You are on page 1of 24

SATUAN ACARA PENYULUHAN

HIPERTENSI

OLEH :

GUSTI AYU MADE DIAH DWI MEIDAYANTI


NIM. P07120015077
D-III KEPERAWATAN TINGKAT 3 SEMESTER V

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
2017
LATAR BELAKANG

Hipertensi merupakan suatu penyakit kronis yang sering disebut silent killer
karena pada umumnya pasien tidak mengetahui bahwa mereka menderita penyakit
hipertensi sebelum memeriksakan tekanan darahnya. Selain itu penderita hipertensi
umumnya tidak mengalami suatu tanda atau gejala sebelum terjadi komplikasi
(Chobanian dkk., 2004). Dengan target organ di otak yang berupa stroke, hipertensi
adalah penyebab utama stroke yang membawa kematian tinggi. Menurut Gunawan
(2001) penyebab hipertensi diantaranya karena faktor keturunan, ciri dari
perseorangan serta kebiasaan hidup seseorang. Seseorang memiliki kemungkinan
lebih besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita
hipertensi. Oleh karenanya pengelolaan hipertensi oleh keluarga sangat penting
untuk mencegah terjadinya hipertensi dan menanggulangi komplikasi akibat
hipertensi.
Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang membutuhkan
perhatian karena dapat menyebabkan kematian utama di Negara-negara maju
maupun negara berkembang. Menurut survey yang dilakukan oleh Word Health
Organization (WHO) pada tahun 2000, jumlah penduduk dunia yang menderita
hipertensi untuk pria sekitar 26,6% dan wanita sekitar 26,1% dan diperkirakan pada
tahun 2025 jumlahnya akan meningkat menjadi 29,2% (Apriany, 2012). Prevalensi
penderita hipertensi di Indonesia terus terjadi peningkatan. Hasil Survei Kesehatan
Rumah Tangga (SKRT) pada tahun 2000 sebesar 21% menjadi 26,4% dan 27,5%
pada tahun 2001 dan 2004. Selanjutnya, diperkirakan meningkat lagi menjadi 37%
pada tahun 2015 dan menjadi 42% pada tahun 2025. Menurut data Kementrian
Kesehatan RI tahun 2009 menunjukkan bahwa prevalensi hipertensi sebesar 29,6%
dan meningkat menjadi 34,1% tahun 2010.
Hipertensi adalah suatu keadaan ketika tekanan darah di pembuluh darah
meningkat secara kronis. Hal tersebut dapat terjadi karena jantung bekerja lebih
keras memompa darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi tubuh. Jika
dibiarkan, penyakit ini dapat mengganggu fungsi organ-organ lain, terutama organ-
organ vital seperti jantung dan ginjal. Didefinisikan sebagai hipertensi jika pernah
didiagnosis menderita hipertensi/penyakit tekanan darah tinggi oleh tenaga
kesehatan (dokter/perawat/bidan) atau belum pernah didiagnosis menderita
hipertensi tetapi saat diwawancara sedang minum obat medis untuk tekanan darah
tinggi (minum obat sendiri). (Divine, 2012)
Menurut Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 kriteria hipertensi yang
digunakan pada penetapan kasus merujuk pada kriteria diagnosis JNC VII 2003,
yaitu hasil pengukuran tekanan darah sistolik ≥140 mmHg atau tekanan darah
diastolik ≥90 mmHg. Kriteria JNC VII 2003 hanya berlaku untuk umur ≥18 tahun,
maka prevalensi hipertensi berdasarkan pengukuran tekanan darah dihitung hanya
pada penduduk umur ≥18 tahun. Mengingat pengukuran tekanan darah dilakukan
pada penduduk umur ≥15 tahun maka temuan kasus hipertensi pada umur 15-17
tahun sesuai kriteria JNC VII 2003 akan dilaporkan secara garis besar sebagai
tambahan informasi. Prevalensi hipertensi di Indonesia yang didapat melalui
pengukuran pada umur ≥18 tahun sebesar 25,8 persen, tertinggi di Bangka Belitung
(30,9%), diikuti Kalimantan Selatan (30,8%), Kalimantan Timur (29,6%) dan Jawa
Barat (29,4%). Prevalensi hipertensi di Indonesia yang didapat melalui kuesioner
terdiagnosis tenaga kesehatan sebesar 9,4 persen, yang didiagnosis tenaga kesehatan
atau sedang minum obat sebesar 9,5 persen. Jadi, ada 0,1 persen yang minum obat
sendiri. Responden yang mempunyai tekanan darah normal tetapi sedang minum
obat hipertensi sebesar 0.7 persen. Jadi prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar
26,5 persen (25,8% + 0,7 %). Prevalensi hipertensi cenderung lebih tinggi pada
kelompok pendidikan lebih rendah dan kelompok tidak bekerja, kemungkinan
akibat ketidaktahuan tentang pola makan yang baik. Pada analisis hipertensi terbatas
pada usia 15-17 tahun menurut JNC VII 2003 didapatkan prevalensi nasional
sebesar 5,3 persen (laki-laki 6,0% dan perempuan 4,7%), perdesaan (5,6%) lebih
tinggi dari perkotaan (5,1%).
Pada Profil Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2014, berdasarkan pola 10
besar penyakit pada pasien rawat jalan di RSUD di Provinsi Bali kejadian
hipertensi kususnya hipertensi essensial (Primer) menduduki peringkat ke-2 dengan
jumlah kasus sebesar 6.801 kasus. Sedangkan berdasarkan pola 10 besar penyakit
terbanyak pada pasien di puskesmas di provinsi Bali tahun 2014 hipertensi
essensial juga menduduki pringkat ke-2 (158.262 kasus) disusul pharingitis,
kecelakaan, dermatitis kontak alergi, penyakit lain pada saluran nafas. Hasil
Riskesdas Provinsi Bali tahun 2013, menunjukkan bahwa prevalensi hipertensi pada
umur ≥18 tahun di provinsi Bali berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah
sebesar 19.9% dan berdasarkan wawancara tentang penyakitnya sebesar 8.7%. Jika
dilihat berdasarkan kabupaten/kota prevalensi hipertensi tertinggi berdasarkan
pengukuran tekanan darah adalah di kabupaten Bangli yaitu 23.9% sedangkan di
kabupaten Gianyar prevalensinya sebesar 13.3% hasil ini menunjukkan bahwa
kejadian hipertensi di Bali masih tinggi.
Data Dinas Kesehatan Provinsi Bali tahun 2014 menunjukkan, penyakit
tidak menular penyebab kematian terbesar di Bali disebabkan oleh penyakit
Hipertensi. Jumlah penderita hipertensi di tahun 2014 mencapai 8.886 kasus.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar Tahun
2014, penyakit hipertensi menjadi salah satu penyebab kematian, pada tahun 2014
jumlah kematian akibat hipertensi di Kabupaten Gianyar sebanyak 34 kasus. Jika
dilihat dari kunjungan ke pusat pelayanan kesehatan penyakit hipertensi menempati
urutan pertama jumlah kunjungan terbanyak dengan total kunjungan kasus baru
sebanyak 2081 kasus dan sebanyak 7438 kasus lama dengan prevalensi sebesar
20,3% berdasakan total kunjungan ke fasilitas pelayanan kesehatan. Pravelensi
hipertensi pada Pasien di UPT Kesmas Di Kabupaten Gianyar tahun 2016 yaitu
sebanyak 3,325 atau 3.24 %.
Hipertensi kini menjadi masalah global karena prevalensinya yang terus
meningkat sejalan dengan perubahan gaya hidup seperti merokok, obesitas,
inaktivitas fisik dan stres psikososial. Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah
persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik diatas
90 mmHg. Pada populasi lanjut usia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan
sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg (Sheps,2005).
Hipertensi disebut “silent killer” karena sering tidak memiliki tanda-tanda
peringatan atau gejala, dan banyak orang tidak tahu mereka memilikinya. Selain
dapat menyebabkan serangan jantung, store dan masalah ginjal jika tidak segera
diobati, penyakit hipertensi ternyata juga mempengaruhi penglihatan mata atau
dengan kata lain meningkatkan resiko memiliki penyakit mata. Hipertensi dapat
menyebabkan kerusakan pada darah pembuluh di retina, daerah di belakang mata
yang disebut retinopati.
Penatalaksanaan hipertensi seperti kepatuhan diet, modifikasi lingkungan,
dan sebagainya merupakan hal penting yang dapat mengontrol hipertensi pada
lansia. Dalam melaksanakan pengobatan hipertensi ini, dukungan dan motivasi
kepada lansia penting dilakukan oleh keluarga, karena keluarga memberikan
pengaruh yang penting dalam mempercepat kesembuhan lansia. Dengan pemberian
edukasi yang dilakukan oleh perawat kepada keluarga mengenai hipertensi dan cara
penanggulangannya diharapkan tekanan darah lansia berada dalam kisaran normal
serta mencegah terjadinya kekambuhan stroke pada anggota keluarga yang
menderita stroke sebelumnya akibat hipertensi.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
HIPERTENSI

1. Pokok Bahasan : Hipertensi


2. Sub Pokok Bahasan :
a. Pengertian Hipertensi
b. Penyebab terjadinya Hipertensi
c. Tanda dan Gejala Hipertensi
d. Komplikasi Hipertensi
e. Cara pencegahan Hipertensi
3. Sasaran : Tn.WJ dengan Hipertensi di Banjar Pamesan, Desa
Ketewel, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar.
4. Waktu : 12.30 – 13.00 WITA
5. Tempat : Rumah Ny.D di Banjar Pamesan, Desa Ketewel,
Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar.
6. Hari / tanggal : Kamis ,24 November 2017
7. Tujuan penyuluhan :
a. Tujuan instruksional umum (TIU)
Setelah diberikan penyuluhan mengenai Hipertensi selama 30 menit
diharapkan pasien dapat mengetahui dan memahami tentang penyakit
hipertensi dan penatalaksanaannya.

b. Tujuan instruksional khusus (TIK)


Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan sasaran
dapat:
1) Menjelaskan pengertian Hipertensi dengan tepat.
2) Menyebutkan penyebab Hipertensi dengan benar.
3) Menyebutkan tanda dan gejala Hipertensi dengan benar.
4) Menyebutkan komplikasi Hipertensi dengan benar.
5) Menyebutkan cara pencegahan Hipertensi dengan benar.

8. Kegiatan :

No. Langkah – langkah Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Sasaran

1 Pendahuluan 2 a. Memberi salam a. Menjawab


b. Memperkenalkan
menit salam
diri b. Menjawab
c. Menjelaskan
pertanyaan
maksud dan tujuan
d. Kontrak waktu
e. Apersepsi
f. Memberikan
pretest
2 Penyajian 15 a. Menjelaskan a. Mendengarkan
menit tentang pengertian dengan
penyakit hipertensi seksama
b. Menjelaskan b. Mencatat point
penyebab penyakit penting selama
hipertensi jalannya
c. Menjelaskan tanda
penyuluhan
dan gejala
hipertensi
d. Menjelaskan
komplikasi
hipertensi
e. Menjelaskan cara
pencegahan
hipertensi
3 Evaluasi 10 a. Simpulan a. Partisipasi
b. Tanya jawab
menit aktif
c. Menanyakan
kembali
d. Post test
4 Penutup 3 a. Meminta dan a. Memberikan
menit memberi pesan / pesan dan
kesan kesan
b. Memberi salam b. Menjawab
salam

9. Metode : Ceramah, Demonstrasi, dan Tanya jawab


10. Media : Leaflet
11. Alat dan bahan : Kursi, minyak zaitun, tissue/handuk
12. Materi : Terlampir I
13. Evaluasi :
a. Struktur
1) Persiapan Media
Media yang digunakan dalam penyuluhan semuanya lengkap dan siap
digunakan. Media yang digunakan adalah leaflet, kurun waktu dalam
persiapan media selama 2 hari.
2) Persiapan Materi
Materi yang akan diberikan dalam penyuluhan sudah disiapkan dan
akan disebarluaskan dalam bentuk leaflet yang berisi gambar dan
tulisan. Kurun waktu dalam persiapan materi selama 3 hari.

b. Proses Penyuluhan
1) Kegiatan penyuluhan yang akan diberikan diharapkan berjalan lancer
dank lien mampu memahami tentang penyuluhan yang diberikan.
2) Dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara penyuluh
dank lien sehingga diakhir penyuluhan klien diharapkan bertanya
sebanyak 50%. Klien diharapkan memperhatikan materi yang
diberikan.
3) Klien diharapkan tidak meninggalkan tempat saat penyuluhan
berlangsung.

c. Hasil Penyuluhan
1) Jangka pendek
a) Klien mengerti akan materi yang disampaikan.
b) Klien memahami tentang hipertensi dan cara pencegahan
hipertensi
2) Jangka Panjang
Sasaran mampu menjadi penyalur pesan sehingga mampu secara
mandiri mengatur cara mencegah terjadinya hipertensi.
14. Daftar Pustaka :

Brunner dan Suddarth. 2001. Keperawatan Medikal Bedah. Vol I . Jakarta : EGC
Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar. 2016. Profil Kesehatan Kabupaten
Gianyar Tahun 2016. Gianyar : Seksi Pengolahan Data Dan Pelaporan
Bidang Pengkajian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kesehatan Kabupaten Gianyar.
Dinas Kesehatan Provinsi Bali. (2015), Laporan Tahunan Penyakit Tidak
Menular Provinsi Bali Tahun 2015. Denpasar: Dinas Kesehatan Provinsi
Bali

Effensy, Nasrul. 2012. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat.


Jakarta : EGC.
Kemenkes RI. (2013). Prevalensi Hipertensi, Penyakit yang Membahayakan.
Jakarta: Kemenkes RI.
Kementerian Kesehatan RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar 2013. Badan
Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI
Mansjoer, et al. 1999. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius
Potter & Perry. (2006). Fundamental Keperawatan Jilid I. Jakarta: EGC
Price, Sylvia A. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis dan Proses Penyakit. Jakarta:
EGC
Sujana, Wayan. 2011. Hipertensi Untuk Dicegah Dan Dihindari. (online).
:http://idijembrana.or.id/index.php?module=artikel&kode=13. Diakses
tanggal 14 November 2017, pukul 20.00 WITA.
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran I
HIPERTENSI

A. Pengertian Hipertensi
Hipertensi adalah meningkatnya tekanan darah arteri yang peristen.
Hipertensi atau penyakit darah tinggi sebenarnya adalah suatu gangguan pada
pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh
darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkan. Menurut WHO
(World Health Organization), batas tekanan darah yang masih dianggap normal
adalah 120-140 mmHg sistolik dan 80-90 mmHg diastolik. Jadi, seseorang disebut
mengidap hipertensi bila tekanan darahnya selalu terbaca di atas 140/90 mmHg.
Hipertensi menjadi masalah kesehatan masyararakat yang serius, karena jika tidak
terkendali akan berkembang dan menimbulkan komplikasi yang berbahaya.
Akibatnya bisa fatal karena sering timbul komplikasi, misalnya stroke (pendarahan
otak), penyakit jantung koroner, dan gagal ginjal.

B. Penyebab Hipertensi
Secara umum hipertensi disebabkan oleh :
1. Asupan garam yang tinggi
2. Strees psikologis
3. Faktor genetik (keturunan)
4. Kurang olahraga
5. Kebiasaan hidup yang tidak baik seperti merokok dan alcohol
6. Penyempitan pembuluh darah oleh lemak/kolesterol tinggi
7. Peningkatan usia
8. Kegemukan
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi dua golongan, yaitu :
a. Hipertensi Primer (Esensial)
Hipertensi primer disebut juga hipertensi idiopatik karena tidak diketahui
penyebabnya. Faktor yang mempengaruhinya yaitu : genetic,
lingkungan, hiperaktifitas saraf simpatis sistem rennin. Anglotensin dan
peningkatan Na + Ca intraseluler. Faktor-faktor yang meningkatkan
resiko : obesitas, merokok, alcohol dan polisitemia.
b. Hipertensi Sekunder
Penyebab yaitu : penggunaan estrogen, penyakit ginjal, sindrom cushing
dan hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan.

Hipertensi pada usia lanjut dibedakan atas :


a. Hipertensi dimana tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140 mmHg
dan / atau tekanan diastolic sama dengan atau lebih besar dari 90 mmHg.
b. Hipertensi sistolik terisolasi dimana tekanan sistolik lebih besar dari 160
mmHg dan tekanan diastolic lebih rendah dari 90 mmHg.

Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya


perubahan-perubahan pada:
a. Elastisitas dinding aorta menurun.
b. Katup jantung menebal dan menjadi kaku.
c. Kemampuan jantung memompa darah menurun.
1% setiap tahun sesudah berumur 20 tahun kemampuan jantung
memompa darah menurun menyebabkan menurunnya kontraksi dan
volumenya.
d. Kehilangan elastisitas pembuluh darah
Hal ini terjadi karena kurangnya efektifitas pembuluh darah perifer untuk
oksigenasi.
e. Meningkatnya resisten pembuluh darah perifer.

C. Tanda dan Gejala Hipertensi


a. Tidak ada gejala
Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan
peningkatan tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang
memeriksa. Hali ini berari hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa jika
tekanan arteri tidak terukur.
b. Gejala yang lazim
1) Mengeluh sakit kepala, pusing
2) Lemas, kelelahan
3) Sesak nafas
4) Gelisah
5) Mual
6) Muntah
7) Kesadaran menurun
8) Mimisan

D. Komplikasi Hipertensi
Komplikasi dari penyakit hipertensi apabila tidak ditangani dengan baik
dapat berdampak pada :
1. Stroke
Tekanan darah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pecahnya pembuluh
darah otak (stroke). Stroke sendiri merupakan kematian jaringan otak yang
terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. Biasanya kasus ini
terjadi secara mendadak dan menyebabkan kerusakan otak dalam beberapa
menit (complete stroke).
2. Gagal jantung
Tekanan darah yang terlalu tinggi memaksa otot jantung bekerja lebih
berat untuk memompa darah dan menyebabkan pembesaran otot jantung kiri
sehingga jantung mengalami gagal fungsi. Pembesaran disebabkan kerja keras
jantung memompa darah.
3. Gagal ginjal
Tingginya tekanan darah membuat pembuluh darah dalam ginjal tertekan
dan akhirnya menyebabkan pembuluh darah rusak. Akibatnya fungsi ginjal
menurun hingga mengalami gagal ginjal. Ada dua jenis kelainan ginjal akibat
hipertensi, yaitu nefrosklerosis benigna dan nefrosklerosis maligna.
Nefrosklerosis benigna terjadi pada hipertensi yang sudah berlangsung lama
sehingga terjadi pengendapan pada pembuluh darah akibat proses menua. Hal
ini menyebabkan permeabilitas (kelenturan) dinding pembuluh darah berkurang.
Sementara itu, nefrosklerosis maligna meruapakan kelainan ginjal yang ditandai
dengan naiknya tekanan diastole diatas 130 mmHg yang terganggunya fungsi
ginjal.
4. Kerusakan pada mata
Tekanan darah yang terlalu tinggi dapat menyebakan kerusakan pembuluh
darah dan saraf pada mata.

E. Pencegahan Hipertensi
Cara untuk mencegah hipertensi, yaitu :
a. Pencegahan dengan pola hidup sehat
Menerapkan pola hidup yang sehat dalam keseharian kita sangat
penting dalam pencegahan hipertensi. Sebaliknya pola hidup yang tidak
sehat beresiko tinggi terkena penyakit hipertensi.
Termasuk dalam pola hidup yang tidak sehat misalnya merokok,
minum alkohol, suka makan enak alias banyak mengandung kolesterol,
makanan yang gurih dengan kadar garam berlebih, minuman berkafein, dll.
Sementara pada saat yang sama kurang berolahraga atau kurang beraktifitas,
sering stress, minim air putih, serta kurang makan buah dan sayuran. Berikut
ini adalah Daftar Buah yang dapat menurunkan tekanan darah tinggi, antara
lain:
1) Melon
Melon adalah sumber yang sangat baik dari vitamin A, vitamin C,
thiamin dan kalium. Satu cangkir melon (173 g) mengandung 484
mg kalium, ini setara dengan 14 persen dari nilai kebutuhan harian
yang direkomendasikan. Melon juga merupakan sumber yang baik
dari magnesium, asam folat dan vitamin B6.
2) Semangka
Semangka adalah salah satu buah yang mudah sekali didapat karena
memang banyak di Indonesia, banyak juga yang mengonsumsinya
terutama ketika tahu manfaatnya. Tahukah Anda bahwa buah
semangka dapat menurunkan tekanan darah tinggi karena kandungan
L-citrulline. Zat ini akan membantu memebuat rileks pembuluh
darah, sehingga buah semangka bisa menjadi penurun darah tinggi.
3) Alpukat
Setengah potong buah alpukat memberikan 1% kalsium, 5%
magnesium, dan 10% kalium yang kita butuhkan setiap hari. Selain
mengandung mineral yang dapat menurunkan darah tinggi, buah
alpukat juga kaya lemak tak jenuh tunggal yang sehat bagi jantung.
4) Buah kiwi
Satu buah kiwi berukuran sedang menyediakan 2% kalsium, 7%
magnesium, dan 9% kalium yang kita butuhkan setiap hari. Memang
buah ini jarang tersedia di pasar tradisional, tapi dapat dengan mudah
kita temui di supermarket. Selain itu, buah kiwi juga kaya akan
vitamin C, bahkan dengan ukuran yang sama lebih banyak
kandungan vitamin C nya daripada jeruk.
5) Pisang
Satu buah pisang ukuran sedang menyediakan 1% kalsium, 8%
magnesium, dan 12% kalium yang kita butuhkan setiap hari. Kadar
kalium yang tinggi inilah yang baik untuk menurunkan tekanan
darah. Makanlah 2 buah pisang setiap hari untuk hasil terbaik.
Tambahkan satu pisang (ketiga) untuk mencegah penyakit stroke, dan
membantu bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga stroke.
6) Jeruk
Aneka macam jeruk merupakan buah-buahan yang terkenal karena
kandungan vitamin C, artinya ini merupakan makanan tinggi nutrisi
dan rendah kalori. Dengan kandungan kalium sebanyak 326 mg dan
tidak mengandung natrium, maka ini merupakan salah satu buah
penurun darah tinggi terbaik. Lemon juga merupakan sumber
potasium yang baik, kalsium, fosfor, vitamin A dan folat.
7) Buah Anggur
Pilihlah buah anggur yang matang untuk rasa dan kualitas terbaik.
Bioflavonoid yang ada dalam anggur tidak hanya membantu
menurunkan tekanan darah tinggi tetapi juga dapat membantu
menurunkan kadar kolesterol. Anggur sebanyak 123 g mengandung
166 mg kalium dan ini memenuhi 5 persen dari nilai harian kalium
yang direkomendasikan.
8) Aprikot
Aprikot merupakan sumber kalium dan vitamin A yang sangat baik.
Dalam satu cangkir aprikot kering (119 g) mengandung 2.202 mg
kalium, mungkin ini merupakan salah satu jenis makanan terbaik
yang kaya akan kalium. Buah ini hanya sedikit megandung natrium,
lemak jenuh dan kolesterol.
9) Jambu Biji
Jika Anda ingin meniru hasil studi klinis yang dilakukan di India,
maka Anda harus makan jambu sebelum makan siang atau makan
malam. Buah jambu ini memiliki kadar kalium yang tinggi, kaya
serat alami. Dengan demikian, buah jambu bisa menurunkan darah
tinggi dan membantu melancarkan pencernaan sehingga membatu
juga dalam upaya meurunkan berat badan.
10) Buah Tomat
Menurunkan tekanan darah adalah salah satu dari sekian banyak
manfaat mengonsumsi buah tomat. Tomat yang kaya akan lycopene,
diketahuo membantui dapat membantu dalam membantu mencegah
diabetes, penuaan dini, dan termasuk menurunkan hipertensi. Dalam
penyajiannya, akan lebih baik dimakan tanpa banyak pemrosesan,
dan tidak dengan bahan-bahan lain seperti keju dan daging berlemak
seperti pada pizza.
11) Blueberry
Blueberry mengandung banyak antioksidan di dalamnya, seperti
halnya raspberry, dan ini memiliki dampak langsung pada tekanan
darah, dengan cara mengalahkan radikal bebas dalam tubuh.
Pertibangkan untuk makan semangkuk blueberry segar dicampur
dengan buah-buahan lainnya sebagai sarapan yang menyegarkan.
Hanya lakukan yang terbaik dalam mengonsumsinya, yaitu tanpa
menambahkan gula, atau dengan pencampuran bahan-bahan
lainnya.nsu
Selain mengonsumsi buah-buahn di atas, Anda juga harus
menghindari makanan pantangan darah tinggi sehingga hipertensi
dapat terkontrol dan meminimalisir komplikasi, seperti stroke, gagal
jantung, gagal ginjal dan lain-lain.

b. Pencegahan dengan medical check up


Mengunjungi seorang dokter atau tenaga para medis, jangan
selalu diartikan mau berobat. Bisa juga dalam rangka pencegahan satu
penyakit, misalnya pencegahan hipertensi. Itulah yang disebut
pencegahan / pemeriksaan secara medis (medical check up).
Orang yang rentan terhadap hipertensi, baik karena faktor
keturunan atau pun gaya hidup, sebaiknya rajin memeriksakan diri
tekanan darahnya ke dokter atau tenaga medis lain. Sebab, darah tinggi
atau hipertensi bila tidak segera diatasi adalah pra kondisi bagi penyakit
lain yang lebih serius. Dengan demikian, mencegah darah tinggi berarti
pula mencegah diri kita dari penyakit lain. Jika dalam pemeriksaan
ditemukan tanda atau gejala hipertensi, seorang dokter akan memberikan
advise penanganannya. Sebaliknya jika tidak berarti ditemukan gejala
apapun.
c. Pencegahan dengan back massage
Back massage atau masase punggung merupakan salah satu
Teknik relaksasi berbasis terapi komplementer yang dapat dilakukan
pada pasien hipertensi. Apabila tekanan darah terlalu tinggi, pembuluh
darah yang relaks akan terjadi vasodilatasi pembuluh darah sehingga
akan menyebabkan tekanan darah turun dan kembali normal.
Berdasarkan beberapa riset menunjukkna masase punggung memiliki
kemampuan untuk menghasilkan respon relaksasi. Gosokan selama 3-5
menit dapat meningkatkan kenyamanan dan relaksasi serta memiliki efek
positif pada parameter kardiovaskuler seperti tekanan darah, frekuensi
nadi dan pernafasan. Masase punggung bermanfaat memperlancar
peredaran darah, selain memberikan efek relaksasi pada tubuh, masase
punggung juga dapat merangsang pengeluaran hormone endhorpin yang
dapat memberikan efek tenang pada pasien dan terjadi vasodilatasi pada
pembuluh darah sehingga pembuluh darah menjadi relaks dan terjadi
penurunan tekanan darah (Labyak & Smeltzer, 1997 dalam Kozier & erb,
2002, hal.339).
Lampiran II
EVALUASI

A. Pertanyaan
1. Apakah pengertian dari hipertensi ?
2. Apa saja penyebab dari hipertensi ?
3. Apa saja komplikasi dari hipertensi ?
4. Bagaimana pengobatan pasien hipertensi ?

B. Kunci Jawaban
1. Hipertensi adalah meningkatnya tekanan darah arteri yang peristen.
Hipertensi atau penyakit darah tinggi sebenarnya adalah suatu gangguan
pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang
dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkan.
Menurut WHO (World Health Organization), batas tekanan darah yang
masih dianggap normal adalah 120-140 mmHg sistolik dan 80-90 mmHg
diastolik. Jadi, seseorang disebut mengidap hipertensi bila tekanan darahnya
selalu terbaca di atas 140/90 mmHg.
2. Penyebab hipertensi antara lain :
Secara umum hipertensi disebabkan oleh :
 Asupan garam yang tinggi
 Strees psikologis
 Faktor genetik (keturunan)
 Kurang olahraga
 Kebiasaan hidup yang tidak baik seperti merokok dan alcohol
 Penyempitan pembuluh darah oleh lemak/kolesterol tinggi
 Peningkatan usia
 Kegemukan
3. Pencegahan penyakit hipertensi antara lain:
Ada tiga cara untuk mencegah hipertensi, yaitu :
a. Pencegahan dengan pola hidup sehat
Menerapkan pola hidup yang sehat dalam keseharian kita sangat penting
dalam pencegahan hipertensi. Sebaliknya pola hidup yang tidak sehat
beresiko tinggi terkena penyakit hipertensi.
Termasuk dalam pola hidup yang tidak sehat misalnya merokok, minum
alkohol, suka makan enak alias banyak mengandung kolesterol, makanan
yang gurih dengan kadar garam berlebih, minuman berkafein, dll.
Sementara pada saat yang sama kurang berolahraga atau kurang
beraktifitas, sering stress, minim air putih, serta kurang makan buah dan
sayuran.
b. Pencegahan dengan medical check up
Mengunjungi seorang dokter atau tenaga para medis, jangan selalu
diartikan mau berobat. Bisa juga dalam rangka pencegahan satu penyakit,
misalnya pencegahan hipertensi. Itulah yang disebut pencegahan /
pemeriksaan secara medis (medical check up).Orang yang rentan terhadap
hipertensi, baik karena faktor keturunan atau pun gaya hidup, sebaiknya
rajin memeriksakan diri tekanan darahnya ke dokter atau tenaga medis
lain. Sebab, darah tinggi atau hipertensi bila tidak segera diatasi adalah
pra kondisi bagi penyakit lain yang lebih serius. Dengan demikian,
mencegah darah tinggi berarti pula mencegah diri kita dari penyakit lain.
Jika dalam pemeriksaan ditemukan tanda atau gejala hipertensi, seorang
dokter akan memberikan advise penanganannya. Sebaliknya jika tidak
berarti ditemukan gejala apapun.
4. Pengobatan dengan cara tradisional
Beberapa tanaman yang dapat mengobati hipertensi , seperti :
1) Melon 7) Anggur
2) Semangka 8) Apricot
3) Alpukat 9) Jambu biji
4) Kiwi 10) Tomat
5) Pisang 11) Blueberry
6) Jeruk
Lampiran III

PROSEDUR BACK MASSAGE UNTUK HIPERTENSI

A. Alat Dan Bahan


1. Minyak pijat
2. Tissu/handuk

B. Prosedur Kerja
1. Pastikan bahwa ruangan yang digunakan terasa nyaman
2. Atur posisi pasien agar terasa nyaman
3. Siapkan handuk yang bersih untuk digunakan sewaktu-waktu selama
sesi pijat, misalnya melapisi permukaan tempat berbaring yang
digunakan untuk melindunginya dari cipratan atau tetesan minyak
pijat (yang dapat meninggalkan noda) atau untuk menghapus sisa-sisa
minyak pijat setelah sesi pijat.
4. Gunakan minyak pijat. Sangatlah penting untuk menggunakan
minyak saat memijat. Minyak membantu tangan agar bergeser dengan
mudah pada permukaan kulit, sehingga tidak akan mengakibatkan
rasa sakit karena kulit pasangan/klien yang tertarik atau tercubit.
5. Back massage dimulai dengan gerakan Mengusap
(Efflurage/strocking), adalah gerakan mengusap dengan
menggunakan telapak tangan atau bantalan jari tangan. Gerakan ini
dilakukan sesuai dengan peredaran darah menuju jantung maupun
kelenjar-kelenjar getah bening. Manfaat gerakan ini adalah
merelaksasi otot dan ujung-ujung syaraf.
6. Dilanjutkan dengan gerakan Meremas (Petrisage), yaitu gerakan
memijit atau meremas dengan menggunakan telapak tangan atau jari-
jari tangan. Teknik ini digunakan pada area tubuh yang berlemak dan
jaringan otot yang tebal.
7. Selanjutnya dilakukan gerakan Friction, merupakan gerakan
melingkar kecil-kecil dengan penekanan yang lebih dalam
menggunakan jari atau ibu jari. Gerakan ini hanya digunakan pada
area tubuh tertentu yang bertujuan untuk penyembuhan ketegangan
otot akibat asam laktat yang berlebih.
8. Kemudian gerakan Menggetar (vibration), ialah gerakan menggetar
yang ditimbulkan oleh pangkal lengan dengan menggunakan telapak
tangan ataupun jari-jari tangan.
9. Gerakan yang terakhir adalah Memukul (tapotement/ tapotage),
adalah gerakan menepuk atau memukul dan bersifat merangsang
jaringan otot, dilakukan dengan kedua tangan bergantian. Untuk
memperoleh hentakan tangan yang ringan, tidak sakit pada klien tapi
merangsang sesuai dengan tujuannya, maka diperlukan fleksibilitas
pergelangan tangan. Tapotement tidak boleh dikenakan pada area
yang bertulang menonjol ataupun pada otot yang tegang serta area
yang terasa sakit atau nyeri. Variasi gerakan tapotement, yaitu :
 Memukul (beating)
 Mencincang (hacking)
 Menepuk (clapping)
Gianyar, 24 November 2017
Mengetahui,
Pembimbing Akademik Mahasiswa

I Ketut Gama., SKM., M.Kes. Gusti Ayu Made Diah Dwi Meidayanti
NIP.196202221983091001 NIM. P07120015077

You might also like