter.

D. Pelaksanaa a. Dokter
b. Perawat dengan pelimpahan tugas dari dokter
E. Peralatan 1. Alat suntik disposible sterile
2. Kapas alkohol
3. Obat injeksi yang dibutuhkan
4. Sarung tangan
5. Bengkok
F. Persiapan 1. Pastikan identitas klien
pasien 2. Beritahu dan jelaskan pada klien/keluarga tindakan yang
akan dilakukan.

G. Langkah – 1. Cocokan nama obat dan nama pasien.


langkah / 2. Atur posisi dan tentukan tempat yang akan disuntik.
Prosedur 3. Desinfeksi lokasi yang akan disuntik.
4. Jarum disuntikkan pada daerah yang akan disuntik dengan arah
90 derajat.
5. Penghisap ditarik sedikit, bila ada darah obat jangan dimasukkan.
6. Obat dimasukkan perlahan-lahan.
7. Setelah obat masuk seluruhnya jarum ditarik dengan cepat.
8. Kulit ditekan dengan kapas alcohol sambil melakukan masase.
9. Pasien dirapikan.
10. Buang sampah medis pada safety box.

H. Unit Terkait P Umum, Poli Anak, Poli KIA, Rawat Inap, Pustu, Polindes
PENGOPERASIAN GENSET
Nomor :
Terbit ke :
No.Revisi :
Tgl.Diberlaku :
SOP Halaman : 1-2

Dinkes Puskesmas
Kab. Bintan Kuala Sempang
Ditetapkan Kepala
Puskesmas Kuala dr.Marina Cilvani Sinaga
Sempang NIP. 19820813 200903 2 009

A. Pengertian Memberikan obat dengan cara memasukkan obat ke dalam pembuluh


darah vena dengan menggunakan spuit.
B. Tujuan 1. Memperoleh reaksi yang lebih cepat dibandingkan dengan injeksi
parenteral yang lain.
2. Menghindari kerusakan jaringan.
3. Memberikan obat dalam volume yang lebih besar.
C. Kebijakan Pemberian injeksi intramuskular dilakukan oleh perawat apabila
sudah ada instruksi dari dokter yang bersangkutan.
D. Pelaksana a. Dokter
b. Perawat dengan pelimpahan tugas dari dokter
E. Peralatan 1. Alat suntik disposible sterile
2. Kapas alkohol
3. Obat injeksi yang dibutuhkan
4. Sarung tangan
5. Tourniket
6. Bengkok
F. Persiapan 1. Pastikan identitas klien
pasien 2. Beritahu dan jelaskan pada klien/keluarga tindakan yang akan
dilakukan.

G. Langkah – 1. Cocokan nama obat dan nama pasien.


langkah / 2. Bebaskan lengan pasien dari baju dan kemeja.
Prosedur 3. Letakkan pembendung/torniket 15 cm diatas penusukan
4. Pilihlah area penusukan yang bebas dari lesi, kekakuan,
peradangan, atau rasa gatal pada salah satu lokasi sebagai berikut:
pada lengan yaitu vena sefalika dan vena basilica
5. Pakai sarung tangan
6. Bersihkan area penusukan dengan kapas alkohol, dengan gerakan
sirkuler dari arah dalam keluar dengan sekitar 5 cm, tunggu
sampai kering
7. Pegang kapas alkohol dengan tangan non dominan
8. Buka tutup jarum
9. Tarik kulit kebawah kurang lebih 2.5 cm dibawah area penusukan
dengan tangan non dominan
10. Pegang jarum pada posisi 30 derajat sejajar vena yang akan
ditusuk, lalu tusuk perlahan dan pasti
11. Rendahkan posisi jarum sejajar dengan kulit dan teruskan jarum
ke dalam vena
12. Lakukan aspirasi dengan tangan non dominan menahan barel dari
spuit dan tangan dominan menarik plunger
13. Observasi adanya darah dalam spuit
14. Jika ada darah, lepaskan torniket dan masukan obat perlahan lahan
15. Keluarkan jarum perlahan-lahan dengan sudut yang sama ketika
jarum dimasukkan, sambil melakukan penekanan dengan kapas
PENGOPERASIAN GENSET
Nomor :
Terbit ke :
No.Revisi :
Tgl.Diberlaku :
SOP Halaman : 1-2

Dinkes Puskesmas
Kab. Bintan Kuala Sempang
Ditetapkan Kepala
Puskesmas Kuala dr.Marina Cilvani Sinaga
Sempang NIP. 19820813 200903 2 009

alkohol pada daerah penusukan


16. Jarum dimasukkan ke pembuluh darah dengan lubang jarum
mneghadap ke atas
17. Tutup area penusukan dengan menggunakan kassa steril yang
diberi betadhin
18. Kembalikan posisi pasien
19. Buang spuit ke tempat sampah benda tajam. Buang sampah
lainnya ke tempat sampah medis.
H. Unut Terkait IGD
PENGOPERASIAN GENSET
Nomor :
Terbit ke :
No.Revisi :
Tgl.Diberlaku :
SOP Halaman : 1-2

Dinkes Puskesmas
Kab. Bintan Kuala Sempang
Ditetapkan Kepala
Puskesmas Kuala dr.Marina Cilvani Sinaga
Sempang NIP. 19820813 200903 2 009

Pengertian Pemberian obat secara subkutan adalah memasukkan obat kedalam


bagian bawah kulit.
Tujuan Untuk memasukkan sejumlah obat pada jaringan dibawah kulit untuk
di absorbs
Kebijakan Pemberian injeksi intramuskular dilakukan oleh perawat apabila
sudah ada instruksi dari dokter yang bersangkutan.
Pelaksanaan a. Dokter
b. Perawat dengan pelimpahan tugas dari dokter
Peralatan 1. Alat suntik disposible sterile
2. Kapas alkohol
3. Obat injeksi yang dibutuhkan
4. Sarung tangan
5. Bengkok
Persiapan Pasien 1. Pastikan identitas klien
2. Beritahu dan jelaskan pada klien/keluarga tindakan yang akan
dilakukan
Langkah – langkah / 1. Atur posisi klien yang nyaman.
Prosedur 2. Memakai sarung tangan.
3. Membersihkan area penyuntikan dengan kapas alkohol.
4. Regangkan kulit yang akan di suntik dengan ujung jarum
menghadap keatas, kemudian masukkan jarum dengan sudut 45°c,
kemudian dipiksasi apakah ada darah pada spuit. Jika tidak ada
suntikkan perlahan obat tersebut.
5. Cabut jarum sambil melakukan penekanan dengan kapas alkohol
pada area penyuntikan.
6. Kembalikan posisi pasien.
7. Buang spuit ke tempat sampah benda tajam.Buang sampah
lainnya ke tempat sampah medis.
Unit Terkait
PENGOPERASIAN GENSET
Nomor :
Terbit ke :
No.Revisi :
Tgl.Diberlaku :
SOP Halaman : 1-2

Dinkes Puskesmas
Kab. Bintan Kuala Sempang
Ditetapkan Kepala
Puskesmas Kuala dr.Marina Cilvani Sinaga
Sempang NIP. 19820813 200903 2 009

Pengertian Penyakit Demam berdarah Dengue ( DBD ) adalah penyakit endemis di


Indonesia dan sampai saat ini masih merupakan masalah utama kesehatan
masyarakat.penyakit demam berdarah disebabkan oleh infeksi virus
dengue yang akut dan ditandai dengan panas mendadak 2-7 hari tanpa
sebab yang jelas disertai dengan manifestasi perdarahan,seperti
petekie,epitaxis kadang disetai muntah darah,kesadaran menurun dan
syock.
Tujuan Sebagai acuan dalam melaksanakan penyuluhan mengenai DBD di
wilayah kerja Puskesmas Peureulak Kota, untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, kemampuan dan peran serta masyarakat atau
keluarga dalam Pemberantasan Penyakit DBD.
Kebijakan SK Ka UPT Puskesmas Kuala Sempang No. Tentang Jenis pelayanan
dan Penanggung Jawab Program.
Referensi

Petugas Pengelola Program DB


Langka/ langkah 1. Petugas membuat surat undangan yang memuat hari, tanggal, jam
dan tempat pelaksanaan
2. Petugas meminta persetujuan surat pemberitahuan kegiatan
penyuluhan DBD pada Kepala Puskesmas.
3. Petugas mendistribusikan surat pemberitahuan kegiatan penyuluhan
DBD pada Kepala Desa melalui Bidan desa.
4. Petugas menyiapkan materi penyuluhan DBD.
5. Petugas melakukan persiapan pelaksanaan kegiatan penyuluhan
DBD.
6. Petugas/narasumber melaksanakan kegiatan penyuluhan DBD
dilanjutkan Tanya jawab.
7. Petugas membuat daftar hadir dan menyusun notulen pelaksanaan
kegiatan penyuluhan.
Diagram alir
Menyusun rencana kegiatan, jadwal
penyuluhan,sasarn dan media penyuluhan yang
dipakai berdasarkan masukan dari lintas program
dan lintas sektor

Meminta persetujuan Kepala Puskesmas

Melakukan persiapan pelaksanaan kegiatan


penyuluhan
PENGOPERASIAN GENSET
Nomor :
Terbit ke :
No.Revisi :
Tgl.Diberlaku :
SOP Halaman : 1-2

Dinkes Puskesmas
Kab. Bintan Kuala Sempang
Ditetapkan Kepala
Puskesmas Kuala dr.Marina Cilvani Sinaga
Sempang NIP. 19820813 200903 2 009

Melaksanakan penyuluhan sesuai


M jadwal dan
kebutuhan.

Menyusun notulen dan laporan pelaksanaan


kegiatan penyulihan.

Mencatat pelkasanaan penyuluhan melaporkan


setiap bulan ke dinas kesehatan.

Petugas mendokumentasikan hasil kegiatan.

Unit Terkait Kepala Puskesmas, Penanggunag Jawab Program, Toko Masyarakat


PENGOPERASIAN GENSET
Nomor :
Terbit ke :
No.Revisi :
Tgl.Diberlaku :
SOP Halaman : 1-2

Dinkes Puskesmas
Kab. Bintan Kuala Sempang
Ditetapkan Kepala
Puskesmas Kuala dr.Marina Cilvani Sinaga
Sempang NIP. 19820813 200903 2 009

Pengertian Memberikan informasi tentang penyakit TBC kepada masyarakat yang


dilaksanakan diluar atau didalam lingkungan Puskesmas Kuala Sempang.
Tujuan Tercapainya perubahan pengetahuan sikap dan tindakan positif dari
individu / masyarakat dalam bidang kesehatan terutama tentang penyakit
TBC
Kebijakan SK Kepala PuskesmasKuala Sempang No. tentang penanggung jawab
program

Referensi

Langkah - a) Menyusun satuan acara penyuluhan sesuai dengan kemampuan dan


langkah sumber daya yang ada, meliputi :
 Menentukan tujuan penyuluhan
 Menentukan sasaran penyuluhan ( Toko masyarakat, masyarakat
umum, kader posyandu, penderita, keluarga penderita/ PMO )
 Menentukan tempat penyuluhan ( di pelayanan kesehatan atau
diluar pelayanan kesehatan ).
 Menentukan waktu penyuluhan yang disesuiakan dengan situasi
tempat, sasaran dan pelaksanaan penyuluhan
 Menentukan metode penyuluhan ( ceramah, Tanya jawab atau
diskusi)
 Alat/ media yang digunakan (poster atau media
elektronik/pemutaran film).
 Materi penyuluhan sesuai dengan tujuan penyuluhan dan sasaran.
b. Pelaksanaan penyuluhan
 Penyuluhan TB dilaksanakan didalam gedung, dengan cara :
 Penyuluhan langsung perorangan, sasaran : penderita
TBC,keluarga penderita atau PMO
 Penyuluhan langsung kelompok, sasaran : kelompok
penderita bersama keluarganya san PMO
 Penyuluhan tidak langsung seperti menempelkan poster TB
 Penyuluhan TBC dilaksanakan diluar gendung, dengan cara :
 Penyuluhan perorangan dirumah penderita.
 Penyuluhan kelompok diposyandu
c. Mengevaluasi penyuluhan
 Tercapainya tujuan yang diharapkan
 Adanya perubahan perilaku penderita
 Bertambahnya wawasan / pengetahuan tentang penyakit TBC.
Unit Terkait Penderita, keluarga kontak serumah, masyarakat
PENGOPERASIAN GENSET
Nomor :
Terbit ke :
No.Revisi :
Tgl.Diberlaku :
SOP Halaman : 1-2

Dinkes Puskesmas
Kab. Bintan Kuala Sempang
Ditetapkan Kepala
Puskesmas Kuala dr.Marina Cilvani Sinaga
Sempang NIP. 19820813 200903 2 009

Pengertian

You might also like