You are on page 1of 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Air merupakan factor lingkungan yang penting, semua organisasi
mememerlukan air. Bagi tumbuhan air sangat penting karena dapat langsung
memepengaruhi kehidupannya. Hal ini ditunjukan dengan susunan yang membentuk
tumbuhan yaitu antara 40% sampai 60% dari tumbuhan terdiri dari air, danbagi
tumbuhan herbal jumlahnya kurang lebih 90%. Masuknya air dalam tumbuhan
melalui proses difusi dan osmosis, namun bila mengalami kelebihan air sel tumbuhan
akan mengalami plasmolysis. Selain itu air yang berada dalam tumbuhan dapat keluar
melalui berbagai proses yaitu transpirasi, gutasi, dan evaporasi.
Dinding sel hidup selalu rembes dan kadang-kadang dikelilingi oleh larutan
cair yang sinabung dari satu sel ke sel lain, sehingga membentuk suatu jalinan pada
seluruh tumbuhan itu. Dipandang dari sudut hubungannya dengan larutan ini, sebuah
sel tumbuhan biasanya dapat dibandingkan (Loveless, 1983).
Semua proses yang melibatkan tumbuhan dan air dipengaruhi oleh faktor-
faktortertentu, sebagaicontohadalahfaktor yang mempengaruhitranspirasiadalahsuhu,
kelembapandansebagainya. Tanpa adanya air tumbuhantidakdapathidupdansel-
selnyaakanmengalamikerusakansehinggamenyebabkankematiannya.

1.2 TUJUAN
1 Menghubungkan sifat dan pentingnya air bagi tumbuhan.
2 Membedakan berbagai macam difusi dalam tumbuhan.
3 Menjelaskan proses lisis, dan plasmolysis pada tumbuhan.
4 Membedakan potensial air, potensial osmosis, dan potensial tekanan.
5 Menjelaskan perbedaan antara transpirasi, gutasi, evaporasi.
6 Menjelaskan mekanisme transpirasi dan peran perbedaan tekanan uap antara
tumbuhan dan lingkungan terhadap proses transpirasi.
7 Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi transpirasi.
8 Menjelaskan proses penyerapan air olehakar yang dihubungkan dengan proses
transpirasi.

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Hubungan Sifat dan Pentingnya Air bagi Tumbuhan

Air adalah komponen utama penyusun tumbuhan, dengan alasan itulah peran
air sangat dibutuhkan oleh tumbuhan agar kelangsungan hidup tumbuhan tetap
terjaga. Tumbuhan sangat memerlukan air, hal ini bisa dilihat dari fungsi air bagi
tumbuhan yang diantaranya adalah penyusun utama protoplasma, pelarut zat hara yg
diperlukan tumbuhan, alat transpor pemindahan zat hara, medium berlangsungnya
reaksi metabolisme , bahan dasar untuk reaksi biokimia, pengatur turgor sel (untuk
pembentangan dinding sel), pengatur keseragaman suhu di dlm tubuh tumbuhan dan
alat gerak pulvinus pada tangkai daun.
Di dalam tubuh tumbuhan air berada di dalam sel dengan bentuk bebas dan
terikat. Air bebas terutama ada di vakuola, sebagai cairan yg encer. Jika tumbuhan
kekurangan air maka air bebas akan hilang terlebih dahulu. Sedangkan air yang terikat
akan berikatan dengan ion atau molekul tertentu.
Air memiliki sifat-sifat yang penting untuk adanya kehidupan. Sifat-sifat fisika
air yang penting bagi kehidupan tumbuhan adalah
1. Molekul air mampu berikatan dengan molekul lain (adhesi), hal ini sangat
membantu dalam proses pengangkutan air di dalam tubuh tumbuhan.
2. Air mempunyai kemampuan yang tinggi untuk mentransmisikan cahaya,
sehingga membantu tumbuhan di dalam fotosintesis.
3. Air memiliki viskositas yang rendah, sehingga dapat dengan mudah mengalir.
Hal ini sangat penting bagi kehidupan, karena dengan demikian air dengan
mudah berpindah di dalam tubuh tumbuhan.

2.2 Berbagai Macam Difusi dalam Tumbuhan


Difusi ini adalah perembesan zat dari ruang yang berkonsentrasi tinggi ke
ruang yang berkonsentrasi lebih rendah. Perembesan ini mungkin tanpa melalui sekat,
maupun melalui sekat. Perembesan tanpa melalui sekat berlangsung baikdi dalam
protolasma sendiri, seperti dari ujung retikulum endoplasma keujung lain.
Perembesan yang melewati sekat, berlangsung baik antara intra dan ekstra-sel, antara
sitoplasma dan nukleolasma, atauun antara sitoplasma dan organel. Perembesan ini
melalui unit membran. Difusi berlangsun menurut gradient kemiringan (konsentrasi).
Yakni dari ruang yang konsentrasi zat A tinggi ke ruang zat yang konsentrasi zat A itu
rendah (Yatim, 1980).
Proses difusi ada tumbuhan yang kita ketahui terbagi ke dalam 3 jenis yaitu
difusi pada material cair, difusi pada material Padat, dan difusi pada material gas
(Mehrer, 2007).
1. Difusi Cair
Dikatakan difusi cair jika terjadi perpindahan molekul cairan dari konsentrasi
tinggi ke konsentrasi rendah. Sebagai contoh yaitu kedelai yang direndam ke dalam
air saat pembuatan tempe. Selama perendaman akan terjadi difusi air dari lingkungan
luar (yang kadar airnya tinggi) ke dalam kedelai (yang kadar airnya rendah) (Mehrer,
2007).

2. Difusi Padat
Difusi padat terjadi jika molekul padatan berpindah dari konsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah. Contohnya yaitu ketika kita melakukan perendaman buah dengan
larutan gula dalam pembuatan manisan buah. Selama perendaman selain terjadi difusi
air dari lingkungan luar ke dalam buah juga terjadi difusi molekul gula (molekul
padatan) ke dalam buah (Mehrer, 2007).

3. Difusi Gas
Difusi gas terjadi saat molekul gas berpindah dari konsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah. Sebagai contoh adalah difusi oksigen ada tumbuhan (Mehrer,
2007).

2.3 Proses Lisis dan Plasmolisis pada Tumbuhan


Sel-sel dalam tumbuhan setiap harinya pasti melakukan seluruh kegiatansel
seperti metabolisme, respirasi, difusi dan sebagainya. Sel juga dapat mengalami
kerusakan karena salah satu kegiatan tadi, sebagai contoh adalah lisis dan plasmolisis.
Lisis artinya hancurnya sel karena robeknya membran plasma. Peristiwa ini
terjadi karena proses osmosis. Sel yang mempunyai sitolasma pekat bila berada dalam
kondisi hipotonik akan kemasukan air hingga tekanan osmosis dalam sel akan
menjadi tinggi. Keadaan demikian akan memecah sel tersebut.
Selain lisis, kerusakan sel tumbuhan yang lain disebut plasmolisis. Plasmolisis
adalah peristiwa terlepasnya membran plasma dari dinsing sel pada sel tumbuhan.
Plasmolisis terjadi jika sel tumbuhan diletakkan pada larutan garam yang
terkonsentrasi (hipertonik), sel tumbuhan akan kehilangan air dan juga tekanan turgor.
Hal tersebut dapat mengakibatkan sel tumbuhan melemah. Tumbuhan dengan keadaan
sel seperti itu akan menjadi layu. Kehilangan air lebih banyak mengakibatkan
plasmolisis di mana tekanan akan terus berkyrang sampai di suatu titik di mana
protoplasma sel terkeluas dari dinding sel yang menyebabkan adanya jarak antara
dinding sel dan membran.

2.4 Membedakan Potensial Air, Potensial Osmosis, dan Potensial Tekanan.


Potensial air adalah nol (0), adanya beberapa substansi yang terlarut dalam air
tersebut akan menurunkan potensial airnya, sehingga potensial air dari suatu larutan
adalah kurang dari nol (0). Definisi ini hanya berlaku dalam tekanan atmosfir. Apabila
tekanan air di sekitar sistem ditingkatkan atau diturunkan, maka secara otomatis
potensial air akan naik atau turun sesuai ddengan perubahan tekanan tersebut
(Salisbury, 1995). Pada fisiologi tumbuhan hal yang biasa untuk menunjukkan energi
bebas adalah dengan bentuk potensial air (ψ). Definisi dari potensial air adalah energi
per unit volume air, potensial air berbanding lurus dengan suhunya (Filter, 1981).
Potensial osmosis merupakan potensial kimia yang disebabkan adanya materi
yang terlarut. Potensial osmosis selalu memiliki nilai negatif, hal ini disebabkan
karena cenderung bergerak menyeberangi membran semi permeable dari air murni
menuju ke air yang mengandung zat terlarut (Lambers, dkk, 1998).
Di dalam suatu sel, potensial air memiliki dua komponen, yaitu potensial
tekanan dan potensial osmosis. Potensial tekanan dapat menambah atau mengurangi
potensial air, sedangkan potensial osmosis menunjukan status larutan di dalam sel
tersebut.
Besar potensial air pada tumbuhan dipengaruhi oleh 4 macam komponen
potensial, yaitu gravitasi, matriks, osmotic, dan tekanan. Potensial osmotic bergantung
pada hidrostatik atau tekanan angin dalam air (Deragon, 2005).

2.5 perbedaan antara transpirasi, gutasi, evaporasi

Transpirasi Gutasi Eavaporasi


1. Proses fisiologi atau 1. Terjadi pada malam 1. Proses fisika murni
fisika yang termodifikasi. hari 2. Tidak diatur bukaan
2. Diatur bukaan stomata. 2. Air yang keluar stomata.
3. Diatur beberapa berbentuk cair. 3. Tidak diatur oleh
macam tekanan. 3. Cairan mengandung tekanan.
4. Terjadi di jaringan solute, seperti gula dan 4. Tidak terbatas pada
hidup. garam. jaringan hidup.
5. Permukaan sel basah. 4. Tidak terkendali. 5. Permukaan yang
6. Terjadi pada siang hari 5. Tidak menurunkan menjalankannya menjadi
7. Air yang hilang suhu permukaan. kering.
berbentuk uap air.
8. Uap air yang
dilepaskan murni.
9. Terjadi melewati
stomata, lubang kutikula,
dan lentisel.
10. Menurunkan suhu
permukaan tanaman.

2.6 Mekanisme Transpirasi dan Peran Perbedaan Tekanan Uap antara Tumbuhan dan
Lingkungan Terhadap Proses Transpirasi

Transpirasi adalah proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari
jaringan hidup tanaman yang terletak diatas permukaan tanah, melewati stomata,
kutikula dan lentisel (Hopkis, 2009:20) Transpirasi dimulai dengan penguapan
oleh sel-sel mesofil ke rongga antar sel yang ada di dalam daun. Dalam hal ini
rongga antar sel jaringan bunga karang merupakan rongga yang besar, sehingga
dapat menampung uap air dalam jumlah banyak. Penguapan air ke rongga antar
sel akan berlangsung selama rongga antar sel belum jenuh dengan uap air. Sel-sel
yang menguapkan airnya ke rongga antar sel tentu akan mengalami kekurangan
air sehingga potensial airnya menurun. Kekurangan ini akan diisi oleh air yang
berasal dari xilem tulang daun yang selanjutnya tulang daun akan menerima air
dari batang dan batang menerima dari akar begitu seterusnya. Uap air yang
terkumpul dalam rongga antar sel akan tetap berada dalam rongga tersebut selama
stomata pada epidermis daun tidak membuka. Kalau pun ada uap air yang keluar
menembus epidermis dan kutikula jumlahnya hanya sedikit. Agar transpirasi
dapat berjalan maka stomata harus membuka. Apabila stomata membuka, maka
akan ada penghubung antara rongga antar sel dengan atmosfir. Kalau tekanan uap
air di atmosfir lebih rendah dari rongga antar sel, uap air dari rongga antar sel
akan keluar ke atmosfir. Jadi, syarat utama berlangsungnya transpirasi adalah
penguapan air di dalam daun dan terbukanya stomata.

2.7 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Transpirasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi tranpirasi meliputi faktor


lingkungan dan faktor tanaman. Factor lingkungan yaitu kelembaban udara, suhu,
kecepatan angin, cahaya, ketersediaan air tanah, tekanan udara dan debu.
Sedangkan factor tanaman yang mempengaruhi transpirasi yaitu stomata baik
jumlah satuan luas, letak stomata dan waktu bukaan stomata. Factor tanaman
yang selanjutnya daun, baik itu daun yang berbulu atau tidak , posisi menghadap
matahari langsung atau tidak dan warna daun.

2.8 Proses Penyerapan Air oleh Akar yang Dihubungkan dengan Proses Transpirasi

Penyerapan air oleh akar dimulai dengan adanya difusi air ke bulu
akar, pada dinding sel air akan masuk ke ruang bebas melewati membrane plasma
secara osmosis, air akan berdifusi memasuki plasma. Kemudian sel akar dapat
menyerap air jika air mempunyai potensi air negative lebih besar dibandingkan
larutan tanah. Masuknya air kedalam tumbuhan dengan kombinasi difusi, osmosis dan
arus masa. Selanjutnya pada saat tumbuhan melakukan metabolisme stomata pada
daun akan membuka untuk masuknya CO2 yang juga diikuti proses transpirasi atau
keluarnya air dari tumbuhan.

BAB III
KESIMPULAN

3.1 Air merupakan komponen utama bagi tumbuhan karena berperan dalam
menyusun protoplasma, pelarut zat hara yg diperlukan tumbuhan, alat transpor
pemindahan zat hara, medium berlangsungnya reaksi metabolisme , bahan dasar
untuk reaksi biokimia, pengatur turgor sel (untuk pembentangan dinding sel),
pengatur keseragaman suhu di dlm tubuh tumbuhan dan alat gerak pulvinus pada
tangkai daun.
3.2 Difusi pada tumbuhan dibagi menjadi tiga yaitu difusi padat, difusi cair, dan difusi
gas.
3.3 Proses lisis dapat terjadi pada tumbuhan akibat proses osmosis yang berlebihan
dan proses plasmolisis terjadi akibat sel tumbuhan diletakkan pada larutan garam
yang terkonsentrasi (hipertonik).
3.4 Definisi potensial air adalah energi per unit volume air, dan potensial air
berbanding lurus dengan suhunya. Potensial air memilikidua komponen yaitu
potensial osmosis dan potensial tekanan. Potensial osmosis merupakan potensial
kimia yang disebabkan adanya materi yang terlarut. Sedangkan potensial tekanan
dapat menambah atau mengurangi potensial air.
3.5 Proses transpirasi adalah proses fisiologi atau fisika yang termodifikasi dan terjadi
pada siang hari. Sedangkan proses gutasi terjadi pada malam hari. Dan proses
evaporasi adalah proses fisika murni.
3.6 Mekanisme transpirasi dimulai dengan penguapan oleh sel-sel mesofil ke rongga
antar sel yang ada di dalam daun. Penguapan air ke rongga antar sel akan berlangsung
selama rongga antar sel belum jenuh dengan uap air.
3.7 Faktor-faktor yang mempengaruhi tranpirasi meliputi faktor lingkungan dan faktor
tanaman.
3.8 air diserap oleh akar melalui proses difusi. Ketika tumbuhan melakukan
metabolisme yang diawali dengan membukanya stomata untuk masuknya CO2, pada
saat stomata membuka air juga akan menguap ke udara (transpirasi).

Daftar pustaka

Deragon. 2005. Water Potential. (Online), (http://www.deragon.com). Diakses pada


25 Agustus 2015

Filter, W. G. 1989. Fisiologi Lingkungan Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada


University Pess

Hopkins, W & Huner, N.2009. Introduction To Plant Physiology. USA: library of


congress.

Lambers, H.F. S., Chapia & T. L. Pons. 199. Physiology. Ecology Spinger. Neywork:
wordpres.

Loveless. 1983.

Mehrer, H. 2007. Diffusion In Solids. Springer: Munster

Yatim, W. 1990. Biologi Modern. Bandung: Tarsito

You might also like