Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
masyarakat yakni meningkatnya angka harapan hidup. Salah satu indikator pembangunan
adalah meningkatnya usia harapan hidup penduduk. Hal ini menyebabkan penduduk lanjut
usia (lansia) terus meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan proporsi penduduk lanjut
usia (lansia) dari total populasi penduduk telah terjadi diseluruh dunia, meningkatnya
pertumbuhan penduduk lanjut usia yang sangat cepat merupakan salah satu ciri
kependudukan abad ke-21. Proporsi penduduk lanjut usia dari total penduduk dunia akan
naik dari 10% pada tahun 1998 menjadi 15% pada tahun 2025, dan meningkat hampir
mencapai 25% pada tahun 2050 (Fatmah 2010, dalam Sasliza Wati 2012).
Menurut WHO 2002, yang dimaksud dengan populasi adalah populasi yang berusia
>60 tahun. Depkes menetapkan pengelompokan lansia yaitu kelompok usia 45-54 tahun
yang disebut masa virilitas, 55-64 tahun disebut masa prasenium, lebih dari 65 tahun
disebut masa senescens dan lebih dari 70 tahun disebut usia lanjut dengan resiko tinggi. Di
Indonesia pada tahun 2000 proporsi penduduk lanjut usia (lansia) adalah 7,18% dan tahun
2010 meningkat sekitar 9,77% , bahkan pada tahun 2020 diprediksi akan terjadi ledakan
jumlah penduduk usia pertengahan sebesar 11,34% atau sekitar 28,8 juta jiwa. Tahun 2010
proporsi lanjut usia sudah menyamai proporsi penduduk balita. Pada saat ini penduduk
lanjut usia berjumlah sekitar 24 juta dan tahun 2020 diperkirakan sekitar 30-40 juta jiwa.
dengan usia >70tahun. Jumlah penduduk lansia pada tahun 2010 sebesar 23,9 juta (9,7%),
usia harapan hidupnya 67.4 juta tahun dan pada tahun 2020 diperkirakan sebesar 28.8 juta
(11.34%) dengan usia harapan hidup 71.1 tahun (Kementrian Koordinator Bidang
terjadi pada usia lanjut, sehingga perlu berbagai upaya dari beberapa pihak untuk membina
agar tetap mandiri dan produktif dalam menjalani sisa hidupnya. Pembinaan usia lanjut di
peraturan pemerintah yang telah dibuat pemerintah daerah provinsi Jawa Barat mendirikan
panti jompo yang tersebar di seluruh jawa barat. Salah satu panti tersebut adalah yang
terletak di Pakutandang, Ciparay, Bandung yaitu Balai Perlindungan Sosial Tresna Wreda
yang disingkat BPTSW. Di BPSTW ini ada 150 orang lansia yang dibina.
Pemeliharaan Taman Makam Pahlawan, merupakan salah satu unit yang bertugas sebagai
pelaksana dibidang pelayanan dan perlindungan sosial lanjut usia terlantar dan
pemeliharaan taman makam pahlawan. BPSTW mempunyai tujuan dan fungsi memberikan
pelayanan dan perlindungan sosial terhadap lanjut usia terlantar dalam upaya memenuhi
hak dan kewajiban sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998
tentang kesejahteraan sosial lanjut usia. Pengelolaan manajemen dari unit BPSTW menjadi
STIKes Bhakti Kencana Bandung mencoba meninjau manajerial BPSTW Ciparay sesuai
Rumusan masalah dalam penulisan ini adalah “Bagaimana manajemen di Ruang Rawat
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
dan memperbaiki kerusakan yang diderita. Proses penuaan dalam perjalanan hidup
manusia merupakan suatu hal yang wajar, dan ini akan dialami oleh semua orang
yang dikaruniai umur panjang, hanya cepat dan lambatnya proses tersebut berbeda
2012).
bahwa lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun (Dewi, 2014).
proses penuaan secara terus menerus, yang ditandai dengan menurunnya daya tahan
fisik yaitu semakin rentannya terhadap serangan penyakit yang dapat menyebabkan
kematian. Hal ini disebabkan terjadinya perubahan dalam struktur dan fungsi sel,
jaringan, serta sistem organ. Secara ekonomi, penduduk lanjut usia lebih dipandang
sebagai beban daripada sebagai sumber daya. Banyak orang beranggapan bahwa
kehidupan masa tua tidak lagi memberikan banyak manfaat, bahkan ada yang
sampai beranggapan bahwa kehidupan masa tua, seringkali dipersepsikan secara
1. Menurut WHO
usia: bahwa usia lanjut adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun
keatas
a. Lansia muda, yaitu pada orang yang berumur antara 55- 75 tahun
b. Lansia tua, yaitu orang yang telah berumur lebih dari 75 tahun
5. Menurut Levinson
biokimia yang diprogram oleh molekul– molekul / DNA dan setiap sel
pada saatnya akan mengalami mutasi. Sebagai contoh yang khas adalah
sel)
Kelebihan usaha dan stres menyebabkan sel – sel tubuh lelah (rusak)
khusus. Ada jaringan tubuh tertentu yang tidaktahan terhadap zat tersebut
tubuh.
e. Teori stress
terpakai.
h. Teori program
langsung. Teori ini menyatakan bahwa usia lanjut yang sukses adalah
2) Ukuran optimum (pola hidup) dilanjutkan pada cara hidup dari lanjut
usia.
Dasar kepribadian atau tingkah laku tidak berubah pada lanjut usia.
Teori ini merupakan gabungan dari teori diatas. Pada teori ini menyatakan
bahwa perubahan yang terjadi pada seseorang yang lanjut usia sangat
1) Kehilangan peran
1) Perubahan Fisik
Menurut Dewi (2014), perubahan- perubahan fisik yang terjadi pada lansia
meliputi:
a. Sel
hati.
b. Sistem Kardiovaskuler
(1) Jantung
melemah.
sisa metabolisme antara sel dan darah, dinding pembuluh darah yang
diastolik.
(3) Darah
sekitar 1% per tahun dari volume cardiac output orang dewasa normal
sebesar 5 liter.
c. Sistem pernapasan
adalah:
d. Sistem Muskuloskeletal
(3) Sendi
e. Sistem Integumen
(1) Kulit
spot”.
(2) Rambut
warna rambut.
(3) Kuku
(2) Esofagus
(3) Lambung
(4) Intestinum
bowel.
g. Sistem Genitourinaria
(3) Reproduksi
h. Sistem persyarafan
time. Dapat terjadi insomnia dan mudah terbangun di malam hari, tidur
i. Sistem Sensori
(1) Penglihatan
pigmen sehingga bola mata berwarna biru muda atau keabu- abuan.
(2) Pendengaran
asam.
(4) Peraba
perubahan suhu
2) Perubahan Psikososial
gangguan saraf panca indra, timbul kebutaan dan ketulian, gangguan gizi
hubungan dengan teman- teman dan keluarga besar, hilangnya kekuatan dan
3) Perubahan Spiritual
perkembangan yang dicapai pada tingkat ini adalah berfikir dan bertindak
4) Perubahan Mental
kemampuan yang menurun secara linier atau seiring dengan proses penuaan
Mujahidullah, 2012).
1. Jenis Kelamin
2. Status Perkawinan
Status masih pasangan lengkap atau sudah hidup janda atau duda akan
3. Living Arrangement
Misalnya keadaan pasangan, tinggal sendiri atau bersama instri, anak atau
kekuarga lainnya.
4. Tanggungan Keluarga
5. Tempat Tinggal
Rumah sendiri, tinggal bersama anak. Dengan ini kebanyakan lansia masih
hidup sebagai bagian keluarganya, baik lansia sebagai kepala keluarga atau
bagian dari keluarga anaknya. Namun akan cenderung bahwa lansia akan di
mengungkapkan ada 5 tipe kepribadian lansia yang perlu kita ketahui, yaitu:
personality), tipe tergantung (hostilty personality) dan tipe kritik diri (self hate
personality).
6. Kondisi Kesehatan
lain dalam kegiatan sehari-hari seperti mandi, buang air besar dan kecil.
7. Keadaan Ekonomi
anak atau keluarga lainnya atau bahkan masih ada anggota keluarga yang
tergantung padanya.
c. Kemampuan pendapatan: Lansia memerlukan biaya yang lebih tinggi,
Menurut Nugroho (2008), ada empat penyakit yang sangat erat hubungannya
dengan proses menua, yaitu penyakit gangguan sirkulasi darah, penyakit gangguan
pembuluh darah, dan gangguan pembuluh darah di otak/ koroner, ginjal. Kemudian
endokrin, penyakit pada persendian tulang, penyakit karena keganasan serta faktor-
faktor luar yang mempercepat timbulnya penyakit (makanan, kebiasaan hidup yang
a. Definisi
Panti Werdha atau yang dikenal dengan Panti Sosial Tresna Werdha merupakan
tempat pelayanan sosial bagi orang lansia dan termasuk kedalam foster care. Menurut
Armando Morales di dalam Budhi Wibhawa dkk (2010) foster care merupakan
berhubungan dengan keluarga aslinya. Dilihat dari strategi pelayanan sosial, maka
panti werdha termasuk ke dalam institutional based services, yaitu dalam pelayanan ini
tempat untuk menampung lansia dan jompo terlantar dengan memberikan pelayanan
sehingga mereka merasa aman, tentram dengan tiada perasaan gelisah maupun
Pendirian panti werdha sebagai suatu sarana pelayanan kesejahteraan sosial bagi
lansia yang terlantar. Kehadiran panti werdha membantu para lansia untuk
secara fisik maupun psikologis. Sesuai dengan permasalahan lansia, pada umumnya
penyelenggaraan panti werdha mempunyai tujuan antara lain agar terpenuhi kebutuhan
hidup lansia, agar dihari tuanya dalam keadaan tentram lahir dan batin, dapat menjalani
proses penuaannya dengan sehat dan mandiri. (Departemen Sosial RI, Petunjuk
wadah berupa kompleks bangunan dan memberikan kesempatan pula bagi lansia
proses penuaannya dengan sehat dan mandiri. Sedangkan tugas panti werdha adalah
berlaku.
d. Jenis Pelayanan
dan keterampilan.
investasi sosial dan merupakan bantuan yang diberikan kepada lansia potensial
2.3.1 Manajemen
tujuan-tujuan yang harus dicapai tetapi juga untuk mengkombinasi secara efektif
manajemen. manajemen terdapat pada hampir semua aktivitas manusia, begitu pula
hingga tingkat tertentu manajemen terdapat didalam Pabrik, Kantor, Sekolah, Bank,
Toko, Serikat Buruh, Motel, Gereja, Angkatan bersenjata, Rumah sakit atau di
berbagai sumber daya, mencakup manusia (man), uang (money), barang (material),
mesin (mechine), metode (method) dan pasar (market). Namun secara khusus
definisi manajemen, seperti yang dikedepankan oleh G.R. Terry dalam bukunya
objectives by the use of human beings and other resources (Terry, 1972).
diterangkan oleh Nickels, McHugh and McHugh, terdiri dari empat fungsi, yaitu :
1. Perencanaan atau Planning, yaitu proses yang menyangkut upaya yang
penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan
didesain dalam sebuah struktur organisasi yang cepat dan tangguh, sistem dan
lingkungan organisasi yang kondusif, dan bisa memastikan bahwa semua pihak
dalam organisasi bisa bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian
tujuan organisasi.
seluruh sumber daya organisasi dapat dikelola dan dipergunakan secara efektif dan
1. Perencanaan (Planning)
kearah mana tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan perencanaan ini
tersebut.
Dalam perencanaan ini (Planning) termasuk menentukan tujuan, strategi
2. Pengorganisasian (Organizing)
harus diorganisasikan.
Dengan demikian adalah suatu hal yang logis pula apabila pengorganisasian
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar diperoleh bentuk struktur
seseorang
3. Menggerakkan (Actuatting)
Hal tersebut kiranya juga terungkap dalam definisi yang dikemukakan oleh
G.R Terry “Actuating is getting all the members of the group to want to
achieve and strive to achieve mutual objectives because they want to achieve
them”.
Tindakan perencanaan serta pengorganisasian belumlah akan
berhubungan dengannya.
4. Pengawasan (Controlling)
sebelumnya dibuat.
manajemen melihat apakah yang telah terjadi sesuai dengan apa yang
(Controlling) yaitu:
mungkin ditemukan.
c. Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait
manajemen keuangan.
KAJIAN SITUASI
TABULASI KESELURUHAN,
CONTOH :
LANSIA
DARI 48 LANSIA,
RESIKO JATUH RENDAH 20, RESIKO JATUH SEDANG 12, RESIKO JATUH
TINGGI 16
DAN SETERUSNYA
PERAWAT DI RKK
PERAWAT : 4 ORANG
GIZI : 4 ORANG
PEKSOS : 4 ORG
DAN LAINNYA
1. Visi dan Misi
a. Visi
b. Misi
masyarakat
2. Sifat Kekaryaan
Adapun sifat kekaryaan BPSTW selama dilakukan kajian situasi adalah sebagai
berikut:
1) Manusia (Man)
6 Pramuwerdha 14
7 Juru masak 5
8 Tenaga Kebersihan 5
9 Tenaga keamanan 4
10 Paramedis 1
11 Perawat 4
12 Ahli Gizi 1
13 Penjaga Makam 1
14 Tenaga Teknis 5
15 Instruktur Olahraga 1
Dengan jumlah tenaga non PNS lebih banyak dibanding dengan PNS namun
tetap tidak ada penurunan dalam motivasi kerja sehingga kondisi lingkungan kerja
tetap kondusif.
Untuk kegiatan di ruang rawat khusus sendiri meliputi makan, mandi, tidur
gizi yang bertugas untuk membuat menu makanan untuk para lansia di wisma
pramuwerdha ini bertugas juga untuk membantu lansia untuk mandi dalam satu
Dalam satu shift terdapat 3 perawat yang akan bergantian untuk bertugas di ruang
rawat khusus.
b. Struktur Organisasi
KEPALA
ADANG SURAHMIN, A.KS., MM
Endang Sopandi
Abdul Rahan, S.Pdi
Endang Supanhur
Asep Iwan
W. Asmanah
Kokom Komariah
Eneng Dewi, Amd.Kep., S.KM
Herman Suherman
Yuni Fridayani, AMK
Dianto Holid
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL PERAWAT
PRAMUWERDHA
Adang
Ade
Dedeh
Cucu
Sunardi
Sunaryo
Katz Barthel
No Nama JK Keluhan Utama SPSMQ MMSE Keseimbangan
Index Index
1 Asowarjoyo L Kaku pada ekstremitas kanan F 105 6 18 15
12 Koko L Pusing C 70 6 23 7
26 Euis P Gatal G 55 9 17 13
29 Epon P Pusing G 55 7 20 13
rincian:
a. Gaji pegawai dan perawat di RRK Rp. 2.750.000,- / bulan sesuai dengan
ketenagakerjaan
1) Pencairan dana dari APBD tidak ada kendala karena berjalan sesuai
bendahara.
berupa uang.
panti.
3) Marketing
acara tiap tahunnya yang diundang yaitu masyarakat sekitar dan perwakilan
dari kepala daerah, LSM dan lain-lain berupa workshop. Pihak BPSTW juga
mengadakan program family support yang diadakan pada tiap 1 tahun sekali
untuk menunjang dan meningkatkan mutu lansia RRK dari segi keluarga.
namun untuk RRK sendiri memiliki kriteria khusus yaitu lansia yang memang
tidak dapat diakses. Terakhir diakses pada Bulan November 2017 dan sampai
dissos.jabarprov.go.id.
4) Machine
Alat alat kesehatan yang dimilki oleh Ruang rawat khusus adalah
indeks, SPSMQ, MMSE, jika hasil nilai tersebut dibawah rata-rata maka
wisma.
1. Kegiatan Makan
lansia. Lansia yang dapat makan sendiri berjumlah 26 orang, jika ada
lansia yang tidak bisa makan sendiri maka disuapi oleh pramuwerdha
orang.
orang.
2. Kegiatan Mandi
05.30, lansia yang bisa mandi sendiri didahulukan. Jumlah lansia yang
wajib melapor terlebih dahulu ke petugas keamanan dan jika sudah dapat
4. Alur rujukan ke RS
Lansia yang sakit di ruang RRK maka perawat akan menangani dan
Lansia yang meninggal di RRK akan di urus oleh pihak panti dan di
Pemberian makan 3 kali sehari yang disediakan oleh pihak panti, jika ada
lansia yang tidak bisa makan sendiri maka akan di fasilitasi oleh
mengobservasi sisa makanan lansia, jika ada porsi makan lansia yang
Pelayanan diberikan bagi lansia yang sudah memasuki masa udzur/ bed
tempat tidur klien, sehingga memberikan rasa nyaman bagi klien (3)
gunting kuku, gunting rambut dilakukan satu minggu sekali untuk rambut
1. Perlindungan
dll.
6) Material
3 Handscrub 1 buah
7 Lemari 1 buah
8 Sprei 16 buah
10 Sampo 1 buah
11 Bantal 9 buah
12 Sendok 2 buah
13 Baju 64 buah
14 Pintu 2 buah
15 Sarung 32 buah
16 Handuk 10 buah
17 Pempers 14 buah/hari
18 Cangkir 16 buah
19 Pintu 2 buah
21 Tandu 1 buah
22 Ember 4 buah
24 Pispot 2 buah
1 Selimut 11 buah
2 Bantal 23 buah
3 Kasur/bed 29 buah
4 Sprei 30 buah
5 Gayung 1 buah
6 Ember 1 buah
8 Tv 2 buah
10 Cangkir 15 buah
11 Pintu 3 buah
16 Sendok 5 buah
18 Sabun batang 1 buah
20 Sampo 1 buah
22 Galon 2 buah
23 Keranda 2 buah
25 Timbangan 1 Buah
1 Lemari 3 buah
2 Tv 1 buah
6 Kasur 1 buah
7 Meja 1 buah
8 Kursi 1 buah
1) Visi
2) Misi
masyarakat
Adapun sifat kekaryaan BPSTW selama dilakukan kajian situasi adalah sebagai
berikut:
1. Manusia (Man)
1 Kepala BPSTW 1
6 Pramuwerdha 14
7 Juru masak 5
8 Tenaga Kebersihan 5
9 Tenaga keamanan 4
10 Paramedis 1
11 Perawat 4
12 Ahli Gizi 1
13 Penjaga Makam 1
14 Tenaga Teknis 5
15 Instruktur Olahraga 1
Dengan jumlah tenaga non PNS lebih banyak dibanding dengan PNS
namun tetap tidak ada penurunan dalam motivasi kerja sehingga kondisi
konsultan gizi yang bertugas untuk membuat menu makanan untuk para lansia
pramuwerdha ini bertugas juga untuk membantu lansia untuk mandi dalam satu
dan 4 perawat. Dalam satu shift terdapat 3 perawat yang akan bergantian untuk
KEPALA
ADANG SURAHMIN, A.KS., MM
Endang Sopandi
Abdul Rahan, S.Pdi
Endang Supanhur
Asep Iwan
W. Asmanah
Kokom Komariah
Eneng Dewi, Amd.Kep., S.KM
Herman Suherman
Yuni Fridayani, AMK
Dianto Holid
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL PERAWAT
PRAMUWERDHA
Adang
Ade
Dedeh
Cucu
Sunardi
Sunaryo
Katz Barthel
No Nama JK Keluhan Utama SPSMQ MMSE Keseimbangan
Index Index
1 Asowarjoyo L Kaku pada ekstremitas kanan F 105 6 18 15
12 Koko L Pusing C 70 6 23 7
26 Euis P Gatal G 55 9 17 13
29 Epon P Pusing G 55 7 20 13
rincian:
a. Gaji pegawai dan perawat di RRK Rp. 2.750.000,- / bulan sesuai dengan
ketenagakerjaan
10.000.000,-
1) Pencairan dana dari APBD tidak ada kendala karena berjalan sesuai
BPSTW
berupa uang.
panti.
3. Marketing
acara tiap tahunnya yang diundang yaitu masyarakat sekitar dan perwakilan
dari kepala daerah, LSM dan lain-lain berupa workshop. Pihak BPSTW juga
mengadakan program family support yang diadakan pada tiap 1 tahun sekali
untuk menunjang dan meningkatkan mutu lansia RRK dari segi keluarga.
namun untuk RRK sendiri memiliki kriteria khusus yaitu lansia yang memang
tidak dapat diakses. Terakhir diakses pada Bulan November 2017 dan sampai
dissos.jabarprov.go.id.
4. Machine
Alat alat kesehatan yang dimilki oleh Ruang rawat khusus adalah
Tabung oksigen 4, suction 1, EKG 1 namun untuk EKG tidak dapat digunakan.
5. Methode
wisma.
1) Kegiatan Makan
jika ada lansia yang tidak bisa makan sendiri maka disuapi oleh
berjumlah 3 orang.
1 orang.
2) Kegiatan Mandi
bersih.
pakaian bersih.
sosial.
panti.
panti, jika ada lansia yang tidak bisa makan sendiri maka akan di
dalam nya terdiri dari tempat tidur yang di tempati oleh 1 sampai 2
lansia.
rasa nyaman bagi klien (3) Pemberian terapi motorik (ROM) untuk
sudah panjang.
6. Material
1 Jendela 8 buah
3 Handscrub 1 buah
7 Lemari 1 buah
8 Sprei 16 buah
10 Sampo 1 buah
11 Bantal 9 buah
12 Sendok 2 buah
13 Baju 64 buah
14 Pintu 2 buah
15 Sarung 32 buah
16 Handuk 10 buah
17 Pempers 14 buah/hari
18 Cangkir 16 buah
19 Pintu 2 buah
21 Tandu 1 buah
22 Ember 4 buah
24 Pispot b) buah
1 Selimut 11 buah
2 Bantal 23 buah
3 Kasur/bed 29 buah
4 Sprei 30 buah
5 Gayung 1 buah
6 Ember 1 buah
8 Tv 2 buah
11 Pintu 3 buah
16 Sendok 5 buah
20 Sampo 1 buah
22 Galon 2 buah
23 Keranda 2 buah
25 Timbangan 2 Buah
1 Lemari 3 buah
2 Tv 1 buah
6 Kasur 1 buah
7 Meja 1 buah
8 Kursi 1 buah
ANALISA SITUASI
Berdasarkan hasil kajian situasi di Ruang Rawat Khusus (RRK) BPSTW Ciparay,
analisis Problem Based Learning (PBL) yang membandingkan antara faktual dan ideal di
setiap sifat kekaryaan. Berikut merupakan tabel dari Problem Based Learning :
Manajemen Asuhan
Kategori masalah Masalah
Aktual Ideal
persepsi sensori :
penglihatan.
Indeks F
Indeks ketergantungan
sebagian.
intelektual berat.
tinggi.
8. Idealnya dalam
8. Dalam satu shift hanya ada
satu shift yang
satu perawat yang
merujuk pada
menangani 45 pasien
peraturan
menteri
kesehatan bahwa
setara rumah
sakit kelas D, 1
perawat : Klien
= 1 : 15
lansia menurut
penyakit yang
dimilikinya untuk
para lansia di
wisma maupun di
ruang khusus
1.
mencuci tangan
melakukan catatan
perkembangan.
sekali
MATERIAL Alat-alat makan di RRK laki- Idealnya setiap lansia Sarana dan
individu
Pegangan tangan
Tidak terdapat pegangan
tangan di RRK laki-laki dan sangat diperlukan di
maupun wanita.
Karena beberapa
melakukan aktivitas
secara mandiri
ditumpuk di luar
RRK. Tempat
sampah infeksius
dibutuhkan untuk
membuang bekas
pampers.
RRK laki-laki
MACHINE Alat alat kesehatan yang Idealnya untuk alat Alat kesehatan
: terdapat Spygnomanometer 2 dengan fungsinya memadai. Commented [i-[7]: ALAT YANG ADA BISA DIGUNAKAN
ATAU BISA MENGGUNAKANNYA GA?
MAN MACHINE
Masalah kep. Terbanyak : Ahli gizi hanya Spygmanometer digital dan EKG tidak bisa
Resiko jatuh tinggi, intelektual berat, sensori membuat menu digunakan
persepsi pendengaran makanan
PLANNING OF ACTION