You are on page 1of 7

BAB II

BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT KASAR


(SNI 03-1969-1990)

2.1 Maksud dan Tujuan


2.1.1 Maksud
Metode ini dimaksudkan sebagai pegangan dalam pengujian
untuk menentukan berat jenis curah, berat jenis kering permukaan
jenuh, berat jenis semu dari agregat kasar, serta angka penyerapan
dari agregat kasar.
2.1.2 Tujuan
Tujuan pengujian ini untuk memperoleh angka berat jenis
curah, berat jenis kering permukaan jenis dan berat jenis semu serta
besarnya angka penyerapan.

2.2 Peralatan
Peralatan yang dipakai meliputi :
1) keranjang kawat ukuran 3,35 mm (No. 6) atau 2,36 mm (No.
8) dengan kapasitas kira-kira 5 kg;
2) tempat air dengan kapasitas dan bentuk yang sesuai untuk
pemeriksaan. Tempat ini harus dilengkapi dengan pipa sehingga
permukaan air selalu tetap;

3) timbangan dengan kapasitas 5 kg dan ketelitian 0,1 % dari berat


contoh yang ditimbang dan dilengkapi dengan alat penggantung
keranjang;
4) oven, yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk
memanasi sampai (110±5)°C;
5) alat pemisah contoh;
6) saringan no. 4 (4,75 mm).

Praktikum Jalan Raya


Kelompok X
2.3 Benda Uji
Benda uji adalah agregat yang tertahan saringan no. 4 (4,75) mm
diperoleh dari alat pemisah contoh atau cara perempat sebanyak kira-
kira 5 kg.

2.4 Proses Percobaan


Urutan pelaksanaan pengujian adalah sebagai berikut :
1) Cuci benda uji untuk menghilangkan debu atau bahan-bahan lain
yang melekat pada permukaan;
2) Keringkan benda uji dalam oven pada suhu (110° ± 5)°C sampai
berat tetap; sebagai catatan, bila penyerapan dan harga berat jenis
digunakan dalam pekerjaan beton dimana agregatnya digunakan
pada keadaan kadar air aslinya, maka tidak perlu dilakukan
pengeringan dengan oven;
3) Dinginkan benda uji pada suhu kamar selama 1-3 jam,
kemudian timbang dengan ketelitian 0,5 gram (Bk);
4) Rendam benda uji dalam air pada suhu kamar selama 24 ± 4 jam;
5) Keluarkan benda uji dari air, lap dengan kain penyerap sampai
selaput air pada permukaan hilang, untuk butiran yang besar
pengeringan halus satu persatu;
6) Timbang benda uji kering-permukaan jenuh (Bj);
7) Letakkan benda uji didalam keranjang, goncangan batunya untuk
mengeluarkan udara yang tersekap dan tentukan beratnya di dalam
air (Ba), dan ukur suhu air untuk penyesuaian perhitungan kepada
suhu standar (25°C);
8) Banyak jenis bahan campuran yang mempunyai bagian butir-
butir berat dan ringan; bahan semacam ini memberikan harga-
harga berat jenis yang tidak tetap walaupun pemeriksaan
dilakukan dengan sangat hati-hati, dalam hal ini beberapa
pemeriksaan ulangan diperlukan untuk mendapatkan harga rata-rata
yang memuaskan.

Praktikum Jalan Raya


Kelompok X
2.5 Perhitungan dan Pelaporan
Perhitungan berat jenis dan penyerapan agregat kasar diberikan sebagai
berikut:
a. Berat jenis curah ( (bulk specific gravity)
Bk 1950
  2,621
Bj  Ba 1988  1244

b. Berat jenis kering permukaan jenuh (saturated surface dry)


Bj 1988
  2,672
Bj  Ba 1988  1244

c. Berat jenis semu (apparent specifie grafity)


Bk 1950
  2,762
Bk  Ba 1950  1244
d. Penyerapan
Bj  Bk 1988  1950
 100%   100%  1,949%
Bk 1950

Keterangan :
- Bk = Berat benda uji kering oven (gram)
Sampel I = Sampel II = 2000 gr
- Bj = Berat benda uji kering permukaan jenuh (gram)
Sampel I = 1979 gr
Sampel II = 1984 gr
- Ba = Berat benda uji didalam air (gram)
Sampel I = 1280 gr
Sampel II = 1227,5 gr

Praktikum Jalan Raya


Kelompok X
Pada sampel I
- Berat jenis = 2,621 gr
- Berat jenis kering permukaan jenuh = 2,672 gr
- Berat jenis semu = 2,762 gr
- Penyerapan = 1,949 %

Pada sampel II
- Berat jenis = 2,607 gr
- Berat jenis kering permukaan jenuh = 2,658 gr
- Berat jenis semu = 2,746 gr
- Penyerapan = 1,933 %

Rata - Rata
- Berat jenis = 2,614 gr
- Berat jenis kering permukaan jenuh = 2,665 gr
- Berat jenis semu = 2,754 gr
- Penyerapan = 1,941 %

Tabel. 3.1 Tabel Standar untuk penyerapan

Batas Keterangan
 Mempunyai berat jenis kecil.
 Memiliki volume rongga yang kecil sehingga
< 2%
pencampuran dengan aspal baik.
 Sifat ketahanan baik untuk pavement.
 Mempunyai berat jenis besar.
 Memiliki volume rongga yang besar sehingga
> 2% pencampuran dengan aspal kurang baik.
 Sifat ketahanan kurang baik untuk pavement.

2.6. Kesimpulan
Berdasarkan Spesifikasi Umum Binamarga 2010 Revisi 3 Divisi 6:
- Berat Jenis (Spesific Gravity) agregat kasar dan halus tidak boleh
berbeda lebih dari 0,2.
- Penyerapan air oleh agregat maksimum 3%

Praktikum Jalan Raya


Kelompok X
Dari hasil praktikum didapatkan data berat jenis dan penyerapan air,
yaitu berat jenis agregat kasar mempunyai perbedaan (0,014) < 0,2
dan penyerapan air (1,941%) < 3%. Jadi, hasil yang telah didapatkan
sesuai dengan spesifikasi Umum Binamarga 2010 Revisi 3 Divisi 6..

KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS TEKNIK
LABORATORIUM JALAN RAYA & TRANSPORTASI
Jl. Unlam II Banjarbaru. Telp (0511) 773858

Praktikum Jalan Raya


Kelompok X
BERAT JENIS AGREGAT KASAR (SPECIFIC GRAVITY)
SNI 03-1969-2008
NO. CONTOH : SUMBER CONTOH :
HARI/TANGGAL : Selasa/21-03-2017 JENIS CONTOH :
PELAKSANA : Kelompok X UNTUK : Praktikum

TEST
DATA PENGUJIAN
I II
Berat benda uji kering oven (Bk) 1950 1966
Berat benda uji kering permukaan jenuh (Bj) 1988 2004
Berat benda uji di dalam air (Ba) 1244 1250

Rata -
BERAT JENIS I II
Rata
Bk
Berat jenis (bulk) = Bj  Ba 2,621 2,607 2,614
Berat jenis kering permukaan jenuh =
Bj 2,672 2,658 2,665
Bj  Ba
Bk
Berat jenis semu ( apparent ) = 2,762 2,746 2,754
Bk  Ba
Bj  Bk
Penyerapan (absorption) =  100% 1,949 1,933 1,941
Bk

LAMPIRAN

Praktikum Jalan Raya


Kelompok X
Gambar 2.1 Timbangan Gambar 2.2 Oven

Gambar 2.3 Agregat Kasar Gambar 2.4 Proses Praktikum

Praktikum Jalan Raya


Kelompok X

You might also like