You are on page 1of 28

Tanggal Praktikum Tanggal Penyerahan Tanggal Perbaikan Tanggal Perbaikan

Laporan Laporan Laporan

LAPORAN PRAKTIKUM MEKATRONIKA TEKSTIL


MODUL 4
MIKROPROSESOR

NAMA : IKEU NUR HALIMAH


NPM : 16020103
GROUP : 2K4
DOSEN : YUSI S.S., S.Si. M.T.
KELOMPOK : 2 (DUA)
PARTNER : 1. ARI IMAN N (16020103)
2. YOGI ADITYA P (16020115)
3. ALWIN RABIATUL F (16020119)
4. DINDA ANGGI A (16020123)

POLITEKNIK STTT BANDUNG


2018
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Mikrokontroler adalah sebuah sistem computer yang dibangun pada sejumlah keping
(chip) tunggal. Jadi hanya dengan sebuah keping IC saja dapat dibuat sebuah sistem computer
yang dapat dipergunakan untuk mengontrol alat. (Malik dan Juana, 2009). Pada percobaan ini
dilakukan untuk mengenali rangkaian mikrokontroler, serta prinsip/cara kerja dari mikrokontroler
itu sendiri, dimana mikrokontroler pada arduino uno akan diisi sebuah program melalui komputer,
kemudian sensor pada arduino uno akan diproses dan sekaligus dikontrol oleh mikrokontroler,
serta mengkonversi dalam bentuk output berupa gerak, cahaya, dan lain sebagainya.
Arduino merupakan sebuah board minimum sistem mikrokontroler yang bersifat open
source. Di dalam rangkaian board arduino terdapat mikrokontroler AVR seri ATMega 328 yang
merupakan produk dari Atmel. Arduino ini memiliki perangkat keras dan lunak yang mudah untuk
digunakan dan dapat mengenali lingkungan sekitarnya melalui berbagai jenis sensor dan dapat
mengendalikan lampu, motor, dan berbagai jenis akuator lainnya (Pengertian Arduino
Board,2017).

1.2. Tujuan

1. Mampu membuat dan membaca listing program pada Arduino UNO


2. Mampu membuat rangkaian dengan sensor push button dan sensor photocell dengan aktuator
satu buah LED
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Dasar Teori

2.1.1. Arduino UNO


Arduino UNO adalah sebuah board mikrokontroler yang didasarkan pada ATmega328
(datasheet). Arduino UNO mempunyai 14 pin digital input/output (6 di antaranya dapat digunakan
sebagai output PWM), 6 input analog, sebuah osilator Kristal 16 MHz, sebuah koneksi USB,
sebuah power jack, sebuah ICSP header, dan sebuat tombol reset. Arduino UNO memuat semua
yang dibutuhkan untuk menunjang mikrokontroler, mudah menghubungkannya ke sebuah
komputer dengan sebuah kabel USB atau mensuplainya dengan sebuah adaptor AC ke DC atau
menggunakan baterai untuk memulainya. (Hendri, 2013)

Arduino UNO seperti pada Gambar 1 dibawah ini, berbeda dari semua board Arduino,
Arduino UNO tidak menggunakan chip driver FTDI USB-to-serial. Sebaliknya, fitur-fitur
Atmega16U2 (Atmega8U2 sampai ke versi R2) diprogram sebagai sebuah pengubah USB ke
serial. Revisi 2 dari board Arduino UNO mempunyai sebuah resistor yang menarik garis
8U2 HWB ke ground, yang membuatnya lebih mudah untuk diletakkan ke dalam DFU
mode. (Hendri, 2013)

Gambar 1. Contoh Arduino UNO (http://belajar-dasar-pemrograman.blogspot.co.id)


Struktur Program Sketch Pada Arduino

Struktur program sketch ardunio sama dengan struktur pemograman bahasa C untuk
mikrokontroller, namun bahasa pemograman sketch arduino jauh lebih sederhana bila
dibandingkan dengan bahasa program C untuk mikrokontrller. Pada pemograman bahasa C untuk
mikrokontroller seperti program AVR Studio4, sebulum kita membuat program utama, terlebih
dahulu kita harus mengatur register-register mikrokontroller yang akan kita gunakan sesuai dengan
program utama yang akan dibuat. Lain halnya dengan program sketch arduino, proses pengaturan
register mikrokontroller telah disediakan dalam bentuk prototipe program yang tidak ditampilkan
dalam program sketch. Program-program ini tinggal dipanggil pada saat kita akan membuat
menulis program sketch.

Sebelum mempelajari program sketch arduino, terlebih dahulu harus memahami


konfigurasi pin pada board arduino yang akan diprogram. Pada tutorial ini kita menggunakan
arduino UNO R3 seperti pada gambar berikut ini.
Gambar 1 konfigurasi pin board Arduino Uno R3

Pada gambar 1 terlihat konfigurasi pin pada board arduino Uno R3. Pin-pin tersebut terdiri dari:

1. Pin 0 – pin 13
Pin ini dapat digunakan sebagai pin input dan output digital. Artinya pin-pin ini hanya
dapat digunakan untuk keluar data digital. Bila pin – pin ini diatur sebagai pin output, maka pin –
pin hanya dapat mengeluar tegangan 0V untuk kondisi OFF dan mengeluarkan tegangan 5V untuk
kondisi ON. Dalam penulisan program sketch, 0V dinyatakan dengan kondisi LOW dan 5V
dinyatakan dengan kondisi HIGH.

Jika pin-pin digital ini diatur sebagai pin input, maka pin-pin ini hanya dapat menerima
data digital. Bila pin diberi tegangan 0V, maka pin mendapat logika rendah (LOW) dan jika pin
mendapat tegangan 5V, maka pin mendapat logika tinggi (HIGH).
2. Pin A0 – pin A5.
Pin A0 – pin A5 adalah pin analog, artinya pin ini dapat menerima dan mengeluarkan data
data analog. Pin A0 – pin A5 terhubung ke ADC (analog to digital converter). Board arduino uno
menggunakan mikrokontroller ATMega 328 yang mempunyai 2 macam konfigurasi ADC yaitu
ADC 8 bit dan ADC 12 bit. Pin analog ini dapat mengolah tegangan analog dari tegangan 0 V
hingga 5 V. Selain dapat digunakan untuk data analog, pin ini juga dapat difungsikan sebagai pin
input/output digital.

3. Pin Utilitas

Pin utilitas terdiri dari :

1. Pin V input; untuk input tegangan DC 5 V


2. Pin V output 5V; pin ini mengeluarkan tegangan 5V
3. Pin V output 3,3 V; pin ini mengeluarkan tegangan 3,3 V
4. Pin Ground (-)
5. Pin Aref ; pin ini untuk memberikan tegangan referensi eksternal pada ADC.
6. Pin reset; pin ini untuk reset mikrokontroller.

4. Terminal USB
Terminal USB digunakan untuk menghubungkan board arduino dengan komputer,
terminal ini digunakan untuk memprogram mikrokontroller dan juga dapat digunakan untuk
komunikasi mikrokontroller dengan komputer (serial komunikasi).

5. Terminal Catudaya eksternal.


Board arduino selain dapat menggunakan datudaya dari USB komputer, juga dapat diberi
catudaya eksternal melalui terminal catudaya ini. Pada board arduino telah dilengkapi dengan
regulator tegangan 5V, sehingga board arduino ini dapat diberikan tegangan eksternal berkisar dari
5 V hingga 12 VDC.

6. Tombol reset
Tombol reset digunakan untuk mereset mikrokontroller.
7. Terminal Header ISP
Terminal Header ISP digunakan untuk pemograman boatloader mikrokontroller. Supaya
mikrokontroller atmega328 dapat bekerja pada board arduino, maka atmega328 harus diisi dengan
program boatloader terlebih dahulu. Pada saat kita membeli board arduino, board telah dilengkapi
dengan sebuah IC atmega328 yang telah diisi dengan program boatloader, tetapi jika kita hendak
mengganti IC atmega 328 dengan yang baru, maka IC tersebut terlebih dahulu harus diisi dengan
program boatloader dengan menggunakan terminal header ISP yang dihubungkan ke downloader
lain.

Struktur program sketch dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu

1. Bagian Deklarasi Awal


Bagian deklarasi awal digunakan untuk mendeskripsikan variabel-variabel yang akan
digunakan dalam program utama dan juga untuk menambahkan file-file program yang
dibutuhkan untuk menjalankan program utama. Berikut contoh deklarasi program

#include<AVR/io.h>
int tombol1 = 3;
char lampu1 = 0;

2. Bagian Setup
Bagian setup digunakan untuk menginisiasi variabel, mengatur mode pin pada board,
mengatur timer, mengatur baudrate serial port dan sebagainya. Bagian setup hanya
dijalankan sekali saja yaitu pada saat awal program dijalankan atau ketika program direset.
Berikut contoh program setup.

void setup()
{ pinMode(tombol1, INPUT);
pinMode(Lampu1, OUTPUT);
serial.begin(9600);
}

3. Bagian loop
Bagian loop adalah fungsi utama program yang akan dijalankan berulang-ulang. Berikut
ini contoh penulisan program sketch lengkap.
#include<AVR.io.h>
int lampu1 = 3;

void setup()
{ pinMode(lampu1, OUTPUT);}

void loop()
{ digitalWrite(lampu1, HIGH);
delay(1000);
digitalWrite(lampu1, LOW);
delay(1000);
}

Jenis Papan Arduino Uno

1. Arduino USB
Papan Arduino jenis ini menggunakan port USB sebagai antar muka pemrograman atau
komunikasi komputer. Karena menggunakan port USB sebagai antar mukanya, jenis papan
Arduino ini dapat digunakan secara plug and play. Beberapa contoh papan Arduino dengan
port USB, ialah: Arduino Uno, Arduino Duemilanove, Arduino Diecimila, Arduino NG
Rev. C. dan masih banyak lagi.

2. Arduino Serial.
Papan Arduino ini menggunakan port serial RS232 sebagai antar muka pemrograman
atau komunikasi komputernya. Penggunan papan Arduino jenis ini cukup rumit, sehingga
dibutuhkan kecakapan yang cukup memadai dari user.

3. Arduino Mega
Papan Arduino jenis ini merupakan jenis papan Arduino dengan spesifikasi yang lebih
tinggi yang telah dilengkapi dengan tambahan pin digital, pin analog, port serial dan
peripheral lainnya yang dapat meningkatkan kemampuan papan Arduino jenis ini.
Beberapa contoh papan Arduino jenis ini, ialah: Arduino Mega dan Arduino Mega 2560.

4. Arduino Fio
Papan Arduino jenis ini merupakan jenis papan Arduino yang khusus dikembangkan
untuk keperluan project Nirkabel (Wireless).

5. Arduino Lilypad
Papan Arduino Lilypad merupakan jenis papan Arduino yang memiliki karakteristik unik
yang tidak dimiliki papan Arduino jenis lain. Papan Arduino Lilypad meiliki bentuk
melingkar yang tidak umum dijumpai pada papan-papan Arduino lainnya. Contoh papan
Arduino jenis ini, ialah: LilyPad 00, LilyPad 01, LilyPad 02, LilyPad 03, dan LilyPad04.

6. Arduino BT
Papan Arduino jenis ini memiliki kelebihan tersendiri yang tidak dimiliki oleh papan
Arduino jenis lain. Pada papan Arduino jenis ini telah terpasang modul Bluetooth untuk
komunikasi nirkabel (Wireless).

7. Arduino Nano
Papan Arduino Nano merupakan jenis papan yang mwmiliki bentuk paling simple
dibandingkan dengan papan Arduino jenis lain. Papan Arduino Nano memiliki bentuk
compact dengan port USB sebagai antar muka dan media komunikasi dengan komputer.
Arduino Nano juga biasa digunakan bersama breadboard. Contohnya ialah sebagai berikut;
Arduino Nano 3.0 dan Arduino 2.x.

Beberapa kelebihan menggunakan Arduino :


1. Sudah memiliki sarana komunikasi USB, sehingga pengguna Laptop yang tidak memiliki
port serial/RS323 bisa menggunakannya.
2. Bahasa pemrograman relatif mudah karena software Arduino dilengkapi dengan kumpulan
library yang cukup lengkap.
3. Memiliki modul siap pakai (shield) yang bisa ditancapkan pada board Arduino. Misalnya
shield GPS, Ethernet, SD Card, dll.
Dalam Board Arduino sendiri secara sederhana terdiri dari beberapa bagian, yaitu :
1. Soket USB
Soket USB adalah soket untuk kabel USB yang disambungkan ke komputer atau laptop.
Berfungsi untuk mengirimkan program ke Arduino dan juga sebagai port komunikasi
serial.

2. Input / Output Digital


Input/Output Digital atau digital pin adalah pin-pin untuk menghubungkan Arduino dengan
komponen atau rangkaian digital. Misalnya kalau ingin membuat LED berkedip, LED
tersebut bisa dipasang pada salah satu pin I/O digital dan ground. Komponen lain yang
menghasilkan output digital atau menerima input digital bisa disambungkan ke pin-pin ini.

3. Input Analog
Input Analog atau analog pin adalah pin-pin yang berfungsi untuk menerima sinyal dari
komponen atau rangkaian analog. Misalnya dari potensiometer, sensor suhu, sensor
cahaya, dsb.

4. Catu Daya
Pin-pin catu daya adalah pin yang memberikan tegangan untuk komponen atau rangkaian
yang dihubungkan dengan Arduino. Pada bagian catu daya ini terdapat juga pin Vin dan
Reset. Vin digunakan untuk memberikan tegangan langsung kepada Arduino tanpa melalui
tegangan USB atau adaptor. Reset adalah pin untuk memberikan sinyal reset melalui
tombol atau rangkaian eksternal.

5. Baterai / Adaptor
Soket baterai atau adaptor digunakan untuk menyuplai Arduino dengan tegangan dari
baterai/adaptor 9V pada saat Arduino sedang tidak disambungkan ke komputer. Jika
Arduino sedang disambungkan ke komputer melalui USB, Arduino mendapatkan suplai
tegangan dari USB, jadi tidak perlu memasang baterai/adaptor saat memprogram Arduino.
2.1.2. Sensor Photocell
Photocell merupakan sejenis rangkaian elektronik yang berisi komponen LDR (Light
Dependent Resistor) di dalamnya, berfungsi sebagai saklar otomatis yang on dan off-nya
bisa disetting secara otomatis berdasarkan sensor cahaya.

Photocell menggunakan prinsip kerja resistor dengan sensitivitas cahaya (LDR=Light


Dependent Resistor). Apabila kondisi gelap maka nilai resistansi akan menjadi rendah
sehingga arus mengalir dan lampu akan menyala. Sebaliknya pada kondisi terang, nilai
resistansi menjadi tinggi sehingga arus tidak dapat mengalir dan lampu akan mati.

Sensor photocell, seperti pada Gambar 2 dibawah ini, banyak digunakan pada instalasi
penerangan lampu jalan, mercusuar, atau lampu-lampu yang membutuhkan otomatisasi.
(Setiawan, 2014)

Gambar 2. LDR 11 mm

LDR disebut juga sebagai photoresistor sebab alat ini akan memiliki resistansi yang akan
berubah seiring dengan perubahan intensitas cahaya yang mengenainya. Dalam kondisi
gelap, resistansi LDR bisa mencapai 10 M ohm, tapi dalam kondisi terang, resistansi
LDR turun hingga 1 K ohm bahkan bisa kecil lagi. Sifat inilah yang membuat LDR
bisa dimanfaatkan sebagai sensor cahaya. LDR terbuat dari sebuah cakram semikonduktor
seperti kadmium sulfida dengan dua buah elektroda pada permukaannya. Pada saat
intensitas cahaya yang mengenai LDR sedikit, bahan dari cakram LDR tersebut
menghasilkan elektron bebas dengan jumlah yang relatif kecil. Sehingga hanya ada
sedikit elektron untuk mengangkut muatan elektrik. Artinya saat intensitas cahaya
yang mengenai LDR sedikit maka LDR akan memiliki resistansi yang besar. Sedangkan
pada saat kondisi terang, maka intensitas yang mengenai LDR banyak. Maka energi
cahaya yang diserap akan membuat elektron bergerak cepat sehingga lepas dari atom
bahan semikonduktor tersebut. Dengan banyaknya elektron bebas, maka muatan listrik
lebih mudah untuk dialirkan. Artinya saat intensitas cahaya yang mengenai LDR
banyak maka LDR akan memiliki resistansi yang kecil dan menjadi konduktor yang
baik. (Santoso, 2016)

2.1.3. Resistor
Resistor merupakan salah satu komponen yang paling sering ditemukan dalam Rangkaian
Elektronika. Hampir setiap peralatan Elektronika menggunakannya. Pada dasarnya
Resistor adalah komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan
tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian
Elektronika. Resistor atau dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan Hambatan atau
Tahanan dan biasanya disingkat dengan Huruf “R”. Satuan Hambatan atau Resistansi
Resistor adalah OHM (Ω). Sebutan “OHM” ini diambil dari nama penemunya yaitu Georg
Simon Ohm yang juga merupakan seorang Fisikawan Jerman. Seperti pada Gambar 3
dibawah ini, merupakan contoh dari resistor.

Gambar 3. Resistor

2.1.4. LED
Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED (bisa dilihat pada Gambar 4
dibawah ini) adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan cahaya
monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga dioda yang
terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna cahaya yang dipancarkan oleh LED
tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat
memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita
jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat elektronik lainnya.

Gambar 4. LED
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

3.1. Alat dan Bahan

1. Arduino Uno
2. Laptop/PC
3. Kabel USB
4. Software Arduino Uno
5. Resistor
6. 2 buah LED
7. Sensor Photocell
8. Sensor Sentuh
9. Project Board
10. Kabel male to male/Jumper

3.2. Langkah Kerja

 Menyiapkan alat dan bahan.

 Membuka software arduino pada PC.

 Mengkoneksikan antara Arduino Uno dan PC.

 Membuat rangkain sesuai yang dimaksud


BAB IV

HASIL

4.1. Data Pengamatan

Listing program dengan 1 LED blink nyala 12 detik, mati 1 detik


Listing program dengan 2 LED blink nyala 2 detik mati 1 detik
Listing program dengan LDR(Light Dipendent Resistor)
BAB V

PEMBAHASAN

5.1. Diskusi

Pada praktikum kali ini, praktikakan menggunakan 2 sensor yaitu sensor cahaya dan sensor sentuh.
Penggunaan sensor cahaya yaitu apabila dalam suasana gelap maka LED akan menyala dan untuk
sensor sentuh yaitu apabila sensornya disentuh maka LED akan menyala. Sensor cahaya yang
digunakan pada saat praktek yaitu LDR. LDR adalah sensor cahaya yang memiliki 2 terminal
output, dimana kedua terminal output tersebut memiliki resistansi yang dapat berubah sesuai
dengan intensitas cahaya yang diterimanya. Dimana nilai resistansi kedua terminal output LDR
akan semakin rendah apabila intensitas cahya yang diterima oleh LDR semakin tinggi.

Pertama menyiapkan alat dan bahan. Sebelum merangkai rangkaian terlebih dahulu membuat
program listing. Percobaan yang dilakukan pada saat praktek yaitu program listing dengan 1 LED
blink nyala 12 detik, mati 1 detik, Listing program dengan 2 LED blink nyala 2 detik mati 1 detik,
dan Listing program dengan LDR(Light Dipendent Resistor). Setelah membuat program kemudian
membuat rangkaian sesuai program yang dibuat. Program yang dibuat tadi harus di cek terlebih
dahulu dengan cara di compline. Apabila program sudah benar maka rangkaian yang kita buat
akan berhasil, dan apabila programnya terdapat kesalahan maka harus diperbaiki agar rangkaian
tersebut bisa berhasil.

Sensor sentuh yang dipakai yaitu fotoresistor. Fotoresistor apabila sensor tersebut ditutup atau
tidak kerkena cahaya, maka tegangan yang dihasilkan bernilai besar. Sebaliknya apabila sensor
tersebut tidak ditutup atau terkena cahaya maka tegangan yang dihasilkan bernilai kecil.

5.2. Kesimpulan

Dari hasil praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa LED dapat menyala akibat
adanya sensor dan rangkaian yang bekerja sehingga rangkaian menerima rangsangan dari
nonlistrik menjadi listrik. Merangkai sensor cahaya telah berhasil, sedangkan merangkai sensor
sentuh belum berhasil diakibatkan terjadi kesalahan terhadap computer.
DAFTAR PUSTAKA

 Putra, V.G.V, Endah & Ngadiono. 2016. Pengantar Listrik Magnet dan Terapannya.
Yogyakarta.Penerbit CV. Mulia Jaya.

 Hendri, Suhendri. 2013. http://belajar-dasar-pemrograman.blogspot.co.id

 Setiawan, Fajar. 2014. http://fajarsetiawan1994.blogspot.co.id/2014/03/sensor-


opticphoto-cell.html

 Malik, Ibnu. Dan M. Unggul Juwana 2009 Aneka Proyek Mikrokontroler. Jakarta : PT.
Elex Media Komputindo [online tersedia :
https://books.google.co.id/books?id=XDTC3g0czwoC&printsec=frontcover&hl=id#v=on
epage&q&f=false

 _. (2017). Pengertian Arduino Board. Retrieved April 3, 2017, from Blitar Jaya:
http://blitarjay.blogspot.co.id/2017/03/pengertian-arduino-board.html
TUGAS AKHIR

1. Buat 3 LED blink program beserta gambar dengan ketentuan:

 Lampu 1 delay HIGH 5000, LOW 500


 Lampu 2 delay HIGH 3000, LOW 500
 Lampu 3 delay HIGH 2000, LOW 500
2. Buat gabungan push button + LED, jika ditekan nyala, jika tidak ditekan mati

Gambar. listing program sensor sentuh dan sensor photocell


3. Buat gabungan fotoresistor + LED, jika LDR kurang dari intensitasnya (500 vilt) maka lampu
nyala, jika tidak mati baca tegangannya, jika kurang dari 3,5 volt maka nyala, jika tidak akan
mati

Gambar. listing program sensor sentuh dan sensor photocell


4. Bagaimana cara lampu berkedip makin cepat dimulai dari delay 1500 sampai 0 (pengurangan
100), jika sudah sampai 0 akan reset seperti awal
Daftar pustaka

https://djukarna4arduino.wordpress.com/2015/01/19/struktur-program-sketch-pada-
arduino/

You might also like