You are on page 1of 10

Analisis SWOT

Analisis SWOT terdiri dari :

1. Strength (Kekuatan) yang dimiliki perusahaan :

· Produk utama yang dibanggakan yaitu Kaos dan semua pakaian berbahan kaos.

· Memiliki tenaga yang terampil di sektor industri mikro textil (konveksi– sablon – Trainer -
pemasaran –keuangan).

· Dilengkapi peralatan indutri garmen sederhana yang sudah menghasilkan kapasitas produksi
10.000 kaos per bulan.

· Memiliki kurang lebih 20 karyawan yang terampil dan kreatif.

· Sudah mengerjakan usaha ini dalam kurun 2 tahun sudah mencapai omzet 2 Milyar Rupiah
dapat dijadikan sebagai model usaha yang bertahan dan menginspirasi pelaku bisnis pemula.

· Memiliki kemampuan untuk mengolah sisa bahan kaos menjadi produk kreatif dan inovatif.

· Kualitas produksi lebih baik dari hasil produksi usaha sejenis.

2. Weakness (Kelemahan) yang dimiliki Perusahaan :

· Modal usaha masih modal perorangan.

· Dukungan alat dan mesin yang digunakan masih sederhana.

· Pemasok untuk bahan kaos bermutu masih berada di Pulau Jawa, menyebabkan pengiriman
bahan kain dan beberapa peralatan sablon yang belum bisa di sediakan sendiri masih
mengandalkan luar pulau.

· Pemula Usaha yang tidak siap belajar untuk menjahit kaos dan sablon manual karena dianggap
sulit.

· Lingkungan yang tidak kondusif dengan konsep usaha ini karena sudah terbiasa mengerjakan
orderan kaos ke Bandung atau Jakarta.
· Industri Kreatif di sektor desain grafis, fashion bukanlah kreatifitas yang mudah untuk
dikembangkan di Sumatera Utara. Karena sudah terbiasa dengan kualitas yang biasa-biasa.

· Kurangnya pembinaan dari pemerintah untuk membesarkan unit usaha mikro di sektor ini.

· Penentuan harga yang belum stabil.

· Masih sulit menemukan SDM yang memiliki kemampuan desing kaos yang kreatif.

3. Oportunity (Peluang) yang dimiliki perusahaan :

· Melihat peluang bahwa pasar produksi Kaos bermutu di Medan (Sumatera utara) tidak
sebanyak dan sebesar yang ada di Bandung, Jakarta, Yogyakarta.

· Potensi produk industri kecil menengah ditengah mayoritas masyarakat Indonesia yang kecil
dan menengah.

· Kemungkinan dapat dijadikan menjadi produk unggulan daerah.

· Desain yang ada dapat diterima masyarakat yang lebih luas

· Perkembangan industri kreatif di daerah masih sedikit.

· Adanya Program bantuan modal dari investor dan pemerintah.

4. Threats (Ancaman) yang dihadapi perusahaan :

· Ketergantungan yang tinggi terhadap impor bahan baku, bahan penolong, bahan setengah
jadi dan komponen-komponen lain.

· Keterkaitan antara sektor industri hulu dengan industri hilir dengan sektor ekonomi lainnya
yang masih lemah.

· Lebih dari 70% usaha sejenis berada di Pulau jawa.

· Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk berupaya memandang bahwa industri ini
bukanlah industri yang sukar dan mahal.
· Rendahnya daya beli masyarakat.

· Rendahnya apreasiasi terhadap karya daerah.

· Kebijakan atau peraturan pemerintah daerah terhadap pengembangan unit usaha.

· Produk cina yang mungkin jauh lebih murah.

BABI

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Dalam rangka menjalankan peran sebagai suatu entitas usaha yang melihat peluang besar dengan
potensi yang dimiliki serta meningkatkan daya saing industri kecil dan menengah, maka langkah
strategis yang dapat dilaksanakan adalah bagaimana menjadikan industri tersebut menjadi industri
kecil modern. Salah satu karakteristik menonjol dari industri modern adalah penerapan fungsi-
fungsi manajemen dalam setiap kegiatan perusahaan dengan sungguh-sungguh. Fungsi
manajemen ini dapat terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, perbaikan ataupun
fungsi-fungsi manajemen lain berdasarkan kebutuhan nyata di lapangan. Dengan demikian
industri kecil akan senantiasa siap bersaing dengan siapapun.

Usaha Sablon Medan, adalah sebuah usaha kecil yang bergerak di bidang produksi sablon baju
terutama kaos. Usaha ini memiliki potensi untuk berkembang lebih besar karena sifatnya yang
menghususkan pada industri kreatif. Potensi itu perlu di nyatakan dalam sebuah bentuk
pengembangan organisasi untuk merealisasikan kesempatan dan pertumbuhan yang positif

B. Deskripsi Organisasi

Sablon Medan adalah UKM yang bergerak dalam industri kreatif dan inovatif yang menghasilkan
produk Kaos dan juga jasa penjualan dan memberi pelatihan paket usaha garmen , menjual
peralatan dan bahan sablon, menciptakan produk garmen yang dijual massal, menerima pesanan
Custom (Bay order), memberi kesempatan kepada re-seller kaos .

UKM ini sudah mendapat income sebanyak 3.4 Milyar /Tahun dengan jumlah pekerja sebanyak
21 orang yang didalamnya sudah memuat banyak usaha yang diantaranya :

1. Sablon Kaos

2. Menjual peralatan Sablon

3. Training menyablon Kaos

BAB 2

Identifikasi

A. Faktor Internal

1. Unsur Kekuatan Organisasi

· Produk utama yang dibanggakan yaitu Kaos dan semua pakaian berbahan kaos.

· Memiliki tenaga yang terampil di sektor industri mikro textil (konveksi– sablon – Trainer -
pemasaran –keuangan).

· Dilengkapi peralatan indutri garmen sederhana yang sudah menghasilkan kapasitas produksi
10.000 kaos per bulan.

· Memiliki kurang lebih 20 karyawan yang terampil dan kreatif.

· Sudah mengerjakan usaha ini dalam kurun 2 tahun sudah mencapai omzet 2 Milyar Rupiah
dapat dijadikan sebagai model usaha yang bertahan dan menginspirasi pelaku bisnis pemula.

· Memiliki kemampuan untuk mengolah sisa bahan kaos menjadi produk kreatif dan inovatif.

· Kualitas produksi lebih baik dari hasil produksi usaha sejenis.


2. Unsur Kelemahan Organisasi

· Modal usaha masih modal perorangan.

· Dukungan alat dan mesin yang digunakan masih sederhana.

· Pemasok untuk bahan kaos bermutu masih berada di Pulau Jawa, menyebabkan pengiriman
bahan kain dan beberapa peralatan sablon yang belum bisa di sediakan sendiri masih
mengandalkan luar pulau.

· Pemula Usaha yang tidak siap belajar untuk menjahit kaos dan sablon manual karena dianggap
sulit.

· Lingkungan yang tidak kondusif dengan konsep usaha ini karena sudah terbiasa mengerjakan
orderan kaos ke Bandung atau Jakarta.

· Industri Kreatif di sektor desain grafis, fashion bukanlah kreatifitas yang mudah untuk
dikembangkan di Sumatera Utara. Karena sudah terbiasa dengan kualitas yang biasa-biasa.

· Kurangnya pembinaan dari pemerintah untuk membesarkan unit usaha mikro di sektor ini.

· Penentuan harga yang belum stabil.

· Masih sulit menemukan SDM yang memiliki kemampuan desing kaos yang kreatif.

B. Faktor Eksternal

1. Unsur Ancaman Organisasi

· Ketergantungan yang tinggi terhadap impor bahan baku, bahan penolong, bahan setengah
jadi dan komponen-komponen lain.

· Keterkaitan antara sektor industri hulu dengan industri hilir dengan sektor ekonomi lainnya
yang masih lemah.

· Lebih dari 70% usaha sejenis berada di Pulau jawa.


· Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk berupaya memandang bahwa industri ini
bukanlah industri yang sukar dan mahal.

· Rendahnya daya beli masyarakat.

· Rendahnya apreasiasi terhadap karya daerah.

· Kebijakan atau peraturan pemerintah daerah terhadap pengembangan unit usaha.

· Produk cina yang mungkin jauh lebih murah.

2. Unsur Peluang dalam Organisasi

· Melihat peluang bahwa pasar produksi Kaos bermutu di Medan (Sumatera utara) tidak
sebanyak dan sebesar yang ada di Bandung, Jakarta, Yogyakarta.

· Potensi produk industri kecil menengah ditengah mayoritas masyarakat Indonesia yang kecil
dan menengah.

· Kemungkinan dapat dijadikan menjadi produk unggulan daerah.

· Desain yang ada dapat diterima masyarakat yang lebih luas

· Perkembangan industri kreatif di daerah masih sedikit.

· Adanya Program bantuan modal dari investor dan pemerintah.

C. Rumusan Masalah

Sablon Medan sudah dapat dikatakan sebagai sebuah UKM yang berhasil. Namun masih dapat
dikembangkan menjadi sebuah UKM yang modern.

D. Faktor Pendukung

Ada beberapa hal yang menjadi faktor pendukung dalam pengembangan UKM ini yaitu:

1. Sudah memiliki SDM yang bagus


2. Kualitas hasil produksi yang dapat dikatakan setara dengan kualitas Ekspor

3. Adanya Training khusus yang memungkinkan pengembangan SDM yang lebih pesat

E. Faktor Penghambat

Hal-hal yang dapat dikatakan sebagai penghambat dalam pengembangan organisasi ini adalah sbb:

1. Besarnya biaya pengiriman bahan baku dan produk

2. Tidak adanya suplier Lokal

3. Produk impor harganya jauh lebih murah

4. Rendahnya apresiasi masyarakat terhadap produk lokal

5. Jenis industri yang bergerak di bidang kreatif lebih sulit dikembangkan karena harus memiliki
kreativitas khusus

Bab III

Maksud, Tujuan dan Manfaat

A. Maksud

Maksud dari rencana Pengembangan Organisasi ini adalah untuk meningkatkan kinerja dan hasil
dari produktivitas UKM CV. Sablon Medan

B. Tujuan

Agar UKM ini dapat menjadi UKM modern yang memiliki daya saing yang tinggi terutama dalam
bidang industri kreatif.

C. Manfaat
Mendapatkan income yang lebih dari 3.4 Milyar / tahun dan bisa menjadikan jenis usaha ini
menjadi lebih besar.

Bab IV

POLA PENGEMBANGAN ORGANISASI

A. Arah Pengembangan

1. Jangka Pendek

· Peningkatan jumlah unit usaha

· Peningkatan SDM

· Meningkatkan kreatif dan inovatif

2. Jangka Panjang

· Dengan adanya kesadaran dari pihak konsumen bahwa usaha ini merupakan sebuah usaha
yang berasal dari daerah sendiri , maka di perlukan orang-orang yang memiliki komitmen
sehingga bisa di bentuk komunitas yang banyak yang bertujuan untuk membantu pengembangan
usaha ini .
· Dengan melakukan berbagai macam hal yang membantu dalam usaha ini pengembangan
usaha ini yang dimana akan mendirikan sebuah pabrik .

B. BENTUK PENGEMBANGAN

· Melaksanakan pelatihan /kursus Training skill

· Membuat workshop di luar kota agar usaha ini memiliki perkembangan dan koneksi yang
besar

C. BIDANG YANG DIKEMBANGKAN

· Usaha

· Tenaga kerja

· Koneksi

D. TEKNIK PENGEMBANGAN

· Meningkatkan kapasitas produksi dengan menjadi penyalur produk textil khususnya bahan
kaos dan bahan sablon di Medan.

· Meraih petensi pasar produksi kaos yang masih berkisar 90% dari potensi pasar yang ada.

· Menciptakan lapangan atau kesempatan kerja kepada pelaku usaha dengan memberikan
pelatihan usaha mikro.

· Mendorong pemerintah agar memajukan jenis usaha ini agar lebih merata sehingga produksi
kaos sudah dapat mengandalkan daerah sendiri.

· Mendorong pemerintah agar mengedepankan Usaha kecil dan menengah dalam pengadaan
pembuatan produksi kaos.
· Melakukan promosi-promosi ke instansi/ kawasan industri/ perusahaan/ masyarakat umum
agar pembuatan produksi kaos dilakukan di daerah sendiri.

· Menjadi mitra dengan usaha-usaha sejenis yang sudah lama tetapi belum berproduksi dengan
baik agar sama-sama mengedepankan kualitas produksi yag bermutu sama bahkan lebih baik dari
produksi di Pulau jawa.

· Menjaga kualitas produk dengan proses dengan proses dengan menjamin ketersediaan dan
kualitas bahan baku.

· Meningkatkan daya saing perusahaan dengan dengan memanfaatkan kreativitas produk untuk
menjadi produk kreatif.

· Menciptakan sistem manajemen kerja yang profesional, sistem keuangan yang baik untuk
kemudahan perolehan modal dari lembaga keuangan.

· Menciptakan tenaga ahli dan profesional untuk dapat menjadi tenaga pengajar/ instruktur
atau pengusaha baru di sektor yang sama, agar menjadi minta dalam membangun industri kreatif
di Medan.

· Menciptakan sistem teknologi informasi yang baik demi kemudahan dari sisi informasi
kepada masyarakat sehingga lebih mudah untuk mendapat edukasi dari program atau tujuan
perusahaan.

You might also like