You are on page 1of 8

PROSIDING SIMPOSIUM DAN SEMINAR

GEOMEKANIKA KE-1 TAHUN 2012


MENGGAGAS MASA DEPAN REKAYASA BATUAN &
TEROWONGAN DI INDONESIA

STUDI LABORATORIUM MATERIAL LIMBAH PANASBUMI DAN


LIMBAH PENGGILINGAN BERAS UNTUK MENINGKATAN KEKUATAN
DINDING LUBANG BOR
Oleh :
KRT. Nur Suhascaryo,
Zusry Jaifan.
Andry Nugraha

Teknik Perminyakan UPN ”Veteran” Yogyakarta


Emal: suhascaryo@yahoo.com

Abstrak

M aterial limbah panasbumi (scale silica) merupakan endapan yang terbentuk akibat proses
kondensasi fluida produksi pada lapangan panasbumi, yang mengendap pada fasilitas produksi
permukaan. Hal tersebut menyebabkan terjadinya permasalahan penyumbatan pada pipa
produksi (Scaling Problem) di lapangan panasbumi. Limbah penggilingan beras (organic silica)
merupakan abu silika yang dihasilkan dari pembakaran sekam padi. Scale silica dan organic silica
merupakan sumber silica ringan alam Indonesia yang belum dapat dimanfaatkan secara maksimal,
sehingga perlu dilakukan penelitian terhadap pemanfaatan silika ringan tersebut sebagai material untuk
meningkatkan kekuatan dinding lubang bor (extender additive)pada pembuatan terowongan atau
konstruksi sumuran..
Pemanfaatan scale silicate dan organic silicate sebagai extender additive diuji di laboratorium
semen pemboran prodi Teknik Perminyakan dengan 2 tahapan pengujian, yaitu pengujian komposisi
kimia dan pengujian sifat fisik semen pemboran terhadap penambahan scale silicate dan , organic silicate,
dan extender pembanding (Bentonit dan Fly Ash) sesuai dengan standard Aerican Petroleum Institute
Spec. 10. Sifat fisik semen pemboran yang diuji meliputi Density, Rheology, Free Water, dan
Compressive Strength pada berbagai macam variasi temperature.
Hasil pengujian laboratorium menunjukkan bahwa silica scale dan silica organic memiliki
kandungan Silica Dioxide (SiO2) sebesar 93 % dan 90%. Pada komposisi slurry 90:10 (semen Class
G:Extender), penambahan scale silica dan organic silica menghasilkan densitas slurry sebesar 15,66 ppg
dan 15,61 ppg, sedangkan fly ash menghasilkan densitas slurry sebesar 15,69 ppg. Pada pengujian
compressive strength slurry yang berdensitas 15,7 ppg dengan temperatur 302 0F, penggunaan scale
silica dan organic silica menghasilkan compressive strength sebesar 3853 psi dan 3739 psi, dan jika
menggunakan fly ash dan bentonit hanya sebesar 3295 psi dan 2922 psi. Penggunaan scale silica dan
organic silica menghasilkan semen ringan yang kuat , hal ini akan meningkatkan kekuatan dinding
lubang.

Key word : Material limbah panasbumi dan limbah penggilingan beras, Standard American Petroleum
Institute

Pendahuluan dalam slurry semen. Peningkatan dalam


Pemanfaatan material Perlite dan Fly Ash penggunaan bentonite akan menyebabkan
sebagai Extender telah digunakan oleh terjadi penurunan Compressive Strength dari
perusahaan semen pemboran untuk menurunkan semen pemboran.
tekanan kolom semen dan menjaga stabilitasn Endapan – endapan Scale silica yang
lubang bor dari semen pemboran, tetapi bahan merupakan salah satu limbah dari panas bumi
tambahan tersebut memiliki harga yang relatif yang berwujud padat dengan kandungan Silica
mahal, dan sangat terbatas dalam dioxide (SiO2) sebesar 90 % – 98 %, belum
penyediaannya. Peneliti mencoba menggunakan dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin,
material limbah panasbumi dan penggilingan sehingga perlu dilakukan penelitian untuk
padi. pemanfaatan limbah tersebut.
Bentonite juga sering digunakan Organic silica yang diperoleh dari
perusahaan semen pemboran sebagai extender limbah pertanian yang berupa Sekam Padi

1-6
PROSIDING SIMPOSIUM DAN SEMINAR
GEOMEKANIKA KE-1 TAHUN 2012
MENGGAGAS MASA DEPAN REKAYASA BATUAN &
TEROWONGAN DI INDONESIA

mengandung Silica dioxide (SiO2) sebesar 70 % Area permukaan yang tinggi dari
– 91 %. Pemanfaatan abu sekam padi pada saat Condensed Silica Fume membutuhkan
ini hanya digunakan sebagai bahan bakar dan peningkatan air yang digunakan dalam slurry
median tanam tumbuhan. Hal tersebut (water require). Oleh karena itu slurry yang
menyebabkan sekam padi belum dapat berdensitas rendah 11,0 lb/gall dapat memiliki
dimanfaatkan secara maximal dan masih sedikit/ no free water. Condensed Silica Fume
memiliki harga jual yang rendah. digunakan secara normal sebesar 15 %, dan jika
Untuk mengetahui kemampuan Silica digunakan sebesar 28 % BWOC, masih di
dioxide (SiO2) dari limbah panasbumi dan izinkan(6).
penggilingan padi dalam menurunkan densitas Selain itu pada tahun yang sama
dari semen pemboran, terlebih dahulu harus diadakan penelitian tentang pemanfaatan abu
dilakukan pengolahan dan penelitian di sekam padi sebagai bahan pengisi konstruksi
laboratorium semen pemboran Teknik lapis permukaan jalan yang ternyata mampu
Perminyakan FTM UPN “Veteran” Jogjakarta. menghasilkan campuran yang lebih kuat (Agah,
Ada 2 bentuk pembagian silica yang 1984).
digunakan dalam semen pemboran, yaitu α- Dasar Teori
quartz dan Condensed Silica Fume(6). Penyemenan merupakan suatu proses
Silika sebagai α-quartz sebagian besar pemompaan slurry (yang telah dirancang)
digunakan untuk meningkatkan kekuatan semen kedalam annulus lubang melalui peralatan –
terhadap pengaruh temperatur tinggi (Strength peralatan penyemenan, untuk tujuan tertentu.
Retrogression) ketika semen di tempatkan pada Bubur semen (slurry) yang digunakan
thermal well. Berdasarkan ukuran partikel harus direncanakan (slurry design) sebelum
silica, sebagian besar digunakan Silica Sand melakukan penyemenan di lubang sumur, agar
(100 μm) dan Silica Flour (15 μm)(6). pekerjaan penyemenan dapat berjalan lancar
Condensed Silica Fume (microsilica) sesuai dengan yang direncanakan. Ada beberapa
adalah suatu produk dari produksi Silicon, hal yang penting untuk diperhatikan dalam
Ferrosilicon, dan campuran Silica lainnya. perencanaan slurry, salah satunya adalah sifat
Partikelnya berfasa gelas (amorphous silica) fisik dari slurry semen yaitu berat jenis
dengan ukuran partikel 0,1 μm – 0,2 μm, sekitar (Density).
50 – 100 kali lebih halus dibandingkan portland Berat jenis didefenisikan sebagai
cement, oleh karena itu area permukaannya perbandingan antara massa per volume suatu
(surface area) sangat tinggi (15.000 – 25.000 zat. Berat jenis bubur semen merupakan faktor
m2/kg)(6). yang paling penting dalam perencanaan slurry,
Condensed Silica Fume sangat mudah dikarenakan perubahan densitas akan
bereaksi karena sangat halus dan murni, dan mempengaruhi sifat – sifat fisik bubur semen
materil pozzolan yang sangat aktif (Parker, yang lainnya seperti Thickening Time,
1985). Tingkatan dari aktivitas pozzolanic telah Rheology, Compressive Strength, dan yang
mengizinkan terbentuknya sistem semen yang lainnya. Besar minimum densitas slurry yang
berdensitas rendah (Low Density Cement digunakan harus lebih besar dari 2 ppg dari
System) dengan laju peningkatan yang tinggi densitas lumpur pemboran. Jadi dalam
dalam Compressive Strenght (carathers and pelaksanaanya di lapangan, densitas merupakan
crook, 1987). hal utama yang harus dipantau, agar selalu stabil
Fly ash yang merupakan abu dari dalam proses pencampuran. Beraj jenis slurry
tungku pembakaran batubara yang memiliki semen merupakan :
densitas 2.0 – 2.9 gr/cc (David et al, 1937). Fly DS = (Ws + Wad + Wair) / (Vs + Vad + Vair) ... (1)
ash sering sekali digunakan sebagai material Keterangan :
tambahan dalam slurry penyemenan sumur. Ds : Densitas slurry, ppg
Penggunaan fly ash dalam slurry pemboran Ws : Berat semen, lb
harus dikontrol, karena akan meningkatkan free Wadd : Berat bahan tambahan, lb
water slurry. Pengontrolan dilakukan dengan Wair : Berat air, lb
penambahan sejumlah bentonite kedalam Vs : Volume semen, gallon
campuran slurry. Pencampuran fly ash kedalam Vadd : Volume bahan tambahan, gallon
slurry semen akan meningkatkan compressive Vair : Volume air, gallon
strenght semen. Berdasarkan persamaan 1, maka berat
slurry sangat dipengaruhi oleh densitas material

1-7
PROSIDING SIMPOSIUM DAN SEMINAR
GEOMEKANIKA KE-1 TAHUN 2012
MENGGAGAS MASA DEPAN REKAYASA BATUAN &
TEROWONGAN DI INDONESIA

atau additif yang digunakan dalam campuran akan meyebabkan terjadinya kegagalan dalam
slurry. Tidak hanya densitas saja, tetapi absolute penyemenan atau loss circulation (hilangnya
volume dari masing masing material. Densitas slurry semen masuk ke dalam rekahan). Lihat
slurry akan mempengaruhi tekanan hidrostatik gambar 3.1.
(Hydrostatic Pressure) dari slurry pada saat Sehingga untuk menghindari hal
mengisi lubang bor. Persamaannya dapat ditulis tersebut, tekanan hidrostatik dari slurry harus
secara matematis yaitu : diturunkan, dengan cara menurunkan densitas
Ph = 0.052 x ρ x depth ............... (2) slurry semen pemboran. 3.2
Keterangan : Penurunaan densitas semen dapat
Ph : Tekanan Hidrostatik, psi dilakukan dengan menggunakan 5 metode,
ρ : Densitas, ppg yaitu(6) : Reduce Slurry Density; Increase Slurry
Depth : Kedalam kolom lubang, ft Yield; Water Extenders; dan Low Density
Jika tekanan hidrostatik dari slurry Aggregates (Perlite, Bentonite, Fly Ash,
semen lebih besar dari tekanan formasi batuan, Microsphere and Sodium Silicate), serta
maka formasi batuan akan pecah (Batuan yang Gaseous Extenders (Nitrogen).
keras) dan runtuh (batuan yang lunak). Hal ini

Hydrostatic Pressure
of Cement Slurry

Tekanan Slurry > Tekanan Formasi


Depth

Densitas
Temperature

Formasi Akan Pecah

Gambar 1. Pengaruh Kolom semen terhadap kestabilan lubang bor

METODE PENELITIAN Silica Organic yang diperoleh dari


1. Sampling hasil pembakaran limbah industri gula yang
Limbah Endapan Silica Panas Bumi berupa Sekam Padi (limbah pertanian) yang
(Silica Scale) merupakan endapan yang mengandung Silica dioxide (SiO2) sebesar 70 %
terbentuk dari fluida Geothermal (Geothermal – 91 %. Dimana tebu dan padi merupakan salah
Brine) yang mengalir kepermukaan melalui pipa satu komoditas pertanian yang dimiliki
dari reservoir dengan temperatur yang lebih dari Indonesia sebagai negara agraris.
1800 C di bawah permukaan, menuju temperatur 2. Peralatan dan Bahan
yang rendah di permukaan. Scale terendapkan Peralatan yang digunakan untuk uji
sendiri sebagai amorphous silica atau dengan coba laboratorium dari persiapan, pembuatan
cation lainnya didalam bentuk silica cation semen, pengukuran densitas dan rheologi
seperti besi, atau aluminium Silica. Mineral semen, hingga pengukuran compressive
silica oksida atau quartz (SiO2) biasanya strength semen, yaitu :
terbentuk dalam limbah endapan panas bumi Timbangan Digital (Digital Balance)
(Scale). Dan kebanyakan berwarna putih keabu a. Mixing Blender
– abuan hingga hitam. Limbah endapan panas b. Mud Balance Gelas Ukur (100 dan 250 cc)
bumi (Scale) dengan komposisi utama Silica c. Fann Viscometer
Dioxide (SiO2) berbentuk tepung (Flour). d. Hydraulic Carver Press
Kebanyakan limbah endapan panas e. Mold (cetakan)
bumi (Scale) didapatkan pada daerah panas f. Oven
bumi yang memiliki temperatur bawah Bahan dan material tambahan yang digunakan
permukaan yang tinggi (ditunjukkan dengan dalam pengetesan meliputi :
adanya kenampakan Boiling Hot Spring, dan Semen Pemboran (Class G)
Geyser di permukaan). Tempat di temukannya Silica Scale
Scale di Indonesia terdapat di Jawa Tengah, dan Silica Organic (Sekam padi)
juga sedikit di daerah panas bumi lainnya. Bentonite

1-8
PROSIDING SIMPOSIUM DAN SEMINAR
GEOMEKANIKA KE-1 TAHUN 2012
MENGGAGAS MASA DEPAN REKAYASA BATUAN &
TEROWONGAN DI INDONESIA

Air Destilasi Hasil dan Pembahasan


Pemanfaatan silica scale yang
3. Variabel Penelitian merupakan sisa endapan dari produksi
a. Variabel Bebas Geothermal memiliki komposisi kimia SiO2
Penggunaan Silica Scale, Silica Organic dan sebesar 93.337% dan silica organic yang
Bentonite. merupakan limbah pertanian berupa sekam padi
b Variabel Tergantung yang memiliki komposisi kimia SiO2 sebesar
Efek dari penambahan material pengganti 90.612%, diujikan dalam bentuk serbuk halus
(Silica Scale, dan Silica Organic) dan yang berukuran 60 mesh. Silica scale langsung
Bentonite dibeberapa persentase terhadap diambil dari dieng, sedangkan untuk silica
penurunan densitas slurry. Selain itu juga organic berasal dari abu pembakaran sekam
dilihat efek peningkatan compressive padi.
strength dari penambahan material Berdasarkan “Spec 10 A API” Semen
pengganti (Silica Scale, dan Silica Organic) Class ”G” memiliki densitas standar sebesar
dan bahan tambahan (Bentonite) ke dalam 15.8, dengan standar air yang dibutuhkan dalam
slurry dibeberapa kondisi temperatur dengan pencampuran sebesar 44% (BWOC).
densitas slurry yang tetap. Melalui pengukuan densitas material
diketahui bahwa silica scale memiliki absolute
4. Prosedur Penelitian di laboratorium volume sebesar 0.0910 gall/lb dengan specific
4.1. Penyiapan silica scale dan skam padi gravity sebesar 2.328 gr/cc, pada silica organic
Silica scale yang berbentuk serbuk memiliki absolute volume sebesar 0.117 gall/lb
langsung diambil di lapangan panasbumi. dan specific gravity sebesar 2.116 gr/cc, dan fly
Sedangkan untuk skam padi terlebih dahulu ash memiliki absolute volume sebesar 0.0483
harus dibakar dengan menggunakan temperatur gall/lb dengan specific gravity sebesar 2.48
6000C untuk menjadikannya bubuk putih halus. gr/cc. Hal tersebut menyebabkan, jika silica
Proses selanjutnya adalah pengayakan kedua scale dan sekam padi dicampurkan kedalam
bahan tersebut. Pengayakan dilakukan dengan slurry akan menghasilkan penurunan densitas
menggunakan screen berukuran 60 mesh. Bahan yang lebih tinggi dibandingkan fly ash (extender
– bahan silica scale ataupun skam padi yang standart di perusahaan). Bedahalnya dengan
lolos dari screen, maka dapat digunakan bentonite, walaupun bentonit memiliki absolute
langsusng sebagai material peringan dalam volume sebesar 0.0454 gall/lb dengan specific
slurry semen pemboran. gravity yang lebih besar dari ke tiga material
4.2. Pengukuran perensentase kandungan SiO2 diatas tadi yaitu sebesar 2.65 fr/cc, tetapi
dalam scale silica dan organic silica (skam padi) bentonite mampu menurunkan densitas slurry
Pengukuran besarnya kandungan SiO2 pada lebih signifikan dibandingkan 3 material
silica scale dan skam padi (material peringan) penggandi (silica scale, sekam padi dan fly ash).
dilakukan dengan menggunakan sinar x-ray di Hal tersebut terjadi karena pada saat dilakukan
laboratorium analisa kimia. Analisa mineral penambahan bentonite pada slurry, maka harus
tidak dapat dilakukan dengan menggunakan ditambahkan juga air tambahan kedalam slurry
metode petrografi, dikarenakan material sebesar 5.3 % BWOC setiap pemakain 1%
tersebut berbentuk bubuk, sehingga tidak bisa bentonite (menurut API), sehingga bentonite +
disayat untuk dilihat kandungan mineral dan air tambahan itulah yang berperan dalam
struktur kristalnya. menghasilkan densitas yang lebih rendah
4.3. Pengukuran densitas dan absolute volume dibandingkan material extender lainnya.
dari scale silica dan organic silica (skam padi). Sebagai contoh dapat dilihat pada hasil
Pengukuran densitas dan absolute volume harus penelitian di table 1, maka komposisi slurry
dilakukan agar perancangan slurry dapat semen : silica scale (50 : 50) dapat
dilakukan dengan akurat. Besarnya densitas dan manghasilkan densitas sebesar 14.91 ppg.,
absolute volume sangat dipengaruhi oleh untuk silica organic dengan komposisi slurry
mineral penyusun dari silica scale dan skam semen : sekam padi perbandingan (50 : 50)
padi. Proses pengukuran densitas silica scale mampu menghasilkan densitas sebesar 14.64
dan skam padi dilakukan dengan menggunakan ppg, untuk komposisi slurry semen : fly ash (50
mud balance : 50) hanya dapat menghasilkan densitas sebesar
15.09 ppg, sedangkan penambahan 10% BWOC
bentonite saja bentonite dapat berhasil

1-9
PROSIDING SIMPOSIUM DAN SEMINAR
GEOMEKANIKA KE-1 TAHUN 2012
MENGGAGAS MASA DEPAN REKAYASA BATUAN &
TEROWONGAN DI INDONESIA

menurunkan densitas slurry standart menjadi 2. Pada penambahan extender dengan


13.00 ppg. perbandingan komposisi semen dan extender
Pada sample yang telah diuji (silica sebesar 50:50, maka silica scale menghasilkan
scale dan silica organic), diketahui bahwa densitas sebesar 14.91 ppg, silica organic
penambahan material pengganti di atas 10% menghasilkan densitas sebesar 14.64 ppg,
kedalam slurry, harus dilakukan penambahan air sedangkan fly ash menghasilkan densitas semen
diikuti. Penambahan air tesebut dapat dilakukan sebesar 15.09 ppg. Hal tersebut akan berbeda
dengan menambahkan bentonite, agar viskositas dengan melakukan penambahan bentonit pada
slurry tidak terlalu tinggi. semen yang disertai dengan penambahan air,
Berdasarkan pengujian kimia, sehingga menyebabkan densitas semen turun
diketahui komposisi kimia dari silica scale dan terlalu tajam.
silica organic yang memiliki kandungan SiO2 3. Pemakaian material pengganti (silica scale
yang cukup tinggi, sehingga untuk melihat efek & silica organic) pada penambahan di atas10%
pengembangan dari compressive strength semen harus diikuti penambahan air untuk mencegah
akibat penggunaan material pengganti sebagai terjadinya viskositas yang tinggi dari slurry
extender di slurry semen, dilakukan pengujian semen.
compressive strength semen yang berkomposisi 4. Penambahan silica scale dan silica organic
semen + silica scale, semen + sekam padi, dan sebagai extender ke dalam slurry semen
dan sebagai pembanding dilakukan juga pemboran yang berdensitas 15.7 ppg pada
pengukuran pada slurry yang berkomposisi temperatur 3020 F (high temperature)
semen + bentonite, pada densitas yang tetap menghasilkan compressive strength sebesar
yaitu 15.7 ppg, dibeberapa temperatur. 3853.55 psi dan 3738.93 psi, sedangkan untuk
Melalui gambar 5.2 dapat dilihat penambahan extender pembanding yaitu fly ash
bahwa dengan penggunaan silica scale sebagai dan bentonit menghasilkan compressive
extender, compressive strength dari semen strength sebesar 3296 psi (berdasarkan Tugas
pemboran pada temperatur tinggi yaitu 302º F Akhir Dwi Ambarwati, 2003, UPNYK) dan
sebesar 3853.44 psi, sedangkan untuk sekam 2922.32 psi.
padi mampu menghasilkan compressive 5. Pemanfaatan silica scale & silica organic
strength sebesar 3738.93 psi, sehingga dapat sebagai extender alternative pada semen
dilihat bahwa penambahan silica scale dapat pemboran, memiliki keuntungan yaitu
memberikan efek peningkatan compressive menghasilkan jangkauan penurunan denistas
strength yang lebih tinggi dibandingkan yang lebih jauh dengan kualitas compressive
penambahan sekam padi. Hal tersebut terjadi strength semen yang lebih baik dibandingkan
karena kandungan SiO2 pada silica scale lebih dengan penggunaan fly ash (extender yang
besar dibandingkan pada sekam padi yaitu digunakan pada saat ini di lapangan) pada
93.337 %. temperatur tinggi (3020 F).
Beda halnya jika dibandingkan dengan
penggunaan bentonite sebagai extender dalam Daftar Pustaka
slurry semen. Melalui gambar 5.2 juga, dapat A.J. Ellis and W.A.J Mahon, 1977, Chemistry
dilihat bahwa penambahan 0.3 % BWOC and Geothermal System, United
bentonite untuk menghasilkan densitas slurry Kingdom Edition, Academic Press, Inc.
yang konstan di 15.7 ppg, memiliki
kencenderungan untuk menurun pada API Specification 10A, 2002, Specification for
temperatur tinggi, yaitu dengan temperatur Cement and Materials for Well Semening,
permukaan dihasilkan compressive strength Twenty – Third edition, America
sebesar 3463.66 psi, sedangkan pada temperatur Petroleum Institute.
302º F dihasilkan compressive strength sebesar
2922.32 psi. jadi terjadi penurunan compressive API Recommended Practice 10B, 1997,
strength semen sekitar 541.34 psi. Recommended Practice for Testing Well
Cementing, Twenty–Second Edition,
Kesimpulan America Petroleum Institute.
1. Berdasarkan analisa kimia yang dilakukan,
silica scale dan sekam padi mengandung Ambarwati Dwi, 2003, ”Studi Laboratoris
komposisi kimia SiO2 yang cukup tinggi, yaitu Kekuatan Semen Kelas G Sebagai Akibat
93.33.7 dan 90.612 %. Penambahan Extender Additive

1-10
PROSIDING SIMPOSIUM DAN SEMINAR
GEOMEKANIKA KE-1 TAHUN 2012
MENGGAGAS MASA DEPAN REKAYASA BATUAN &
TEROWONGAN DI INDONESIA

Microsphere dan Fly Ash Pada


Pengkondisian Temperatur Tinggi”, Tugas
Akhir, UPN ”Veteran” Yogyakarta.

Edward F. Wahl, 1977, Geothermal Energy


Utilization, A Wiley – Interscience
Publication, John Wiley & Sons Inc.

Suhascaryo Nur, Wibowo Edi, dan Suroyo Budi,


2001, Kinerja Expanding Additive Baru
Untuk Meningkatkan Shear Bond Strength
(Sb) Semen Pada Kondisi HPHT,
Simposium National IATMI 2001,
Yogyakarta.

V.N Kashpura, and V.V Potapov, 2000, Study


of The Amorphous Silica Scale Formation
The Mutnovskoe Hydrothermal Field
Russia),Twenty Fifth Workshop On
Geothermal Reservoir Engineering,
Stanford University, California.

1-11
PROSIDING SIMPOSIUM DAN SEMINAR
GEOMEKANIKA KE-1 TAHUN 2012
MENGGAGAS MASA DEPAN REKAYASA BATUAN &
TEROWONGAN DI INDONESIA

Lampiran

A. Sampling Limbah Panasbumi dan Gilingan Padi

B. Kurva Hubungan densitas slurry dengan konsentrasi berbagai jenis material

Persentase Bentonite, (% BWOC)


0 2 4 6 8 10 12
16.00

15.80

15.60

15.40

15.20

15.00

14.80

14.60
Densitas, ppg

Silica Scale
14.40 Sekam Padi
14.20 Flay Ash
Bentonite
14.00

13.80

13.60

13.40

13.20

13.00

12.80

12.60
0 10 20 30 40 50 60
Persentase Material Peringan, %

C. Kurva hubungan kekuatan stabilitas lubang bor dengan berbagai jenis material.

1-12
PROSIDING SIMPOSIUM DAN SEMINAR
GEOMEKANIKA KE-1 TAHUN 2012
MENGGAGAS MASA DEPAN REKAYASA BATUAN &
TEROWONGAN DI INDONESIA

D. Karakteristik Limbah padat panasbumi (scale silica) dan gilingan padi (sekam padi atau organic silica)

fifth Workshop on Geothermal Reservoir


Engineerin, Stanford, California.
Mutnovskoe Hydrothermal Field (Russia), fifth Workshop on

1-13

You might also like