You are on page 1of 22

LAPORAN PENERIMAAN PASIEN BARU

PRAKTEK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN


DI RUANG WIJAYA KUSUMA B RSUD DR. SOEDONO
MADIUN

Oleh :
Andreas Syabrullah, S.Kep Ovia Ardhia G, S.Kep
Pompi Haris S, S.Kep Ifa Meidya R, S.Kep
Dimas Putra M, S.Kep Sulistiani, S.Kep
Devi Vidyanti, S.Kep Ahmad Mualimudin, S.Kep
Khoirul nilawati, S.Kep Eva Ristianti U, S.Kep
Bagus Prasetyo, S.kep Dyah Nita S, S.Kep

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
STIKES PEMKAB JOMBANG
2014 / 2015
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan keperawatan dirasakan
sebagai fenomena yang harus direspon oleh perawat. Respon yang ada harus
bersifat kondusif dan belajar banyak langkah-langkah konkrit dalam
pelaksanaannya (Nursalam, 2013). Salah satunya adalah pada saat penerimaan
pasien baru. Penerimaan pasien baru di RSUD DR. Soedono Madiun belum
dilakukan dengan baik ,belum semua aspek dalam MAKP dilakukan sehingga
perlu dilakukan perbaikan demi tercapainya kepuasan pasien. Menurut
pengamatan dan wawancara di ruang wijayakusuma B didapatkan alur
penerimaan pasien baru. Penerimaan pasien baru belum dilakukan secara
optimal, perkenalan terhadap dokter dan perawat yang bertugas merawat dan
orientasi ruangan, yang dilakukan hanya pada shift pagi. Di ruangan belum
terdapat buku penerimaan pasien baru, format penerimaan pasien baru hanya
terdapat distatus pasien. Kendala yang dikatakan adalah keterbatasan tenaga
dan waktu perawat untuk melaksanakan penerimaan pasien baru.
Penerimaan pasien baru merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan
yang komprehensif melibatkan pasien dan keluarga, dimana sangat
mempengaruhi mutu kualitas pelayanan. Berdasarkan hasil pengkajian awal di
ruang Wijayakusuma B RSUD DR. Soedono Madiun, dapat di ketahui bahwa
sebagian besar pasien atau keluarga tingkat kepuasan pelayanan masih kurang.
Jika ditelaah lebih lanjut diketahui bahwa terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi hal tersebut antara lain belum diterapkannya sistem MAKP
penerimaan pasien baru dengan baik. Pemenuhan tingkat kepuasan pasien
dapat dimulai dengan adanya suatu upaya perencanaan tentang kebutuhan
asuhan keperawatan sejak masuk sampai pasien pulang.
Salah satu strategi untuk mengoptimalkan peran dan fungsi perawat dalam
tatanan pelayanan keperawatan adalah dengan melakukan proses penerimaan
pasien baru sesuai standart. Dengan harapan adanya faktor pengelolaan yang
optimal mampu menjadi sarana bagi peningkatan keefektifan pelayanan
keperawatan sekaligus lebih menjamin kepuasan pasien terhadap pelayanan
keperawatan.

1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penerimaan pasien baru diharapkan pasien baru
yang masuk di ruang Wijaya kusuma B dapat beradaptasi dengan
lingkungan baru, sehingga menurunkan kecemasan pasien.
1.2.2. Tujuan Khusus
a. Pasien dapat mengetahui kondisi ruangan
b. Pasien dapat mengetahui rencana perawatan yang akan di
terimanya
c. Pasien dapat mengetahui rencana tindakan medik (dokter yang
menangani dan jadwal visite)
d. Pasien dan keluarga mengetahui tentang tata tertib ruangan.
e. Pasien mengetahui tentang hak-hak dan kewajiban pasien

1.3. Manfaat
1.3.1. Bagi Pasien
a. Tercapainya kepuasan pasien yang optimal terhadap pelayanan
keperawatan
b. Pasien mampu beradaptasi dengan baik di ruang Wijaya kusuma B.
1.3.2. Bagi Perawat
a. Tercapainya kepuasan kerja yang optimal.
b. Perawat, pasien dan keluarga dapat bekerjasama dengan baik
c. Meningkatkan kepercayaan pasien/keluarga kepada perawat
1.3.3. Bagi Institusi
a. Terciptanya model asuhan keperawatan profesional
b. Terlaksananya standart penerimaan pasien baru untuk
meningkatkan kepuasan pasien.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian
Penerimaan pasien baru adalah suatu cara dalam menerima kedatangan
pasien baru pada suatu ruangan. Dalam penerimaan pasien baru disampaikan
beberapa hal mengenai orientasi ruangan, perawatan, medis, dan tata tertib
ruangan (Nursalam, 2013)

2.2 Tujuan
a. Menerima dan menyambut kedatangan pasien dengan hangat dan
terapeutik.
b. Meningkatkan komunikasi antar perawat dengan klien.
c. Mengetahui kondisi dan keadaan klien secara umum.
d. Menurunkan tingkat kecemasan pasien saat MRS
e. Pasien dapat mengetahui kondisi ruangan :
1) Mengetahui rencana perawatan yang akan di terimanya

2) Pasien dapat mengetahui rencana tindakan medik (dokter yang

menangani dan jadwal visite)

3) Pasien dan keluarga mengetahui tentang tata tertib ruangan.

4) Pasien mengetahui tentang hak-hak dan kewajiban pasien

2.3 Tahapan Penerimaan Pasien Baru


a. Tahap pra penerimaan pasien baru
1) Menyiapkan kelengkapan administrasi

2) Menyiapkan kelengkapan kamar sesuai pesanan

3) Menyiapkan format penerimaan pasien baru

4) Menyiapkan format pengkajian


5) Menyiapkan nursing kit

6) Menyiapkan informed consent sentralisasi obat.

7) Menyiapkan lembar serah terima obat

8) Menyiapkan lembar tata tertib pasien dan pengunjung ruangan

9) Menjelaskan hak-hak pasien

10) Alat-alat dan sarana penujang seperti Oksigen, standart infus

b. Tahap pelaksanaan penerimaan pasien baru


1) Pasien baru datang diruangan diterima oleh kepala ruangan. Kepala
ruangan memperkenalkan diri, termasuk perawat primer dan perawat
assoacited.
2) Perawat primer menunjukan kamar / tempat tidur klien dan mengantar
ketempat yang telah di tetapkan.
3) Perawat associated bersama dengan karyawan lain memindahkan
pasien ketempat tidur (apabila ada pasien datang dengan
branchard/kursi roda) dan diberikan posisi yang nyaman.
4) Perawat Primer yang diberi delegasi oleh KARU memberikan
informasi tentang segala hal yang berhubungan dengan kebutuhan
pasien mulai dari tempat pengambilan obat, kamar mandi, Nurse
Station, dll.
5) Perawat Primer memperkenalkan pasien baru dengan pasien yang
sekamar bila ada
6) Barang-barang untuk pasien di inventarisasi, yang diperlukan
diletakan di lemari pasien, yang tidak diperlukan dapat dibawa pulang
oleh keluarganya.
7) Setelah pasien tenang dan situasi sudah memungkinkan perawat
memberikan informasi kepada klien dan keluarga tentang :
a) Dokter, kepala ruangan, dan perawat yang bertanggung
jawab/akan merawat klien.
b) Letak kamar perawat, ruang konsultasi dokter, dan kamar
mandi/WC
c) Jam berkunjung
d) Persyaratan menunggu apabila diperlukan : penunggu adalah
keluarga terdekat dan masing – masing pasien hanya boleh satu
penunggu.
e) Administrasi ruangan yang perlu diketahui :
 Sentralisasi obat
 Tata cara pembayaran jasa RS
f) Dokter, nama kepala ruangan, perawat penanggung jawab pasien
dan tenaga non perawat yang akan berhubungan dengan pasien.
g) Fasilitas dari yang dapat digunakan oleh klien (tempat tidur,
almari, lampu, dan kamar mandi)
8) Perawat menanyakan kembali tentang kejelasan informasi yang telah
disampaikan, misalnya : mengenai tata tertib pengunjung.
9) Apabila pasien dan keluarga telah memahami apa telah yang
dijelaskan oleh perawat, pasien dimintai menandatangani lembar
penerimaan pasien baru dan persetujuan sentralisasi obat.
10) Perawat mempersilahkan keluarga lain untuk keluar.
11) Perawat Primer melaksanakan pemeriksaan tanda-tanda vital.

2.4 Hal – Hal Yang Perlu Diperhatikan


a. Pelaksanan secara efektif dan efisien.
b. Dilakukan oleh kepala ruangan atau Perawat Primer atau Perawat
Assosiated yang telah diberi wewenang.
c. Saat pelaksanan tetap menjaga privasi klien.
d. Ajak pasien komunikasi yang baik dan beri sentuhan terapeutik

2.5 Peran Perawat Dalam Penerimaan Pasien Baru


a. Kepala ruangan
1) Menerima pasien baru
2) Menyetujui dan menandatangani lembar pasien baru masuk rumah
sakit.
b. Perawat Primer
1) Menyiapkan kelengkapan dalam penerimaan pasien baru
masuk rumah sakit, seperti : format penerimaan pasien baru, format
pengkajian, format persetujuan sentralisasi obat.
2) Menandatangani lembar penerimaan pasien baru

3) Melakukanpengkajianpadapasienbaru

4) Memberi penjelasan tentang perawat dan dokter yang

bertanggung jawab

5) Mengorientasikan klien pada ruangan.


6) Memberi penjelasan tentang hak pasien dan tata tertib ruangan

7) Memberipenjelasanaluradministrasi

8) Mendokumentasikan penerimaan pasien baru.


c. Perawat Associated
Membantu PP dalam pelaksanan peneriman pasien baru.
2.6 Alur Penerimaan Pasien Baru
Pra Karu memberitahu PP akan ada pasien baru di nurse
station

PP menyiapkan
1. Lembar pasien masuk RS
2. Lembar format pengkajian pasien
3. Nursing kit dan alat kesehatan yang di butuhkan
4. Tempat tidur pasien baru
5. Kartu penunggu pasien
6. Booklet
7. Lembar persetujuan sentralisasi obat
8. Lembar serah terima obat
9. Format pemberian obat
Pelaksanaan
PP menjelaskan segala sesuatu persiapan penerimaan
klien baru kepada KARU dan kepala rungan
memeriksa kelengkapan penerimaan psien baru
KARU memperkenalkan diri dan memperkenalkan PP
serta PA kepada pasien baru dan keluarganya
Anamnesa pasien baru oleh PP dan PA di kamar
pasien.
PP menjelaskan segala sesuatu yang tercantum dalam
lembar penerimaan pasien baru di kamar pasien

PP meorientasikan ruangan

PP menjelaskan tentang sentralisasi obat (pengertian,


tujuan, alur, kelengkapan : lembar persetujuan
dilakukan sentralisasi obat, lembar serah terima obat,
format pemberian obat, dan tempat penyimpanan
obat)
Pasien/keluarga menyetujui dilakukan sentralisasi
obat dan menandatangani lembar sentralisasi obat

Keluarga menyerahkan obat dan Perawat Primer serta


PA obat

Keluarga menandatangani informed consent

Post Terminasi
Evaluasi
BAB 3
RENCANA KEGIATAN

3.1 Kegiatan Penerimaan Pasien Baru


a. Pra Pelaksanaan
1. Membuat Informed Consent
2. Melakukan sosialisasi dikelompok untuk menyamakan persepsi antara
petugas.
b. Proses Pelaksanaan
Pelaksanaan penerimaan pasien baru dimulai tanggal 06-19 April 2015,
oleh perawat shift pagi. Dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Memberikan Informed Consent pada klien atau keluarganya
2. Melakukan pencatatan pada format penerimaan pasien baru
meliputi :
a) Identitas pasien
b) Hari dan tanggal penerimaan masuk rumah sakit
c) Tanda tangan yang bertanggungjawab atas pasien
3. Melakukan timbang terima pasien baru setiap pergantian shift
c. Post Pelaksanaan
Pendokumentasian semua penjelasan tentang penerimaan pasien baru.

3.2 Peran Perawat Dalam Penerimaan Pasien Baru


a. Kepala ruangan
1) Menerima pasien baru
2) Menyetujui dan menandatangani lembar pasien baru masuk rumah
sakit.
b. Perawat Primer
1) Menyiapkan kelengkapan dalam penerimaan pasien baru
masuk rumah sakit, seperti : format penerimaan pasien baru, format
pengkajian, format persetujuan sentralisasi obat.
2) Menandatangani lembar penerimaan pasien baru

3) Melakukan pengkajian pada pasien baru


4) Memberi penjelasan tentang perawat dan dokter yang

bertanggung jawab

5) Mengorientasikan klien pada ruangan.


6) Memberi penjelasan tentang hak pasien dan tata tertib ruangan

7) Memberi penjelasan alur administrasi

8) Mendokumentasikan penerimaan pasien baru.


c. Perawat Associated
Membantu PP dalam pelaksanan peneriman pasien baru.

3.3 Instrument
a. Lembar penerimaan pasien baru
b. Lembar serah terima pasien baru
c. Lembar tata tertib dalam ruang WK B
d. Surat pernyataan rawat inap
e. Surat persetujuan dilakukan sentralisasi obat dan format pengkajian pasien

3.4 Pelaksanaan
a. Hari/ Tanggal : Rabu / 8 april 2015
b. Tempat : Ruang Wijayakusuma B RSUD Dr. Soedono Madiun

3.5 Peserta
Kegiatan ini dihadiri oleh :
a. Kepala ruang Wijayakusuma B RSUD Dr. Soedono Madiun
b. Pembimbing ruangan Wijayakusuma B RSUD Dr. Soedono Madiun
c. Pembimbing STIKES PEMKAB Jombang
d. Perawat ruang Wijayakusuma B RSUD Dr. Soedono Madiun
e. Mahasiswa S1 Keperawatan praktek manajemen STIKES PEMKAB
Jombang
f. Pasien ruang Wijayakusuma B RSUD Dr. Soedono Madiun
3.6 Pengorganisasian
a. Kepala Ruangan : Ovia Ardhia G, S.Kep
b. Perawat Primer : Dyah Nita S, S.Kep
c. Perawat Associate : Dimas Putra M, S.kep

3.7 Mekanisme kegiatan


TAHAP KEGIATAN TEMPAT WAKTU PELAKSANA
Persiapan 1. KARU memberitahu PP Nurse 5 menit KARU
akan ada pasien baru Station PP
2. PP menyiapkan hal-hal
yang diperlukan dalam
penerimaan pasien baru,
diantaranya lembar
penerimaan pasien baru,
lembar serah terima pasien
baru, lembar tata tertib
dalam ruangan wijaya
kusuma B, surat pernyataan
rawat inap, surat
persetujuan sentralisasi
obat, format pengkajian
pasien baru
3. PP meminta bantuan PA
untuk mempersiapkan
tempat tidur pasien baru
4. KARU menanyakan
kembali pada PP tentang
kelengkapan untuk
penerimaan pasien baru
5. PP menyebutkan hal-
hal yang telah dipersiapkan
Pelaksa 1. KARU dan PP Kamar 20 menit KARU
naan menyambut pasien dan Pasien PP
keluarga dengan memberi PA
salam serta Pasien dan
memperkenalkan diri dan keluarga
PP pada klien/keluarga
2. PP mengisi lembar
pasien masuk serta
menjelaskan mengenai
beberapa hal yang
tercantum dalam lembar
penerimaan pasien baru,
kemudian PP
menunjukkan /
mengorientasikan tempat
dan fasilitas yang ada di
ruang WK B. Di tempat
tidur pasien, PP melakukan
anamnesa dan mengkaji
dengan dibantu oleh PA.
3. Ditanyakan kembali
pada pasien dan keluarga
mengenai hal-hal yang
belum dimengerti.
4. PP, pasien dan
keluarga menandatangani
lembar penerimaan pasien
baru, surat pernyataan rawat
inap, surat persetujuan
sentralisasi obat
5. PP dan keluarga
membuat janji untuk
pertemuan selanjutnya
(melengkapi pengkajian)
6. PP dan PA kembali
ke ruang KARU
Penutup 1. KARU memberikan Nurse 5 menit KARU
reward pada PP dan PA Station PP
PA

3.8 Kriteria evaluasi


a. Evaluasi struktur
1. Sarana dan prasarana yang menunjang antara lain lembar penerimaan
pasien baru, inform konsernt, sentralisasi obat, pengkajian, nursing kit,
status, lembar kuesioner tingkat kepuasaan pasien, lembar tata tertib
pasien dan penunjang
2. Penerimaan pasien baru pada sift pagi dilakukan oleh karu, PP, dan PA
sedangkan pada shift sore dilakukan oleh PP dan PA
b. Evaluasi proses
1. Pasien baru disambut oleh karu, PP dan PA
2. PP melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik dengan dibantu oleh PA
3. Pasien baru diberi penjelasan tentang orientasi ruangan, perawatan
(termasuk sentralisasi obat), medis serta tata tertib ruangan
4. Perawat melakukan komunikasi terapeutik dengan klien dan keluarga
c. Evaluasi hasil
1. Hasil penerimaan pasien baru didokumentasikan dengan benar
2. Pasien mengetahui tentang fasilitas ruangan , perawatan, medis, serta
tata tertib ruangan
3. Pasien sudah menadatangani persetujuan sentralisasi obat
BAB 4
PELAKSANAAN KEGIATAN

4.1 Pelaksanaan kegiatan


Topik :Aplikasi penerimaan pasien baru
Hari/tanggal : Rabu / 08 april 2015
Waktu : 12.00-12.45 WIB
Tempat : WK B2
Penanggung jawab : Ovia Ardhia Garini, S. Kep
Kepala ruangan : Ovia Ardhia Garini, S. Kep
Perawat primer : Dyah Nita Safitri, S.Kep
Perawat associated : Dimas Putra M., S.Kep
Pasien : pasien baru di WK B2
Pembimbing ruangan : Tanti Indriana, S.Kep.,Ns
Pembimbing akademik : Pepin Naharani, S.Kep,.Ns.,M.Kes
Acara dihari oleh :
a. Pembimbing ruangan 1 orang
b. Pembimbing akademik 1 orang
c. Mahasiswa STIKES PEMKAB JOMBANG sebanyak 12
orang
4.2 Evaluasi
1) Evaluasi struktur
Persiapan dilakukan selama 3 hari mulai dari pembuatan proposal,
berlatih role play sampai kegiatan penerimaan pasien baru
dilakukan. Pasien yang dilakukan penerimaan pasien baru adalah
pasien yang baru masuk dalam ruangan kelolaan dengan kasus
interna diruang Wijaya Kusuma B Rsud Dr. Soedono Madiun.
2) Evaluasi proses

NO WAKTU KEGIATAN
1 12.00-12.45 WIB Pelaksanaan penerimaan pasien baru berlangsung
2 13.45-14.00WIB Tanggapan dari pembimbing akademik:
 Alur role play sudah jelas tetapi dalam
pelaksanaan peran penerimaan pasien baru
mahasiswa masih dalam keragu- raguan.
 Tugas KARU saat role play masih kurang
tampak dan kurang menguasai peran
sehingga mengakibatkan kurangnya
komunikasi dengan pasien.
 Perawat primer kurang siap dalam
mempersiapkan format yang digunakan
untuk role play sehingga saat dilakukan
role play format masih berada dimeja
KARU, dan tata tertib ketika masuk
ruangan masih terlupakan.
Tanggapan dari pembimbing ruangan :
 Kurangnya latihan dan persiapan
mengakibatkan saat operan pasien baru
petugas dengan KARU, Perawat Primer
dan Perawat Associated masih terlewatkan
 Tugas KARU saat role play masih kurang
tampak dan kurang menguasai peran
sehingga mengakibatkan kurangnya
komunikasi dengan pasien dan kesalahan
peran yang dilakukan dengan melakukan
konsul dengan dokter untuk pasien baru
yang seharusnya dilakukan oleh perawat
primer.
 Tata tertib ketika masuk ruangan masih
terlewatkan oleh perawat primer saat
dilakukan role play
 Perawat primer kurang menguasai format
penerimaan pasien baru, sehingga
pengisian format pengkajian keperawatan
ada yang terlewatkan
 Peran perawat associated yang kurang jelas
mengakibatkan kebingungan dan kekakuan
ketika melakukan pengkajian keperawatan
pada pasien
 Saran : harus berlatih role play dulu
sebelum pelaksanaan dan role play
berikutnya harus lebih baik

3) Evaluasi hasil
a. Kegiatan dihadiri oleh 1 pembimbing akademik dan 1
pembimbing ruangan dan 12 mahasiswa STIKES PEMKAB
JOMBANG
b. Selama kegiatan role play, masing-masing mahasiswa bekerja
sesuai dengan perannya masing-masing.
c. Kegiatan berjalan lancar namun masih banyak kekurangan
dalam pelaksanaannya sehingga tujuan mahasiswa belum
tercapai dengan baik.
4) Hambatan
Kurangnya latihan dan persiapan sebelum dilakukan role
play, sehingga pada saat memainkan peran dan pelaksanaannya
masih kurang optimal. Pada saat role play terdapat pasien baru
sehingga yang dijadikan obyek yaitu pasien yang baru masuk pagi
hari dirawat di WK B2, dan keluarga pasien kooperatif saat
mahasiswa menjelaskan maksud dan tujuan penerimaan pasien
baru.
5) Dukungan
a. Pengorganisasian acara penerimaan pasien baru yang
terstruktur.
b. Proses bimbingan pelaksanaan penerimaan pasien baru oleh
pembimbing akademik dan ruangan.
c. Adanya kerjasama dan kesempatan yang seluas-luasnya antara
pihak perawat ruangan dengan mahasiswa sebagai pelaksana.
d. Hubungan saling percaya yang terjalin antara keluarga klien
dengan pelaksana penerimaan pasien baru setelah pelaksana
menjelaskan maksud dan tujuannya
BAB 5
KESIMPULAN
5.1 KESIMPULAN
Penerimaan pasien baru bertujuan untuk menciptakan rasa aman
dan nyaman pada pasien saat memasuki ruangan perawatan yang baru.
Terciptanya rasa aman dan nyaman ini diharapkan dapat memberikan
kepuasan pada klien yang nantinya akan akan mampu meningkatkan mutu
pelayanan keperawatan. Pada pelaksanaan penerimaan pasien baru, hal
yang disampaikan antara lain orientasi petugas medis serta ruaangan ,
sentralisasi obat dan tata tertib di ruang Wijaya Kusuma B RSUD Dr
Soedono Madiun
5.2 SARAN
1. Penerimaan pasien baru sebaiknya dilakukan sesuai prosedur
sehingga pasien dan keluarga tidak kebingungan dengan lingkungan
yang baru.
2. Lembar dokumentasi harus diisi lengkap dan seakurat mungkin
untuk menunjang proses penerimaan pasien baru yang optimal.
3. Lakukan komunikasi terapeutik dengan pasien agar tercipta
komunikasi kooperatif
DOKUMENTASI PENERIMAAN PASIEN BARU

Kepala ruangan mendapat telpon


bahwa akan ada pasien baru

Kepala ruangan memberitahukan kepada PP


bahwa akan ada pasien baru dan memerintahan
PP untuk menyiapkan segala sesuatu yang
berhubungan dengan penerimaan pasien baru
Karu,PP, dan PA menyambut
pasien baru. PP melakukan
anamnesa, menjelaskan
tentang peraturan, orientasi
tempat pada pasien baru

Karu,PP, dan PA
kembalikenurse
stationdanmelakuka
ndokumentasi

PP, dan PA melaporkan kembali hasil anamnesa dan


DAFTAR PUSTAKA

1. Nursalam, 2008. Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktek


Keperawatan Profesional. Jakarta : Salemba Medika
2. Gillies, 1989. Manajemen Keperawatan Suatu Pendekatan Sistem. Edisi
Terjemahan. Alih Bahasa Dika Sukmana Dkk. Jakarta
3. Perry, Potter. 2000. Keterampilan Dan Prosedur Dasar. Jakarta: EGC

You might also like