Professional Documents
Culture Documents
(RPP)
C. Materi Pembelajaran
1. Teori tumbukan
2. Laju Reaksi
3. Faktor-faktor penentu laju reaksi
4. Orde reaksi dan persamaan laju reaksi
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN:
Pertemuan pertama : (4 jam pelajaran)
Materi ajar:
Laju reaksi
Teori tumbukan
Alokasi
No. Kegiatan Deskripsi
Waktu
1. Pendahuluan Fase Orientasi 5 menit
Memberikan salam pembuka
Memeriksa kehadiran siswa
Menanyakan kepada siswa kesiapan dan
kenyamanan untuk belajar
Menyiapkan media dan alat serta buku yang
diperlukan
Mengecek kesiapan siswa untuk mengikuti KBM
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran /
indikator ketercapaian pembelajaran.
Appersepsi / motivasi
Tahukah kalian mengapa apel berwarna
kecokelatan ketika dipotong dan dibiarkan
beberapa saat di udara terbuka ?
Menyebutkan beberapa contoh reaksi kimia
seperti pencoklatan apel, pengkaratan besi,
petasan, dan lain-lain. Dengan mempelajari laju
reaksi, kita dapat menjawab pertanyaan-
pertanyaan tersebut.
Para siswa diperkenalkan ilustrasi yang berkaiatan
dengan konsep laju reaksi, konsep tumbukan,
hubungan teori tumbukan dengan laju reaksi serta
faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
berdasarkan percobaan.
Mengajak siswa berpikir tentang jenis kegiatan
yang lain yg berhubungan dengan laju reaksi dan
teori tumbukan.
2 Inti 20 menit
Mengamati (Observing)
Siswa mengamati fenomena yang berkaitan
dengan materi pembelajaran yaitu tentang adanya
reaksi yang berlangsung cepat dan lambat,
misalnya kembang api dengan pengkaratan besi.
Menanya (Questioning)
1. Mengapa ada reaksi yang berlangsung cepat dan
ada reaksi yang berlangsung lambat?
2. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi laju
reaksi?
Materi ajar:
Faktor – faktor yang mempengaruhi laju reaksi (pengaruh konsentrasi, tekanan,
faktor luar permukaan, suhu dan energi aktivasi, serta katalis terhadap laju
reaksi)
Persamaan laju reaksi dan penentuan orde reaksi
Alokasi
No. Kegiatan Deskripsi
Waktu
1. Pendahuluan Fase Orientasi : 5 menit
Memberikan salam pembuka.
Mempersilahkan salah satu siswa memimpin doa.
Memeriksa kehadiran siswa.
Menanyakan kepada siswa kesiapan dan
kenyamanan untuk belajar.
Menyiapkan media dan alat serta buku yang
diperlukan.
Memeriksa PR, mencatat siswa yang tidak
Alokasi
No. Kegiatan Deskripsi
Waktu
membuat PR.
Siswa diminta untuk duduk dikelompoknya
masing-masing.
Appersepsi / motivasi
2 Inti 20 menit
Mengamati (Observing)
Siswa mengamati fenomena yang berkaitan
dengan materi pembelajaran yaitu tentang adanya
reaksi yang berlangsung cepat dan lambat,
misalnya kembang api dengan pengkaratan besi.
Menanya (Questioning)
1. Apasajakah faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi ?
Materi ajar:
Penentuan orde reaksi
Alokasi
No. Kegiatan Deskripsi
Waktu
1. Pendahuluan Fase Orientasi : 5 menit
Memberikan salam pembuka.
Mempersilahkan salah satu siswa memimpin doa.
Memeriksa kehadiran siswa.
Menanyakan kepada siswa kesiapan dan
kenyamanan untuk belajar.
Menyiapkan media dan alat serta buku yang
diperlukan.
Memeriksa PR, mencatat siswa yang tidak
membuat PR.
Siswa diminta untuk duduk dikelompoknya
masing-masing.
G. Penilaian
1. Prosedur Penilaian:
a. Penilaian kognitif : Test objektif dan essay.
b. Penilaian afekif : Sikap siswa selama pembelajaran berlangsung.
c. Penilaian psikomotorik: Produk hasil percobaan.
Mengetahui,
Guru Pamong Mahasiswa Calon Guru
3. Batu kapur dalam bentuk bongkahan bereaksi dengan HCl lebih lambat
dibandingkan dalam bentuk serbuk. Hal ini menunjukkan bahwa kecepatan
reaksi dipengaruhi oleh ...
A. Konsentrasi
B. Katalis
C. Suhu
D. Luas permukaan
E. Jenis zat
5. Tabel data laju reaksi 2NO(g) + Br2 (g) 2NOBr(g) pada berbagai konsentrasi.
B. ESSAY
1. Apabila anda diminta untuk mengukur laju reaksi terhadap reaksi: Zn (s) + 2HCl
ZnCl2(aq) + H2(g)
Bagaimanakah rancangan percobaan yang akan anda buat terkait dengan:
a. Zat yang akan diukur konsentrasinya.
b. Cara pengukurannya.
c. Alat yang digunakan.
d. Cara kerjanya.
2. Direaksikan batu pualam dan larutan HCl pada kedua tabung reaksi, pada
tabung reaksi 1 batu pualam berbentuk serbuk, sedangkan pada tabung 2 batu
pualam berbentuk kepingan, dan konsentrasi larutan HCl yang digunakan sama.
Dari hasil percobaan tersebut, dapat diperoleh volume gas CO2 dengan
perbedaan waktu bereaksi sebagai berikut.
PILIHAN BERGANDA
1. Pembahasan:
Jika suhu dinaikkan 100C, dan rekasi berlangsung dua kali lebih cepat, maka
reaksi akan berlangsung lebih cepat jika tumbukan molekul-molekul terjadi lebih
sering. Oleh karena itu, frekuensi tumbukan antar molekul akan naik dua kali lebih
sering, yang menyebabkan kecepatan reaksi menjadi lebih cepat.
Kunci jawaban: D
2. Pembahasan:
Semakin besar konsentrasi suatu larutan, semakin banyak molekul yang
terkandung di dalamnya. Dengan demikian, semakin sering terjadi tumbukan di
antara molekul-molekul tersebut. Bila pereaksi bertambah, maka jumlah partikel-
partikel yang bertumbukan akan semakin banyak/meningkat. Dengan demikian jarak
antara partikel.zat tersebut menjadi lebih dekat dan jumlah tumbukkan efektif juga
akan meningkat. Hal ini berarti terjadi peningkatan laju suatu reaksi. Dan sebaliknya,
jika konsentrasi berkurang, maka tumbukan akan sedikit dan laju reaksi juga akan
berkurang.
Kunci jawaban: C
3. Pembahasan:
Untuk massa yang sama, semakin halus bentuk suatu zat maka semakin luas
permukaan zat. Berdasarkan teori tumbukan: “semakin luas permukaan partikel,
semakin besar kemungkinan terjadinya tumbukan antar partikel. Laju reaksi zat
berbentuk serbuk lebih cepat daripada zat yang berbentuk kepingan.
Kunci jawaban: D
4. Pembahasan:
Orde reaksi NO = 1
Orde reaksi H2 = 1
Orde reaksi total = 1 + 1 = 2
Kunci jawaban: A
5. Pembahasan :
Reaksi terhadap [NO] bila [Br2 ] tetap :
Kunci jawaban: B
ESSAY
1. a. Zat yang akan diukur konsentrasinya yaitu gas H2
b. Cara mengukurnya dengan menghitung volume H2 yang dihasilkan persatuan
waktu.
c. Alat yang digunakan untuk mengukur volume H2 yaitu silinder ukur yang
dicelupkan ke dalam gelas kimia berisi air.
d. Gas yang dihasilkan yaitu gas H2 akan mengisi ruang di silinder ukur yang
berisi air yang kemudian menyebabkan adanya ruang kosonng yang diukur
volumenya.
2) Uraian (Essay)
Tujuan Pembelajaran Soal Skor
f. Merancang percobaan untuk a. Apabila anda diminta untuk mengukur laju reaksi 25
menentukan pengaruh terhadap reaksi: Zn(s) + 2HCl ZnCl2(aq) + H2(g)
konsentrasi, luas permukaan Bagaimanakah rancangan percobaan yang akan anda buat
bidang sentuh, dan suhu terkait dengan:
terhadap laju reaksi. a. Zat yang akan diukur konsentrasinya.
b. Cara pengukurannya.
c. Alat yang digunakan.
d. Cara kerjanya.
g. Melakukan percobaan untuk b. Direaksikan batu pualam dan larutan HCl pada kedua 25
menentukan pengaruh tabung reaksi, pada tabung reaksi 1 batu pualam
konsentrasi, luas permukaan berbentuk serbuk, sedangkan pada tabung 2 batu
bidang sentuh, dan suhu pualam berbentuk kepingan, dan konsentrasi larutan
terhadap laju reaksi. HCl yang digunakan sama. Dari hasil percobaan
tersebut, dapat diperoleh volume gas CO2 dengan
perbedaan waktu bereaksi sebagai berikut.
3.Pedoman Penilaian:
a. Penilaian kognitif
No. Pilihan berganda Uraian singkat Jumlah skor
1. 10 25 35
2. 10 25 35
3 10 - 10
4. 10 - 10
5. 10 - 10
Total Skor 100
b. Penilaian afekif
Rubrik dan Pedoman Penilaian Sikap
Nama Aspek Sikap Yang Dinilai
No Peserta Ingin NP NA Ket
Kerjasama Komunikasi
Didik Tahu
1
2
3
c. Penilaian psikomotorik
Siswa terampil dalam merangkai set alat dan melakukan percobaan mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi secara teliti.
Nilai
Aspek yang dinilai SB Baik Kurang SK
Skor 4 Skor 3 Skor 2 Skor 1
1. Siswa menyiapkan alat dan bahan dengan
tepat.
2. Siswa membersihkan dan mengeringkan
alat sebelum praktikum.
3. Siswa menyusun alat sesuai petunjuk
praktikum.
4. Siswa mengambil dan memasukkan bahan
menggunakan spatula.
5. Siswa membaca skala pada alat gelas atau
termometer dengan benar.
6. Siswa mencatat laju perubahan yang terjadi
pada pemberian kondisi yang berbeda-beda.
7. Siswa membersihkan alat setelah
praktikum.
8. Siswa melakukan percobaan tepat waktu.
Jumlah
Jumlah Total:
A. Teori Tumbukan
Reaksi terjadi karena adanya tumbukan antara partikel-partikel zat yang
bereaksi. Oleh karena itu, sebelum dua atau lebih partikel saling bertumbukan maka
reaksi tidak akan terjadi. Berdasarkan teori tumbukan, suatu tumbukan akan
menghasilkan suatu reaksi jika ada energi yang cukup. Selain energi, jumlah
tumbukan juga berpengaruh. Laju reaksi akan lebih cepat, jika tumbukan antara
partikel yang berhasil lebih banyak terjadi.
Jumlah tumbukan antara molekul-molekul per satuan waktu disebut frekuensi
tumbukan. Besar frekuensi tumbukan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor antara
lain:
1. Konsentrasi
Bila pereaksi bertambah, maka jumlah partikel-partikel yang bertumbukan
akan semakin banyak/meningkat. Dengan demikian jarak antara partikel.zat tersebut
menjadi lebih dekat dan jumlah tumbukkan efektif juga akan meningkat. Hal ini
berarti terjadi peningkatan laju suatu reaksi. Dan sebaliknya, jika konsentrasi
berkurang, maka tumbukan akan sedikit dan laju reaksi juga akan berkurang.
2. Suhu
Pengaruh temperatur terhadap laju reaksi terkait dengan energi kinetik
partikel. Pada suhu tinggi, jumlah partikel yang bertumbukan lebih banyak
dibandingkan pada suhu rendah. Hal ini disebabkan karena pada suhu tinggi energi
kinetik partikel akan lebih besar. Hal ini menyebabkan jumlah tumbukan semakin
banyak sehingga laju reaksi akan meningkat.
3. Luas permukaan bidang sentuh
Untuk massa yang sama, semakin halus bentuk suatu zat maka semakin luas
permukaan zat. Berdasarkan teori tumbukan: “semakin luas permukaan partikel,
semakin besar kemungkinan terjadinya tumbukan antar partikel. Laju reaksi zat
berbentuk serbuk lebih cepat daripada zat yang berbentuk kepingan.
Semakin besar konsentrasi suatu larutan, semakin banyak molekul yang
terkandung di dalamnya. Dengan demikian, semakin sering terjadi tumbukan di
antara molekul-molekul tersebut. Hal itu berarti hanya sebagian dari tumbukan
molekul yang menghasilkan reaksi. Keadaan itu didasarkan pada 2 faktor, yaitu:
1. Hanya molekul-molekul yang lebih energik yang akan menghasilkan reaksi
sebagai hasil tumbukan;
2. Kemungkinan suatu tumbukan tertentu untuk menghasilkan reaksi kimia
tergantung dari orientasi molekul yang bertumbukan.
Tumbukan yang dapat menghasilkan reaksi disebut tumbukan efektif.
Tumbukan akan terjadi karna pertikel-partikel memerlukan suatu energi minimal
yang disebut sebagai energi pengaktifan atau energi aktifasi (Ea). Energi aktifasi
merupakan energi minimal yang diperlukan untuk berlangsungnya suatu reaksi.
Ketika reaksi sedang terjadi akan membentuk zat kompleks teraktivasi. Zat kompleks
teraktivasi berada pada puncak energi. Jika reaksi berhasil maka zat kompleks
teraktivasi akan terurai menjadi zat hasil reaksi.
Energi minimum yang harus dimiliki molekul untuk dapat bereaksi disebut
energi pengaktifan (Ea). Berdasarkan teori kinetik gas, molekul-molekul gas dalam
satu wadah tidak mempunyai energi kinetik yang sama, tetapi bervariasi seperti
ditampilkan pada di samping.
Gambar 4. Air yang dipanaskan massanya berkurang setelah terbentuk gas oksigen
Dalam perhitungan kimia banyak digunakan zat kimia berupa larutan atau
berupa gas dalam ruang tertutup. Oleh karena itu, digunakan satuan khusus, yaitu
konsentrasi.
Perhatikan reaksi di bawah ini!
R P
Pada awal reaksi yang ada hanya reaktan (R) karena zat produk (P) belum
terbentuk. Setelah reaksi berjalan, zat P mulai terbentuk. Semakin lama konsentrasi
zat P semakin bertambah, sedangkan konsentrasi zat R semakin berkurang. Laju
reaksi tersebut dapat digambarkan dengan grafik Gambar 5.
v=
Keterangan:
R = berkurangnya konsentrasi reaktan
t = perubahan waktu
v = laju reaksi
Berdasarkan grafik Gambar 5, dapat juga dibaca bahwa jumlah konsentrasi
produk semakin bertambah maka laju reaksinya adalah bertambahnya jumlah
konsentrasi P per satuan waktu. Oleh karena itu dirumuskan:
v=
Keterangan:
+ P = bertambahnya konsentrasi produk
Proses industri yang melibatkan adanya reaksi kimia memerlukan peranan
ilmu kimia yang memberi dasar untuk mengatur agar suatu proses industri dapat
menghasilkan bahan industri yang sebanya-banyaknya dalam waktu sesingkat-
singkatnya. Di sisi lain, terdapat reaksi kimia yang dikehendaki berjalan lambat,
misalnya bagaimana agar buah tidak segera membusuk, memperlambat proses
pembusukan makanan dan bagaimana memperlambat perkaratan logam.
Cepat atau lambatnya suatu reaksi kimia berlangsung dinamakan laju reaksi.
Untuk itu pengetahuan akan laju reaksi sangat diperlukan dalam industri untuk
mendapatkan efisiensi, produktivitas, dan minerja yang memuaskan.
Semakin besar konsentrasi maka semakin besar laju reaksi dan semakin cepat
reaksinya.
Maka semakin luas permukaan bidang sentuh maka semakin besar laju reaksi
dan semakin cepat reaksinya.
c. Pengaruh Temperatur
Setiap kenaikan temperatur energi gerak atau energi kinetik molekul akan
bertambah, sehingga tumbukan akan lebih sering terjadi. Oleh sebab itu, reaksi kimia
berlangsung lebih cepat pada temperatur yang tinggi.
Temperatur juga dapat memperbesar energi potensial dari suatu zat. Zat-zat
yang energi potensialnya kecil jika bertumbukan sukar menghasilkan reaksi karena
sukar melampui energi pengaktifan. Dengan naiknya temperatur, energi potensial zat
akan menjadi lebih besar sehingga jika bertumbukan akan menghasilkan reaksi.
d. Pengaruh katalis
Katalis adalah zat yang dapat memperbesar laju reaksi, tetapi tidak
mengalami perubahan kimia secara permanen (kekal), sehingga pada akhir reaksi zat
tersebut dapat diperoleh kembali. Laju reaksi akan semakin cepat jika pada reaktan
ditambahkan katalis. Katalis akan menurunkan energi pengaktifan. Jika energi
pengaktifan kecil maka akan banyak tumbukan yang akan berhasil, dan juga
sebaliknya jika tumbukan tidak berhasil maka energi pengaktifannya besar atau
tinggi. Hal ini disebabkan karena tidak mempunyai energi yang cukup untuk
terjadinya reaksi, sehingga reaksi berlangsung lambat.
2) Jenis-jenis Katalis
Berdasarkan wujudnya katalis dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
katalis homogen dan katalis heterogen.
a) Katalis homogen
Katalis homogen merupakan katalis yang dapat bercampur secara homogen
dengan zat pereaksinya karena mempunyai wujud yang sama.
Contoh:
1. Katalis dan pereaksi berwujud gas.
2SO2(g) + O2(g) NO (g )
2SO3(g)
2. Katalis dan pereaksi berwujud cair.
C12H22O11(aq) + H2O(l) H(aq) C6H12O6(aq) + C6H12O6(aq)
Glukosa Fruktosa
b) Katalis Heterogen
Katalis heterogen adalah katalis yang tidak dapat bercampur secara homogen
dengan pereaksinya karena wujudnya berbeda.
Contoh:
Katalis berwujud padat sedangkan katalisnya berbentuk gas.
2SO2(g) + O2(g) VO
2 5 (s)
2SO3(g)
C2H4(g) + H2(g) C2H6(g)
Ni (s )
c) Biokatalis
Enzim dikenal sebagai biokatalis bertindak sebagai katalis pada proses
metabolisme. Enzim adalah molekul protein besar yang dengan strukturnya mampu
melakukan reaksi spesifik. Satu atau lebih molekul reaktan (substrat) melekat pada
daerah aktif enzim. Daerah aktif merupakan daerah pada permukaan enzim yang
strukturnya dan sifat kimianya menyebabkan substrat tertentu dapat melekat
padanya,lalu transformasi kimia dapat terjadi.
d) Autokatalis
Autokatalis adalah zat hasil reaksi yang bertindak sebagai katalis. Selain itu
terdapat juga zat yang sifatnya berlawanan dengan katalis yang disebut dengan
antikatalis karena memperlambat suatu reaksi, yaitu inhibitor dan racun katalis.
a) Inhibitor
Inhibitor adalah zat yang dapat memperlambat reaksi atau menghentikan
reaksi.
Contoh: I2 atau CO yang bersifat inhibitor pada reaksi berikut
2H2(g) +O2(g) →2H2O(l)
b) Racun katalis
Racun katalis adalah inhibitor yang dalam jumlah sedikit dapat mengurangi
atau menghambat kerja katalis.
Contoh: CO2,CS2 atau H2S merupakan racun katalis pada reaksi berikut
2H2(g) +O2(g)
pt
2H2O(l)
Tujuan:
Siswa dapat menyimpulkan pengaruh penambahan konsentrasi yang berbeda-beda
terhadap kecepatan reaksi kimia.
A. Dasar Teori
Perubahan konsentrasi pereaksi per satuan waktu dapat dimanipulasi agar
lebih cepat atau lebih lambat, bahkan reaksi dihentikan. Untuk melakukan
manipulasi kecepatan reaksi, Anda perlu mengetahui faktor-faktor apa yang
dapat memengaruhi kecepatan sutau reaksi. Faktor-faktor tersebut adalah
konsentrasi pereaksi, luas permukaan zat-zat yang bereaksi, suhu reaksi, dan
katalisator.
Jika dalam suatu reaksi, konsentrasi molar salah satu pereaksi
diperbesaratau diperkecil, bagaimana pengaruhnya terhadap kecepatan reaksi?
C. Prosedur Kerja
1. Siapkan 2 buah wadah gelas plastik yang diberi nomor 1 dan 2
2. Isilah gelas plastik yang pertama dengan 10 mL asam cuka
3. Isilah gelas plastik yang kedua dengan 2 mL asam cuka kemudian tambahkan
8 mL air.
4. Masukkan 1 sendok makan garam ke dalam masing-masing gelas plastik.
5. Hitung waktu reaksi dengan Stopwatch pada saat garam dimasukkan ke
dalam larutan sampai garam habis bereaksi.
6. Bandingkan pada larutan di dalam wadah yang mana garam lebih cepat habis
bereaksi.
D. Hasil Pengamatan
Lengkapi tabel data hasil pengamatan berikut:
Nomor Tabung Pereaksi Waktu
Reaksi
+
E. Pertanyaan
1. Berdasarkan pengamatan Anda, apa yang dapat dijadikan indikator terjadinya
reaksi?
2. Tuliskan besaran yang menjadi variabel bebas, variabel terikat, dan variabel
kontrol pada percobaan yang telah dilakukan!
3. Komposisi manakah yang selesai bereaksi lebih cepat?
4. Buatlah grafik hubungan antara konsentrasi asam cuka terhadap waktu!
F. Kesimpulan
Buatlah kesimpulan yang logis berdasarkan percobaan yang telah Anda lakukan!
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
Lampiran 3.
Kerjakan soal-soal berikut ini secara berkelompok dan tuliskan jawaban Anda di
kertas lain secara individu!
1. Dari suatu reaksi diketemukan bahwa kenaikan suhu sebesar 10°C dapat
memperbesar kecepatan reaksi sebesar 2 kali. Keterangan yang tepat untuk
peristiwa ini adalah ….
A. energi rata-rata partikel yang beraksi naik menjadi 2 kali
B. kecepatan rata-rata partikel yang beraksi naik menjadi 2 kali
C. jumlah partikel yang memiliki energi minimum bertambah menjadi 2 kali
D. frekuensi tumbukan naik menjadi 2 kali
E. energi aktivasi naik menjadi 2 kali
3. Batu kapur dalam bentuk bongkahan bereaksi dengan HCl lebih lambat
dibandingkan dalam bentuk serbuk. Hal ini menunjukkan bahwa kecepatan
reaksi dipengaruhi oleh ...
A. Konsentrasi
B. Katalis
C. Suhu
D. Luas permukaan
E. Jenis zat
4. Dari reaksi : 2NO(g) + 2H2(g) N2(g) + 2H2O (g)
Diperoleh data sebagai berikut :
5. Tabel data laju reaksi 2NO(g) + Br2 (g) 2NOBr(g) pada berbagai konsentrasi.
B. ESSAY
1. Apabila anda diminta untuk mengukur laju reaksi terhadap reaksi: Zn (s) + 2HCl
ZnCl2(aq) + H2(g)
Bagaimanakah rancangan percobaan yang akan anda buat terkait dengan:
a. Zat yang akan diukur konsentrasinya.
b. Cara pengukurannya.
c. Alat yang digunakan.
d. Cara kerjanya.
2. Direaksikan batu pualam dan larutan HCl pada kedua tabung reaksi, pada
tabung reaksi 1 batu pualam berbentuk serbuk, sedangkan pada tabung 2 batu
pualam berbentuk kepingan, dan konsentrasi larutan HCl yang digunakan sama.
Dari hasil percobaan tersebut, dapat diperoleh volume gas CO2 dengan
perbedaan waktu bereaksi sebagai berikut.