Professional Documents
Culture Documents
Sumber: Markus Zahnd. 1999. Perancangan Kota Secara Terpadu: Teori Perancangan Kota dan Penerapannya.
Yogyakarta: Penerbit Kanisius, Semarang: Soegijapranata University Press.
Huaxi village-Desa Terkaya China
Sumber: Nia K. Pontoh & Iwan Kustiwan. 2009. Pengantar Perencanaan Perkotaan. Bandung: Penerbit ITBi.
Sumber: Nia K. Pontoh & Iwan Kustiwan. 2009. Pengantar Perencanaan Perkotaan. Bandung: Penerbit ITBi.
• Pengertian kota mempunyai parameter yang berbeda-beda untuk
kebudayaan yang berlainan.
Kebudayaan yang berlainan mempunyai syarat minimal yang berbeda-beda,
antara lain :
- Jaman Helenistik syarat minimal: sebuah tempat pertunjukan,
gelanggang olah-raga.
- Jaman Islam: masjid, pasar, tempat pemandian umum.
- Masa kebudayaan Mesopotamia, Kamboja, Maya: kuil.
- India: kuil, istana, pasar.
- Cina Kuno: altar pemujaan dewa tanah, tembok, kuil para
leluhur penguasa.
Markus Zahnd. 1999. Perancangan Kota Secara Terpadu: Teori Perancangan Kota dan Penerapannya.
PENGERTIAN KOTA – Konsep Lokal
Pemahaman mengenai kota di Indonesia bisa ditelusuri melalui konsep
kelokalan, sebagaimana kota didefinisikan menurut cara pandang dan konteks
budaya masyarakatnya.
Catatan:
Baca buku: “Seni Bangunan dan Seni Bina Kota di Indonesia”
POLA DESA-KOTA TRADISIONAL
A city is a group of people and a number of
permanent structures within a limited geographical area,
so organized as to facilitate the interchange of goods and
services among its residents and with the outside world.
The settlements grew into villages, villages transformed
into cities.
Cities created when large number of people live
together, in a specific geographic location leading to the
Creation of urban areas.
Cities exist for many reasons, and the diversity of urban
forms depends on the complex functions that cities
perform.
Lewis Mumford (1895-1990)
Filosof, kritikus arsitektur, & perencana kota kelahira New York
Menurut Spiro Kostov :
• Tempat tinggal yang padat penduduknya (ukuran absolut tidak bisa
ditentukan).
• Mempunyai keterkaitan dengan kota lainnya (ada hirarki).
• Ada “batas” yang mengelilingi (fisik dan non fisik).
• Ada spesialisasi dan deferensiasi pekerjaan (ada hirarki sosial).
• Merupakan sumber pendapatan; perdagangan (ada surplus).
• Tempat yang mempunyai catatan prestasi (pemerintahan, kekayaan,
kebudayaan).
• Tempat yang dibentuk daerah belakangnya (kota-desa).
• Tempat dari sesuatu yang didefinisikan secara monumental
(aquaduct, pabrik, gereja, dll).
• Tempat yang dibentuk oleh bangunan dan manusia .
10 Kriteria Kota menurut Jorge E. Hardoy:
1. Ukuran dan jumlah penduduknya yang besar terhadap massa dan
tempat
2. Bersifat permanen
3. Kepadatan minimum terhadap massa dan tempat
4. Struktur dan tata ruang perkotaan seperti yang ditunjukkan oleh
jalur jalan dan ruang-ruang perkotaan yang nyata
5. Tempat di mana masyarakat tinggal dan bekerja
6. Fungsi perkotaan minimum yang diperinci, yang meliputi sebuah
pasar, sebuah pusat administratif atau pemerintahan, sebuah pusat
militer, sebuah pusat keagamaan, atau sebuah pusat aktivitas
intelektual bersama dengan kelembagaan yang sama
7. Heterogenitas dan pembedaan yang bersifat hierarkis pada
masyarakat
8. Pusat ekonomi perkotaan yang menghubungkan sebuah daerah
pertanian di tepi kota dan memproses bahan mentah untuk
pemasaran yang lebih luas
9. Pusat pelayanan (services) bagi daerah-daerah lingkungan setempat
10.Pusat penyebaran, memiliki suatu falsafah hidup perkotaan pada
massa dan tempat itu
DAERAH PERKOTAAN:
1. Penyatuan suku-suku adat maupun keturunan-keturunan dengan
gaya hidup yang berbeda-beda, yang berkumpul di suatu pusat
yang digunakan sebagai tempat pertemuan bersama dengan
perlindungan atau bentuk yang lainnya, atau perkumpulan
lembaga politik atau kedaulatan yang dibentuk oleh masyarakat.
2. Lokasi-lokasi di mana terdapat kemungkinan adanya suatu
lingkungan kehidupan yang beraneka-ragam dan gaya-gaya hidup
yang berbeda-beda.
3. Perkumpulan orang-orang bisnis, tempat pertukaran informasi
yang lebih cepat, tempat dengan sarana transportasi yang lebih
mudah, memadai, dan lebih cepat..
Sumber: Hestin Mulyandari. 2011. Pengantar Arsitektur Kota. Yogyakarta: Penerbit Andi.
MACAM KOTA dalam PENGERTIAN HUKUM DI
INDONESIA:
Sumber: Hestin Mulyandari. 2011. Pengantar Arsitektur Kota. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Definisi beberapa istilah wilayah-kawasan:
Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait yang batas
dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan/atau aspek fungsional.
Sistem wilayah adalah struktur ruang dan pola ruang yang mempunyai jangkauan pelayanan pada
tingkat wilayah.
Sistem internal perkotaan adalah struktur ruang dan pola ruang yang mempunyai jangkauan
pelayanan pada tingkat internal perkotaan.
Kawasan adalah wilayah yang memiliki fungsi utama lindung atau budidaya.
Kawasan lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian
lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan.
Kawasan budi daya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas
dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya buatan.
Kawasan agropolitan adalah kawasan yang terdiri atas satu atau lebih pusat kegiatan
pada wilayah perdesaan sebagai sistem produksi pertanian dan pengelolaan sumber daya
alam tertentu yang ditunjukkan oleh adanya keterkaitan fungsional dan hierarki
keruangan satuan sistem permukiman dan sistem agrobisnis.
Kawasan metropolitan adalah kawasan perkotaan yang terdiri atas sebuah kawasan
perkotaan yang berdiri sendiri atau kawasan perkotaan inti dengan kawasan perkotaan di
sekitarnya yang saling memiliki keterkaitan fungsional yang dihubungkan dengan sistem
jaringan prasarana wilayah yang terintegrasi dengan jumlah penduduk secara
keseluruhan sekurang-kurangnya 1.000.000 (satu juta) jiwa.
Kawasan megapolitan adalah kawasan yang terbentuk dari 2 (dua) atau lebih kawasan
metropolitan yang memiliki hubungan fungsional dan membentuk sebuah sistem.
SENSUS 1930 :
- Bagi P. Jawa berpenduduk lebih dari 1.000 orang.
- Bagi Luar Jawa apabila kurang lebih mempunyai penampilan
seperti kota.
SENSUS 1961 :
Jika memenuhi salah satu kriteria:
- Berstatus Kotamadya, biasanya berpenduduk minimal 50.000 jiwa.
- Ibukota Kabupaten
- Dapat digolongkan sebagai kota karena mempunyai tingkat
ekonomi tertentu dan berpenduduk minimal 20.000 jiwa.
- Digolongkan sebagai “kota” oleh Pemerinah Daerah setempat.
Sensus penduduk adalah kegiatan yang dilakukan dengan mengambil data-data penduduk di suatu wilayah
berdasarkan jumlah penduduk laki-laki, jumlah penduduk perempuan, jenis kelamin, ratio, dan kepadatan
penduduk.
Sensus penduduk di Indonesia pertama kali diadakan pada tahun 1930,
masih berada di bawah penjajahan Belanda, jumlah penduduk nusantara
hanya berjumlah 60,7 juta jiwa.
Sensus penduduk kedua, tahun 1971, jumlah penduduk = 119,2 juta jiwa.
Sensus penduduk ketiga, tahun 1980, jumlah penduduk = 146,9 juta jiwa.
Sensus penduduk keempat, tahun 1990, jumlah penduduk = 178,6 juta jiwa.
Sensus penduduk ke lima, tahun 2000, jumlah penduduk = 205,1 juta jiwa.
Jumlah penduduk Indonesia per 30 Juni 2016 sebanyak 257.912.349 jiwa. Laju pertumbuhan penduduk Indonesia saat ini masih di angka
1,49 persen. Maka dalam satu tahun penduduk indonesia bertambah sekitar 4 juta jiwa, sebagaimana dikatakan Kepala BKKBN Pusat dr
Surya Chandra. Artinya, di bulan Juli 2017 jumlah penduduk Indonesia lebih dari 262 juta jiwa.
Permukiman berawal dari kumpulan individu, keluarga, kampung, desa,
kota kecil yang akhirnya membentuk kota-kota yang lebih besar.
Sumber: Rustan(1988),
Sumber : Rustan (1988), dikembangkan
dikembangkan dari ekistik
dari teori teori Doxiadis
Doxiadis. Sumber: Teori Doxiadis dalam Ekistic (1973),
dalam Ekistic (1973) dalam Mulyandari (2011)
1914
Penduduk = 33.500 jiwa (Pbm); 2.500 jiwa
(Eropa-Belanda); 4.000 jiwa (China & Arab)
Luas wilayah = 15,03 km2
2012
Penduduk = 820.000 jiwa
Luas wilayah = 110,06 km2
2014
Penduduk = 857.891 jiwa
Data 06 Agustus 2014
1934 http://dispendukcapil.malangkota.go.id/
Luas = 1882 HA
2016
Penduduk = 887.443 jiwa
Perkembangan Kota Malang 1882 - 1938 Data akhir April 2016
Sumber: Stadsgemeente Malang 1914-1939 http://dispendukcapil.malangkota.go.id/
Markus Zahnd. 1999. Perancangan Kota Secara
Terpadu: Teori Perancangan Kota dan
Penerapannya.
Kompas, 19 April 2012
FUNGSI KOTA
Sumber: Hestin Mulyandari. 2011. Pengantar Arsitektur Kota. Yogyakarta: Penerbit Andi.
FUNGSI KOTA
Sumber: Hestin Mulyandari. 2011. Pengantar Arsitektur Kota. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Hubungan kota dan arsitektur
HUBUNGAN KOTA DAN ARSITEKTUR
Ilmu arsitektur :
menyangkut bentuk fisik ruang buatan
sebagai tempat (place) bagi manusia
yang berhubungan dengan segala
kompleksitas kebutuhan
kehidupannya, baik individu maupun
komunal.
Bentuk ruang fisik buatan: dapat berupa bangunan
individual maupun komunal yang berada di dalam
lingkungan alam.
ORIENTASI PRODUK
Sumber: Hamid Shirvani. 1984. The Urban
Design Process. New York: Van Nostrand
Reinhold.
SKALA KOTA
Markus Zahnd. 2008. Model baru perancangan kota yang kontekstual: Kajian tentang kawasan tradisional di kota Semarang dan
Yogyakarta Suatu potensi perancangan kota yang efektif. Yogyakarta: Penerbit Kanisius, Semarang: Soegijapranata University Press.
A.1 A.1 A.1 A.1
A.1 A.1
A.2 A.2
B.1 B.1
SKALA KAWASAN
B.2 B.2 A.1 Kauman-Yogyakarta
A.2 Malioboro-Yogyakarta
B.1 Kauman –Semarang
B.2 Pecinan-Semarang
Markus Zahnd. 2008. Model baru perancangan kota yang kontekstual: Kajian tentang kawasan tradisional di kota Semarang dan
Yogyakarta Suatu potensi perancangan kota yang efektif. Yogyakarta: Penerbit Kanisius, Semarang: Soegijapranata University Press.
SKALA BLOK & BANGUNAN
Markus Zahnd. 2008. Model baru perancangan kota yang kontekstual: Kajian tentang kawasan tradisional di kota Semarang dan
Yogyakarta Suatu potensi perancangan kota yang efektif. Yogyakarta: Penerbit Kanisius, Semarang: Soegijapranata University Press.
Seville Bridge
Santiago Calatrava
Seville
30 ST MARY SWISS RE UK HEADQUARTERS
Norman Foster & Partners, London, England. 40 floors
Marina Bay
Singapore
Terimakasih, semoga bermanfaat......