You are on page 1of 9

ANATOMI MARMUT

(Cavia porcellus )

Oleh :
Nama : Rosi Nurbaeti Putri
NIM : B1A016017
Rombongan :I
Kelompok :4
Asisten : Dyah Retno Annisa

LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI
PURWOKERTO
2017
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mamalia adalah hewan menyusui dan termasuk kelas hewan bertulang


belakang. Hewan mamalia memiliki ciri-ciri khusus di antaranya adalah kelenjar
susu untuk menyusui, melahirkan anak, dan berambut. Habitat mamalia jika dilihat
dari habitatnya mamalia dapt di bedakan menjadi mamalia darat dan mamalia laut
(Syarif, 2014). Mamalia merupakan salah satu taksa yang memegang peran penting
dalam mempertahankan dan memelihara kelangsungan proses-proses ekologis yang
bermanfaat bagi kesejahteraan hidup manusia. Chiroptera dan primata merupakan
mamalia penting sebagai agen penyerbuk, pemencar biji, dan pengendali populasi
serangga hama pertanian. Disisi lain, mamalia merupakan taksa satwa yang
mempunyai resiko tinggi mengalami kepunahan (Agus, 2015).
Marmut (Cavia porcellus) merupakan hewan dari kelas mamalia yang
termasuk dalam family Cavidae. Marmut banyak di temukan di pegunungan Andes
di Amerika Selatan. Kebanyakan masyarakat Eropa zaman dulu juga menggunakan
marmut sebagai bahan makanan (Witkowska, 2017).
Marmut (Cavia porcellus) merupakan hewan yang berdarah panas
(homoiterm). Suhu tubuhnya tetap, tidak terpengaruh oleh lingkungannya. Mamalia
sendiri dari bahasa latin yaitu mamae. Mammae berarti buah dada, sehingga setiap
hewan kelas ini mempunyai kelenjar susu. Kelenjar susu akan berkembang dan
fungsi sekresinya meningkat pada hewan betina dewasa. Semua susu dikeluarkan
dari kelenjar yang ada di glandula mammae. Kulit yang menutupi mamalia terdiri
atas dua lapisan yaitu corium (di sebelah dalam) dan epidermis (di sebelah luar)
(Radiopoetro, 1977).
Cavia porcellus mempunyai sifat yang spesifik yaitu mempunyai ekor yang
menonjol, pada waktu lahir Cavia porcellus mirip Cavia porcellus dewasa karena
sudah berambut dan matanya sudah terbuka. Cavia porcellus merupakan hewan
pengerat, makanannya tumbuh-tumbuhan dan mempunyai gigi pemotong seperti
pahat yang berguna untuk pemotong dan mengerat. Ciri lain yang membedakan
dengan hewan lain adalah pada jantung mamalia dewasa mempunyai dua ventrikel
yang berfungsi untuk memompa darah, dengan dinding yang sangat tebal dan dua
atrium. Cavia porcellus menarik lawan jenisnya dengan cara menyebarkan kelenjar
bau yang terdapat pada lekuk pirenium yang letaknya posterior dari penis atau vulva,
peristiwa ini disebut hedonik (Jasin, 1989).
Cavia porcellus digunakan untuk praktikum untuk mewakili kelas mamalia.
Cavia porcellus dipilih karena mudah didapat. Marmut juga merupakan hewan
herbivora atau pemakan tumbuhan sehingga tidak berbahaya. Cavia porcellus
mempunyai organ-organ penyusun yang lengkap dan jelas sehingga mudah diamati
struktur tubuhnya (Kimball, 1991).

B. Tujuan

Tujuan dari praktikum Struktur Hewan kali ini adalah untuk mengetahui
morfologi dan anatomi Marmut (Cavia porcellus).
II. MATERI DAN METODE

A. Materi

Alat-alat yang digunakan adalah bak preparat, pinset dan gunting bedah.
Bahan yang digunakan adalah Marmut (Cavia porcellus)

B. Metode

1. Marmut dibius menggunakan kloroform.


2. Rambut pada bagian ventral dibasahi terlebih dahulu sebelum dilakukan
pembedahan, maksudnya agar pada waktu dibedah rambut-rambut tadi tidak
akan berterbangan dan mengotori organ yang diamati.
3. Kulit dipotong dengan gunting mulai dari anterior bagian torax menuju ke
posterior di depan penis.
4. Kulit dibuka ke samping sampai kelihatan otot-otot daerah abdomen dan thorax.
5. Selaput-selaput yang tidak diperlukan dipotong, lalu diamati bagian-bagiannya.
6. Pembedahan daerah abdomen di mulai daerah inviall menuju anterior sampai
xiphisternum mengikuti garis median badan.
7. Pembedahan daerah thorax dengan memotong rusuk-rusuk kiri dan kanan
sternum, pada bagian anterior dekat pangkal leher (sampai rusuk pertama),
dilanjutkan ke lateral pada bagian anterior sampai bagian ketiak.
B. Pembahasan

Bagian dalam tubuh marmut (Cavia porcellus) dapat diamati dengan cara
pembedahan. Langkah pertama yang dilakukan adalah Marmut (Cavia porcellus)
dibius dengan menggunakan kloroform sampai mati. Rambut Marmut (Cavia
porcellus) sebelah ventral dibasahi, hal ini dilakukan agar memudahkan pada saat
pembedahan. Kulit dipotong mulai dari arah anterior bagian leher ke arah posterior
didepan penis atau clitoris. Kulit dibuka ke samping otot-otot daerah abdomen dan
thorax terlihat, selaput-selaput yang tidak diperlukan dapat dipotong. Pembedahan
pada daerah abdomen dimulai dari daerah inivial menuju anterior sampai
xiphisternum mengikuti daerah medio badan, kemudian dilanjutkan ke lateral
menyusuri diafragma, sehingga otot-otot dapat dikuakkan dan organ dalam dapat
diamati. Tubuh Cavia porcellus diselimuti oleh rambut-rambut. Kulitnya
mengandung bermacam-macam kelenjar, didalam alveolus yang bentuk dan besarnya
berbeda-beda. Kaki beradaptasi untuk berjalan, memanjat, menggali tanah. Jari kaki
mempunyai cakar, kuku dan telapak. Jantung terbagi menjadi empat ruang dengan
sekat-sekat yang sempurna. Lengkung aorta hanya satu yaitu sebelah kiri. Paru-paru
besar dan terdapat pada rongga dada. Sekat rongga tubuh yang disebut diafragma
terletak antara rongga dada dan rongga perut (Djuhanda, 1982).
Pembedahan daerah abdomen dimulai dari daerah inguinal menuju anterior
sampai xiphisternum mengikuti garis median badan, kemudian dilanjutkan ke lateral
menyusuri difragma, sehingga otot-otot pada bagian abdomen dapat dikuakkan dan
organ-organ yang ada pada rongga abdomen dapat dilihat dengan jelas. Pembedahan
daerah thorax dilakukan dengan memotong rusuk-rusuk di kiri sternum pada bagian
anterior dekat pangkal leher (sampai rusuk pertama), kemudian dilanjutkan ke
lateral pada bagian anterior sampai daerah ketiak (aksiler), sedangkan sebelah
posterior digunting lateral menyusuri diafragma. Setelah pembedahan selesai,
semua organ diamati terlebih dahulu tanpa mengubah tempat masing-masing. Setelah
memperhatikan viscera insitu, saluran pencernaan makanan direntangkan dengan
hati-hati, kemudian dipelajari dan digambar yang ada didiktat diberi keterangan.
Marmut (Cavia porcellus) termasuk mamalia yaitu hewan yang memiliki
kelenjar mammae yang fungsinya untuk menyusui anaknya sebagai makanan utama
setelah mereka dilahirkan. Ciri lain yang khas dari mamalia adalah tubuhnya
dilindungi oleh rambut, kulit mengandung bermacam-macam kelenjar, jari kaki
mempunyai cakar, kuku dan telapak. Kaki beradaptasi untuk berjalan, memanjat,
menggali tanah atau loncat dan termasuk hewan berdarah panas (Brotowidjoyo,
1993). Tubuh mamalia yang diisolasi oleh pembungkus (rambut dan subcutannya
yang berlemak), dengan sistem ini maka metabolisme mamalia termasuk marmut
tinggi dan akibatnya dibutuhkan banyak makan (Jasin, 1989).
Tubuh marmut (Cavia porcellus) ditutupi oleh seluruh rambut dimana tubuh
marmut (Cavia porcellus) umumnya dapat dibedakan dengan nyata, yaitu caput
(kepala), cervix (leher), truncus (badan), extrimitas (anggota badan) dan cauda
(ekor). Truncus dibagi menjadi thorax dan abdomen, bagian thorax terdapat
extrimitas anterior (kaki depan) dengan 4 digiti, sedangkan bagian abdomen terdapat
extrimitas posterior (kaki belakang) dengan 3 digiti (Radiopoetro, 1977).
Tubuh pada mamalia dilindungi oleh rambut-rambut, termasuk Cavia
porcellus hampir seluruh tubuh tertutupi oleh rambut kecuali telapak kaki, kuku,
glans penis, hubungan mukocutaneus dan puting susu pada beberapa spesies. Kuku
marmut bersifat lentur, menghasilkan bentuk keratin oleh folikel rambut. Folikel
rambut terbentuk dari pertumbuhan ectoderm ke mesoderm embrio di bawahnya.
Pertumbuhan ke bawah pada epitel terbentuk saluran dari sel-sel sekitarnya
berdiferensiasi menjadi beberapa lapis atau selubung yang mengelilingi akar rambut
(Dellman & Ester, 1992).
Cavia porcellus memiliki sistem urogenitalia yang terdiri dari sistem urinaria
dan sistem genitalis. Sistem urinaria dibagun oleh sepasang ginjal yang berwarna
merah tua, berbentuk seperti kacang, terletak di daerah lumbar sebelah dorsal dari
rongga abdomen dan saluran pelepasan yang merupakan bagian median ginjal berupa
hilus tempat keluarnya urin. Kelanjutan dari ginjal adalah ureter yang bermuara pada
vesica urinaria yaitu tempat penampungan urin (Storer & Usinger, 1961).
Sistem genitalia Cavia porcellus jantan dibangun oleh sepasang testis yang
bentuknya bulat telur berwarna putih, terletak pada rongga perut. Epididymis terdiri
dari caput, corpus dan cauda epididymis. Ductus defferens berupa saluran berjalan di
sebelah dorsal dari kantung urin dan bermuara pada ductus spermaticus yang terdapat
pada batang penis (Stoner & Usinger, 1961). Sepasang pappila mammae terletak di
antara kaki belakang, tetapi pada hewan jantan glandula tidak melakukan sekresi.
Bagian belakang penis terdapat lekuk pirenium yang merupakan lekukan yang dalam
dan nampak selalu kotor. Lekuk ini merupakan tempat bermuara kelenjar bau yang
digunakan sebagai tanda pengenal spesies dan hedonik atau pemikat lawan jenis
(Brotowidjoyo, 1993).
Mamalia betina memiliki ovarium yang terletak di belakang ginjal. Ujung
lateral dari ovarium terdapat saluran yang disebut osteum yang menuju oviduct.
Saluran ini berlanjut sebagai kantung tebal yang merupakan tanduk dari uterus,
kedua tanduk kemudian menyatu pada bagian posterior sebagai badan uterus, dimana
vagina terletak diantara kopulasi (Storer & Usinger, 1961).
IV. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa :


1. Cavia porcellus dibagi menjadi tiga bagian yaitu caput, truncus, dan caudal.
Cavia porcellus mempunyai anggota badan bersifat pentadactyl, jari-jarinya
mempunyai cakar dan memiliki satu dens incisivus pada tiap rahang dan
dapat tumbuh terus. Gigi marmut terdapat di dalam kantung gigi (alveolar)
yang berbentuk dan besarnya berbeda-beda dalam satu individu (heterodon).
Sistem pencernaan makanan pada marmut terdiri atas saluran pencernaan
makanan dan kelenjar pencernaan. Marmut mempunyai lambung berbentuk
cembung dan cekung. Sistem urogenitalia pada marmot meliputi sistem
ekskresi atau urinaria dan sistem genitalia.
B. Saran

Sebaiknya disediakan masker dan lateks di lab bagi praktikan yang akan
melakukan pembedahan agar lebih steril.
DAFTAR REFERENSI

Agus, P. 2015. Keragaman dan Kelimpahan Mamalia di Perkebunan Sawit PT


Sukses Tani Narasubur Kalimantan Timur. Journal Konservasi, Vol 20(2)pp,
85-92.
Brotowidjoyo, M.D.1994. Zoologi Dasar. Jakarta : Erlangga.

Dellman, H. D. & Ester, M. B. 1992. Buku teks Histologi Veteriner. Jakarta :


Universitas Indonesia Press.

Jasin, M. 1989. Sistematika Hewan Invertebrata dan Vertebrata. Surabaya : Sinar


Wijaya.

Kimball, J. W. 1991. Biologi Jilid II. Jakarta : Erlangga.

Radiopoetro.1977. Zoologi. Jakarta : Erlangga.

Storer, T.I., & R.L., Usinger. 1961. Element of Zoology. USA : Mc Grow-Hill Book
Company Inc.

Syarif, N. 2014. Mamalia. Jakarta : Penerbit Bestari.

Witkowska, A. 2017. The Effects of Diet on Anatomy, Physiology and Health in The
Guinea Pig (Cavia pocellus). Journal of Animal Health and Behavioural, Vol
1(1) pp. 1-6.

You might also like