You are on page 1of 61

LAPORAN PENDAHULUAN

LAPORAN AKHIR
Penyusunan Dokumen Feasibility Study (FS) Pembangunan Kawasan Perbatasan
Penyusunan Dokumen Fisibility Study (FS) Pembangunan PPKT LaratKawasan
dan Lokpri Kec. Yaru
Perbatasan
PPKT Larat dan Lokpri Kec. Yaru

BAB - 4
KARAKTERISTIK PPKT LARAT
DAN LOKPRI YARU

4.1 KARAKTERISTIK PPKT LARAT


Karakteristik wilayah PPKT Larat merupakan penjabaran kondisi
salah satu bagian wilayah studi berupa pembahasan mengenai
delineasi wilayah PPKT Larat, kondisi fisik dasar, pola penggunaan
lahan eksisting, kondisi kependudukan, kondisi perekonomian
wilayah, kondisi sosial budaya masyarakat, dan kondisi keadaan
infrastruktur yang dibagi menurut jenisnya yaitu prasarana dan
sarana.

4.1.1 Delineasi Wilayah PPKT Larat

Pembahasan mengenai delineasi wilayah PPKT Larat dilakukan


untuk mengetahui batasan ruang lingkup wilayah kegiatan yang
salah satunya berada pada wilayah ini. Pembentukan delineasi
wilayah PPKT Larat sendiri ditujukan sebagai salah satu wilayah
strategis pengembangan perbatasan Republik Indonesia yang telah
diatur dalam Perpres No 33 Tahun 2015 tentang Rencana Tata
Ruang Kawsan Perbatasan Negara di Provinsi Maluku. PPKT Larat
secara umum merupakan wilayah Pulau Larat yang secara
administratif merupakan bagian dari Kecamatan Tanimbar Utara
yang melingkupi wilayah Desa Ritadel, Desa Ridol, Desa Watidal,
Desa Keliobar, Desa Kelaan, Desa Lamdesar Barat, dan Lamdesar
Timur dengan total luas wilayah daratan sebesar 499,2 km 2. Secara

Halaman | 1
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Dokumen Fisibility Study (FS) Pembangunan Kawasan Perbatasan
PPKT Larat dan Lokpri Kec. Yaru

geografis wilayah Pulau Larat terletak pada kordinat 07 o14’26” LS


dan 131o58’49” BT dengan batasan wilayah diantaranya:

 Batas Barat : Laut Banda

 Batas Utara : Kecamatan Yaru

 Batas Timur : Laut Arafura

 Batas Selatan : Kecamatan Wuarlabobar

Untuk lebih jelasnya mengenai delineasi wilayah pelayanan PPKT


Larat dapat dilihat pada Gambar 4-1 berikutnya.

4.1.2 Kondisi Fisik Dasar

Pembahasan mengenai kondisi fisik dasar diwilayah PPKT Larat


bertujuan untuk mengetahui keadaan wilayah tersebut ditinjau dari
keadaan geologi, hidrologi, topografi, dan klimatologi. Dengan
diketahuinya keadaan fisik dasar tersebut, secara umum dapat
diketahui pula potensi dan permasalahan yang dimiliki wilayah
tersebut dalam konteks pengembangan wilayah.

Tabel KARAKTERISTIK PPKT LARAT DAN LOKPRI YARU-1 Letak


Desa dan Jarak di Kecamatan Tanimbar Utara, 2016

Letak
No Desa Jarak
Desa
Pesisir 1,1
1 Ritadel
Pantai
Pesisir 0,7
2 Ridool
Pantai
Pesisir 3,0
3 Waitidal
Pantai
Pesisir 21,0
4 Keliobar
Pantai
Lamdesar Pesisir 48,0
5
Timur Pantai
Lamdesar Pesisir 42,0
6
Barat Pantai
Pesisir 34,0
7 Kelaan
Pantai

Halaman | 2
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Dokumen Fisibility Study (FS) Pembangunan Kawasan Perbatasan
PPKT Larat dan Lokpri Kec. Yaru

Letak
No Desa Jarak
Desa
Pesisir 1,0
8 Lelingluan*)
Pantai
JUMLAH
Sumber: BPS, Kecamatan Tanimbar Utara dalam Angka Tahun 2017

A. Kondisi Geologi

Kondisi geologi pada umumnya merupakan informasi batuan


pembentuk suatu lahan pada suatu wilayah. Informasi yang
terkandung pada jenis batuan penyusun tersebut dapat
menentukan apakan wilayah tersebut berpotensi untuk
dibangun atau tidak berdasarkan kerapatan dan kekuatan
batuan tersebut. Pada dasarnya formasi geologi yang
membentuk wilayah PPKT Larat didominasi oleh jenis batuan
Formasi Saumlaki dan endapan sedimen Aluvial. Secara umum
Formasi Saumlaki merupakan perselingan lempung cokelat
kemerahan sampai kelabu, pasir gampingan, dan batu pasir
kuarsa yang saling bercampur. Sedangkan jenis geologi
endapan sedimen aluvial yang merupakan suatu batuan yang
terbentuk akibat adanya pengendapan material tanah aluvial
yang dipindahkan oleh media air, angin, atau gletser disuatu
cekungan. Untuk lebih jelasnya mengenai keadaan geologi
wilayah PPKT Larat dapat dilihat pada Gambar 4-2 berikut ini.

B. Kondisi Topografi Lahan


Kondisi topografi lahan wilayah pada umumnya dapat dilihat dari
keadaan ketinggian yang melingkupi wilayah tersebut.
Ketinggian sebagai bentuk alami permukaan lahan merupakan
salah satu faktor dalam menentukan kemampuan tanah untuk
menampung kegiatan-kegiatan di atasnya sehingga secara
langsung membentuk karakter morfologis wilayah tersebut.
Wilayah PPKT Larat apabila ditinjau dari keadaan ketinggian
lahan termasuk dalam kategori landai dimana terdapat 3 jenis
ketinggian yaitu 0-50 mdpl, 50-100 mdpl, dan 100-150 mdpl.
Untuk lebih jelasnya mengenai kondisi topografi diwilayah PPKT
Larat dapat dilihat pada Gambar 4-3 berikut ini.

C. Kondisi Hidrologi

Halaman | 3
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Dokumen Fisibility Study (FS) Pembangunan Kawasan Perbatasan
PPKT Larat dan Lokpri Kec. Yaru

Kondisi hidrologi pada pembahasan kali ini dimaksudkan untuk


melihat aliran sungai permukaan dan potensi air tanah yang
berada pada wilayah PPKT Larat. Berdasarkan fakta yang
diperoleh dilapangan, ketersediaan air dari aliran sungai
disekitar wilayah PPKT Larat memiliki peran penting dalam
penyediaan kebutuhan air bersih masyarakat pada umumnya.
Maka dengan keadaan ini keadaan air sungai sangatlah
dibutuhkan warga sekitar. Untuk lebih jelasnya mengenai
keadaan hidrologi wilayah PPKT Larat dapat dilihat pada
Gambar 4-4 berikut ini.

Tabel KARAKTERISTIK PPKT LARAT DAN LOKPRI YARU-2 Rata-rata Suhu


Udara dan Kelembaban Relatif Setiap Bulan di Kabupaten Maluku Tenggara Barat, 2016
Suhu Udara (0C) Rata-rata
Kelembab
No Bulan Minimu Maksim Rata-
an Relatif
m um rata
(%)
1. Januari 26.20 33.80 29.00 80
2. Februari 25,90 33,30 28,50 85
3. Maret 26,30 33,60 28,90 84
4. April 26,10 32,40 28,60 84
5. Mei 25,80 32,40 28,60 83
6. Juni 25,30 31,20 27,60 81
7. Juli 25,30 29,90 26,80 78
8 Agustus 24,70 30,10 26,60 77
9 September 25,50 31,30 27,70 80
10 Oktober 26,10 31,80 27,20 77
11 November 26,10 33,50 29,40 76
12 Desember 25,70 32,90 28,40 82
Sumber: BPS, Kecamatan Tanimbar Utara dalam Angka Tahun 2017

Tabel KARAKTERISTIK PPKT LARAT DAN LOKPRI YARU-3 Rata-rata


Tekanan Udara dan Kecepatan Angin Setiap Bulan di Kabupaten
Maluku Tenggara Barat, 2016
Penyinara
Tekanan Kecepatan
n
No Bulan Udara Angin
Matahari
(mb) (knot)
(%)
1. Januari 1 012,2 14 78
2. Februari 1 011,1 13 52
3. Maret 1 011,7 16 68
4. April 1 011,6 15 75
5. Mei 1 011,6 12 83
6. Juni 1 012,6 18 68

Halaman | 4
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Dokumen Fisibility Study (FS) Pembangunan Kawasan Perbatasan
PPKT Larat dan Lokpri Kec. Yaru

7. Juli 1 013,1 `17 70


8 Agustus 1 013,2 17 92
9 September 1 012,3 13 83
10 Oktober 1 011,6 18 77
11 November 1 010,4 10 88
12 Desember 1 008,9 20 45
Sumber: BPS, Kecamatan Tanibar Utara dalam Angka Tahun 2017

Halaman | 5
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Dokumen Fisibility Study (FS) Pembangunan Kawasan Perbatasan
PPKT Larat dan Lokpri Kec. Yaru

Gambar 4- Peta Delineasi Wilayah PPKT Larat

Halaman | 6
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Dokumen Fisibility Study (FS) Pembangunan Kawasan Perbatasan
PPKT Larat dan Lokpri Kec. Yaru

Gambar 4- Peta Kondisi Geologi Wilayah PPKT Larat

Halaman | 7
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Dokumen Fisibility Study (FS) Pembangunan Kawasan Perbatasan
PPKT Larat dan Lokpri Kec. Yaru

Gambar 4- Peta Kondisi Ketinggian Wilayah PPKT Larat

Halaman | 8
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Dokumen Fisibility Study (FS) Pembangunan Kawasan Perbatasan
PPKT Larat dan Lokpri Kec. Yaru

Gambar 4- Peta Kondisi Hidrologi Wilayah PPKT Larat

Halaman | 9
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Dokumen Fisibility Study (FS) Pembangunan Kawasan Perbatasan
PPKT Larat dan Lokpri Kec. Yaru

4.1.3 Pola Penggunaan Lahan

Pembahasan mengenai pola penggunaan lahan diwilayah PPKT


Larat dilakukan untuk mengetahui jenis-jenis kegiatan yang
berlangsung diwilayahnya menurut pada tutupan lahan yang
terjadi. Secara langsung hal ini berguna untuk mengetahui
bagaimana pola kegiatan masyarakat yang terbentuk melalui
berbagai interaksi keruangan diantaranya. Selain itu dengan
mengetahui keadaan pola penggunaan lahan pada suatu kawasan
dapat pula menjadi acuan dalam pengembangan kedepannya.
Secara umum pola penggunaan lahan diwilayah PPKT Larat
didominasi oleh jenis tutupan lahan hutan lahan kering sekunder.
Hal ini dapat dibuktikan dengan banyak ditemuinya perkebunan
kelapa yang merupakan salah satu komoditas utama warga dalam
perekonomiannya. Untuk lebih jelasnya mengenai keadaan pola
penggunaan lahan diwilayah PPKT Larat dapat dilihat pada Tabel 4-
4 dan Gambar 4-5 berikut ini.

Tabel KARAKTERISTIK PPKT LARAT DAN LOKPRI YARU-4 Luas


Penggunaan Lahan PPKT Larat
No Jenis Penggunaan Lahan Luas (Ha)
1 Bandara 18,56
2 Belukar Rawa 42,35
3 Hutan Lahan Kering 6.172,78
Sekunder
4 Hutan Mangrove Sekunder 1.779,73
5 Permukiman 102,68
6 Pertanian Lahan Kering 584,38
7 Pertanian Lahan Kering 5.062,22
Campuran
8 Savana / Padang Rumput 2.088,93
9 Semak Belukar 5.819,99
Jumlah 21.671,64
Sumber: Hasil Analsis, Tahun 2017

Halaman | 10
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Dokumen Fisibility Study (FS) Pembangunan Kawasan Perbatasan
PPKT Larat dan Lokpri Kec. Yaru

Halaman | 11
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Dokumen Fisibility Study (FS) Pembangunan Kawasan Perbatasan
PPKT Larat dan Lokpri Kec. Yaru

Gambar 4- Peta Pola Penggunaan Lahan Wilayah PPKT Larat


4.1.4 Kondisi Kependudukan

Berdasarkan pada data sekunder yang diperoleh melalui Badan


Pusat Statistik Kabupaten Maluku Tenggara Barat, diketahui jumlah
penduduk yang dicakupi pada wilayah PPKT Larat pada tahun 2016
adalah sejumlah 11.653 jiwa yang terdiri dari 5.925 jiwa penduduk
laki-laki dan 6028 jiwa penduduk perempuan atau dengan rasio
jumlah penduduk menurut jenis kelamin sebesar 96. Selanjutnya
berdasarkan pada jumlah penduduk 2016 yang dibandingkan
dengan jumlah penduduk tahun 2015 diketahui pada wilayah PPKT
Larat memiliki laju pertumbuhan penduduk sebesar 0,59%.

Kepadaan penduduk pada wilayah PPKT Larat pada tahun 2016


mencapai 117 jiwa/km2 atau termasuk dalam klasifikasi kepadatan
penduduk rendah menurut SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara
Perencanaan Lingkungan Perumahan. Distribusi penduduk terbesar
pada wilayah cakupan PPKT Lokpri berada pada wilayah
administrasi Desa Ritadel dengan persentase sebesar 30,67% dari
total jumlah penduduk PPKT Larat. Untuk lebih jelasnya mengenai
kondisi kependudukan PPKT Larat dapat dilihat pada Tabel 4-5 dan
grafik pada Gambar 4-6 berikut ini.

Tabel KARAKTERISTIK PPKT LARAT DAN LOKPRI YARU-5 Jumlah


Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin, Sex Ratio dan Kepadatan
Penduduk Di PPKT Larat Tahun 2016
Jumlah Penduduk
Luas (Jiwa) Kepadatan
Sex Penduduk
No Desa Wilayah Pere
Laki- Ratio
(Km2) mpua Total (Jiwa/Km2)
Laki
n
1 Ritadel 6.05 1.863 1.806 3.669 103 606.45
2 Ridool 14.12 1.079 1.101 2.180 98 154.39
3 Waitidal 114.3 817 806 1.623 101 14.20
4 Keliobar 133.12 739 797 1.536 93 11.54
Lamdesar
5 77.45 790 808 1.598 98 20.63
Timur
6 Lamdesar 83.91 318 354 672 90 8.01

Halaman | 12
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Dokumen Fisibility Study (FS) Pembangunan Kawasan Perbatasan
PPKT Larat dan Lokpri Kec. Yaru

Jumlah Penduduk
Luas (Jiwa) Kepadatan
Sex Penduduk
No Desa Wilayah Pere
Laki- Ratio
(Km2) mpua Total (Jiwa/Km2)
Laki
n
Barat
7 Kelaan 108.92 319 356 675 90 6.20
8 Lelingluan*) - - - - - -
5.92 11.95
JUMLAH 537,87 6.028 96 117
5 3
Sumber: BPS, Kabupaten Maluku Tenggara Barat Dalam Angka Tahun 2017
Keterangan : *) Tideak termasuk wilayah cakupan PPKT Larat

Gambar 4- Grafik Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di


Wilayah PPKT Larat Tahun 2016

4.1.5 Kondisi Perekonomian

Pembahasan mengenai kondisi perekonomian masyarakat pada


cakupan wilayah pelayanan PPKT Larat dilakukan untuk mengetahui
berbagai potensi pengembangan ekonomi melalui data
produktivitas berbagai komoditas masyarakat yang didasarkan
pada data perekonomian daerah yang terkandung pada Kecamatan
Tanimbar Utara dalam Angka. Dalam pembahasan kali ini
penggambaran mengenai kondisi perekonomian masyarakat
cakupan wilayah PPKT Larat, akan dibagi menurut jenis

Halaman | 13
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Dokumen Fisibility Study (FS) Pembangunan Kawasan Perbatasan
PPKT Larat dan Lokpri Kec. Yaru

komoditasnya menjadi komoditas tanaman pangan, komoditas


tanaman hortikultura, komoditas perkebunan, komoditas
peternakan, dan komoditas perikanan.

A. Komoditas Tanaman Pangan

Data komoditas tanaman pangan diwilayah PPKT Larat yang


secara administrasi merupakan bagian dari wilayah administrasi
Kecamatan Tanimbar Utara, meliputi jenis tanaman pangan
seperti pada ladang, jagung, kacang tanah, kacang hijau,
kacangan-kacangan lainnya, ubi kayu, ubi jalar, dan jenis umbi-
umbi lainnya dalam kurun waktu tahun 2014-2016. Pada tahun
2016 diketahui bahwa jenis tanaman pangan dengan produksi
tertinggi adalah jenis tanaman pangan ubi kayu dengan besaran
produksi mencapai 931 ton, sedangkan produksi paling rendah
adalah pada jenis kacang -kacangan lainnya dengan besaran
produksi sebanyak 9,9 ton. Dapat disimpulkan dari data ini
besaran dukungan produksi komoditas tanaman pangan
Kecamatan Tanimbar Utara terhadap Kabupaten Maluku
Tenggara Barat adalah sebesar 14,14%. Untuk lebih jelasnya
mengenai produktvitas komoditas tanaman pangan diwilayah
PPKT Larat yang merupakan bagian dari Kecatamatan Tanimbar
Utara dapat dilihat pada Tabel 4-6 berikut ini.

Tabel KARAKTERISTIK PPKT LARAT DAN LOKPRI YARU-6


Produktivitas Komoditas Tanaman Pangan di Kecamatan
Tanimbar Utara, Tahun 2014-2016
Hasil Panen (Ton) Rata-
2014 2015 2016 Rata
Jenis Komoditas
LPP
L P Pv L P Pv L P Pv
(%)
13 43
Padi Ladang 19 43 22 21 87 41.2 9 0 30.9 112.06
22 12 35
Jagung 71 8 32 27 82 30.1 9 2 27.9 68.67
15 10 19 10 18
Kacang Tanah 94 1 16 6 4 18.3 7 1 16.9 48.77
Kacang Hijau 45 38 8.5 39 32 8.2 41 82 6.8 24.71
Kacang-Kacangan 12 14
Lainnya 1 5 12 75 53 7.1 13 9.9 7.6 78.75
69 16 92 162. 93
Ubi Kayu 44 9 0 57 4 4 62 1 150.2 61.63
24 16 19
Ubi Jalar 45 0 54 29 6 57.2 34 3 56.8 -0.93

Halaman | 14
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Dokumen Fisibility Study (FS) Pembangunan Kawasan Perbatasan
PPKT Larat dan Lokpri Kec. Yaru

Umbi-Umbian 79 58 60
Lainnya 93 1 85 72 9 81.6 75 7 80.9 7.08
Sumber: BPS, Kabupaten Maluku Tenggara Barat Dalam Angka dan Kecamatan Tanimbar
Utara dalam Angka Tahun 2017
Keterangan : L= Luas Lahan Panen (Ha) LPP = Laju Pertumbuhan
Produksi
P= Produksi (ton)
Pv= Produktivitas (ton/Ha)

B. Komoditas Tanaman Hortikultura

Data komoditas tanaman hortikultura meliputi jenis tanaman


seperti bawang merah, cabe besar, cabe rawit, ketimun, terong,
petsai, tomat, buncis, kangkung, bayam, dan wortel yang
diproduksi diwilayah Kecamatan Tanimbar Utara dalam kurun
waktu 2014-2016. Pada tahun 2016 diketahui bahwa jenis
tanaman hortikultura dengan produksi tertinggi adalah jenis
tanaman pangan bawang merah dengan besaran produksi
mencapai 29,6 ton, sedangkan produksi paling rendah adalah
pada jenis cabe besar dengan besaran produksi sebanyak 1,35
ton. Dapat disimpulkan dari data ini besaran dukungan produksi
komoditas tanaman hortikultura Kecamatan Tanimbar Utara
terhadap Kabupaten Maluku Tenggara Barat adalah sebesar
10,59%. Untuk lebih jelasnya mengenai produktvitas komoditas
tanaman hortikultura diwilayah PPKT Larat yang merupakan
bagian dari Kecatamatan Tanimbar Utara dapat dilihat pada
Tabel 4-7 berikut ini.

Tabel KARAKTERISTIK PPKT LARAT DAN LOKPRI YARU-7


Produktivitas Komoditas Tanaman Hortikultura di Kecamatan
Tanimbar Utara, Tahun 2014-2016
Hasil Panen (Ton) Rata-
Jenis
2014 2015 2016 Rata
Komoditas
L P Pv L P Pv L P Pv LPP (%)
Bawang 25.9 10.0 29.6 10.0 29.6
Merah 7.00 0 3.70 0 0 2.96 0 0 2.96 7.14
Cabe Besar 1.50 1.95 1.30 2.00 1.80 0.90 1.50 1.35 0.90 -16.35
Cabe Rawit 3.00 7.80 2.60 3.00 7.70 2.57 2.50 6.40 2.56 -9.08
Ketimun 6.00 8.40 1.40 5.00 6.80 1.36 5.00 6.80 1.36 -9.52
15.5 16.8
Terong 5.00 0 3.10 5.50 0 3.05 6.00 7.74 1.29 -22.77

Halaman | 15
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Dokumen Fisibility Study (FS) Pembangunan Kawasan Perbatasan
PPKT Larat dan Lokpri Kec. Yaru

Hasil Panen (Ton) Rata-


Jenis
2014 2015 2016 Rata
Komoditas
L P Pv L P Pv L P Pv LPP (%)
14.0 12.5 15.0
Petsai 5.00 0 2.80 5.00 0 2.50 6.00 0 2.50 4.64
14.9
Tomat 6.50 5 2.30 6.50 8.40 1.29 6.50 8.38 1.29 -22.03
Buncis 1.00 3.80 3.80 1.00 5.80 5.80 1.50 8.70 5.80 51.32
44.2 11.0
Kangkung 4.00 0 5 4.00 6.80 1.70 5.00 8.50 1.70 -29.81
14.0 14.5 15.9
Bayam 5.00 0 2.80 5.00 0 2.90 5.50 5 2.90 6.79
Wortel 1.00 1.40 1.40 1.00 1.30 1.30 1.30 1.69 1.30 11.43
Sumber: BPS, Kabupaten Maluku Tenggara Barat Dalam Angka dan Kecamatan Tanimbar
Utara dalam Angka Tahun 2017
Keterangan : L= Luas Lahan Panen (Ha) LPP = Laju Pertumbuhan
Produksi
P= Produksi (ton)
Pv= Produktivitas (ton/Ha)

C. Komoditas Tanaman Buah

Data komoditas tanaman buah meliputi jenis tanaman seperti


mangga, pepaya, pisang, nanas, sukun, dan nangka yang
diproduksi diwilayah Kecamatan Tanimbar Utara dalam kurun
waktu 2014-2016. Pada tahun 2016 diketahui bahwa jenis
tanaman buah dengan produksi tertinggi adalah jenis tanaman
buah pisang dengan besaran produksi mencapai 907 ton,
sedangkan produksi paling rendah adalah pada jenis buah nanas
dengan besaran produksi sebanyak 0,7 ton. Dapat disimpulkan
dari data ini besaran dukungan produksi komoditas tanaman
buah Kecamatan Tanimbar Utara terhadap Kabupaten Maluku
Tenggara Barat adalah sebesar 18,29%. Untuk lebih jelasnya
mengenai produktvitas komoditas tanaman buah diwilayah PPKT
Larat yang merupakan bagian dari Kecatamatan Tanimbar Utara
dapat dilihat pada Tabel 4-8 berikut ini.

Tabel KARAKTERISTIK PPKT LARAT DAN LOKPRI YARU-8 Produksi


Komoditas Tanaman Buah di Kecamatan Tanimbar Utara, Tahun
2014-2016

N Hasil Produksi (Ton) Rata-Rata


Jenis Komoditas
o LPP (%)
2014 2015 2016
1 Mangga 40 39 37 -3.814
2 Pepaya 65 64 65 0.012
3 Pisang 902 901 907 0.2775
4 Nanas 0.5 0.5 0.7 20
5 Sukun 83.6 83.5 83.1 -0.299

Halaman | 16
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Dokumen Fisibility Study (FS) Pembangunan Kawasan Perbatasan
PPKT Larat dan Lokpri Kec. Yaru

N Hasil Produksi (Ton) Rata-Rata


Jenis Komoditas
o LPP (%)
2014 2015 2016
6 Nangka 15 15 14.5 -1.667
Sumber: BPS, Kabupaten Maluku Tenggara Barat Dalam Angka dan Kecamatan
Tanimbar Utara dalam Angka Tahun 2017
Keterangan : LPP= Laju Pertumbuhan Produksi

D. Komoditas Tanaman Perkebunan

Data komoditas tanaman perkebunan meliputi jenis tanaman


seperti kelapa dan jambu mete yang diproduksi diwilayah
Kecamatan Tanimbar Utara dalam kurun waktu 2014-2016. Pada
tahun 2016 diketahui bahwa jenis tanaman buah dengan
produksi tertinggi adalah jenis tanaman kelapa dengan besaran
produksi mencapai 4548 ton, sedangkan produksi paling rendah
adalah pada jenis buah nanas dengan besaran produksi
sebanyak 50 ton. Dapat disimpulkan dari data ini besaran
dukungan produksi komoditas tanaman perkebunan Kecamatan
Tanimbar Utara terhadap Kabupaten Maluku Tenggara Barat
adalah sebesar 12%. Untuk lebih jelasnya mengenai
produktvitas komoditas tanaman perkebunan diwilayah PPKT
Larat yang merupakan bagian dari Kecatamatan Tanimbar Utara
dapat dilihat pada Tabel 4-9 berikut ini.

Tabel KARAKTERISTIK PPKT LARAT DAN LOKPRI YARU-9 Produksi


Komoditas Tanaman Perkebunan di Kecamatan Tanimbar Utara,
Tahun 2014-2016

N Hasil Produksi (Ton) Rata-Rata


Jenis Komoditas
o LPP (%)
2014 2015 2016
1 Kelapa 4548 3032 4548 8.33
2 Jambu Mete 50 50 50 0
Sumber: BPS, Kabupaten Maluku Tenggara Barat Dalam Angka dan Kecamatan
Tanimbar Utara dalam Angka Tahun 2017
Keterangan : LPP= Laju Pertumbuhan Produksi

E. Komoditas Peternakan

Data komoditas peternakan meliputi jenis ternak seperti sapi,


kambing, dan babi yang diproduksi diwilayah Kecamatan
Tanimbar Utara dalam kurun waktu 2014-2016. Pada tahun 2016
diketahui bahwa jenis peternakan dengan produksi tertinggi

Halaman | 17
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Dokumen Fisibility Study (FS) Pembangunan Kawasan Perbatasan
PPKT Larat dan Lokpri Kec. Yaru

adalah jenis ternak ayam dengan besaran produksi pemotongan


1520 ekor, sedangkan produksi paling rendah adalah pada jenis
ternak sapi dengan besaran produksi pemotongan sebanyak 27
ekor. Untuk lebih jelasnya mengenai produktvitas komoditas
peternakan diwilayah PPKT Larat yang merupakan bagian dari
Kecatamatan Tanimbar Utara dapat dilihat pada Tabel 4-10
berikut ini.

Tabel KARAKTERISTIK PPKT LARAT DAN LOKPRI YARU-10


Produksi Komoditas Peternakan di Kecamatan Tanimbar Utara,
Tahun 2014-2016

Hasil Produksi (Ton) Rata-


N
Jenis Komoditas Rata LPP
o
2014 2015 2016 (%)
1 Sapi 11 12 10 -3.79
2 Kambing 137 138 140 1.09
3 Babi 8 7 27 136.61
4 Itik 26 29 40 24.74
5 Ayam Kampung 1428 1477 1520 3.17
Sumber: BPS, Kecamatan Tanimbar Utara dalam Angka Tahun 2017
Keterangan : LPP= Laju Pertumbuhan Produksi

F. Komoditas Perikanan

Data komoditas perikanan merupakan penjabaran data produksi


penangkapan ikan di Kecamatan Tanimbar Utara dalam kurun
waktu 2014-2016. Pada tahun 2016 diketahui jumlah produksi
penangkapan ikan di Kecamatan Tanimbar Utara mencapai
1521,16 ton atau apabila dinilai dengan total pendapatan
daerah menyumbang sekitar 24,99 miliar rupiah. Untuk lebih
jelasnya mengenai produktvitas komoditas perikanan diwilayah
PPKT Larat yang merupakan bagian dari Kecatamatan Tanimbar
Utara dapat dilihat pada Tabel 4-11 berikut ini.

Tabel KARAKTERISTIK PPKT LARAT DAN LOKPRI YARU-11


Produksi Komoditas Perikanan di Kecamatan Tanimbar Utara,
Tahun 2014-2016

Tahun Produksi Rata-


Uraian Rata LPP
2014 2015 2016 (%)
Produksi (ton) 1207.06 1246.33 1521.16 12.65
Nilai (milyar rupiah) 15.73 16.22 24.99 28.59
Sumber: BPS, Kecamatan Tanimbar Utara dalam Angka Tahun 2017
Keterangan : LPP= Laju Pertumbuhan Produksi

Halaman | 18
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Dokumen Fisibility Study (FS) Pembangunan Kawasan Perbatasan
PPKT Larat dan Lokpri Kec. Yaru

4.1.6 Kondisi Sosial Budaya

Sistem kekerabatan yang berlaku dalam masyarakat Tanimbar


berdasarkan hubungan patrilineal. Kesatuan kekerabatan yang ada
dalam masyarakat Tanimbar yaitu: keluarga inti, Famili, Das Matan
(marga), Suan (soa) dan Desa. Keluarga inti yaitu kesatuan dari
bapak dan ibu beserta anak-anak. Kesatuan dalam masyarakat
Tanimbar selain bersifat patrilineal, ada kesatuan yang lebih besar
yang bersifat bilateral, yaitu famili. Famili merupakan kesatuan
kekerabatan disekeliling individu, yang terdiri dari warga-warga
yang masih hidup dari mata rumah asli, yaitu semua keturunan dari
keempat nenek moyang.

Das Matan (marga) yaitu suatu kelompok kekerabatan yng bersifat


patrilineal. Marga terbentuk dari keluarga-keluarga yang bergabung
menjadi satu kelompok yang memiliki hubungan kedekatan
kekeluargaan. Marga merupakan kesatuan dari laki-laki dan
perempuan yang belum kawin dan isteri dari laki-laki yang telah
kawin. Suan (Soa) merupakan gabungan dari beberapa marga.
Marga-marga bergabung menjadi satu kelompok dalam sistem
kekerabatan yaitu Suan (Soa). Desa adalah gabungan dari Suan
(soa). Suan-suan (soa-soa) sepakat untuk bergabung dan
membantuk satu kelompok dan hidup bersama sehingga
membentuk desa.

Gambar 4- Kebudayaan Masyarakat diwilayah PPKT Larat

Halaman | 19
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Dokumen Fisibility Study (FS) Pembangunan Kawasan Perbatasan
PPKT Larat dan Lokpri Kec. Yaru

Perkawinan menurut adat merupakan urusan dua kelompok


kekerabatan atau mata rumah dan famili yang mempunyai fungsi
untuk menyelenggarakan perkawinan. Perkawinan dalam
masyarakat Tanimbar bersifat exogami, yaitu seseorang harus
kawin dengan orang diluar klennya. Kebudayaan Tanimbar
mengenal tiga macam cara perkawinan yaitu: kawin lari, kawin
minta dan kawin masuk.

Kawin lari adalah sistem perkawinan yang paling lazim dalam


masyarakat Tanimbar. Hal ini disebabkan karena orang Tanimbar
lebih suka menempuh jalan pendek, untuk mengindari perundingan
dan upacara. Kawin lari dipandang oleh kaum kerabat perempuan
sebagai perkawinan yang kurang baik, maka kawin lari tidak
diinginkan oleh kaum kerabat perempuan. Sebaliknya dari kaum
kerabat pemuda sangat menyukai kawin lari. Hal ini disebabkan
karena pemuda mau menghindari kekecewaan bila ditolak dan
menghindari rasa malu dari keluarga pemuda karena rancana
perkawinan anaknya ditolak oleh keluarga wanita. Untuk
menghindari itu maka pemuda yang mau kawin mengambil jalan
singkat dengan kawin lari. Kawin lari bisa juga karena adanya
ketakutan dari pemuda terhadap keluarga wanita yang menunggu
sampai seluruh persyaratan adat dipenuhi oleh keluarga pemuda.

Bentuk perkawinan yang kedua yaitu kawin minta. Kawin minta


terjadi apabila seorang pemuda telah menemukan seorang gadis
yang akan dijadikan isteri maka ia akan meberitahukan kepada
orang tuanya. Orang tua keluarga pemuda mengumpulkan anggota
famili untuk memberitahukan hal itu dan membuat rencana
perkawinan, dengan mengumpulkan kekayaan untuk membayar
mas kawin dan perayaan perkawinan. Semua sudah disetujui, maka
akan diutus salah satu orang tua dari keluarga laki-laki ke orang tua
gadis untuk mintah waktu bagi kunjungan melamar. Orang tua
gadis akan mengirim utusannya untuk memberitahukan waktu dan
harinya.

Waktu telah disetujui maka kaum kerabat pemuda dengan seorang


juru bicara datang ke rumah gadis. Pemberian hormat dilakukan
oleh juru bicara dengan menyebut nama lengkap dari mata rumah.
Jawaban secara adat dilakukan oleh juru bicara kaum kerabat gadis.
Kemudian dilakukan pembicaraan melalui kedua juru bicara. Kalau

Halaman | 20
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Dokumen Fisibility Study (FS) Pembangunan Kawasan Perbatasan
PPKT Larat dan Lokpri Kec. Yaru

terjadi kesepakatan maka perkawinan dapat dilangsungkan dengan


upacara-upacara adat.

Bentuk perkawinan yang ketiga yaitu kawin masuk. Pada


perkawinan ini, laki-laki tinggal dengan keluarga perempuan. Ada
tiga sebab terjadinya kawin masuk yaitu: pertama, kaum kerabat
pemuda tidak dapat membayar mas kawin secara adat; kedua,
keluarga gadis hanya seorang anak tunggal dan tidak mempunyai
saudara laki-laki, sehingga gadis harus memasukkan laki-laki yang
telah menjadi suaminya dalam keln ayahnya untuk menjamin
kelangsungan klen; ketiga, ayah dari pemuda tidak sudi menerima
menantu perempuannya, disebabkan oleh perbedaan status.

4.1.7 Kondisi Sarana

Kondisi ketersediaan sarana pada penjelasan kali ini melingkupi


sarana-sarana pelayanan umum yang tersedia diwilayah PPKT Larat
yang didasarkan pada data yang terkandung di Kecaamatan
Tanimbar Utara Dalam Angka. Tujuan dilakukannya pembahasan ini
adalah untuk mengetahui jumlah sarana yang tersedia dalam
bentuk pelayanan terhadap masyarakat.

A. Sarana Pendidikan

Ketersediaan sarana pendidikan diwilayah cakupan PPKT Larat


yang termasuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Tanimbar
Utara dapat dikatakan cukup menyebar secara merata dengan
jumlah yang cukup menurut data yang dihimpun dari Kabupaten
Maluku Tenggara Barat Dalam Angka. Secara umum jenis sarana
pendidikan yang tersedia melingkupi jenis sarana pendidikan
dasar dengan jenjang pendidikan dari taman kanak-kanak
hingga SMA/SMK sederajat. Untuk lebih jelasnya mengenai
jumlah sarana pendidikan di Kecamatan Tanimbar Utara dapat
dilihat pada Tabel 4-12 berikut ini.

Halaman | 21
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Dokumen Fisibility Study (FS) Pembangunan Kawasan Perbatasan
PPKT Larat dan Lokpri Kec. Yaru

Gambar 4- Sarana Pendidikan diwilayah PPKT Larat

Tabel KARAKTERISTIK PPKT LARAT DAN LOKPRI YARU-12


Ketersediaan Sarana Pendidikan diwilayah PPKT Larat (Kecamatan Tanimbar Utara),
Tahun 2012-2017
Jumlah Sarana Pendidikan (unit)
No Jenis
2012 2013 2014 2015 2016
1 TK 12 11 11 11 10
2 SD 16 16 16 16 16
3 SMP 10 8 8 9 9
4 SMA/SMK 5 5 5 5 5
Jumlah 43 40 40 41 40
Sumber: BPS, Kecamatan Tanimbar Utara dalam Angka Tahun 2017

B. Sarana Peribadatan

Ketersediaan sarana peribadatan diwilayah cakupan PPKT Larat


yang termasuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Tanimbar
Utara dapat dikatakan cukup menyebar secara merata dengan
jumlah yang cukup menurut data yang dihimpun dari Kabupaten
Maluku Tenggara Barat Dalam Angka. Secara umum jenis sarana
peribadatan yang tersedia didominasi oleh jenis Gereja
Protestan yang merupakan kepercayaan mayoritas warga
Kecamatan Tanimbar Utara. Untuk lebih jelasnya mengenai
jumlah sarana peribadatan di Kecamatan Tanimbar Utara dapat
dilihat pada Tabel 4-13 berikut ini.

Halaman | 22
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Dokumen Fisibility Study (FS) Pembangunan Kawasan Perbatasan
PPKT Larat dan Lokpri Kec. Yaru

Halaman | 23
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Dokumen Fisibility Study (FS) Pembangunan Kawasan Perbatasan
PPKT Larat dan Lokpri Kec. Yaru

Gambar 4- Peta Persebaran Sarana Pendidikan Wilayah PPKT


Larat

Gambar 4- Sarana Peribadatan diwilayah PPKT Larat

Tabel KARAKTERISTIK PPKT LARAT DAN LOKPRI YARU-13


Ketersediaan Sarana Peribadatan diwilayah PPKT Larat (Kecamatan Tanimbar Utara),
Tahun 2012-2017
N Jumlah Sarana Peribadatan (unit)
Jenis
o 2012 2013 2014 2015 2016
1 Mesjid 1 1 1 1 2
2 Gereja Protestan 9 9 12 11 19
3 Gereja Katolik 5 5 5 5 4
Jumlah 15 15 18 17 25
Sumber: BPS, Kecamatan Tanimbar Utara dalam Angka Tahun 2017

C. Sarana Kesehatan

Ketersediaan sarana kesehatan diwilayah cakupan PPKT Larat


yang termasuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Tanimbar
Utara dapat dikatakan cukup beragam dengan target pelayanan
yang berbeda pada masing-masing jenisnya menurut data yang
dihimpun dari Kabupaten Maluku Tenggara Barat Dalam Angka.
Secara umum hal ini dapat diartikan tingkat pelayanan
kesehatan masyarakat diwilayah ini dapat dikatakan cukup
memadai menimbang teredianya sarana rumah sakit daerah

Halaman | 24
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Dokumen Fisibility Study (FS) Pembangunan Kawasan Perbatasan
PPKT Larat dan Lokpri Kec. Yaru

yang dapat membantu penanganan kesehatan warga yang


membutuhkan. Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah sarana
kesehatan di Kecamatan Tanimbar Utara dapat dilihat pada
Tabel 4-14 berikut ini.

Halaman | 25
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Dokumen Fisibility Study (FS) Pembangunan Kawasan Perbatasan
PPKT Larat dan Lokpri Kec. Yaru

Gambar 4- Peta Persebaran Sarana Peribadatan Wilayah PPKT


Larat

Gambar 4- Sarana Pelayanan Kesehatan diwilayah PPKT Larat

Tabel KARAKTERISTIK PPKT LARAT DAN LOKPRI YARU-14


Ketersediaan Sarana Kesehatan diwilayah PPKT Larat
(Kecamatan Tanimbar Utara), Tahun 2012-2017
N Jumlah Sarana Kesehatan (unit)
Jenis
o 2012 2013 2014 2015 2016
1 Rumah Sakit 0 1 1 1 1
2 Rumah Bersalin 1 1 1 1 1
3 Puskesmas 1 1 1 1 1
4 Posyandu 14 14 14 14 15
Klinik/Balai
5 Kesehatan 0 0 1 1 1
6 Polindes 2 2 2 2 2
Jumlah 18 19 20 20 21
Sumber: BPS, Kecamatan Tanimbar Utara dalam Angka Tahun 2017

D. Sarana Perdagangan

Ketersediaan sarana perdagangan diwilayah cakupan PPKT Larat


yang termasuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Tanimbar
Utara dapat dikatakan cukup menyebar dengan jenis sarana
perdagangan skala lingkungan yaitu kios. Selain itu menurut
data yang dihimpun dari Kabupaten Maluku Tenggara Barat
dalam angka diketahui pula bahwa terdapat sarana
perdagangan skala regional diwilayah ini yaitu pasar tradisional

Halaman | 26
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Dokumen Fisibility Study (FS) Pembangunan Kawasan Perbatasan
PPKT Larat dan Lokpri Kec. Yaru

yang dapat diartikan bahwa dukungan sarana perdagangan


untuk masyarakat sekitar dapat dikatakan cukup. Untuk lebih
jelasnya mengenai jumlah sarana perdagangan di Kecamatan
Tanimbar Utara dapat dilihat pada Tabel 4-15 berikut ini.

Halaman | 27
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Dokumen Fisibility Study (FS) Pembangunan Kawasan Perbatasan
PPKT Larat dan Lokpri Kec. Yaru

Gambar 4- Peta Persebaran Sarana Kesehatan Wilayah PPKT


Larat
Tabel KARAKTERISTIK PPKT LARAT DAN LOKPRI YARU-15
Ketersediaan Sarana Perdagangan diwilayah PPKT Larat (Kecamatan Tanimbar Utara),
Tahun 2012-2017
N Jumlah Sarana Perdagangan (unit)
Jenis
o 2012 2013 2014 2015 2016
1 Pasar Tradisional 1 2 1 1 1
2 Pasar Modern 0 0 0 0 0
3 Toko 36 40 49 10 52
4 Kios 60 105 112 124 136
5 Warung 2 10 2 2 2
6 Rumah Makan 0 0 0 0 0
Jumlah 99 157 164 137 191
Sumber: BPS, Kecamatan Tanimbar Utara dalam Angka Tahun 2017

4.1.8 Kondisi Prasarana

Kondisi ketersediaan prasarana pada penjelasan kali ini melingkupi


jaringan-jaringan prasarana yang tersedia diwilayah PPKT Larat
yang didasarkan pada data yang terkandung di Kecamatan
Tanimbar Utara Dalam Angka dan hasil tinjauan langsung
dilapangan. Tujuan dilakukannya pembahasan ini adalah untuk
mengetahui keadaan prasarana yang tersedia dalam bentuk
pelayanan terhadap masyarakat.

A. Jaringan Kelistrikan

Jaringan kelistrikan yang berada pada wilayah PPKT Larat dapat


dikatakan kurang, dimana masyarakat pada umumnya hanya
dilayani jenis prasarana ini selama 12 jam sehari. Hal ini terjadi
karena pasokan tenaga listrik yang masuk ke wilayah ini masih
dibatasi mengingat ketersediaan daya yang didistribusikan dari
Sub Ranting Larat yang masih kurang. Secara tidak langsung

Halaman | 28
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Dokumen Fisibility Study (FS) Pembangunan Kawasan Perbatasan
PPKT Larat dan Lokpri Kec. Yaru

keadaan ini mengganggu aktivitas warga yang hanya dilayani


oleh daya listrik pada malam hari.

Gambar 4- Bangunan Pendistribusian Tenaga Listrik di PPKT Larat


Tabel KARAKTERISTIK PPKT LARAT DAN LOKPRI YARU-16 Kondisi
Jaringan Kelistrikan diwilayah PPKT Larat Tahun 2014-2016
Satu Nilai
No Nama Komponen
an 2014 2015 2016
1 Jumlah Mesin Unit 4 4 5
2 Kapasitas Terpasang Kw 850 1450 1200
3 Daya Mampu Kw 580 580 800
4 Produksi Listrik Kwh 1496932 2502138 2410551
6 Pemakaian Sendiri Kwh - - 12053
7 Susut % - - 287210
8 Listrik Terjual Kwh - - 2110678
9 Nilai Terjual Rp - - 1496683
10 Jumlah Pelanggan Plgn - - 2499
11 Terpasang VA - - 523150
Sumber: BPS, Kecamatan Tanimbar Utara dalam Angka Tahun 2017

B. Jaringan Telekomunikasi

Secara umum sarana komunikasi di PPKT larat masih kurang


memadai, seperti sarana komunikasi berupa telepon umum
tidak dapat dijumpai di Kecamatan ini, sedangkan untuk telepon
seluler hanya beberapa desa saja yang dapat menjangkau atau
menerima signal telepon seluler masih lemah. Telekomunikasi
menjadi kebutuhan sekaligus gaya hidup ciri masyarakat
perkotaan, sistem telkomunikasi di PPKT larat telah dilayani
jaringan telepon GSM oleh satu operator yaitu Telkomsel.
Dengan sistem telepon seluler memungkinkan

Halaman | 29
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Dokumen Fisibility Study (FS) Pembangunan Kawasan Perbatasan
PPKT Larat dan Lokpri Kec. Yaru

C. Jaringan Air Bersih

Berdasarkan pada hasil tinjauan lapangan, kondisi jaringan


pendistribusian air bersih diwilayah PPTK Larat dapat dikatakan
kurang secara kualitas dan kuantitas. Masyarakat pada
umumnya mendapatkan air bersih bersumber pada sumur gali,
sumur pompa, air sungai, dan mata air untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Keadaan ini pun berakibat pada sebagaian
masyarakat yang tidak mendapatkan pelayanan air bersih
dengan baik, sehingga harus mengandalkan pembelian air
bersih dari berbagai agen penjual air bersih yang tentunya
semakin menyulitkan keadaan ekonomi masyarakat yang
sebagian besar termasuk dalam tingkatan ekonomi yang cukup
rendah. Beberapa penyebabnya antara lain:

 Populasi jumlah penduduk bertambah baik secara natural


(jumlah kelahiran tinggi) atau pertambahan penduduk akibat
arus urbanisasi yang tidak diimbangi dengan jumlah
kapasitas air bersih hasil pengolahan;

 Keterbatasan jumlah air baku baik secara kualitas maupun


kuantitas;

 Air baku yang ada mengalami pencemaran sehingga


mengurangi jumlah air baku yang bisa diolah. Perkembangan
ekonomi yang pesat di perkotaan menuntut jumlah air bersih
lebih banyak baik bagi golongan domestik (perumahan
warga) maupun industri;

 Semakin mahalnya biaya investasi, operasional dan


maintenance penyediaan dan pengolahan air bersih sehingga
beban yang ditanggung masyarkat semakin besar sementara
tidak semua masyarakat mampu membayarnya;

 Kurangnya dukungan pemerintah dari sisi investasi dalam


peningkatan infrastruktur jaringan air bersih;

 Kapasitas produksi yang rendah sehingga distribusi air bersih


menjadi terbatas.

Halaman | 30
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Dokumen Fisibility Study (FS) Pembangunan Kawasan Perbatasan
PPKT Larat dan Lokpri Kec. Yaru

Gambar 4- Keadaan Penyediaan Air Bersih diwilayah PPKT Larat

D. Jaringan Drainase

Berdasarkan pada hasil tinjauan lapangan, sebagian besar


wilayah PPKT Larat sudah memiliki drainase dengan klasifikasi
drainase sekunder hingga drainase tersier yang selanjutnya
dialirkan menuju drainase primer berupa sungai. Namun dalam
pengaplikasiannya, kondisi jaringan drainase pada umunya
berada pada kondisi yang kurang baik dimana banyak ditemui
drainase yang tidak berfungsi akibat tersumbat sampah.

Gambar 4- Keadaan Jaringan Drainase diwilayah PPKT Larat

4.2 KARAKTERISTIK LOKPRI YARU


Karakteristik wilayah Lokpri Yaru merupakan penjabaran kondisi
salah satu bagian wilayah studi berupa pembahasan mengenai
delineasi wilayah Lokpri Yaru, kondisi fisik dasar, pola penggunaan
lahan eksisting, kondisi kependudukan, kondisi perekonomian
wilayah, kondisi sosial budaya masyarakat, dan kondisi keadaan

Halaman | 31
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Dokumen Fisibility Study (FS) Pembangunan Kawasan Perbatasan
PPKT Larat dan Lokpri Kec. Yaru

infrastruktur yang dibagi menurut jenisnya yaitu prasarana dan


sarana

4.2.1 Delineasi Wilayah Lokpri Yaru

Lokpri (Lokasi Prioritas) Kecamatan Yaru secara umum merupakan


wilayah Pulau Fordate yang melingkupi wilayah Desa Adodo
Fordata, Desa Awear, Desa Romean, Dwsa Rumngeur, Desa
Sofyanin, dan Desa Walerang dengan total luas wilayah daratan
sebesar 79,42 km2. Pembentukan delineasi wilayah Lokpri Yaru
sendiri ditujukan sebagai salah satu wilayah strategis
pengembangan perbatasan Republik Indonesia yang telah diatur
dalam Perpres No 33 Tahun 2015 tentang Rencana Tata Ruang
Kawsan Perbatasan Negara di Provinsi Maluku.Secara geografis
wilayah Kecamatan Yaru berada pada kordinat 6,98o – 7,08o LS dan
131,90o – 132,02o BT dengan batasan wilayah diantaranya:
 Batas Barat : Kecamatan Wuarlabobar;
 Batas Utara : Kecamatan Kabupaten Maluku Tenggara;
 Batas Timur : Laut Arafura;
 Batas Selatan : Kecamatan Tanimbar Utara.
Untuk lebih jelasnya mengenai delineasi wilayah pelayanan PPKT
Larat dapat dilihat pada Gambar 4-17 berikutnya.

Halaman | 32
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Dokumen Fisibility Study (FS) Pembangunan Kawasan Perbatasan
PPKT Larat dan Lokpri Kec. Yaru

Gambar 4- Peta Delineasi Wilayah Lokpri Yaru


4.2.2 Kondisi Fisik Dasar

Pembahasan mengenai kondisi fisik dasar diwilayah Lokpri Yaru


bertujuan untuk mengetahui keadaan wilayah tersebut ditinjau dari
keadaan geologi, hidrologi, topografi, dan klimatologi. Dengan
diketahuinya keadaan fisik dasar tersebut, secara umum dapat
diketahui pula potensi dan permasalahan yang dimiliki wilayah
tersebut dalam konteks pengembangan wilayah.

Tabel KARAKTERISTIK PPKT LARAT DAN LOKPRI YARU-17 Letak


Geografis dan Ketinggian Menurut Desa di Kecamatan Yaru

No Desa Letak Desa


Pesisir
1 Romean
Pantai
Pesisir
2 Rumngeur
Pantai

Halaman | 33
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Dokumen Fisibility Study (FS) Pembangunan Kawasan Perbatasan
PPKT Larat dan Lokpri Kec. Yaru

Pesisir
3 Awear
Pantai
Pesisir
4 Sofyanin
Pantai
Pesisir
5 Walerang
Pantai
Adodo Pesisir
6
Fordata Pantai
JUMLAH
Sumber: BPS, Kecamatan Yaru dalam Angka Tahun 2017

A. Kondisi Geologi

Kondisi geologi pada umumnya merupakan informasi batuan


pembentuk suatu lahan pada suatu wilayah. Informasi yang
terkandung pada jenis batuan penyusun tersebut dapat
menentukan apakan wilayah tersebut berpotensi untuk
dibangun atau tidak berdasarkan kerapatan dan kekuatan
batuan tersebut. Pada dasarnya formasi geologi yang
membentuk wilayah Lokpri Yaru didominasi oleh jenis batuan
Formasi Saumlaki dan endapan sedimen Aluvial. Secara umum
Formasi Saumlaki merupakan perselingan lempung cokelat
kemerahan sampai kelabu, pasir gampingan, dan batu pasir
kuarsa yang saling bercampur. Sedangkan jenis geologi
endapan sedimen aluvial yang merupakan suatu batuan yang
terbentuk akibat adanya pengendapan material tanah aluvial
yang dipindahkan oleh media air, angin, atau gletser disuatu
cekungan. Untuk lebih jelasnya mengenai keadaan geologi
wilayah Lokpri Yaru dapat dilihat pada Gambar 4-18 berikut ini.

B. Kondisi Topografi Lahan

Kondisi topografi lahan wilayah pada umumnya dapat dilihat dari


keadaan ketinggian yang melingkupi wilayah tersebut.
Ketinggian sebagai bentuk alami permukaan lahan merupakan
salah satu faktor dalam menentukan kemampuan tanah untuk
menampung kegiatan-kegiatan di atasnya sehingga secara
langsung membentuk karakter morfologis wilayah tersebut.
Wilayah PPKT Larat apabila ditinjau dari keadaan ketinggian
lahan termasuk dalam kategori berbukit dimana terdapat 5 jenis
ketinggian yaitu 0-50 mdpl, 50-100 mdpl, 100-150 mdpl, 150-

Halaman | 34
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Dokumen Fisibility Study (FS) Pembangunan Kawasan Perbatasan
PPKT Larat dan Lokpri Kec. Yaru

200 mdpl, dan 200-250 mdpl. Untuk lebih jelasnya mengenai


kondisi topografi diwilayah Lokpri Yaru dapat dilihat pada
Gambar 4-19 berikut ini.

C. Klimatologi dan Hidrologi

Kondisi iklim Kecamatan Yaru didapatkan dari hasil pendekatan


data kondisi iklim Kabupaten Maluku Tenggara Barat pada tahun
2016. Kondisi iklim di Kecamatan Yaru berdasarkan Yaru Dalam
Angka 2017 dapat dijabarkan sebagai berikut:

 Suhu rata-rata pada tahun 2011 adalah 27,2°C dengan suhu


minimum rata-rata 25,4°C dan suhu maksimum rata-rata
30,7°C;

 Rata-rata kelembaban udara relatif 81% dan tekanan udara


rata-rata 1.010,8 milibar.

Berikut adalah rincian rata-rata suhu udara dan kelembaban


relatif di Kabupaten Maluku Tenggara Barat yang dapat dijadikan
acuan untuk data Kecamatan Yaru pada tahun 2016.

Tabel KARAKTERISTIK PPKT LARAT DAN LOKPRI YARU-18 Rata-


rata Suhu Udara dan Kelembaban Relatif Setiap Bulan di
Kabupaten Maluku Tenggara Barat, 2016
Suhu Udara (0C) Rata-rata
Kelembab
No Bulan Minimu Maksim Rata-
an Relatif
m um rata
(%)
1. Januari 26,20 33,80 29,0 80
2. Februari 25,90 33,30 28,5 85
3. Maret 26,30 33,60 28,9 84
4. April 26,10 32,40 28,6 84
5. Mei 25,80 32,30 28,4 83
6. Juni 25,30 31,20 27,6 81
7. Juli 25,30 29,90 26,8 78
8 Agustus 24,70 30,10 26,6 77
9 September 25,50 31,30 27,7 80
10 Oktober 26,10 31,80 27,2 77
11 November 26,10 33,50 29,4 76
12 Desember 25,70 32,90 28,4 82
Sumber: BPS, Kecamatan Yaru dalam Angka Tahun 2017

Halaman | 35
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Dokumen Fisibility Study (FS) Pembangunan Kawasan Perbatasan
PPKT Larat dan Lokpri Kec. Yaru

Tabel KARAKTERISTIK PPKT LARAT DAN LOKPRI YARU-19 Rata-rata


Tekanan Udara dan Kecepatan Angin Setiap Bulan di Kabupaten Maluku Tenggara Barat, 2016
Penyinara
Tekanan Kecepatan
n
No Bulan Udara Angin
Matahari
(mb) (knot)
(%)
1. Januari 1.012,2 14 78
2. Februari 1.011,1 13 52
3. Maret 1.011,7 16 68
4. April 1.011,6 15 75
5. Mei 1.013,6 12 83
6. Juni 1.012,6 18 68
7. Juli 1.013,1 17 70
8 Agustus 1.013,2 17 92
9 September 1.012,3 13 83
10 Oktober 1.011,6 18 77
11 November 1.010,4 10 88
12 Desember 1.008,9 20 45
Sumber: BPS, Kecamatan Yaru dalam Angka Tahun 2017

Tabel KARAKTERISTIK PPKT LARAT DAN LOKPRI YARU-20 umlah


Curah Hujan dan Hari Hujan Menurut Bulan di Kabupaten Maluku
Tenggara Barat, 2012-2016

Curah Hujan
No Bulan Hari Hujan
(mm3)
1. Januari 97,0 9
2. Februari 374,0 22
3. Maret 119,0 15
4. April 219,0 23
5. Mei 194,0 18
6. Juni 194,0 17
7. Juli 42,0 12
8 Agustus 7,0 7
9 September 34,0 7
10 Oktober 39,0 9
11 November 8,0 5
12 Desember 278,0 23
2016 1.605,0 167
2015 1.752 190
2014 1.887 166
2013 2.369 198
2012 1.801 134
Sumber: BPS, Kecamatan Yaru dalam Angka Tahun 2017

Halaman | 36
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Dokumen Fisibility Study (FS) Pembangunan Kawasan Perbatasan
PPKT Larat dan Lokpri Kec. Yaru

Halaman | 37
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Dokumen Fisibility Study (FS) Pembangunan Kawasan Perbatasan
PPKT Larat dan Lokpri Kec. Yaru

Gambar 4- Peta Kondisi Geologi Wilayah Lokpri Yaru

Halaman | 38
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Dokumen Fisibility Study (FS) Pembangunan Kawasan Perbatasan
PPKT Larat dan Lokpri Kec. Yaru

Gambar 4- Peta Kondisi Ketinggian Wilayah Lokpri Yaru

Halaman | 39
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Dokumen Fisibility Study (FS) Pembangunan Kawasan Perbatasan
PPKT Larat dan Lokpri Kec. Yaru

Gambar 4- Peta Kondisi Hidrologi Wilayah Lokpri Yaru


4.2.3 Pola Penggunaan Lahan

Pola penggunaan lahan menunjukkan luas penggunaan lahan di


seluruh desa Lokpri Yaru. Guna lahan paling banyak di Lokpri Yaru
adalah Pertanian Lahan Kering Campuran, yaitu seluas 3.136,14
Ha. Permukiman di Lokpri Yaru memiliki luas yang cukup jauh
dengan guna lahan perkebunan, yaitu hanya sekitar 82,39 Ha,
hutan mangrove sekunder seluas 136,51 dan semak belukar seluas
58,56 ha.

Tabel KARAKTERISTIK PPKT LARAT DAN LOKPRI YARU-21 Luas


Penggunaan Lahan Lokpri Yaru
No Jenis Penggunaan Lahan Luas (Ha)
1 Hutan Mangrove Sekunder 136,51
2 Permukiman 82,39
3 Pertanian Lahan Kering 3.136,14
Campuran
4 Semak Belukar 58,56
Jumlah 3.413,59
Sumber: Hasil Analsis, Tahun 2017

4.2.4 Kondisi Kependudukan

Berdasarkan pada data sekunder yang diperoleh melalui Badan


Pusat Statistik Kabupaten Maluku Tenggara Barat, diketahui jumlah
penduduk yang dicakupi pada wilayah Lokpri Yaru pada tahun 2016
adalah sejumlah 5.072 jiwa yang terdiri dari 2.509 jiwa penduduk
laki-laki dan 2.563 jiwa penduduk perempuan atau dengan rasio
jumlah penduduk menurut jenis kelamin sebesar 69. Selanjutnya
berdasarkan pada jumlah penduduk 2016 yang dibandingkan
dengan jumlah penduduk tahun 2015 diketahui pada wilayah PPKT
Larat memiliki laju pertumbuhan penduduk sebesar 0,60%.

Kepadaan penduduk pada wilayah Lokpri Yaru pada tahun 2016


mencapai 69 jiwa/km2 atau termasuk dalam klasifikasi kepadatan
penduduk rendah menurut SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara
Perencanaan Lingkungan Perumahan. Distribusi penduduk terbesar

Halaman | 40
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Dokumen Fisibility Study (FS) Pembangunan Kawasan Perbatasan
PPKT Larat dan Lokpri Kec. Yaru

pada wilayah cakupan Lokpri Yaru berada pada wilayah


administrasi Desa Romean dengan persentase sebesar 34,58% dari
total jumlah penduduk Lokpri Yaru. Untuk lebih jelasnya mengenai
kondisi kependudukan Lokpri Yaru dapat dilihat pada Tabel 4-22
dan grafik pada Gambar 4-22 berikut ini.

Halaman | 41
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Dokumen Fisibility Study (FS) Pembangunan Kawasan Perbatasan
PPKT Larat dan Lokpri Kec. Yaru

Gambar 4- Peta Pola Penggunaan Lahan Wilayah Lokpri Yaru


Tabel KARAKTERISTIK PPKT LARAT DAN LOKPRI YARU-22 Jumlah
Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin, Sex Ratio dan Kepadatan
Penduduk Lokpri Yaru Tahun 2016
Jumlah Penduduk (Jiwa) Kepadat
Luas an
Wilay Sex Pendudu
No Desa Laki- Peremp Tot
ah Ratio k
Laki uan al (Jiwa/Km
(Km2)
2
)
1.75
1 Romean 13.61 862 892 97 128.88
4
2 Rumngeur 18.38 148 173 321 86 17.46
3 Awear 13.59 146 150 296 97 21.78
4 Sofyanin 9.9 477 483 960 99 96.97
5 Walerang 13.43 400 398 798 101 59.42
Adodo
6 10.51 476 467 943 102 89.72
Fordata
5.0
JUMLAH 79.42 2.509 2.563 97 69
72
Sumber: BPS, Kabupaten Maluku Tenggara Barat Dalam Angka Tahun 2017

Halaman | 42
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Dokumen Fisibility Study (FS) Pembangunan Kawasan Perbatasan
PPKT Larat dan Lokpri Kec. Yaru

Gambar 4- Grafik Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di


Wilayah Lokpri Yaru Tahun 2016

4.2.5 Kondisi Perekonomian

Pembahasan mengenai kondisi perekonomian masyarakat pada


cakupan wilayah pelayanan Lokpri Yaru dilakukan untuk
mengetahui berbagai potensi pengembangan ekonomi melalui data
produktivitas berbagai komoditas masyarakat yang didasarkan
pada data perekonomian daerah yang terkandung pada Kecamatan
Yaru dalam Angka. Dalam pembahasan kali ini penggambaran
mengenai kondisi perekonomian masyarakat cakupan wilayah
Lokpri Yaru, akan dibagi menurut jenis komoditasnya menjadi
komoditas tanaman pangan, komoditas tanaman hortikultura,
komoditas perkebunan, komoditas peternakan, dan komoditas
perikanan.

A. Komoditas Tanaman Pangan


Data komoditas tanaman pangan diwilayah Lokpri Yaru yang
secara administrasi merupakan bagian dari wilayah administrasi
Kecamatan Yaru, meliputi jenis tanaman pangan seperti padi
ladang, jagung, kacang tanah, kacang hijau, kacangan-kacangan
lainnya, ubi kayu, ubi jalar, dan jenis umbi-umbi lainnya dalam
kurun waktu tahun 2014-2016. Pada tahun 2016 diketahui
bahwa jenis tanaman pangan dengan produksi tertinggi adalah
jenis tanaman pangan ubi kayu dengan besaran produksi

Halaman | 43
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Dokumen Fisibility Study (FS) Pembangunan Kawasan Perbatasan
PPKT Larat dan Lokpri Kec. Yaru

mencapai 385 ton, sedangkan produksi paling rendah adalah


pada jenis kacang-kacangan lainnya dengan besaran produksi
sebanyak 2 ton. Dapat disimpulkan dari data ini besaran
dukungan produksi komoditas tanaman pangan Kecamatan Yaru
terhadap Kabupaten Maluku Tenggara Barat adalah sebesar
4,80%. Untuk lebih jelasnya mengenai produktvitas komoditas
tanaman pangan diwilayah Lokpri Yaru yang merupakan bagian
dari Kecamatan Yaru dapat dilihat pada Tabel 4-23 berikut ini.

Tabel KARAKTERISTIK PPKT LARAT DAN LOKPRI YARU-23


Produktivitas Komoditas Tanaman Pangan di Kecamatan Yaru,
Tahun 2014-2016
Hasil Panen (ton) Rata-
2014 2015 2016 Rata
No Jenis Komoditas
LPP
L P Pv L P Pv L P Pv
(%)
1 Padi Ladang 14 30 21 25 52 21.8 28 50 17.9 -1.58
27
2 Jagung 97 0 28 15 44 29.5 29 66 22.8 43.43
13.
3 Kacang Tanah 23 30 1 10 13 13.7 9 10 11.1 -7.84
4 Kacang Hijau 32 26 8.1 11 10 8.9 19 15 7.9 -17.11
Kacang-Kacangan
5 Lainnya 29 32 11 1 1 1 2.5 2 8 14.79
36 13 39 131. 38
6 Ubi Kayu 26 4 0 30 7 5 32 5 120.3 33.13
14
7 Ubi Jalar 32 5 46 8 33 42.8 11 46 41.8 -2.15
46 36 37
8 Umbi-Umbian Lainnya 62 3 75 52 0 70 53 1 70 4.49
Sumber: BPS, Kabupaten Maluku Tenggara Barat Dalam Angka dan Kecamatan Yaru dalam
Angka Tahun 2017
Keterangan : L= Luas Lahan Panen (Ha) LPP = Laju Pertumbuhan
Produksi
P= Produksi (ton)
Pv= Produktivitas (ton/Ha)

B. Komoditas Tanaman Hortikultura


Data komoditas tanaman hortikultura meliputi jenis tanaman
seperti bawang merah, lombok, ketimun, terong, petsai, tomat,
buncis, kangkung, dan bayam yang diproduksi diwilayah
Kecamatan Yaru dalam kurun waktu 2014-2016. Pada tahun
2016 diketahui bahwa jenis tanaman hortikultura dengan
produksi tertinggi adalah jenis tanaman pangan bayam dengan
besaran produksi mencapai 18.97 ton, sedangkan produksi

Halaman | 44
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Dokumen Fisibility Study (FS) Pembangunan Kawasan Perbatasan
PPKT Larat dan Lokpri Kec. Yaru

paling rendah adalah pada jenis petsai dengan besaran produksi


sebanyak 1,68 ton. Dapat disimpulkan dari data ini besaran
dukungan produksi komoditas tanaman hortikultura Kecamatan
Yaru terhadap Kabupaten Maluku Tenggara Barat adalah sebesar
6.68%. Untuk lebih jelasnya mengenai produktvitas komoditas
tanaman hortikultura diwilayah Lokpri Yaru yang merupakan
bagian dari Kecamatan Yaru dapat dilihat pada Tabel 4-24
berikut ini.

Tabel KARAKTERISTIK PPKT LARAT DAN LOKPRI YARU-24


Produktivitas Komoditas Tanaman Hortikultura di Kecamatan
Yaru, Tahun 2014-2016
Hasil Panen (Ton) Rata-
Jenis 2014 2015 2016 Rata
No
Komoditas LPP
L P Pv L P Pv L P Pv
(%)
Bawang 2.0 3.5 3.0 24.0 8.0
1 Merah 0 7.00 0 0 0 0 3.00 9.99 3.33 92.24
0.5 1.3 4.0 0.9
2 Lombok 0 0.65 0 0 3.60 0 1.00 1.70 1.70 200.53
3.0 1.7 3.0 2.0
3 Ketimun 0 5.10 0 0 6.00 0 3.50 5.07 1.45 1.07
7.0 22.4 3.2 7.0 14.0 2.0 12.0
4 Terong 0 0 0 0 0 0 5.00 0 2.40 -25.89
2.2 2.7 6.0 18.0 3.0
5 Petsai 0 6.05 5 0 0 0 3.00 1.68 0.56 53.43
2.0 2.4 3.5 0.5
6 Tomat 0 4.80 0 0 2.00 7 3.00 7.20 2.40 100.83
0.5 2.1 1.5 2.0
7 Buncis 0 1.05 0 0 3.00 0 1.50 2.19 1.46 79.36
7.0 1.4 3.5 2.0 10.6
8 Kangkung 0 9.80 0 0 7.00 0 8.00 4 1.33 11.71
5.0 13.0 2.6 3.0 1.6 18.9
9 Bayam 0 0 0 0 5.00 7 5.50 7 3.45 108.93
Sumber: BPS, Kabupaten Maluku Tenggara Barat Dalam Angka dan Kecamatan Yaru dalam
Angka Tahun 2017
Keterangan : L= Luas Lahan Panen (Ha) LPP = Laju Pertumbuhan
Produksi
P= Produksi (ton)
Pv= Produktivitas (ton/Ha)

C. Komoditas Tanaman Buah

Data komoditas tanaman buah meliputi jenis tanaman seperti


jeruk, mangga, pepaya, pisang, jambu, nanas, sukun, dan sirsak
yang diproduksi diwilayah Kecamatan Yaru dalam kurun waktu
2014-2016. Pada tahun 2016 diketahui bahwa jenis tanaman

Halaman | 45
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Dokumen Fisibility Study (FS) Pembangunan Kawasan Perbatasan
PPKT Larat dan Lokpri Kec. Yaru

buah dengan produksi tertinggi adalah jenis tanaman buah


pisang dengan besaran produksi mencapai 416 ton, sedangkan
produksi paling rendah adalah pada jenis buah nanas dan jambu
yang tidak menghasilkan produksi pada tahun tersebut. Dapat
disimpulkan dari data ini besaran dukungan produksi komoditas
tanaman buah Kecamatan Yaru terhadap Kabupaten Maluku
Tenggara Barat adalah sebesar 8,81%. Untuk lebih jelasnya
mengenai produktvitas komoditas tanaman buah diwilayah
Lokpri Yaru yang merupakan bagian dari Kecamatan Yaru dapat
dilihat pada Tabel 4-25 berikut ini.

Tabel KARAKTERISTIK PPKT LARAT DAN LOKPRI YARU-25


Produksi Komoditas Tanaman Buah di Kecamatan Yaru, Tahun
2014-2016

Jenis Hasil Produksi (Ton) Rata-Rata


No
Komoditas
2014 2015 2016 LPP (%)
1 Jeruk 79 201 80.3 47.1903143
2 Mangga 15.5 24 14.2 7.00268817
3 Pepaya 10 35 9.6 88.7142857
4 Pisang 410 1806 416 131.761067
5 Jambu 6 1.5 0 -87.5
6 Nangka 3 1 2.3 31.6666667
7 Nanas 0 3.5 0 -49.5
8 Sukun 10.5 21 10.2 24.2857143
9 Sirsak 1 3.5 1 89.2857143
Sumber: BPS, Kabupaten Maluku Tenggara Barat Dalam Angka dan Kecamatan Yaru
dalam Angka Tahun 2017
Keterangan : LPP= Laju Pertumbuhan Produksi

D. Komoditas Tanaman Perkebunan

Data komoditas tanaman perkebunan meliputi jenis tanaman


seperti kelapa dan jambu mete yang diproduksi diwilayah
Kecamatan Yaru dalam kurun waktu 2014-2016. Pada tahun
2016 diketahui bahwa jenis tanaman buah dengan produksi
tertinggi adalah jenis tanaman kelapa dengan besaran produksi
mencapai 3645 ton, sedangkan produksi paling rendah adalah
pada jenis jambu mete dengan besaran produksi sebanyak 11

Halaman | 46
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Dokumen Fisibility Study (FS) Pembangunan Kawasan Perbatasan
PPKT Larat dan Lokpri Kec. Yaru

ton. Dapat disimpulkan dari data ini besaran dukungan produksi


komoditas tanaman perkebunan Kecamatan Yaru terhadap
Kabupaten Maluku Tenggara Barat adalah sebesar 9.54%. Untuk
lebih jelasnya mengenai produktvitas komoditas tanaman
perkebunan diwilayah Lokpri Yaru yang merupakan bagian dari
Kecamatan Yaru dapat dilihat pada Tabel 4-26 berikut ini.

Tabel KARAKTERISTIK PPKT LARAT DAN LOKPRI YARU-26


Produksi Komoditas Tanaman Perkebunan di Kecamatan Yaru,
Tahun 2014-2016
Hasil Produksi
(Ton) Rata-Rata LPP
No Jenis Komoditas
201 201 (%)
2014
5 6
303
1 Kelapa 4548 2 4548 8.33
2 Jambu Mete 50 50 50 0
Sumber: BPS, Kabupaten Maluku Tenggara Barat Dalam Angka dan Kecamatan Yaru
dalam Angka Tahun 2017
Keterangan : LPP= Laju Pertumbuhan Produksi

E. Komoditas Peternakan

Data komoditas peternakan meliputi jenis ternak seperti


kambing, babi, itik, dan ayam yang diproduksi diwilayah
Kecamatan Yaru dalam kurun waktu 2014-2016. Pada tahun
2016 diketahui bahwa jenis peternakan dengan produksi
tertinggi adalah jenis ternak ayam dengan besaran produksi
pemotongan 1037 ekor, sedangkan produksi paling rendah
adalah pada jenis ternak kambing dengan besaran produksi
pemotongan sebanyak 14 ekor. Untuk lebih jelasnya mengenai
produktvitas komoditas peternakan diwilayah Lokpri Yaru yang
merupakan bagian dari Kecamatan Yaru dapat dilihat pada
Tabel 4-27 berikut ini.

Tabel KARAKTERISTIK PPKT LARAT DAN LOKPRI YARU-27


Produksi Komoditas Peternakan di Kecamatan Yaru, Tahun 2014-
2016

Hasil Produksi (Ton) Rata-


N Jenis
Rata LPP
o Komoditas
2014 2015 2016 (%)
1 Kambing 6 6 14 66.67
2 Babi 11 10 21 50.45
3 Itik 48 49 60 12.27

Halaman | 47
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Dokumen Fisibility Study (FS) Pembangunan Kawasan Perbatasan
PPKT Larat dan Lokpri Kec. Yaru

4 Ayam Kampung 979 999 1037 2.92


Sumber: BPS, Kecamatan Yaru dalam Angka Tahun 2017
Keterangan :LPP= Laju Pertumbuhan Produksi

F. Komoditas Perikanan

Data komoditas perikanan merupakan penjabaran data produksi


penangkapan ikan di Kecamatan Yaru dalam kurun waktu 2014-
2016. Pada tahun 2016 diketahui jumlah produksi penangkapan
ikan di Kecamatan Yaru mencapai 653,38 ton atau apabila dinilai
dengan total pendapatan daerah menyumbang sekitar 10,14
miliar rupiah. Untuk lebih jelasnya mengenai produktvitas
komoditas perikanan diwilayah Lokpri Yaru yang merupakan
bagian dari Kecamatan Yaru dapat dilihat pada Tabel 4-28
berikut ini.

Tabel KARAKTERISTIK PPKT LARAT DAN LOKPRI YARU-28


Produksi Komoditas Perikanan di Kecamatan Tanimbar Utara,
Tahun 2014-2016

Tahun Produksi Rata-Rata LPP


Uraian
(%)
2014 2015 2016
Produksi (ton) 847.26 843.88 653.38 -11.49
Nilai (milyar
rupiah) 11.04 10.99 10.14 -4.09
Sumber: BPS, Kecamatan Yaru dalam Angka Tahun 2017
Keterangan : LPP= Laju Pertumbuhan Produksi

4.2.6 Kondisi Sosial Budaya

Penduduk di Kecamatan Yaru beragama Kristen Protestan dan


Kristen Katolik dan sebagian kecil beragama Islam sebesar.

Suku asli di Kecamatan Yaru sebagian besar adalah Suku Seram


dan Gorong. Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Yamdena yang
digunakan di pesisir timur Pulau Yamdena. Secara umum, kondisi
masyarakat di Lokasi Prioritas Yaru masih cenderung lebih
tertinggal dibandingkan dengan lokasi prioritas lainnya. Kualitas
SDM-nya pun masih cukup buruk untuk mendukung pembangunan,
terlihat dari rusaknya beberapa infrastruktur yang dibangun baik
oleh pemerintah maupun lembaga non-pemerintah lainnya. Adanya
sistem tuan tanah dalam keputusan untuk membangun sesuatu

Halaman | 48
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Dokumen Fisibility Study (FS) Pembangunan Kawasan Perbatasan
PPKT Larat dan Lokpri Kec. Yaru

juga menghambat pembangunan beberapa sarana dan prasarana


di Kabupaten Maluku Tenggara Barat. Kurangnya kualitas SDM ini
juga berimplikasi kurangnya inisiatif untuk berinteraksi dengan
negara tetangga.

4.2.7 Kondisi Sarana

Kondisi ketersediaan sarana pada penjelasan kali ini melingkupi


sarana-sarana pelayanan umum yang tersedia diwilayah Lokpri
Yaru yang didasarkan pada data yang terkandung di Kecamatan
Yaru Dalam Angka. Tujuan dilakukannya pembahasan ini adalah
untuk mengetahui jumlah sarana yang tersedia dalam bentuk
pelayanan terhadap masyarakat.

A. Sarana Pendidikan

Ketersediaan sarana pendidikan diwilayah cakupan Lokpri Yaru


yang termasuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Yaru
dapat dikatakan cukup menyebar secara merata dengan jumlah
yang cukup menurut data yang dihimpun dari Kecamatan Yaru
Dalam Angka. Secara umum jenis sarana pendidikan yang
tersedia melingkupi jenis sarana pendidikan dasar dengan
jenjang pendidikan dari taman kanak-kanak hingga SMA/SMK
sederajat. Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah sarana
pendidikan di Kecamatan Yaru dapat dilihat pada Tabel 4-29
berikut ini.

Tabel KARAKTERISTIK PPKT LARAT DAN LOKPRI YARU-29


Ketersediaan Sarana Pendidikan diwilayah Lokpri Yaru
(Kecamatan Yaru), Tahun 2012-2017
Jumlah Sarana Pendidikan (unit)
No Jenis
2012 2013 2014 2015 2016
1 TK 12 11 11 11 10
2 SD 16 16 16 16 16
3 SMP 10 8 8 9 9
4 SMA/SMK 5 5 5 5 5
Jumlah 43 40 40 41 40
Sumber: BPS, Kecamatan Yaru dalam Angka Tahun 2017

Halaman | 49
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Dokumen Fisibility Study (FS) Pembangunan Kawasan Perbatasan
PPKT Larat dan Lokpri Kec. Yaru

Gambar 4- Sarana Pendidikan diwilayah Lokpri Yaru

Halaman | 50
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Dokumen Fisibility Study (FS) Pembangunan Kawasan Perbatasan
PPKT Larat dan Lokpri Kec. Yaru

Gambar 4- Peta Persebaran Sarana Pendidikan Wilayah Lokpri


Yaru

B. Sarana Peribadatan

Halaman | 51
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Dokumen Fisibility Study (FS) Pembangunan Kawasan Perbatasan
PPKT Larat dan Lokpri Kec. Yaru

Ketersediaan sarana peribadatan diwilayah cakupan Lokpri Yaru


yang termasuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Yaru
didominasi oleh jenis Gereja Protestan yang merupakan
kepercayaan mayoritas warga Kecamatan Yaru menurut data
yang dihimpun dari Kecamatan Yaru Dalam Angka. Untuk lebih
jelasnya mengenai jumlah sarana peribadatan di Kecamatan
Yaru dapat dilihat pada Tabel 4-30 berikut ini.

Tabel KARAKTERISTIK PPKT LARAT DAN LOKPRI YARU-30


Ketersediaan Sarana Peribadatan diwilayah Lokpri Yaru
(Kecamatan Yaru), Tahun 2012-2017
Jumlah Sarana Peribadatan (unit)
No Jenis
2012 2013 2014 2015 2016
1 Mesjid 0 0 0 0 0
Gereja
2 Protestan 5 5 5 5 6
3 Gereja Katolik 3 3 3 3 3
Jumlah 8 8 8 8 9
Sumber: BPS, Kecamatan Yaru dalam Angka Tahun 2017

Gambar 4- Sarana Peribadatan diwilayah Lokpri Yaru

Halaman | 52
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Dokumen Fisibility Study (FS) Pembangunan Kawasan Perbatasan
PPKT Larat dan Lokpri Kec. Yaru

Gambar 4- Peta Persebaran Sarana Peribadatan Wilayah Lokpri


Yaru

Halaman | 53
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Dokumen Fisibility Study (FS) Pembangunan Kawasan Perbatasan
PPKT Larat dan Lokpri Kec. Yaru

C. Sarana Kesehatan

Ketersediaan sarana kesehatan diwilayah cakupan Lokpri Yaru


yang termasuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Yaru
dapat dikatakan cukup apabila ditujukan hanya untuk melayani
kesehatan masyarakat menurut data yang dihimpun dari
Kecamatan Yaru Dalam Angka. Secara umum pelayanan
kesehatan utama warga Kecamatan Yaru dibebankan pada
sarana puskesmas dan apabila dibutuhkan penangan medis
yang lebih serius akan dirujuk menuju rumah sakit yang berada
di Kecamatan Tanimbar Utara. Untuk lebih jelasnya mengenai
jumlah sarana kesehatan di Kecamatan Yaru dapat dilihat pada
Tabel 4-31 berikut ini.

Tabel KARAKTERISTIK PPKT LARAT DAN LOKPRI YARU-31


Ketersediaan Sarana Kesehatan diwilayah Lokpri Yaru
(Kecamatan Yaru), Tahun 2012-2017
N Jumlah Sarana Kesehatan (unit)
Jenis
o 2012 2013 2014 2015 2016
1 Puskesmas 1 1 1 1 1
2 Posyandu 8 8 8 8 8
Klinik/Balai
3 Kesehatan 0 0 0 2 0
4 Polindes 3 2 2 0 2
Jumlah 12 11 11 11 11
Sumber: BPS, Kecamatan Yaru dalam Angka Tahun 2017

D. Sarana Perdagangan

Ketersediaan sarana perdagangan diwilayah cakupan Lokpri Yaru


yang termasuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Yaru
dapat dikatakan cukup menyebar dengan jenis sarana
perdagangan skala lingkungan yaitu kios. Selain itu menurut
data yang dihimpun dari Kecamatan Yaru Dalam Angka diketahui
pula bahwa terdapat sarana perdagangan skala regional
diwilayah ini yaitu pasar tradisional yang dapat diartikan bahwa
dukungan sarana perdagangan untuk masyarakat sekitar dapat
dikatakan cukup. Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah sarana
perdagangan di Kecamatan Yaru dapat dilihat pada Tabel 4-32
berikut ini.

Halaman | 54
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Dokumen Fisibility Study (FS) Pembangunan Kawasan Perbatasan
PPKT Larat dan Lokpri Kec. Yaru

Tabel KARAKTERISTIK PPKT LARAT DAN LOKPRI YARU-32


Ketersediaan Sarana Perdagangan di wilayah Lokpri Yaru
(Kecamatan Yaru), Tahun 2012-2017
N Jumlah Sarana Perdagangan (unit)
Jenis
o 2012 2013 2014 2015 2016
1 Pasar Tradisional 0 0 0 0 1
2 Pasar Modern 0 0 0 0 0
3 Toko 3 2 2 2 2
4 Kios 40 40 41 56 60
Jumlah 43 42 43 58 63
Sumber: BPS, Kecamatan Yaru dalam Angka Tahun 2017

Halaman | 55
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Dokumen Fisibility Study (FS) Pembangunan Kawasan Perbatasan
PPKT Larat dan Lokpri Kec. Yaru

Gambar 4- Peta Persebaran Sarana Kesehatan Wilayah Lokpri


Yaru
4.2.8 Kondisi Prasarana

A. Jaringan Listrik

Belum ada sumber listrik yang disediakan oleh pemerintah.


Masyarakat Yaru menggunakan generator set milik pribadi
sebagai sumber listrik mereka. Hal ini menghambat
produktivitas masyarakat karena kualitas genset pun tidak
terlalu baik dan tidak stabil. Bantuan untuk pengadaan sumber
listrik sudah mulai dilakukan dengan panel tenaga surya, namun
pemeliharaan pasca bantuan sumber daya listrik oleh
masyarakat belum maksimal. Lokpri Yaru membutuhkan
Pembangkit Listrik Tenaga Solar (PLTS) atau Pembangkit Listrik
Tenaga Diesel (PLTD) untuk mendukung dan memaksimalkan
aktivitas masyarakat.

Gambar 4- Jaringan Listrik di Lokpri Yaru

B. Jaringan Air Bersih

Halaman | 56
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Dokumen Fisibility Study (FS) Pembangunan Kawasan Perbatasan
PPKT Larat dan Lokpri Kec. Yaru

Sumber air bersih yang digunakan pada desa-desa di Kecamatan


Yaru adalah sumur galian. Kualitas airnya jernih dan tidak
asin.Jika terjadi musim kering, maka masyarakat memanfaatkan
mata air di bukit yang tidak pernah kering di Desa Romean. Hal
ini menimbulkan masalah ketika musim kemarau karena akan
terjadi kekeringan pada sumur. Namun, sumber air yang
sebenarnya berpotensi untuk mengalirkan air bersih ke seluruh
desa di Kecamatan Yaru ini sudah dilengkapi oleh fasilitas
perpipaan yang memadai, sehingga dapat dimanfaatkan secara
maksimal. Oleh karena itu, perlu adanya pembangunan sarana
air bersih dengan pemanfaatan mata air yang ada agar dapat
mengatasi masalah kekeringan pada musim kemarau.

Gambar 4- Keadaan Penyediaan Air Bersih diwilayah Lokpri yaru

C. Jaringan Telekomunikasi

Sarana telekomunikasi yang terdapat pada desa-desa di


Kecamatan Yaru adalah BTS dari Telkomsel. Namun, hal ini juga
memiliki masalah karena tidak adanya operator terlatih untuk
penggunaan BTS sehingga penambahan saran telekomunikasi
yang dapat menjangkau seluruh desa menjadi terhambat. Perlu
adanya peningkatan kualitas dan kuantitas dari saran
telekomunikasi di Kecamatan Yaru agar hubungan antardesa dan
antarpulau dapat terjalin dengan lebih baik.

Halaman | 57
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Dokumen Fisibility Study (FS) Pembangunan Kawasan Perbatasan
PPKT Larat dan Lokpri Kec. Yaru

Gambar 4- Keadaan Jaringan Telekomunikasi Lokpri yaru

D. Kondisi Sistem dan Fasilitas Transportasi

Aksesibilitas merupakan hal yang paling krusial untuk


kesuksesan pembangunan suatu wilayah. Berikut adalah
keadaan transportasi, baik prasarana, sarana, maupun
pergerakan orang, barang, dan jasa di Lokpri Yaru.

a) Transportasi Darat

Prasarana jaringan jalan di Kecamatan Yaru masih sangat


minim dan sebagian besar terbuat dari perkerasan pasir batu.
Hal ini cukup menyulitkan transportasi antardesa dan urat
nadi perekonomian desa. Jaringan jalan eksisting penghubung
antardesa juga belum ada sehingga perlu adanya
pembangunan jalan penghubung ini. Kondisi jalan lingkungan
desa dapat dilihat pada Gambar 4-31 berikut ini.

Halaman | 58
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Dokumen Fisibility Study (FS) Pembangunan Kawasan Perbatasan
PPKT Larat dan Lokpri Kec. Yaru

Gambar 4- Keadaan Jaringan Jalan di Lokpri yaru

Jaringan jalan di Lokpri Yaru kerap mengalami kerusakan


ketika musim hujan karena bahannya yang terbuat dari
perkerasan pasir batu. Salah satu jaringan jalan yang vital,
jalan yang menghubungkan Kecamatan Yaru dengan Pulau
Larat, juga tidak dapat dilewati ketika musim hujan. Padahal,
hasil perikanan, perkebunan, dan industri olahan di
Kecamatan Yaru didistribusikan ke Kota Saumlaki memakai
angkutan umum dan menjadi terhambat karena adanya
permasalahan ini. Hal ini menghambat kegiatan jual-beli dan
aksesibilitas ke dan dari Kecamatan Yaru karena akses jalan
darat hanya bisa melewati Pulau Larat terlebih dahulu.

Tanpa aksesibilitas yang memadai, pembangunan di Lokpri


Yaru akan makin terhambat. Pergerakan masyarakat Lokpri
Yaru yang paling sering dilakukan adalah ke Pulau Larat.
Selain itu, kurangnya mobil angkutan penumpang dan hasil
bumi di Kecamatan Yaru juga turut mengurangi kelancaran

Halaman | 59
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Dokumen Fisibility Study (FS) Pembangunan Kawasan Perbatasan
PPKT Larat dan Lokpri Kec. Yaru

penjualan hasil bumi masyarakat ke pulau lain. Hal ini perlu


digarisbawahi sehingga kebutuhan transportasi di Kecamatan
Yaru dapat terpenuhi dan membantu perekonomian di desa-
desa tertinggal tersebut.

b) Transportasi Laut

Kecamatan Yaru belum memiliki pelabuhan yang memadai


sebagai prasarana transportasi air. Hal ini dapat
menyebabkan arus barang dari Kecamatan Yaru ke luar dan
sebaliknya dapat terhambat. Bila cuaca tidak bersahabat
atau ombak tinggi, kapal-kapal tidak dapat berlabuh di Lokpri
Yaru karena tidak ada fasilitas yang dapat menjamin
keamanan kapal-kapal tersebut. Hal ini jelas menjadi masalah
karena dapat menutup kesempatan wilayah lain untuk
mengakses Lokpri Yaru.

Lokpri Yaru masih mengalami kekurangan kapal angkutan


sebagai alat transportasi masyarakat untuk ke wilayah lain
atau ke pulau lain, melihat posisi Lokpri Yaru berada di pulau
yang terpisah dari pulau besar di Gugus Kepulauan Tanimbar.
Hal ini membuat aktivitas seperti pelayanan kesehatan yang
harus dilakukan di tempat lain menjadi terhambat serta
aktivitas perekonomian yang jadi terbatas.

Gambar 4- Keadaan Transportasi Laut di Lokpri yaru

Halaman | 60
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Dokumen Fisibility Study (FS) Pembangunan Kawasan Perbatasan
PPKT Larat dan Lokpri Kec. Yaru

Halaman | 61

You might also like