You are on page 1of 2

-Alat soxhlet adalah suatu sistem penyarian berulang dengan pelarut yang sama yang menggunakan proses

sirkulasi perubahan uap – cair dari pelarut dengan pemanasan. Polaritas cairan pelarut yang digunakan
bergantung dari sifat kimia senyawa aktif yang akan diekstraksi dan kemampuan menembus membran sel.
**Ekstraksi menggunakan Soxhlet dengan pelarut cair merupakan metode yang paling baik digunakan
dalam memisahkan senyawa bioaktif dari alam. Kelebihan cara ini dibanding yang lain adalah :[i] sampel
kontak dengan pelarut yang murni secara berulang sehingga membantu pemindahan keseimbangan
konsentrasi kandungan komponen kimia dari simplisia ke dalam pelarut, [ii] suhu dalam system soxhlet
relatif lebih tinggi dibanding panas yang diperlukan tabung destilasi, [iii] ekstraksi dapat ditingkatkan
dengan penyarian paralel, [iv] kemampuan mengekstraksi sampel lebih tanpa tergantungjumlah
pelarut.(Rais 2014)
**Kelemahan dari metode soxhlet : waktu yang dibutuhkan untuk ekstraksi cukup lama (sampai beberapa
jam) sehingga kebutuhan energinya tinggi (listrik, gas). Tidak baik dipakai untuk mengekstraksi bahan
bahan tumbuhan yang mudah rusak atau senyawa senyawa yang tidak tahan panas karena akan terjadi
penguraian. Pelarut yang digunakan mempunyai titik didih rendah, sehingga mudah menguap (Ina 2011).
-Metode soxhlet dilakukan dengan cara mengontakkan padatan yang disusun dalam wujud unggun tetap.
Kemudian pelarut dialirkan menerobos padatan tersebut. Pada metode ini biasanya digunakan kolom
ekstraksi yang merupakan unggun tetap. Tujuan dari penggunaan metode soxhlet adalah untuk mengetahui
berapa banyak zat warna yang dapat diekstrak dari suatu bahan. Metode soxhlet dapat menghasilkan yield
yang lebih banyak dibandingkan dengan metode lainnya(Chemo 2003).
**Ekstraktor soxhlet adalah salah satu instrumen yang digunakan untuk mengekstrak suatu senyawa.
Metode yang digunakan dalam instrumen ini adalah untuk mengekstrak senyawa yang kelarutannya
terbatas dalam suatu pelarut. Jika suatu senyawa mempunyai kelarutan yang tinggi dalam suatu pelarut
tertentu, maka metode filtrasi (penyaringan /pemisahan) biasa dapat digunakan untuk memisahkan senyawa
tersebut dari suatu sampel. Ekstraktor soxhlet adalah salah satu model ekstraksi (pemisahan /pengambilan)
yang menggunakan pelarut selalu baru dalam mengekstraknya sehingga terjadi ekstraksi yang kontinyu [1]
dengan adanya jumlah pelarut konstan yang juga dibantu dengan pendingin balik (kondensor). Ekstraksi
dengan mengunakan pelarut adalah cara yang paling efisien dalam menghasilkan minyak yang berkualitas
[2]. Ekstraksi dilakukan dengan memanaskan pelarut dengan acuan titik didih pelarut dengan tekanan
tertentu. Untuk mendapatkan titik didih yang diinginkan batu didih dipanaskan dengan heater elektrik
secara manual sambal mengukur suhu dengan alat ukur pada tabung soxhlet apabila suhu yang diinginkan
telah tercapai maka heater dimatikan secara manual. Hal ini dilakukan secara berulang – ulang hingga waktu
ekstraksi telah tercapai agar didapatkan hasil ekstraksi yang diinginkan. Sama halnya dengan pengaturan
tekanan pada tabung ekstraktor juga dilakukan secara manual dengan membuka tutup kondensor apabila
uap berlebih. (Kusriyanto 2013)
**Pemilihan pelarut etanol sebagai pelarut yang berpotensi menghasilkan persen yield terbesar diantar
pelarut heksana dan air karena etanol merupakan pelarut yang dapat digunakan dalam mengekstraksi bahan
kering, daun – daunan, batang, dan akar. Pelarut etanol memiliki polaritas yang tinggi sehingga dapat
menghasilkan persen yield lebih banyak dibandingkan menggunakan pelarut lainnya. Etanol juga
mempunyai titik didih yang rendah dan cenderung aman, tidak beracun dan tidak berbahaya. Pelarut etanol
memiliki dua sisi yang terdiri dari gugus -OH yang bersifat polar dan gugus CH2CH3 yang bersifat non
polar, sifat non polar inilah yang membuat etanol mampu mengekstrak kandungan minyak atsiri, dan
alkaloid di dalam daun salam India secara optimal. Penggunaan pelarut heksana pada penelitian daun salam
India memperlihatkan hasil ekstraksi berwarna hijau tua, pertimbangan peneliti untuk tidak menggunakan
pelarut heksana selanjutnya disebabkan heksana menimbulkan efek negatif berupa penyakit dan
pencemaran udara karena sifat heksana yang beracun bila dikonsumsi. Selain itu, pelarut heksana
merupakan materi yang mudah terbakar dan memiliki biodegradibilitas yang rendah. (Handayani 2010)
Chemo, Beginners Guide to Soxhlet Extractions. 2003
Handayani, S. M. 2010. Ekstraksi Minyak Daun Jeruk Purut (Citrus Hystrix D.C) dengan Pelarut Etanol
dan N-Heksana. Jurnal Kompetensi Teknik Kimia Universitas Negeri Semarang Vol. 2, No.1 .
Ina. 2011. Metode Ekstraksi. farmasi.unand.ac.id/RPKPS/Metoda_ekstraksi [internet]. (diakses tanggal 27
Februari 2018 Pukul 00.54 WIB).
Kusriyanto, M.2010. Rancang Bangun Kendali Suhu dan Tekanan pada Ekstraktor Soxhlet Terintegrasi
Pembatas Waktu Ekstraksi Menggunakan Mikrokontroller ATMEGA 16. Jurnal Teknoin Vol. 19, No.
1
Rais, I. R.2014. Ekstraksi Androgafolid dari Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees Menggunakan
Andrographis paniculate Ekstraktor Soxhlet.Jurnal Farmasi. Vol. 4, No. 1

You might also like