You are on page 1of 4

Diony 2008

BALANCED SCORECARD
SEBAGAI PENGUKURAN KINERJA

Apa itu BSC ?


 Pengukuran kinerja perusahaan yang modern dengan mempertimbangan
empat perspektif (yang saling berhubungan) yang merupakan
penerjemahan strategi dan tujuan yang diingin dicapai oleh suatu
perusahaan dalam jangka panjang, yang kemudian diukur dan dimonitor
secara berkelanjutan
 Konsep ini dikembangkan oleh Robert S. Kaplan dan David P. Norton

Kapan Munculnya Balanced Scorecard ?


 Adanya pergeseran tingkat persaingan bisnis dari industrial competition
ke information competition, sehingga mengubah alat ukur atau acuan
yang dipakai oleh perusahaan untuk mengukur kinerjanya.
Perubahan Teknologi  Persaingan ketat di dunia bisnis  Mendorong
kebutuhan akan Informasi  Mengakibatkan persaingan Informasi  Untuk
membantu ambil keputusan.

Mengapa kata “BALANCE”


 Karena Balanced Scorecard menunjukkan adanya keseimbangan antara
semua factor yaitu keseimbangan antara :
 Faktor keuangan dan non keuangan
 Pihak eksternal dan internal
 Jangka pendek dan jangka panjang

Empat Perspektif Apa Saja ?


1. Perspektif Keuangan (K)
2. Perspektif Pelanggan (NK)
3. Perspektif Bisnis Internal (NK)
4. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran (NK)

Mengapa Harus 4 Perspektif ?


 Perspektif Keuangan tidak cukup mencerminkan kinerja perusahaan
dimana perspektif keuangan yang baik tidak menjamin bahwa perusahaan
tersebut akan bisa exiss dalam jangka panjang (yang merupakan tujuan
utama suatu perusahaan didirikan)

Mengapa Perspektif Non Keuangan Penting ?


 Perspektif Non Keuangan di anggap sebagai bagian yang bila ikut
diperhatikan, pada akhirnya dapat mendongkrak kinerja keuangan yang
merupakan keinginan utama dari pemegang saham.

Balanced Scorecard Page : 1


Diony 2008

 Untuk dapat exiss, perusahaan harus mempunyai strategi yang dituangka


dalam action-action, sehingga penilaian kinerja juga harus lebih dari
sekedar penilaian financial.

Apa yang diutamakan dalam setiap perspektif ?


1. Financial  Berorientasi pada para pemegang saham
2. Customer  Bagaimana kita bisa menjadi supplier utama yang paling
bernilai bagi para customer
3. Internal Bussiness Process  Proses bisnis apa saja yang terbaik yang
harus kita lakukan dalam jangka panjang untuk mencapai tujuan financial
dan kepuasan konsumen
4. Learning and Growth  Bagaimana kita bisa meningkatkan dan
menciptakan value secara continue terutama dalam hubungannya dengan
kemampuan dan motivasi karyawan

Bagaimana Hubungan antara ke-4 Perspektif ?

Financial
ROCE

Customer Customer Loyalty

On Time Delivery

Internal Bussiness Process Quality Process Cycle Time

Learning & Growth Employee Skills

Gambar 1
Hubungan antara empat Perspektif dalam Balanced Scorecard

Apa Yang Dinilai dari Perspektif Pelanggan ?


Perspektif Pelanggan dapat diukur dengan lima aspek utama (Kaplan, 1996)
1. Pengukuran Pangsa Pasar
2. Pengukuran Customer Retention
3. Pengukuran Customer Acquisition
4. Pengukuran Customer Satisfaction
5. Pengukuran Customer Profitability

Balanced Scorecard Page : 2


Diony 2008

Apa Yang Dinilai dari Perspektif Bisnis Internal ?


Perspektif Bisnis Internal dapat diukur dengan tiga aspek utama yaitu :
1. Proses Inovasi (penelitian dasar dan trepan juga penelitian
pengembangan produk)
2. Proses Operasi (menitikberatkan pada efisiensi proses, konsistensi dan
ketepatan waktu dari barang/jasa yang diberikan kepada konsumen.
2.1. Pengukuran terhadap efisiensi waktu yang dibutuhkan (time
measurements)

Processing Time
Manufacturing Cycle Efectiveness = ----------------------
Throughput Time

2.2. Pengukuran terhadap kualitas proses produksi (quality process


measurements)
Menditeksi adanya tingkat kerusakan produk dari proses produksi,
perbandingan produk bagus yang dihasilkan dengan produk bagus
yang masuk dalam proses, bahan buangan (waste), bahan sisa
(scrap), besarnya angka pengerjaan kembali (rework), besarnya
angka pengembalian bari dari konsumen dll.

2.3. Pengukuran terhadap efisiensi biaya proses produksi (process


cost measurements)
Dalam manufaktur maju, pengukuran atas biaya yang dikeluarkan
untuk menghasilkan produk digunakan ABC system.

Ketiga poin di atas secara bersama-sama (simultan) akan menghasilkan


tiga parameter yang penting untuk mengkarakteristikkan pengukuran
proses bisnis internal (perhitungan biaya yang tepat dimana tidak
ada pemborosan biaya dari aktivitas yang tidak bernilai tambah
dan kualitas produk yang dihasilkan baik akan menghasilkan proses
bisnis internal yang baik).

3. Pelayanan Purna Jual (akan mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen)


Aktivitas-aktivitas diantaranya : garansi, reparasi, perlakuan terhadap
produk cacat atau rusak, pelayanan dalam komplain dll

Apa Yang Dinilai dari Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran ?


 Betapa pentingnya untuk terus memperhatikan karyawan, memantau
kesejahteraannya, meningkatkan pengetahuan karyawan yang pada
gilirannya akan meningkatkan kemampuan untuk mencapai hasil ketiga
perspektif diatasnya.

Balanced Scorecard Page : 3


Diony 2008

1. Mengukur Kemampuan Karyawan dengan 3 aspek :


1.1. Pengukuran kepuasan karyawan
 Tingkat keterlibatan karyawan dalam proses pengambilan
keputusan
 Pengakuan terhadap hasil kerja karyawan
 Kemudahan dalam mendapatkan informasi sehingga dapat
bekerja sebaik mungkin
 Keaktifan dan kreativitas dalam melakukan pekerjaan
 Tingkat dukungan yang diberikan kepada karyawan
1.2. Pengukuran perputaran karyawan dalam perusahaan
1.3. Pengukuran produktivitas karyawan
 Gaji yang diperoleh
 Rasio perbandingan antara konpensasi yang diperoleh
karyawan dengan jumlah karyawan yang ada di perusahaan.

2. Kemampuan Sistem Informasi


Kualitas dan produktifitas karyawan dipengaruhi oleh akses terhadap
system informasi yang dimiliki perusahaan (persentase ketersediaan
informasi). Semakin mudah informasi diperoleh maka karyawan akan
memiliki kenerja yang semakin baik
Informasi yang dibutuhkan karyawan seperti informasi pelanggannya,
biaya produksi dll

3. Motivasi, Pemberian Wewenang dan Pembatasan Wewenang Karyawan


Selain kemudahan akses informasi yang bergitu bagus tetapi juga harus
diikuti dengan adanya motivasi karyawan untuk mau meningkatkan
kinerjanya.
Pengukuran motivasi karyawan dapat dinilai melalui dimensi :
3.1. Pengukuran terhadap sarana yang diberikan kepada perusahaan
dan diimplementasikan
3.2. Pengukuran atas perbaikan dan peningkatan kinerja karyawan
3.3. Pengukuran terhadap keterbatasan individu dalam organisasi

Referensi :
1. Mulyadi (1999), Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen :
Sistem Pelipatganda Kinerja Perusahaan, Edisi satu, Yogyakarta :
Adiya Media
2. http://puslit.perta.ac.id/journals/acounting

Balanced Scorecard Page : 4

You might also like