Professional Documents
Culture Documents
Nomor Dokumen :
Nomor Revisi :
SPO
Tanggal Terbit : 2 Mei 2016
Halaman : 1 dari 2
DitetapkanOleh
B. TUJUAN
Sebagai pedoman petugas dalam menangani kasus BBLR
C. KEBIJAKAN
1. Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. PERMENKES Nomor 128 Tahun 2004 Tentang Kebijakan Dasar Pusat kesehatan
Masyarakat
3. PERMENKES Nomor 741 Tahun 2008 Tentang Sistem dan Pelayanan Maternal
D. REFERENSI
JNPK-KR.2014.Pelatihan Penanganan Kegawatdaruratan Maternal Dan Neonatal
Tahap Awal (PONED).Jakarta.
E. PROSEDUR PENANGANAN
1. Petugas mempersiapkan alat dan bahan yang di perlukan
2. Bidan memotong tali pusat dengan gunting tali pusat steril
3. Bidan mengikat tali pusat dengan umbilical clem atau benang tali pusat steril
4. Bidan membungkus tali pusat dengan kasa steril
5. Bidan membersihkan badan neonatus dengan handuk bersih dan kering
6. Bidan membersihakan jalan nafas dengan slem secher
7. Bidan memastikan jalan nafas sudah bersih
8. Bidan menilai APGAR
9. Bidan menimbang atau mengukur bayi terdiri dari panjang badan,
lingkar dada, lingkar kepala
10. Dokter atau bidan menegakan diagnosis
11.Dokter atau bidan memasang infuse RL
12.Bidan memasang O2 dengan dosis 1 lt per menit
13.Dokter memberikan antibiotic Ampisilin 50 mg/ Kg BB atau sesuai kebutuhan
14. Bidan memasang NGT bila perlu
15.Bidan memasukan neonatus ke dalam incubator
16.Bidan merujuk ke RS bila tidak dapat ditangani di Pu
F. DIAGRAM
Potong dan ikat tali pusat
Bersihkan badan bayi dengan handuk kering
Bebaskan jalan nafas
Bayi lahir
Pastikan jalan nafas sudah bersih
Nilai AFGAR score
Timbang berat badan serta ukur tinggi badan,
lingkar kepala dan lingkar dada
Berat badan
Bayi Berat Lahir
<2500 gram
Rendah
Lakukan Manajemen
Bayi asfiksia? bayi asfiksia Bayi sakit
ya Berikan
minum
seperti pada
bayi sehat
tidak (jika
Bayi sehat
Biarkan bayi menyusu ke ibu semau bayi,
anjurkan untuk lebih sering(setiap 2 jam bila
perlu) Rujuk
Pantau pemberian minum dan kenikan berat
badan