You are on page 1of 14

BAB IV

TATA CARA PENULISAN DALAM KALIMAT


DAN DAFTAR PUSTAKA

4.1 Pola Penyusunan Kalimat


Pola penyusunan kalimat sebenarnya tidak termasuk dalam ruang lingkup Buku
Pedoman Penulisan ini. Namun dalam hal ini penyusun merasa perlu mengingatkan
kembali kepada para mahasiswa yang sedang melaksanakan Proyek/Penulisan ilmiah,
agar hati-hati dan teliti dalam menulis. Hal ini dilatarbelakangi oleh pengalaman
penyusun selama 9 tahun membimbing TA di Prodi DIV Komputer Multimedia ini,
banyaknya kesalahan-kesalahan yang dialami oleh para mahasiswa dalam menyusun
Laporan Tugas Akhir. Oleh karena itu penyusun meminta kepada para mahasiswa
agar ilmu yang didapatkan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia atau matakuliah
Bahasa Indonesia dan sejenisnya agar diterapkan dalam penulisan karya ilmiah ini.
Penulisan Karya Ilmiah seyogyanya menggunakan tata bahasa Indonesia yang
baik dan benar dengan teknik penulisan yang betul. Sehubungan dengan hal tersebut
sering dijumpai penulisan-penulisan yang kurang betul diantaranya:
1. Penggunaan tanda baca, seperti: koma (,), titik dua (:) dan lain-lain. Penggunaan
tanda baca titik dua (:) sering diabaikan penulisannya. Penulisannya antara kata
dengan titik dua (:) tidak menggunakan spasi. Begitu juga dengan penulisan
tanda ulang (-) sering ditulis, seperti buku – buku, film – film dan sebagainya.
Seharusnya buku-buku, film-film tidak menggunakan spasi.
2. Penggunaan huruf besar (nama orang, desa, kota, negara, awal kalimat dan lain-
lain).
3. Penggunaan kata depan dan awalan
Contoh:
- ….. benda itu agak langka di sini, disamping itu harganya mahal.
- ….. di samping Tono ada buku.

38
4. Seringnya penggunaan kata “dengan” di awal kalimat/paragraf/alinea.
5. Penyusunan kalimat dengan menggunakan bahasa Indonesia bercampur dengan
bahasa asing/daerah. Jika ada bahasa/kata asing baku yang tidak mungking
diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, maka bahasa/kata tersebut dimiringkan,
seperti treatment, stroryboard, shooting, editing dan lain-lain.
6. Pemenggalan antara alinea satu dengan alinea berikutnya diusahakan masih
berhubungan permasalahannya.
7. Penulisan gelar seseorang.
8. dan sebagainya

Terjadinya kesalahan-kesalahan mahasiswa pada penulisan dapat diminimalkan


dengan adanya peran Dosen Pembimbing. Sehubungan dengan hal ini tugas Dosen
Pembimbing harus diperjelas pembagiannya antara Dosen Pembimbing I dengan
Dosen Pembimbing II. Misalnya Dosen Pembimbing I lebih berperan pada konsep,
isi dan proses berkarya, sedangkan Dosen Pembimbing II lebih berperan pada teknik
penulisan, pelaporan dan penjilidan. Pembagian tugas Dosen Pembimbing ini dapat
menghindari kesalahpahaman antara mahasiswa, Dosen Pembimbing I, dan Dosen
Pembimbing II, sehingga mahasiswa tidak menjadi bingung.

4.2 Penulisan Kutipan Dalam Teks

Kutipan adalah sebuah pernyataan/data yang digunakan sebagai sumber


pendukung teori yang diambil dari berbagai macam sumber yang ditulis pada teks
atau bacaan. Kutipan dapat diambil dari berbagai sumber, seperti buku, majalah, surat
kabar, internet, jurnal, dan lain-lain.

39
Berikut ini beberapa contoh model penulisan kutipan.

1. Kutipan langsung yang tidak lebih dari empat baris.

Menurut Gerald Millerson dan Alan Wurtzel dalam bukunya The Technique of

Television Production (2003: 26) dijelaskan bahwa treatment merupakan garis

besar dari rangkaian cerita atau biasa disebut sebagai scene.

Judul buku ditulis miring (italic). 2003 adalah tahun terbitnya buku dan 26 adalah
halaman. Kata-kata asing yang digunakana dalam kalimat dimiringkan (italic).
Penulisannya menggunakan 2 spasi.

2. Kutipan langsung yang panjangnya lebih dari empat baris

Menurut Gerald Millerson dan Alan Wurtzel dalam bukunya The Technique of
Television Production (2003: 26) dijelaskan bahwa:
Japanese rock merupakan aliran musik yang berkembang di Jepang, ia
merupakan perkembangan dari musik rock barat yang masuk di Jepang
kemudian disaring dan ditambahi tanpa meninggalkan budaya dari Jepang
itu sendiri, perubahan musik rock barat ke Japanese rock di mulai di era
tahun 80-an dan popular tahun 90-an.

Tulisan dibuat masuk ke dalam dan diketik 1 spasi.

Contoh-contoh berikut penyusun menggunakan refrensi buku-buku batik untuk


mempermudah penulisan buku ini.

40
3. Kutipan langsung dan terjemahan

Dalam buku Batik: The Art and Craft (Ila Keller, 1966: 14), dijelaskan bahwa:

The word “batik”, as such, is derived from “ambatik” , meaning a cloth of little

dots. A “little bit” or a “little dot” means tik, which once again resembles the

Javanese word tritic or taritic.

Terjemahan:

Kata batik berasal dari (kata kerja) ambatik, yang ertinya kain bertitik-titik

kecil. Sedikit titik atau sebuah titik maksudnya adalah tik, perkara yang sama

dalam bahasa Jawa disebut tritik atau taritik.

4. Kutipan tidak langsung

Kutipan tidak langsung bisa berarti penulis hanya mengutip intinya saja dan
diolah menurut bahasa penulis sendiri.

……………….. pakaian batik senantiasa mengikuti perkembangan mode yang

ada. Hal ini untuk menghindari kepunahan seni membatik (Ila Keller, 1966: 14).

Selain contoh-contoh kutipan di atas, berikut ini penyusun berikan contoh-contoh


kutipan dari berbagai sumber.

41
5. Kutian dari Kitab atau Hadist
Melukis sesuatu yang tidak bernyawa seperti tumbuh-tumbuhan dan sebagainya
tidak apa-apa. Naafi’ meriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa Nabi Muhammad
SAW, telah bersabda yang artinya:
“Sesungguhnya para pelukis gambar-gambar ini disiksa pada hari kiamat dan

dikatakan kepada mereka: Hidupkan apa yang kalian ciptakan.”

6. Kutipan dari Kamus


Menurut Kamus Dwibahasa (1979), motif bermaksud pattern (ragi atau bunga)
yang diatur dengan secara mengulang bagi menghasilkan corak pada kain, barang
anyaman, tenunan dan sebagainya. Selain itu, motif didefinisikan sebagai corak
atau lukisan dalam penghasilan sesuatu hasil seni. Demikian juga, dalam Kamus
Inggeris Melayu Dewan (1995) didefinisikan bahwa motif sebagai reka bentuk
pada sesuatu bahan, manakala dalam Kamus Dewan Edisi Ketiga (1997)
dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan motif adalah sesuatu yang dijadikan
dasar atau corak pada lukisan (ukiran, dan lain-lain).

7. Kutipan dari sebuah buku tanpa pengarang (lembaga) atau cuplikan dari buku
yang tidak disebutkan pengarangnya.
Dalam buku Batik Indonesia (1996: 23), dijelaskan bahwa motif batik berwarna

gelap, warna coklat dan hitam banyak ditemui di daerah pedalaman (jauh dari

pantai) ia melambangkan kejiwaan yang tenang.

8. Kutipan dari buku kedua


Yang dimaksud dengan buku kedua adalah penulis mengutip pendapat seseorang
yang ditulis dalam sebuah buku (buku pertama karangan Ila Keller) dan buku
pertama ini telah dipakai rujukan orang lain (buku kedua karangan Budihardjo).

42
Dengan kata lain penulis mengutip tidak menggunakan sumber aslinya tetapi
sumber kedua, maka penulisannya seperti beriktu:

Menurut Ila Keller dalam Budihardjo dikatakan, bahwa batik adalah hasil karya

seni … dan seterusnya.

9. dan sebagainya.

4.3 Tata Cara Menulis Sumber Rujukan Ke Dalam Daftar Pustaka.

1. Sumber dari buku


a. Buku dengan seorang pengarang dari Indonesia (Melayu) nama pengarang
penulisannya boleh tidak dibalik.
Saufi, Abu. 1995. Amalan-amalan Utama Seorang Muslim. Kuala Lumpur:
Al-Hidayah Ilmu Cahaya Kehidupan.

b. Buku dengan seorang pengarang dari luar (bukan Melayu) nama pengarang
harus dibalik.
Arney, Sarah. 1987. Malaysian Batik Creating New Traditions. Kuala
Lumpur: The Malaysian Handicraft Development Corporation.

c. Buku dengan dua atau tiga nama pengarang


Abdul Khalid, Abdullah Azmi. Loh Wei Leng dan Thami Munisah Mohd.
Yusoff. 1993. Atlas Sejarah Malaysia dan Dunia. Kuala Lumpur:
Fajar Bakti Sdn. Bhd.

d. Buku dengan beberapa Edesi ( Edisi ke 1, 2, dan seterusnya)


Ayob, Ahmad Mahdzan. 1992. Kaedah Penyelidikan Sosioekonomi. (Ed. Ke-
2). Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka Kementerian
Pendidikan Malaysia.

43
e. Buku dengan Editor
Awang AR, Hashim. Dkk. (Ed.). 1998. Pengajian Sastera dan Sosiobudaya
Melayu Memasuki Alaf Baru. Kuala Lumpur: Akademi Pengajian
Melayu, Universiti Malaya.

Achjadi, Judi (Ed). T.th. Batik Spirit of Indonesia. Cibubur: Yayasan Batik
Indonesia.

f. Buku terjemahan
Bailey, Kenneth D. 1992. Kaedah Penyelidikan Sosial. Terj. Hashim Awang.
Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka, Kementerian Pendidikan
Malaysia.

g. Buku tanpa pengarang (diterbitkan oleh lembaga)


Arts and Crafts in Indonesia. 1956. Jakarta: Department of Information
Republic of Indonesia.

h. Buku tanpa tahun penerbit


Supranto, M.A. T.th. Metode Riset dan Aplikasinya Di dalam Riset
Pemasaran. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia.

i. Dua buku atau lebih yang digunakan dengan Pengarang yang sama
Yahya, Amri. 1985. Kerajinan Batik. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Derektorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek
Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.

_____________ . 2000. Batik Tulis. Jakarta: Departemen Pendidikan dan


Kebudayaan Derektorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek
Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.

2. Dari Tugas Akhir, Skripsi, Tesis atau Disertasi


Abdullah Jumain B. Abu Samah. 1982. Tesis. Batik: Sejarah, Teknik dan
Keistimewaannya (Satu Aspek Kajian Dalam Teknologi Kesenian Melayu).
UKM: Jabatan Persuratan Melayu.

44
Karsam. 1999. Tesis. Seni Ukiran Jepara Indonesia: Kajian Mengenai Ciri dan
Motif. Prof. Madya Dr. Othman Yatim (Penyelia). Kuala Lumpur:
Akademi Pengajian Melayu, UM.

3. Surat Kabar
a. Surat kabar dengan pengarang
Ariffin Nordin. 1988. Pasar Budaya Buat Promosi Batik Sarung. Mingguan
Malaysia. 21 Ogos.

b. Surat kabar tanpa pengarang


Berita Harian. 1984. Koperasi Gesa Percepatkan Projek ‘Kampung Batik’. 12
Desember.

4. Jurnal
But Muchtar. 1991. Daya Cipta Di Bidang Kriya. Jurnal Seni ISI Yogyakarta (1):
1-10.

Drs. Dharsono, M.Sn. 2002. Seni dan Keindahan. Jurnal Seni Rupa dan Dsain (I
dan V) September. Bandung: Pusat Penulisan dan Pengembangan
Masyarakat (P3M) Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain Indonesia
(STISI).

5. Katalog
Citra Emmy. T.th. Katalog. Sentra Industri Batik Tulis “Citra”. Tuban, Jawa
Timur, Indonesia.

Kesatrian. T.th. Katalog. Batik Tulis Desa Margorejo, Kecamatan Kerek,


Kabupaten Tuban.

6. Majalah
Majalah Femina. 1985. No. 28/XIII – 23 Julai 1985. Simbolisme Dalam Corak
dan Warna Batik.

______________. 1987. Bonus. No. F10/XV – 12 Mac 1987. Selamatkan


Koleksi Batik Anda.

45
7. Kamus
Kamus Dewan. 1997. (Ed. Ke-3). Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.

Kamus Dwibahasa. 1979. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.

8. Internet
Batik Processing. 2002. Internet. http://www.culturalbridge.com/idgallbk.htm.
Diakses tanggal 5 Juli 1968.

Batik Tulis. 2002. Internet. mailto:hasan@upsi.edu.my. Laman Pendidikan Seni.


Diakses tanggal 5 Juli 1968.

4.4 Penulisan Catatan Kaki


Menulis rujukan atau kutipan dalam sebuah teks atau bacaan telah dijelaskan di
atas. Selain dari itu rujukan atau kutipan dapat ditulis atau dinyatakan dalam bentuk
catatan kaki. Namun dalam Prodi DIV Komputer Multimedia, FTI Stikom Surabaya
tidak dianjurkan menggunakann catatan kaki. Berikut di bawah ini diberikan contoh
cara menulis catatan kaki, sebagai pengetahuan umum.

Contoh:
Pada halaman 1 Bab Pendahuluan misalnya tertulis kalimat seperti berikut:
Iklan merupakan pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada
masyarakat lewat suatu media1. ………. dunia pemasaran menyebut pesan berantai
itu sebagai the word of mouth2.
Penulisan catatan kaki (bagian bawah halaman 1) adalah seperti berikut:
_______________
1
Peter. Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer. Jakarta: Modern English Press. hal 1713
2
Rhenald Kasali. 1992. Manajemen Periklanan: Konsep dan Aplikasinya. Jakarta: PT Pustaka
Utama Grafiti. hal 3

Kemudian dalam halaman 2 mengutip sebuah pernyataan menggunakan sumber yang


sama dengan halaman 1 atau sama dengan 1 halaman sebelumnya, misalnya:

46
…….studi berarti kajian, penulisan atau penyelidikan ilmiah 3. Ada yang mengartikan
studi sedikit beda, yaitu penyelidikan yang kritis, hati-hati, dan penuh perhatian,
kajian, telaah. …………

Penulisan catatan kakinya, seperti berikut:


_______________
3
Peter. Ibid. hal 10

Contoh di atas menunjukkan bahwa buku rujukan yang digunakan pada


halaman 2 bernomor 3 sama dengan buku rujukan pada halaman 1 bernomor 1, yaitu
Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer karangan Peter.

Catatan kaki diketik berukuran 10 pt dan menggunakan spasi 1 (single),


sedangkan jarak antara rujukan menggunakan spasi 1,5. Model penulisan catatan kaki
sebenarnya tidak terbatas seperti contoh di atas namun masih ada lagi model-model
yang lain.

4.5 Penulisan Daftar Pustaka


Penulisan Daftar Pustaka, ditulis berdasarkan huruf abjad, tidak mengikut
nomer urut. Urutan penulisannya adalah Nama Pengarang. Tahun. Judul (ditulis
miring). Jilid, Edisi, Volume. Kota: Penerbit. Penulisan ini bisa disingkat dengan
istilah NATAJUKOBIT (Nama, Tahun, Judul, Kota, Penerbit).
Baris kedua sebuah pustaka marginnya masuk 5/7 digit. Sebuah pustaka ditulis
dalam spasi 1, sedangkan antar pustaka ditulis dalam spasi 1,5 atau spasi 2 (jika
mahasiswa mengalami kesulitan menulis 1.5).
Contoh:

Bailey, Kenneth D. 1992. Kaedah Penyelidikan Sosial. Terj. Hashim Awang.


Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka, Kementerian Pendidikan
Malaysia.

47
Saufi, Abu. 1995. Amalan-amalan Utama Seorang Muslim. Kuala Lumpur: Al-
Hidayah Ilmu Cahaya Kehidupan.

Yahya, Amri. 1985. Kerajinan Batik. Jakarta: Departemen Pendidikan dan


Kebudayaan Derektorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek
Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.

Berikut ini contoh penulisan pada bagian DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad. 1992. Kaedah Penyelidikan Sosioekonomi. (Ed. Ke-2). Kuala Lumpur:


Dewan Bahasa dan Pustaka Kementerian Pendidikan Malaysia.

Ahmad. 2006. Tugas Akhir. Visualisasi Video Klip Band Aishiteru Berjudul “Bintang
Yang Tak Sirna”. Surabaya: Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Teknik
Komputer.

Bailey, Kenneth D. 1992. Kaedah Penyelidikan Sosial. Terj. Hashim Awang. Kuala
Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka, Kementerian Pendidikan Malaysia.

Erna, Widodo Mukhtar. 2000. Konstruksi Penulisan Deskriptif. Yogyakarta: Avyrouz.

Inneke, Widjaja. 2003. Tugas Akhir. Studi Model Iklan Wanita Pada Sampo Untuk
Wanita Di Majalah Wanita Yang Beredar Di Indonesia Tahun 2002. Surabaya:
Fakultas Seni dan Desain. Universitas Kristen Petra.

Karsam. 1994. Skripsi. Pemahaman Muatan Lokal Dalam Kurikulum Dan


Aplikasinya Pada Mata Pelajaran Kesenian Di SMPN Dan SMPS Se Eks
Kawedanan Ploso Kabupaten Jombang Tahun 1993/1994. Malang: Jurusan
Pendidikan Seni Rupa dan Kerajinan, FPBS IKIP Malang.

________. 1999. Tesis. Seni Ukiran Jepara Indonesia: Kajian Mengenai Ciri dan
Motif. Prof. Madya Dr. Othman Yatim (Penyelia). Kuala Lumpur: APM, UM.

48
________. 2005. Disertasi. Seni Membatik Tulis Di Kota Bharu, Kelantan, Malaysia
Dan Di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Indonesia: Satu Kajian Perbandingan.
Prof. Dr. Othman Yatim (Penyelia). Kuala Lumpur: APM, UM

Maria Retno Ika W. dan Ayu Siska Nur C. 2006. Laporan Kerja Praktik. CD
Interaktif & Desain Grafis Di Bunga Langit Production Surabaya Tanggal 6
Februari s/d 6 Maret 2006. Surabaya: STIKOM.

Mohd. Sheffie, Abu Bakar. 1991. Metodologi Penyelidikan. (Ed. Ke-2). Bangi: UKM.

Panduan Menulis Tesis Gaya UKM. t.th. Bangi: Pusat Pengajian Siswazah UKM.

LAMPIRAN:

1. Contoh Batas Ketik Kertas Laporan Tugas Akhir

49
4 cm No. halaman
(3 spasi)

4 cm
3 cm

3 cm

2. Contoh halaman Biodata Penulis Laporan TA

50
BIODATA PENULIS

Nama Lengkap : Achmad Hafid

NIM : 02390160034 Foto

Program Studi : D III Komputer Multimedia

Tempat/Tanggal Lahir : Surabaya, 01 Mei 1984

Alamat : Jl. Kapas Lor Ib No. 9, Surabaya, 60134

Telepon : 031-7089909

Email : apheed@yahoo.com

Riwayat Pendidikan : 1. SD Nurul Islam Surabaya (1994)

2. SLTP Darulsalam Surabaya (2000)

3. SMUN 9 Surabaya (2003)

4. D III Komputer Multimedia, STIKOM

51

You might also like