Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat
Untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)
Pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi
Universitas Diponegoro
Disusun oleh:
DWI SEPTIANTO
NIM. C2A308002
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2010
PERSETUJUAN SKRIPSI
Fakultas/Jurusan : Ekonomi/Manajemen
KINERJA KARYAWAN
Dosen Pembimbing,
Fakultas/Jurusan : Ekonomi/Manajemen
KINERJA KARYAWAN
Tim Penguji
Dwi Septianto
NIM : C2A308002
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of work environment and stress on
performance for operational employees at PT. Pataya Raya Semarang. Where the
proposed two independent variables and one dependent variable, namely the
working environment and job stress acting as independent variables and
employee performance served as dependent variables.
This research was conducted using a survey of operational employees in
the import and export service company was analyzed by regression. The first
phase of testing the validity and reliability of questions of each variable. The
second phase, making the regression variable work environment and work stress
on employee performance.
The results showed that the variable has a significant positive work environment
on the performance of employees in decline. And work stress variables significant
negative effect on employee performance in decline. However, work stress are at
low to moderate level will create a good employee performance and will worsen if
the employee within a very long time and excessive.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman
Halaman
Halaman
Lampiran A Kuesioner Penelitian............................................................ 78
Lampiran B Hasil Uji Validitas Lingkungan Kerja ................................. 83
Lampiran C Hasil Uji Validitas Stres Kerja............................................. 84
Lampiran D Hasil Uji Validitas Kinerja Karyawan................................. 85
Lampiran E Hasil Uji Reliabilitas Lingkungan Kerja.............................. 86
Lampiran F Hasil Uji Reliabilitas Stres Kerja ......................................... 88
Lampiran G Hasil Uji Reliabilitas Kinerja Karyawan ............................ 90
Lampiran H Data Regresi......................................................................... 92
Lampiran I Hasil Analisis Regresi Berganda........................................... 94
BAB I
PENDAHULUAN
Tugas MSDM adalah mengelola unsur manusia secara baik agar diperoleh
merupakan salah satu unsur yang terpenting didalam suatu organisasi. Tanpa
peran manusia meskipun berbagai faktor yang dibutuhkan itu telah tersedia,
Apabila individu dalam perusahaan yaitu SDM-nya dapat berjalan efektif maka
lainnya.
tersebut dapat diperoleh dari dalam diri seseorang maupun lingkungan diluar
keadaan psikologis dan biologis bagi karyawan. Menurut Robbin (2002, h.318)
dengan kesempatan, keterbatasan atau tuntutan sesuai dengan harapan dari hasil
yang ingin dia capai dalam kondisi penting dan tidak menentu. Menurut Sari
Disisi lain stres kerja dapat dipengaruhi oleh masalah dalam perusahaan.
Menurut Phillip L. Rice, Penulis buku Stress and Health, seseorang dapat
dikategorikan mengalami stress kerja jika urusan stress yang dialami melibatkan
merupakan suatu kondisi pekerjaan untuk memberikan suasana dan situasi kerja
karyawan yang nyaman dalam pencapaian tujuan yang diinginkan oleh suatu
produktivitas kerja. Bayangkan saja, jika ruangan kerja tidak nyaman, panas,
sirkulasi udara kurang memadai, ruangan kerja terlalu padat, lingkungan kerja
yang selalu terjaga, penerangan cahaya yang cukup, ventilasi udara, suara musik
dan tata ruang kantor yang nyaman. Karena lingkungan kerja dapat
menciptakan hubungan kerja yang mengikat antara orang – orang yang ada di
karyawan.
mengalami kecelakaan.
jasa transportasi. Kegiatan yang dilakukan PT. Pataya Raya Semarang adalah
dokumen – dokumen yang diperlukan dalam ekspor barang, memilih rute dan
alat transportasi yang sesuai, menyelesaikan biaya – biaya yang timbul akibat
kegiatan ekspor, serta menerbitkan House Bill of Lading. Pada PT. Pataya Raya
jawab yang tinggi, tujuan yang realitas, rencana kerja yang menyeluruh, berani
meningkat, oleh karena itu salah satunya adalah dengan meminimalisir stres
stres kerja sangat diperlukan, dengan melihat lingkungan kerja PT. Pataya Raya
Semarang dari hasil observasi yang dilakukan yaitu suasana kerja di lingkungan
eksternal yang letaknya di sekitar pelabuhan dengan kondisi yang begitu panas,
berhadapan dengan alat berat yang membahayakan, barang – barang ekspor dan
iklim yang cenderung keras merupakan suatu masalah yang mungkin terjadi
SEMARANG”
terperinci masalah yang akan diteliti adalah lingkungan kerja yang berada di
sekitar pelabuhan dapat berpengaruh pada kinerja karyawan dan kondisi stres
berikut:
Raya Semarang?
2. Apakah stres kerja mempengaruhi kinerja karyawan pada PT. Pataya Raya
Semarang?
2. Untuk mengetahui pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan pada PT.
2. Bagi Akademik
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan penelitian lebih lanjut guna
dan lingkungan kerja terhadap stres kerja dan dampaknya terhadap kinerja
karyawan.
Untuk dapat mengatahui isi penelitian ini, maka secara singkat akan
penelitian.
dan sampel, variabel yang digunakan, jenis data, sumber data, metode
pengumpulan data, uji validitas dan reliabilitas, serta metode analisis data
yang digunakan
Bab empat yaitu gambaran umum perusahaan, hasil penelitian dan
keterbatasan.
BAB II
TELAAH PUSTAKA
Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi
tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral atau etika. Kinerja
kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
.
Menurut Gibson (1997), mendefinisikan kinerja sebagai hasil dari
perusahaan.
merealisasi tujuannya.
diprogramkan.
a. Faktor Individu
b. Faktor Psikologis
c. Faktor Organisasi
(Prawirosentono, 1999).
a. Kualitas kerja
b. Kualitas kerja
kesiapannya
c. Kreatifitas kerja
(tepat guna).
d. Pengetahuan kerja
faktor di atas masih ada faktor lain yang juga dapat mempengaruhi kinerja
sampai saat ini kurang memperhatikan faktor ini. Seperti soal musik yang
motif berprestasi tinggi. Motif berpresasi yang perlu dimiliki oleh pegawai
harus ditumbuhkan dari dalam diri sendiri dan dari lingkungan kerja. Hal ini
karena motif berprestasi yang ditumbuhkan dari dalam diri sendiri akan
membentuk suatu kekuatan diri dan jika situasi lingkungan kerja turut
2001, h.68).
segala sesuatu yang ada disekitar karyawan dan yang dapat mempengaruhi
ada di sekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam
fisik dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu lingkungan yang langsung
Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang
Myon Woo Lee sang pencetus teori W dalam Ilmu Manajemen Sumber
1. Penerangan/ Cahaya
2. Suhu Udara
sekitar dikatakan kotor apabila kadar oksigen, dalam udara tersebut telah
berkurang dan telah bercampur dengan gas atau bau – bauan yang
berbahaya bagi kesehatan tubuh. Rasa sejuk dan segar dalam bekerja
akan membantu mempercepat pemulihan tubuh akibat lelah setelah
bekerja.
3. Suara Bising
4. Keamanan Kerja
Guna menjaga tempat dan kondisi lingkungan kerja tetap dalam keadaan
5. Hubungan Karyawan
bawahan serta didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai yang
a. Suasana kerja
suasana kerja yang nyaman itu meliputi cahaya/ penerangan yang jelas,
secara optimal jika suasana kerja kurang kondusif. Hal ini sesuai dengan
Hal ini dimaksudkan hubungan dengan rekan kerja harmonis dan tanpa
ada saling intrik diantara sesama rekan kerja. Salah satu faktor yang
perasaan yang menekan atau rasa tertekan yang dialami karyawan dalam
mengahdapi pekerjaannya.
individu dan atau proses psikologi yang merupakan suatu konsekuensi dari
seseorang.
yang negatif. Stres dapat berkembang menjadikan tenaga kerja sakit, baik
fisik maupun mental sehingga tidak dapat bekerja lagi secara optimal (Ashar
Penyebab stres kerja dari lingkungan fisik berupa cahaya, suara, suhu,
b. Individual
1. Konflik peran
2. Peran Ganda
Ada dua tipe beban berlebih yaitu kuantitatif dan kualitatif. Memiliki
Suatu stresor besar yang dialami banyak pekerja adalah tidak adanya
5. Tanggung jawab
sebagai stresor.
6. Kondisi kerja
c. Kelompok
rendah. Atau dengan kata lain adanya hubungan yang buruk dengan
d. Organisasional
Adanya desain struktur organisasi yang jelek, politik yang jelek dan
a. Kondisi pekerjaan
mudah jatuh sakit, jika ruangan tidak nyaman, panas, sirkulasi udara
kerja karyawan.
Stres karena ketidakjelasan peran dalam bekerja dan tidak tahu yang
ini menghadapi konflik peran sebagai wanita karir sekaligus ibu rumah
tangga.
c. Pengembangan Karir
d. Struktur Organisasi
tanggung jawab, aturan main yang terlalu kaku atau tidak jelas, iklim
terlalu berat, waktu kerja yang mendesak, kualitas pengawasan yang rendah,
iklim kerja yang tidak menentu, autoritas yang tidak memadahi yang
berhubungan dengan tanggung jawab, konflik kerja, perbedaan nilai antara
Meliputi tuntutan fisik dan tuntutan tugas. Tuntutan fisik berupa bising,
Kerja shift merupakan sumber utama dari stres bagi para pekerja
dan gangguan perut daripada para pekerja pagi, siang dan dampak
2. Beban kerja
pembangkit stres.
dilakukan sesuai dengan aturan- aturan yang ada dan sesuai yang
diharapkan atasannya. Namun tenaga kerja tidak selalu berhasil
1. Konflik peran
2. Ketaksaan peran
c. Pengembangan karir
kurang.
Harus hidup dengan orang lain merupakan salah satu aspek dari
kehidupan yang penuh stres. Hubungan yang baik antar anggota dari satu
dan organisaasi.
struktur dan iklim organisasi. Faktor stres yang ditemui terpusat pada
sejauh mana tenaga kerja dapat terlibat atau barperan serta dalam
organisasi.
f. Tuntutan dari luar organisasi atau pekerjaan
dalam pekerjaannya.
g. Ciri individu
atau panas yang terlalu tinggi, udara yang lembab, penerangan di kantor
klien.
berulang- ulang.
e. Beban lebih.
f. Faktor- faktor yang diterapkan oleh diri sendiri seperti target dan
harapan yang tidak realistis, kritik dan dukungan terhadap diri sendiri.
a. Menolak perubahan.
pengendalian.
e. Tidak menyukai tempat bekerja dan orang- orang yang bekerja bersama
anda.
2.3.4 Dampak Stres Kerja
dari stres kerja banyak dan bervariasi. Dampak positif dari stres kerja
operasional kerja
1. Kesehatan
2. Psikologis
yang terus menerus yang disebut stres kronis. Stres kronis sifatnya
Orang yang sedang stres akan lebih sensitif dibandingkan orang yang
tidak dalam kondisi stres. Oleh karena itu sering salah persepsi
yang berat, orang bisa menjadi depresi, kehilangan rasa percaya diri
Karayawan.
Psikologis disini suatu keadaan fisik, yaitu lingkungan kerja yang secara
Kemudian menurut Cary Cooper 1995), salah satu dari sumber stres adalah
karyawan.
Sari (dikutip dari Nita Wahyu Wulandari, 2008) meneliti tentang pengaruh
pengaruh yang negatif significan antara stres kerja dengan kinerja karyawan.
konflik peran ganda dan stres kerja terhadap kinerja menunjukan bahwa
sebagai berikut:
merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
jawab yang diberikan kepadanya. Oleh karena itu, supaya kinerja karyawan
lingkungan kerja dan stres kerja karyawan. Karena stres kerja dan
meningkatkan kinerjanya.
Lingkungan Kerja
(X1)
Kinerja Karyawan
(Y)
Stres Kerja
(X2)
2.7 Hipotesis
(Arikunto, 1998:67).
Apabila ternyata hipotesis tidak terbukti dan berarti salah, maka masalah
kinerja karyawan.
BAB III
METODE PENELITIAN
penelitain ini terdiri dari variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y).
a) Penerangan cahaya
b) Suhu udara
c) Suara bising
d) Keamanan kerja
e) Hubungan karyawan
2. Stres Kerja (X2)
d) Beban lebih
Kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
1. Kualitas kerja
2. Kuantitas kerja
3. Kreatifitas kerja
4. Pengetahuan kerja
h.130). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Pataya
1998, h.131). Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian karyawan PT.
teknik penarikan sampel purposif yaitu sampel yang digunakan jika dalam
2008). Objek sampel tersebut adalah tenaga kerja bagian operasional yang
(Arikunto, 1998, h.30). Sumber data dapat dibedakan menjadi dua yaitu
data primer dan data skunder. Menurut Sari (dikutip dari Usman dan Akbar
2006). Data primer merupakan data yang dikumpulkan secara langsung oleh
peneliti atau pihak pertama, sedangkan data sekunder merupakan data yang
atau cara yang digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan data dalam suatu
Metode Kuesioner.
rendah.
(rtabel) maka instrumen dikatakan valid, dan apabila rhitung > rtabel maka
instrumen dikatakan valid, dan apabila rhitung < rtabel maka instrumen
dapat diterima dan diatas 0,8 baik (Eko Aria 2008, h.50). Uji
sebagai berikut:
Gambar 3.1
Model Regresi Berganda
Lingkungan Kerja p1
(X1)
Kinerja Karyawan
e1 (Y)
Stres Kerja
(X2) p2
KK = β1LK + β2SK+e1
Dimana:
KK = Kinerja Karyawan
SK = Stres Kerja
LK = Lingkungan Kerja
Kerja yang tidak dijelaskan oleh variabel Stres kerja dan Lingkungan
berikut: