Professional Documents
Culture Documents
di Ruangan Ar-Rahman
Oleh :
Afniar
( ) ( ) ( )
MAKASSAR
2012
BAB I
TINJAUAN TEORI
A. Defenisi
abnormal yang tidak memandang jaringan sekitarnya, tumbuh infiltrasi dan destruktif dapat
B. Etiologi
Etiologi kanker payudara tidak diketahui secara pasti. Namun beberapa faktor resiko
pada pasien diduga berhubungan dengan kejadian kanker payudara, yaitu:
Ada riwayat keluarga dengan kanker payudara pada ibu, saudara perrempuan ibu,
saudara perempuan, adik/kakak.
Kontrasepsi oral pada pasien tumor payudara jinak seperti kelainan fibrokistik yang
ganas. (Arief Mansoer.2000)
C. Patofisiologi
Carsinoma mammae berasal dari jaringan epitel dan paling sering terjadi pada sistem
duktal, mula – mula terjadi hiperplasia sel – sel dengan perkembangan sel – sel atipik. Sel -
sel ini akan berlanjut menjadi carsinoma insitu dan menginvasi stroma. Carsinoma
membutuhkan waktu 7 tahun untuk bertumbuh dari sel tunggal sampai menjadi massa yang
cukup besar untuk dapat diraba ( kira – kira berdiameter 1 cm). Pada ukuran itu kira – kira
seperempat dari carsinoma mammae telah bermetastasis. Carsinoma mammae bermetastasis
dengan penyebaran langsung ke jaringan sekitarnya dan juga melalui saluran limfe dan aliran
darah. ( Price, Sylvia, Wilson Lorrairee M, 1995 )
D. Manifestasi Klinik
Pasien biasanya datang dengan keluhan benjolan/massa pada di payudara, rasa sakit,
keluar cairan dari puting susu, timbulnya kelaian kulit (dimpling, kemerahan, ulserasi, peau
d’orange), pembesaran kelenjar getah bening, atau tanda metastatis jauh. Setiap kelainan
pada payudara harus dipikirkan ganas sebelum dibuktikan tidak.(Mansoer Arif, Kapita
selekta kedokteran)
Kanker payudara dapat terjadi dimana saja dalam payudara, tetapi mayoritas terjadi pada
kuadran atas terluar di mana senagian besar jaringan payudara terdapat. Kanker payudara
umumnya terjadi pada payudara sebelah kiri. Umumnya lesi tidak terasa nyeri, terfiksasi, dan
keras batas yang tidak teratur.(Brunner dan Suddarth.2000)
E. Komplikasi
Limfedema, limfedema terjadi jika saluran limfe untuk menjamin aliran balik limfe ke
sirkulasi umum tidak berfungsi dengan adekuat. Jika nodus aksilaris dan sistem limfe
dialngkat maka sistalem kolatral dan auksilaris harus mengambil alih fungsi mereka.
F. Pemeriksaan Penunjang
G. Penatalaksanaan Umum
a. Mastektomi
b. Terapi radiasi
c. Rekonstruksi
H. Stadium Kanker
a. Stadium I: tumor terbatas pada payudara dengan ukuran < 2cm, tidak tefiksasi pada kulit
atau otot pektoralis tanpa dugaan metastasis aksila
b. Stadium II: tumor dengan ukuran < 2cm dengan metastasis aksila atau tumor dengan
diameter 2-5 cm dengan/tanpa metastasisi aksila
c. Stadium III a:tumor dengan diameter > 5cm tapi masih bebas dari jaringan sekitarnya
dengan/tanpa metastasis aksila yang masih bebas satu sama lain,atau tumor dengan
metastasis aksila yang melekat
d. Stadium IIIb : tumor dengan metastasis infra atau supraklavikula atau tumor yang telah
mengintrifiltrasi kulit atau dinding thoraks
I. Pencegahan
TINJAUAN ASKEP
A. Pengkajian Keperawatan
a. Aktivitas/istirahat
b. Sirkulasi
c. Makanan/cairan
d. Integritas ego
e. Nyeri/Kenyamanan
Gejala: Nyeri pada penyakit yang luas/metastatik(nyeri lokal jarang terjadi pada
kegansan dini. Beberapa pengalaman ketidaknyamanan atau perasaan “lucu”
pada jaringan payudara. Payudara berat, nyeri sebelum menstruasi biasanya
mengidentifikasikan penyakit fibrokistik.
f. Keamanan
g. Seksualitas
Puting retraksi: rabas dari puting (serosa, sangiosa, rabas berair meningkatkan
kemungkinan kanker, khususnya bila disertai benjolan).
B. Diagnosa Keperawatan
1. Praoperasi
a. Takut/ansietas b/d ancaman kematian, contoh penyakit luas, ancaman konsep konsep
diri, perubahan gambaran diri, jaringan parut, kehilangan bagian tubuh, seksual tak
menarik,perubahan status kesehatan.
2. Pasca operasi
b. Nyeri b/d prosedur pembedahan, trauma jaringan, interupsi saraf, diseksi otot.
c. Gangguan harga diri b/d biofisikal, prosedur bedah yang mengubah gambaran diri
1. Praoperasi
a. Takut/ansietas b/d ancaman kematian, contoh penyakit luas, ancaman konsep konsep
diri, perubahan gambaran diri, jaringan parut, kehilangan bagian tubuh, seksual tak
menarik,perubahan status kesehatan.
Kriteria hasil:
Klien melaporkan takut dan ansietas menurun sampai tingkat dapat ditangani
Kriteria hasil:
b. Nyeri b/d prosedur pembedahan, trauma jaringan, interupsi saraf, diseksi otot.
Kriteria hasil:
Tindakan/intervensi Rasional
Mandiri
a. Kaji keluha nyeri, perhatikan a. Membantu dalam
lokasi, lamanya, dan intensitas mengidentifikasi derajat
(skala0-10). Perhatikan ketidaknyamanan dan
petunjuk verbal dan non verbal. kebutuhan untuk/keefektifan
analgesik.
b. Diskusikan sensasi masih b. Memberikan keyakinan bahwa
adanya payudara normal. sensasi bukan imajinasi dan
penghilangannya dapat
dilakukan.
c. Bantu pasien menemukan c. Peninggian lengan, ukuran
posisi yang nyaman. baju, dan adanya drain
mmpengaruhi kemampuan
pasien untuk rileks dan
tidur/istirahat secara efektif.
d. Berikan tindakan kenyamanan d. Meningkatkan relaksasi,
dasar(contoh, perubahan posisi membantu untuk memfokuskan
pada punggung atau sisi yang perhatian, dan dapat
tak sakit, pijatan punggung)dan meningkatkan kemampuan
aktivitas terapeutik. koping.
e. Tekan /sokong dada saat e. Memudahkan partisipasi pada
latihan batuk/napas dalam. aktivitas tanpa timbul
ketidaknayamanan.
f. Berikan obat nyeri pada waktu f. Mempertahankan tingkat
yang tepat pada jadwal teratur ketidaknyamanan dan
sebelum nyeri berat dan memungkinkan pasien untuk
sebelum aktivitas dijadwalkan latihan lengan dan untuk
ambulasi tanpa nyeri yang
menyertai upaya tersebut.
Kolaborasi
g. Berikan narkotik/analgesik g. Memberikan penghilngan
sesuai indikasi ketidaknyamanan/nyeri dan
memfasilitasi tidur, partisipasi
pada terapi pasca operasi.
c. Gangguan harga diri b/d prosedur bedah yang mengubah gambaran diri
Kriteria hasil:
Kriteria hasil:
Kriteria hasil:
Perubahan Pertumbuhan
hormon sel kanker
Hormon steroid
Menekan jaringan
Menekan jaringan
sekitar dan sel-sel
pada mammae
saraf
Peningkatan
Mammae nyeri
konsistensi
membengkak
mammae
Perubahan
Pemriksaan Gangguan harga
gambaran
diagnostik/ diri
diri
prosedur
pembedahan
Kerusakan
jaringan
ansietas
Kurang terpajan
informasi
Gangguan
mobilitas fisik
Kurang
pengetahuan
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarrth. 2000. Keperawatan Medikal Bedah vol.2. EGC. Jakarta.