Professional Documents
Culture Documents
102014016
INDRA.2014fk016@civitas.ukrida.ac.id
Abstrak
Abstract
Food intake is important in generating the energy used to run the activities of life. In the
body, the food will be processed through a cemical process, called metabolism. Metabolism
includes synthesis (anabolism) and breakdown (catabolism) of complex organic molecules.
Metabolism process is very important to know whether the levels of the food we eat has been
appropriate for the body or not. If there is someone who is overweight, it means there is
excess substances in the body, such as carbohydrates and fats. Obesuty may also occur due to
interference with the endocrine organs that produce hormones.
Keywords: metabolism, carbohydrate, fat, hormone
Pendahuluan
Problem berat badan berlebih bukanlah masalah baru bagi masyarakat kita. Masalah
obesitas banyak dialami oleh berbagai macam kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang
tua. Kelebihan berat badan memiliki resiko yang sangat buruk bagi kesehatan. Berbagai
penyakit dapat timbul sebagai akibat dari elebihan berat badan, antara lain obesitas, diaetes
Pembahasan
Metabolisme
Metabolisme Karbohidrat
1. Glikolisis
Kebanyakan jaringan memerlukan glukosa. Di otak, kebutuhan ini bersifat
substansial. Glikolisis, yaitu jalur utama metabolisme glukosa, terjadi di sitosil semua
sel. Jalur ini unik karena dapat berfungsi baik dalam keadaan aerob maupun anaerob,
bergantung pada ketersediaan oksigen dan rantai transpor elektron. Eritrosit yang tidak
memiliki mitokondria, bergantung sepenuhnya pada glukosa sebagai bahan bakar
metaboliknya, dan memetabolisme glukosa melalui glikolisis anaerob. Namun, untuk
mengoksidasi glukosa melewati piruvat (produk akhir glikolisis) oksigen dan sistem
mitokondria diperlukan.1
Glikolisis merupakan rute utama metabolisme glukosa dan jalur utama untuk
metabolisme fruktosa dan galaktosa, dan karbohidrat lain yang berasal dari makanan.
2. Glikogenesis
Glikogen adalah karbohidrat simpanan utama pada hewan, setara dengan pati
pada tumbuhan; glikogen adalah polimer bercabang –D-glukosa. Zat ini terutama
ditemukan di hati dan otot; meskipun kandungan glikogen hati lebih besar daripada
kandungan glikogen otot, namun karena massa otot tubuh jauh lebih besar daripada
massa hati, sekitar tiga-perempat glikogen tubuh total berada di otot.1
Glikogen otot merupakan sumber glukosa yang dapat cepat digunakan untuk
glikolisis di dalam otot itu sendiri. Glikogen hati berfungsi untuk menyimpan dan
mengirim glukosa untuk mempertahankan kadar glukosa darah di antara waktu makan.
3. Glikogenolisis
4. Glukoneogenesis
Glukoneogenesis adalah proses mengubah prekursor nonkarbohidrat menjadi
glukosa atau glikogen. Substrat utamanya adalah asam-asam amino glukogenik, laktat,
gliserol, dan propionat. Hati dan ginjal adalah jaringan glukoneogenik utama.1
Glukoneogenesis memenuhi kebutuhan glukosa tubuh jika karbohidrat dari
makanan atau cadangan glikogen kurang memadai. Pasokan glukosa merupakan hal
yang esensial terutama bagi sistem saraf dan eritrosit. Kegagalan glukoneogenesis
biasanya bersifat fatal. Glukosa juga penting dalam mempertahankan kadar zat-zat
Metabolisme Lemak
2. Lipogenesis
Asam lemak disintesis oleh sistem ekstramitokondria yang bertanggung jawab
untuk menyintesis palmitat dari asetil-KoA di sitosol. Pada sebagian besar mamalia,
glukosa adalah substrat utama untuk lipogenesis, tetapi pada hewan pemamah biak
substrat tersebut adalah asetat, yaitu molekul bahan bakar terpenting yang dihasilkan
dari makanan.1
Jalur utama sintesis de novo asam lemak berlangsung di sitosol. Sistem ini
terdapaat di banyak jaringan, meliputi hati, ginjal, otak, paru, kelenjar mamaria, dan
jaringan adiposa. Kebutuhan kofaktornya mencakup NADPH, ATP, Mn2+, biotin, dan
HCO3-. Asetil-KoA adalah substrat langsungnya, dan palmitat bebas adalah produk
akhirnya.1
Pembentukan malonil-KoA adalah tahap awal dan pengendali dalam sistem asam
lemak. Bikarbonat sebagai sumber CO2 diperlukan dalam reaksi awal untuk
karboksilasi asetil-KoA menjadi malonil-KoA dengan keberadaan ATP dan asetil-KoA
karboksilase. Asetil-KoA karboksilase memerlukan vitamin biotin. Enzim ini adalah
suatu protein multienzim yang mengandung subunit-subunit identik dengan jumlah
bervariasi, masing-masing mengandung biotin, biotin karboksilase, protein pembawa
biotin karboksil, dan transkarboksilase, serta tempat alosterik regulatorik. Reaksi ini
berlangsung dalam dua tahap: karboksilasi biotin yang melibatkan ATP dan
pemindahan karboksil ke asetil-KoA untuk membentuk malonil-KoA.1
Kompleks asam lemak sintase adalah suatu polipeptida yang mengandung tujuh
aktivitas enzim. Pada bakteri dan tumbuhan, masing-masing enzim pada sistem asam
lemak sintase terpisah, dan ditemukan radikal asil dalam betuk kombinasi dengan suatu
protein yang disebut protein pengangkut asil (ACP). Namun pada ragi, mamalia, dan
unggas, sistem sintase adalah suatu kompleks polipeptida multienzim yang
memasukkan ACP dan mengambil alih peran KoA. Kompleks ini mengandung vitamin
asam pantotenat dalam bentuk 4’-fosfopantetein. Pemakaian satu unit fungsional
multienzim memiliki keunggulan berupa tercapainya efek kompartementalisasi proses
Senyawa ini dibebaskan dari kompleks enzim oleh aktivitas enzim ketujuh di
kompleks, yaitu tioesterase. Palmitat bebas harus diaktifkan menjadi asil-KoA sebelum
dapat diproses lebih lanjut melalui jalur metabolik lain. Biasanya palmitat ini
mengalami estrifikasi menjadi asilgliserol, pemanjangan rantai atau desaturasi, atau
esterifikasi menjadi ester kolesteril.1
Asetil-KoA yang digunakan sebagai primer membentuk atom karbon 15 dan 16
pada palmitat. Penambahan seluruh unit C2 selanjutnya adalah melalui malonil-KoA.1
Triasilgliserol
Kolesterol terdapat di jaringan dan plasma sebagai kolesterol bebas atau dalam bentuk
simpanan, yang berikatan dengan asam lemak rantai-panjang sebagai ester kolesteril. Di
dalam plasma, kedua bentuk tersebut diangkut dalam lipoprotein. Kolesterol adalah lipid
amfipatik dan merupakan komponen struktural esensial pada membram dan laposan luar
lipoprotein plasma. Senyawa ini disintesis di banyak jaringan dari asetil-KoA dan merupakan
prekursor semua steroid lain di tubuh.1
Biosintesis kolesterol dapat dibagi menjadi lima tahap. Tahap pertama adalah
biosintesis mevalonat. HMG-KoA dibentuk melalui reaksi-reaksi yang digunakan di
mitokondria untuk membentuk badan keton. Namin, karena sintesis kolesteriol berlangsing di
luar mitokondria, kedua jalur ini berbeda. Pada awalnya, dua molekul asetil-KoA bersatu
untuk membentuk asetoasetil-KoA yang dikatalisis oleh tiolase sitosol. Asetoasetil-KoA
mengalami kondensasi dengan molekul asetoasetil-KoA lain yang dikatalisis oleh HMG-KoA
sintase untuk membentuk HMG-KoA yang direduksi menjadi mevalonat oleh NADPH dan
dikatalisis oleh HMP-KoA reduktase. Ini adalah tahap regulatorik utama di jalur sintesis
kolesterol.1
Tahap dua adalah pembentukan unit isoprenoid. Mevalonat mengalami fosforilasi
secara sekuensial oleh ATP dengan tiga kinase, dan setelah dekarboksilasi terbentuk unit
isoprenoid aktif, isopentenil difosfat.1
Tahap tiga adalah enam unit isoprenoid membentuk skualen. Isopentenil difosfat
mengalami isomerasi melalui pergeseran ikatan rangkap untuk membentuk dimetilalil
difosfat, yang kemudian bergabung dengan molekul lain isoprenoil difosfat untuk
membentuk zat antara sepuluh-karbon geranil difosfat. Kondensasi lebih lanjut dengan
isopentenil difosfat membentuk farnesil difosfat. Dua molekul farnesil difosfat bergabung di
Daftar Pustaka
1. Murray RK, Granner DK, Rodwell VW. Biokimia harper. Edisi ke-27. Jakarta: EGC;
2009.
2. Nelson DL, Cox MM. Lehninger principles of biochemistry. 4th edition. New York: W.
H. Freeman and Company; 2005.
3. Suhardjo, Kusharto CM. Prinsip-prinsip ilmu gizi. Yogyakarta: Kanisius; 2006.
4. Mayer BH, Tucker L, Williams S. Ilmu gizi menjadi sangat mudah. Edisi ke-2.
Jakarta: EGC; 2011.h.36-7; 57-9.
5. Harjasasmita. Ikhtisar biokimia dasar B. Jakarta: FKUI; 2003.
6. Barker HM. Nutrition and dietetics for health care. 10th edition. UK: University of
Coventry; 2002.p. 18.
7. Sumardjo D. Pengantar kimia: buku panduan kuliah mahasiswa kedokteran dan
program strata I fakultas bioeksakta. Jakarta: EGC; 2009.h.270-2.
8.