You are on page 1of 5

TEKNIK TEGANGAN TINGGI

TEORI TOWNSEND & TEORI STREAMER

Oleh:
Liska Diana
NIM : 1507113224

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO S1


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2018
TEORI TOWNSEND & TEORI STREAMER

Kegagalan tembus pada gas sendiri terdiri dari dua yaitu:


1. Mekanisme Kegagalan Townsend
2. Mekanisme strimer (streamer) atau kanal

1. Mekanisme Kegagalan Townsend


Pada proses primer, medan listrik yang ada di antara elektroda akan
menyebabkan elektron yang dibebaskan bergerak cepat, sehingga timbul energi yang
cukup kuat untuk menimbulkan banjiran elektron. Mekanisme ini berlaku pada jarak
sela elektroda yang kecil, atau kira-kira p.s ≤10 bar mm. Arus yang dihasilkan oleh
peristiwa tembus hanya merupakan hasil dari proses ionisasi. Elektron mula
dihasilkan oleh ionisasi eksternal (UV, sinar kosmik, thermal, emisi medan listrik
pada permukaan elektroda, dll). Elektron mula akan mengionisasi molekul-molekul
gas sehingga menghasilkan elektron avalans (kumpulan elektron dan ion
positif). Elektron avalans akan terbentuk dari katoda ke anoda sehingga menyebabkan
tembus.
Mekanisme Townsend ketika diterapkan dalam breakdown pada tekanan
atmosfir,ternyata mempunyai beberapa kekurangan.:
A. Menurut Teori Townsend, pertumbuhan hanya arus muncul sebagai hasil dari
proses-proses ionisasi. Tapi ternyata pada prakteknya,tegangan breakdown
yang ditemukan bergantung pada tekanan gas dan ukuran dari celah.
B. Mekanisme tersebut diperkirakan perbedaan waktu berdasarkan urut-urutan
dari 10-5 detik, sementara dalam praktek nyatanya, breakdown ditemukan
muncul dalam waktu-waktu yang sangat singkat berdasarkan urutan dari 10-8
detik.
C. Mekanisme Townsend memperkirakan bentuk yang sangat panjang dari
penghentian arus, ternyata pada kenyataannya, penghentian arus ditemukan
merupakan hal yang biasa.

1
Mekanisme Townsend juga gagal dalam menyelesaikan semua fenomena
yang telah diobservasi dan sebagai hasilnya, sekitar tahun 1940, Raether, Meek
danLoeb secara terpisah mengajukan Teori Streameter.
Teori Streameter ini memperkirakan perkembangan dari sebuah percikan
yang muncul langsung dari sebuah longsoran tunggal dimana arus dikembangkan
oleh longsoran tersebut, dan merubah bentuk dari longsoran menjadi pita plasma.
Sebuah elektron tunggal berawal dari katoda dengan ionisasi membentuk sebuah
longsoran yang menyeberangi celah. Elektron - elektron dalam longsoran ini bergerak
sangat cepat jika dibandingkan dengan ion-ion positif.
Pada saat elektron-elektron mencapai anoda, ion-ion positif berada pada
posisi sebenarnya dan membentuk sebuah medan positif pada anoda. Hal ini akan
menaikan medan, dan longsoran-longsoran kedua akan terbentuk daribebeberapa
elektron yang dihasilkan dari proses foto-ionisasi. Hal ini akan muncul pertama-tama
didekat anoda dimana tekanan ruang dalam keadaan maksimum. Hasil ini akan
meningkatkan lebih jauh tekanan dalam ruang. Prosesini terjadi sangat cepat dan
ruangan dengan arus positif akan ditambahkan padakatoda dengan sangat cepat
sebagai hasil dari pembentukan sebuah pita.

Gambar 1. Efek muatan ruang akibat banjiran elektron


2. Mekanisme Strimer (streamer) atau Kanal
Ciri utama kegagalan streamer adalah postulasi sejumlah besar foto ionisasi
molekul gas dalam ruang di depan streamer dan pembesaran medan listrik setempat
oleh muatan ruang ion pada ujung streamer. Muatan ruang ini menimbulkan distorsi
medan dalam sela. Ion positif dapat dianggap stasioner dibandingkan elektronelektron

2
yang begerak cepat dan banjiran elektron terjadi dalam sela dalam awan elektron
yang membelakangi muatan ruang ion positif.
Pada jarak sela yang lebih besar mekanisme townsend tidak bisa menjelaskan
secara jelas bahwa proses tembus gas terjadi secara cepat, sedangkan ion positif
bergerak perlahan/lambat ke katoda, dan hanya elektron yang akan bergerak cepat ke
anoda dan meningggalkan ion positif dibelakang. Untuk menjelaskan hal ini maka
harus ada mekanisme peluahan lain yang mendukung terjadinya tembus, yaitu yang
disebut mekanisme streamer/kanal.
Mekanisme townsend juga menyatakan kalau elektron avalans bersifat
menyebar dan teratur, sedangkan kenyataanya elektron avalans tidak teratur dan
bahkan berbentuk filamen-filamen. Kanal terbentuk ketika jarak sela melebihi jarak
kritis.

Gambar 2. Bentuk elektron

Perbandingan Antara Mekanisme Townsend Dan Mekanisme Strimer


Perbandingan antara mekanisme townsend dan mekanisme strimer di
perlihatkan pada gambar 3 dan gambar 4. pada gambar 3 (a) terlihat mekanisme
Townsend, di mana kegagalan terjadi karena banjiran yang berturut-turut. Pada
gambar 4 (b) terlihat mekanisme strimer yang mulai dari satu banjiran (i) yang
berubah karena muatan ruangnya sedniri menajdi saluran plasma tipis yang

3
luminositasnya lemah. Tahap b (iii) adalah percikan yang terjadi juga pada
mekanisme townsend dari a (iii).

Gambar 3. Mekanisme Townsend

Gambar 4. Mekanisme Strimer

Faktor-faktor yang mempengaruhi tegangan break down pada gas. Ada 4 faktor.
a. Bentuk elektroda dan jaraknya selanya
b. Bentuk gelombang tegangan
c. Tekanan dan temperatur gas
d. Polaritas

You might also like