Sumber daya air adalah sumber daya berupa air yang berguna atau potensial bagi manusia. Kegunaan air meliputi penggunaan di bidang pertanian, industri, rumah tangga, rekreasi, dan aktivitas lingkungan. Dalam hal ini tentunya harus didasari oleh undang-undang yang telah ditetapkan oleh pemerintah (UU no.7 tahun 2004) pasal 1 ayat 1, yaitu ; “Sumber daya air adalah air, sumber air, dan daya air yang terkandung di dalamnya”. 97% air di bumi adalah air asin, dan hanya 3% berupa air tawar yang lebih dari 2 per tiga bagiannya berada dalam bentuk es di glasier dan es kutub. Air tawar yang tidak membeku dapat ditemukan terutama di dalam tanah berupa air tanah, dan hanya sebagian kecil berada di atas permukaan tanah dan di udara. Pernyataan ini tentunya sudah menjadi suatu acuan oleh pemerintah (UU no.7 tahun 2004) pasal 1 ayat 2, yaitu; “Air adalah semua air yang terdapat pada, di atas, ataupun di bawah permukaan tanah, termasuk dalam pengertian ini air permukaan, air tanah, air hujan, dan air Iaut yang berada di darat”. I.1. AIR PERMUKAAN Air permukaan adalah air yang terdapat di sungai, danau, atau rawa air tawar. Air permukaan secara alami dapat tergantikan dengan presipitasi dan secara alami menghilang akibat aliran menuju lautan, penguapan, dan penyerapan menuju ke bawah permukaan. Pernyataan tersebut telah disematkan oleh pemerintah dalam (UU no.7 tahun 2004) pasal 1 ayat 3, yaitu ; “Air permukaan adalah semua air yang terdapat pada permukaan tanah”. Meski satu-satunya sumber alami bagi perairan permukaan hanya presipitasi dalam area tangkapan air, total kuantitas air dalam sistem dalam suatu waktu bergantung pada banyak faktor. Faktor-faktor tersebut termasuk kapasitas danau, rawa, dan reservoir buatan, permeabilitas tanah di bawah reservoir, karakteristik aliran pada area tangkapan air, ketepatan waktu presipitasi dan rata-rata evaporasi setempat. Semua faktor tersebut juga memengaruhi besarnya air yang menghilang dari aliran permukaan. Pernyataan tersebut telah disematkan oleh pemerintah dalam (UU no.7 tahun 2004) pasal 1 ayat 5, yaitu ; “Sumber air adalah tempat atau wadah air aIami dan/atau buatan yang terdapat pada, di atas, ataupun di bawah permukaan tanah”. Aktivitas manusia memiliki dampak yang besar dan kadang-kadang menghancurkan faktor-faktor tersebut. Manusia seringkali meningkatkan kapasitas reservoir total dengan melakukan pembangunan reservoir buatan, dan menguranginya dengan mengeringkan lahan basah. Manusia juga sering meningkakan kuantitas dan kecepatan aliran permukaan dengan pembuatan sauran-saluran untuk berbagai keperluan, misalnya irigasi. (UU no.7 tahun 2004) pasal 1 ayat 6 “Daya air adaIah potensi yang terkandung daIam air dan/atau pada sumber air yang dapat memberikan manfaat ataupun kerugian bagi kehidupan dan penghidupan manusia serta lingkungannya”. Kuantitas total dari air yang tersedia pada suatu waktu adalah hal yang penting. Sebagian manusia membutuhkan air pada saat-saat tertentu saja. Misalnya petani membutuhkan banyak air ketika akan menanam padi dan membutuhkan lebih sedikit air ketika menanam palawija. (UU no.7 tahun 2004) pasal 1 ayat 15 “Hak guna usaha air adalah hak untuk memperoleh dan mengusahakan air”. Untuk mensuplai petani dengan air, sistem air permukaan membutuhkan kapasitas penyimpanan yang besar untuk mengumpulkan air sepanjang tahun dan melepaskannya pada suatu waktu tertentu. (UU no.7 tahun 2004) pasal 1 ayat 7 “PengeIolaan sumber daya air adaIah upaya merencanakan, meiaksanakan, memantau, dan mengevaIuasi penyeIenggaraan konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air, dan pengendalian daya rusak air”. Sedangkan penggunaan air lainnya membutuhkan air sepanjang waktu, misalnya pembangkit listrik yang membutuhkan air untuk pendinginan, atau pembangkit listrik tenaga air. Untuk mensuplainya, sistem perairan permukaan harus terisi ketika aliran arus rata-rata lebih rendah dari kebutuhan pembangkit listrik. (UU no.7 tahun 2004) pasal 1 ayat 8 “PoIa pengeIoIaan sumber daya air adaIah kerangka dasar daIam merencanakan, meIaksanakan, memantau, dan mengevaIuasi kegiatan konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air, dan pengendalian daya rusak air”. Perairan permukaan alami dapat ditambahkan dengan mengambil air permukaan dari area tangkapan hujan lainnya dengan kanal atau sistem perpipaan. Dapat juga ditambahkan secara buatan dengan cara lainnya, namun biasanya jumlahnya diabaikan karena terlalu kecil. (UU no.7 tahun 2004) pasal 1 ayat 9 “Rencana pengeioIaan sumber daya air adaIah hasil perencanaan secara menyeIuruh dan terpadu yang diperiukan untuk menyelenggarakan pengelolaan sumber daya air”. Manusia dapat menyebabkan hilangnya sumber air permukaan dengan menjadikannya tidak lagi berguna, misalnya dengan cara polusi.
I.2. AIR TANAH
Air tanah adalah air tawar yang terletak di ruang pori-pori antara tanah dan bebatuan dalam. Air tanah juga berarti air yang mengalir di lapisan aquifer di bawah water table. Terkadang berguna untuk membuat perbedaan antara perairan di bawah permukaan yang berhubungan erat dengan perairan permukaan dan perairan bawah tanah dalam di aquifer (yang kadang-kadang disebut dengan "air fosil"). Telah disebutkan bahwa air tanah juga sangat berpengaruh terhadap kehidupan maklhuk hidup. Hal ini dijadikan suatu peraturan pemerintah (UU no.7 tahun 2004) pasal 1 ayat 4, yaitu ; “Air tanah adaIah air yang terdapat dalam Iapisan tanah atau batuan di bawah permukaan tanah”. Sistem perairan di bawah permukaan dapat disamakan dengan sistem perairan permukaan dalam hal adanya input, output, dan penyimpanan. (UU no.7 tahun 2004) pasal 1 ayat 10, “Wilayah sungai adaIah kesatuan wilayah pengeIoIaan sumber daya air daIam satu atau Iebih daerah aliran sungai dan/atau puIau puIau keciI yang Iuasnya kurang dari atau sama dengan 2.000km2”. Perbedaan yang paling mendasar adalah kecepatan dan kapasitasnya; air tanah mengalir dengan kecepatan bervariasi, antara beberapa hari hingga ribuan tahun untuk muncul kembali ke perairan permukaan dari wilayah tangkapan hujan, dan air tanah memiliki kapasitas penyimpanan yang jauh lebih besar dari perairan permukaan. (UU no.7 tahun 2004) pasal 1 ayat 11, “Daerah aliran sungai adaIah suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke Iaut secara aIami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di Iaut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan”.Input alami dari air tanah adalah serapan dari perairan permukaan, terutama wilayah tangkapan air hujan. Sedangkan output alaminya adalah mata air dan serapan menuju lautan. (UU no.7 tahun 2004) pasal 1 ayat 12, “Cekungan air tanah adalah suatu wilayah yang dibatasi oIeh batas hidrogeoIogis, tempat semua kejadian hidrogeoIogis seperti proses pengimbuhan, pengaliran, dan peIepasan air tanah beriangsung”.Air tanah mengalami ancaman berarti menghadapi penggunaan berlebihan, misalnya untuk mengairi lahan pertanian. (UU no.7 tahun 2004) pasal 1 ayat 13, “Hak guna air adalah hak untuk memperoleh dan memakai atau mengusahakan air untuk berbagai keperluan”. Penggunaan secara belebihan di area pantai dapat menyebabkan mengalirnya air laut menuju sistem air tanah, menyebabkan air tanah dan tanah di atasnya menjadi asin intrusi air laut. (UU no.7 tahun 2004) pasal 1 ayat 14, “Hak guna pakai air adalah hak untuk memperoleh dan memakai air”. Selain itu, manusia juga dapat menyebabkan air tanah terpolusi, sama halnya dengan air permukaan yang menyebabkan air tanah tidak dapat digunakan.