Professional Documents
Culture Documents
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Sistem Informasi Manajemen
Yang dibina oleh Bapak Mohammad Arief
Oleh :
Eksekutif bukanlah sekedar manajer tingkat rendah dengan pangkat yang lebih
tinggi. Ketika manajer mencapai puncak, pekerjaannya berubah secara drastik dan
manajer harus mampu memenuhi tantangan tersebut.
Sistem Informasi eksekutif (EIS) adalah satu jenis dari manajemen informasi
sistem dimaksud untuk memudahkan dan mendukung keterangan dan pembuatan
keputusan kebutuhan dari eksekutif senior dengan menyediakan kemudahan akses
terhadap keduanya internal dan eksternal keterangan relevan untuk bertemu gol
strategis dari organisasi. Ini biasanya dipertimbangkan sebagai satu bentuk
dikhususkan dari satu sistem mendukung keputusan (DSS).
Pada makalah ini, akan lebih lanjut dibahas mengenai Sistem Informasi
Executive.
Vertikal Informasi
Vertikal informasi adalah informasi yang mengalir ke atas, informasi yang
menjelaskan tentang data-data operasional bisnis, yaitu data dari transaksi di dalam
organisasi. Perusahaan menggunakan data transaksi ini untuk melihat seberapa jauh
target, apakah tujuan organisasi sudah tercapai apa belum.
Contoh laporan penjualan, laporan produk-produk yang tidak sesuai dengan
target, laporan produk-produk yang tidak laku. Dari laporan ini dapat dilakukan oleh
strategi, melakukan push marketing ataupun menghentikan produk yang tidak laku,
tidak diminati oleh konsumen.
EIS adalah sistem informasi manajemen yang sangat interaktif dan dikombinasikan
dengan DSS dan AI untuk:
1. Mengidentifikasikan peluang dan masalah,
2. Mampu menyajikan informasi dari berbagai sudut pandang dan memberikan
peluang memperbanyak gambaran untuk memperbaiki pemahaman,
3. Menyediakan tools untuk menganalisa lebih dalam peluang dan masalah
sehingga menemukan strategi.
Seorang eksekutif memiliki tugas dan tanggungjawab yang sangat besar dan
berat dalam usahanya mengendalikan dan mengemudikan organisasi yang
dipimpinya. Adapun tugas-tugas yang dilakukan oleh seorang eksekutif sehari-hari
adalah:
Memberikan visi
Membuat keputusan
Mendiagnosa dan memecahkan masalah
Melaksanakan negoisasi
Menyadarkan dan meyakinkan bawahan
Karakteristik EIS
Suatu penerapan EIS yang berhasil akan meminimalkan penggunan laporan-laporan
hard-copy, namun tetap memberikan informasi-informasi yang paling mutakhir
kepada eksekutif. Dengan EIS, informasi yang kualitatif dapat diperoleh tanpa
penggunaan banyak kertas.
d. Multimedia analisa
Analisa ini mempermudah pembacaan informasi dan pengambilan
keputusan dengan berbagai sudut pandang.
2. Sarana pembentukan keputusan (Decision Support System), yang dapat
membantu eksekutif dalam:
a. Menjelaskan dan menjabarkan penyimpangan/kekecualian yang terjadi.
b. Membentuk suatu model sistem
c. Melihat hal-hal yang mungkin bersifat subyektif dari informasi yang
diterimanya.
3. Sarana sistem pemerintahan secara multi dimensi (Multi Dimension Query)
dan Multi Dimensi dengan Time Series Data.
Tujuannya:
a. Informasi database dibentu menjadi Matriks Multidimendian (2 dimensi,
… n dimensi)
b. Matriks multidimensi dapat dibuat dalam bentuk Sistem Waktu Berseri
tertentu (Time Series).
c. Mempermudah pembacaan informasi dan pengambilan keputusan karena
informasi sudah dalam bentuk Matriks dan per periodik waktu.
Analisa CFSs dapat memberikan 2(dua) dampak bagi seorang eksekutif, yaitu:
1. Memberikan eksekutif untuk memfokuskan kegiatan mereka pada hal-hal
yang sangat penting
2. Membantu eksekutif untuk berfikir melalui informasi yang dibutuhkan.
Ini yang menolong perencanaan sistem informasi dalam
mengidentifikasikan informasi kritis dan menyediakan bagi eksekutif
yang membutuhkan.
CFSs terbagi atas 2 yaitu CSFs internal dan CSFs eksternal. CSFs internal
berhubungan dengan kegiatan yang terjadi dalam perusahaan, seperti meningkatkan
kualits produk atau menurunkan biaya persediaan. Sedangkan CFSs eksternal
berhubungan dengan faktor-faktor yang ada diluar perusahaan tetapi berpengaruh
terhadap perusahaan.
Ada 3 hal penting yang perlu diperhatikan didalam CFSs ini yaitu:
1. Informasi kritis (Critical Information)
Untuk melakukan penelusuran terhadap CFSs, maka informasi yang
berhubungan dengan CFSs tersebut harus tersedia. Daftar informasi yang
kritis tersebut dibuat pada saat analisis CFSs dilakukan. Beberapa informasi
tersebut adalah informasi yang berasal dari internal, sejumlah informasi
lainnya bisa di ekstrak dari database sistem informasi yang ada/berjalan.
2. Asumsi kritis (Crtical Assumption Set)
Asumsi-asumsi kritis yang diberikan dapat berubah berdasarkan kondisi atau
keadaan tertentu. Yang termasuk di dalam asumsi kritis seperti asumsi
tentang kegiatan kompetisi, perkiraan harga minyak beberapa waktu
mendatang, inflasi, keefektifan dari intensif, kreasi pelanggan terhadap
produk baru, faktor-faktor politik dan kecenderungan modal.
3. Keputusan kritis (Critical Decision)
Sekumpulan keputusan yang secara khusus bersifat kritis dalam menjalankan
suatu perusahaan. Kebanyakan keputusan kritis ini dugunakan sebagai dasar
untuk membangun suatu Pendukung Keputusan (Decision Suport System).
Sebagaimana tujuan bisnis, CFS selalu berubah setiap waktu. Hal ini berimplikasi
pada perubahan kebutuhan sistem informasi dan prioritas aktivitas manajemen.
Sehingga dalam kurun waktu yang relatif pendek CFS suatu organisasi harus segera
ditinjau ulang oleh pihak manajemen seiring dengan perubahan pada kondisi internal
maupun eksternal organisasi.
Komputer
Database
Personal Permintaan
Eksekutif
Informasi
Database
Kotak Pos
Menyediakan
Berita,Penjelasan
Informasi
Koleksi mutakhir
Perusahaan
Software
DaDd Data dan Informasi
Eksternal
aaAF Eksekutive
Support
Systems
(ESS)
Management Management
Systems Systems
(MIS) (DSS)
Knowledge Transaction
Systems Processing Systems
(KWS atau OAS) (TPS)
TPS adalah tipe yang merupakan pusat data untuk sistem lainnya. Dalam
kenyataanya manajer melaksanakan kebutuhan integrasi antar level untuk
mengoperasikan bisnis. Kebanyakan sistem dibuat dalam isolasi dari sistem lainnya.
Organisasi tidak dapat membangun sistem pada satu waktu untuk keseluruhan.
Sistem kadang tidak dapat berintegrasi dimana mereka membutuhkannya.
Situasi ini menyebabkan kendala (botleneck) dan tidak efisien di dalam perusahaan
yang berhubungan dengan aktifitas bisnis. Kadang suatu organisasi harus
menghitung a massive effort untuk mengintegrasikan sistem.
BAB III
KESIMPULAN
1. Sistem Informasi Eksekutif merupakan suatu sistem yang khusus dirancang bagi
para manajer pada tingkat perencanaan strategis. Para eksekutif sebagai
perencanaan strategis perusahaan membutuhkan suatu sistem informasi yang
disebut SIE, yang dapat menjawab kebutuhan mereka terhadap informasi-
informasi summary yang mutakhir cepat dan aktual agar bisa merencanakan dan
mengambil keputusan yang tepat dan cepat.
2. Menurut Thierauf, komponen-komponen utama dari SIE adalah sarana
presentasi informasi, sarana pembentukan keputusan dan sarana sistem
pemerintahan multi dimensi.
3. 3 hal penting yang perlu diperhatikan dalam CFSs adalah informasi kritis,
asumsi kritis dan keputusan kritis.
4. Faktor-faktor penentu keberhasilan EIS antara lain sponsor eksekutif yang
mengerti dan berkomitmen, sponsor operasi, staff jasa informasi yg sesuai,
teknologi informasi yang sesuai, manajemen data dan kaitan yang sesuai dengan
tujuan bisnis.
5. EIS dirancang untuk membantu eksekutif atau manajer senior untuk melakukan
pemantauan terhadap perencanaan strategis di masa yang akan datang.
Sedangkan SIM merupakan sistem yang dirancang untuk menangani dan
membantu manajer menengah dalam menjalankan fungsi perencanaan,
pengendalian, dan pengambilan keputusan dengan menyampaikan laporan-
laporan yang dihasilkan secara periodik. Sistem Pendukung Keputusan (DSS)
adalah tipe lain dari pada sistem informasi komputer yang dirancang untuk
mendukung dan meningkatkan proses pengamilan keputusan.
DAFTAR RUJUKAN