Professional Documents
Culture Documents
Product Marketing Adaptability is a marketing strategy whereby new products are based
on modification or some improvement on existing or competing products, and not on
pioneering innovations. It is the strategy of a follower.
2. Competitive Posture
3. Keunggulan Kompetitif
5. Product Positioning
6. Konsentrasi Pasar
Dalam ekonomi, konsentrasi pasar merupakan fungsi dari jumlah perusahaan dan
masing-masing saham dari total produksi (alternatif, kapasitas total atau total cadangan)
di sebuah pasar. Struktur pasar merupakan suatu prakondisi yang akan menentukan
perilaku perusahaan dalam menjalankan usahanya di suatu industri. Salah satu yang
menentukan struktur pasar adalah tingkat konsentrasi pasar dari suatu industri. Tingkat
konsentrasi pasar mendorong integrasi vertikal dengan tingkat signifikasi yang tinggi.
Sedangkan ukuran rata-rata menunjukkan hasil sebaliknya terhadap hipotesis Stigler. Hal
ini lebih disebabkan oleh faktor tingginya biaya transaksi di Indonesia. Faktor lainnya,
tingkat pertumbuhan permintaan memberikan hasil yang tidak signifikan secara statistik.
Lalu melalui segmen yang tidak membeda – bedakan yaitu dengan pemasar
membidik pelanggan melalui semua produk yang mereka butuhkan. Perusahaan
mengabaikan perbedaan segmen dan meraih seluruh pasar dengan penawaran pasar.
Contohnya adalah coca cola dengan minumannya dan IBM dengan komputernya.
Yang terakhir dengan konsentrasi pasar segmen yang membeda – bedakan. Pemasar
membidik berbagai segmen pasar dan merancang program yang berbeda – beda pada
masing – masing segmen. Pembidikan pasar ini lebih ambisius bila dibandingkan dengan
pemasaran dengan pembidikan pasar tunggal dan memberi peluang cakupan pasar yang
lebih luas. Contohnya unilever dengan Lux, Axe, Rexona, Dove, Sunsilk.
Spesialisasi produk adalah salah satu strategi yang dapat digunakan perusahaan
untuk menargetkan segmen pasar pelanggan tertentu. Pendekatan ini bekerja untuk
perusahaan yang mengkhususkan diri pada produk berkualitas tinggi dan memiliki
kemampuan untuk menyesuaikannya agar sesuai dengan kebutuhan spesifik dari segmen
yang berbeda.
Product specialization is one strategy a company can use to target specific customer
market segments. This approach works for companies that specialize in a high-quality
product and have the ability to customize it to fit the specific needs of different segments.
8. Tipe Permintaan
1) Permintaan Negatif
Semua atau sebagian terbesar daei segmen pasar potensial yang penting tidak
menyukai produk atau jasa yang ditawarkan, bahkan mereka bersedia membayar
untuk menghindarinya. Misalnya :
Gol. Orang yang mempunyai permintaan negatif terhadap vasectomy.
Gol. Orang yang mempunyai permintaan negatif terhadap angkutan dengan bus
(suka mabuk)
3) Permintaan Latent
Bilamana sebagian besar orang –orang mempunyai kebutuhan yang kuat akan
sesuatu yang tidak ada dalam bentuk barang atau jasa yang nyata.Permintaan ini
memberikan kesempatan pada manajer untuk mengembangkan produk atau jasa
yang dibutuhkan oleh orang-orang. Contoh :
Banyak perokok yang menghendaki rokok-rokok kesayangannya itu tidak
mengandung nikotin.
Banyak orang yang menginginkan punya mobil yang lebih tahan lama dan lebih
aman dari mobil yang ada sekarang
Tugas Manajer : mengembangkan produk atau jasa yang dibutuhkan oleh konsumen.
4) Permintaan Menurun
Suatu keadaan dimana permintaan untuk suatu produk atau jasa itu semakin
berkurang dari tingkat sebelumnya, dan diperkirakan akan menurun terus jika tidak
dilakukan usaha-usaha untuk memperbaiki pasar yang dituju, penawaran dan usaha-
usaha pemasaran.
Tugas Manajer : Mengubah pola permintaan, misal : memberikan harga murah pada
masa sepi, dan mengenakan harga yang tinggi pada masa-masa rapai.
6) Permintaan Penuh
Suatu keadaan dimana tingkat dan saat permintaan yang sekarang sama dengan
tingkat dan saat permintaan yang diharapkan.
7) Permintaan Berkelebihan
Suatu keadaan dimana permintaan lebih besar dari penawarannya.
Harga kompetitif adalah menetapkan harga suatu produk atau layanan berdasarkan
pada apa yang dibebankan oleh pesaing. Metode penetapan harga ini lebih sering
digunakan oleh bisnis yang menjual produk serupa, karena layanan dapat bervariasi dari
satu bisnis ke bisnis lainnya, sedangkan atribut produk tetap serupa. Strategi penetapan
harga jenis ini biasanya digunakan sekali harga untuk suatu produk atau layanan telah
mencapai tingkat ekuilibrium, yang terjadi bila suatu produk telah lama dipasarkan dan
ada banyak pengganti produk.
Competitive pricing is setting the price of a product or service based on what the
competition is charging. This pricing method is used more often by businesses selling
similar products, since services can vary from business to business, while the attributes
of a product remain similar. This type of pricing strategy is generally used once a price
for a product or service has reached a level of equilibrium, which occurs when a product
has been on the market for a long time and there are many substitutes for the product.
1) Bisnis
Melalui berbagai inisiatif Bisnis Superfast termasuk memungkinkan investasi untuk
menghubungkan taman bisnis, menampilkan aplikasinya, memberikan bimbingan,
pelatihan dan saran yang secara khusus ditargetkan pada penggunaan teknologi yang
memungkinkan secara digital, dan kegiatan lain yang terfokus untuk mendukung
pertumbuhan bisnis, terutama di kalangan UKM;
1) Businesses
Through various Superfast Business initiatives including enabling investment to
connect business parks, showcasing its applications, providing mentoring, training
and advice specifically targeted at the use of digitally-enabled technologies, and
other focused activities to support business growth, especially amongst SMEs;
Beralihnya fokus pada budgeting kepada perencanaan jangka panjang didorong oleh 3
faktor utama, yaitu :
1) tujuan dan sasaran, dimana tujuan ditetapkan oleh manajemen puncak dan
dikomunikasikan ke seluruh anggota.
2) peramalan jangka panjang, peramalan dilakukan terlebih dahulu, baru kemudian
perencanaan ditetapkan berdasarkan peramalan tersebut.
Pada pertengahan tahun 1970-an, perencanaan jangka panjang mulai ditinggalkan. Hal
ini disebabkan oleh tiga alasan utama, yaitu:
1) Ramalan atau prediksi jangka panjang tidak akurat dan hamper selalu meleset jauh
dari yang diharapkan;
2) Perencanaan jangka panjang tidak dapat memfasilitasi secara efektif supaya
pengalokasian sumber daya secara optimal pada berbagai bidang bisnis atau peluang
investasi; serta
3) Konsep perencanaan jangka panjang dipasarkan secara berlebihan, sehingga
menimbulkan ekspektasi yang cenderung tidak realistis.
Dalam analisanya tentang strategi bersaing (Competitive Strategy atau disebut juga
Porter’s Five Forces) suatu perusahaan, Michael A. Porter mengintrodusir 3 jenis
strategi generik, yaitu: Keunggulan Biaya (Cost Leadership), Pembedaan Produk
(Differentiation), dan Focus.
Contoh perusahaan yang menerapkan: Toyota, dilihat dari implementasi JIT (Just in
Time) sehingga proses produksi bisa dipotong, efisiensi dapat tercapai.
Syarat bagi penerapan strategi ini adalah adanya besaran pasar yang cukup
(market size), terdapat potensi pertumbuhan yang baik, dan tidak terlalu diperhatikan
oleh pesaing dalam rangka mencapai keberhasilannya (pesaing tidak tertarik untuk
bergerak pada ceruk tersebut). Strategi ini akan menjadi lebih efektif jika konsumen
membutuhkan suatu kekhasan tertentu yang tidak diminati oleh perusahaan pesaing.
Biasanya perusahaan yang bergerak dengan strategi ini lebih berkonsentrasi pada
suatu kelompok pasar tertentu (niche market), wilayah geografis tertentu, atau
produk — barang atau jasa — tertentu dengan kemampuan memenuhi kebutuhan
konsumen secara baik, excellent delivery. (Lihat David, 1998; Fournier dan
Deighton, 1997; Pass dan Lowes, 1997; Porter, 1980 dan 1985).
Restrukturisasi menjadi salah satu tren yang mendominasi aksi strategi pada dekade
1990-an. Latar belakang lainnya yang mendorong restrukturisasi adalah keinginan untuk
memangkas birokrasi dan mempercepat respons terhadap setiap gerakan pesaing maupun
perubahan lingkungan. Ada beberapa tren strategi pemasaran yang berkembang sejak
akhir dekade 1990-an meliputi: