You are on page 1of 11

Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 2 No.

1, Januari 2016 : 1- 75

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN


PREEKLAMPSIA PADA IBU HAMIL DI POLI KIA
RSU ANUTAPURA PALU

Tigor H. Situmorang1, Yuhana Damantalm1, Afrina Januarista1, Sukri1


1. Bagian Keperawatan, Program Studi Ilmu Keperawatan, Sekolah Tinggi IlmuKesehatan
Widya Nusantara Palu,

ABSTRAK
Preeklampsia adalah terjadinya peningkatan tekanan darah paling sedikit 140/90 mmHg, proteinuria, dan odema.
Preeklampsia merupakan risiko yang dapat membahayakan ibu serta janin. Sampai saat ini terjadinya preeklampsia
belum diketahui penyebabnya, tetapi preeklampsia dapat terjadi pada kelompok tertentu yaitu ibu yang mempunyai
predisposing umur, paritas, keturunan, riwayat kehamilan, riwayat preeklampsia dsb. Untuk mengetahui faktor –
faktor yang berhubungan dengan kejadian preeklampsia pada Ibu hamil di poli KIA RSU Anutapura Palu. Jenis
penelitian adalah analitik dengan pendekatan Cross Sectional yang digunakan untuk mengukur variabel independen
dan dependen secara bersamaan untuk mengetahui hubungan antara umur, paritas, pengetahuan, riwayat hipertensi
dan pemeriksaa Antenatal Care (ANC) dengan kejadian preeklampsia. Jumlah populasi 55 yaitu semua ibu hamil
yang datang memeriksakan kehamilan di poli KIA RSU Anutapura Kota Palu pada bulan Juli sampai Agustus 2014,
kemudian dalam pengambilan sampel dilakukan dengan cara Purposive Sampling dengan rumus Slovin yang
berjumlah 36 responden, Instrumen yang digunakan adalah kuisoner dan pengujian hipotesis dengan uji Chi-square.
Hasil uji statistik menunjukan bahwa ada hubungan antara kejadian preeklampsia dengan umur (p = 0, 000) dan
pengetahuan (p = 0,000). Tidak ada hubungan antara kejadian preeklampsia dengan paritas (p = 0,765), riwayat
hipertensi (p = 0,060) dan pemeriksaan antenatal care (p = 0,813). Ada hubungan antara umur, pengetahuan dengan
kejadian preeklampsia dan tidak ada hubungan antara paritas, riwayat hipertensi, pemeriksaan antenatal care dengan
kejadian preeklampsia pada ibu hamil di poli KIA RSU Anutapura Palu. Penelitian ini menyarankan kepada instansi
setempat agar selalu memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat dalam meningkatkan strategi dalam
pemberian pelayanan kesehatan kepada ibu hamil yang datang berkunjung di poli KIA RSU Anutapura Palu.

Kata Kunci: Preeklampsia, Ibu hamil, Faktor Risiko

ABSTRACT
Preeclampsia is including haring high blood pressure (hypertension) at least 140/90 mmHg, protenuria and edema.
Preeclampsia is one of the risk factor for mortality of pregnant women and baby itself. Until now the causes of
preeclampsia unknown, but it can be happen for special group such as the women with predisposing aged, parity,
heredity, pregnancy story, preeclampsia story, etc. The purpose of rhis research to recognize the relationship factors
with preeclampsia incident of pregnant women in Maternity Out Patient Department Anutapura Hospital Palu. This
is analisis research type with cross sectional approaching to exmine the independent and dependent variables
together to understand the relationship between aged, parity, knowledge, hypertension history and ante natal care
examination with preeclampsia incident. The total of population is 55 respondent of pregnancy woman who attending
in Maternity Out Patient Department for Pregnancy examination in period of july till Agstust 2014. The collecting
samples of 36 respondent used by purposive Sampling technique with Slovin Formula. The instrument samples by
questionnaire tools with hypothesis examination by Chi - Square test. The statistic result show that there is
relationship between preeclampsia incident and aged (P = 0,000), knowledge (P = 0,000) as well. There is no
relationship between parity (p=0,0765 ), hypertension history ante natal care examination (P = 0,813) as well.
Haring relationship between aged, knowledge and preeclampsia incident. And there is no relationship between party.
Hypertension history, ante natal care examination and preeclampsia incident of pregnant women in Maternity Out
Patient Department Anuta Pura Palu. The suggest local instance always keep the maximal services to community to
improve the strategies while giving the healt services to pregnant women in Maternity Out Patient Department
Anutapura Hospital Palu.

Keywords : Preeclampsia, Pregnant Women, Risk Factors

34 Healthy Tadulako Journal (Tigor, Yuhana, Afrina, Sukri: 34-44)


Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 2 No. 1, Januari 2016 : 1- 75

PENDAHULUAN sebagai salah satu tujuan Millenium


Development Goals (MDGs). AKI
Preeklampsia merupakan kumpulan Indonesia diperkirakan tidak akan dapat
gejala yang timbul pada ibu hamil, mencapai target MDGs yang ditetapkan
bersalin dan dalam masa nifas yang yaitu 102 per 100 000 kelahiran hidup
terdiri dari trias: hipertensi, proteinuri, pada tahun 2015. Kematian ibu akibat
dan edema, yang kadang-kadang kehamilan, persalinan dan nifas
disertai konvulsi sampai koma. Ibu sebenarnya sudah banyak dikupas dan
tersebut tidak menunjukkan tanda tanda dibahas penyebab serta langkah‐langkah
kelainan-kelainan vascular atau untuk mengatasinya. Meski demikian
[1]
hipertensi sebelumnya . tampaknya berbagai upaya yang sudah
Preeklampsia merupakan salah satu dilakukan pemerintah masih belum
penyebab utama morbiditas dan mampu mempercepat penurunan AKI
mortalitas perinatal di Indonesia. seperti diharapkan. Pada Oktober yang
Sampai sekarang penyakit preeklampsia lalu kita dikejutkan dengan hasil
masih merupakan masalah kebidanan perhitungan AKI menurut SDKI 2012
yang belum dapat terpecahkan secara yang menunjukkan peningkatan (dari
tuntas. Preeklamsia merupakan penyakit 228 per 100 000 kelahiran hidup
yang angka kejadiannya di setiap negara menjadi 359 per 100 000 kelahiran
berbeda-beda. Angka kejadian lebih hidup). Diskusi sudah banyak dilakukan
banyak terjadi di negara berkembang dalam rangka membahas mengenai
dibanding pada negara maju. Hal ini sulitnya menghitung AKI dan sulitnya
disebabkan oleh karena di negara maju menginterpretasi data AKI yang
perawatan prenatalnya lebih baik. berbeda‐beda dan fluktuasinya kadang
Kejadian preeklampsia dipengaruhi drastis [4,5].
oleh paritas, ras, faktor genetik dan Angka Kematian Ibu (AKI)
lingkungan [2]. menurut target Millenium Development
Menurut World Health Organization Goals (MDG’s) tahun 2015 yaitu
(WHO) pada tahun 2008, bahwa setiap 102/100.000 kelahiran hidup, untuk itu
tahunnya wanita yang bersalin diperlukan upaya yang maksimal dalam
meninggal dunia mencapai lebih dari pencapaian target tersebut. Kejadian
500.000 orang, salah satu penyebab kematian Ibu bersalin sebesar 49,5%,
morbiditas dan mortalitas ibu dan janin hamil 26,0% nifas 24%. Penyebab
adalah Preeklampsia (PE), angka terjadinya angka kematian ibu di
kejadiannya berkisar antara 0,51%- Indonesia adalah perdarahan 60-70%,
38,4%. Di negara maju angka kejadian infeksi 10-20%, preeklampsia dan
preeklampsia berkisar 6-7% dan eklampsia 20-30%. Penyebab angka
eklampsia 0,1-0,7%. Sedangkan angka kematian di Indonesia adalah
kematian ibu yang diakibatkan perdarahan 38,24% (111,2 per 100.000
preeklampsia dan eklampsia di negara kelahiran hidup), infeksi 5,88% (17,09
berkembang masih tinggi. Preeklampsia per 100.000 kelahiran hidup),
salah satu sindrom yang dijumpai pada preeklampsia dan eklampsia 10-20%
ibu hamil di atas 20 minggu terdiri dari (30,7 per 100.000) [5].
hipertensi dan proteinuria dengan atau Penelitian yang dilakukan Rozikhan
tanpa edema [3]. tahun 2007 Di Rumah Sakit Dr. H.
Angka Kematian Ibu (AKI) Soewondo Kendal didapatkan 158
merupakan indikator utama derajat responden (79 %) yang tidak punya
kesehatan masyarakat dan ditetapkan riwayat preeklampsia lebih banyak bila

Healthy Tadulako Journal (Tigor, Yuhana, Afrina, Sukri: 34-44) 35


Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 2 No. 1, Januari 2016 : 1- 75

dibandingkan dengan 42 responden Tengah adalah perdarahan, hipertensi,


(21%) yang mempunyai riwayat dan infeksi[11].
preeklampsia. Ini menunjukkan bahwa Berdasarkan buku laporan tahunan
penderita preeklampsia mengalami RSU Anutapura Palu jumlah kunjungan
peningkatan.[7] di KIA secara keseluruhan dari Januari -
Penelitian yang dilakukan Erni w & Desember Tahun 2013 terdiri dari 3431
Sulastri tahun 2008 Di RSUD Dr. kunjungan. Tahun 2012 kematian ibu
Moewardi Surakarta didapatkan sebanyak 5 orang dan kematian bayi
menderita preeklampsia ringan sebanyak 44 bayi. Pada tahun 2013
sebanyak 68 responden atau 57,1% dan kematian ibu sebanyak 4 orang,
responden yang menderita preeklampsia sedangkan kematian bayi sebanyak 63
berat sebanyak 51 responden atau bayi. Kemudian jumlah kejadian
42,9%. Populasi dalam penelitian ini preeklampsia pada tahun 2013 dengan
berjumlah 296 orang penderita umur ibu 15-24 tahun sejumlah 56
[8]
preeklampsia. orang, dan dengan umur ibu 15-44
Faktor resiko preeclampsia meliputi tahun sejumlah 74 orang. Ini
pekerjaan, pemeriksaan antenatal, menunjukkan bahwa masih tingginya
pengetahuan, dan faktor penyebab preeklampsia
riwayat hipertensi. Salah satu upaya unt diantaranya umur ibu. Umur ibu yang
uk menurunkan Angka Kematian baik untuk hamil yaitu >20 tahun dan
Perinatal (AKP) akibat <35 tahun sedangkan data diatas umur
preeklampsia adalah dengan ibu yang meninggal karena kehamilan
menurunkan angka kejadian yaitu dari umur 15-44 tahun, ini
preeklampsia. Angka kejadian dapat menunjukkan faktor umur masih tinggi
diturunkan melalui upaya pencegahan, untuk penyebab preeklampsia.
pengamatan dini, dan terapi. Upaya Penyebab preeklampsia yang
pencegahan kematian perinatal dapat berikutnya yaitu pemeriksaan antenatal
diturunkan bila dapat diidentifikasi care (ANC) ibu yang hamil kurang
faktor-faktor yang mempunyai memperhatikan keteraturan dalam
nilai prediksi Saat ini beberapa faktor pemeriksaan ANC sehingga sulit untuk
resiko telah berhasil diidentifikasi, mendeteksi masalah kehamilan ibu. Hal
sehingga diharapkan dapat ini dipengaruhi juga oleh pengetahuan
[9]
mencegah timbulnya preeklampsia . ibu yang masih kurang mengenai
Faktor-faktor yang mempengaruhi masalah atau gangguan kehamilan pada
tingginya angka kematian maternal ibu hamil di poli KIA RSU Anutapura
antara lain faktor umur, faktor paritas, Palu[112].
faktor perawatan antenatal, faktor Bertolak dari uraian tersebut di atas,
penolong, sarana dan fasilitas, sistem dapat diketahui bahwa factor-faktor
rujukan, sosial ekonomi, kepercayaan penyebab kejadian preeklampsia masih
dan ketidaktahuan[10]. sangat tinggi dan kurang memadainya
Di Sulawesi Tengah Angka pelayanan kesehatan menyebabkan
Kematian Ibu masih termasuk tinggi 45 masih tingginya angka kematian ibu dan
per 1000 kelahiran hidup dan Angka bayi khususnya di provinsi Sulawesi
Kematian Bayi (AKB) Sulawesi Tengah Tengah. Berdasarkan kenyataan ini,
2013 sebesar 58 per 1000 kelahiran maka peneliti tertarik melakukan
hidup, (SDKI, 2010). Penyebab utama penelitian tentang Faktor–faktor yang
kematian ibu dan bayi di Sulawesi Berhubungan dengan kejadian

36 Healthy Tadulako Journal (Tigor, Yuhana, Afrina, Sukri: 34-44)


Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 2 No. 1, Januari 2016 : 1- 75

Preeklampsia di poli KIA RSU HASIL PENELITIAN


Anutapura Palu.
Hubungan Umur dengan Kejadian
BAHAN DAN CARA Preeklampsia
Hasil analisis hubungan antara umur
Penelitian ini menggunakan jenis dengan kejadian preeklampsia pada ibu
penelitian analitik, yaitu suatu metode hamil di peroleh bahwa ada sebanyak
penelitian yang diarahkan untuk 15 responden (100%) yang umurnya
menjelaskan suatu kadaan atau situasi beresiko dengan preeklamspsia, dan
dengan menggunakan pendekatan yang non preeklampsia sebanyak 0
“Cross sectional”. Dalam penelitian responden (0%), sedangkan responden
Cross Sectional variabel sebab atau dengan umur tidak beresiko dengan
risiko dan akibat atau kasus yang terjadi preeklampsia sebanyak 1 responden
pada objek penelitian diukur dan (4,8%) dan yang non preeklampsia
dikumpulkan secara simultan, sesaat sebanyak 20 (95,2%).
atau satu kali saja dalam satu kali waktu Hasil uji statistik diperoleh nilai p
(dalam waktu yang bersamaan). value = 0,000 (p > 0,05) maka dapat
Penelitian Cross sectional adalah disimpulkan bahwa ada hubungan yang
penelitian pada beberapa populasi yang signifikan antara umur dengan kejadian
diamati pada waktu yang sama[13]. preeklampsia
Untuk mengetahui sejauh mana faktor-
faktor yang berhubungan dengan Hubungan Paritas dengan Kejadian
kejadian preeklampsia pada ibu hamil Preeklamsia
di Poli KIA RSU Anutapura Palu 2014. Hasil analisis hubungan antara
paritas dengan kejadian preeklampsia di
Penelitian ini dilakukankan pada peroleh bahwa ada sebanyak 8
tanggal 25-30 Agustus 2014. Populasi responden (47,1 %) yang paritas >3
dalam penelitian ini adalah ibu yang kali, yang non preeklampsia sebanyak 9
datang berkunjung ke Poli KIA RSU (52,9 %). Sedangkan paritas 1-3 kali
Anutapura Palu pada bulan Juli sampai dengan kejadian preeklampsia sebanyak
agustus 2014 yang berjumlah 55 orang. 8 (47,1 %) dan Non preeklampsia
Sampel dalam penelitian ini adalah ibu sebanyak 11 (57,9 %).
hamil yang memeriksakan Hasil uji statistik diperoleh nilai p
kehamilannya di Poli KIA RSU value =0,765 (p>0,05) maka dapat
Anutapura Palu dengan jumlah sampel disimpulkan bahwa tidak ada hubungan
yang dibutuhkan adalah 36 responden. yang signifikan antara paritas dengan
Sesuai dengan kriteria inklusi sebagai kejadian preeklampsia.
berikut :
1. Ibu hamil yang sedang Hubungan Pengetahuan dengan
memeriksakan kehamilannya ke Poli Kejadian Preeklampsia
KIA RSU Anutapura Palu Hasil analisis hubungan antara
2. Ibu hamil yang umur kehamilannya pengetahuan dengan kejadian
diatas 20 minggu preeklampsia diperoleh bahwa ada
3. Ibu hamil yang bisa membaca dan sebanyak 15 responden (71,4 %) yang
menulis pengetahuannya baik dengan
4. Bersedia menjadi responden. preeklampsia, dan non preeklampsia
sebanyak 6 (28,6%). Sedangkan
responden yang pengetahuannya kurang

Healthy Tadulako Journal (Tigor, Yuhana, Afrina, Sukri: 34-44) 37


Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 2 No. 1, Januari 2016 : 1- 75

baik dengan preeklampsia sebanyak 1 hipertensi dengan kejadian


(6,7 % ) dan yang non preeklampsia preeklampsia.
sebanyak 14 ( 93,3 %).
Hasil uji statistik diperoleh nilai p Hubungan Pemeriksaan Antenatal
value =0,00 (p>0,05) maka dapat Care (ANC) dengan Kejadian
disimpulkan bahwa ada hubungan yang Preeklamsia
signifikan antara pengetahuan dengan Hasil analisis hubungan antara
kejadian preeklampsia. pemeriksaan Antenatal Care (ANC)
dengan kejadian preeklampsia,
Hubungan Riwayat Hipertensi diperoleh bahwa ada sebanyak 11
dengan Kejadian Preeklampsia responden (45,8 %) dan non
Hasil analisis hubungan antara preeklampsia 13 (54,2). Sedangkan
riwayat hipertensi diperoleh bahwa responden kurang baik dengan kejadian
responden yang tidak memiliki riwayat preeklampsia 6 (31,6 %), dan non
hipertensi dengan kejadian preeklampsia sebanyak 13 (68,4 %).
preeklampsia ada sebanyak 10 sedangkan responden yang pemeriksaan
responden (23,8 %), dan non ANC kurang baik dengan preeklampsia
preeklampsia sebanyak 5 (35,7%). sebanyak 6 (31,6%), dan yang non
Sedangkan responden yang tidak ada preeklampsia sebanyak 13 (68, 4%).
riwayat hipertensi dengan kejadian
preeklampsia sebanyak 6 (28,6 %), dan Hasil uji statistik diperoleh nilai p
non preeklampsia sebanyak 15 (71,4 value =0,813 (p>0,05) maka dapat
%). disimpulkan bahwa tidak ada hubungan
Hasil uji statistik diperoleh nilai p yang signifikan antara pemeriksaan
value =0,060 (p>0,05) maka dapat Antenatal Care (ANC) dengan kejadian
disimpulkan bahwa tidak ada hubungan preeklampsia.
yang signifikan antara riwayat
Tabel 1. Distribusi Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Preeklampsia Pada Ibu
Hamil di Poli KIA RSU Anutapura Palu
Kejadian Preeklamsia
Faktor – Faktor yang Total
Preeklamsia Non Preeklamsia P Value
Berhubungan
f % f % f %
Umur
Berisiko 15 100 0 0 15 100
0,000
Tidak Berisiko 1 4,8 20 95,2 21 100
Paritas
>3 kali 8 47,1 9 52,9 17 100
0,765
1-3 kali 8 47,1 11 57,9 19 100
Pengetahuan
Baik 15 71,4 6 28,6 21 100
0,000
Kurang Baik 1 6,7 14 93,3 15 100
Riwayat Hipertensi
Ada Riwayat 10 23,8 5 35,7 15 100
0,060
Tidak Ada Riwayat 6 28,6 15 71,4 21 100
Pemeriksaan ANC
Baik 8 47,4 9 52,9 17 100
0,813
Kurang Baik 6 31,6 13 68,4 19 100
Total 16 44,4 20 55,6 36 100
Sumber: Data Primer, 2014

38 Healthy Tadulako Journal (Tigor, Yuhana, Afrina, Sukri: 34-44)


Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 2 No. 1, Januari 2016 : 1- 75

PEMBAHASAN Hal ini didikung oleh penelitian


Rozikhan (2007) di Rumah Sakit Dr.
Hubungan Umur dengan Kejadian Soewondo Kendal bahwa ibu hamil
Preeklampsia dengan usia < 20 tahun mempunyai
Berdasarkan hasil analisis dapat risiko terjadi preeklamsia 3,58 kali lebih
diketahui bahwa umur merupakan salah besar dibandingkan ibu hamil yang
satu faktor yang berhubungan dengan berusia 20-35 tahun[7].
kejadian preeklampsia. Hal ini dapat Hal ini sesuai dengan penelitian
dilihat dari table 5.6 di atas, bahwa ada Harefa dan Sudarta Yabesman
sebanyak 15 responden (100%) yang “Hubungan karakteristik ibu hamil
umurnya beresiko dengan dengan kejadian preeklampsia di
preeklamspsia, dan yang non Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan
preeklampsia sebanyak 0 responden tahun 2003-2004” bahwa hasil uji
(0%), sedangkan responden dengan statistic Chi square menunjukkan bahwa
umur tidak beresiko dengan ada nilai probabilitas lebih kecil dari
preeklampsia sebanyak 1 responden nilai α (0,011<0,05). Hal ini berarti
(4,8 %) dan yang non preeklampsia bahwa terdapat hubungan signifikan
sebanyak 20 (95,2%). antara umur dengan kejadian
Setelah dilakukan uji statistik dengan preeclampsia dengan nilai odds ratio
menggunakan uji Chi-Square dengan sebesar 2,94 artinya ibu hamil yang
tingkat kepercayaan 95% diperoleh nilai memiliki umur kurang dari 20 tahun
p-value =0,000 yang berarti lebih kecil atau lebih dari 35 tahun memiliki resiko
dari α (0,05). Dengan demikian dapat 2,94 kali dibandingkan ibu yang
diasumsikan bahwa ada hubungan yang memiliki umur 20-35 tahun terhadap
signifikan antara umur dengan kejadian kejadian preeklampsia/eklampsia[15].
preeklampsia di Poli KIA RSU Berdasarkan hasil penelitian yang
Anutapura Palu. peneliti dapatkan, peneliti berasumsi
Umur merupakan bagian dari status bahwa Umur berhubungan dengan
reproduksi yang penting.Umur Kejadian preeklampsia di Poli KIA
berkaitan dengan peningkatan atau RSU Anutapura Palu. Pada penelitian
penurunan fungsi tubuh sehingga ini dapat dilihat banyak ibu hamil yang
mempengaruhi status kesehatan hamil pada usia antara 20-34 tahun
seseorang.Umur yang paling aman dan ataupun hamil pada usia tidak beresiko
baik untuk hamil dan melahirkan adalah banyak yang tidak mengalami kejadian
20-35 tahun. Sedangkan wanita usia preeklamsi yaitu sebanyak 20 responden
remaja yang hamil untuk pertama kali (95,2 %). Hal ini disebabkan karena
dan wanita yang hamil pada usia > 35 pada usia 20-35 tahun kondisi alat
tahun akan mempunyai resiko yang reproduksi sudah siap untuk menerima
sangat tinggi untuk mengalami kehamilan sehingga pada saat
preeklampsia [14]. kehamilan berlangsung tidak terjadi
Wanita hamil tanpa hipertensi yang masalah. Apabila hamil pada usia
beresiko mengalami preeklamsi adalah dibawah 20 tahun alat reproduksi belum
wanita yang berumur > 35 tahun. siap dan pada saat kehamilan
Kelompok umur > 35 tahun memiliki berlangsung akan terjadi keracunan
hubungan yang bermakna dengan kehamilan dalam bentuk preeklampsia.
kejadian preeklamsi. Demikian pula Sedangkan pada umur 35 tahun ke atas
variabel umur terhadap kejadian sangat rentan akan penyakit hipertensi
hipertensi[6]. dan preeklamsi, ini terjadi karena

Healthy Tadulako Journal (Tigor, Yuhana, Afrina, Sukri: 34-44) 39


Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 2 No. 1, Januari 2016 : 1- 75

perubahan pada jaringan-jaringan tidak mempunyai pengaruh yang


kandungan dan juga jalan lahir tidak signifikan terhadap kejadian
lentur lagi. preeklampsia. Jadi hipotesis alternatif
yang menyatakan bahwa “Ada pengaruh
Hubungan Paritas dengan Kejadian antara paritas dengan kejadian
Preeklamsia preeklampsia di RSUD Dr. Moewardi
Hasil analisis hubungan antara Surakarta” tidak terbukti
[8]
paritas dengan kejadian preeklampsia di kebenarannya .
peroleh bahwa ada sebanyak 8 Berdasarkan hasil penelitian yang
responden (47,1 %) yang paritas >3 peneliti dapatkan, peneliti
kali, yang non preeklampsia sebanyak menyimpulkan bahwa Paritas Tidak
9 (52,9 %). Sedangkan paritas 1-3 kali Berhubungan dengan Kejadian
dengan kejadian preeklampsia sebanyak preeklampsia di Poli KIA RSU
8 (47,1 %) dan Non preeklampsia Anutapura Palu. Karena pada penelitian
sebanyak 11 (57,9 %). ini hasil uji statistik diperoleh nilai p
Hasil uji statistik diperoleh nilai p value =0,765 (p>0,05).
value =0,765 (p>0,05) maka dapat
disimpulkan bahwa tidak ada hubungan Hubungan Pengetahuan dengan
yang signifikan antara paritas dengan Kejadian Preeklamsia
kejadian preeklampsia di Poli KIA RSU Hasil analisis hubungan antara
Anutapura Palu. pengetahuan dengan kejadian
Hasil diatas didukung dengan adanya preeklampsia diperoleh bahwa ada
hasil kosioner dari responden yang sebanyak 15 responden (71,4 %) yang
mana sebagian besar responden atau ibu pengetahuannya baik dengan
hamil yang datang ke ruang poli KIA preeklampsia, dan Non preeklampsia
lebih banyak yang memiliki paritas atau sebanyak 6 (28,6 %). Sedangkan
jumlah kehamilan ≤3 kali kehamilan responden yang pengetahuannya kurang
(19 orang). Serta persepsi dan asumsi baik dengan Preeklampsia sebanyak 1
yang berbeda mengenai adanya (6,7 % ) dan yang non preeklampsia
hubungan antara paritas dengan sebanyak 14 ( 93,3 %).
kejadian preeklampsia, dimana sebagian Hasil uji statistik diperoleh nilai p
besar ibu hamil yang datang di poli KIA value =0,00 (p>0,05) maka dapat
RSU Anutapura Palu mempersepsikan disimpulkan bahwa ada hubungan yang
bahwa jumlah bayi yang mereka signifikan antara pengetahuan dengan
lahirkan ini tidak ada hubungannya kejadian preeklampsia.
dengan kejadian preeklampsia, bagi Hasil diatas didukung dengan adanya
mereka selama mereka memiliki hasil kosioner dari responden yang
kemampuan untuk melahirkan, serta mana sebagian besar responden atau ibu
berusaha untuk tidak selalu cemas hamil yang datang ke ruang poli KIA
dengan janinnya serta selalu percaya memiliki pengetahuan baik dengan
bahwa selama mereka menjaga preeklampsia 15 responden (71,4%).
kesehatan mereka dan janin yang Ibu hamil mengatakan bahwa
dikandungnya maka hal tersebut tidak pengetahuan tentang kehamilan dan
ada hubungannya dengan adanya masalah kehamilan sangat penting,
kejadian preeklampsia. karena dengan memiliki pengetahuan
Hasil penelitian ini sesuai juga tentang kesehatan merika dapat
dengan penelitian Erni W & Sulastri mengetahui dan mengatasi tanda dan
(2007) yaitu bahwa variabel paritas gejala serta cara mengatasi masalah

40 Healthy Tadulako Journal (Tigor, Yuhana, Afrina, Sukri: 34-44)


Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 2 No. 1, Januari 2016 : 1- 75

kesehatan yang menyertai berhubungan dengan kejadian


kehamilannya, sehingga mereka tidak preeklampsia di Poli KIA RSU
cemas dalam menghadapi kehamilan Anutapura Palu.
dan segera melaporkan ke petugas
kesehatan jika ada masalah kesehatan Hubungan Riwayat Hipertensi
yang menyertai kehamilannya. dengan Kejadian Preeklamsia
Menurut Manuaba (2010), Hasil analisis hubungan antara
pengetahuan ibu tentang preeklampsia riwayat hipertensi diperoleh bahwa
dan eklampsia sangatlah penting karena responden yang tidak memiliki riwayat
hampir 50% kematian ibu dan janin hipertensi dengan kejadian
disebabkan oleh preeklampsia dan preeklampsia ada sebanyak 10
eklampsia, sehingga merupakan hal responden (23,8 %), dan non
yang penting bagi ibu hamil untuk preeklampsia sebanyak 5 (35,7%).
mengetahui tentang preeklampsia sedini Sedangkan responden yang tidak ada
mungkin[16]. riwayat hipertensi dengan kejadian
Menurut Notoatmodjo (2010), preeklampsia sebanyak 6 (28,6%), dan
pengetahuan merupakan hasil dari tahu, non preeklampsia sebanyak 15 (71,4
dan ini terjadi setelah orang melakukan %).
pengindraan terhadap suatu objek Hasil uji statistik diperoleh nilai p
tertentu. Pengindraan terjadi melalui value =0,060 (p>0,05) maka dapat
panca indra manusia, yakni: indra disimpulkan bahwa tidak ada hubungan
penglihatan, pendengaran, penciuman, yang signifikan antara riwayat
rasa dan raba. Pengetahuan atau kognitif hipertensi dengan kejadian
merupakan domain penting untuk preeklampsia.
terbentuknya tindakan seseorang. Hasil diatas didukung dengan adanya
Berdasarkan penyataan tersebut baik ibu hasil kosioner dari responden yang
hamil menunjukkan rasa keingintahuan mana sebagian besar responden atau
yang tinggi sebagai responden terhadap ibu hamil yang datang ke ruang poli
suatu kasus. Keingintahuan bukan KIA memiliki persepsi dan asumsi yang
merupakan faktor utama yang berbeda mengenai adanya hubungan
berpengaruh pada tingkat pengetahuan antara riwayat hipertensi dengan
seseorang, tetapi masih ada faktor lain kejadian preeklampsia, dimana sebagian
seperti tingkat pendidikan, pengalaman, besar ibu hamil yang datang di poli KIA
informasi, budaya dan sosio- mempersepsikan bahwa riwayat
[17]
ekonomi . hipertensi tidak ada hubungannya
Berdasarkan penjelasan di atas dengan kejadian preeklampsia, bagi
membuat peneliti barasumsi, bahwa mereka selama mereka bisa menjaga
pengetahuan sangat penting bagi kesehatan mereka dan menjauhi
kehidupan kita, dan pengetahuan pantangan – pantangan yang bisa
tentang kesehatan dan masalah memacu terjadinya hipertensi dalam
kesehatan sangat berpengaruh bagi ibu artian mereka bisa mengubah pola
hamil terutama masalah preeklampsia hidup mereka, maka itulah yang lebih
karna preeklampsia dapat penting.
mempengaruhi ibu dan janin sehingga Hasil penelitian ini bertolak belakang
dibutuhkan sosialisasi dan informasi dengan penelitian yang dilakukan oleh
mengenai tanda dan gejala preeklampsia Rozikhan (2007), diperoleh bahwa ada
agar ibu hami dapat mendeteksi sedini hubungan yang signifikan antara ibu
mungkin. Dengan demian pengetahuan yang mempunyai riwayat Hipertensi

Healthy Tadulako Journal (Tigor, Yuhana, Afrina, Sukri: 34-44) 41


Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 2 No. 1, Januari 2016 : 1- 75

dengan terjadinya preeklampsia berat teratur sehingga beransumsi bahwa


(p=0,042). Bila dilihat dari nilai OR nya ketika mereka melakukan pemeriksaan
dapat disimpulkan bahwa ibu hamil ANC maka masalah kehamilan atau
yang mengalami hipertensi mempunyai penyakit penyerta kehamilan bisa
risiko 2,98 kali untuk terjadi terjadi terdeteksi dengan cepat, dan bisa segera
preeklampsia berat dibandingkan diatasi oleh tenaga kesehatan dengan
dengan seorang ibu hamil yang tidak kerja sama yang baik dari pasien.
ada riwayat hipertensi[7]. Sehingga ibu dan janin sehat sampai
Bertolak dari uraian hasil dan melahirkan.
pembahasan dapat disimpulkan bahwa Hasil penelitian ini sama dengan
tidak ada hubungan yang bermakna penelitian yang dilakukan oleh
antara Riwayat hipertensi dengan Rozikhan (2007), diperoleh bahwa tidak
kejadian preeklampsia di Poli KIA RSU ada hubungan yang signifikan antara
Anutapura Palu. Maka peneliti pemeriksaan ANC dengan Kejadian
menyimpulkan kenyataan dengan teori Preeklampsia (p=0,231)[7].
tidak selalu bergandengan atau sama Hasil penelitian ini sama juga dengan
pasti ada prbedaan. Untuk perlu penelitian yang dilakukan oleh Puriani
dilakukan penelitian lebih lanjut (2010), Hasil analisis hubungan
nantinya. frekuensi perawatan antenatal dengan
preeklampsia berat menggunakan uji
Hubungan Pemeriksaan Antenatal chisquare didapatkan nilai p = 0,206.
Care (ANC) dengan Kejadian Perawatan antenatal umumnya
Preeklamsia dianggap metode yang efektif untuk
Hasil analisis hubungan antara meningkatkan hasil kehamilan, tetapi
pemeriksaan Antenatal Care (ANC) efektivitas spesifik program perawatan
dengan Kejadian Preeklampsia, antenatal sebagai sarana untuk
diperoleh bahwa ada sebanyak 11 mengurangi kematian bayi dalam
responden (45,8 %) dan non kelompok sosioekonomi kurang
preeklampsia 13 (54,2). Sedangkan beruntung dan rentan perempuan belum
responden kurang baik dengan kejadian dievaluasi secara mendalam[18].
preeklampsia 6 (31,6 %), dan Non Hasil penelitian ini menyimpulkan
preeklampsia sebanyak 13 (68,4%). bahwa tidak ada hubungan antara
Sedangkan responden yang Pemeriksaan ANC dengan Kejadiaan
pemeriksaan ANC kurang baik dengan Preeklampsia karna hasil p
preeklampsia sebanyak 6 (31,6%), dan value=0,813>0,005.
yang non preeklampsia sebanyak 13
(68, 4%). KESIMPULAN DAN SARAN
Hasil uji statistik diperoleh nilai p Kesimpulan
value =0,813 (p>0,05) maka dapat Bedasarkan hasil penelitian dan
disimpulkan bahwa tidak ada hubungan pembahasan yang telah dikemukakan
yang signifikan antara pemeriksaan sebelumnya, maka kesimpulan yang
Antenatal Care (ANC) dengan Kejadian dapat penulis kemukakan adalah
Preeklampsia. sebagai berikut :
Hasil diatas didukung dengan adanya 1. Ada hubungan antara Umur dengan
hasil kuesioner dan wawancara dari Kejadian Preeklampsia.
responden yang mana sebagian besar 2. Tidak ada hubungan antara Paritas
responden atau pasien melakukan dengan Kejadian Preeklampsia Ada
pemeriksaan ANC dipoli KIA dengan

42 Healthy Tadulako Journal (Tigor, Yuhana, Afrina, Sukri: 34-44)


Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 2 No. 1, Januari 2016 : 1- 75

hubungan antara Pengetahuan berhubungan dengan kejadian


dengan Kejadian Preeklampsia. preeklampsia sehingga hasilnya
3. Tidak ada hubungan antara Riwayat sesuai dengan teori, seperti paritas,
Hipertensi dengan Kejadian riwayat hipertensi dan pemeriksaan
Preeklampsia. Antenatal Care (ANC).
4. Tidak ada hubungan antara
emeriksaan ANC dengan Kejadian
Preeklampsia.
DAFTAR PUSTAKA
Saran
Berdasarkan hasil penelitian diatas, 1. Rustam. 2008. Penyakit Hipertensi
maka penulis memberikan saran sebagai dalam Kehamilan, Jakarta:
berikut : Rosydakarya Remaja.
1. Disarankan untuk bagian manajemen 2. Gafur, A dkk. 2012. Hubungan
RSU Anutapura Palu agar lebih antara Primigravida dengan
meningkatkan rencana strategi dalam Preeklamsia.
mengatasi masalah Preeklampsia di 3. Amelda. 2009. Analisis Faktor-
Poli KIA RSU Anutapura Palu, Faktor yang Berhubungan Dengan
dalam hal ini rumah sakit juga Kadar Kolinesterase Pada
membantu para petugas khususnya Perempuan Usia Subur di Daerah
bagi para perawat untuk Pertanian. Program Pascasarjana
meningkatan sumber daya manusia Universitas Diponegoro Semarang.
seperti pendidikan dan pelatihan 4. AbouZhar C. 2010. Making Sense
serta arahan yang berupa motivasi Of Maternal Mortality Estimates.
yang dapat meningkatkan minat dari Health Information System. School
perawat untuk bisa mengembangkan Of Population Health, University
karirnya dalam memberikan asuhan Of Quensland, Australia.
keperawatan khususnya untuk 5. AbouZhar C. 2011. New Estimates
asuhan keperawatan dalam Of Maternal Mortality and How to
pemenuhan pemberian Pelayanan Interpret Them: Choice or
Kesehatan. Serta menempatkan Confution ?.Reproductive Health
perawat di Poli KIA RSU Anutapura Matters Vol 19 (37) : 117-128.
Palu. 6. Manuaba I.B.G. 2007. Gawat
2. Disarankan bagi pihak institusi agar Darurat Obsentri. Jakarta: EGC.
dapat mempergunakan hasil 7. Rozikhan. 2007. Faktor-Faktor
penelitian ini sebagai referensi di Risiko Terjadinya Preeklamsia
perpustakan kampus. Agar Berat di Rumah Sakit dr. H.
bermanfaat bagi mahasiswa angkatan Soewondo Kedal. Diakses 26
selanjutnya. Agustus 2010.
3. Disarankan bagi peneliti agar http://eprints.undip.ac.id/4918/1/Ro
memanfaatkan hasil penelitian ini zikhan/pdf
dalam kehidupan sehari-hari dapat 8. Eni W, Sulastri. 2008. Faktor-
melanjutkan penelitian ini di tingkat Faktor yang Berhubungan Dengan
studi yang lebih tinggi. Kejadian Preeklamsia di RSUD dr.
4. Disarankan untuk peneliti Moewardi Surakarta.
selanjutnya, perlu dilakukan 9. Duckitt dan Harrington. 2005. Risk
penelitian lebih lanjut untuk dapat Factors For Preeklamsia at
menemukan faktor-faktor yang Antenatal Booking: Systematic

Healthy Tadulako Journal (Tigor, Yuhana, Afrina, Sukri: 34-44) 43


Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 2 No. 1, Januari 2016 : 1- 75

Review Of Controlled Studies. BMJ


33. Diakses 20 Juli
2007.http://www.rsc.prg/ej/cp/2005
/b312950k.pdf.
10. Mochtar R. 2012. Synopsis
Obsentri Jakarta: EGC.
11. Profil Dinkes Sulawesi Tengah
2013
12. Profil RSU Anutapura Palu. 2012-
2013
13. Aziz Alimul Hidayat. 2007. Metode
Penelitian Keperawatan dan Teknik
Analisis Data. Jakarta: Salemba
Medika.
14. Antho. 2012. Jurnal Penelitian
Pengaruh Umur dan Paritas Ibu
Bersalin Terhadap Preeklamsia
Berdasarkan Gejala Klinik.
http://anthogoodwill.blogspot.com/
2012/12/jurnal-penelitian-
pengeruhumur-dan.html
15. Harefa dan Sudarta Yabesman.
2004. Hubungan Karakteristik Ibu
Hamil Dengan Kejadian
Preeklampsia di Rumah Sakit Santa
Elisabeth Medan Tahun 2003-2004.
Medan.
16. Manuaba. 2010. Ilmu Kebidanan,
Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana. Jakarta.
17. Notoatmodjo. 2010. Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta.
18. Hollowell, Jenifer dkk. 2011. The
Effectiveness Of Antenatal Care
Programmes to Reduce Infant
Mortality and Preterm Birth In
Socially Disadvantaged and
Vulnerable Woman In High-Income
Countries: A Systematic Review.
BMC Pregnancy and Childbirth
2011. 11:13 doi:10.1186/1471-
2393-11-13

44 Healthy Tadulako Journal (Tigor, Yuhana, Afrina, Sukri: 34-44)

You might also like