You are on page 1of 13

MAKALAH

“KESEHATAN KERJA PADA ORGANISASI KERJA”

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH KESEHATAN DAN


KESELAMTAN KERJA

DOSEN PEMBIMBING

Dosen Pembimbing:

Abdul Ghofar S.Kep.Ns.M.Pd.I

Disusun Oleh:
Arief Bagus Dharmawan (7116014)
Rahmawati Ardiani Pratiwi (7116011)
Novita Sari (7116027)

UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ‘ULUM


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
D3 KEPERAWATAN
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur Tim Penulis panjatkan kepada Allah SWT. yang telah
melimpahkan segala Rahmat dan Karunia-Nya. Berkat Rahmat dan Karunia-Nya
lah kami dapat menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul “KESEHATAN
KERJA PADA ORGANISASI KERJA” ini tepat pada waktunya. Shalawat
bermahkotakan Salam kita hadiahkan keharibaan Baginda Rasullullah
Muhammad SAW. yang telah membawa ummatnya dari alam kebodohan ke alam
yang penuh dengan penerangan Islam dan Pengetahuan.

Ucapan terima kasih tak lupa saya haturkan kepada Dosen, Bapak Abdul
Ghofar S.Kep.Ns.M.Pd.I dan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini.
Penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari titik kesempurnaan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari Pembaca sangat Tim
Penulis harapkan agar makalah ini mengalami perubahan ke arah yang lebih baik.

Akhirnya, Tim Penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi
para Pembaca serta bagi Tim Penulis sendiri.

Jombang, Januari 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB 1......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................2
BAB 2......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
2.1 Definisi...........................................................................................................3
2.2 Kapasitas Kerja, Beban Kerja dan Lingkungan Kerja...................................3
2.3 Kebijakan Upaya Kesehatan Kerja (UKK)....................................................4
2.4 Strategi Upaya Kesehatan Keja......................................................................5
2.5 Pelayanan Kesehatan Kerja............................................................................6
2.6 Ruang Lingkup Kegiatan Pelayanan Kesehatan Kerja...................................6
2.7 Jenis Progrma Pelayanan Kesehatan Kerja....................................................7
BAB 3......................................................................................................................9
PENUTUP................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................9
3.2 Saran.............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................11

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era globalisasi tahun 2020 mendatang, kesehatan kerja merupakan


salah satu prasyarat yang ditetapkan dalam hubungan ekonomi perdagangan
barang dan jasa antar negara yang harus dipenuhi oleh seluruh negara
anggotanya, termasuk bangsa Indonesia. Untuk mengantisipasi hal tersebut
serta mewujudkan perlindungan masyarakat pekerja Indonesia; telah
ditetapkan Visi Indonesia Sehat 2015 yaitu gambaran masyarakat Indonesia di
masa depan, yang penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat,
memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta
memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Pelaksanaan kesehatan kerja merupakan salah satu bentuk upaya untuk
menciptakan tempat atau lingkungan kerja yang aman, sehat, bebas dari
pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi atau terbebas dari
kejadian kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya
dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja suatu perusahaan atau
tempat kerja.
Dalam penjelasan undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang
kesehatan yang telah mengamanatkan antara lain bahwa setiap tempat kerja
harus melaksanakan upaya kesehatan kerja, agar tidak terjadi gangguan
kesehatan pada pekerja, keluarga, masyarakat dan lingkungan disekitarnya

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Definisi Dari Kesehatan Kerja ?

1
2. Bagaimana Kapasitas Kerja, Beban Kerja dan Lingkungan Kerja ?
3. Bagaimana Kebijakan Upaya Kesehatan Kerja ?
4. Bagaimana Strategi Upaya Kesehatan Keja ?
5. Bagaimana Pelayanan Kesehatan Kerja ?
6. Apa Saja Ruang Lingkup Kegiatan Pelayanan Kesehatan Kerja ?
7. Apa Saja Jenis Progrma Pelayanan Kesehatan Kerja ?

1.3 Tujuan
1 Untuk Mengetahui Definisi Dari Kesehatan Kerja
2 Untuk Mengetahui Kapasitas Kerja, Beban Kerja dan Lingkungan Kerja
3 Untuk Mengetahui Kebijakan Upaya Kesehatan Kerja
4 Untuk Mengetahui Strategi Upaya Kesehatan Keja
5 Untuk Mengetahui Pelayanan Kesehatan Kerja
6 Untuk Mengetahui Ruang Lingkup Kegiatan Pelayanan Kesehatan Kerja
7 Untuk Mengetahui Jenis Progrma Pelayanan Kesehatan Kerja

2
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Definisi
Ilmu kesehatan kerja mendalami masalah hubungan dua arah antara
pekerjaan dan kesehatan. Ilmu tidak hanya menyangkut hubungan antara efek
lingkungan kerja dengan kesehatan pekerja, tetapi hubungan antara status
kesehatan pekerja dengan kemampuan untuk melakukan tugas yang harus
dikerjakan.

Program kesehatan kerja merupakan suatu hal penting dan perlu


diperhatikan oleh pihak pengusaha. Karena dengan adanya program
kesehatan yang baik akan menguntungkan para karyawan secara material,
karena karyawan akan lebih jarang absen, bekerja dengan lingkungan yang
lebih menyenangkan, sehingga secara keseluruhan karyawan akan mampu
bekerja lebih lama. “ Istilah kesehatan dan keselamatan kerja mengacu pada
kondisi psikologis fisik dan psikologis pekerja yang merupakan hasil dari
lingkungan yang diberikan oleh perusahaan. Jika suatu perusahaan melakukan
pengukuran keamanan dan kesehatan yang efektif, semakin sedikit pegawai
yang mengalami dampak penyakit jangka pendek atau jangka panjang akibat
bekerja di perusahaan tersebut.”

Spesialisasi dalam ilmu kesehatan dan kedokteran beserta prakteknya


yang bertujuan agar pekerja memperoleh derajad kesehatan setinggi-tingginya
baik fisik, mental maupun sosial dengan usaha-usaha preventif dan kuratif
terhadap penyakit atau gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor-
faktor pekerjaan dan lingkungan kerja serta terhadap penyakit-penyakit
umumnya.

2.2 Kapasitas Kerja, Beban Kerja dan Lingkungan Kerja


Kapasitas kerja,beban kerja, dan lingkungan kerja merupakan tiga
komponen utama dalam system kesehatan kerja. Dimana hubungan interaktif

3
dan serasi antara ketiga komponen tersebut akan menghasilkan kesehatan
kerja yang baik dan optimal.
Kapasitas kerja yang baik seperti status kesehatan kerja dan gizi kerja
yang baik serta kemampuan fisik yang prima diperlukan agar pekerja dapat
melakukan pekerjaannya dengan baik.
Beban kerja meliputi beban kerja fisik maupun mental. Akibat beban
kerja terlalu berat atau kemampuan fisik yang terlalu lemah dapat
mengakibatkan seseorang pekerja menderita gangguan atau penyakit akibat
kerja.
Kondisi lingkungan kerja yaitu keadaan lingkungan tempat kerja pada
saat bekerja, misalnya panas,debu,zat kimia dan lain-lain, dapat merupakan
bebam tambahan trhadap pekerja. Beban beban tambahan tersebut secara
sendiri-sendiri atau bersama sama menjadi gangguan atau penyakit akibat
kerja.
Perhatian yang baik pada kesehatan kerja dan perlindungan risiko
bahaya di tempat kerja menjadikan pekerja dapat lebih nyaman dalam
bekerja. Dalam Undang-undang No. 36 tahun 2009 dinyatakan bahwa
kesehatan kerja diselenggarakan agar setiap pekerja dapat bekerja secara
sehat tanpa membahayakan diri sendiri dan masyarakat sekelilingnya, agar
diperoleh produktivitas kerja yang optimal sejalan dengan program
perlindungan tenaga kerja

2.3 Kebijakan Upaya Kesehatan Kerja (UKK)


Di Indonesia kebanyakan yang dilakukan dalam pelayanan upaya kesehatan
kerja di tempat pelayanan kerja yaitu :
1. UKK dilaksanakan secara paripurna, berjenjang dan terpadu.
2. Pelayanan kesehatan kerja merupakan kegiatan integral dari pelayanan
kesehatan pada kesehatan tingkat primer maupun rujukan.

3. Pelayanan kesehatan kerja diperkuat dengan sistem informasi, surveilans


& standar pelayanan sesuai dengan peraturan undang-undang dan IPTEK.

4. Peningkatan mutu pelayanan kesehatan kerja paripurna


4
5. Promosi K3 dilaksanakan secara optimal

6. Peningkatan koordinasi pelaksanaan UKK pada Tingkat Nasional,


Propinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan & Kelurahan/Desa.

7. Memberdayakan Puskesmas sebagai jejaring pelayanan yang efektif


dibidang kesehatan kerja pada masyarakat pekerja utamanya di sektor
informal.

8. Pengembangan wadah partisipatif kalangan pekerja informal (Pos UKK)


sebagai mitra kerja PKM dalam rangka membudayakan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3)

2.4 Strategi Upaya Kesehatan Kerja


1) Pembinaan Program
a) Perluasan jangkauan pelayanan ke seluruh lapisan masyarakat pekerja
formal & informal melalui sistem yankes yang sudah berjalan &
potensi pranata sosial yang sudah ada.
b) Peningkatan mutu pelayanan dengan standardisasi, akreditasi & SIM
(Sistem Informasi Manajemen).
c) Promosi K3 dilaksanakan dengan pendekatan Advokasi, Bina Suasana,
dan Pemberdayaan & Pembudayaan K3 dikalangan dunia usaha &
keluarganya serta masyarakat sekelilingnya.
d) Pengembangan program Upaya Kesehatan Kerja melalui
Kabupaten/Kota Sehat.

2) Pembinaan Institusi

a) Pengembangan jaringan yankesja yg meliputi Pos UKK, Klinik


Perusahaan, Puskesmas, BKKM (Balai Kesehatan Kerja Masyarakat)
& Rumah Sakit.
b) Pengembangan jaringan kerjasama & penunjang yankesja, baik lintas
program maupun lintas sektor.
c) Pelembagaan K3 di tempat kerja yang merupakan wahana utama
penerapan program K3.
d) Memperjelas peran manajemen & serikat pekerja dalam program K3.

3) Peningkatan Profesionalisme
5
a) Penambahan tenaga ahli K3 di tingkat Pusat, Propinsi dan
Kabupaten/Kota.
b) Peningkatan Kemampuan & Keterampilan K3 petugas kesehatan
melalui Diklat.
c) Pengembangan profesionalisme K3 bekerjasama dengan ikatan profesi
terkait.

2.5 Pelayanan Kesehatan Kerja


Pelayanan kesehatan kerja adalah pelayanan kesehatan yang diselenggarakan
di tempat kerja dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap tenaga kerja yang berdampak
positif bagi peningkatan produktifitas kerja.

Syarat pengadaan pelayanan kesehatan kerja, didasarkan pada :

1) UU NO.36 tahun 2009 tentang Kesehatan.


2) Kepmenkes No. 920 tahun 1986 tentang upaya pelayanan swasta di bidang
medik.

3) Permenakertrans RI No.03/MEN/1982 tentang Pelayanan Kesehatan kerja


dimana Pelayanan Kesehatan kerja diadakan tergantung pada jumlah
tenaga kerja & tingkat bahayanya.

2.6 Ruang Lingkup Kegiatan Pelayanan Kesehatan Kerja


1) Pemeriksaan dan seleksi calon pekerja & pekerja.
2) Pemeliharaan kesehatan (promotif, preventif, kuratif & rehabilitatif).
3) Peningkatan mutu & kondisi tempat kerja.
4) Penyerasian kapasitas kerja, beban kerja & lingkungan kerja.
5) Pembentukan & pembinaan partisipasi masyarakat pekerja dalam
pelayanan kesehatan kerja.

2.7 Jenis Program Pelayanan Kesehatan Kerja


Program Pelayanan kesehatan kerja lebih ditekankan pada pelayanan:

1. Pelayanan Kesehatan Kerja Promotif, meliputi :

6
a) Pendidikan dan penyuluhan tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(K3)
b) Pemeliharaan berat badan yang ideal
c) Perbaikan gizi, menu seimbang & pemilihan makanan yang sehat &
aman, Higiene Kantin.
d) Pemeliharaan lingkungan kerja yang sehat (Hygiene & sanitasi)
e) Kegiatan fisik : Olah raga, kebugaran
f) Konseling berhenti merokok /napza
g) Koordinasi Lintas Sektor
h) Advokasi

2. Pelayanan Kesehatan Kerja Preventif, meliputi :

a) Pemeriksaan kesehatan (awal, berkala, khusus).


b) Imunisasi.
c) Identifikasi & pengukuran potensi risiko.
d) Pengendalian bahaya (Fisik, Kimia, Biologi, Psikologi, Ergonomi).
e) Surveilans Penyakit Akibat Kerja (PAK), Penyakit Akibat Hubungan
Kerja (PAHK), Kecelakaan Akibat Kerja (KAK) & penyakit lainnya.
f) Monitoring Lingkungan Kerja.

3. Pelayanan Kesehatan Kerja Kuratif, meliputi :

a) Pertolongan pertama pada kasus emergency.


b) Pemeriksaan fisik dan penunjang.
c) Melakukan rujukan.
d) Pelayanan diberikan pada pekerja yang sudah mengalami gangguan
kesehatan.
e) Pelayanan diberikan meliputi pengobatan terhadap penyakit umum
maupun penyakit akibat kerja.
f) Terapi Penyakit Akibat Kerja (PAK) dengan terapi kasual/utama &
terapi simtomatis.

4. Pelayanan Kesehatan Kerja Rehabilitatif, meliputi :

a) Rehabilitasi medik.
b) Latihan dan pendidikan pekerja untuk dapat menggunakan
kemampuannya yang masih ada secara maksimal.
c) Penempatan kembali pekerja yang cacat secara selektif sesuai
kemampuannya.

7
5. Pelayanan Kesehatan Kerja Rujukan yaitu Rujukan pasien /penderita ke
sarana kesehatan yang lebih tinggi.

a) RUJUKAN MEDIK –> pengobatan & rehabilitasi –> Pos UKK –>
Puskesmas –> BKKM –> RSU/RS.Khusus
b) RUJUKAN KESEHATAN :
Sampel Lingkungan –> Balai Teknik Kesehatan Lingkungan/Balai
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Sampel Laboratorium –> Balai Latihan Kerja
Kasus Pencemaran –> Kabupaten/Kota

BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesehatan kerja adalah ilmu yang mendalami masalah hubungan dua
arah antara pekerjaan dan kesehatan.
Kapasitas kerja merupakan status kesehatan kerja dan gizi kerja yang
baik serta kemampuan fisik yang prima diperlukan agar pekerja dapat
melakukan pekerjaannya dengan baik.
Beban kerja merupakan beban kerja fisik maupun mental. Akibat
beban kerja terlalu berat atau kemampuan fisik yang terlalu lemah dapat
mengakibatkan seseorang pekerja menderita gangguan atau penyakit akibat
kerja.
8
Kondisi lingkungan kerja yaitu keadaan lingkungan tempat kerja,
misalnya panas,debu,zat kimia dan lain-lain, dapat merupakan bebam
tambahan trhadap pekerja. Beban - beban tambahan tersebut secara sendiri-
sendiri atau bersama sama menjadi gangguan atau penyakit akibat kerja
Strategi dalam Kesehatan kerja meliputi :
1. Pembinaan program
2. Pembinaan institusi
3. Peningkatan profesionalisme.
Program Pelayanan kesehatan kerja lebih ditekankan pada pelayanan:
1. Promotif
2. Preventif
3. Kuratif
4. Rehabilitatif dan
5. Pelayanan Rujukan
Sasaran kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi Tenaga Kerja & orang
lain yg berada di tempat kerja , terjadinya kecelakaan kerja , peledakan,
penyakit akibat kerja kebakaran, & polusi yang memberi dampak negatif
terhadap korban, keluarga korban, perusahaan, teman sekerja korban,
pemerintah, & masyarakat.

3.2 Saran

Kami selaku penulis berharap kepada pembaca khususnya kami


sendiri agar dapat menambah pengetahuan dan keterampilan tentang
kesehatan kerja pada organisasi kerja.

9
DAFTAR PUSTAKA

Adhien. 2012 http://adhienbinongko.blogspot.co.id/2012/10/makalah-kesehatan-


kerja.html (26 Januari 2018)

Arie. 2013. https://arisetiabudiblog.wordpress.com/2013/06/20/kesehatan-dan-


keselamatan-kerja-k3-definisi-indikator-penyebab-dan-tujuan-penerapan-
keselatan-dan-kesehatan-kerja/ (26 Januari 2018)

Osha. 2017. http://www.safetyshoe.com/tag/pengertian-kesehatan-kerja/ (25


Januari 2018)

Tiara. 2012. https://tiarasalsabila.com/2012/03/24/pengawasan-k3-kesehatan-


kerja/ (25 Januari 2018)

10

You might also like