You are on page 1of 8

HAMA UTAMA PADA TANAMAN LENGKENG (Dimocarpus longan L.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Buah fenomenal merupakan julukan kelengkeng dataran rendah. Kehadirannya 2 tahun silam
meruntuhkan anggapan kelengkeng yang dikira hanya berbuah di dataran rendah di segala penjuru
nusantara. Kelebihan dari kelengkeng dataran rendah ialah sifatnya genjah. Bibitnya pada umur 16 – 20
bulan berbuah.

Lengkeng merupakan tanaman berbentuk perdu dengan penampilan yang indah, sehingga cocok untuk
tanaman hias di pekarangan rumah. Tinggi pohon bisa mencapai 12 m. Bunga lengkeng berbentuk malai
yang tumbuh di ujung ranting dan terutama di bagian luar dari mahkota pohon. Persarian bunganya
banyak dibantu oleh serangga, terutama jenis lebah. Musi berbunga lengkeng umumnya jatuh pada
bulan Agustus – September dan buahnya masak pada sekitar bulan Januari – Februari.

Di Indonesia budidaya lengkeng dilakukan dengan proses sambung atau stek. Sebab jika ditanam dalam
keadaan masih biji, prosesnya akan lama dan hasilnya pun belum tentu sama dengan indukan. Terlebih
lengkeng ping pong masih merupakan varietas baru di Indonesia, sehingga masih sedikit orang yang
berinisiatif membudidayakan sebagai alternatif bisnis.

Apabila tanaman kelengkeng yang masih produktif terserang hama, maka produktivitasnya akan
menurun bahkan dapat berhenti berproduksi akibat kematian pohon. Dengan demikian, pengendalian
hama yang tepat sangat dianjurkan agar pohon – pohon yang terserang dapat pulih kembali dan dapat
berproduksi dengan normal .

Keuntungan petani yang diperoleh dari pohon yang dipulihkan dari serangan hama penggerek batang
akan dinikmati terus menerus pada musim buah kelengkeng sampai pohon tersebut tua dan tidak
berproduktif lagi.

Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan paper ini adalah untuk mengetahui pengendalian hama utama pada tanaman
lengkeng (Dimocarpus longan L.).

Kegunaan Penulisan

- Sebagai salah satu syarat untuk dapat mengikuti praktikal di Laboratorium Teknologi Budidaya
Tanaman Hortikultura Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.

- Sebagai bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan.

TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman

Menurut Tim Penulis (2007) klasifikasi dari kelengkeng (Dimocarpus longan L.) adalah sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Subdivisio : Angiospermae

Kelas : Monocotyledonae

Ordo : Sapindales

Famili : Sapindaceae

Genus : Dimocarpus

Spesies : Dimocarpus longan L.

Kelengkeng memiliki sistem akar serabut yaitu akar lembaga yang dalam perkembangan selanjutnya
mati dan kemudian disusul oleh sejumlah akar yang kurang lebih sama besarnya dan semuanya keluar
dari pangkal batang. Akar ini bukan berasal dari calon akar tetapi akar liar yang berbentuk serabut.

Pohon lengkeng dapat mencapai tinggi 140 cm dan diameter batangnya hingga sekitar 1 m. Memiliki
batang seperti silinder panjang, jelas berbuku – buku dan beruas. Daun tersusun berseling dalam dua
baris pada batang.

Berdaun majemuk dengan 6 pasang anak daun, sebagian besar berbulu rapat pada bagian aksialnya.
Tangkai daun 1 – 20 cm tangkai anak daun 0,5 – 3,5 cm. Anak daun bulat memanjang, panjang 1 – 5 kali
lebarnya, bervariasi 3 – 45 x 1,5 – 20 cm, mengertas sampai menjangat dengan bulu – bulu kempa
terutama di sebelah bawah di dekat pertulangan daun.

Perbungaan umumnya di ujung (flos terminalis), 4 – 80 cm panjangnya, leat dengan bulu – bulu kempa,
bentuk panjang menggarpu. Mahkota bunga lima helai, panjang hingga 6 mm .

Buah bulat dan coklat kekunigan, hampir gundul, licin, berbutir – butir, berbintil kasar atau beranak,
bergantung pada jenisnya. Daging buah (arilus) tipis berwarna putih dan agak bening. Pembungkus biji
berwarna coklat kehitaman, mengkilat. Terkadang berbau agak keras .

Syarat Tumbuh

Iklim

Lengkeng lebih cocok ditanam di dataran rendah antara 200 – 600 m dpl yang bertipe iklim basah
dengan musim kering tidak lebih dari empat bulan. Air tanah antara 50 – 200 cm. Curah hujan 1500 –
3000 m pertahun dengan 9 – 12 bulan basah dan 2 – 4 bulan kering .

Lengkeng dapat tumbuh baik di daerah – daerah yang mempunyai tipe iklim B (basah), tipe iklim C (agak
basah), tipe iklim D (sedang). Penentuan tipe iklim tersebut didasarkan pada rumus yang dikemukakan
Schmidt Fergusson, yakni perbandingan antara rata – rata jumlah bulan kering dengan rata – rata jumlah
bulan basah yang dinyatakan dalam persen.

Tanah

Lengkeng dapat tumbuh baik di daerah – daerah yang tanahnya bertekstur halus dengan pH antara 5,5 –
6,5. Tanah yang bertekstur halus biasanya adalah tanah yang sebagian besar terdiri dari debu dan
lempung atau tanah – tanah yang tidak berpasir, misalnya tanah – tanah andosol, vertisol, latosol, dsb.

Lengkeng dapat tumbuh dan berproduksi baik di daerah yang mempunyai ketinggian antara 300 – 900 m
dpl. Oleh karenanya dipulau jawa banyak diusahakan orang didaerah – daerah seperti ambarawa.
Didataran rendah pun lengkeng dapat tumbuh dengan baik, namun pada umumnya tidak mampu
berbuah .

HAMA UTAMA PADA TANAMAN LENGKENG (Dimocarpus longan L.)

Jenis – Jenis Hama

Pada umumnya tanaman lengkeng sangat tahan terhadap serangan berbagai macam hama dan
penyakit. Hanya terdapat beberapa hama yang sering mengganggu tanaman lengkeng, antara lain :

a. Trusuk

b. Penggerek Batang (Zeuzera coffeae Neitner)

c. Penghisap Buah (Tessaratoma javanica)

d. Kelelawar

Gejala Serangan

a. Trusuk

Hama ini menyerang bagian batang, terutama batang pokoknya, yakni dengan cara membuat lubang
dan masuk ke dalamnya. Apabila jumlahnya sangat banyak, pohon lengkeng yang diserang tentu
terdapat lubang yang sangat banyak pula sehingga menunjukkan perubahan pada warna daunnya yakni
menjadi kuning dan akhirnya rontok, cabang – cabang menjadi kering dan mengakibatkan kematian .

b. Penggerek Batang (Zeuzera coffeae Neitner)

Larva Z. Coffeae mengebor kulit hingga ke bagian kambium kemudian menggerek bagian kambium dan
kayunya. Apabila luas gerekan melingkar dan temu gelang, maka bagian tanaman di atas gerekan akan
mengering dan mati. Pohon yang terserang hama ini ditandai dengan terdapatnya kotoran dan cairan
yang berwarna kemerah – merahan dari bekas gerekan yang disertai larva sehingga menyebabkan
distribusi hara dan air terganggu. Serangan hama tersebut menimbulkan gejala daun – daunnya
kemudian rontok, tanaman menjadi kering dan akhirnya mati.

c. Penghisap Buah (Tessarotoma javanica)

Terdapat tanda tusukan berwarna hitam pada buah kelengkeng. Buah tampak keriput karena cairan
buah dihisap hama ini. Bahkan banyak buah yang terdapat kopong/ tidak berisi. Hal ini menyebabkan
produksi buah lengkeng menurun karena banyaknya buah yang busuk .

d. Kelelawar

Kelelawar juga termasuk hama yang sangat merugikan petani, sebab disamping memakan buah
kelengkeng yang sudah masak juga dapat merontokkan buah yang masih muda.

Pengendalian Hama

Pemberantasan hama trusuk dapat dilakukan dengan penyemprotan insektisida pada batang yang telah
terserang hama tersebut. Namun akan lebih baik jika dilakukan pencegahan secara dini sebelum
terserang yakni dengan penyemprotan insektisida terhadap batang – batang lengkeng yang sehat,
terutama batang pokoknya. Pemberantasan ini juga akan berlaku untuk penggerek batang (Zeuzera
coffeae Neitner) karena kedua hama ini menyerang batang.

Untuk mengatasi gangguan kelelawar dan penghisap buah (Tessarotoma javanica) maka buah
kelengkeng pada tiap malainya harus dibrongsong dengan anyaman bambu atau tepes kelapa.

KESIMPULAN

1. Di Indonesia budidaya lengkeng dilakukan dengan proses sambung atau stek.

2. Apabila tanaman kelengkeng yang masih produktif terserang hama, maka produktivitasnya akan
menurun sehingga dianjurkan diadakan pengendalian secara tepat.

3. Dianjurkan dilakukan pengendalian hama dan penyakit dengan cara manual namun dihindarkan
bahan kimia.

4. Hama utama yang sering menyerang lengkeng yakni : a) Trusuk; b) Penggerek Batang (Zeuzera coffeae
Neitner); c) Penghisap Buah (Tessarotoma javanica); d) Kelelawar.

5. Pengendalian untuk hama yang menyerang batang dikendalikan dengan penyemprotan insektisida,
namun untuk hama yang menyerag buah dapat dilakukan dengan sarungisasi pada malai.
Hama & Penyakit Pohon Buah Kelengkeng,
Cara mengatasi
Leave a reply

Kelengkeng merupakan tanaman berbentuk perdu dengan penampilan yang indah, sehingga cocok
untuk tanaman hias di pekarangan rumah. Dengan Syarat tumbuh sangat bagus di dataran rendah
antara 200 – 600 m dpl yang bertipe iklim basah dengan musim kering tidak lebih dari empat bulan.
Air tanah antara 50 – 200 cm. Curah hujan 1500 – 3000 m pertahun dengan 9 – 12 bulan basah dan
2 – 4 bulan kering . Pada umumnya tanaman lengkeng sangat tahan terhadap serangan berbagai
macam hama dan penyakit.Adapun hama dan penyakit tanaman Kelengkeng Beserta teknik
penanganannya dengan menggunakan Pupuk Organik Nasa dan Pestisida Organik Nasa sbb :

HAMA

Trusuk

Hama ini menyerang bagian batang, terutama batang pokoknya, yakni dengan cara membuat
lubang dan masuk ke dalamnya. Apabila jumlahnya sangat banyak, pohon lengkeng yang diserang
tentu terdapat lubang yang sangat banyak pula sehingga menunjukkan perubahan pada warna
daunnya yakni menjadi kuning dan akhirnya rontok, cabang – cabang menjadi kering dan
mengakibatkan kematian .
Cara Pengendaliannya :

Olah tanah yang bagus dengan memakai Pupuk Organik NASA yang berupa super nasa di
campurkan pupuk kimia dasar yang biasa di pakai. pupuk kimia dasar bisa di kurangi 30 % – 50%
dari anjuran dinas pertanian setempat.
Penyemprotan dengan menggunakan Pestisida Organik Nasa yang berupa pestona + Aero-810
dengan dosis ( 5 + 1/3) tutup /tangki semprot.lakukan penyemprotan di sore hari.

Penggerek Batang ( Zeuzera coffeae Neitner )

Larva Z. Coffeae mengebor kulit hingga ke bagian kambium kemudian menggerek bagian kambium
dan kayunya. Apabila luas gerekan melingkar dan temu gelang, maka bagian tanaman di atas
gerekan akan mengering dan mati. Pohon yang terserang hama ini ditandai dengan terdapatnya
kotoran dan cairan yang berwarna kemerah – merahan dari bekas gerekan yang disertai larva
sehingga menyebabkan distribusi hara dan air terganggu. Serangan hama tersebut menimbulkan
gejala Kerontokan pada daun , tanaman menjadi kering dan akhirnya mati.
Cara Pengendaliannya :

Olah tanah yang bagus dengan memakai Pupuk Organik NASA yang berupa super nasa di
campurkan pupuk kimia dasar yang biasa di pakai. pupuk kimia dasar bisa di kurangi 30 % – 50%
dari anjuran dinas pertanian setempat.
Pemakaian Produk Nasa yang berupa Natural GLIO yang sudah di fermentasikan dengan pupuk
kandang selama 2 minggu,cara fermentasinya 1 kotak Natural Glio di campurkan dengan 50 Kg
pupuk kandang. Lalu masukkan ke lubang tanah di sekitar tanaman kelengkeng yang mau
ditanamkan
Penyemprotan dengan menggunakan Pestisida Organik Nasa yang berupa pestona + Aero-810
dengan dosis ( 5 + 1/3) tutup /tangki semprot.lakukan penyemprotan di sore hari.
Penghisap Buah ( Tessarotoma javanica )

Terdapat tanda tusukan berwarna hitam pada buah kelengkeng. Buah tampak keriput karena cairan
buah dihisap hama ini. Bahkan banyak buah yang terdapat kopong/ tidak berisi. Hal ini
menyebabkan produksi buah lengkeng menurun karena banyaknya buah yang busuk .
Cara Pengendaliannya :

Penyemprotan dengan menggunakan Pestisida Organik Nasa yang berupa pestona + Aero-810
dengan dosis ( 5 + 1/3) tutup /tangki semprot. lakukan penyemprotan di sore hari.
Dengan menggunakan Produk Nasa yaitu Metilat,dengan cara di oleskan di botol warna putih lalu di
tancapkan sekitar 20 Pcs dengan jarak sekitar 20 m.

Kelelawar

Kelelawar juga termasuk hama yang sangat merugikan petani, sebab disamping memakan buah
kelengkeng yang sudah masak juga dapat merontokkan buah yang masih muda.

PENYAKIT

Bercak Gloesporium

Penyebab penyakit bercak ini adalah jamur dari jenis Gloesporium sp. Gejalanya adalah di ujung
daun muda mula-mula terdapat bercak berwama cokelat, kemudian bercak tersebut meluas ke
seluruh tulang daun. Pada daun dewasa, bercak tersebut dikelilingi warna kuning. Akibatnya, daun
akan terbelah menjadi dua dengan belahan di sepanjang tulang daun. Pengendaliannya bisa
dilakukan dengan cara memangkas bagian tanaman yang terkena bercak.
Cara Pengendaliannya :

Olah tanah yang bagus dengan memakai Pupuk Organik NASA yang berupa super nasa di
campurkan pupuk kimia dasar yang biasa di pakai. pupuk kimia dasar bisa di kurangi 30 % – 50%
dari anjuran dinas pertanian setempat.
Pemakaian Produk Nasa yang berupa Natural GLIO yang sudah di fermentasikan dengan pupuk
kandang selama 2 minggu,cara fermentasinya 1 kotak Natural Glio di campurkan dengan 50 Kg
pupuk kandang. Lalu masukkan ke lubang tanah di sekitar tanaman Kelengkeng yang mau
ditanamkan
Penyemprotan dengan menggunakan Pestisida Organik Nasa yang berupa pestona + Aero-810
dengan dosis ( 5 + 1/3) tutup /tangki semprot.lakukan penyemprotan di sore hari.

Bercak Dan Pestalotia

Penyakit bercak daun pestalotia disebabkan jamur Pestalotia sp. Gejalanya adalah tepi daun yang
terinfeksi timbul bercak-bercak cokelat kelabu. Di pusat bercak tersebut terdapat bintik-bintik halus
berwama hitam.
Cara Pengendaliannya :

Olah tanah yang bagus dengan memakai Pupuk Organik NASA yang berupa super nasa di
campurkan pupuk kimia dasar yang biasa di pakai. pupuk kimia dasar bisa di kurangi 30 % – 50%
dari anjuran dinas pertanian setempat.
Pemakaian Produk Nasa yang berupa Natural GLIO yang sudah di fermentasikan dengan pupuk
kandang selama 2 minggu,cara fermentasinya 1 kotak Natural Glio di campurkan dengan 50 Kg
pupuk kandang. Lalu masukkan ke lubang tanah di sekitar tanaman Kelengkeng yang mau
ditanamkan
Penyemprotan dengan menggunakan Pestisida Organik Nasa yang berupa pestona + Aero-810
dengan dosis ( 5 + 1/3) tutup /tangki semprot.lakukan penyemprotan di sore hari.

Bercak Daun Fusarium

Bercak daun fusarium disebabkan jamur Fusanium sp. Gejala serangan jamur fusarium ditandai
dengan adanya bercak-bercak yang tidak teratur pada daun. Seperti halnya penyakit bercak daun
pestalotia, pengendalian penyakit ini dilakukan dengan memangkas bagian daun atau ranting yang
terinfeksi.
Cara Pengendaliannya :

Olah tanah yang bagus dengan memakai Pupuk Organik NASA yang berupa super nasa di
campurkan pupuk kimia dasar yang biasa di pakai. pupuk kimia dasar bisa di kurangi 30 % – 50%
dari anjuran dinas pertanian setempat.
Pemakaian Produk Nasa yang berupa Natural GLIO yang sudah di fermentasikan dengan pupuk
kandang selama 2 minggu,cara fermentasinya 1 kotak Natural Glio di campurkan dengan 50 Kg
pupuk kandang. Lalu masukkan ke lubang tanah di sekitar tanaman Kelengkeng yang mau
ditanamkan
Penyemprotan dengan menggunakan Pestisida Organik Nasa yang berupa pestona + Aero-810
dengan dosis ( 5 + 1/3) tutup /tangki semprot.lakukan penyemprotan di sore hari.

Akar Putih

Penyakit akar putih disebabkan cendawan atau jamur Rigidoporus lignosus (Klotzch) Imazeki.
Penyakit ini menyerang tanaman lengkeng yang masih muda. Gejala serangan penyakit yang
tampak adalah daun menguning dan layu, kemudian gugur dan mati. Selanjutnya, akar tanaman
yang terinfeksi busuk dan kering. Jika media tanam dibongkar, di permukaan akar terdapat benang-
benang berwarna putih yang tumbuh seperti jala.
Cara Pengendaliannya :

Olah tanah yang bagus dengan memakai Pupuk Organik NASA yang berupa super nasa di
campurkan pupuk kimia dasar yang biasa di pakai. pupuk kimia dasar bisa di kurangi 30 % – 50%
dari anjuran dinas pertanian setempat.
Pemakaian Produk Nasa yang berupa Natural GLIO yang sudah di fermentasikan dengan pupuk
kandang selama 2 minggu,cara fermentasinya 1 kotak Natural Glio di campurkan dengan 50 Kg
pupuk kandang. Lalu masukkan ke lubang tanah di sekitar tanaman Kelengkeng yang mau
ditanamkan
Penyemprotan dengan menggunakan Pestisida Organik Nasa yang berupa pestona + Aero-810
dengan dosis ( 5 + 1/3) tutup /tangki semprot.lakukan penyemprotan di sore hari.

Akar Hitam

Penyakit akar hitam disebabkan jamur Rosellinia bunodes.Gejala awal yang terlihat adalah terdapat
miselium tipis berwarna hitam di permukaan akar. Infeksi akan menjalar ke bagian tanaman yang
lain. Infeksi pada bagian kayu akar menyebabkan timbulnya garis-garis hitam yang teratur seperti
jari-jari.
Cara Pengendaliannya :

Olah tanah yang bagus dengan memakai Pupuk Organik NASA yang berupa super nasa di
campurkan pupuk kimia dasar yang biasa di pakai. pupuk kimia dasar bisa di kurangi 30 % – 50%
dari anjuran dinas pertanian setempat.
Pemakaian Produk Nasa yang berupa Natural GLIO yang sudah di fermentasikan dengan pupuk
kandang selama 2 minggu,cara fermentasinya 1 kotak Natural Glio di campurkan dengan 50 Kg
pupuk kandang. Lalu masukkan ke lubang tanah di sekitar tanaman Kelengkeng yang mau
ditanamkan
Penyemprotan dengan menggunakan Pestisida Organik Nasa yang berupa pestona + Aero-810
dengan dosis ( 5 + 1/3) tutup /tangki semprot.lakukan penyemprotan di sore hari.

Penyakit busuk akar

Disebabkan jamur Botryodiploida sp.,


Cara Pengendaliannya :

Olah tanah yang bagus dengan memakai Pupuk Organik NASA yang berupa super nasa di
campurkan pupuk kimia dasar yang biasa di pakai. pupuk kimia dasar bisa di kurangi 30 % – 50%
dari anjuran dinas pertanian setempat.
Pemakaian Produk Nasa yang berupa Natural GLIO yang sudah di fermentasikan dengan pupuk
kandang selama 2 minggu,cara fermentasinya 1 kotak Natural Glio di campurkan dengan 50 Kg
pupuk kandang. Lalu masukkan ke lubang tanah di sekitar tanaman Kelengkeng yang mau
ditanamkan
Penyemprotan dengan menggunakan Pestisida Organik Nasa yang berupa pestona + Aero-810
dengan dosis ( 5 + 1/3) tutup /tangki semprot.lakukan penyemprotan di sore hari.

kanker batang dan akar

Disebabkan jamur Clyindrocarpon sp.,


Cara Pengendaliannya :

Olah tanah yang bagus dengan memakai Pupuk Organik NASA yang berupa super nasa di
campurkan pupuk kimia dasar yang biasa di pakai. pupuk kimia dasar bisa di kurangi 30 % – 50%
dari anjuran dinas pertanian setempat.
Pemakaian Produk Nasa yang berupa Natural GLIO yang sudah di fermentasikan dengan pupuk
kandang selama 2 minggu,cara fermentasinya 1 kotak Natural Glio di campurkan dengan 50 Kg
pupuk kandang. Lalu masukkan ke lubang tanah di sekitar tanaman Kelengkeng yang mau
ditanamkan
Penyemprotan dengan menggunakan Pestisida Organik Nasa yang berupa pestona + Aero-810
dengan dosis ( 5 + 1/3) tutup /tangki semprot.lakukan penyemprotan di sore hari.

You might also like