You are on page 1of 7

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………......………………………….…


BAB II ISI ………………………………………………………......…………………………..
A. JENIS ALIRAN TERBUKA
1. Definisi …………………....……………………………………........………....……………...
2. Klasifikasi ……………………………………………………………………….......……..….
3. Geometri penampang melintang ……………………………………………………………
4. Distribusi, koefisien kecepatan dan pengukuran kecepatan ……………………………….
B. PERSAMAAN DASAR
1. Persamaan kontiunitas …………………………………………………………………..............………… 10
2. Persamaan energy ……………………………………………………………………….............………… 12
3. Persamaan momentum …………………………………………………………………….............……….
12
4. Transpormasi system ke volume control …………………………………………………..............……… 12
BAB III KESIMPULAN ……………………………………………………………………….………….……
14
Daftar pustaka …………………………………………………………………………………….....………..…
15
Bab I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam era yang serba teknologi saat ini, kemajuan bidang pendidikan sangatlah
bertambah dari waktu ke waktu. Kemajuan yang dicapai oleh umat manusia, baik itu bidang
sosial, bidang informasi maupun bidang pendidikan. Salah satunya dalam makalah ini akan
dipaparkan elemen-elemen mekanika fluida yang memungkinkan kita untuk memecahkan
rnasaIah-masalah yang kita temui sehari-hari yang relatif sederhana seperti misalnya aliran
melalui pipa, saluran dan aliran di sekitar bola dan silinder. Aliran-aliran yang lebih kompleks
yang biasanya disebabkan oleh geometri-geometri, yang lebih kompleks tidak akan dipaparkan
di dalam makalah ini. Walaupun demikian ini merupakan informasi baru bagi Anda. Marilah kita
mulai.

1.2 Ruang Lingkup Penelitian


Penelitian ini mencakup sebagian kecil dari Mekanika Fluida, yakni tentang saluran terbuka
dan persamaan-persamaan dasar yang bias dijadikan salah satu referensi.

1.3 Tujuan dan manfaat


Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Mampu memahami materi ini dengan baik

Manfaat :
1. Memberikan pembaca pengetahuan baru
Bab II

A. JENIS ALIRAN TERBUKA

1. Definisi
Aliran Saluran terbuka adalah saluran yang mengalirkan air dengan permukaan bebas.
saluran terbuka dapat terjadi dalam bentuk yang bervariasi cukup besar, mulai dari aliran di atas
permukaan tanah yang terjadi pada waktu hujan, sampai aliran dengan kedalaman air konstan
dalam saluran prismatis. Masalah aliran saluran terbuka banyak dijumpai dalam aliran sungai,
aliran saluran-saluran irigasi, aliran saluran pembuangan dan saluran-saluran lain yang bentuk
dan kondisi geometrinya bermacam-macam.
Mekanika aliran saluran terbuka lebih sulit dibanding dengan mekanika saluran tertutup.
Pada aliran saluran tertutup tidak terdapat permukaan bebas sehingga tidak terdapat pengaruh
langsung dari tekanan atmosfer, pengaruh yang ada hanyalah tekanan hidraulik yang besarnya
dapat lebih besar atau lebih kecil daripada tekanan atmosfer. Sedangkan pada aliran saluran
terbuka terdapat permukaan bebas yang berhubungan dengan atmosfer dimana permukaan bebas
tersebut merupakan suatu batas antara dua fluida yang berbeda kerapatannya yaitu cairan dan
udara, dan pada permukaan ini terdapat tekanan atmosfer. Dalam hal ini hubungannya dengan
atmosfer perlu adanya pertimbangan bahwa kerapatan udara jauh lebih rendah daripada
kerapatan air.
2. Klasifikasi
Klasifikasi saluran terbuka berdasarkan asal-usul:
- Saluran alam (natural channel)
Contoh: sungai-sungai kecil di daerah hulu (pegunungan) hingga sungaibesar di muara.

- Saluran buatan (artificial channel)


Contoh: saluran dreinase tepi jalan, saluran irigasi untuk mengairi persawahan, saluran
pembuangan, saluran untuk membawa air ke pembangkit listrik tenaga air, saluran untuk
supply air minum, saluran banjir.
Klasifikasi saluran terbuka berdasarkan konsistensi bentuk penampang dan kamiringan
dasar.
- Saluran prismatic (prismatic channel)
Yaitu saluran yang berbentuk penampang melintang dan kemiringan dasarnya tetap.
Contoh: saluran drainase, saluran irigasi

- Saluran non prismatic (non prismatikc channel)


Yaitu saluran yang berbentuk penampang melintang dan kemiringan dasarnya berubah-
ubah.
Contoh: sungai

Dilapangan, saluran buatan (artificial channel) bisa berupa:

- Canal: semacam parit dengan kemiringan dasar yang landau, berpenampang segi
empat,segi empat, segi tiga, trapezium maupun lingkaran. Terbuat dari galian tanah,
pasangan batu, beton ataukayu maupun logam.
- Talang (flume): semacam selokan kecil yang terbuat dari logam, beton atau kayu yang
melintas di atas permukaan tanah dengan suatu penyanggah.

- Got Miring (chute): semacam selokan dengan kemiringan dasar yang relative curam.

- Bangunan Terjun (drop structure): semacam selokan dengan kemiringan yang tajam.
Perubahan muka air terjadi pada jarak yang sangat dekat.

- Gorong-gorong (culvert): saluran tertutup yang melintasi jalan atau menerobos gundukan
tanah dengan jarak yang relatif pendek.

- Terowongan (tunnel): saluran tertutup yang melintasi gundukan tanah atau bukit dengan
jarak yang relatif panjang.

3. DISTRIBUSI DAN PENGUKURAN KECEPATAN ALIRAN

- Kecepatan aliran v adalah jarak yang ditempuh aliran pada saluran dalam satuan waktu.
Biasanya kecepatan vdinyatakan dalam satuan m/dt.

- Kecepatan aliran pada saluran adalah tidak merata. Kecepatan maksimum aliranterjadi
pada kisaran 0.05 hingga 0.25 kedalamannya.

- Makin mendekati tepi saluran maupun dasar saluran, kecepatan aliran adalah mengecil.

- Koefisien distribusi kecepatan α berkisaran Antara 1.03 sampai 1.36.

- Untuk masalah-masalah dalam praktek, besaran koefisien distribusi kecepatan dianggap


sama dengan1.

- Distribusi kecepatan pada penampang saluran tergantung pada beberapa faktor antara lain:
- Bentuk penampang
- Kekerasan saluran
- Adanya tekukan-tekukan

- Pengukukran kecepatan aliran dilakukan dengan cara antara lain:


- Menggunakan alat pengukur aliran (current meter) mengukur kecepatan rata-rata pada
segmen-segmen penampang dengan membagi-bagi penampang saluran secara vertikal.

- Menggunakan pelampung yang di hanyutkan ke dalam aliran dengan mencatat laju


pelampung pada jarak tertentu.

- Distribusi kecepatan secara umum dinyatakan pada gambar berikut:


4. GEOMETRI PENAMPANG MELINTANG SALURAN

Geometri penampang saluran biasanya seperti berikut:


- Saluran alam (natural channel) : tidak beraturan, bervariasi mulsi dari
bentuk parabola hingga trapezium.

- Saluran buatan (artificial channel) terbuka : beraturan, berpenampang segi empat,


segi tiga, trspezium, trapezium ganda,
lingkaran hingga parabola.

- Saluran buatan (artificial channel) tertutup : lingkaran, bujur sangkar, elips.

- Kedalaman aliran (y) : jarak vertical titik terendah dasar saluran hingga
permukaan air (depth of flow).

- Taraf (stage) : elevasi dari muka air terhadap bidang persamaan.


- Lebar dasar (B) : lebar penampang melintang bagian bawah/dasar (bed
width).

- Kemiringan dinding (m) : angka penyebut pada perbandingan Antara sisi vertical
terhadap horizontal (side slope).

- Lebar puncak (T) : lebar penampang saluran pada permukaan air (top width).

- Luas basah (A) : luas penampang melintang yang tegak lurus aliran (water
area).

- Kelliling basah (P) : panjang garis perpotongan dari permukaan basah saluran
dengan bidang penampang melintang yang tegak lurus arah
aliran (wetted perimeter).

- Jari-jari hidraulik (R) : perbandingan antara luas basah A dengan keliling basah P.
(hydraulic radius).

- Kedalaman hidraulik (D) : perbandingan antara luas basah A dengan keliling lebar
puncak T. (hydraulic depth).

- Factor penampang (Z) : perkalian antara luas basah A dengan akar kuadrat dari
kedalam hidraulik D. (section factor).
Untuk penampang melintang berbentuk segi empat maupun segi tiga, maka unsur geometrinya
adalah identik. Hanya saja yang berbeda aadalah harga B dan m. Untuk penampang segi empat
harga m = 0, untuk penampang segi tiga harga B = 0.

You might also like